- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 05 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
Waspadai Nyeri Haid<\/a><\/h3>
Nyeri haid atau dismenore ( dismenorrhea ) biasanya dialami wanita pada 1-2 hari menjelang haid atau awal saat menstruasi berlangsung. \nAnda perlu waspada bila nyeri haid yang muncul menjadi tak tertahankan, tidak kunjung hilang, muncul setiap kali datang bulan, hingga mengganggu aktivitas harian anda, karena bisa jadi ini menandakan adanya penyakit yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. \n \n\n Respon seseorang terhadap rangsang nyeri berbeda-beda bergantung pada ambang nyeri yang bisa ditangani. Pada sebagian besar wanita, rasa sakit di perut bagian bawah ini tidak begitu menyiksa sehingga tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami nyeri haid yang lebih parah, di antaranya: \n\n - Riwayat menstruasi pertama kali saat berusia 11 tahun atau lebih awal \n- Berusia di bawah 30 tahun \n- Pendarahan berlebihan selama menstruasi dalam waktu lebih dari 7 hari \n- Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol \n- Berat badan tidak ideal (berlebih atau kurang) \n- Riwayat keluhan nyeri haid parah di keluarga \n- riwayat haid sering dan tidak teratur \n\n \n\n Berbagai Penyebab Nyeri Haid \n\n Penyebab nyeri haid bermacam-macam diantaranya, seringkali dibedakan menjadi penyebab primer karena adanya kontraksi otot rahim yang disebabkan perubahan hormon yang normal terjadi, atau adanya penyebab lain. \n\n \n1. Kontraksi otot rahim \n\n Darah haid yang keluar sebetulnya adalah dinding rahim yang luruh. Luruhnya dinding rahim diakibatkan oleh fluktuasi hormon dalam tubuh. Fungsi hormon ini dapat berubah karena adanya ketidakseimbangan hormon, pemberian kontrasepsi, nutrisi, aktivitas/olah raga berlebih, stressor, berat badan, dan adanya penyakit tertentu. \n\n Saat menstruasi, dinding rahim akan meluruh dan otot rahim berkontraksi (mengencang). Kontraksi ini mampu menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim, sehingga memutus suplai darah dan oksigen ke rahim. Kondisi tersebut menyebabkan jaringan rahim melepaskan bahan kimia yang menimbulkan rasa nyeri, salah satunya prostaglandin. \n\n Prostaglandin selain dapat memicu radang, juga dapat membuat otot rahim berkontraksi semakin kencang, sehingga menimbulkan nyeri haid. Zat ini juga dapat menimbulkan beberapa keluhan lain saat haid, seperti mual, mulas, lemas, nyeri payudara, dan sakit kepala. \n\n Setelah menstruasi, jumlah prostaglandin akan berkurang, sehingga nyeri haid dan gejala lainnya pun bisa mereda dengan sendirinya. \n\n \n2. Masalah lain. \n\n ada beberapa kondisi/kelainan/penyakit yang dapat menyebabkan munculnya nyeri haid, yaitu: \n- Endometriosis (kista coklat) \n- Adenomiosis \n- Fibroid atau mioma (tumor jinak di rahim) \n- Efek samping penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim atau intrauterine device (IUD) \n- Radang Panggul \n- tumor ganas \n\n Selain nyeri haid, dismenore karena penyebab masalah lain ini biasanya juga disertai adanya gejala lain, seperti : \n- menstruasi yang tidak teratur, \n- perdarahan di antara masa menstruasi \n- nyeri saat melakukan hubungan seksual \n- perdarahan lebih banyak dari haid biasanya \n- periode menstruasi lebih lama atau lebih sering \n- keputihan yang gatal, berbau, atau berubah warna kehijauan \n- nyeri di area panggul \n- demam. \n\n biasanya jika ditemukan penyebab lain dari nyeri haid seperti di atas, maka akan dilakukan tindakan/terapi khusus bergantung pada penyebabnya. \n\n \n \nTips Mengurangi Nyeri Haid \n\n \nJika Anda merasakan nyeri haid yang mengganggu, ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk meringankan keluhan tersebut, antara lain: \n\n - kompres hangat pada perut dan punggung bawah. \n- hindari makanan berlemak, minuman berkafein dan berlkohol, minuman bersoda \n- Mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih \n- Mengonsumsi minuman herbal, seperti teh