- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 30 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Benarkah Sering Marah Menyebabkan Hipertensi?<\/a><\/h3>
Hipertensi atau sering disebut dengan “The Silent Killer” karena sering penderitanya tidak memiliki atau merasakan keluhan dan kemudian mengetahui dirinya sudah mengalami komplikasi yang berat dari hipertensi. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang tinggi sehingga menyebabkan resiko penyakit seperti stroke, aneurisma, penyakit jantung dan juga kerusakan ginjal. Kondisi tekanan darah dikatakan hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHG. \n\n \n\n Penyebab Hipertensi \n\n Hipertensi primer atau esensial hampir 90% tidak diketahui penyebabnya, sedangkan faktor resiko terjadinya hipertensi ada banyak antara lain ada riwayat keluarga hipertensi, pola hidup yang kurang baik seperti obesitas, kurang olahraga dan penyakit lain seperti kolesterol dan diabetes. \n\n \n\n Apakah sering marah dapat menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat? \n\n Pengelolaan stres menjadi salah satu tatalaksana dari hipertensi, mengontrol emosi. Marah-marah yang diakibatkan oleh stres dapat menyebabkan tekanan darah meningkat sementara. \n\n \n\n Hipertensi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit mulai dari otak dapat menyebabkan stroke, mata dapat menyebabkan retinopati, gagal jantung, atau penyakit jantung koroner, sampai ke kerusakan pada pembuluh darah kaki. \n\n \n\n Gejala hipertensi sering kali tidak diketahui oleh penderitanya, banyak pasien yang datang dengan kondisi tekanan darah yang tinggi namun tidak merasakan gejala apapun, bahkan ada yang datang dengan komplikasi yang sudah berat. Maka dari itu penting sekali untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi lebih dini adanya hipertensi. Sehingga dapat penanganan lebih dini dan terhindar dari bahaya hipertensi The Silent Killer. \n\n \n\n Siapa saja yang berpotensi terkena hipertensi? \n\n \n \n Orang yang obesitas \n \n \n Orang yang memiliki gaya hidup tidak seperti merokok, minum alkohol dan makan makanan junk food dan makanan yang tinggi garam \n \n \n Kurang gerak atau kurangnya aktivitas dan olahraga olahraga \n \n \n\n \n\n Tips mencegah Hipertensi \n\n Untuk mencegah hipertensi, tentunya kita harus menjauhkan faktor resiko, berikut tips yang dapat Sahabat Hermina lakukan: \n\n \n \n Kontrol berat badan agar tidak sampai obesitas \n \n \n Atur pola makan dan konsumsi makanan yang bergizi seimbang \n \n \n Banyak mengkonsumsi sayur dan buah \n \n \n Kurangi konsumsi garam \n \n \n Rutin berolahraga \n \n \n Tidak mengkonsumsi kafein secara berlebihan \n \n \n Kendalikan faktor lain seperti hindari kolesterol tinggi \n \n \n Kendalikan stres \n \n \n Melakukan cek tekanan darah secara rutin apalagi memiliki keluarga yang ada riwayat hipertensi \n \n \n\n Sahabat Hermina juga dapat mendengarkan penjelasan tentang Hipertensi pad tayangan Hermina Podcast di Channel Youtube Hermina Hospitals (klik disini) \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 20 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
Yuk, kenali menu piring gizi seimbang Anda<\/a><\/h3>
Apa itu SEHAT adalah Keadaan yang sempurna baik fisik, mental, sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat. \n\n \n\n Apa Itu BUGAR adalah Mampu beraktivitas sehari-hari dan lebih dari itu tanpa merasa lelah berlebihan. \n\n \n\n Bagai mana cara menjaga pola hidup sehat ? \n\n \n\n Selalu perhatikan asupan makan yang tika konsumsi setiap harinya, usahakan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang karena, setiap sel yang ada di dalam tubuh terbuat dari apa yang kita makan. Apa yang kita makan mencerminkan kesehatan tubuh kita. Selain asupan apa yang kita makan rajin berolahraga dan positif thinking mampu membuatmu diri Anda bertahan lebih kuat. \n\n \n\n Apa itu Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh; dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman makanan, kebersihan, aktivitas fisik, dan berat badan normal. \n\n \n\n Faktanya Orang Indonesia konsumsi minyak dan lemak 22% lebih tinggi dari idealnya. \n\n Konsumsi lauk pauk nabati 21% lebih rendah dari anjuran, 95,5% orang Indonesia belum memenuhi kebutuhan sayur dan buah (rekomendasi WHO: 5 porsi atau 400 gram per hari). \n\n \n \n\n \n\n Yuk, kenali menu piring gizi seimbang Anda : \n\n \n\n Air putih : Berperan memindahkan zat gizi ke sel dan organ tubuh \n\n \n\n Lauk – Pauk : Mengandung MAKRONUTRISI (protein dan lemak) yang berperan untuk pertumbuhan , hormon, dan fungsi kesehatan lain \n\n \n\n Sayur dan Buah : Mengandung MIKRONUTRISI (vitamin, mineral), FITONUTRISI, dan SERAT untuk membantu proses metabolisme dan menjaga imun tubuh \n\n \n\n Makan Pokok : Mengandung MAKRONUTRISI (karbohidrat) sebagai sumber energi tubuh \n\n \n\n Zat gizi mikro atau mikronutrien adalah unsur penting yang dibutuhkan oleh manusia dalam jumlah yang bervariasi sepanjang hidup untuk mengatur berbagai fisiologis untuk menjaga kesehatan. Kebutuhan zat gizi mikro yang dibutuhkan tubuh diantaranya : \n\n \n\n Karbohidrat adalah zat gizi yang berfungsi sebagai sumber energi untuk tubuh. Sumber energi ini merupakan makanan utama bagi otak. Oleh sebab itu, kekurangan karbohidrat justru bisa memicu masalah kesehatan, sehingga Anda tidak bisa menghindarinya. \n\n “Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks dibandingkan karbohidrat sederhana” \n\n \n\n Protein berperan besar dalam menyusun hampir semua bagian tubuh kita, misalnya otot dan tulang, paru-paru, kulit dan rambut. Tidak hanya itu, protein juga bertanggung jawab untuk memelihara dan mengganti jaringan tubuh yang rusak. \n\n \n\n Lemak merupakan sumber energi yang paling besar dan setiap gram lemak mengandung 9 kalori. Kalori yang dihasilkan lemak lebih besar daripada karbohidrat dan protein. Kalori sendiri dapat berfungsi sebagai bahan bakar bagi tubuh untuk beraktivitas. \n\n \n\n Berikut pentingnya cara mejaga dan menerapkan pola hidup sehat yang bisa dilakukan kita untuk menjaga tubuh agar supaya tetap bisa beraktivitas dengan semestinya. Jika Anda ingin berkonsultasi seputar penentuan diet yang tepat, masalah kesehatan yang terkait denga gizi dan nutrisi pada tubuh , sebaiknya segera lakukan pemeriksaan di rumah sakit. Kamu bisa buat janji pemeriksaan di RS Hermina Tangkubanprahu bersama Dokter Spesialis Gizi \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 15 Februari 2022<\/li><\/ul><\/div>
Apakah Itu STROKE?<\/a><\/h3>
