- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 20 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Di Balik Kegagalan Ginjal: Memahami Penyebab dan Tindakan Pencegahan<\/a><\/h3>
Ginjal, meskipun kecil, memegang peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia. Organ ini berfungsi sebagai filter untuk menghilangkan racun dan kelebihan cairan dari darah, serta mengatur tekanan darah dan memproduksi hormon-hormon vital. Namun, ketika ginjal mengalami gangguan, hal ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai gagal ginjal, yang dapat memiliki dampak serius pada kesehatan seseorang. \n\n Memahami Kegagalan Ginjal \n\n Gagal ginjal adalah kondisi di mana ginjal kehilangan kemampuannya untuk berfungsi secara normal, baik secara mendadak (akut) maupun dalam jangka panjang (kronis). Penyebab kondisi ini bisa bervariasi, tetapi beberapa faktor yang umum meliputi: \n\n \n Diabetes: Gula darah tinggi dalam jangka panjang dapat merusak pembuluh darah di ginjal, mengganggu kemampuannya untuk menyaring darah. \n Hipertensi: Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah ginjal dan mengurangi aliran darah ke organ tersebut. \n Penyakit Ginjal Polikistik (PKD): Ini adalah kondisi bawaan yang menyebabkan pembentukan kista berisi cairan pada ginjal, yang bisa mengganggu fungsinya. \n Glomerulonefritis: Ini adalah peradangan pada glomerulus, unit penyaring di ginjal, yang bisa disebabkan oleh infeksi atau penyakit autoimun. \n Obstruksi Saluran Kemih: Batu ginjal atau pembesaran prostat bisa menghalangi aliran urine, merusak ginjal seiring waktu. \n \n\n Gejala dan Tindakan Pencegahan \n\n Gejala kegagalan ginjal bisa bervariasi, mulai dari frekuensi buang air kecil yang meningkat hingga kelelahan yang kronis. Meskipun tidak semua kasus dapat dicegah, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk menurunkan risikonya, termasuk: \n\n \n Menerapkan Pola Hidup Sehat: Mengonsumsi makanan sehat dengan membatasi garam, gula, dan lemak jenuh, serta meningkatkan asupan buah, sayur, dan whole grains. \n Mempertahankan Berat Badan Ideal: Obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes dan hipertensi, yang merupakan faktor risiko utama kegagalan ginjal. \n Mengelola Diabetes dan Hipertensi: Kontrol ketat terhadap kondisi ini melalui diet, olahraga, dan pengobatan adalah kunci untuk mencegah kerusakan ginjal. \n Minum Air Putih yang Cukup: Asupan cairan yang mencukupi membantu ginjal membuang racun dan menjaga fungsinya. \n Menghindari Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebihan: Kedua kebiasaan ini dapat merusak ginjal dan meningkatkan risiko kegagalan ginjal. \n Berkonsultasi dengan Dokter tentang Penggunaan Obat-obatan: Beberapa obat, terutama penghilang rasa sakit, dapat merusak ginjal jika digunakan secara berlebihan atau dalam jangka panjang. \n Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan fungsi ginjal secara berkala sangat penting, terutama bagi individu dengan faktor risiko tertentu. \n \n\n Ginjal merupakan organ vital yang harus kita jaga kesehatannya. Dengan mengenali penyebab dan tindakan pencegahan kegagalan ginjal, kita dapat mengambil langkah proaktif untuk melindungi organ penting ini dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang dicurigai sebagai kegagalan ginjal, segeralah konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 26 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Strategi Digital Sehat: 5 Cara Mencegah Stroke di Era Teknologi dan Gadget<\/a><\/h3>
Memasuki era digital, keberadaan gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, ironisnya, seiring meningkatnya ketergantungan pada teknologi, muncul ancaman kesehatan yang serius, salah satunya adalah peningkatan risiko stroke. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi bagaimana menjaga keseimbangan dalam penggunaan teknologi dapat menjadi kunci untuk mengurangi risiko stroke yang dapat ditimbulkan oleh kecanduan gadget. \n\n \n Mengidentifikasi Tanda-tanda Kecanduan Gadget \n \n\n Banyak dari kita mungkin tidak menyadari bahwa kita telah terjebak dalam lingkaran kecanduan gadget. Tanda-tanda seperti kesulitan untuk melepaskan diri dari layar, peningkatan waktu penggunaan yang berlebihan, dan dampak negatif pada pekerjaan atau hubungan sosial adalah sinyal awal perluasan masalah ini. Mengetahui tanda-tanda ini menjadi langkah awal untuk melindungi diri dari risiko stroke yang dapat disebabkan oleh kecanduan gadget. \n\n \n Pengaruh Kecanduan Gadget terhadap Kesehatan Jantung \n \n\n Penelitian menunjukkan bahwa kecanduan gadget dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Lama waktu yang dihabiskan di depan layar dapat menyebabkan kurangnya aktivitas fisik, peningkatan stres, dan gangguan tidur - semuanya merupakan faktor yang dapat langsung memengaruhi risiko stroke. \n\n \n Menjaga Keseimbangan antara Gadget dan Aktivitas Fisik \n \n\n Solusi sederhana namun efektif untuk mengurangi risiko stroke akibat kecanduan gadget adalah dengan menetapkan batas waktu penggunaan. Menciptakan waktu untuk aktivitas fisik, seperti berjalan kaki atau bersepeda, dapat membantu menjaga keseimbangan dan menurunkan risiko stroke. \n\n \n Teknik Pengelolaan Waktu yang Efektif \n \n\n Menerapkan teknik