- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 25 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Tumor Pembuluh Darah (Hemangioma) Pada Anak, Apakah Berbahaya ?<\/a><\/h3>
Gambaran Umum \n\n Hemangioma infantil (HI) adalah jenis tumor pembuluh darah yang terbentuk akibat pertumbuhan sel-sel pembuluh darah (vascular endothelial cells) yang terlalu berlebihan. Kondisi ini dapat terjadi pada bayi baru lahir yang terlihat sebagai bintik merah atau penebalan berwarna merah di kulit. Sebagian kecil hemangioma infantil dapat menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia anak, namun dapat juga menyebabkan masalah yang serius apabila terletak di daerah tertentu seperti di sekitar mata atau mulut. \n\n \n\n Tanda dan Gejala \n\n Hemangioma infantil biasanya terlihat sebagai bintik merah atau penebalan berwarna merah. Tampilan fisik hemangioma infantil dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan ukurannya. Hemangioma infantil yang terletak di permukaan umumnya terlihat seperti penebalan atau benjolan berwarna kemerahan atau kebiruan. Hemangioma infantil yang terletak di organ dalam, seperti hati atau otak, tidak dapat terlihat secara fisik, akan tetapi hanya dapat terdeteksi melalui pemeriksaan khusus seperti ultrasonografi (USG) atau magnetic resonance imaging (MRI). Fase atau perubahan pada keadaaan Hemangioma infantil dapat dijelaskan sebagai berikut ini: \n\n \n \n Fase proliferasi. Sel-sel pembuluh darah terus berkembang dan menyebabkan peningkatan ukuran hemangioma. Fase ini dapat terjadi pada beberapa minggu setelah lahir dan dapat berlangsung selama beberapa bulan. \n \n \n Fase plateau. Pertumbuhan hemangioma mulai melambat dan tidak terlihat perubahan ukuran yang signifikan. Fase ini biasanya terjadi pada usia 6-12 bulan dan dapat berlangsung selama beberapa tahun. \n \n \n Fase involusi. Sel-sel pembuluh darah mulai hilang dan hemangioma mengecil. Fase ini biasanya terjadi pada usia 2-5 tahun dan dapat berlangsung selama beberapa tahun. Pada sebagian kasus, Hemangioma infantil biasanya akan hilang sepenuhnya pada akhir fase involusi ini. \n \n \n\n \n\n Faktor Risiko \n\n Berbagai penelitian menunjukkan kemungkinan adanya faktor-faktor biomolekul yang mempengaruhi perubahan sifat pertumbuhan sel-sel pembuluh darah, sehingga pembentukan pembuluh darah menjadi tidak normal dan terlalu cepat (hiperproliferasi vasculogenesis). Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan bayi mengalami hemangioma infantil antara lain: \n\n Jenis kelamin: Bayi perempuan lebih mungkin mengalami hemangioma infantil dibandingkan bayi laki-laki. \n\n Usia ibu saat hamil: Ibu hamil yang lebih tua lebih mungkin mengalami anak dengan hemangioma infantil. \n\n Rasa sakit ibu selama kehamilan: Ibu hamil yang mengalami rasa sakit yang berlebihan selama kehamilan lebih mungkin mengalami anak dengan hemangioma infantil. \n\n Rokok: Ibu hamil yang merokok lebih mungkin mengalami anak dengan hemangioma infantil. \n\n \n\n Penanganan \n\n Hemangioma infantil dapat ditangani dengan pemberian obat-obatan tertentu dan apabila diperlukan dapat dilakukan tindakan bedah atas indikasi. Beberapa modalitas terapi untuk penanganan Hemangioma infantil adalah sebagai berikut: \n\n Propranolol merupakan obat golongan beta-blocker yang bekerja dengan cara mengurangi produksi hormon yang menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah. Propranolol merupakan terapi lini pertama yang terbukti cukup efektif untuk mengobati hemangioma. Prednison adalah obat yang juga dapat digunakan untuk mengobati hemangioma infantil. Prednison bekerja dengan cara mengurangi inflamasi/peradangan serta mengurangi ukuran hemangioma. \n\n Terapi bedah adalah pilihan pengobatan untuk hemangioma infantil yang terletak di daerah tertentu seperti di sekitar mata atau mulut, atau apabila hemangioma menyebabkan masalah lain seperti gangguan bernapas atau hemangioma berada pada lokasi yang rentan mengalami infeksi. Pada hemangioma infantil yang terletak di daerah tersebut, terapi bedah dapat dipertimbangkan. Terapi bedah pada hemangioma infantil biasanya dilakukan oleh dokter bedah plastik atau dokter bedah vaskuler yang terlatih dalam menangani masalah pembuluh darah. Beberapa jenis terapi bedah yang dapat dilakukan untuk mengobati hemangioma infantil termasuk: \n\n \n \n Pembedahan laser (Pulsed Dye Laser): Penggunaan laser untuk mengeluarkan sebagian atau seluruh jaringan hemangioma. \n \n \n Bedah plastik: Teknik pembedahan khusus dengan menggunakan kulit donor atau jaringan lain untuk menutupi luka setelah hemangioma diangkat. \n \n \n Embolisasi: Teknik untuk menyumbat pembuluh darah yang memberikan pasokan darah pada jaringan hemangioma dengan bahan kimia tertentu. \n \n \n\n Pasien bayi/balita dengan kemungkinan diagnosis Hemangioma Infantil, juga dapat dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter anak Sub Spesialis Hemato Onkologi dan dokter bedah agar mendapat penanganan yang lebih komprehensif. \n\n Adanya kondisi Hemangioma dapat terdeteksi dengan pemeriksaan fisis. Tim Dokter dapat menilai kesehatan anak ataupun mendeteksi kemungkinan adanya hemangioma pada pasien dan merencanakan tata laksananya. Orang tua dapat segera berkonsultasi dengan dokter di Rumah Sakit Hermina terdekat atau Sahabat Hermina juga dapat berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis melalui aplikasi "Halo Hermina.” \n\n \n\n Referensi: \n\n Chamli A, Aggarwal P, Jamil RT, et al. Hemangioma. [Updated 2022 Oct 25]. In: Stat Pearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538232/ \n\n Fei, Q., Lin, Y., & Chen, X. (2020). Treatments for infantile Hemangioma: A systematic review and network meta-analysis. EClinicalMedicine, 26. https://doi.org/10.1016/j.eclinm.2020.100506 \n\n Novoa, M., Baselga, E., Beltran, S., Giraldo, L., Shahbaz, A., Pardo-Hernandez, H., & Arevalo-Rodriguez, I. (2019). Interventions for infantile haemangiomas of the skin: abridged Cochrane systematic review and GRADE assessments. British Journal of Dermatology, 180(3), 527–533. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/bjd.17407 \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 25 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Begini Penanganan Tepat Pada Patah Tulang<\/a><\/h3>
