- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 15 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Gejala dan Penyebab Peradangan Usus Buntu<\/a><\/h3>
Usus buntu adalah salah satu organ dalam sistem pencernaan manusia yang memiliki peran penting dalam proses pencernaan makanan. Meskipun seukuran kecil, usus buntu dapat menyebabkan masalah serius jika mengalami peradangan atau infeksi. \nSalah satu masalah medis yang umum terjadi dan dapat menjadi kondisi serius jika tidak diobati dengan cepat. \nApa Itu Peradangan Usus Buntu? \nperadangan yang dikenal dalam istilah medis Appendicitis, adalah peradangan pada usus buntu, yang merupakan sebuah organ kecil yang terletak di bagian kanan bawah perut. Usus buntu merupakan bagian dari sistem pencernaan manusia. Kondisi ini diperkirakan terjadi ketika usus tersumbat oleh zat yang disebut feses keras, infeksi, atau benda asing. \nPenyebab pasti peradangan Usus Buntu masih belum diketahui, namun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko untuk menjadi kondisi seperti ini. Beberapa faktor yang mungkin berperan meliputi: \n1. Obstruksi (sumbatan): Salah satu penyebab umum adalah obstruksi usus buntu oleh feses keras atau benda asing. \n2. Infeksi: Infeksi bakteri dalam usus buntu dapat menyebabkan peradangan. \n3. Genetik: Ada faktor genetik yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami usus buntu. \n4. Peradangan sebelumnya: Jika seseorang pernah mengalami peradangan sebelumnya di daerah usus buntu, ini dapat meningkatkan risiko untuk mengembangkan kondisi ini lagi. \nGejala peradangah usus buntu dapat bervariasi, tetapi beberapa yang umum meliputi: \n1. Nyeri perut: Nyeri biasanya dimulai di sekitar pusar dan bergerak ke daerah kanan bawah perut. Nyeri ini bisa semakin parah seiring waktu. \n2. Mual dan muntah: Banyak orang dengan usus buntu merasa mual dan muntah. \n3. Demam: Terkadang, demam dapat menyertai usus buntu, terutama jika ada infeksi. \n4. Hilangnya nafsu makan: Seseorang dengan usus buntu mungkin kehilangan nafsu makan karena rasa tidak nyaman. \nDiagnosis dan Pengobatan Peradangan Usus Buntu \nJika dokter menduga seseorang terjadi peradangan pada usus buntu, mereka akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG untuk memverifikasi diagnosis. Pengobatan peradangan usus buntu melibatkan operasi pengangkatan usus buntu (Appendectomy). Ini dilakukan untuk menghindari pecahnya usus buntu, yang bisa sangat berbahaya. \nPeradangan Usus buntu yang diangkat tidak akan mempengaruhi pencernaan seseorang. Operasi tersebut dapat dilakukan dengan cara bedah terbuka atau laparascopy, yang merupakan prosedur minimal invasif dengan waktu pemulihan yang lebih singkat. \nJika Sahabat Hermina Serpong mengalami gejala yang mungkin terkait dengan peradangan usus buntu, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Pengobatan dini dapat mencegah komplikasi serius yang mungkin terjadi akibat usus buntu. Bila memiliki gejala atau kekhawatiran terkait dengan kesehatan Anda, segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciledug<\/a><\/li>
- 10 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Gejala Wasir dan Faktor Resikonya<\/a><\/h3>