pengelolaan waktu adalah kunci untuk meredakan kecanduan gadget. Mengatur batas waktu penggunaan, menggunakan fitur pengingat, dan menciptakan jadwal yang terstruktur adalah cara-cara praktis untuk membatasi paparan terhadap layar dan meningkatkan keseimbangan hidup. \n\n \n Mengintegrasikan Teknologi untuk Kesehatan Mental \n \n\n Sebaliknya, teknologi juga dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kesehatan mental. Aplikasi meditasi, pelacak tidur, dan fitur pengingat untuk istirahat dapat membantu menciptakan pola hidup yang seimbang, mengurangi stres, dan pada gilirannya menurunkan risiko stroke. \n\n Dalam dunia yang terus terhubung secara digital, menjaga keseimbangan dalam penggunaan teknologi adalah suatu keharusan untuk melindungi kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke. Dengan menyadari tanda-tanda kecanduan gadget, mengatur waktu penggunaan, dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesehatan mental, kita dapat menciptakan pola hidup yang seimbang di tengah arus informasi yang terus mengalir. Dengan mengambil langkah-langkah preventif ini, kita tidak hanya menjaga kesehatan fisik tetapi juga menjauhkan diri dari risiko stroke yang mungkin timbul akibat kecanduan gadget di era modern ini. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 19 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Yuk Kenali Golden Period dalam Penanganan Stroke<\/a><\/h3>
Stroke merupakan bisa menjadi penyebab kematian serta dapat menjadi cacat seumur hidup. Bisa saja Stroke juga dapat mengakibatkan beberapa dampak jangka panjang pada kesehatan dan kehidupan. Cara yang baik untuk dapat menolong meminimalkan risiko yang terjadinya cacat jangka panjang atau kematian yaitu memberikan pengobatan pada momen golden hour atau golden period. Namun yang sangat disayangkan, tak semua orang mengetahui hal ini. Inilah sebabnya tak sedikit penderita stroke yang akhirnya mengalami cacat permanen atau bahkan dapat kehilangan nyawa. Lantas, apa sih pengertian golden hour atau golden period dalam melakukan penanganan stroke? \n\n Arti Golden Period atau Golden Hour dalam Penanganan Stroke \n\n Stroke timbul saat pembuluh darah yang mengalir di daerah otak pecah atau tersumbat. Mengakibatkan, aliran darah terhambat dan otak tidak mendapatkan lagi oksigen serta nutrisi penting untuk bekerja secara normal. Ini diibarat mesin pada tubuh, kelainan fungsi yang terjadi pada otak dapat berdampak buruk pada kesehatan serta membahayakan nyawa. Keadaan ini bisa mempengaruhi berbicara, pendengaran, bergerak, makan, dan hampir semua proses vital. Inilah mengapa perlunya melakukan perawatan stroke secara tepat selama golden hour sangat krusial bagi nyawa pengidap stroke. Golden Hour atau Golden Period merupakan istilah yang digunakan untuk rentang waktu kehidupan penderita stroke melalui pengobatan dengan sesegera mungkin dilakukan. Apabila penderita stroke mendapatkan bantuan medis dalam periode tersebut, besar kemungkinan ia bisa bertahan dari komplikasi stroke. Pada penderita penyakit stroke, periode golden hour yaitu empat setengah jam (4,5 jam) setelah seseorang mengalami gejala stroke. Tanpa adanya penanganan cepat pada rentang waktu itu, penderita stroke sangat mungkin mengalami kerusakan otak secara permanen. \n\n Ciri - Ciri Stroke \n\n Untuk dapat lebih memahami dan mempelajari gejala serta tindakan pencegahan, hal utama yang perlu diketahui bahwa stroke terbagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik disebabkan karena terjadinya penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah yang berujung pada penyumbatan aliran darah. Penyumbatan ini bisa bertambah karena pembentukan gumpalan atau timbunan lemak yang semakin menumpuk di pembuluh darah. Sementara itu, stroke hemoragik yaitu jenis stroke yang disebabkan karena pecah atau bocornya pembuluh darah otak. Kondisi ini disebabkan oleh banyak hal seperti trauma, konsumsi obat pengencer darah yang berlebihan, stroke iskemik, tekanan darah tinggi yang tidak terkendali, dan faktor lainnya. Supaya bisa lebih mudah mendapatkan diagnosis untuk stroke, dokter menentukan metode untuk mengidentifikasi kelainan ini yang dikenal dengan metode FAST, yaitu: \n\n \n F : Facial Dropping atau wajah yang tidak simetris \n A : Arm Weakness atau Tangan melemah atau tidak bisa digerakkan \n S : Speech difficulties atau Sulit Berbicara \n T : Times yang menunjukkan kedatangan penderita ke rumah sakit tepat waktu atau maksimal 4,5 jam setelah gejala muncul. \n \n\n Setelah stroke dapat diidentifikasi, langkah yang sangat penting adalah segera melakukan pemindaian otak dengan bantuan alat penunjang medis CT scan. Jika pemeriksaan CT scan tidak menunjukkan adanya perdarahan, obat penghancur bekuan darah bisa diberikan untuk melarutkan bekuan darah. \n\n Cara Mencegah Stroke \n\n Rata rata Sebagian besar stroke terjadi karena riwayat atau keturunan kesehatan keluarga. Meski begitu, bukan berarti masalah kesehatan ini tidak bisa dicegah. Berikut caranya: \n\n \n Tetap bergerak secara Fisik dengan rutin minimal 30 menit berolahraga \n Hindari atau tidak merokok sama sekali dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol \n Faktor risiko penyebab seperti kolesterol tinggi, hipertensi dan diabetes harus diidentifikasi dan diobati pada tahap awal dan segera mungkin karena ini bisa menjadi tanda awal stroke \n Gaya hidup sehat membantu menjaga tubuh tetap bugar dan sehat. Ini termasuk melakukan pola makan sehat. Tidur yang cukup dan dapat mengendalikan stres dengan baik. \n \n\n Lakukan Medical Check Up berkala guna untuk melakukan antisipasi gejala gejala stroke. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 09 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali dan Ketahui Masalah Tekanan Darah Pada Lansia<\/a><\/h3>
