- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 27 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Jangan Lengah , Waspada Demam Berdarah <\/a><\/h3>
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti yang dapat menyerang segala usia. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Infeksi virus ini dapat menyebabkan jumlah trombosit turun hingga ke tingkat yang sangat rendah. Yang kemudian menyebabkan pembuluh darah menjadi kempis, kebocoran cairan sehingga darah masuk ke rongga tubuh dan menyebabkan pendarahan di telinga, hidung atau kulit, yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani sedini mungkin Gejala demam berdarah yang harus diwaspadai: Diantaranya gejala demam berdarah yang paling penting adalah mi 1. Demam mendadak mencapai hingga 39 derajat Celcius. 2. Demam berlangsung terus menerus selama 2-7 hari dan kemudian mereda dengan cepat. Gejala umum lainnya adalah 1. Sakit nyeri di kepala, di belakang mata, otot dan tulang, 2. Demam menggigil 3. Lemas 4. Muncul ruam kemerahan atau bintik merah 5. Kesulitan menelan makanan dan minuman 6. Mual dan muntah 7. Mimisan Jika Anda mengalami gejala demam berdarah yang dijelaskan di atas, Anda akan melalui tahapan demam berdarah berikut: Fase awal: Gejala paling umum dari paparan demam berdarah pada tahap awal adalah demam tinggi. Demam tinggi demam berdarah sering disertai dengan kemerahan pada wajah, kemerahan pada kulit, badan, otot, dan sakit kepala. Fase kritis: Fase ini ditandai dengan turunnya suhu tubuh hingga mencapai suhu normal. Namun, pasien justru berisiko paling besar mengalami kebocoran pembuluh darah. Pada fase kritis penyakit ini, suhu tubuh turun dan badan terasa dingin, meski penderitanya tampak mulai pulih. Namun Anda harus berhati-hati pada tahap ini karena dapat terjadi sindrom syok dengue yang dapat mengancam nyawa. Fase Pemulihan: pasien demam berdarah kembali mengalami demam. Namun kondisi ini merupakan fase pemulihan dimana jumlah trombosit pasien demam berdarah perlahan naik dan kembali normal. Menegakkan diagnosis penyakit DBD Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah laboratorium diperlukan untuk mendiagnosis demam berdarah. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari tanda klinis seperti demam tinggi dan tanda kebocoran plasma. Tes tempel juga dapat dilakukan untuk mencari petechiae (bintik merah kecil) di bagian dalam tangan. Pemeriksaan darah dilakukan untuk mendeteksi sel darah putih dan sel darah merah serta antigen dan antibodi virus dengue. Pencegahan DBD Salah satu langkah pencegahan demam berdarah adalah dengan vaksinasi. Hal ini akan mencegah anggota keluarga tertular demam berdarah. Pakar kesehatan merekomendasikan vaksin ini untuk orang-orang berusia antara 9 - 45 tahun, terutama yang tinggal di daerah tropis dan subtropis. Pemberian vaksin dilakukan dalam tiga dosis dalam kurun waktu 12 bulan. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah: Pemusnahan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan 3M Plus, yaitu: - Menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin. - Menutup rapat-rapat tempat penampungan air. - Mendaur ulang/memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan. Plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk: - Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk - Menanam tanaman pengusir nyamuk - Tidur menggunakan kelambu - Memasang kawat kasa di lubang ventilasi - Menggunakan repellent/ lotion anti nyamuk - Tidak menggantung pakaian yang sudah dipakai - Memasang ovitrap/lavitrap/ mosquito trap - Larvasidasi di tempat yang sulit dikuras/ ditutup. Dengan mengetahui beberapa fakta DBD di atas, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap DBD. Yuk segera konsultasikan ke dokter spesialis RS Hermina Daan Mogot. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Grand Wisata<\/a><\/li>
- 16 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Bemam Berdarah Saat Musim Hujan<\/a><\/h3>