Stroke merupakan kondisi gangguan fungsi otak yang mendadak akibat gangguan pembuluh darah otak yang berlangsung lebih dari 24 jam \n\n \n\n Bagaimana Gejala STROKE ? \n\n Gejala Stroke tergantung dari lokasi pembuluh darah yang terganggu seperti lumpuh setengah badan, bicara pelo, mulut merot, kesemutan/ tebal setengah badan, tidak dapat bicara atau tidak mengerti pembicaraan, penglihatan ganda, baal sekitar mulut, pusing berputar, pandangan gelap, penurunan kesadaran, nyeri kepala, muntah dan kejang \n\n \n\n Apa Saja Faktor Resiko Stroke ? \n\n Faktor yang Tidak dapat dimodifikasi seperti Usia tua, Laki-laki, Ras kulit hitam & berwarna, \n\n Keturunan \n\n Faktor yang Dapat dimodifikasi seperti Merokok, Penyakit jantung, Obesitas, Hipertensi, \n\n Diabetes, Kolesterol tinggi, Stress, Kurang olahraga \n\n \n \n\n Apa yang harus dilakukan jika keluarga/diri sendiri terkena STROKE? \n\n Segera ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan OPTIMAL TIME is BRAIN \n\n \n\n Bagaimana Penanganan Stroke Awal? \n\n 1. Mencari bantuan medis \n\n 2. Berikan posisi yang nyaman untuk \n\n penderita Setengah duduk jika \n\n memungkinkan \n\n 3. Longgarkan pakaian \n\n 4. Berikan ketenangan untuk \n\n penderita \n\n 5. Memeriksa respon penderita \n\n 6. Memeriksa nafas penderita \n\n 7. Membersihkan cairan mulut \n\n \n\n Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Stroke ? \n\n Memperbaiki defisit neurologis seperti Motivasi dan Rehabilitasi medik \n\n Mencegah serangan ulang Menerapkan pola hidup sehat, Meminum obat secara teratur \n\n \n\n Bagaimana Mencegah Stroke ? \n\n Mengontrol Faktor Risiko Stroke Seperti menjaga tekanan darah < 140/90, pada penderita DM dan Gagal Ginjal, TD < 130/80, Menjaga berat badan dan bentuk tubuh, Lingkar perut :Laki-laki : < 90 cm, wanita < 80 cm, IMT (indeks massa tubuh) IMT Misal : BB : 70 kg, TB 1,6 m IMT = 28 (obesitas) Normal : 18,5-23 \n\n \n\n Jika menemukan atau sedang mengalami gejala stroke segeralah pergi ke fasilitas kesehtan terdekat dan konsultasikan langsung dengan dokter spesialis saraf, deteksi dini gejala strok lebih awal akan membantu pasien dalam mendapatkan pertolongan medis lebih cepat \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 04 Februari 2022<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal pemeriksaan elektroensefalogram (EEG)<\/a><\/h3>
Elektroensefalogram (EEG) adalah salah satu tes yang dilakukan untuk mengukur aktivitas kelistrikan dari otak untuk mendeteksi adanya kelainan dari otak. Tindakan ini menggunakan sensor khusus yaitu elektroda yang dipasang di kepala dan dihubungkan melalui kabel menuju komputer. \n\n Apa Tujuan Dilakukan Pemeriksaan Electroencephalography (EEG)? \n\n EEG dilakukan untuk menunjang tegaknya diagnosis, selama dapat memperoleh rekaman yang baik dan benar. Alat ini berfungsi untuk mendeteksi kasus – kasus / penyakit – penyakit seperti : \n\n - kejang/ epilepsi \n\n - nyeri kepala \n\n - gangguan fungsi otak \n\n - post trauma \n\n - lumpuh sebelah atau post stroke \n\n - insomnia \n\n - parkinson \n\n \n\n Persiapan apa saja yang harus dilakukan Sebelum pemeriksaan (EEG)? \n\n - Pasien akan diminta untuk keramas pada malam \n\n - Pasien tidak boleh memakai produk rambut, seperti gel atau spray pada hari peeriksaan \n\n - Beri tahukan pada dokter terkait obat-obatan yang sedang dikonsumsi \n\n - Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang yang mengandung cafein minimal 8- 9 jam sebelum dilakukan pemeriksaan \n\n \n\n Kapan harus melakukan pemeriksaan (EEG)? \n\n Pemeriksaan EEG biasanya dilakukan ketika dokter mencurigai adanya gangguan otak, atau ketika seseorang mengalami gejala-gejala penyakit yang berhubungan dengan gangguan otak. Jika sahabat hermina membutuhkan pemeriksaan EEG bisa dilakukan di RS Hermina Tangkubanprahu dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis saraf \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 17 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
Mual muntah pada kehamilan<\/a><\/h3>
Mengatasi keluhan-keluhan yang terjadi selama masa kehamilan merupakan suatu hal yang perlu diketahui oleh para ibu hamil. Diharapkan dengan demikian kehamilan yang sedang dijalani bukan menjadi suatu hal yang menyiksa hari-hari ibu hamil, tapi menjadi sesuatu hal yang menyenangkan. \n\n Gejala mual dan muntah (morning sickness) adalah hal yang paling sering dialami oleh para ibu hamil, terutama terjadi pada awal-awal kehamilan atau pada trimeseter pertama. Walaupun mual dan muntah akan hilang dengan sendirinya ketika kehamilan memasuki trimester ke dua, namun mual dan muntah patut diwaspadai. Mual dan muntah dapat menyebabkan kekurangan gizi baik pada ibu hamil maupun janin yang dikandungnya. Trimester pertama merupakan masa kritis di mana janin berada dalam tahap awal pembentukan organ-organ tubuh. Jika janin mengalami kekurangan gizi tertentu, pembentukan organ yang sempurna dapat mengalami kegagalan. Selain itu, janin juga beresiko lahir dengan berat badan lahir rendah. \n\n PENYEBAB \nMengapa bisa terjadi mual-muntah pada ibu hamil? Mual atau nausea, pada bulan-bulan pertama kehamilan disebabkan meningkatnya produksi hormon estrogen yang memancing peningkatan keasaman lambung. Jika frekuensi mual muntah lebih sering di pagi hari, itu karena jarak antara waktu makan malam dengan makan pagi cukup panjang. Akibatnya, perut kosong mengeluarkan asam lambung yang membuat ibu merasa lebih mual. \n \nAda juga teori yang mengatakan, penyebab mual-muntah tak lain adalah faktor HCG (Human chorionic gonodotropin). Hormon ini dihasilkan plasenta (ari-ari) selama awal kehamilan. Perubahan dalam tubuh ibu yang dipicu hormon ini kemudian menimbulkan rasa mual. Fungsi plasenta sebagai sirkulasi dan pemberi makanan pada janin akan tumbuh maksimal ketika kehamilan menginjak usia 12-16 minggu. Pada saat ini biasanya mual-muntah akan berhenti. \n \n\n Teori lain mengatakan, sel-sel plasenta (villi korialis) yang menempel pada dinding rahim awalnya ditolak oleh tubuh karena dianggap sebagai benda asing. Reaksi imunologik inilah yang memicu terjadinya reaksi mual-mual. \n\n Perubahan metabolisme glikogen hati akibat kehamilan juga dianggap sebagai penyebab mual-muntah. Namun, setelah terjadi penyesuaian terhadap sel-sel plasenta dan terjadi kompensasi metabolisme glikogen di dalam tubuh, maka rasa mual itu akan hilang. \nFaktor terakhir yang juga sering menentukan adalah faktor psikologis ibu hamil.Contoh, ibu hamil yang mengalami stres akibat kehamilan tak diinginkan bisa mengalami mual dan muntah \n \nNamun begitu, penyebab hiperemesis gravidarum sampai kini belum diketahui pasti. Salah satu kemungkinannya, yaitu hormon HCG yang berlebihan. Mungkin juga karena adaptasi ibu hamil pada hormon-hormon yang timbul selama kehamilan kurang baik. Kemampuan beradaptasi ibu hamil, nyatanya memang sangat idiviudal seperti halnya reaksi alergi. \n\n PENANGANAN \nJika setiap kali makan bahkan minum selalu disertai muntah, frekuensi berkemih berkurang, dan jumlah urin sedikit, maka dengan indikasi hiperemisis gravidarum seperti itu ibu hamil perlu dirawat. Pada kasus yang lebih parah biasanya suami akan melaporkan kalau istrinya bertambah lemas dan mukanya pucat . Kalau badan sudah lemas terus-menerus artinya ibu sudah mengalami dehidrasi. \n\n Untuk memperoleh kepastian diagnosa, ibu harus melalui pemeriksaan urin di laboratorium. Jika air seninya mengandung zat keton berarti ibu hamil positif harus masuk rumah sakit. Selama perawatan awal, biasanya semua intake makanan dan minuman harus melalui cairan infus. Pasien umumnya akan dipuasakan selama 6- 8 jam agar lambungnya dapat beristirahat. Setelah itu pemberian makan akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari makanan cair, makanan semipadat sehingga makanan biasa. \n\n Selama itu, ibu pun akan mendapat obat antimual. Bahkan bila sampai mengalami luka lambung karena intake yang kurang, maka dokter akan mengobatinya dengan obat antimag. Pada umumnya,dalam 24 jam gejala mual akan menghilang. \n\n Petumbuhan janin juga dipantau melalui USG. Namun ibu tetap merupakan prioritas utama yang mendapat perhatian dalam pengobatan. Dengan asumsi jika asupan kalori ibu hamil tercukupi, maka janin pun akan memperoleh makanan yang cukup melalui plasenta. Lama perawatan di rumah sakit tergantung pada kondisi ibu, tapi rata-rata 2-3 hari. Jangan lupa, dukungan moril dari keluarga untuk menenangkan jiwa ibu hamil sangat diperlukan. Selesaikan masalah yang membebani selama ini. Intinya, lepaskan diri dari segala macam stres. \n\n Pastikan juga kondisi kesehatan kandungan anda. Jika sedang mengalami keluhan kesehatan janin periksakan ke dokter spesilalis kebidanan dan kandungan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Galaxy<\/a><\/li>