Hipertensi atau yang sering disebut tekanan darah tinggi adalah masalah kesehatan yang perlu sangat diwaspadai, termasuk pada lanjut usia(lansia). Kelompok lansia terkadang sering mengeluhkan hipertensi karena salah satu penyebab yang tidak bisa dikendalikan seiring bertambahnya usia. \n\n Tekanan darah tinggi yang terjadi pada lansia yang tidak ditangani bisa menyebabkan stroke, penyakit jantung dan sakit ginjal. Karena itu perlu mengenali secara dini penyebab hipertensi yang terjadi pada lansia sekaligus bagaimana cara pencegahannya yang tepat. \n\n Dilansir beberapa sumber kesehatan, umumnya penyebab hipertensi pada lansia berasal dari perubahan kondisi pembuluh darah pada usia lanjut, termasuk pada jantung. Pembuluh darah arteri menjadi semakin keras dan tidak lagi elastis Seiring dengan bertambahnya usia. \n\n Kondisi ini dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi semakin kaku sehingga kinerja jantung dalam memompa darah semakin berat. Akibatnya,akan terjadu tekanan darah yang meningkat. \n\n Penyebab lain hipertensi pada lansia terutama wanita yaitu adalah perubahan hormon setelah menopause. Penurunan kadar hormon estrogen dapat menyebabkan pembuluh darah arteri menjadi mengeras dan tegang sehingga tekanan darah rentan mengalami peningkatan yang kadang sampai tak terkontrol. \n\n Masih banyak lagi faktor penyebab lain hipertensi pada lansia selain bertambahnya usia diantaranya faktor keturunan, penyakit ginjal, gangguan tidur apnea, pola makan tidak sehat, makanan kurang serat, tinggi lemak dan garam. \n\n Selain itu mengkonsumsi alkohol berlebihan, merokok, kurang gerak dan jarang olah raga, obesitas, kurang tidur dan stres berlebihan. Kombinasi beberapa faktor ini berpotensi bisa sangat meningkatkan peluang lansia terkena hipertensi. \n\n Mencegah hipertensi pada lansia \n\n Faktor usia dapat menjadi penyebab hipertensi pada lansia namun bisa dilakukan upaya beberapa pencegahaannya. Caranya bisa dimulai sejak usia masih berusia muda. \n\n Berikut beberapa cara mencegah hipertensi pada lansia seperti dilansir Johns Hopkins Medicine: \n\n 1. Menurunkan berat badan jika masih di atas ideal \n\n 2. Jika berat badan sudah ideal tapi perut buncit, kecilkan dengan cara alami dan gaya hidup sehat. \n\n 3. Hindari minum alkohol \n\n 4. Harus aktif bergerak \n\n 5. Rutin melakukan olahraga minimal 30 menit sepekan lima kali \n\n 6. Konsumsi makanan tinggi kalsium, magnesium dan kalium tapi minim lemak jahat seperti susu dan yogurt rendah lemak, kacang panggang tanpa perasa dan tambahan garam. \n\n 7. Hindari gorengan, keju, mentega, daging berlemak, aneka saus, makanan olahan, makanan berpengawet, makanan instan, makanan cepat saji karena tinggi garam, natrium dan lemak jahat \n\n 8. Berhenti merokok dan hindari paparan asapnya \n\n 9. Kelola stres \n\n 10. Tidur cukup dan berkualitas minimal enam jam setiap malam. \n\n Hipertensi tidak memiliki ciri-ciri spesifik dan seringkali mirip penyakit lain sehingga banyak orang tidak dapat merasakan gejalanya. Cara mengurangi risiko hipertensi pada lansia dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk mengukur tekanan darah. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 01 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Hipertensi Pada Karyawan<\/a><\/h3>
Menjadi seorang workaholic mungkin tidak hanya mempengaruhi kehidupan sosial. Orang yang bekerja berjam-jam di kantor lebih mungkin menderita tekanan darah tinggi Komplikasi lainnya, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, mengakibatkan nyeri dada, serangan jantung, gagal jantung, detak jantung tidak teratur, atau stroke. Selain itu, hipertensi juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal hingga berujung pada gagal ginjal. \n\n Program di tempat kerja mempunyai potensi sebagai sarana sosialisasi. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi efektivitas program manajemen stres terstandar yang diberikan secara berkelompok di tempat kerja dalam mengurangi tekanan darah dibandingkan dengan peningkatan perawatan biasa. Stres kerja telah berulang kali dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. \n\n Pekerjaan yang kita lakukan mempengaruhi risiko hipertensi. Tiga faktor penentu hipertensi dalam pekerjaan telah diteliti secara ekstensif dalam beberapa dekade terakhir: Ketidakamanan kerja, Kehilangan pekerjaan, dan lingkungan kerja psikososial. Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena sebagian besar penyakitnya tidak menunjukkan gejala apa pun. Karyawan biasanya tidak melihat atau merasakan hipertensi sehingga perusahaan menggunakan strategi untuk melakukan skrining lebih banyak pada karyawan, mengidentifikasi mereka yang berisiko lebih baik, dan mendorong hasil yang lebih sehat dengan memotivasi karyawan berisiko tinggi untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. \n\n Bagaimana Pekerjaan Mempengaruhi Hipertensi \n\n \n Stres kerja dapat mengakibatkan ketegangan sehingga menyebabkan kenaikan tekanan darah \n Kebutuhan fisik – metabolisme akan meningkat ketika beban kerja berat dan pekerjaan menuntut fisik, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah \n Lingkungan kerja yang panas dan lembab – pekerjaan manual dapat menyebabkan keringat berlebih dan pelebaran pembuluh darah \n Penderita hipertensi mungkin lupa minum obat karena jadwal kerjanya yang padat, sehingga berdampak buruk pada efektivitas pengobatan. \n \n\n Tekanan darah tinggi merupakan kekhawatiran utama di tempat kerja. Memahami faktor risiko dalam pola makan, keturunan, dan gaya hidup, akan membantu karyawan mengambil langkah awal untuk memperbaiki kondisinya. Menjaga tekanan darah mereka akan meningkatkan kualitas hidup mereka di rumah dan di tempat kerja. Walaupun sudah melakukan berbagai cara mengobati hipertensi, Anda tetap melakukan tindakan pencegahan hipertensi agar gejala tekanan darah tinggi tidak muncul lagi di kemudian hari. \n\n Cara mencegah hipertensi yang bisa dilakukan, yakni: \n\n \n Kurangi konsumsi garam dan menjalani diet sehat \n Kurangi konsumsi alkohol dan kafein \n Kurangi berat badan jika diperlukan \n Olahraga secara teratur \n Istirahat yang cukup \n Kelola stres dengan baik \n \n\n Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi serius yang dapat menjurus ke berbagai masalah medis lainnya, seperti stroke dan penyakit jantung. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk segera berkonsultasi ke dokter seraya menjalani pola hidup yang tepat, bila Anda atau orang-orang terdekat Anda memiliki tekanan darah tinggi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 31 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Apa itu Anemia Aplastik<\/a><\/h3>
Anemia aplastik terjadi ketika sumsum tulang tidak menghasilkan cukup sel darah merah dan putih, serta trombosit. Memiliki lebih sedikit sel darah merah menyebabkan hemoglobin turun. Hemoglobin adalah bagian darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Memiliki lebih sedikit sel darah putih membuat lebih mungkin terkena infeksi. Dan memiliki trombosit yang lebih sedikit membuat darah menjadi terlalu encer. Ini berarti darah tidak dapat menggumpal sebagaimana mestinya. Gejala anemia aplastik biasanya berkembang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, jadi tidak langsung menyadari adanya perubahan pada tubuh Anda. Dalam beberapa kasus, orang langsung mengalami gejala yang parah. Jika Anda mengalami gejala, itu mungkin termasuk: \n\n \n Infeksi virus yang sering terjadi dan berlangsung lebih lama dari biasanya \n Kelelahan \n Lebih mudah berdarah atau memar \n Merasa sesak napas (dispnea) \n Warna kulit yang lebih pucat dari biasanya \n Pusing \n Sakit kepala \n Demam \n \n\n Beberapa gejala anemia aplastik mirip dengan penyakit lain yang tidak terlalu serius. Mengalami pilek atau flu bukan berarti menderita anemia aplastik. Berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan jika sudah sakit selama beberapa minggu dan merasa sangat lelah sepanjang waktu. Darah terdiri dari sel-sel darah yang mengambang dalam plasma. Plasma sebagian besar terbuat dari air. Ini juga mencakup garam, protein, hormon, mineral, vitamin, dan nutrisi serta bahan kimia lain yang dibutuhkan tubuh. \n\n Apa saja 3 Tipe Dasar Sel Darah? \n\n \n Sel darah merah (RBC) juga disebut eritrosit. Mereka membentuk hampir separuh darah. Sel darah merah dipenuhi dengan protein hemoglobin yang mengambil oksigen di paru-paru dan membawanya ke sel-sel di seluruh tubuh \n Sel darah putih (WBC) juga disebut leukosit. Mereka melawan penyakit dan infeksi dengan menyerang dan membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh. Ada beberapa jenis sel darah putih, yang masing-masing melawan jenis kuman berbeda \n Trombosit disebut juga trombosit. Mereka adalah potongan kecil sel yang membantu pembekuan darah dan menghentikan pendarahan \n \n\n Pilihan Pengobatan untuk Anemia Aplastik \n\n Perawatan tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Beberapa bentuk anemia aplastik ringan tidak memerlukan pengobatan. Menghentikan pengobatan atau menjauhi kemungkinan bahan kimia mungkin disarankan. Banyak kasus sedang memerlukan transfusi darah dan trombosit. Transfusi umumnya diperlukan untuk kasus-kasus akut. Transplantasi sumsum tulang dapat digunakan untuk mengobati kasus yang parah. Prosedur ini menggantikan sel induk Anda dengan sel induk dari donor. Perawatan ini bekerja paling baik pada orang di bawah 40 tahun yang memiliki saudara kandung donor. Untuk mencegah kehilangan banyak darah yang tidak dapat digantikan dengan cukup cepat oleh tubuh, ablasi adalah salah satu pilihan untuk endometriosis. \n\n Aemia aplastik idiopatik yang parah dan akut bisa berakibat fatal. Perawatan yang tepat adalah kuncinya. Orang yang lebih muda memiliki tingkat kelangsungan hidup yang terbaik, karena mereka umumnya memberikan respons yang baik terhadap pengobatan. \n\n Komplikasi pengobatan potensial meliputi: \n\n \n reaksi obat yang merugikan \n infeksi \n pendarahan hebat \n kegagalan transplantasi sumsum tulang \n \n\n Pencegahan Anemia Aplastik \n\n Tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah anemia aplastik idiopatik. Berbeda dengan bentuk anemia lainnya, anemia ini tidak dapat dicegah dengan menggunakan suplemen zat besi. Perhatikan tubuh dan bicarakan dengan dokter jika mengalami gejala anemia. Perawatan yang tepat dapat membantu tetap merasa sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 29 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Drinking Tea Could Lower Risk of Diabetes<\/a><\/h3>