\n\n Hemoroid atau yang biasa dikenal sebagai wasir atau ambeien merupakan kondisi dimana munculnya benjolan yang biasanya disertai dengan perdarahan di daerah anus. Hal ini diakibatkan karena pelebaran dan peradangan pembuluh darah di saluran anus. Penyakit ini paling sering terjadi pada usia 45-65 tahun dan dipengaruhi oleh pola hidup. \n\n \n\n GEJALA \n\n Sebaiknya penyakit hemoroid ini harus ditangani dan diperiksakan ke dokter sesegera mungkin. Seseorang akan menyadari bahwa dirinya menderita penyakit hemoroid apabila sudah timbul keluhan pada orang tersebut. Gejala-gejala yang dirasakan apabila mengalami hemoroid: \n\n \n Munculnya benjolan yang keluar dari anus yang disertai nyeri \n Adanya perdarahan berwarna merah segar dan menetes atau tidak bercampur dengan kotoran pada saat BAB \n Rasa gatal di sekitar anus \n Nyeri di sekitar anus \n Terkadang terdapat lendir maupun kotoran di celana dalam \n Rasa panas seperti terbakar di sekitar anus \n \n\n \n\n FAKTOR RESIKO \n\n Seseorang dapat menderita hemoroid apabila memiliki resiko sebagai berikut: \n\n \n Duduk terlalu lama \n Sering mengangkat berat \n Usia tua (tersering usia 45-65 tahun) \n Wanita hamil \n Kurang makan-makanan yang berserat \n Kurang mengkonsumsi air \n Posisi duduk saat BAB \n Mengejan terlalu keras dan sering saat BAB \n Batuk yang terlalu sering dan keras \n Memiliki riwayat keluarga memiliki penyakit serupa \n Mengkonsumsi obat-obatan pengencer darah \n Riwayat operasi daerah anus sebelumnya \n \n\n \n\n PENANGANAN AWAL \n\n Apabila seseorang mengalami penyakit hemoroid harus segera diperiksakan ke dokter karena semakin dini penanganan hemoroid maka hasilnya akan semakin baik. Hal pertama yang dapat dilakukan sendiri di rumah untuk mengurangi gejala hemoroid tersebut yaitu: \n\n \n Meningkatkan konsumsi makanan berserat tinggi untuk menghindari kotoran yang keras sehingga menyebabkan mengejan saat BAB \n Meminum air minimal 2 liter perhari atau setara dengan 8 gelas air minum kemasan \n BAB dengan posisi jongkok atau tambahkan/tinggikan pijakan pada toilet duduk \n Hindari mengejan saat BAB \n Jangan terlalu kasar saat membersihkan anus atau cebok setelah BAB yang menyebabkan cedera dari benjolan hingga menyebabkan benjolan tambah meradang \n Kurangi angkat berat ataupun duduk terlalu lama \n Hindari olahraga yang memberi tekanan ke perut atau mengejan seperti bersepeda, berdayung, menunggang kuda, mengangkat berat \n Lakukan olahraga ataupun aktifitas fisik seperti renang, jogging, yoga \n Kurangi berat badan, kegemukan ataupun obesitas \n \n\n \n\n Dapat disimpulkan bahwa penyakit tersebut merupakan penyakit yang dipengaruhi oleh gaya hidup. Tidak perlu takut dan segera periksakan sedini mungkin apabila mengalami gejala-gejala seperti disebutkan diatas, jangan menunggu terlalu lama sehingga benjolan bertambah besar. Penanganan pertama hemoroid diawali oleh diri sendiri dengan merubah gaya hidup, makan-makanan berserat, cukup air, dan hindari mengejan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekanbaru<\/a><\/li>
- 19 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Manfaat Sunat Untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui<\/a><\/h3>
Sunat merupakan proses pelepasan atau pemotongan sebagian kulit yang menyelubungi kepala penis. Bagi sebagian laki-laki menganggap bahwa sunat bukan suatu keharusan. Laki-laki yang tidak sunat membutuhkan perawatan ekstra untuk menjaga kebersihan penis dengan benar dan pastikan tidak ada sisa sabun yang bisa menyebabkan iritasi kulit sensitif pada penis. Selain itu penis yang tidak sunat lebih rentan terhadap bakteri. Jika tidak, maka dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti berikut ini. \n\n 1.Penyakit menular seksual \n2.Kanker penis \n3.Peradangan atau infeksi penis \n\n Pada anak laki-laki umumnya sunat dilakukan dengan alasan tradisi atau