Patah tulang merupakan kondisi yang semua orang bisa memiliki risiko untuk mengalaminya. Pada umumnya penyebab terjadinya patah tulang dikarenakan oleh aktivitas fisik seperti cedera olahraga, kecelakaan kendaraan, jatuh dan lain sebagainya. \n\n Sebagai individu yang hidup berdampingan dengan orang lain maka tak ada salahnya jika Sahabat Hermina mengetahui bagaimana penanganan patah tulang tersebut. Ini sangat penting, supaya ketika menghadapi insiden patah tulang, Sahabat Hermina bisa melakukan pertolongan pertama sebelum mendapatkan penanganan dari dokter. \n\n Lalu bagaimana penanganan tepat untuk patah tulang sebagai tindakan pertolongan pertama? \n\n Penanganan Tepat Untuk Patah Tulang \n\n Patah tulang atau fraktur dalam bahasa medisnya merupakan suatu kondisi dimana tulang menjadi terputus. Entah itu sebagian, keseluruhan atau bahkan remuk. Kondisi ini biasanya karena trauma benturan yang keras. Gejala yang akan muncul pada saat patah tulang terjadi adalah nyeri serta bengkak, lebam, melengkung atau bengkok. \n\n Sebagai penanganan pertama untuk fraktur, Sahabat Hermina bisa mengikuti beberapa langkah sederhana seperti : \n\n 1. Hindari bergerak terlalu banyak \n\n Langkah pertama yang bisa Sahabat Hermina lakukan untuk menanganinya adalah tidak melakukan gerakan terlalu banyak. Agar cedera tak berlanjut sebaiknya stabilkan area yang mengalami luka. Hindari melakukan pijatan pada bagian tubuh yang dicurigai sebagai letak fraktur. \n\n 2. Segera hentikan pendarahan \n\n Sebagai pertolongan pertama apabila mengalami pendarahan pada area yang terluka yakni dengan menghentikan pendarahan segera. Caranya adalah dengan membungkus area tersebut menggunakan perban. Pastikan membungkus area luka dengan erat dan menggunakan kain steril. \n\n 3. Kurangi pembengkakan \n\n Apabila terjadi pembengkakan pada area yang mengalami luka maka hal yang harus Sahabat Hermina lakukan adalah mengurangi pembengkakannya. Untuk mengurangi pembengkakan bisa Sahabat Hermina lakukan dengan cara mengompres area yang bengkak dengan air es atau dingin. \n\n Yang perlu Sahabat Hermina ingat adalah gunakan alas berupa kain atau handuk untuk membungkus es. Dengan kata lain jangan meletakkan es secara langsung pada kulit yang mengalami pembengkakan. Pasalnya dapat menyebabkan radang beku dan kerusakan pada jaringan serta sistem saraf yang ada pada kulit. \n\n 4. Segera mengantar pasien patah tulang ke rumah sakit \n\n Penanganan tepat sebagai tindakan pertolongan pertama adalah mengantar pasien yang mengalami patah tulang ke rumah sakit atau UGD. Tujuannya agar segera mendapatkan penanganan secara medis lebih lanjut. \n\n Tindakan Dokter Untuk Menangani Patah Tulang \n\n Setelah pasien berada di rumah sakit biasanya dokter akan segera melakukan pemeriksaan dan pengobatan. Namun sebelum pengobatan, dokter akan melakukan beberapa tes seperti pemeriksaan fisik, sinar-X, scan CT atau scan MRI. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk melihat bagaimana kondisi tulang yang patah tersebut. \n\n Selanjutnya dokter akan memastikan tulang sudah berada pada posisinya sebelum memasang gips. Akan tetapi dalam beberapa kasus, dokter juga akan melakukan tindakan operasi. Operasi ini berguna untuk memasang pelat atau batang logam guna menyambung atau menyatukan tulang yang patah tersebut. \n\n Tulang yang patah ini bisa tersambung kembali. Namun perlu waktu untuk proses penyembuhannya. Biasanya proses penyembuhan memerlukan waktu mulai 6 hingga 8 bulan tergantung usia dan kondisi kesehatan tubuh Sahabat Hermina. \n\n Penanganan Patah Tulang Setelah Mendapatkan Tindakan Dari Dokter \n\n Setelah mendapatkan tindakan medis yang tepat dari dokter, selanjutnya Sahabat Hermina juga perlu memahami bagaimana penanganan selanjutnya. Terutama yang berkaitan dengan merawat luka pada tulang yang patah. \n\n Untuk kebutuhan perawatan fraktur biasanya para dokter akan memeriksa apakah terjadi tanda-tanda infeksi atau tidak. Terutama untuk pasien yang mendapatkan penanganan berupa operasi. Guna meminimalisir dan menghilangkan rasa sakit, dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit juga pembengkakan. \n\n Lalu bagi Sahabat Hermina yang mendapatkan penanganan patah tulang dengan cara pemasangan gips maka langkah untuk perawatan adalah dengan banyak istirahat. Selain itu ada baiknya Sahabat Hermina tidak mengangkat beban yang berat terlebih dahulu dan hindari gips terkena air. Terapkan ini hingga dokter melepaskan gips dari area tulang yang patah tersebut. \n\n Begitu juga jika Sahabat Hermina mendapatkan penanganan dengan cara harus memakai penopang. Sahabat Hermina harus belajar dan membiasakan diri memakai kruk setidaknya sampai dokter melepaskan gips. \n\n Ada beberapa hal penting yang harus Sahabat Hermina ingat saat merawat diri setelah mengalami fraktur. Utamanya jika Sahabat Hermina mendapat penanganan dengan cara pemasangan gips. Sahabat Hermina tak boleh menusukkan apapun pada area antara gips dan anggota tubuh apabila terasa gatal pada area yang tertutup gips. \n\n Solusi terbaik untuk bisa menghilangkan rasa gatal yang muncul adalah dengan meniup udara dingin kedalam gips tersebut. \n\n Demikianlah penanganan tepat untuk patah tulang mulai dari pertolongan pertama, bagaimana tindakan medis dari dokter hingga penanganan setelah tindakan dokter. Bagi Sahabat Hermina yang menemani orang yang sedang mengalami fraktur maka pastikan orang tersebut tetap dalam kondisi sadar. Hingga tiba di rumah sakit dan mendapatkan penanganan dokter. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar Fraktur atau Patah Tulang kepada dokter spesialis di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 25 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Penyakit Maag : Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya Agar Tidak Kambuh Lagi<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina tentu sudah sering mendengar tentang penyakit maag. Penyakit yang juga disebut dengan dispepsia ini berupa rasa nyeri serta tak nyaman pada lambung. Ketidaknyamanan pada lambung tersebut merupakan sebab dari berbagai kondisi dan bukan merupakan sebuah penyakit. Namun merupakan gejala dari suatu penyakit. \n\n Menyembuhkan penyakit ini cukup mudah akan tetapi jika tak ditangani dengan benar malah akan bertambah parah. Jika bertambah parah maka penyakit ini akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itulah penting untuk segera melakukan perawatan ketika gejalanya mulai muncul. \n\n Apa Penyebab Penyakit Maag? \n\n Untuk mengetahui apa penyebab dan gejala dari sakit maag, Sahabat Hermina perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana sebenarnya cara kerja lambung. Lambung merupakan organ tubuh yang akan mencerna setiap makanan setelah Sahabat Hermina mengkonsumsinya. \n\n Proses pencernaan ini dilakukan secara kimiawi dengan bantuan enzim pepsin dan renin yang bercampur dengan asam lambung atau HCL. Apabila ada gangguan maka mukosa akan rusak. Inilah yang menimbulkan rasa nyeri atau sakit. \n\n Jika terjadi secara terus menerus maka asam lambung akan memecah mukosa hingga mengakibatkan munculnya peradangan atau iritasi. Inilah kondisi yang menyebabkan sakit maag. Dengan kata lain, rasa nyeri akibat maag akut disebabkan oleh lapisan mukosa yang bersentuhan dengan asam lambung. \n\n Selain itu, ada juga pemicu lain yang bisa menyebabkan munculnya sakit maag, diantaranya adalah: \n\n ● Kecemasan yang berlebih atau stress \n\n Sebagai manusia, cemas atau stress merupakan hal wajar dan biasa dialami. Namun, lain cerita jika stress dan cemas tersebut terjadi secara berlebihan. Kondisi