Jika Sahabat Hermina menderita diabetes, tim kesehatan Sahabat Hermina mungkin telah memberi tahu Sahabat Hermina jenis minuman apa yang harus dilewati, seperti soda, jus, dan minuman olahraga manis. Tetapi menghindari ini tidak berarti Sahabat Hermina harus kehilangan rasa - ada banyak minuman yang dapat Sahabat Hermina nikmati yang memberikan rasa yang enak tetapi tidak akan meningkatkan gula darah Sahabat Hermina. Ambil, misalnya, teh panas atau dingin tanpa pemanis. Ada banyak jenis teh, termasuk teh asli yang terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis, yang meliputi teh hitam, hijau, dan oolong, serta teh herbal, seperti teh peppermint dan chamomile. Baik teh asli maupun teh herbal telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan karena senyawa tumbuhan kuat yang dikandungnya, dan penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa teh memiliki khasiat yang sangat bermanfaat bagi penderita diabetes. \n\n Diabetes adalah sekelompok kondisi yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi secara kronis akibat sekresi hormon insulin pengatur gula darah yang tidak memadai, berkurangnya kepekaan terhadap insulin, atau keduanya. Bagi penderita diabetes, pengaturan gula darah yang ketat sangat penting, dan memilih makanan dan minuman yang mengoptimalkan kontrol gula darah yang sehat adalah kuncinya. Memilih minuman bebas kalori atau sangat rendah kalori seperti teh tanpa pemanis daripada minuman manis seperti soda dan minuman kopi manis adalah cara terbaik untuk mengoptimalkan pengendalian diabetes. Plus, beberapa varietas teh mengandung senyawa tanaman yang melawan kerusakan sel dan mengurangi peradangan dan kadar gula darah, menjadikannya pilihan tepat bagi penderita diabetes. Terlebih lagi, minum teh tanpa pemanis dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi. Tetap terhidrasi dengan baik sangat penting untuk setiap proses tubuh, termasuk regulasi gula darah. \n\n Temukan teh yang mungkin menawarkan manfaat nyata bagi penderita diabetes atau individu yang ingin membantu mencegah penyakit tersebut. \n\n \n Teh Hijau Dapat Membantu Sahabat Hermina Menurunkan Berat Badan \n \n\n Dalam kemerosotan tengah hari? Pertimbangkan untuk menyeduh secangkir teh hijau, yang mengandung 28 miligram kafein dan dapat membantu menangkal diabetes. \n\n \n Teh Chamomile Bisa Membuat Sahabat Hermina Ngantuk \n \n\n Malam tanpa tidur adalah hal terakhir yang dibutuhkan seseorang dengan diabetes. Hanya satu malam kurang tidur dapat membuat tubuh Anda memproduksi insulin kurang efektif, berpotensi meningkatkan kadar gula darah Anda. \n\n \n Teh Jahe Menurunkan Glukosa Darah Puasa \n \n\n Ya, secangkir teh jahe mungkin terasa menyegarkan, tetapi minuman pedas ini layak untuk diminum, terutama jika Anda menderita diabetes. \n\n \n Teh Hibiscus Dapat Membantu Menurunkan Tekanan Darah \n \n\n Teh asam dan tajam ini tidak hanya terasa menyegarkan – tetapi juga dapat berperan dalam membantu Anda mengelola diabetes dan masalah lain yang terkait dengan penyakit tersebut. \n\n \n Teh Rooibos Dapat Membantu Memperlambat Perkembangan Diabetes \n \n\n Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, model laboratorium menunjukkan teh herbal ini, yang dibuat dari daun semak yang ditanam di Afrika Selatan, mungkin bermanfaat untuk menurunkan berat badan. \n\n Jika muncul gejala diabetes atau setelah pemeriksaan kadar gula darah, disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Dengan begitu diabetes bisa dikontrol dengan baik. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 28 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kebiasaan Kesehatan untuk Diabetes<\/a><\/h3>
Tahukah Sahabat Hermina, beberapa kebiasaan gaya hidup berbasis bukti yang berfokus pada komposisi, waktu, dan urutan makan serta olahraga sebelum dan sesudah makan dapat memperbaiki manajemen diabetes. Mengkonsumsi makanan rendah karbohidrat, seimbang, dan makan sebagian besar karbohidrat di pagi hari adalah kebiasaan yang membantu. Mengonsumsi komponen protein dan sayuran terlebih dahulu dan mengonsumsi karbohidrat 30 menit kemudian dapat memoderasi kadar glukosa. Lonjakan glukosa pasca-makan dapat ditumpulkan tanpa memicu hipoglikemia dengan olahraga sedang 30-60 menit sebelum puncak yang diantisipasi. Durasi pendek, latihan intensitas tinggi juga bisa efektif. Olahraga sebelum makan dapat meningkatkan sensitivitas insulin tetapi juga dapat menyebabkan peningkatan glukosa pasca aktivitas. Selain itu, olahraga sebelum makan dengan intensitas tinggi dapat memicu hipoglikemia yang tertunda pada beberapa orang. Manfaat glikemia dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi sarapan ringan dan seimbang setelah olahraga sebelum makan. \n\n Perubahan Perilaku Apa yang Diperlukan untuk Mengelola Diabetes? \n\n Diabetes Tipe 2 dikategorikan sebagai gangguan gaya hidup dan faktor risiko utamanya termasuk kebiasaan gaya hidup yang buruk. Akibatnya, perubahan gaya hidup paling sering menjadi rekomendasi utama oleh dokter untuk pencegahan dan pengelolaan Diabetes Tipe 2. \n\n \n Perubahan Terkait Diabetes \n \n\n Ini adalah perubahan spesifik yang perlu di lakukan dalam rutinitas harian setelah didiagnosis menderita Diabetes Tipe 2. \n\n \n Mengambil Obat Anda \n \n\n Ketika didiagnosis dengan kondisi kesehatan apa pun, minum obat secara teratur adalah langkah pertama dan juga yang diperjuangkan kebanyakan orang, karena mudah terjebak dalam kehidupan sehari-hari dan lupa minum obat. Namun, obat-obatan penting untuk meningkatkan kontrol glikemik dan mencegah komplikasi yang dapat disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Bagi penderita diabetes, minum obat resep secara teratur harus menjadi kebiasaan yang harus dipertahankan di masa mendatang. \n\n \n Pemantauan Glukosa Darah \n \n\n Secara teratur memeriksa kadar gula darah juga merupakan perubahan yang harus dimasukkan ke dalam rutinitas harian. Hiperglikemia dan hipoglikemia (masing-masing kadar gula darah tinggi dan rendah) dikaitkan dengan berbagai komplikasi seperti penyakit jantung, kerusakan mata, kerusakan ginjal, nyeri saraf, pingsan, koma, atau kematian pada kasus yang parah. Untuk mencegah masalah ini, dan untuk menyesuaikan perawatan dengan lebih baik, dokter Sahabat Hermina mungkin meminta untuk memeriksa dan mencatat kadar gula darah beberapa kali sehari atau seminggu. \n\n \n Kunjungan Dokter dan Pemeriksaan Rutin \n \n\n Sebagai penderita diabetes, mungkin perlu meluangkan lebih banyak waktu dalam jadwal untuk sering mengunjungi dokter, tes darah, dan pemeriksaan. Untuk mencegah kerusakan dan komplikasi diabetes yang tidak terkontrol, dokter Sahabat Hermina mungkin meminta Sahabat Hermina untuk sering membuat janji dan memeriksakan mata, ginjal, fungsi jantung, dll. setidaknya sekali atau dua kali setahun. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 23 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Olahraga dan Serangan Jantung Mendadak<\/a><\/h3>
Kematian jantung mendadak adalah akhir yang cepat dan tak terduga dari semua aktivitas jantung. Pernapasan dan aliran darah langsung berhenti. Dalam hitungan detik, orang tersebut menjadi tidak sadar dan mati. Atlet dalam olahraga luar ruangan, yang lebih kecil kemungkinannya untuk bertemu bola bisbol, menghadapi risiko commotio cordis yang jauh lebih rendah, yang merupakan kejadian yang sangat langka di populasi mana pun. \n\n Apa yang bisa menyebabkan kematian jantung mendadak pada anak muda? \n\n Kematian jantung mendadak sering disebabkan oleh kesalahan pensinyalan listrik di jantung. Detak jantung yang sangat cepat menyebabkan bilik jantung bagian bawah (ventrikel) bergetar sia-sia alih-alih memompa darah. Irama jantung yang tidak teratur ini disebut fibrilasi ventrikel. Setiap kondisi yang membebani jantung atau merusak jaringan jantung dapat meningkatkan risiko kematian mendadak. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kematian jantung mendadak pada anak muda adalah: \n\n \n Otot jantung menebal (kardiomiopati hipertrofik). Penyebab paling umum kematian jantung mendadak pada orang muda adalah kondisi genetik yang menyebabkan otot jantung tumbuh terlalu tebal. Penebalan membuat jantung sulit memompa darah dan dapat menyebabkan detak jantung cepat. \n Gangguan irama jantung. Sindrom Long QT adalah kondisi irama jantung yang dapat menyebabkan detak jantung yang cepat dan kacau. Ini terkait dengan pingsan yang tidak dapat dijelaskan dan kematian mendadak, terutama pada orang muda. Sindrom QT panjang dapat muncul saat lahir (sindrom QT panjang bawaan) atau disebabkan oleh kondisi medis atau pengobatan yang mendasarinya (sindrom QT panjang yang didapat). \n \n\n Gangguan irama jantung lainnya yang dapat menyebabkan kematian jantung mendadak antara lain sindrom Brugada dan sindrom Wolfe-Parkinson-White. \n\n \n Cedera dada tumpul. Pukulan keras ke dada yang menyebabkan kematian jantung mendadak disebut commotio cordis. Commotio cordis dapat terjadi pada atlet yang dadanya terpukul keras oleh peralatan olahraga atau oleh pemain lain. Kondisi ini tidak merusak otot jantung. Sebaliknya, itu mengubah sinyal listrik jantung. Pukulan ke dada dapat memicu fibrilasi ventrikel jika terjadi pada waktu tertentu dalam siklus pensinyalan. \n Masalah struktur jantung hadir saat lahir (cacat jantung bawaan). Beberapa orang terlahir dengan perubahan pada jantung dan pembuluh darah yang dapat mengurangi aliran darah dan menyebabkan kematian jantung mendadak. \n \n\n Menjadi aktif memiliki manfaat bagi kesehatan. \n\n Namun, merawat tubuh Anda sama pentingnya. Kondisi jantung, bila dibiarkan saja, seringkali bisa menimbulkan risiko yang berbahaya. Jika Anda adalah seseorang yang aktif berolahraga atau berpikir untuk melakukan olahraga intensif baru, pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter Sahabat Hermina dan bahkan menjalani pemeriksaan jantung untuk menilai kesehatan dan kondisi fisik Anda untuk aktivitas tersebut. Penyakit jantung kini tidak lagi penyakit orang tua, usia muda seperti Kita saat ini juga rentan terserang penyakit jantung. Menghindari hal itu, yuk segera kontrol kesehatan jantung Sahabat Hermina bersama RSU Hermina Kemayoran. Baik perawatan jantung rutin hingga perawatan pasca serangan jantung. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 19 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Apakah nyeri pergelangan tangan tanda Sindrom Carpal Tunnel? Jangan menunda pengobatan untuk carpal tunnel syndrome<\/a><\/h3>