\n\n Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah bentuk demam berdarah (DB) yang dapat mengancam jiwa. DBD adalah penyakit infeksi oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. \n\n Negara beriklim tropis dan subtropis beresiko tinggi terhadap penularan virus tersebut. Hal ini dikaitkan dengan kenaikan temperatur yang tinggi dan perubahan musim hujan dan kemarau disinyalir menjadi faktor resiko penularan virus dengue. \n\n \n\n Tanda-tanda dan gejala \n\n Apa saja tanda-tanda dan gejala demam berdarah? \n\n Tanda-tanda dan gejala demam berdarah mungkin akan bervariasi pada setiap pasien, tergantung pada tingkat keparahan serta fase DBD yang dilewati. \n\n \n\n Berikut adalah tanda-tanda dan gejala umum dari demam berdarah: \n\n \n \n Demam hingga 40 derajat Celsius \n \n \n Sakit kepala \n \n \n Nyeri otot, tulang, dan sendi \n \n \n Mual dan muntah \n \n \n Sakit di belakang mata \n \n \n Pembengkakan kelenjar getah bening \n \n \n Ruam kulit \n \n \n\n Gejala-gejala di atas biasanya akan membaik dalam waktu satu minggu. Namun, ada pula kemungkinan gejala berkembang menjadi semakin parah dan berisiko mengancam nyawa. Kondisi tersebut dinamakan dengan DBD parah dan sindrom syok dengue. \n\n \n\n Kapan saya harus periksa ke dokter? \n\n Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda. \n\n \n\n Fase demam berdarah sering juga disebut “Siklus Pelana Kuda”. \n\n Berikut adalah fase-fase DBD yang perlu Anda ketahui: \n\n \n \n Fase demam: muncul demam tinggi yang berlangsung selama 2-7, dibarengi dengan gejala lain seperti nyeri otot dan sakit kepala. \n \n \n Fase kritis: setelah 1 minggu, demam akan turun. Namun, pasien DBD justru berisiko mengalami perdarahan parah di fase ini. Kondisi ini biasanya memerlukan perawatan intensif. \n \n \n Fase penyembuhan: seusai fase kritis, pasien akan mengalami demam kembali. Namun, fase ini merupakan masa penyembuhan DBD di mana trombosit perlahan kembali naik. \n \n \n\n \n\n Faktor-faktor risiko \n\n Apa yang meningkatkan risiko saya untuk terkena penyakit ini? \n\n Ada banyak faktor risiko untuk terkena penyakit demam berdarah atau DBD, yaitu: \n\n \n \n Tinggal atau bepergian ke daerah dengan iklim tropis \n \n \n Berada di daerah tropis dan subtropis meningkatkan risiko kena demam berdarah. Daerah yang berisiko tinggi adalah Asia Tenggara, bagian barat Kepulauan Pasifik, Amerika Latin, dan Karibia. \n \n \n Punya riwayat terkena demam berdarah \n \n \n Jika sebelumnya pernah sakit demam berdarah, Anda berpeluang tinggi mengalami gejala yang lebih serius jika terinfeksi lagi. \n \n \n\n \n\n Komplikasi \n\n Komplikasi apa yang bisa terjadi dari penyakit ini? \n\n Jika tidak tertangani dengan baik, komplikasi demam berdarah yang fatal bisa terjadi. Salah satunya adalah sindrom syok dengue atau dengue shock syndrome (DSS). \n\n DSS tidak hanya menimbulkan gejala demam berdarah biasa, namun disertai juga dengan gejala-gejala syok seperti: \n\n \n \n Hipotensi (tekanan darah turun) \n \n \n Kesulitan bernapas \n \n \n Denyut nadi melemah \n \n \n Berkeringat dingin \n \n \n Pupil mata melebar \n \n \n Kondisi ini tidak bisa sembuh hanya dengan dibiarkan. Pasalnya, DSS bisa menyebabkan kegagalan fungsi organ, sehingga mungkin bisa berujung pada kematian. \n \n \n\n \n\n Bagaimana cara mengobati demam berdarah? \n\n Tidak ada penanganan spesifik untuk penyakit, kebanyakan pasien biasanya akan pulih dalam 2 minggu. Namun, penting untuk menangani gejala-gejala dengan tepat untuk menghindari komplikasi. \n\n Dokter biasanya merekomendasikan pilihan pengobatan untuk DBD sebagai berikut: \n\n 1. Obat penurun demam \n\n Paracetamol adalah obat pereda nyeri yang dapat meringankan rasa sakit dan menurunkan demam. Hindari penghilang rasa sakit yang dapat meningkatkan komplikasi perdarahan, seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen sodium. \n\n Untuk kasus yang lebih serius, demam berdarah dapat menyebabkan shock atau hemorrhagic fever yang memerlukan perhatian medis lebih. \n\n 2. Istirahat yang banyak di tempat tidur \n\n Orang yang sedang mengalami demam berdarah disarankan untuk beristirahat. Dengan istirahat, pasien akan lebih cepat untuk pulih. Istirahat dapat membantu pemulihan jaringan tubuh yang rusak saat terkena kondisi