ini tentunya akan mengganggu kegiatan Sahabat Hermina sehari-hari. \n\n Apalagi jika Sahabat Hermina ternyata memiliki sakit maag. Rasa cemas berlebih dan stress ini akan menjadi pemicu kambuhnya sakit maag yang Sahabat Hermina idap. \n\n ● Makan dengan cepat \n\n Makan dengan cepat, terburu-buru serta dalam kondisi sangat lapar sangat tidak dianjurkan. Pasalnya makan yang terlalu cepat dapat membuat proses pencernaan Sahabat Hermina terganggu. Sehingga akan mengakibatkan munculnya sakit maag. \n\n \n \n Telat Makan \n \n \n Kelebihan berat badan \n \n \n Mengkonsumsi makanan berminyak, berlemak dan pedas. \n \n \n Terlalu banyak mengkonsumsi minuman berkafein dan soda. \n \n \n Mengkonsumsi coklat berlebihan. \n \n \n\n Gejala atau Tanda Sakit Maag \n\n Tanda - tanda atau gejala yang muncul akibat sakit maag tidaklah sulit untuk Sahabat Hermina kenali. Umumnya gejala tersebut seperti: \n\n - Mudah merasa kenyang ketika makan \n\n - Merasa mual \n\n - Perut bagian atas terasa kembung \n\n - Bersendawa \n\n - Merasa nyeri pada ulu hati serta di tengah dada yang seketika muncul setelah makan \n\n - Perut bagian atas terasa panas \n\n Beberapa gejala inilah yang sering muncul pada penderita penyakit maag. Selain itu sakit maag juga bisa memunculkan rasa panas di dalam dada. Hal ini merupakan efek dari naiknya asam lambung ke bagian kerongkongan. \n\n \n\n Komplikasi Yang Dapat Disebabkan Oleh Sakit Maag \n\n \n \n Penyempitan Esofagus \n \n \n\n Penyempitan esofagus terjadi bila seseorang mengalami sakit maag berulang akibat refluks asam. Gejala yang muncul biasanya berupa sulit menelan dan nyeri pada bagian dada. \n\n \n \n Esofagus Barret \n \n \n\n Kondisi ini disebabkan oleh paparan asam lambung di kerongkongan secara terus-menerus, yang menyebabkan perubahan pada sel-sel di lapisan bagian bawah kerongkongan menjadi sel kanker. \n\n \n \n Stenosis Pilorus \n \n \n\n Komplikasi ini terjadi ketika asam lambung menyebabkan iritasi jangka panjang pada lapisan sistem pencernaan. Pilorus adalah jalur antara lambung dan usus kecil. Pada kasus stenosis pilorus, pilorus menjadi parut dan menyempit. Akibatnya, makanan tidak bisa dicerna dengan baik. \n\n \n\n Cara Mengatasi Sakit Maag Agar Tak Kambuh Lagi \n\n Supaya sakit maag tidak kambuh lagi, ada beberapa cara yang bisa Sahabat Hermina lakukan. Cara ini merupakan solusi tepat dan bisa Sahabat Hermina terapkan dengan mudah, disiplin dan sungguh-sungguh. Apa saja cara tersebut? \n\n ● Menjaga dan mengatur pola makan menjadi lebih sehat \n\n Pola makan yang sehat merupakan kunci untuk mengatasi sakit maag yang utama. Oleh karenanya, jika ingin benar-benar terbebas dari sakit ini, Sahabat Hermina harus menjaga dan mengatur pola makan sehari-hari. Misalnya dengan mengubah porsi makan lebih sedikit namun sering. Maksudnya lebih baik Sahabat Hermina makan dengan porsi kecil tetapi lakukan dengan sering. \n\n Kemudian setelah makan, Sahabat Hermina tak boleh langsung berbaring. Setidaknya jika ingin berbaring tunggulah 2 hingga 3 jam setelah makan. Menghindari makanan terlalu pedas, asam, bersoda, kafein dan minuman beralkohol juga sebaiknya Sahabat Hermina hindari. Pasalnya makanan dan minuman tersebut mampu memicu kambuhnya sakit maag. \n\n ● Mengganti kebiasan buruk \n\n Tak hanya pola makan yang harus Sahabat Hermina ubah. Kebiasaan buruk yang sering Sahabat Hermina lakukan sehari-hari juga sebaiknya diganti. Misalnya kebiasaan merokok, mager atau malas gerak, menggunakan pakaian ketat yang dapat menekan lambung dan lain sebagainya. \n\n Kebiasaan buruk ini menjadi pemicu dan bahkan bisa memperparah sakit maag yang Sahabat Hermina derita. \n\n Sebagai gantinya, mulailah jadi pribadi yang aktif. Misalnya dengan rutin berolahraga dan mengimbanginya dengan konsumsi makanan sehat dan seimbang. \n\n ● Mengelola stress \n\n Seperti yang telah dijelaskan diatas, stress juga merupakan pemicu munculnya sakit maag. Oleh karena itu, jika Sahabat Hermina ingin terhindar dari sakit maag, usahakan untuk mengelola stress. Jika Sahabat Hermina sudah terlanjur mengidap penyakit maag dan sering merasa tertekan maka ada baiknya jika Sahabat Hermina mengikuti kelas meditasi. \n\n Bukan hanya itu, Sahabat Hermina juga bisa ikut konseling. Namun apabila sudah melakukan dua cara tersebut namun maag tak juga sembuh, Sahabat Hermina akan dianjurkan untuk melakukan psikoterapi. \n\n ● Istirahat yang cukup \n\n Yang juga tak kalah pentingnya adalah cukup istirahat. Sahabat Hermina harus membiarkan tubuh merasa santai dengan beristirahat. Cara mudahnya adalah dengan tidur yang cukup selama 7 hingga 8 jam setiap malam. Istirahat dan tidur yang cukup ini mampu mengatasi sakit dan gejala maag ringan. \n\n Inilah empat cara yang bisa Sahabat Hermina terapkan jika ingin sakit maag tak kambuh lagi. Yang perlu Sahabat Hermina perhatikan adalah jika sakit maag tak juga sembuh atau malah semakin parah maka segera periksa ke dokter. Supaya Sahabat Hermina bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan tak memperburuk gejalanya. \n\n Sahabat Hermina dapat berkonsultasi seputar Penyakit Maag kepada dokter spesialis di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 30 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Waspada dan Kenali Polio! Dan Pentingnya Imunisasi Bagi Kesehatan Anak<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia beberapa waktu lalu dihebohkan dengan adanya kejadian polio di salah satu kabupaten di Aceh pada awal November 2022. Padahal indonesia sudah lama bebas dari polio. Kenapa hal ini bisa terjadi? \n\n \n\n Sebelumnya kita perlu paham dulu, apa itu penyakit Polio? \n\n Polio merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus, penyakit polio ini sangat berbahaya dikarenakan dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak yang memang tidak dapat disembuhkan. Penderitanya akan mengalami kelumpuhan permanen dengan gejala utamanya adalah lumpuh layu. \n\n \n\n Penularan Polio \n\n Penularan polio melalui fekal-oral, jadi feses penderita polio kemudian mencemari makanan dan makanan tersebut dikonsumsi oleh orang lain. Sehingga penularan polio juga berhubungan sekali dengan perilaku hidup bersih. \n\n \n\n Gejala yang Perlu diwaspadai \n\n Apabila seseorang anak terinfeksi polio, maka akan ada masa inkubasi sekitar 3-6 hari, dan gelaja yang muncul adalah seperti: deman, muntah, nyeri kepala ataupun nyeri kaku pada leher. Setelah masa inkubasi maka anak akan tiba-tiba mengalami kelumpuhan yang sudah tidak dapat disembuhkan. Dengan kata lain anak tersebut akan cacat seumur hidupnya. \n\n \n\n Apa yang harus orangtua lakukan agar anak terhindar dari penyakit polio yang berbahaya ini? \n\n Terapkanlah pola hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan yang bersih dengan sabun, menjaga kebersihan badan dan juga lingkungan. Selain itu gunakanlah jamban yang bersih dan tidak buang air besar di tempat sembarangan. Dan yang tidak kalah penting