Carpal tunnel syndrome adalah nama untuk sekelompok masalah yang meliputi mati rasa, kesemutan, lemah, atau nyeri di pergelangan tangan atau tangan. Ini adalah kondisi yang sangat umum terjadi ketika saraf di pergelangan tangan Anda terjepit.Carpal tunnel syndrome terjadi ketika pembengkakan di pergelangan tangan menyebabkan tekanan pada saraf median. Sahabat Hermina bisa merasakan mati rasa, kelemahan, atau kesemutan. Itu bisa terjadi karena trauma, gerakan berulang, atau kondisi yang mendasarinya. \n\n Apa yang menyebabkan carpal tunnel syndrome? \n\n Peradangan dapat menyebabkan pembengkakan. Penyebab paling umum dari peradangan ini adalah kondisi medis yang menyebabkan pembengkakan di pergelangan tangan, dan terkadang menghambat aliran darah. Beberapa kondisi yang paling sering dikaitkan dengan carpal tunnel syndrome adalah: \n\n \n diabetes \n disfungsi tiroid \n retensi cairan dari kehamilan atau menopause \n tekanan darah tinggi \n gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis \n patah tulang atau trauma pada pergelangan tangan \n \n\n Carpal tunnel syndrome dapat menjadi lebih buruk jika pergelangan tangan diregangkan secara berlebihan berulang kali. Gerakan berulang pergelangan tangan Anda berkontribusi pada pembengkakan dan kompresi saraf median. Ini mungkin akibat dari: \n\n \n Posisi pergelangan tangan saat menggunakan keyboard atau mouse \n Kontak yang terlalu lama dengan getaran dari penggunaan perkakas tangan atau perkakas listrik \n Setiap gerakan berulang yang meregangkan pergelangan tangan, seperti memainkan piano atau mengetik \n \n\n Apa saja gejala sindrom terowongan karpal? \n\n Anda mungkin merasakan mati rasa, kesemutan atau terbakar di jari-jari, terutama di ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Gejala sering mempengaruhi kedua tangan. \n\n Pada tahap awal, gejala biasanya: \n\n \n Mulai perlahan di tangan dominan (yang digunakan untuk menulis) \n Terjadi pada malam hari jika tidur dengan pergelangan tangan ditekuk \n \n\n Saat gejala memburuk, mulai perhatikan: \n\n \n Kesemutan, nyeri, atau kelemahan dengan aktivitas tertentu, seperti mengemudi atau memegang telepon \n Kesulitan menggenggam atau memegang benda-benda kecil \n Merasa seperti jari-jari Anda bengkak padahal sebenarnya tidak \n \n\n Yuk, lakukan konsultasi dengan Neurologistyang berpengalaman menangani pasien sesuai dengan kondisinya di RSU Hermina Kemayoran. Lakukan medical check up rutin serta melakukan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, dan olahraga secara rutin untuk menjaga jantung tetap sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 24 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Apa Faktor Risiko dari Terjadinya Hipertensi?<\/a><\/h3>
Tahukah teman-teman apa yang disebut dengan hipertensi? hipertensi atau biasa dikenal dengan sebutan darah tinggi adalah penyakit kronik yang diderita oleh seseorang dengan riwayat keluarga. \n\n hipertensi atau darah tinggi dapat didiagnosa di fasilitas pelayanan kesehatan dari tingkat pertama yaitu puskesmas, klinik oleh dokter umum. \n\n hipertensi adalah salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Indonesia. seseorang dinyatakan darah tinggi ketika seseorang memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg pada pemeriksaan yang berulang. tekanan darah sistolik merupakan pengukuran utama yang digunakan untuk dasar penentuan hipertensi. \n\n Klasifikasi hipertensi dibagi menjadi beberapa bagian, disadur dari American Society of Hypertension and the International Society of Hypertension 2020 \n\n \n\n nah, lalu apa saja faktor risiko dari terjadinya hipertensi? \n\n faktor risikonya diantaranya adalah usia diatas 65 tahun, riwayat keluarga yang memiliki hipertensi, sering mengonsumsi makanan tinggi garam berlebihan, alami kelebihan berat badan atau obesitas, kurang mengonsumsi buah dan sayuran, tidak aktif dalam olahraga, kebiasaan merokok, sering mengonsumsi alkohol, tingkat stres yang tinggi sehingga meningkatkan tekanan darah untuk sementara, seseorang yang memiliki kondisi kronis tertentu diantaranya adalah penyakit ginjal, diabetes melitus. \n\n gejala yang bisa dirasakan adalah sakit kepala, masalah penglihatan, irama jantung yang tidak teratur (seperti dada terasa berdebar). Sedangkan gejala hipertensi yang berat adalah kelelahan, mual muntah, merasa cemas, nyeri dada, tremor otot, bingung. \n\n komplikasi yang bisa terjadi dari darah tinggi yang tidak terkontrol diantaranya adalah pecahnya pembuluh darah menyebabkan stroke, penyakit jantung koroner, gagal jantung, irama jantung tidak teratur, penyakit arteri perifer. \n\n pola hidup yang bisa dilatih untuk menghindari darah tinggi diantaranya adalah penurunan berat badan (mengganti makanan tidak sehat dengan memperbanyak asupan sayuran dan buah-buahan), mengurangi asupan garam, olahraga yang cukup (dilakukan secara teratur sebanyak 30-60 menit/hari) minimal 3 hari /minggu, mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok. \n\n Pengobatan yang diberikan pada pasien hipertensi diantaranya adalah modifikasi gaya hidup (diet, olahraga), dan obat-obatan darah tinggi yang diresepkan oleh dokter pemeriksa. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 27 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Bisakah rokok elektrik menyebabkan paru-paru popcorn?<\/a><\/h3>