chamomile dan jahe \n- konsumsi buah, sayuran, kacang-kacangan, coklat hitam, telur, susu, yoghurt, dan ikan \n- Memperbanyak aktivitas fisik atau olahraga \n- Melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan latihan pernapasan \n- Menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti asam mefenamat \n- Mengurangi stres, lakukan hobi anda \n\n \nJika tips di atas tidak mampu mengurangi gejala nyeri haid yang Anda rasakan, silakan lakukan pemeriksaan di dokter kandungan. Terapi dan pengobatan yang sesuai bisa diberikan setelah dilakukan pemeriksaan. \nJangan khawatir ya, semakin cepat diketahui penyebabnya, dan semakin cepat diatasi, maka hasilnya tentu akan semakin baik dan semoga segera bebas dari nyeri haid. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 29 Maret 2022<\/li><\/ul><\/div>
Hati - hati ancaman cacingan pada anak<\/a><\/h3>
Cacingan pada anak termasuk dalam 20 jenis penyakit terabaikan atau neglected tropical disease. Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh manusia yang ditularkan dalam berbagai cara, antara lain melalui makanan atau minuman yang tercemar telur cacing, atau melalui tanah, yang disebut juga soil transmited helminthiasis. Angka kejadian infeksi cacing adalah 2,2-96,3% dan paling banyak terjadi pada anak usia sekolah 5-14 tahun. Cacingan dapat mempengaruhi petumbuhan anak dan menurunkan kualitas hidupnya. \n\n Ada beberapa jenis cacing tanah yang umumnya sering menginfeksi anak-anak, antara lain: \n\n \n Cacing gelang \n \n\n Cacing gelang adalah cacing yang tersebar hampir diseluruh dunia, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk. Cacing dewasa berbentuk silinder, berwarna merah muda dan berukuran 20-30 cm. cacing ini mampu bertelur hingga 200.000 perhari. Umur cacing dewasa hingga sekitar 1 tahun. Telur cacing gelang dapat ditemukan ditanah dan dapat bertahan bertahun-tahun. Cacing ini masuk ke dalam tubuh manusia berupa telur yang terdapat dari sayuran dan buah yang terkontaminasi dan tidak dicuci dengan baik. Cacing ini menimbulkan kerusakan pada dinding usus halus sehingga dapat menyebabkan rasa tidak enak di perut, gangguan selera makan dan diare. Hal ini terjadi saat proses peradangan di usus. Pada anak, kejadian ini dapat diikuti demam. \n\n \n Cacing cambuk \n \n\n Infeksi cacing cambuk adalah salah satu penyakit cacing yang banyak terdapat pada manusia. Diperkirakan sekitar 900 juta orang di dunia pernah terinfeksi cacing ini. Cacing ini lebih banyak di daerah yang panas dan lembab dan sering bersamaan dengan infeksi cacing gelang. Cacing cambuk dewasa mampu bertelur 5000-10.000 setiap harinya. Telur akan keluar bersama tinja dan menjadi infektif di tanah dengan waktu 10-14 hari. Cacing ini dapat hidup dalam tubuh manusia bertahun-tahun lamanya. Cacing ini membenamkan kepalanya pada dinding usus besar, sehingga menyebabkan luka di usus. Pada infeksi ringan dan sedang, anak mudah menjadi gugup, sulit tidur, nafsu makan menurun, dapat dijumpai nyeri ulu hati, atau nyeri perut, muntah atau bahkan sulit buang air besar, terkadang perut kembung dan sering buang angin. Pada infeksi yang berat dapat menimbulkan diare lendir darah, nyeri saat buang air besar, bahkan anemia dan penurunan berat badan. \n\n \n Cacing tambang \n \n\n Cacing tambang adalah cacing dengan ukuran yang kecil, cacing dewasa berbentuk silinder dengan ukuran 5-13 mm. Cacing ini dapat menghasilkan 10.000-20.000 telur per hari, hidup dalam kondisi kelembaban dan temperatur yang optimal, berkisar 23-33°C, telur akan menetas dalam 1-2 hari dan melepaskan larva, yang akan menembus kulit kaki manusia dan terbawa aliran darah sampai ke paru-paru menuju saluran nafas bagian atas, tertelan dan masuk ke saluran pencernaan, dan kemudian akan menjadi cacing dewasa di usus halus. Gejala infeksi cacing tambang bervariasi, tergantung derajat keparahannya, mulai dari gangguan nafsu makan, mual, muntah, diare, penurunan berat badan dan nyeri perut. Gejala yang lebih berat, anak tampak pucat dan jika dilakukan pemrikasaan laboratorium darah, akan menunjukkan adanya anemia, bahkan berdasarkan penelitian didapatkan hubungan antara infeksi cacing tambang sedang dan berat, dengan kecerdasan anak. \n\n \n Cacing kremi \n \n\n Infeksi cacing kremi adalah infeksi cacing yang sering ditemukan sebagai infeksi kelompok, maksudnya infeksi ini lebih sering terjadi dalam satu keluarga atau orang yang tinggal di rumah dibanding infeksi dalam populasi yang luas. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada anak-anak dibanding orang dewasa. Bentuk cacing ini kecil dan berwarna putih. Ukuran cacing kremi betina dewasa 8-13 mm, sedangkan cacing kremi jantan dewasa 2-5 mm. cacing betina dapat menghasilkan 11.000 telur perhari. Infeksi ini diperkirakan sebagai penyebab infeksi parasit pada manusia paling sering di dunia. Infeksi cacing ini lebih sering terjadi pada daerah iklim dingin dan sedang, dimana orang lebih jarang mandi dan mengganti pakaian dalamnya. Penularan cacing ini dapat melalui 4 cara, yaitu: langsung dari anus ke mulut, melalui tangan yang terkontaminasi telur cacing, orang yang tidur bersama denganorang yang terinfeksi, melalui telur yang ada ditempat tidur, sarung bantal atau benda-benda yang terkontaminasi, melalui udara, telur cacing yang ada di udara terhirup orang lain (misal saat membersihkan tempat tidur), atau bahkan pada keadaan yang memungkinkan telur cacing segera menetas di kulit sekitar anus, dan larva yang keluar, masuk kembali ke dalam usus melalui anus. \n\n \n\n Gejala infeksi cacing kremi ini dapat berupa, anak menjadi mudah gugup, tidur kurang nyenyak karena gatal di bagian anus, mimpi buruk, bahkan karena rasa gatal yang ada di anus menyebabkan anak sering mennggaruk anusnya dan menyebabkan eksema dan infeksi sekunder oleh bakteri. Jika hal tersebut tidak segera diatasi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak. \n\n \n\n Pencegahan infeksi cacing \nPencegahan infeksi cacing pada anak secara umum, yang utama yaitu dengan cara menerapkan pola perilaku hidup sehat dan bersih, perbaikan sanitasi dan kebersihan pribadi serta lingkungan sangat mempunyai arti dalam penanggulangan infeksi ini. Pada cacing tambang, sangat diperlukan pencegahan terjadinya pencemaran tanah oleh tinja manusia yang terinfeksi cacing tambang. \n\n Untuk cacing kremi, memang cukup sulit mencegah penyebaran infeksi di dalam keluarga. Perbaikan kebersihan pribadi merupakan cara yang utama dalam proses pencagahan penyebaran infeksi. Membersihkan tangan dan kuku sebelum makan, juga sangat penting dalam memutus rantai penularan. Pemberian obat cacing untuk pencegahan dilakukan mulai usia 2 tahun (sudah kontak dengan tanah), dan sebaiknya dilakukan oleh seluruh anggota keluarga dan yang tinggal serumah secara bersamaan, serta diulang setiap 6 bulan sekali. \n\n \n\n Pengobatannya \n\n Pengobatan cacingan sebaiknya dilakukan setelah penegakan diagnosis oleh dokter, dikarenakan gejala penyakitnya yang kurang spesifik. Jika perlu akan dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan tinja secara laboratorik, untuk melihat adakah telur atau larva cacing tertentu dalam tinja anak. Dapat juga berdasarkan laporan orang tua yang mengatakan menemukan cacing dewasa pada tinja anaknya. Pengobatan kecacingan oleh dokter akan diberikan sesuai dengan jenis cacingnya. Terutama pada cacing kremi, jika ada salah satu anggota keluarga terbukti menderita infeksi cacing tersebut, maka pengobatan dilakukan kepada seluruh anggota keluarga, dan orang yang tinggal serumah. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 15 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
ASI Eksklusif, Tips Melancarkan ASI dengan Relaksasi<\/a><\/h3>