adalah imunisasi polio. \n\n \n\n Imunisasi polio telah terbukti ampuh untuk mencegah polio. Imunisasi polio bertujuan agar memicu kekebalan tubuh agar tubuh dapat terlindungi dari infeksi polio. Pemerintah juga telah menetapkan imunisasi polio sebagai imunisasi yang wajib dilakukan. \n\n \n\n Kapan Jadwal Imunisasi Polio? \n\n Jadwal imunisasi polio menurut kemenkes adalah diberikan sebanyak 4 kali untuk anak usia dibawah 1 Tahun. Mulai pada usia anak 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan dan 4 Bulan. Dan pemberian nya adalah polio tetes sebanyak 2 tetes pada usia anak 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan dan 4 Bulan. Tapi pada saat usia 4 bulan akan dibarengi dengan pemberian polio suntik \n\n \n\n Bagaimana jika imunisasi polio terlewatkan? Apakah masih bisa dikejar? \n\n Tidak sedikit orang tua yang melewatkan jadwal imunisasi Anak selama masa pandemi COVID-19 ini. Namun perlu orang tua ketahui bahwa pemberian imunisasi sangat penting bagi kesehatan anak. Agar anak dapat terhindar dari penyakit-penyakit yang berbahaya yang justru dapat dicegah dengan pemberian vaksin atau imunisasi termasuk penyakit polio ini. \n\n \n\n Istilah Catch Up Immunization atau Imunisasi kejar bertujuan agar dapat mengejar keterlambatan dari pemberian imunisasi pada anak. Termasuk imunisasi polio, apabila terlewatkan masih bisa sekali untuk dikejar. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk tidak memberikan imunisasi bagi anak. \n\n \n\n Sahabat Hermina, jadi penularan polio sangat dipengaruhi oleh pola hidup bersih dan sehat, serta pemberian imunisasi. Segera temui dokter Anak kesayangan untuk mengejar imunisasi termasuk polio. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 29 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Penyebab dan Gejala Penyakit Polio<\/a><\/h3>
Polio merupakan jenis penyakit yang perlu diwaspadai. Selain akibatnya fatal, juga dapat cepat menular dan menyerang semua usia, namun penularan paling cepat pada anak di bawah usia 5 tahun. Pasien bisa mengalami gangguan syaraf, pernapasan sampai lumpuh permanen karena penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus tersebut. \n\n \n\n \n\n Tindakan preventif sangat diperlukan mengingat virus penyebab penyakit ini sangat mudah menyebar. Polio merupakan salah satu jenis penyakit yang perlu diwaspadai karena dampaknya bagi penderita sangat berbahaya. \n\n \n\n Penyebab \n\n Sampai saat ini tindakan pencegahan dengan memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang penyakit satu ini masih terus dilakukan. Virus yang menyebabkan Polio sangat mudah menyebar melalui mulut dan pernapasan, kemudian menyebar ke seluruh tubuh lewat aliran darah. \n\n Anak-anak yang bermain bersama penderita sangat mudah terjangkit. Kontak langsung dengan pasien, penggunaan alat makan bergantian, maupun percikan air liur bisa menjadi perantara penyebaran virus. Kelompok berikut ini sangat rentan terjangkit dan menderita polio: \n\n \n \n Orang yang tinggal di daerah kurang higienis atau mempunyai sanitasi buruk \n \n \n Ibu hamil \n \n \n Petugas kesehatan \n \n \n Keluarga yang salah satu anggotanya terjangkit \n \n \n Melakukan perjalanan ke daerah terjangkit \n \n \n\n \n\n Gejala \n\n Penyakit yang disebabkan oleh virus ini seringkali tidak disadari oleh pasien. Pada awal terjangkit dan perkembangan virus di dalam tubuh, belum muncul tanda. Hal yang menjadikan penanganannya tidak jarang terlambat. Pasien baru menyadari telah terjangkit penyakit setelah terjadi infeksi yang bisa menimbulkan dampak buruk dan menurunnya kondisi kesehatan. \n\n Sedangkan dari saat masuk, berkembang dan mengalami infeksi, pasien sangat mungkin menularkannya pada orang lain. Orang di sekitar pun tidak bisa langsung mengantisipasi karena memang tidak ada tanda yang ditunjukkan oleh pasien. Berdasarkan gejalanya, ada dua jenis penyakit polio: \n\n \n \n Non paralisis \n \n \n\n Jenis pertama ini termasuk kurang berbahaya karena dapat sembuh sendiri setelah penderita mengalami sakit selama 1-10 hari. Selain itu, non paralisis juga tidak menimbulkan dampak kelumpuhan. Gejala penyakit cukup lama muncul dari hari pertama virus masuk ke tubuh, yaitu sekitar 6-20 hari. Pasien biasanya mengalami: \n\n \n \n Demam \n \n \n Radang pada tenggorokan \n \n \n Sakit kepala \n \n \n Mati rasa pada bagian lengan atau tungkai \n \n \n Muntah \n \n \n Otot lemah \n \n \n Kaku pada leher dan sebagian punggung \n \n \n\n \n \n Paralisis \n \n \n\n Jenis kedua ini perlu diwaspadai karena dapat berdampak fatal. Pasien bisa mengalami lumpuh bagian saraf, otak dan tulang belakang secara permanen. Berbeda dengan jenis non paralisis, yang kedua ini cukup cepat terdeteksi karena pada masa 1 minggu sudah muncul gejala. Tanda serangan penyakit tersebut adalah: \n\n \n \n Tungkai dan lengan terasa lemah \n \n \n Reflek pada bagian tubuh hilang \n \n \n Otot tegang dan terasa nyeri \n \n \n\n Pasien yang segera mendapat pertolongan dokter kemungkinan untuk selamat dari kelumpuhan sangat besar. Pada saat pemeriksaan dokter tidak hanya memeriksa fisik, tetapi juga dengan beberapa sampel, seperti pada dahak, tinja dan cairan yang ada di otak. \n\n Sampai saat ini polio merupakan jenis penyakit yang diwaspadai karena belum ada obat efektif untuk menyembuhkannya. Sebagai pertolongan awal, dokter akan meminta pasien untuk memperbanyak minum dan memberikan beberapa jenis obat. Obat tersebut bukan untuk menyembuhkan namun mengatasi gejala yang muncul. \n\n Jenis yang diberikan bisa berupa anti biotik, pereda nyeri dan anti spasmodik yang berfungsi sebagai pelemas otot. Untuk mengatasi pasien yang mengalami gangguan pernafasan, tindakan yang dilakukan adalah dengan memasang alat bantu pernapasan. \n\n \n\n Cara Pencegahan Penyakit Polio \n\n Dampak yang bisa diderita oleh pasien polio sangat fata. Karena itu tindakan menghindari dan mencegah terjadinya penyebaran virus sangat penting. Permasalahan polio masih menjadi isu yang menarik perhatian banyak pihak. Selain kampanye kesehatan melalui Pekan Imunisasi Nasional (PIN), tindakan pencegahan sering dilakukan, yaitu dengan pemberian vaksin. \n\n Tujuan pemberian vaksin untuk meningkatkan kekebalan tubuh sehingga virus pembawa polio tidak mudah menyerang. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar pencegahan Penyakit Polio kepada dokter spesialis Anak di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 22 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Perawatan Metode Kanguru<\/a><\/h3>