Baik merokok dan vaping melibatkan pemanasan suatu zat dan menghirup asap yang dihasilkan. Dengan rokok tradisional, Sahabat Hermina menghirup asap dari pembakaran tembakau. Dengan vaping, perangkat (biasanya pena vape atau mod — pena vape yang disempurnakan — yang mungkin terlihat seperti flash drive) memanaskan cairan (disebut jus vape atau e-liquid) hingga berubah menjadi uap yang Sahabat Hermina hirup.Sejak popularitas vaping meningkat, istilah "paru-paru popcorn" telah menjadi arus utama adalah cara yang hampir menggelikan, jika ada yang lucu tentang obstruksi paru. \n\n Jadi apa itu paru-paru popcorn? \n\n Nama medisnya adalah "bronchiolitis obliterans," sayangnya disingkat BO - jika memalukan untuk bertanya kepada dokter apakah Anda mungkin menderita "popcorn lung", coba tanyakan kepada dokter apakah Anda menderita BO. Bronkiolitis obliterans dapat terjadi akibat paparan berbagai bahan kimia yang menyebabkan peradangan dan penyumbatan bronkiolus, saluran terkecil di paru-paru. \n\n Pada korban bronkiolitis obliterans, jaringan parut pada jaringan paru-paru menghalangi saluran udara dan mencegah paru-paru berfungsi dengan baik. Gejalanya sangat mirip dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), tetapi gejala bronkiolitis dapat muncul hanya dalam 2-8 minggu, sedangkan PPOK biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun untuk berkembang. \n\n Gejala awal bronkiolitis obliteratif meliputi: \n\n \n Batuk kering \n Sesak napas \n Toleransi aktivitas berkurang \n Mengi (tanpa pilek atau asma) \n Kelelahan \n \n\n Meskipun paru-paru popcorn adalah penyakit yang sangat langka, gejala awalnya mirip dengan flu biasa. Selama beberapa minggu atau bulan, gejala tersebut berkembang dan menjadi lebih parah. Akhirnya penyakit ini menyebabkan berbagai masalah berat dengan pernapasan dan penyerapan oksigen. Tidak diobati, paru-paru popcorn menyebabkan kematian akibat gagal napas dalam beberapa bulan atau tahun. Tidak ada obat untuk paru-paru popcorn, tetapi pengobatan terkadang dapat memperlambat perkembangannya. Tergantung pada penyebabnya, paru-paru popcorn terkadang diobati dengan antibiotik, obat imunosupresif, atau kortikosteroid. Obat batuk atau oksigen dapat diberikan untuk membantu mengelola gejala. Kasus yang parah mungkin memerlukan transplantasi paru-paru. \n\n Paru-paru popcorn bisa sulit didiagnosis. Meskipun CT scan dan tes fungsi paru dapat memberikan petunjuk yang kuat, satu-satunya cara yang benar-benar dapat diandalkan untuk mengidentifikasi penyakit ini adalah melalui biopsi paru bedah. Dan terkadang beberapa sampel biopsi diperlukan untuk memastikannya. Mulailah sejak dini dengan merawat paru-paru Sahabat Hermina sebaik mungkin. Sahabat Hermina dapat melakukannya dengan cara berikut: \n\n \n Hindari penggunaan tembakau dan rokok elektrik serta hindari asap rokok dan tempat-tempat yang tercemar. \n Hindari infeksi bila memungkinkan. Infeksi tertentu dapat merusak paru-paru Anda. \n Ikuti saran penyedia layanan kesehatan Anda tentang menjaga perlindungan vaksin. \n Jika Sahabat Hermina bekerja di sekitar zat berbahaya, selalu kenakan alat pelindung diri. \n \n\n Pastikan menghubungi penyedia layanan kesehatan jika memiliki gejala yang baru atau memburuk. dapat diobati dan tidak menyebabkan kerusakan tambahan pada paru-paru Sahabat Hermina. Jika memiliki penyakit kronis, mungkin perlu bergabung dengan kelompok pendukung. Terkadang berbagi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa memberi Sahabat Hermina jawaban dan perspektif yang mungkin tidak Sahabat Hermina temukan di tempat lain. Sistem pendukung mungkin juga berguna bagi pengasuh, keluarga, dan teman. Waktu yang Tepat untuk Bertemu dengan Dokter Paru, Sahabat Hermina dapat menemui dokter paru setelah mendapat arahan atau rujukan dari dokter umum. Selain itu, Sahabat Hermina juga bisa memeriksakan diri ke dokter paru jika mengalami beberapa gejala terkait gangguan saluran pernapasan, seperti batuk parah atau kronis Batuk berdarah Sesak napas Nyeri di bagian dada Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 27 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 24 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 19 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 23 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 29 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 01 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 09 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 19 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 20 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>