- 13 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
Pertumbuhan Janin Terhambat Yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil<\/a><\/h3>
Saat hamil, Ibu perlu memperhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pertumbuhan janin terhambat (PJT). Pertumbuhan janin terhambat atau PJT adalah gangguan yang membuat janin tumbuh lebih lambat dari yang seharusnya.Ibu hamil yang mengalami PJT, janin di dalam kandungannya umumnya berukuran lebih kecil dari ukuran normal sesuai usia kandungan. Saat lahir, bayinya juga akan memiliki berat badan lahir rendah (BBLR). \n\n \n\n Diagnosis PJT atau yang juga dikenal sebagai Intrauterine Growth Restriction (IUGR) dapat dideteksi pada pemeriksaan kandungan pada trimester kedua atau ketiga. \n\n \n\n Penyebab gangguan pertumbuhan janin terhambat \n\n Seperti yang disebutkan sebelumnya, selama mengandung nutrisi menjadi hal terpenting yang tidak boleh luput dari perhatian. Selain itu, kebiasaan yang Ibu miliki juga mempengaruhi pertumbuhan janin. \n\n Faktor penyebab yang mendasarinya dapat beragam, salah satunya adalah ibu dengan berat badan berlebih sebelum kehamilan yang menyebabkan gangguan suplai oksigen ke janin. Ibu dengan berat badan rendah juga berisiko mengalami PJT dikarenakan intake nutrisi dan kalori yang tidak mencukupi. \n\n Faktor penyebab PJT \n\n - Faktor maternal : \n\n 1. Berat badan berlebih sebelum hamil \n\n 2. Status gizi rendah \n\n 3. Anemia \n\n 4. Alkohol \n\n 5. Merokok \n\n 6. Diabetes \n\n 7. Penyakit jantung \n\n 8. Penyakit ginjal \n\n 9. Riwayat kehamilan sebelumnya dengan komplikasi \n\n - Faktor janin : \n\n 1. Kelainan kromosom \n\n 2. Malformasi kongenital \n\n 3. Kehamilan kembar \n\n - Faktor plasenta \n\n Faktor paternal belum dilaporkan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian PJT. Menurut penelitian, sejauh ibu faktor maternal yang memiliki pengaruh cukup besar disamping faktor lingkungan. \n\n Kejadian PJT akan meningkatkan risiko selama kehamilan yaitu kelahiran prematur, air ketuban sedikit, denyut jantung janin abnormal, meningkatkan angka SC, gangguan pernapasan janin, bayi lahir tidak langsung menangis, gangguan elektrolit, gangguan metabolisme bilirubin, infeksi, kejang, dan lain sebagainya. \n\n Beberapa kondisi memerlukan tindakan terminasi segera bahkan jika kehamilan < 37 minggu. Namun dapat juga dilakukan terapi konservatif yaitu dengan bed rest, obat-obatan, dan pemberian nutrisi tinggi protein dimana dilaporkan berhasil pada 50% kasus. \n\n Dalam hal ini anda harus rutin memeriksakan kandungan anda ke dokter spesialis kandungan, jika terjadi perburukan maka penanganannya adalah terminasi kehamilan jika diperkirakan bayi dapat beradaptasi diluar rahim. \n\n \n\n Cara mengatasi pertumbuhan janin terhambat \n\n Gangguan kehamilan berupa janin yang pertumbuhannya terhambat hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan kehamilan. Itulah mengapa, Anda disarankan untuk selalu memeriksakan kandungan secara rutin.Jika kondisi ini dideteksi pada usia kehamilan 34 minggu atau lebih, dokter mungkin akan menyarankan tindakan induksi untuk mempercepat persalinan.Namun, bila pertumbuhan janin yang terhambat telah terdeteksi sejak dini atau sebelum mencapai 34 minggu, dokter mungkin akan menganjurkan untuk pemeriksaan kehamilan yang lebih ketat.Adapun cara mengatasi pertumbuhan janin terhambat yang akan disarankan oleh dokter untuk ibu hamil lakukan adalah: \n\n 1. Mengonsumsi makanan sehat \n\n Untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan, pastikan Anda mengonsumsi makanan sehat, yang terdiri dari buah, sayur dan susu.Sejumlah makanan yang direkomendasikan lainnya meliputi telur, daging, susu rendah lemak hingga makanan berbahan dasar gandum.Pastikan semua nutrisi yang diperlukan saat hamil seperti protein, omega-3, lemak hingga mineral ada dalam menu makanan ibu hamil setiap harinya. \n\n 2. Istirahat yang cukup \n\n Jika tubuh ibu hamil sehat dan fit, maka perkembangan janin dalam kandungan juga akan berjalan baik.Untuk menjaga kesehatan tubuh saat hamil, selain mengonsumsi makanan sehat, Anda juga perlu tetap fit dengan banyak istirahat. Bumil dianjurkan untuk tidur selama kurang lebih 8 jam sehari. Bila memungkinkan, sempatkan untuk tidur siang selama 1-2 jam sehari. \n\n 3. Menambah berat badan \n\n Ibu hamil yang kekurangan berat badan ideal dapat menyebabkan bayi sedikit menyerap nutrisi dan asupan makanan yang membuat pertumbuhannya terganggu.Untuk mengatasinya, Anda disarankan untuk menjaga dan mengatur pola makanan agar berat badan selama hamil dapat sesuai dengan batas normal dan disarankan setiap ibu hamil untuk konsultasi ke dokter spesialis gizi. \n\n \n\n Bagaimana jika berat badan ibu naik tapi janin kecil? \n\n Salah satu cara untuk mengatasi pertumbuhan janin yang terhambat dalah menaikkan berat badan ibu agar janin dalam kandungan cukup untuk menyerap semua nutrisi yang diperlukan.Jika berat badan ibu hamil naik sudah signifikan tapi berat badan janin kecil dan tidak berkembang, maka Anda perlu waspada. Kondisi ini bisa menandakan penyakit metabolik, seperti penyakit gula atau diabetes saat hamil (diabetes gestasional).Kondisi yang biasanya ditandai dengan perut besar tapi janin kecil ini umumnya biasa terjadi pada masa kehamilan trimester kedua.Selain diabetes gestasional, penyakit lain yang menyebabkan berat badan janin terganggu adalah kondisi preeklamsia atau hipertensi saat hamil.Kedua kondisi tersebut dapat membuat pertumbuhan janin terhambat, sehingga jika Anda mengalaminya, segera berkonsultasi ke dokter. \n\n \n\n Langkah-langkah pencegahan pertumbuhan janin terhambat \n\n PJT dapat saja terjadi, meskipun kondisi ibu terlihat baik-baik saja. Oleh karena itu, ada baiknya ibu hamil melakukan langkah-langkah berikut ini, untuk mencegah pertumbuhan janin terhambat. \n\n \n Selalu lakukan kontrol prenatal secara rutin. Menjalani pemeriksaan kehamilan rutin, dapat mendeteksi potensi masalah lebih dini, dan dapat mencegah terjadinya PJT. \n Selalu perhatikan gerakan janin dalam kandungan. Janin yang tidak bergerak sering, atau malah tidak bergerak, menandakan adanya masalah dalam kehamilan. Bila Anda menyadari adanya perubahan, segera hubungi dokter atau bidan. \n Cek obat-obatan yang Anda konsumsi. Beberapa obat dapat menyebabkan timbulnya PJT. Selalu konsultasikan obat yang Anda minum selama kehamilan, pada dokter. \n Mengonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup, dapat membantu perkembangan janin \n Hindari alkohol, obat-obatan terlarang, maupun rokok. \n Mengecek kadar gula darah rutin, disarankan untuk mengecek kadar gula darah pada usia kehamilan 24-28 minggu. \n Menghindari konsumsi kafein berlebihan \n Mengatur emosi agar terhindar dari stres saat hamil \n \n\n Untuk menghindari terjadinya PJT, sebaiknya Anda memeriksakan kehamilan secara rutin ke dokter. Dengan demikian, setiap risiko gangguan pada janin, bisa diantisipasi sejak dini. \n\n Untuk pendaftaran ke dr. Dewi Rochyantini, SpOG dokter spesialis Obsgyn di RS Hermina Galaxy, silahkan melakukan pendaftaran online melalui : \n\n \n Call center : 1500 488 \n Mobile Apps : PT Medikaloka Hermina Tbk, Android (klik disini), untuk pengguna IOS (klik disini) \n Website : (klik disini) \n \n\n Sehat bersama RS Hermina Galaxy \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 28 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
