- Hermina Pekanbaru<\/a><\/li>
- 07 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Batuk pada anak? Begini cara atasinya<\/a><\/h3>
Batuk dan pilek merupakan masalah yang sering menimpa anak-anak. Batuk dan pilek biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri yang menginfeksi hidung dan tenggorokan. Batuk dan pilek yang disebabkan oleh infeksi virus bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari, sehingga pengobatan antibiotik tidak diperlukan. Batuk dan pilek yang perlu diobati dengan antibiotik adalah karena infeksi bakteri. Meski tidak berbahaya, batuk dan pilek bisa mengganggu aktivitas dan istirahat anak. \n\n Anak-anak yang biasanya ceria mungkin juga terlihat lesu dan tidak bersemangat. Jika iya, sebagai orang tua pasti merasa sedih dan berharap anak sehat kembali. Agar batuk dan pilek tidak mengganggu aktivitas anak dan mengurangi aktivitasnya, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Ibu lakukan untuk meredakannya tanpa perlu obat. \n\n \n\n Penanganan Batuk Pilek di Rumah \n\n Jika anak Anda sedang pilek dan batuk, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, terutama jika anak Anda berusia di bawah 2 tahun. Meski begitu, Ibu tetap bisa membantu meredakan keluhannya dengan upaya sederhana berikut ini: \n\n 1. Pastikan Anak cukup tidur \n\n Saat pilek, tubuh anak Anda membutuhkan lebih banyak energi untuk melawan virus atau bakteri penyebab infeksi. Jadi pastikan anak Anda cukup tidur dan istirahat. Buat kamar tidurnya nyaman sehingga dia bisa tidur lebih nyenyak. Selain memulihkan energi, tubuh anak Anda juga membutuhkan tidur untuk memulihkan diri. \n\n 2. Berbaring dengan kepala tegak \n\n Saat pilek, anak Anda mungkin mengalami hidung tersumbat, membuatnya sulit bernapas, dan mungkin menjadi rewel karena sulit tidur. Untuk memudahkan si kecil bernapas, jaga agar kepalanya tetap tinggi saat ia tidur. Gunakan bantal ekstra untuk menopang kepala dan bahu si kecil. \n\n 3. Perbanyak minum air putih \n\n Jika anak Anda berusia di atas 6 bulan, beri dia lebih banyak air untuk diminum. Air membantu mengencerkan dahak di saluran pernapasan, membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan. Selain itu, dengan minum air putih yang cukup, anak Anda akan terhindar dari dehidrasi yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan lainnya. \n\n Anda juga bisa memberinya minuman panas, seperti teh, untuk mengalihkan perhatiannya. Selain meredakan pilek dan batuk, minuman panas juga bisa meredakan sakit tenggorokan. \n\n Jika bayi Anda masih menyusui, teruslah menyusui. ASI dapat membantu bayi pulih dari flu lebih cepat. \n\n \n\n 4. Beri madu \n\n Sejak zaman dulu, orang percaya bahwa madu dapat meredakan batuk dan sakit tenggorokan. Faktanya, banyak orang menganggap minuman manis ini lebih efektif daripada obat batuk yang dijual bebas. Namun, madu hanya boleh diberikan kepada anak di atas 1 tahun. \n\n Untuk meredakan pilek dan batuk, beri anak Anda setengah sendok teh madu sebelum tidur. Untuk memudahkan anak Anda makan, Anda bisa mencampurkan 2 sendok teh madu dengan air perasan lemon atau teh hangat. \n\n \n\n 5. Oleskan balsam khusus anak-anak \n\n Cara lain untuk meredakan batuk dan pilek pada anak adalah dengan mengoleskan lip balm di dada, leher, dan punggungnya. Namun, pastikan balsam yang Anda gunakan diformulasikan untuk bayi atau anak-anak. Balsam bayi sering mengandung mentol, kayu putih, chamomile, dan kapur barus. Bahan-bahan alami tersebut dinilai aman dan efektif meredakan batuk dan pilek pada anak. \n\n Meski langkah sederhana di atas dapat meredakan batuk dan pilek, Anda tetap perlu waspada dan berkonsultasi dengan dokter, terutama jika anak Anda berusia di bawah 3 bulan. \n\n Anda juga memerlukan perhatian medis segera jika batuk anak Anda tidak membaik setelah 10 hari, disertai demam tinggi (di atas 38 derajat Celcius), sesak napas, dahak dan lendir berwarna kuning atau hijau, atau jika anak Anda tidak mau makan. dan menyusui. \n\n Jika kita tidak ingin sikecil terkena batuk pilek berulangmaka ajarkan anak untuk hidup bersih, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan menutup hidung ataupun mulut ketika bersin/batuk. Perilaku ini dapat memutus penularan batuk dan pilek anak. \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 19 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tips Batuk Pilek Berulang pada Anak<\/a><\/h3>
Batuk pilek merupakan salah satu keluhan yang sering dialami oleh masyarakat, baik orang dewasa maupun anak. Penyakit batuk dan pilek pada bayi dan anak kerap terjadi saat memasuki musim pancaroba dibandingkan orang dewasa. Banyak kasus batuk pilek yang berulang pada anak terutama balita, sehingga hampir setiap bulan anak selalu berobat ke dokter. Mengapa demikian ? Karena imunitas tubuh pada anak terkhususnya balita belum sempurna. Bila frekuensi batuk pilek tidak melebihi 6 kali dalam setahun, maka masih dalam batas wajar. \n\n Beberapa faktor penyebab batuk pilek pada anak, yaitu infeksi virus, bakteri dan alergi. Sebagian besar batuk pilek pada bayi dan anak disebabkan oleh virus. Meski demikian, apabila anak telah sembuh, dia akan mendapatkan kekebalan terhadap virus pencetus