Bagi ibu yang baru melahirkan, menyusui buah hati bisa menjadi salah satu pengalaman terbaik. Namun kadang terdapat masalah yang bisa menghambat pemberian air susu ibu. Masalah ini berpotensi menghambat program ASI eksklusif, yaitu pemberian ASI kepada bayi sejak lahir hingga berusia enam bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain. Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif untuk lebih mengoptimalkan tumbuh kembang dan kesehatan anak. \n\n Beberapa masalah dalam menyusui berkaitan dengan kondisi kesehatan ibu yang memerlukan pemeriksaan oleh dokter untuk dapat diketahui sumber masalahnya dan berdiskusi bersama ibu untuk menemukan solusinya, misalnya lewat pengobatan. Namun ada pula faktor lain yang membuat programASI eksklusif tidak lancar. Salah satunya kondisi psikologis ibu. \n\n Kekhawatiran berlebih kerap mendorong munculnya kondisi psikologis yang dapat menghambat pemberian ASI eksklusif. Khawatir tak bisa memproduksi cukup ASI misalnya, padahal sesungguhnya produksi ASI ibu cukup namun menjadi terhambat karena stress ASI tidak cukup. \n\n Umumnya ibu dengan anak pertama yang mengalami masalah ini karena menjadi pengalaman baru. Kondisi psikologis ibu mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif, terutama terkait dengan produksi ASI. Meningkatnya tekanan psikologis bisa mengganggu aliran ASI. Untuk mengatasi masalah tersebut, ibu bisa mencoba menjalani relaksasi selama periode menyusui. \n\n Manfaat Relaksasi agar ASI Lancar \n\n Sebuah penelitian di Malaysia yang hasilnya dimuat di American Journal of Clinical Nutrition pada 2019 menemukan manfaat terapi relaksasi bagi ibu dan bayi. Dalam riset itu, peneliti membagi dua kelompok ibu dan bayi, yakni yang menjalani terapi relaksasi dan yang tidak. Hasilnya, bayi yang ibunya mengikuti terapi memiliki berat badan lebih tinggi. Kebiasaan tidur bayi itu juga lebih baik. Selain itu, tingkat stres ibu lebih kecil menurut indeks Perceived Stress Score. \n\n Penelitian tersebut menyebutkan, relaksasi bisa mempengaruhi volume dan/atau komposisi ASI yang berdampak positif pada pertumbuhan dan kebiasaan tidur bayi. Karena itu, sebaiknya ibu memastikan dirinya dalam kondisi rileks selama periode ASI eksklusif. Untuk mencapai kondisi tersebut, ibu dapat menjalani relaksasi baik lewat terapi secara khusus maupun secara mandiri di rumah. \n\n Cara Relaksasi untuk Melancarkan ASI \n\n Terdapat sejumlah cara relaksasi untuk keberhasilan ASI eksklusif. Banyak di antaranya yang bisa ibu lakukan sendiri di rumah ketika ada waktu senggang. \n\n 1. Latihan pernapasan \n\n Ibu bisa mencapai kondisi rileks dengan melatih pernapasan. Salah satunya dengan teknik pernapasan perut. Caranya, duduk dengan nyaman di lantai, lipat kaki, dan letakkan satu tangan di dada dan tangan lain di perut. Lalu tarik napas dalam-dalam dengan hidung, buang lewat mulut. Rasakan kontraksi otot perut selama proses ini sembari menutup mata. Lakukan kira-kira 10-15 menit. \n\n 2. Dengarkan musik \n\n Musik bisa membantu ibu rileks, terutama ketika menyusui atau memompa susu. Pilih musik yang menenangkan, seperti musik klasik. Pikiran akan tenang ketika mendengarkan musik jenis ini. Ibu bisa membangun mood atau suasana hati yang baik dengan mendengarkan musik favorit. \n\n 3. Meditasi \n\n Meditasi telah lama dikenal sebagai teknik relaksasi yang mumpuni. Bermeditasilah saat kondisi memungkinkan. Sebab, meditasi membutuhkan suasana yang sunyi dan tenang. Tidak ada cara khusus untuk bermeditasi. Ibu bisa berdiam diri sambil menutup mata dan berfokus pada satu hal yang menenangkan. Bisa pula sembari berdoa. \n\n 4. Membaca \n\n Membaca juga bisa menjadi cara relaksasi untuk melancarkan ASI. Bacalah buku yang disenangi, bisa novel ataupun majalah wanita. Membaca membantu mengalihkan pikiran menuju hal yang baru dan menarik. \n\n Lakukan teknik relaksasi yang dirasa paling sesuai dan mudah dilakukan. Bila perlu, temui dokter atau ahli terapi untuk mendapatkan masukan profesional demi kelancaran ASI eksklusif. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 15 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 29 Maret 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 05 April 2022<\/li><\/ul><\/div>