Apa Itu Sensori Integrasi<\/a><\/h3>
Saat kita berbicara tentang system pengindraan maka dalam bayangan kita ada 5 macam yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan,dan pengecapan / rasa. Sementara dalam kehidupan kita masih memerlukan pengindraan yang sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari apakah itu \n\n System Vestibular/ keseimbangan \n\n System ini membantu memberikan informasi mengenai gerakan, gravitasi dan perubahan posisi kepala. Pada system ini memerlukan otot yang digunakan dalam pengolahan control postur, control gerakan dan kekuatan. Aplikasi dalam aktifitas sehari – hari meliputi kemampuan berjalan, ketahanan duduk, naik dan turun tangga dll. \n\n :Manifestasi dari gangguan pada system sensory ini \n\n\n \n \n \n \n \n \n \n Sensory Seeker ( mencari stimulasi ) \n \n \n Sensory Avoider ( menghindari stimulasi ) \n \n \n \n \n \n \n Tidak bisa diam \n \n \n Menolak diberikan aktifitas keseimbangan \n \n \n \n \n Melompat – lompat pada situasi yang tidak tepat \n \n \n Menolak naik escalator atau lift \n \n \n \n \n Senang memanjat - manjat \n \n \n Menolak bermain prosotan / ayunan / flying fox \n \n \n \n \n Berputar – putar tidak merasa pusing \n \n \n Waspada saat memasuki ruang / orang baru \n \n \n \n\n\n \n \n\n System Propioseptif / rasa sendi \n\n Berperan dalam memproses input otot, tendon, sendi dan memberitahukan posisi tubuh anda. Hal ini erat kaitannya dengan system vestibular yang membantu memberikan pemahaman pengalaman sentuhan dan gerakan. \n\n :Manifestasi dari gangguan pada system sensory ini \n\n\n \n \n \n \n \n \n \n Sensory Seeker (mencari stimulasi ) \n \n \n Sensory Avoider ( menghindari stimulasi ) \n \n \n \n \n \n \n Melempar bola terlalu berlebihan \n \n \n Lemah saat melempar bola \n \n \n \n \n Tulisan di kertas terlalu menekan \n \n \n Tulisan di kertas terlalu tipis \n \n \n \n \n Terlalu senang ( evoria ) dengan menghentak – hentakkan kaki ke lantai \n \n \n Menolak melompat \n \n \n \n \n Terlalu membutuhkan stimulasi mencengkeram,gemes, menjambak \n \n \n Lemah dalam memegang benda / mudah lepas \n \n \n \n\n\n \n \n\n System Taktil / pengindraan kulit \n\n Berperan dalam memproses input yang masuk melalui perabaan yang digunakan dalam konsep kesadaran tubuh dan perencanaan gerakan. Yang membantu memberikan informasi tentang benda – benda dengan bentuk dan karakteristiknya \n\n . ketika system taktil anda bekerja dengan baik maka anda akan tahu mana sentuhan yang mengkhawatirkan , sentuhan yang menyenangkan anda sehingga anda akan paham mana sentuhan yang harus diabaikan. \n\n :Manifestasi dari gangguan system sensori ini : \n\n\n \n \n \n \n \n \n \n Sensory Seeker ( mencari stimulasi ) \n \n \n Sensory Avoider ( menghindari stimulasi ) \n \n \n \n \n \n \n Tidak mau ditinggal dengan orang yang tidak dikenal / senang menempel – nempel orang \n \n \n Menolak dipeluk / digendong \n \n \n \n \n Merobek – robek kertas \n \n \n Tidak menyukai baju baru / label baju dibelakang leher \n \n \n \n \n Menjambak teman \n \n \n Menolak bermain sesuatu yang bertekstur ( lem, pasir . handpainting, adonan kue dll ) \n \n \n \n \n Stimulasi diri dengan main jari / mengibas – ibaskan rambut \n \n \n Tidak menyukai makan memakai tangan \n \n \n \n \n Jalan menyeret \n \n \n Jalan jinjit \n \n \n \n\n\n Dan masih banyak manifestasi gangguan sensory yang saling berkaitan dengan system sensori atau pengindraan lain yang muncul dalam kehidupan sehari – hari di sekitar kita \n\n Integrasi Sensory merupakan proses organisasi informasi di Susunan Syaraf Pusat ( SSP ) yang didapat dari lingkungan untuk digunakan dalam kehidupan sehari – hari atau dengan kata lain membantu untuk beradaptasi dalam mengintegrasikan system sensori yang TIDAK OKE menjadi OKE \n\n Jika sikecil mengalami gangguan seperti yang telah dipaparkan diatas segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak di RS Hermina Tangkubanprahu untuk mendapatkan penjelasan dan rekomendasi terapi yang pas untuk sikecil di Klinik Tumbuh Kembang kami \n\n \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 27 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
Kiat sederhana menjaga kesehatan anak saat musim hujan<\/a><\/h3>
Saat ini Kesehatan anak juga harus diperhatikan. Apalagi pada musim penghujan seperti sekarang ini. Biasanya, anak-anak menjadi rentan sakit pada periode basah ini. Ada saja penyakit yang bisa mampir, mulai dari Influenza dan batuk, hingga demam berdarah. Karena itu, berbagai persiapan kesehatan untuk anak sangat penting dilakukan oleh setiap ayah dan ibu. \n \n1. Membiasakan budaya cuci tangan \n\n Sebagian besar penyakit menular disebabkan oleh kuman yang melekat pada tangan. Usia balita sangat rentan terkena virus melalui tangannya. Penyakit menular ini bisa kita putus rantai penularannya dengan menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan bersih menggunakan sabun dan membilasnya dengan sempurna. Cuci tangan berkorelasi kuat terhadap penyakit sampai 46 persen. Korelasi cuci tangan dengan penyakit di Indonesia bahkan mencapai 56 persen. Kasus diare dan flu menurun saat responden cuci tangan pakai sabun.Hal nini diperkuat oleh hasil penelitian Pusat Penelitian The Hygine Center London School of Hygiene nand Tropical Medicine yang menyatakan risiko terkena diare pada anak-anak yang terbiasa cuci tangan dengan sabun menurun hingga 50 persen. Sekitar 17 ribu jiwa di Indonesia setiap tahun terhindar dari diare dengan kebiasaan sederhana ini. Cuci tangan sebelum sarapan, bersantap siang, makan malam, setelah buang air besar, dan mandi dengan sabun. \n\n 2. Merawat kulit anak \n\n Mandi teratur, mandi dengan air hangat, pemakaian sabun yang tepat sesuai usia karena sabun tak hanya berfungsi untuk membersihkan, namun juga dapat membantu mengatur pH Balance sesuai pH kulit, rajin mengganti pakaian. Tidak ada salahnya menambahkan larutan antiseptik dalam bak mandi bila kebersihan air mandi diragukan. \n\n 3. Menjaga kebersihan makanan dan minuman. \n\n Pastikanlah setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut anak terjamin kebersihannya. Perhatikan kebersihan piranti atau tempat makan si kecil. Begitu pula dengan cara mengolah dan menyiapkan makanan di rumah harus tetap higienis. Biasakan membawakan bekal makanan si kecil yang dipersiapkan dari rumah sehingga si kecil tak perlu lagi jajan makanan di luar yang tidak terjamin kebersihannya. Asupan cairan juga wajib diperhatikan. Jaga tubuh balita anda jangan sampai kekurangan cairan, artinya jangan kurang minum terutama bila cuaca sangat panas dan