Perawatan metode kanguru adalah suatu cara perawatan dengan melakukan kontak langsung antara kulit ibu / bapak dengan bayi ( skin to skin contact ) dimana ibu / bapak menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi sebagai alternatif pengganti inkubator. Dilakukan pada bayi dengan berat badan rendah ≤ 2000 gr. \n\n \n\n Komponen Perawatan Metode Kanguru \n\n \n Kangoroo Position \n \n\n Menempatkan bayi pada posisi tegak di dada ibu / bapak dengan skin to skin (tidak menggunakan pakaian atas) \n\n \n Kangoroo Nutrition \n \n\n Pemberian ASI sehingga Berat Badan meningkat \n\n \n Kangoroo Support \n \n\n Dukungan ke IBU \n\n \n Kangoroo Discharge \n \n\n Membiasakan ibu perawatan metode kanguru sehingga dapat melakukan di rumah \n\n \n\n Manfaat Perawatan Metode Kanguru bagi bayi \n\n \n Stabilitas suhu, stabilitas laju denyut jantung dan pernapasan \n Kenaikan berat badan lebih baik \n Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi \n Waktu tidur bayi lebih lama \n Berkurangnya kejadian Infeksi \n \n\n \n\n Manfaat bagi Ibu \n\n \n Ibu lebih percaya diri \n Hubungan Emosional Ibu dan bayi lebih baik \n Mempermudah pemberian ASI \n Peningkatan produksi ASI \n Dapat melakukan aktivitas lain selama perawatan metode kanguru \n \n\n \n\n Kapan Perawatan Metode Kanguru dapat dinilai \n\n Sesegera mungkin setelah kondisi bayi stabil, ibu dan keluarga bersedia dan telah mengerti tentang perawatan metode kanguru \n\n \n\n Perawatan Metode Kanguru di bagi menjadi 2 \n\n Perawatan Metode Kanguru intermiten yaitu dilakukan pada bayi dengan penyakit / kondisi yang berat membutuhkan perawatan intensif, bahkan mungkin memerlukan bantuan alat, dalam kondisi ini perawatan metode kanguru tidak dilakukan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu mengunjungi bayi yang masih dalam perawatan inkubator \n\n Perawatan Metode Kanguru Kontinyu yaitu bayi dengan kondisi stabil bernapas alami tanpa bantuan oksigen dan alat bantu lainnya dilakukan terus menerus. \n\n \n\n Langkah-langkah Perawatan Metode Kanguru \n\n \n Atur suhu ruangan \n Baju bayi di buka hanya menggunakan popok \n Letakkan bayi dengan posisi bayi di antara payudara, tegak, dada bayi menempel ke dada ibu. Amankah posisi bayi dengan kain panjang atau baju kanguru \n Ibu mengenakan baju yang terbuka di depan \n Kepala bayi di miringkan ke sisi kanan atau kiri , dengan sedikit tengadah \n Jangan menunduk ke depan dan sangat tengadah → Ujung pengikat di bawah telinga bayi \n Pangkal paha bayi harus diposisikan seperti kodok, tangan dalam posisi menekuk \n Ikatan harus kuat dan menutupi dada bayi \n Perut bayi jangan tertekan dan terletak di ulu hati ibu. \n \n\n \n\n Perawatan Metode Kanguru bermanfaat dalam menurunkan secara bermakna jumlah bayi baru lahir yang meninggal, menghindari bayi berat lahir rendah dari kedinginan, menstabilkan bayi, mengurangi terjadinya infeksi, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi, meningkatkan pemberian ASI, dan meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 29 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
9 Tips Mengatasi Sakit Pinggang di Rumah<\/a><\/h3>
\n\n \n\n Sakit pinggang memang ditandai dengan kemunculan rasa sakit di bagian punggung bawah atau samping. Kondisi tersebut dapat dipicu oleh banyak faktor mulai dari usia yang bertambah, terlalu lama duduk, kehamilan, kelebihan berat badan, jarang berolahraga atau kebiasaan mengangkat beban berat. \n\n Di samping itu, sakit pinggang juga dapat terjadi karena adanya kondisi kesehatan atau penyakit tertentu. Contohnya stenosis spinal, saraf kejepit, skoliosis, radang sendi, dismenore, cedera tulang belakang, dan infeksi ginjal atau saluran kemih. \n\n Gejala sakit pinggang juga umumnya disertai dengan keluhan lain mulai dari pinggang yang terasa kaku bahkan sulit untuk digerakkan. Pada kasus ringan, sakit pinggang dapat ditangani di rumah dengan cara sederhana. \n\n \n\n Cara Mengatasi Sakit Pinggang di Rumah Dengan Ampuh \n\n Supaya sakit pinggang yang dirasakan tidak berlarut-larut, lebih parah sampai mengganggu aktivitas, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan. Berikut diantaranya: \n\n 1. Mengompres dengan Air Dingin Atau Hangat \n\n Mengkompres area pinggang yang sakit dengan air dingin bisa membantu mengurangi peradangan atau cedera ringan. Caranya sendiri cukup sederhana. Anda bisa membungkus es dengan plastik. Kemudian, bisa menempelkannya di bagian pinggang yang sakit kurang lebih 20 menit. Lakukan hal ini secara rutin 2-3 hari. \n\n Kalau rasa nyeri masih hilang timbul lebih dari 3 hari, Anda dapat mengganti kompresnya dengan air hangat supaya meredakan otot yang tegang serta melancarkan aliran darah. Di samping itu, dianjurkan juga untuk mandi dengan air hangat agar memberikan efek relaksasi. \n\n 2. Berolahraga Secara Teratur \n\n Cara mengatasi sakit pinggang berikutnya adalah dengan berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik bisa memperkuat otot serta meningkatkan kelenturan tubuh di area pinggang. Nantinya, gejala sakit pinggang akan reda dan mencegahnya timbul kembali. \n\n Jika sakit pinggang tidak terlalu terasa berat lagi, bisa mencoba olahraga ringan lainnya seperti renang, yoga, atau jalan santai. Jenis olahraga ini baik dan aman dilakukan saat mengalami sakit pinggang, karena tidak terlalu banyak membebani persendian. \n\n 3. Memperhatikan Posisi Tidur \n\n Dalam mengatasi sakit pinggang, Anda juga sebaiknya mengatur posisi tidur. Upayakan untuk tidur dengan posisi terlentang dan menaruh bantal di bagian bawah lutut. Di samping itu, tidur dengan posisi menyamping juga dapat meringankan otot yang tegang dan sakit pinggang. Letakkan juga bantal atau guling di bagian belakang tubuh Anda. \n\n 4. Menjaga Postur Tubuh Supaya Tetap Baik \n\n Penyebab umum sakit pinggang salah satunya yaitu kebiasaan duduk membungkuk ketika bekerja di depan komputer. Ada baiknya untuk menjaga postur tubuh supaya tetap bagus dengan cara duduk tegak dan memastikan tetap rileks. Cobalah untuk menaruh bantal di belakang tubuh sebagai penyangga pinggang. \n\n Duduk di alas yang memiliki cekungan bagian belakang, juga bisa meringankan rasa sakit di area pinggang. Hindari duduk terlalu lama karena bisa membuat rasa sakit semakin parah. Jika memang pekerjaan menuntut posisi statis dalam waktu panjang, ada baiknya melakukan stretching atau peregangan dalam waktu tertentu. \n\n 5. Mengkonsumsi Obat Pereda Nyeri \n\n Untuk meredakan sakit pinggang, Anda juga dapat mengkonsumsi pereda nyeri yang umumnya dijual di apotik. Contoh obatnya Paracetamol atau ibuprofen. Untuk petunjuk penggunaannya, sebaiknya dibaca terlebih dahulu sebelum Anda meminum obatnya. \n\n 6. Latih Bagian Inti Tubuh \n\n Jika posisi tubuh terlalu tegang, maka bisa menyebabkan sakit punggung. Usahakan Anda meningkatkan fleksibilitas karena ini bisa meredakan rasa ketegangan di bagian pinggang dan punggung. Anda dapat melatih fleksibilitas dengan cara melakukan gerakan-gerakan peregangan. \n\n 7. Berhenti Merokok \n\n Ternyata, merokok tidak hanya dapat mengganggu fungsi paru-paru tapi juga memberikan tekanan pada bagian punggung. Penelitian yang dilakukan dan diterbitkan di American Journal of Medicine menemukan hasil bahwa para perokok dan mantan perokok cenderung lebih mudah mengalami sakit punggung daripada mereka yang tidak merokok. \n\n Nikotin akan membuat