ini. \n\n Dokter akan memberikan pasien beberapa obat agar cepat mengantuk sehingga bisa beristirahat sepenuhnya. \n\n 3. Minum banyak cairan \n\n Perawatan di rumah sakit dengan menggunakan infus akan membantu kebutuhan cairan pasien DBD terpenuhi. Meski begitu, Tidak selamanya seorang pasien DBD harus menjalani opname di rumah sakit. Selama mengikuti panduan, Anda bisa merawat pasien DBD di rumah. \n\n Dokter akan menyarankan pasien diopname atau dirawat jalan di rumah untuk mengonsumsi banyak cairan. Tidak hanya air mineral atau infus saja, cairan bisa berupa dari makanan berkuah, buah, atau jus. \n\n Pasien DBD wajib konsumsi cairan untuk menurunkan demam dan mencegah tubuh dehidrasi. Gejala demam berdarah karena virus dengue yang ditandai dengan kram otot dan sakit kepala karena dehidrasi juga dapat ditangani dengan minum banyak cairan. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Makassar<\/a><\/li>
- 26 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
Demam Berdarah Dengue, Kenali Gejala dan Pencegahannya <\/a><\/h3>
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular melalui gigitan nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti dan tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk dalam kategori kasus yang tinggi diantara negara-negara Asia Tenggara lainnya. \n\n Penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) \n\n Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk aedes aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada bagian kaki. Nyamuk ini aktif terutama pada pagi hari hingga sore hari. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan kadang-kadang nyamuk ini dapat menggigit di malam hari. Faktor risiko seseorang dapat terkena demam berdarah antara lain tinggal atau pasca bepergian ke daerah tropis. \n\n Diagnosis Demam Berdarah Dengue (DBD) \n\n Diagnosis DBD melibatkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium darah. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat tanda-tanda seperti demam dan adanya tanda kebocoran plasma. Adapun tes tourniquet juga dapat dilakukan untuk melihat adanya bintik-bintik merah kecil di bagian dalam lengan. Pemeriksaan darah dilakukan untuk melihat jumlah sel darah putih dan sel darah merah serta untuk mendeteksi antigen virus dengue dan antibodi. \n\n Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) \n\n Untuk mencegah terjadinya penyakit demam berdarah dengue, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain : \n\n \n Menguras tempat penampungan air \n Menutup wadah-wadah penampungan air \n Mengubur barang-barang bekas \n Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan \n Melakukan penyemprotan nyamuk atau fogging \n Menggunakan kawat nyamuk pada ventilasi rumah \n Mengenakan pakaian tertutup serta pakaian yang berwarna terang \n Melakukan vaksinasi dengue pada anak-anak usia 9-16 tahun. \n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kendari<\/a><\/li>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
3 Fase Demam Berdarah Yang Jarang Kita Ketahui<\/a><\/h3>
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti dan Aedes Albociptus). DBD merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi di Indonesia, di mana setiap tahunnya wabah ini selalu ada. Virus ini terdiri dari 4 serotipe, yaitu virus DEN-1, DEN-2, DEN-3. DEN-4. Begitu pulih dari demam berdarah, imunitas akan terbentuk namun hanya untuk serotipe tersebut, sehingga dimungkinkan dapat terinfeksi lagi oleh serotipe lainnya. \n\n Nyamuk Aedes Aegypti betina adalah vektor DBD yang utama. Perbedaan nyamuk Aedes aegypti betina terletak pada morfologi antenanya, Aedes aegypti jantan memiliki antena berbulu lebat sedangkan betina berbulu jarang/tidak lebat seperti jarum, sehingga lebih memudahkannya untuk menggigit. \n\n Nyamuk Aedes biasanya menggigit pukul 09.00-10.00 pagi dan pukul 16.00-17.00 sore, lalu istirahat di baju bekas pakai, terutama yang digantung. Hal ini dikarenakan nyamuk Aedesmenyukai aroma keringat manusia. \n\n Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti \n\n • Memiliki bentuk relatif kecil. \n\n • Adanya corak