berdebu. Pastikan anak-anak hanya minum air bersih. Sejumlah penyakit seperti diare , kolera, typhoid disebabkan oleh asupan air yang terkontaminasi. Selalu pastikan bahwa anak-anak minum air yang bersih dan aman untuk menghindari infeksi dan tertular penyakit dari bakteri \n\n 4. Mengantar anak-anak ke sekolah dengan perlengkapan hujan yang tepat. Memiliki payung, \n\n jas hujan, dan sepatu bot hujan adalah suatu keharusan bagi anak-anak Anda selama hari-hari hujan untuk melindungi mereka dari hujan dan genangan air hujan yang mengalir di jalan-jalan, yang sangat mungkin terkontaminasi dengan berbagai bakteri. \n\n 5. Jaga lingkungan Anda tetap bersih. Menjaga lingkungan Anda bersih secara lebih ekstra selama \n\n musim hujan akan mencegah tikus, nyamuk, penyebab penyakit lainnya seperti lalat, serangga, berkerumun di sekitar rumah Anda. Air hujan yang bercampur kotoran dan sampah akan membawa bakteri sehingga air terkontaminasi ini bisa berbahaya bagi anak-anak Anda. \n\n 6. Untuk mencegah berkembangnya virus dengue penyebab penyakit demam berdarah \n\n yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, antara lain dengan menimbun barang- barang bekas yang memungkinkan air untuk menggenang dan mengurangi pakaian yang bergelantungan di balik pintu. Selain itu pengasapan (fogging) juga perlu dilakukan \n\n secara serempak sekali waktu untuk membunuh dan mengusir nyamuk dewasa. Langkah pencegahan sebaiknya dilakukan oleh warga di satu lingkungan. Karena kita tidak pernah tahu bila ada salah satu orang di sekitar kita yang mungkin saja terkena \n\n demam berdarah karena digigit nyamuk di tempat lain, misalnya di sekolah atau di kantor. \n\n 7. Pola hidup berimbang, waktu untuk bersekolah, istirahat yang cukup, kurangi bermain \n\n atau beraktivitas di luar rumah. Nutrisi yang cukup dan dilengkapi dengan pemberian multivitamin sesuai usia dan dosis yang diperlukan akan meningkatkan ketahanan tubuh anak kita terhadap penyakit. Berikan anak-anak Anda dengan semua nutrisi yang tepat dan mereka butuhkan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang baik menyebabkan anak akan tetap terlindungi terhadap penyakit selama musim hujan. Memastikan bahwa anak Anda makan makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan. Minum susu dengan probiotik juga dapat membantu membangun pertahanan tubuhnya. \n\n 8. Menghindarkan bayi ataupun anak terkena kontak langsung dengan keluarga ataupun \n\n orang lain yang sedang sakit. Selain itu melakukan pencegahan agar tidak tertular pada saat kontak dengan orang sedang sakit dengan pemakaian masker. Ibu yang saat sakit batuk pilek wajib memakai masker saat menyusui anaknya, demikian pula anggota keluarga lain yang sedang sakit dihimbaukan agar memakai masker agar tidak menular pada anak-anak. \n\n 9. Carilah saran dari dokter tentang vaksinasi untuk anak-anak Anda. Bawa anak-anak Anda ke \n\n dokter dan mencari rekomendasi untuk mendapatkan vaksinasi yang tepat guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka terhadap penyakit anak pada umumnya. Semoga artikel ini bermanfaat dalam menjaga kesehatan buah hati kita dalam menjalani musim hujan yang telah tiba. \n\n Kesehatan yang optimal akan menghasilkan anak-anak yang bahagia menjalani hari-harinya dengan sehat, belajar , berprestasi, dan berkreativitas dengan baik, tanpa minum obat , menekan biaya pengeluaran berobat dan mengoptimalkan tumbuh dan nkembang anak-anak kita. Di antaranya penyakit bronchitis dan sinusitis. Selain ISPA, diare dan muntah harus juga diwaspadai di saat curah hujan tinggi. Bahkan, diare yang berulang dapat memengaruhi pertumbuhan dan konsentrasi anak. Sementara, diare yang kronis bisa mengakibatkan malnutrisi atau kekurangan gizi \n\n Pastikan juga anak mendapatkan istirahat yang cukup, ingatkanlah mereka untuk selalu membawa masker jika sedang berada di tempat umum. Jika anak sedang mengalami gejala seperti demam, batuk , pilek segera periksakan ke dokter spesilalis anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 14 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya Medical Check Up Demi Menjaga Kesehatan<\/a><\/h3>
Apa Sahabat Hermina pernah mendengar pengalaman ketika seseorang yang terlihat sehat tiba-tiba terserang penyakit mematikan hingga berujung pada kematian? Kondisi tersebut bisa lebih rentan terjadi pada orang-orang yang tidak pernah melakukan medical check up. \n\n Medical Check Up merupakan suatu kegiatan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh. Artinya, seseorang yang melakukan kegiatan pemeriksaan ini akan menjalani berbagai tahap pemeriksaan. Mulai dari sekadar konsultasi atau wawancara medis dengan dokter, pemeriksaan riwayat kesehatan, hingga memeriksa organ vital bagian dalam dan luar tubuh. Dengan melakukan pemeriksaan ini, diharapkan masalah kesehatan atau penyakit yang mungkin diderita oleh seseorang bisa segera terdeteksi sejak dini. Dengan begitu, perencanaan metode pengobatan serta penanganan yang tepat bisa langsung dilakukan dan penyakit tidak berkembang menjadi lebih parah. \n\n Apa Tujuan Dilakukan Medical Check Up? \n\n Setiap orang sebenarnya disarankan untuk melakukan medical check up secara rutin. Paling tidak, dalam setahun, pemeriksaan kesehatan ini dilakukan sekali. Mengapa demikian? Karena pemeriksaan ini dapat membantu seseorang: \n\n \n Mengetahui kondisi medis terkini secara menyeluruh. \n Mendeteksi dengan segera penyakit yang mungkin diderita namun tidak menimbulkan gejala. \n Mengetahui risiko masalah kesehatan yang mungkin saja muncul di masa mendatang. \n \n\n Tidak hanya itu, dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, Sahabat Hermina dapat termotivasi untuk mencanangkan gaya hidup yang lebih sehat dan menjaga asupan makanan yang dikonsumsi, serta memastikan kondisi tubuh saat akan menjalani proses pengobatan tertentu agar terhindar dari risiko efek samping berbahaya. Kondisi kesehatan dapat terawasi dengan maksimal, dan Sahabat Hermina dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai masalah kesehatan atau gejala penyakit yang sedang diderita. \n\n Apa Jenis-jenis Medical Check Up? \n\n Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan yang jenisnya sangat beraneka ragam. Sahabat Hermina bisa mendapatkan layanan medical check up secara menyeluruh dengan penggabungan berbagai tes. Berikut ini adalah jenis - jenis medical check up tersebut: \n\n \n \n Tes Fisik \n \n \n\n Tes fisik pada medical check up biasanya mencakup pengukuran tinggi badan dan berat badan. Tidak hanya itu, tes ini juga akan berisi konsultasi dengan dokter terkait kondisi fisik yang Sahabat Hermina rasakan, misalnya apakah ada gejala atau keluhan kesehatan yang dirasakan. \n\n \n \n Pemeriksaan Tekanan Darah \n \n \n\n Tekanan darah orang dewasa normalnya berada di kisaran 120/80 mmHg. Seseorang dinilai memiliki masalah tekanan darah tinggi apabila tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg. Semua itu bisa dicek melalui alat tensimeter atau sfigmomanometer. \n\n \n \n Foto Thorax \n \n \n\n Biasanya, pemeriksaan kesehatan yang satu ini dapat menggambarkan bagaimana kondisi kesehatan bagian dada, mulai dari jantung sampai paru-paru. Tes ini sangat ringkas. Anda hanya perlu masuk ke ruang rontgen, kemudian mengganti pakaian dan berdiri di depan alat foto rontgen. Ikuti instruksi dari petugas