pembuluh darah kecil mengkerut serta mengurangi distribusi darah ke jaringan lunak. Hal inilah yang lama kelamaan bisa memicu rasa sakit pinggang. \n\n 8. Merangsang Hormon Endorfin \n\n Cara lainnya untuk mengatasi sakit pinggang yaitu dengan meningkatkan hormon endorfin. Ini merupakan hormon yang akan membantu menghalangi sinyal rasa sakit yang menuju otak. Cara untuk merangsang peningkatan hormon endorfin ini bisa dengan pijat, meditasi, olahraga, atau bercinta. Selain bisa mengurangi sakit pinggang, hormon ini juga dapat mengurangi kecemasan, stress, serta depresi. \n\n 9. Menggunakan Koyo \n\n Jika mengalami sakit pinggang di sebelah kiri atau kanan, Anda dapat meredakannya dengan menempel koyo. Tentunya, Anda sudah tidak asing lagi dan mungkin parah menempelkan koyo ketika sakit kepala atau sakit gigi. Jika mengalami sakit pinggang, cobalah untuk juga menerapkannya ke area yang terasa nyeri. \n\n Cara meredakan sakit pinggang yang telah dijelaskan, bisa Anda terapkan di rumah. Diharapkan nantinya, rasa nyeri akan mereda dan Anda bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar sakit pinggang kepada dokter spesialis saraf di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 18 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
KENALI GEJALA NYERI LUTUT KARENA OSTEOARTHRITIS<\/a><\/h3>
FR \n\n Apa itu Osteoarthritis (OA) Lutut? \n\n Sering disebut juga pengapuran sendi lutut Adalah penyakit kronis (menahun) yang mengenai sendi dan tulang di sekitar sendi lutut. Paling umum nyeri lutut terjadi pada usia dewasa sampai usia lanjut \n\n Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago (tulang rawan) sendi. Osteoarthritis yang juga disebut sebagai penyakit degeneratif merupakan salah satu masalah kedokteran yang paling sering terjadi dan menimbulkan gejala pada orang usia lanjut maupun setengah baya. \n\n \n\n Gejala osteoarthritis lutut : \n\n \n Nyeri lutut \n Krepitasi (lutut berbunyi saat dgerakkan) \n Gerakan terbatas \n Kaku pada sendi terutama dipagi hari \n \n\n \n\n Faktor resiko OA Lutut : \n\n \n Usia. Proses penuaan dianggap sebagai penyebab peningkatan kelemahandi sekitar sendi, penurunan kelenturan sendi \n Jenis Kelamin Prevalensi OA pada laki-laki sebelum usia 50 tahun lebih tinggi dibandingkan perempuan. Tetapi setelah usia lebih dari 50 tahun prevalensi perempuan lebih tinggi menderita OA dibandingkan laki-laki. \n Faktor genetik, diduga juga berperan pada kejadian OA lutut, hal tersebut berhubungan dengan abnormalitas kode genetik untuk sintesis kolagenyang bersifat diturunkan \n Obesitas, merupakan faktor risiko terkuat yang dapat di modifikasi. Selama berjalan, setengah berat badan bertumpu pada sendi. Peningkatan berat badan akan melipat gandakan beban sendi saat berjalan terutama sendi lutut. \n Riwayat trauma/cidera lutut Studi Framingham menemukan bahwa orrang dengan riwayat trauma lutut memiliki risiko5-6kali lipat lebih tinggi untuk menderita OA lutut. \n Kelainan bentuk sendi \n Aktivitas fisik yg berlebihan. Aktivitas fisik berat seperti berdiri lama ( 2 jam atau lebih setiaphari), berjalan jauh ( 2 jam atau lebih setiap hari), mengangkat barangberat (10kg-20 kg) selama 10 kali atau lebih setiap minggu), naik turun tanggasetia hari merupakan faktor risiko OA lutut \n \n\n \n\n Apa yang dilakukan ketika nyeri lutut ? \n\n \n Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan terapi ataupun pengobatan \n Mengontrol berat badan untuk mengurangi beban tulang sendi \n Melakukan terapi fisik untuk membantu mengurangi nyeri dan mencegah terjadinya keparahan. \n Ikuti nasihat dan anjuran Dokter \n \n\n \n\n Dapatkah osteoarthritis disembuhkan ? \n\n Tidak, karena osteoarthritis adalah penyakit degeneratif, jika tidak diobati akan terus \n\n berlanjut ke tahap selanjutnya. Meskipun osteoarthritis tidak dapat disembuhkan, osteoarthritis dapat dikelola secara efektif dengan obat, terapi rehabilitasi dan perubahan gaya hidup. Dengan penanganan yang tepat maka osteoarthritis dapat dicegah agar tidak makin memberat. \n\n \n\n Pencegahan Osteoarthritis \nBerikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan resiko terjadinya osteoarthritis : \n\n \n Menjaga berat badan agar tetap dalam rentang normal. \n Mengontrol kadar gula dalam darah. \n Melakukan aktifitas fisik seperti olahraga. \n Melakukan pola hidup sehat. \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 10 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya USG saat Hamil<\/a><\/h3>
Saat hamil, diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan USG (ultrasonography). Ini adalah teknik pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menampilkan gambaran bagian dalam tubuh, sehingga bisa mengetahui kondisi dan tumbuh kembang janin dalam kandungan. \n\n \n\n Jenis Pemeriksaan USG \n\n Ada tiga jenis pemeriksaan USG yang bisa dilakukan, yaitu USG 2D, 3D, dan 4D. Pemeriksaan awal kehamilan (trimester pertama) biasanya dilakukan dengan teknik USG 2D, menghasilkan gambar hitam putih mengenai perkembangan janin dalam kandungan. Jika dokter mencurigai adanya gangguan kehamilan, ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan kehamilan dengan teknik 3D dan 4D. Teknik tersebut akan menghasilkan hasil yang lebih akurat dan detil, bahkan berupa gambar yang bergerak (4D). \n\n \n\n Apa yang Terjadi Selama Pemeriksaan USG? \n\n Pemeriksaan USG umumnya dilakukan sebanyak 4 kali selama kehamilan. Yakni satu kali saat trimester pertama, satu kali saat trimester kedua, dan dua kali saat trimester ketiga. Namun, jumlah ini bisa saja berubah, tergantung dengan kondisi kehamilan dan indikasi medis tertentu. \n\n \n\n Manfaat Pemeriksaan USG saat Hamil \n\n 1. Trimester Pertama Kehamilan (Kurang dari 12 Minggu) \n\n Tujuan pemeriksaan USG pada trimester pertama kehamilan : \n\n \n Mengkonfirmasi kehamilan \n Memeriksa detak jantung janin \n Menentukan usia kehamilan dan estimasi waktu lahir \n Mencari tahu kehamilan kembar \n Memeriksa kondisi plasenta, uterus, ovarium, dan serviks \n Mengidentifikasi kelainan pada janin \n Diagnosis risiko kehamilan ektopik, kehamilan yang berkembang di luar rahim \n \n\n 2. Trimester Kedua dan Ketiga Kehamilan \n\n Tujuan pemeriksaan USG pada trimester kedua (12-24 minggu kehamilan) dan trimester ketiga (24-40 minggu kehamilan): \n\n \n Mengukur fundus uteri (puncak rahim) \n Menentukan jenis kelamin janin \n Memantau posisi dan perkembangan janin \n Mengkonfirmasi adanya kehamilan kembar \n Mengonfirmasi kematian intrauterus (kematian janin dalam kandungan) \n Memantau kadar cairan ketuban dan memastikan apakah janin mendapatkan cukup oksigen untuk tumbuh kembangnya \n Mengidentifikasi adanya kelainan genetik pada janin, seperti sindrom down \n Memeriksa kelainan kongenital atau risiko cacat lahir, serta kelainan struktural (seperti masalah aliran darah) dan masalah pada rahim (seperti tumor pada masa kehamilan) \n Mengidentifikasi kelainan pada plasenta, seperti plasenta previa (kondisi di mana plasenta menempel di bagian bawah rahim, sehingga menghambat jalan lahir) dan abrupsi plasenta (kondisi di mana plasenta lepas dari dinding rahim sebelum janin dilahirkan) \n \n\n \n\n Itulah fakta tentang pentingnya USG di awal kehamilan. Jangan takut dan ragu untuk memeriksakan kehamilan ke rumah sakit agar perkembangan dan kesehatan janin dan ibu hamil bisa dipantau dengan baik hingga hari kelahiran. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 10 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
