- Hermina Ciledug<\/a><\/li>
- 30 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
Hati-hati membersihkan telinga dengan menggunakan cotton bud<\/a><\/h3>
Telinga otomatis membersihkan dirinya ketika kita berbicara, mengunyah atau kegiatan menggerakan rahang. Biasanya, jika sudah kotor, ear wax keluar dengan sendirinya bersama dengan gerakan rahang yang membuat otot pipi bergerak. \n\n Lalu, apakah masih perlu membersihkan telinga dengan cotton bud? Faktanya, membersihkan telinga dengan cotton bud adalah tindakan yang kurang tepat. Kamu boleh menggunakan cotton bud, namun hanya untuk bagian daun telinga saja. Hindari menggunakan cotton bud untuk bersihkan telinga bagian dalam. \n\n Membersihkan telinga dengan menggunakan cotton bud atau sejenisnya tidak dianjurkan, karena kotoran di dlm telinga akan semakin terodorong ke dalam ke arah gendang telinga dan dpt menyebabkan penurunan pendengaran. \n\n \nKemudian jika kita menggunakan cotton bud pada kondisi telinga yg bersih dpt melukai kulit liang telinga yang tipis, dan terlalu dalam dpt merobek gendang telinga, sehingga tumbuh bakteri menyebabkan trjadinya infeksi pd telinga. \n\n Gejalanya berupa: \n1. Nyeri pada telinga \n2. Telinga berdenging \n3. Telinga terasa penuh \n4. Sampai penurunan pendengaran \n5. Sehingga dianjurkan segera untuk memeriksakan telinga ke dokter spesialis tht min 6 bulan sekali. \n\n \n\n Tidak hanya cotton bud, sebaiknya hindari juga penggunaan ear candle untuk membersihkan telinga. Cara ini berisiko menyebabkan seseorang cedera pada bagian telinga. Tidak ada salahnya untuk mencoba gunakan obat tetes telinga untuk membersihkan telinga bagian dalam. Obat ini berguna untuk melunakkan kotoran yang telah mengeras agar dapat dengan mudah keluar dari telinga. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kendari<\/a><\/li>
- 21 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Apakah Berbahaya Membersihkan Telinga Sendiri?<\/a><\/h3>
Apakah Berbahaya Membersihkan Telinga Sendiri? \n\n Kotoran telinga atau yang biasa disebut dengan tahi telinga, serumen, congek, dll. merupakan kumpulan dari sisa-sisa kulit telinga yang dicampur juga dengan produk-produk yang dihasilkan dari kelenjar-kelenjar yang berada didalam liang telinga. Jadi didalam liang telinga terdapat kelenjar, tepatnya berada pada sepetiga luar liang telinga. Jadi, kotoran itu dihasilkan dari sepertiga luar liang teliga. Salah satu fungsi dari kotoran telinga adalah untuk pelindung dari bakteri atau dari kotoran-kotoran yang masuk lewat liang telinga. Jadi, kelenjar itu menghasilkan sisa-sisa lipid atau lemak yang bersifat asam. \n\n Pada anatomi telinga manusia sebenarnya kita tidak perlu untuk membersihkan telinga secara rutin, kecuali kotorannya kelihatan diluar baru boleh dibersihkan. Salah satu mekanisme tubuh untuk membersihkan kotoran telinga adalah dengan cara mengunyah, berbicara, dan menggerakkan otot-otot rahang, sehingga mendorong secara perlahan untuk keluar dari liang telinga. \n\n Kebanyakan pasien yang datang ke dokter THT dengan kondisi liang telinga yang bengkak. Ketika ditanya ternyata penyebabnya sering mengorek telinga sendiri. Jadi, lebih banyak kerugian yang dihasilkan akibat dari mengorek telinga sendiri. Kebanyakan pasien membersihkan telinga sendiri tidak hanya menggunakan cotton bud, tetapi ada juga yang menggunakan jarum, peniti, dll. Hal itu membuat telinga menjadi tidak bersih, karena ketika mengorek sampai ke liang telinga yang mengakibatkan liang telinga infeksi dan bengkak. Jika ingin membersihkan telinga menggunakan cotton bud, disarankan untuk dibersihkan dibagian luarnya saja agar kotoran telinga tidak masuk ke dalam liang telinga akibat adanya dorongan dari cotton bud itu sendiri. \n\n Ada beberapa kondisi tertentu ketika kotoran telinga tidak bisa dikeluarkan dan harus menggunakan bantuan dokter, misalnya liang telinga sempit, kemudian pada orang-orang yang usianya sudah lanjut yang mengandung banyak keratin sisa-sisa kulit yang mati di dalam liang telinga. Selanjutnya, ada beberapa faktor tang menyebablan kotoran telinga cair atau keras, yaitu karena produksi kelenjar pada liang telinga, adanya sisa-sisa kulit mati, dan beberapa karena faktor genetik yang berpengaruh. Selain itu juga, karena faktor Ras, misalnya Ras Afrika-Amerika yang biasanya cenderung lebih basah. Kemudian Ras Asia-Afrika biasanya cenderung lebih keras. Tetapi Ras bukan menjadi faktor utamanya. \n\n Untuk orang tertentu yang memiliki kotoran telinga yang cenderung lebih keras dan sulit untuk keluar sendiri disarankan untuk dibersihkan oleh Dokter THT, dan dianjurkan selama 3 sampai 6 bulan sekali. Jika kotoran telinga sudah menumpuk banyak akan mengakibatkan sulit untuk mendengar dan bisa juga mengakibatkan telinga berdenging akibat dari kotoran telinga tersebut. \n\n \n\n Itulah informasi mengenai seputar Apakah Berbahaya Membersihkan Telinga Sendiri?. Jika sahabat hermina mempunyai keluhan masalah kesehatan, segera konsultasikan bersama dokter spesialis di Rumah Sakit Hermina. Sahabat hermina juga dapat membuat janji dengan dokter spesialis menggunakan aplikasi Halo Hermina Mobile App, bisa didapatkan melalui Play Store dan Apps Store \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 21 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>