religius, namun tidak jarang juga sunat dilakukan berdasarkan alasan medis. Masalah yang bisa dialami saat melakukan prosedur sunat adalah rasa sakit, risiko pendarahan, infeksi, iritasi pada kepala penis, dll. \nKetimbang tidak disunat, manfaat sunat ternyata jauh lebih banyak. Pasalnya, laki-laki akan lebih mudah untuk menjaga ujung penisnya lebih bersih karena tidak ada lagi kulit penutup yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan bakteri. Mulai dari penis mudah dibersihkan hingga menurunkan risiko penyakit lainnya, berikut adalah berbagai manfaat sunat untuk kesehatan. \n\n 1.Mengurangi Risiko Infeksi Saluran Kemih, laki-laki yang disunat berisiko lebih rendah terkena infeksi saluran kemih dibandingkan dengan laki-laki yang tidak sunat \n2.Mengurangi risiko penyakit menular seksual, seperti herpes, sifilis, HIV, dll \n3.Melindungi dari risiko kanker penis \n4.Mengurangi risiko terjadinya kanker penis \n5.Membuat kesehatan penis lebih terjaga, karena penis yang disunat lebih mudah dibersihkan. \n\n Tidak hanya pada orang dewasa dan anak-anak, sunat juga bisa dilakukan ketika bayi. Beberapa menganjurkan untuk dilakukan sejak masih bayi untuk mengurangi risiko maupun efek samping yang bisa saja lebih tinggi ketika sunat dilakukan setelah dewasa. Namun, anda bisa melakukan sunat kapan saja, asalkan anda telah siap baik secara fisik maupun mental untuk melakukannya. \n\n Sahabat Hermina jangan malu dan jangan menunda jika masih ragu atau ingin tahu lebih lanjut seputar sunat dapat berkonsultasi langsung dengan Dokter Spesialis Bedah. \n\n Stay Healthy Sahabat Hermina.. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciledug<\/a><\/li>
- 19 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
Ini dia Gejala Awal dari Wasir atau Ambeien dan pencegahannya<\/a><\/h3>
Wasir atau yang juga dikenal dengan ambeien umumnya tidak mengganggu dan tidak menimbulkan keluhan. Namun, wasir juga bisa menimbulkan keluhan berupa rasa tidak nyaman, gatal, serta perdarahan dari anus. \n\n Wasir kerap ditandai dengan benjolan di luar anus. Gejala lain yang sering menyertai wasir adalah: \n\n \n Rasa gatal atau sakit di sekitar anus \n Benjolan keras di sekitar anus yang terasa perih \n Perdarahan pada Anus setelah buang air besar \n Keluarnya lendir setelah BAB \n \n\n Bagaimana cara mencegah ambeien pada wanita? \n\n \n Lakukan senam kegel (senam yang berfokus pada otot panggul bawah) \n Hindari mengejan terlalu kuat saat BAB \n Jangan menunda BAB \n Kurangi konsumsi makanan pedas dan berlemak \n Tidur yang cukup \n Aktif bergerak atau rajin berolahraga \n Jangan duduk/berdiri terlalu lama \n \n\n Wasir harus segera ditangani agar tidak membengkak, pecah, atau terpelintir. Pengobatan bisa dilakukan dengan cara: \n\n \n Mengonsumsi obat pelancar BAB \n Menerapkan pola makan yang sehat dan menambah asupan serat \n Menggunakan Saleb Wasir \n Menjalani operasi pengangkatan wasir \n \n\n Kapan harus ke dokter? \n\n Selain melakukan beberapa pencegahan di atas, Anda juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat pereda nyeri, obat pencahar, atau obat yang dimasukkan ke dalam dubur untuk meringankan keluhan ambeien. \n\n \n\n Yuk konsultasikan dirimu ke dokter bedah kami \n\n dr. Bambang, SpB \n\n Rabu : 16.00 -18.00 \n\n Kamis : 16.00 - 18.00 \n\n Jumat : 14.00 - 16.00 \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 19 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 19 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 15 September 2023<\/li><\/ul><\/div>