Demam Berdarah pada Anak<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, saat musim hujan tiba, tak jarang disertai juga dengan munculnya penyakit demam berdarah. Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Demam berdarah tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga menyerang anak. Mari kenali cara pencegahan penyakit demam berdarah yang dapat menyerang sang buah hati. \n\n \n\n Gejala penyakit DBD \n\n Gejala demam berdarah biasanya diawali dengan demam tinggi yang bisa mencapai suhu 41C, berlangsung 2-7 hari. Umumnya akan terlihat pada tiga hingga empat belas hari setelah masa inkubasi, Masa inkubasi adalah jarak waktu antara virus pertama masuk ke dalam tubuh sampai gejala pertama muncul. \n\n \n\n Penyebab utama penyakit DBD \n\n Penyebab DBD adalah virus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD tidak bisa menular langsung dari seseorang ke orang lain tanpa perantara nyamuk tersebut. Nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang biak di daerah berpenduduk tinggi (seperti di kota-kota besar) yang memiliki iklim lembap dan hangat. \n\n \n\n Diagnosis DBD \n\n Ciri-ciri spesifik dari gejala DBD yaitu demam tinggi hingga mencapai 41 derajat Celsius, flu, sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, hingga rasa sakit di belakang mata, bisa bengasur 3-7 hari, dari pemeriksaan darah dapat ditemukan penurunan trombosit dan peningkatan kekentalan darah. Dokter akan melakukan pemeriksaan darah bila dicurigai DBD. \n\n \n\n Seputar pengobatan penyakit DBD \n\n Tidak ada obat-obatan khusus untuk mengobati DBD, tetapi gejala penyakit ini dapat diatasi dengan meminum banyak cairan, istirahat, dan mengonsumsi parasetamol. Jika cara pengobatan tersebut diterapkan, biasanya DBD akan sembuh dalam waktu satu hingga dua pekan. Namun, jika terdapat demam selama lebih dari tiga hari, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. \n\n \n\n Komplikasi yang muncul \n\n Meski hanya terjadi pada segelintir kasus, DBD bisa berkembang menjadi sebuah komplikasi yang lebih serius, yang disebut sebagai DBD berat. DBD berat bisa menyebabkan penderitanya mengalami penurunan tekanan darah atau syok, kerusakan organ, serta pendarahan. Oleh karena itu, segera antarkan penderita yang dicurigai DBD berat ke rumah sakit untuk ditangani secepatnya karena dikhawatirkan bisa berujung kepada kematian jika terlambat ditangani. \n\n \n\n Langkah pencegahan penyakit DBD \n\n Meskipun hingga saat ini belum ada vaksin yang bisa menangkal DBD, tetapi beberapa langkah pencegahan penyakit ini bisa Anda lakukan, diantaranya: \n\n \n Mensterilkan rumah atau lingkungan sekitar rumah Anda, misalnya dengan penyemprotan pembasmi nyamuk. \n Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati. \n Menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media-media kecil penampung air lainnya yang ada di rumah Anda. \n Memasang kawat anti nyamuk di seluruh ventilasi rumah Anda. \n Memasang kelambu di ranjang tidur Anda. \n Memakai antinyamuk, terutama yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET) yang terbukti efektif. Namun jangan gunakan produk ini pada bayi yang masih berusia di bawah dua tahun. \n Mengenakan pakaian yang cukup bisa melindungi Anda dari gigitan nyamuk. \n \n\n \n\n Nah, Sahabat Hermina, jika Si Kecil mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera bawa ke rumah sakit agar dapat ditangani sebelum menjadi lebih serius. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 30 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Benarkah Operasi Amandel Mempengaruhi Imunitas Anak?<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, seperti kita ketahui, penyakit radang amandel sering dijumpai pada anak-anak. Orangtua tentu merasa khawatir jika anak mengalami radang amandel. Apalagi jika setelah memeriksakan anak ke dokter THT, anak harus disarankan untuk operasi pengangkatan amandel. Umumnya penyebab amandel harus diangkat adalah ketika amandel mengalami radang dan sudah berisiko terhadap kesehatan. \n\n \n\n Operasi pengangkatan amandel merupakan salah satu cara penyembuhan radang amandel. Pada saat dokter spesialis THT menyarankan untuk operasi pengangkatan amandel, biasanya orangtua merasa bingung. Apalagi, ada beberapa mitos tentang operasi amandel yang beredar di tengah masyarakat. Masih ada sebagian yang ragu melakukan operasi amandel karena diyakini dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat orang tua menjadi keberatan jika anaknya harus menjalani operasi pengangkatan amandel. Salah satu mitos yang beredar adalah, anak akan gampang sakit setelah amandelnya diangkat. Benarkah? \n\n \n\n Tahukah Sahabat Hermina? Anak mudah sakit setelah operasi pengangkatan amandel adalah mitos. Memang, amandel berfungsi sebagai salah satu penyaring kuman dan penyakit, tetapi sebetulnya amandel bukan satu-satunya pelindung imunitas. \n\n \n\n Pada rongga tenggorokan juga ada benteng pertahanan tubuh lainnya yang bernama adenoid yang terletak di langit-langit atas rongga tenggorok berdekatan dengan saluran hidung. Sudah ada penelitian bahwa setelah dilakukan operasi amandel, seluruh sistem imun di dalam tubuh kita tidak terpengaruh. Justru, pengangkatan amandel bertujuan membuang sumber infeksi. Justru akan lebih baik jika amandel segera diangkat karena dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. \n\n \n\n Amandel memang memiliki peran yang sangat penting dalam kaitannya dengan imunitas tubuh, tetapi gangguan kesehatan yang menyerang organ di tenggorokan satu ini juga terbilang berbahaya. Pastikan Anda memeriksakan kesehatan tubuh secara rutin untuk bisa mendeteksi adanya kelainan pada tubuh. \n\n \n\n Nah, Sahabat Hermina bisa berdiskusi terlebih dahulu jika memiliki pertanyaan atau masalah seputar amandel dengan Dokter Spesialis THT. RS Hermina Ciputat bisa menjadi pilihan Sahabat Hermina untuk memeriksakan radang amandel sampai dengan tindakan operasi jika diperlukan nanti. Selain memiliki dokter Spesialis THT yang handal dan profesional, RS Hermina Ciputat juga memiliki peralatan penunjang yang lengkap. Sehingga tidak perlu khawatir jika Si Kecil disarankan untuk melakukan operasi pengangkatan amandel. Klik disini untuk bikin janji dengan dokter spesialis THT. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 23 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Gejala dan Cara Mencegah Wasir atau Ambeien<\/a><\/h3>
Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan atau pembesaran pada pembuluh darah di bagian akhir usus besar (rektum) dan anus. Wasir dapat terjadi di segala usia, tetapi lebih sering dialami oleh orang usia 50 tahun atau lebih, pada ibu hamil, dan pada orang-orang dengan obesitas. \n\n Wasir memiliki 2 jenis klasifikasi, yaitu wasir dalam (internal hemorrhoid) dan wasir luar (external hemorrhoid). Pada wasir internal, pembuluh darah yang membengkak tidak terlihat dari luar. Sedangkan pada wasir eksternal, pembengkakan pembuluh darah tampak dari luar dan terasa lebih nyeri. \n\n Penyebab wasir atau hemoroid masih belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga terkait dengan tingginya tekanan pada aliran darah di dalam atau di sekitar anus. Tekanan ini menyebabkan pembuluh darah di rektum membengkak dan mengalami peradangan. \n\n Di bawah ini adalah beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko terkena wasir atau hemoroid: \n\n \n \n Konstipasi atau sembelit yang berkepanjangan (kronis) akibat kurang asupan makanan berserat \n \n \n Diare yang berlangsung dalam jangka panjang \n \n \n Kebiasaan mengejan terlalu keras saat buang air besar \n \n \n Sering mengangkat beban berat \n \n \n Kebiasaan duduk dalam waktu yang lama \n \n \n Batuk dan muntah yang terus menerus \n \n \n Berat badan berlebih atau obesitas \n \n \n Riwayat wasir dalam keluarga \n \n \n Kehamilan \n \n \n\n \n\n Gejala Wasir yang paling mudah disadari dan membuat penderita tidak nyaman yaitu nyeri yang ditimbulkan sekitar anus, benjolan yang posisinya menggantung di luar anus dan terasa nyeri bila disentuh, perdarahan dari anus dengan darah berwarna merah segar dan menetes setelah BAB. \n\n \n\n Wasir juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi meski jarang terjadi seperti Anemia, Wasir Terpelintir, Gumpalan darah, dan Kerusakan pada kulit. \n\n \n\n Pengobatan wasir memiliki beberapa metode untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan untuk mencegah terjadinya kambuh. \n\n Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan penderita untuk menangani wasir adalah : \n\n \n\n Perubahan Pola Makan dan Perilaku Buang Air Besar (BAB) \n\n Wasir yang dipicu oleh sembelit bisa ditangani dengan meningkatkan asupan serat di dalam menu makanan. Tujuannya adalah agar tinja menjadi lunak dan BAB menjadi teratur. Beberapa sumber serat yang baik adalah sereal, buah, dan sayur, serta biji-bijian utuh, seperti gandum. \n\n Banyak minum air dan menghindari konsumsi minuman berkafein, seperti teh, kopi, atau minuman bersoda, juga bisa membuat tinja lebih lunak. Selain itu, berolahraga secara rutin juga membantu mencegah sembelit. \n\n Setelah mencukupi kebutuhan serat, penanganan wasir berikutnya adalah dengan menghindari pantangan dan menjalani perilaku yang tepat ketika BAB, yaitu: \n\n \n \n Jangan menahan atau menunda buang air besar, karena dapat membuat tinja menjadi keras dan kering sehingga sulit untuk dikeluarkan. \n \n \n Hindari mengejan terlalu keras saat BAB karena dapat memperparah wasir. \n \n \n Bersihkan area anus setelah BAB dengan cara ditepuk-tepuk, bukan dengan digosok-gosok. \n \n \n\n Obat-obatan \n\n Wasir juga bisa ditangani melalui pemberian obat-obatan, baik yang dijual bebas di apotik maupun dengan resep dokter. Beberapa obat-obatan yang dapat mengatasi wasir antara lain: \n\n \n \n Obat oles yang bisa dibeli secara bebas \n Obat oles untuk wasir dapat berupa krim, salep, atau suppositoria. Obat-obatan tersebut bisa digunakan untuk meredakan pembengkakan dan rasa tidak nyaman akibat wasir. \n \n \n Krim kortikosteroid \n Jika terjadi peradangan di dalam atau di sekitar anus, dokter akan menyarankan penggunaan krim kortikosteroid. Penting untuk diingat, jangan gunakan krim ini lebih dari 7 hari, karena bisa membuat kulit di sekitar anus menipis dan memperburuk iritasi. \n \n \n Obat pereda nyeri \n Paracetamol adalah salah satu obat yang dapat membantu meredakan nyeri akibat wasir. Hindari penggunaan obat pereda nyeri sejenis kodein, karena bisa menyebabkan atau memperburuk sembelit. \n \n \n Obat pencahar atau laksatif \n Untuk mengatasi sembelit, dokter akan memberikan obat pencahar. Obat-obatan ini akan membantu memperlancar proses buang air besar. \n \n \n\n Dokter akan menyarankan tindakan operasi, jika metode pengobatan lain tidak berhasil. Berikut ini adalah beberapa prosedur operasi untuk mengatasi wasir : \n\n 1. Hemoroidektomi \n\n Hemoroidektomi dilakukan dengan didahului pemberian bius umum. Tujuannya adalah agar pasien tertidur dan tidak merasakan sakit selama operasi berlangsung. \n\n Hemoroidektomi konvensional melibatkan sayatan kecil di anus untuk memotong hemoroid. Setelah menjalani prosedur ini, pasien disarankan beristirahat kurang lebih 7 hari untuk pemulihan. \n\n Peluang kambuhnya wasir setelah menjalani hemoroidektomi adalah sebesar 5%. Untuk mengurangi risiko munculnya kembali hemoroid, dianjurkan untuk menambah asupan serat dalam makanan. \n\n 2. Stapled hemorrhoidopexy \n\n Stapled hemorrhoidopexy merupakan prosedur alternatif selain hemoroidektomi konvensional. Prosedur ini menggunakan alat stapler khusus pada rektum untuk menghentikan aliran darah ke wasir dan menyusutkan wasir. \n\n \n\n Pencegahan Wasir \n\n Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah wasir kambuh kembali yaitu dengan : \n\n 1. Konsumsi makanan yang kaya akan serat \n\n Perbanyaklah konsumsi makanan yang tinggi serat, seperti buah dan sayuran, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Mengonsumsi jenis-jenis makanan ini berguna untuk melembutkan dan membuat volume tinja menjadi padat sehingga mudah dikeluarkan. \n\n 2. Banyak minum cairan \n\n Minumlah 6–8 gelas air putih setiap hari untuk mempertahankan tinja agar tetap lunak. \n\n 3. Jangan mengejan berlebihan \n\n Jangan mengejan berlebihan saat mencoba mengeluarkan kotoran, karena akan memberikan tekanan besar bagi pembuluh darah di rektum dan anus sehingga menjadi wasir. \n\n 4. Jangan menunda buang air \n\n Menunda BAB terlalu lama hingga keinginan BAB menghilang dapat mengakibatkan tinja mengering dan sulit dikeluarkan. \n\n 5. Berolahraga \n\n Berolahraga secara rutin dapat mencegah konstipasi dan obesitas, yang merupakan faktor risiko timbulnya wasir. Olahraga juga dapat membantu untuk menurunkan berat badan berlebih yang dapat mengakibatkan wasir. \n\n 6. Hindari duduk terlalu lama \n\n Duduk terlalu lama, termasuk kebiasaan membaca atau bermain ponsel saat buang air, dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di anus. \n\n Jika sahabat Hermina ingin berkonsultasi tentang wasir bisa langsung berkonsultasi dengan dokter bedah di RS Hermina Depok. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 23 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 29 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 29 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>