tersebut. Kemudian apabila batuk pilek disebabkan oleh alergi, maka gejala yang ditimbulkan menyerupai batuk pilek akibat virus, namun biasanya lebih sulit dan sembuh lebih lama bila anak terus terpapar faktor pencetus alerginya. \n\n Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah agar anak tidak mengalami batuk pilek berulang yaitu : \n\n \n Sangat dianjurkan agar semua balita mendapatkan vaksinasi influenza agar dapat meningkatkan daya tahan tubuh \n Jangan memberikan makanan seperti snack kering, minuman dingin, makanan pedas \n Perbanyak minum air putih dan perbanyak sayur dan buah \n Jangan berdekatan dengan penderita flu \n Tidur yang cukup, dengan suhu udara yang tidak terlalu dingin dan hembusan udara jangan langsung mengenai tubuh anak \n \n\n \n\n Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah batuk pilek berulang antara lain konsumsi buah-buahan yang kaya akan vitamin C, berikan minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi pada bayi ataupun anak , makan dan istirahat yang cukup. Jauhkan anak dari makanan dan minuman yang dapat memperparah batuk dan hindari pemicu alergi. \n\n Bila anak tetap terkena batuk pilek maka orangtua perlu pergi ke dokter untuk mendapatkan terapi obat-obatan yang sesuai dengan keluhan dan juga tergantung dari penyebab batuk pilek apakah akibat infeksi ataukah alergi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 28 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Untuk Anak Dengan Penyakit Ginjal, Apa penyebab penyakit ginjal kronis pada anak?<\/a><\/h3>
Ketika berfokus pada kesehatan anak, banyak dari kita, orang tua, ahli gizi, dokter anak, memiliki kecenderungan terhadap obesitas dan penyakit yang berhubungan dengan jantung. Fungsi ginjal juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan penting bagi orang tua untuk mengawasi fungsi ginjal anak-anak mereka saat memberi makan dan membesarkan. Sehingga menjadi penting untuk menciptakan kesadaran tentang penyakit ginjal yang rentan diderita anak, yang dapat mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, termasuk anak kecil, yang mungkin berada di bawah risiko gangguan/penyakit ginjal pada usia dini. \n\n Ketika orang tua pertama kali mendengar anak mereka menderita penyakit ginjal, mereka mungkin bertanya-tanya apa yang bisa mereka lakukan untuk mencegahnya. Perasaan ini biasa terjadi. Namun, dalam kebanyakan kasus, tidak mungkin ada orang yang tahu bahwa anak mereka akan terkena penyakit ginjal dan biasanya tidak ada yang bisa dilakukan untuk menghentikannya. Berfokus pada apa yang dapat dilakukan sekarang, seperti mendapatkan perawatan yang tepat, mengikuti saran dokter, bekerja dengan tim kesehatan anak dan mempelajari semua yang bisa tentang penyakit ini, adalah cara terbaik untuk membantu anak setelah diagnosis. \n\n Ginjal terdiri dari jutaan unit penyaringan kecil yang disebut nefron dan terletak tepat di bawah tulang rusuk di kedua sisi tulang belakang. Tugas ginjal adalah membersihkan darah, menjaga keseimbangan garam dan air, dan membantu mengatur tekanan darah dan sel darah merah. Cairan ekstra dan limbah yang dikeluarkan ginjal dari darah diteruskan ke kandung kemih dan kemudian keluar dari tubuh sebagai urin. \n\n Ada banyak jenis penyakit ginjal yang menyerang anak-anak. Beberapa bersifat sementara dan dapat diobati. Bentuk lain dari penyakit ginjal bersifat jangka panjang dan dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan pencapaian psikososial/pendidikan anak. \n\n Berbagai penyakit ginjal meliputi: \n\n \n Kelainan bawaan atau cacat lahir, seperti memiliki ginjal yang tidak terbentuk dengan baik, satu ginjal, ginjal dengan fungsi berkurang, atau ginjal yang tidak mengalir dengan baik ke kandung kemih \n Penyakit ginjal polikistik dan sindrom Alport, contoh penyakit ginjal herediter, yang berarti diturunkan dalam keluarga Lupus, vaskulitis (radang pembuluh darah), hipertensi yang tidak terkontrol, dan diabetes, yang dianggap sebagai penyakit ginjal sistemik \n Gangguan penyaringan ginjal dan sindrom nefrotik, kondisi yang menyebabkan protein bocor ke dalam urin \n \n\n Penyakit ginjal akut dapat disebabkan oleh: \n\n Kurangnya aliran darah ke ginjal untuk jangka waktu tertentu, seperti karena kehilangan darah, pembedahan, atau syok \n\n \n Penyumbatan di saluran kemih \n Mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan masalah ginjal \n Setiap kondisi yang dapat memperlambat atau menghalangi oksigen dan darah ke ginjal, seperti henti jantung \n Sindrom uremik hemolitik. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi E.coli. Gagal ginjal berkembang karena struktur kecil dan pembuluh darah di ginjal tersumbat. \n Glomerulonefritis. Ini adalah jenis penyakit ginjal yang terjadi di bagian ginjal yang disebut glomeruli. Glomeruli menjadi meradang dan merusak cara ginjal menyaring urin. \n \n\n Jika Anak mengalami gejala ringan langsung konsultasikan dengan dokter dan dapatkan saran yang relevan mengenai kemungkinan perawatan pencegahan dini. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 28 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 19 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 07 November 2023<\/li><\/ul><\/div>