terkait pengambilan dan pelepasan napas. \n\n \n \n Tes Darah dan Urine \n \n \n\n Banyak hal yang bisa tergambarkan lewat jenis medical check up yang satu ini. Mulai dari kadar gula darah, kadar kolesterol, hemoglobin, peradangan, sampai tingkat fungsi ginjal dapat tergambarkan dari hasil tes darah dan urine lengkap. Biasanya untuk mengambil tes ini, Sahabat Hermina diwajibkan puasa minimal 8 jam dari waktu pengambilan darah agar hasil pemeriksaan dapat lebih akurat. \n\n \n \n EKG dan Treadmill \n \n \n\n EKG merupakan singkatan dari elektrokardiogram yang merupakan tes rekam jantung untuk melihat ada tidaknya masalah pada detak dan irama jantung dalam ukuran sewaktu. Sementara itu, lewat tes treadmill, fungsi jantung dan masalah jantung lainnya bisa tergambarkan. \n\n Selain tes-tes umum di atas, sebenarnya masih banyak jenis medical check up lainnya yang lebih spesifik. Mulai dari pemeriksaan mata, tulang, hingga pemeriksaan pengentalan darah lewat tes fibrinogen sebenarnya merupakan bagian dari pemeriksaan kesehatan atau medical check up yang sebaiknya rutin dilakukan secara berkala. \n\n Bagaimana Persiapan Sebelum Melakukan Medical Check Up? \n\n Sebelum menjalani medical check up, pasien dianjurkan untuk membawa serta data medis, misalnya, hasil pemeriksaan kesehatan lainnya atau foto rontgen. Pasien juga harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter apakah perlu melakukan puasa atau menghentikan pemakaian obat ketika akan melakukan pemeriksaan medis. \n\n Biasanya, dokter akan melakukan wawancara medis dengan pasien sebelum memulai prosedur pemeriksaan kesehatan. Hal yang ditanyakan biasanya seputar kondisi kesehatan sekarang serta terdahulu. Selain itu, dokter juga akan mencari tahu segala jenis obat, baik kimia ataupun herbal, dan suplemen yang dikonsumsi pasien. Agar proses medical check up berjalan lancar, usahakan untuk memilih pakaian yang tepat dan nyaman dikenakan serta tidak memakai aksesoris, perhiasan, maupun riasan. \n\n Apa Manfaat Melakukan Medical Check Up? \n\n Hal yang Sahabat Hermina peroleh adalah mendapatkan gambaran terkait kondisi kesehatan. Berikut ini adalah beberapa fungsi melakukan medical check up yang penting untuk Sahabat Hermina ketahui: \n\n \n \n Terhindar dari Risiko Komplikasi Penyakit \n \n \n\n Mungkin sebelumnya Sahabat Hermina pernah melakukan medical check up dan tidak ditemukan penyakit yang berarti. Namun, seiring berjalannya waktu keadaan tersebut bisa saja berubah. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan yang rutin dan menyeluruh, maka dapat memperoleh informasi mengenai faktor risiko penyakit apa yang Sahabat Hermina punya. Hingga nantinya, Sahabat Hermina bisa mencegah lebih dini penyakit tersebut dan meminimalisasi komplikasi penyakit yang mungkin terjadi. \n\n \n \n Akurat dalam Mendeteksi Penyakit \n \n \n\n Beberapa penyakit memiliki gejala yang sama. Menjadi sangat berbahaya apabila pengobatan yang diberikan hanya berdasarkan gejala karena ternyata salah vonis. Dengan melakukan medical check up, pendeteksian penyakit juga bisa dilakukan. Bahkan lewat pemeriksaan kesehatan ini, deteksi penyakit menjadi lebih akurat. Untuk penyakit-penyakit yang tidak bergejala, medical check up pun dapat membantu tim medis dalam menentukan diagnosis terkait penyakit yang Sahabat Hermina idap. \n\n \n \n Cegah Perkembangan Penyakit \n \n \n\n Semakin parah suatu penyakit, semakin sulit untuk bisa pulih dengan maksimal. Kualitas hidup Sahabat Hermina pun dapat turun drastis karena penyakit yang diderita. Namun dengan rutin melakukan medical check up, penyakit bisa terdeteksi lebih cepat. Sejumlah penanganan yang akurat untuk menangani penyakit tersebut sebelum berkembang parah pun bisa diimplementasikan. Jadi, kesempatan untuk pulih secara menyeluruh menjadi lebih besar. \n\n \n \n Pangkas Biaya Kesehatan Masa Depan \n \n \n\n Medical check up adalah cara terbaik untuk mempertahankan kondisi kesehatan. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan ini secara rutin, risiko penyakit bisa diminimalkan. Penyakit pun bisa dideteksi lebih cepat dan ditangani sebelum berkembang parah. Biaya kesehatan menjadi lebih terkontrol untuk sekarang maupun masa depan. \n\n \n \n Terhindar dari Komplikasi Pengobatan \n \n \n\n Tidak bisa ditampik, beberapa pengobatan bisa menimbulkan efek samping. Beberapa pengobatan pun bisa sangat bertentangan dan berujung bahaya jika digabungkan. Melakukan medical check up bisa membuat tim medis memutuskan langkah pengobatan dengan efek samping paling rendah berdasarkan status kesehatan saat ini sehingga Sahabat Hermina dapat terhindar dari komplikasi pengobatan. \n\n Medical check up merupakan upaya yang dapat membantu Sahabat Hermina untuk bisa mengetahui kondisi tubuh terkini dan potensi penyakit yang menjangkit tubuh tanpa menimbulkan gejala. Dengan melakukan pemeriksaan ini, Sahabat Hermina dapat segera mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin dialami dan bisa melakukan penanganan medis yang tepat dengan segera. Dengan begitu, penyakit tidak akan sampai berkembang lebih parah lagi hingga berakibat fatal di kemudian hari. Sahabat Hermina dapat melakukan medical check up aman dan nyaman di RS Hermina Pandanaran! \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 14 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
Masalah Infertilitas Pasangan Suami Istri<\/a><\/h3>
Memiliki buah hati tentu merupakan salah satu hal yang didambakan oleh hampir semua pasangan yang telah menikah. Maka tak heran bila banyak pasangan suami istri yang akan mengusahakan segala cara agar mereka bisa mendapatkan keturunan. Meskipun begitu, tak bisa dipungkiri bahwa tidak sedikit pasangan yang telah lama menikah dan mencoba segala cara untuk mendapatkan keturunan, namun usahanya belum membuahkan hasil. Hal ini biasanya dikaitkan dengan masalah kesuburan atau fertilitas. \n\n Bila dalam setahun belum terjadi kehamilan, padahal pasangan suami istri sudah rutin berhubungan seksual dan tidak menggunakan alat kontrasepsi, pasangan tersebut bisa dikatakan mengalami infertilitas atau kemandulan. Infertilitas dibagi menjadi 2 yaitu infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Infertilitas primer adalah ketidakmampuan mendapatkan kehamilan setelah berhubungan 1 tahun tanpa kontrasepsi untuk wanita usia dibawah 35 tahun atau setelah 6 bulan pada wanita usia diatas 35 tahun. Infertilitas sekunder adalah ketidakmampuan mendapatkan kehamilan pada wanita yang sebelumnya pernah hamil. \n\n Ada beberapa hal yang juga diyakini bisa menjadi faktor risiko terjadinya infertilitas pada laki-laki maupun perempuan. Gaya hidup sehat pun menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko infertilitas. Yuk simak rangkuman informasi lengkap tentang penyebab infertilitas. \n\n Infertilitas wanita bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis atau penyakit berikut ini: \n\n 1. Gangguan Ovulasi \n\n Masa subur wanita ditentukan dari periode ovulasinya. Oleh karena itu, saat proses ovulasi terganggu, wanita akan sulit menentukan masa suburnya atau bahkan tidak dapat melepaskan sel telur yang siap dibuahi untuk menciptakan kehamilan. Gangguan ovulasi bisa terjadi karena beberapa penyebab, antara lain: \n\n \n Gangguan hormon tiroid, termasuk hipertiroid dan hipotiroid \n Sindrom ovarium polikistik (PCOS) \n Kegagalan ovarium prematur, yaitu ketika indung telur berhenti menghasilkan dan melepaskan sel telur sebelum wanita menginjak usia 40 tahun \n \n\n 2. Penyumbatan tuba falopi \n\n Tuba falopi yang tersumbat menyebabkan sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur di dalam rahim, sehingga proses pembuahan tidak dapat terjadi. Hal ini juga menjadi penyebab infertilitas wanita. Kerusakan atau penyumbatan pada tuba falopi dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, yaitu: \n\n \n Penyakit radang panggul \n Penyakit menular seksual \n Riwayat operasi pada organ di dalam rongga perut atau panggul, seperti tuba falopi dan rahim \n Kehamilan Etopik \n \n\n 3. Gangguan lendir serviks \n\n Infertilitas wanita juga bisa disebabkan oleh gangguan lendir serviks. Ketika sedang memasuki masa subur atau ovulasi, lendir serviks bisa memudahkan sperma untuk mencapai sel telur di dalam rahim. Namun, jika ada gangguan pada lendir serviks, hal tersebut dapat mempersulit sperma untuk membuahi sel telur sehingga menghambat terjadinya kehamilan. \n\n 4. Kelainan bawaan \n\n Penyakit bawaan pada organ reproduksi wanita disebabkan oleh kelainan genetik. Salah satu contoh kelainan bawaan lahir yang dapat membuat wanita menjadi tidak subur adalah septate uterus, yaitu kondisi ketika terbentuk sekat di dalam rongga rahim. Wanita yang mengalami kondisi ini akan mengalami keguguran berulang atau sulit untuk hamil. Namun, kondisi ini dapat ditangani oleh dokter melalui prosedur operasi. \n\n 5. Endometriosis \n\n Endometriosis dapat menjadi penyebab terjadinya infertilitas wanita. Peradangan yang terjadi akibat endometriosis dapat merusak sel telur dan sperma. Kondisi ini tentunya mengganggu kesuburan dan dapat menghalangi terjadinya pembuahan. \n\n Sementara itu, infertilitas pada laki-laki bisa disebabkan oleh beberapa hal juga. Penyebab infertilitas pada laki-laki yang paling umum adalah azoospermia alias tidak ada sel sperma yang diproduksi. Bisa juga karena oligospermia, yakni ketika hanya sedikit sel sperma yang diproduksi. Terkadang sel sperma juga cacat atau mati sehingga sulit untuk bisa mencapai sel telur. Dalam kasus yang jarang terjadi, infertilitas pada laki-laki pun bisa disebabkan oleh penyakit genetik seperti fibrosis kistik atau kelainan kromosom. Untuk mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab infertilitas pada pasangan suami istri, diperlukan pemeriksaan menyeluruh oleh dokter. \n\n Kapan sebaiknya mulai memeriksakan diri? \n\n Kesuburan sangat dipengaruhi usia terutama usia wanita. Saat berusia 20-30 tahun, kesuburan wanita mencapai puncaknya yakni berkisar 70%-80% dan akan menurun menjadi hanya 30% pada usia 30-40 tahun. "Wanita menikah memiliki peluang 80% hamil dalam setahun, khususnya jika dia menikah di usia produktif di bawah 30 tahun. Jika tidak hamil dalam kurun waktu tersebut, dia wajib memeriksakan diri ke dokter kandungan. Untuk wanita di atas 30 tahun, rentang waktunya ialah 6 bulan. Jika tidak hamil di masa 6 bulan setelah menikah, dia pun harus konsultasi ke dokter kandungan. \n\n Pemeriksaan infertilitas harus dilakukan suami istri mengingat infertilitas bisa terjadi karena faktor pria, wanita, atau keduanya. Untuk mendiagnosis infertilitas, awalnya dokter akan melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi tentang kondisi kesehatan umum suami dan istri. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tahu adanya kelainan fisik yang mungkin berkontribusi pada infertilitas. Jika tidak ada penyebab yang dapat ditentukan pada titik ini, tes yang lebih spesifik mungkin akan direkomendasikan. Untuk wanita, pemeriksaan ini termasuk tes hormon, analisis suhu tubuh dan ovulasi, rontgen tuba fallopi dan uterus, atau laparoskopi. Untuk laki-laki, tes awal fokus pada analisis sperma. \n\n Bagaimana solusi jika pasangan mengalami infertilitas? \n\n Setelah diketahui apa faktor yang menjadi penyebab terjadinya infertilitas pada pasangan suami istri, dokter akan segera memberikan rekomendasi perawatan dan pengobatan yang sesuai. Beberapa pengobatan infertilitas bisa berupa pemberian obat atau terapi hormon (terutama jika infertilitas disebabkan oleh ovulasi yang tidak teratur). Bisa juga dilakukan prosedur bedah seperti perawatan untuk endometriosis, perbaikan tuba falopi, atau pengobatan di dalam rahim. \n\n Dengan teknologi kedokteran kandungan yang canggih, saat ini telah dapat dikembangan teknologi reproduksi berbantu berupa inseminasi dan program bayi tabung (in vitro fertilisation atau IVF). Untuk program inseminasi, sperma yang telah diproses dimasukkan ke rahim sehingga mendekatkan antara sperma dan sel telur untuk memfasilitasi terjadinya pembuahan. Jadi, pembuahan pada inseminasi ini tetap terjadi di dalam tubuh wanita. \nPada dasarnya, tindakan yang dilakukan akan disesuaikan dengan apa yang menjadi penyebab infertilitas. Segera cek ke dokter untuk memastikan hal tersebut ya. Sahabat Hermina tidak perlu ragu lagi untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan di RS Hermina Pandanaran seputar infertilitas. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 04 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
Serba-Serbi Diabetes Melitus<\/a><\/h3>
Diabetes mellitus adalah penyakit gangguan metabolisme yang ditandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau gangguan fungsi insulit (resitensi insulin). Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas yang berfungsi mengambil gula dari darah untuk menghasilkan energi \n \n\n Faktor Risiko Diabetes Melitus \n\n Ada dua faktor yang memengaruhi seseorang terkena diabetes melitus, yaitu faktor yang dapat diubah dan tidak dapat diubah.Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes militus, yaitu: \n\n \n\n 1. Dapat diubah \n\n \n \n Obesitas, dengan Indeks Massa Tubuh ( IMT ) >25, lingkar perut >90 cm pada laki-laki dan >80 cm pada perempuan \n \n \n Kurangnya aktivitas fisik \n \n \n Bermalas-malasan \n \n \n Aktifitas fisik yang rendah menyebabkan tidak terkontrolnya kadar glukosa darah dalam tubuh. \n \n \n Pola makan tidak sehat \n \n \n\n \n\n 2. Tidak dapat diubah \n\n \n \n Riwayat keluarga dengan DM \n \n \n Umur di atas 45 tahun \n \n \n\n \n\n Gejala Klinis Diabetes Melitus \n\n Berikut ini adalah gejal-gejala diabetes melitus, yaitu : \n\n \n \n Polyphagia banyak makan \n \n \n Pilidipsia banyak minum \n \n \n Poliuria sering buang air kecil, terutama di malam hari \n \n \n Nafsu makan bertambah namun berat badan turun dengan cepat \n \n \n Mudah lelah \n \n \n Kesemutan \n \n \n Kulit terasa panas atau tertusuk jarum \n \n \n Rasa kebas di kulit \n \n \n Kram \n \n \n Mudah mengantuk, pandangan kabur \n \n \n Luka susah kering \n \n \n\n \n\n Dapatkah Penderita Diabetes Berpuasa? \n\n Penderita diabetes diperbolehkan berpuasa, Namun, sebelum berpuasa sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pengaturan obat atau insulin. \n\n \n\n Diet untuk Penderita Diabetes Militus \n\n Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir sama dengan anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.Prinsip pengaturan pola makan pada DM adalah 3J, yaitu, Jenis, Jumlah dan Jadwal makanan. \n\n - Jenis: Memilih bahan makanan dengan memperhatikan beban glikemiks. Efek jumlah karbohidrat dalam kemampuannya meningkatkan gula darah. Disarankan mengkonsumsi karbohidrat kompleks (buah sayur, kancang-kacangan, oatmeal). \n\n \n \n Beban Glikemik < 10: rendah (roti tawar gandum, wortel, labu, apel, jeruk, pir, melon) \n \n \n Beban Glikemik 10-19: sedang (papaya, pisang, kentang rebus, bihun, spaghetti) \n \n \n Beban Glikemik >20: tinggi (nasi, kentang panggang, kentang goreng) \n \n \n\n Jenis makanan yang memenuhi prinsip gizi seimbang (karbohidrat, protein dan lemak) serta pembagian porsi makan sesuai prinsip piring makan. \n\n - Jumlah makanan harus tepat, sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Dianjurkan makan porsi kecil dan sering. Jumlah atau kebutuhan seseorang dipengaruhi berat badan, aktivitas fisik, usia dan penyakit komplikasi yang dimiliki. \n\n - Jadwal, harus makan dengan teratur (disiplin waktu), 3 kali makan utama dan 3 kali makan selingan, untuk mengendalikan kadar glukosa darah. \n\n \n\n Tips Pola Makan bagi Penderita Diabetes Melitus \n\n Ada bebrapa tips unutk membenatu penderita diabetes memperbaiki pola makanannya, diantaranya : \n\n \n \n Membatasi sumber gula sederhana, seperti sirup, gula, madu, dan kue manis. Gula dalam bumbu masih boleh. \n \n \n Pilih makanan tinggi serat, seperti buah, sayur, sereal \n \n \n Saat berbuka puasa, konsumsi berikan makanan pembuka terlebih dahulu, seperti kurma, buah, jus buah dan air mineral. Selanjutnya konsumsi makan utama setelah beribadah sholat maghrib supaya sistem pencernaan tidak kaget. \n \n \n\n \n\n Rekomendasi Aktifitas Fisik untuk Penderita Diabetes Melitus \n\n Saat kita melakukan aktifitas fisi, tubuh menggunakan glukosa dalam darah sebagai energi. Berikut adalah rekomendasi aktifitas fisik bagi penderita diabetes militus: \n\n \n \n Frekuensi: 3 kali seminggu dengan jarak tidak lebih dari 2 hari berturut-berturut \n \n \n Intensitas sedang \n \n \n Durasi: latihan aerobik minimal 150 menit/ minggu. Dengan intensitas sedang atau berat (jalan cepat, jalan kaki santai, bersepeda santai, jogging, dan berenang). \n \n \n Tipe: segala bentuk latihan aerobik termasuk jalan cepat \n \n \n\n \n\n Kapan kita harus ke dokter ? \n\n Segera hubungi dokter unutk mendapatkan solusi terbaik jika mengalami gejala diabetses. Karena baik diabetes tipe 1 dan tipe 2 kebanyakan memiliki komplikasi bagi kesehatan, menjaga asupan nutrisi dan rutin melakukan konsultasi ataupun melakukan medical check up untuk megetahui kondisi kesehatan Anda adalah pilihan tepat. Pendaftaran RS Hermina Tangkubanprahu dapat diakases melalui website www.herminahsopitasl.com / Download Aplikasi Halo Hermina (iOS/ Android) \n \n\n Referensi: \n\n Arif, A.B. et al. Nilai Indeks Glikemik Produk Pangan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Litbang Pertanian, 2014. Vol. 32 No. 3:91-99 \n\n Handayani, D. et al. 2018. Tetap Sehat Saat Puasa Ramadhan bagi Diabetesi. UB Press \n\n Kemenkes RI. 2020. Tetap Produktif, Cegah, dan Atasi Diabetes Melitus. InfoDATIN. ISSN 2442-7659 \n\n Kemenkes RI. 2019. Dapatkah Penyandang Diabetes Berpuasa?. Jakarta: P2PTM Kemkes RI \n\n Perkeni. 2015. Panduan Penatalaksanaan DM Tipe 2 pada Individu Dewasa di Bulan Ramadan. Malang: Perkeni \n\n Rahadiyanti, A. 2020. Pengaturan Indeks Glikemik, Beban Glikemik, dan Penghitungan Karbohidrat pada Diabetes Melitus. www.ahligizi.id \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 13 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal apa itu GERD<\/a><\/h3>
GERD kepanjangan dari GastroEsofageal Refluks Disease adalah suatu kondisi dimana terjadi refluks atau masuknya cairan atau isi dari lambung ke esofagus. Kondisi ini adalah kondisi yang tidak normal karena isi dari lambung tidak boleh keluar ke esofagus. Secara anatomi dinding lambung dibuat sedemikian kuatnya sehingga dapat menahan asam lambung sementara esofagus tidak dibuat untuk menahan asam lambung. Kondisi ini terjadi akibat otot spinkter atau otot yang bersifat katup di bagian perbatasan lambung dan esofagus rusak. Akibatnya saat makanan berada di dalam lambung dapat refluks atau keluar kembali ke esofagus. Karena sifatnya yang asam maka isi lambung yang masuk ke dalam esofagus akan menimbulkan kerusakan di esofagus dan jaringan sekitarnya. \n\n Kerusakan akibat masukknya isi lambung ke esofagus akan menimbulkan rasa tidak nyaman hingga nyeri pada esofagus. Gejala yagn biasanya terjadi adalah rasa terbakar di dada atau heart burn. Gejala ini sering dianggap sebagai serangan jantung padahal tidak berhubungan dengan serangan jantung. Selain itu juga terdapat gejala sulit menelan, ada rasa mengganjal di leher setelah makan sampai rasa sesak atau ”nyesek”. Selain gejala umum di atas terkadang bila isi lambung naik lebih tinggi dari esofagus bisa juga menimbulkan gejala di luar esofagus seperti batuk yang tidak diketahui sebabnya, radang telinga, radang tenggorokan sampai mulut pahit dan gigi berlubang. Bila terdapat gejala-gejala seperti tersebut di atas disarankan segera berobat ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan saluran cerna dan hati. \n\n Penyebab kerusakan dari otot spinter yang menahan isi lambung tidak keluar ke esofagus adalah akibat asam lambung yang mengiritasi bagian atas lambung. Kondisi asam lambung yang pH nya rendah yang terus menerus mengakibatkan kerusakan otot spinkter tersebut. Kondisi asam lambung yang tidak terkontrol adalah sebabnya. Untuk itu perlu dilakukan tindakan untuk mengurangi asam lambung atau menaikkan pH isi lambung mengurangi keasamannya. \n\n Cara mengetahui apakah kita terkena GERD adalah dengan melihat gejala-gejala yang tersebut di atas. Setelah itu kita berobat ke dokter. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis GERD. Pemeriksaan terpenting adalah dilakukan endoskopi saluran cerna atas atau Esofagogastroduodoskopi. Dari pemeriksaan itu akan dilihat apakah ada kelainan dari esofagus maupun ada kerusakan dari spinkter hiatal. Biasanya juga dilakukan biospi. \n\n Terapi yang dikerjakan adalah mengurangi keasaman dari lambung. Diharapkan dengan mengurangi keasaman lambung maka paparan asam di spinkter hiatal akan berkurang dan diharapkan akan sembuh. Pada kasus-kasus ringan sampai sedang bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang mengurangi keasaman lambung, pada kasus yang berat biasanya diperlukan tindakan pembedahan. Selain dengan obat juga diperlukan modifikasi gaya hidup dimana sudah mulai diatur pola makanan, hindari kopi, terlalu pedas, asam, hindari stres dan jangan makan terlambat. Selain itu hindari pula tidur sehabis makan besar, usahakan jaraknya 2 jam. \n\n GERD bukan penyakit yang mengancam jiwa secara langsung seperti serangan jantung. Jangan membaca atau mendengar tentang GERD yang menyebabkan kematian, itu hoax. Datang ke RS atau sarana kesehatan terdekat bila kita curiga apakah kita menderita GERD atau yang lain. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 13 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 04 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 14 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 14 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 17 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 04 Februari 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 15 Februari 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 20 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>