loreng-loreng putih dan hitam pada kaki dan bagian tubuh lainnya. \n\n • Menggigit/menghisap darah manusia pada pagi dan sore hari \n\n • Senang hinggap pada pakaian yang digantung \n\n Fase Demam Berdarah \n\n • Fase demam (Hari 1-3) \n\n Demam tinggi sampai 40 derajat celcius disertai dengan nyeri otot/diseluruh tubuh, sakit kepala, sakit sekitaran bola mata, mual dan muntah. Dalam kondisi ini kita dianjurkan untuk lebih banyak mengkonsumsi air putih. \n\n • Fase Kritis (Hari 4-5) \n\n Ditandai dengan hilangnya menurunnya derajat demam hingga suhu 37 derajat celcius, Apabila tidak mendapatkan pengobatan, trombosit dapat saja semakin turun, dan dapat terjadi pendarahan yang tidak disadari (kebocoran plasma). \n\n • Fase Penyembuhan (Hari 6-7) \n\n Kondisi akan mengalami perbaikan, plasma darah yang bocor akan ditarik kembali, tekanan darah stabil, jumlah trombosit berangsur pulih, biasa muncul ruam kulit yang gatal, nafsu makan membaik. \n\n Cara mencegah demam berdarah \n\n • Lakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah masing-msing dan lingkungan sekitarnya. \n\n • Lakukan gerakan “PSN dan 3 M Plus” minimal 1 minggu sekali (jelaskan apa itu PSN dan 3M Plus secara singkat) \n\n • Gunakan lotion anti nyamuk atau lakukan penyemprotan nyamuk di dalam rumah serta meanfaatkan teknologi tepat guna larvitrap. \n\n • Aktifkan Kembali ‘Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik’ sebagai pemantau jentik. \n\n • Segera ke Puskesmas atau RS terdekat apabila timbul gejala DBD. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 18 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Musim Hujan Tiba, Waspada Demam Berdarah<\/a><\/h3>
Halo sahabat Hermina, Indonesia saat ini masih menjadi daerah endemik penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang sudah menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Demam berdarah ditularkan ke manusia oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus dan dapat menyerang orang dari segala usia dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik. \n\n Beberapa daerah sering mengalami curah hujan dan banjir dalam beberapa pekan terakhir. Perawatan harus selalu dilakukan untuk menjaga kesehatan lingkungan karena DBD sering menyerang masyarakat. \n\n \n\n Gejala DBD \n\n Gejala umumnya adalah: \n\n \n Demam tinggi mendadak \n Sakit kepala \n Ruam \n Nyeri otot dan sendi \n Mual dan muntah dan kelelahan \n Dalam kasus yang parah, terjadi perdarahan hebat dan syok, yang mengancam jiwa. Biasanya, pasien DBD juga mengalami fase demam yang berlangsung selama 2 hingga 7 hari. \n \n\n \n\n Fase Demam \n\n \n Fase pertama (hari 1-3): Demam tinggi hingga 40°C \n Fase kedua (Hari 4-5): Ini adalah tahap kritis, pasien mengalami demam hingga 37°C dan pada tahap ini merasa sudah bisa beraktivitas kembali (merasa sudah sembuh). Jika ia tidak mendapat pengobatan yang tepat, bisa berakibat fatal, jumlah trombosit sangat berkurang akibat pecahnya pembuluh darah (perdarahan). \n Fase ketiga (hari 6-7): Pasien kembali merasakan demam, fase ini disebut fase pemulihan, pada fase ini trombosit darah perlahan kembali normal. \n \n\n \n\n Tips pertolongan dini bagi penderita DBD menurut Kemenkes RI \n\n Jika anggota keluarga atau orang tersayang mengalami gejala DBD, berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebagai pertolongan pertama. \n\n 1. Tirah baring (Bed Rest) \n\n 2. Perbanyak minum air putih, minimal 2 liter sehari \n\n 3. Paket panas \n\n 4. Berikan antipiretik untuk demam tinggi \n\n 5. Jika gejala memburuk dalam 2-3 hari, seperti lemas, muntah, mimisan, gusi, dll, harap segera dibawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk penanganan lebih lanjut. Pasien harus segera mencari pertolongan medis jika gejala dari siklus awal DBD tidak membaik sehingga dapat diobati dengan cepat dan tepat. \n\n Mengingat belum ada obat untuk membunuh virus dengue namun vaksin untuk mencegah penyakit DBD kini telah tersedaia dan RS Hermina Samarinda melayanai vaksin dengue kepada Sahabat Hermina. Namun, hal terbaik yang jangan sampai terlewatkan adalah memberantas sarang nyamuk (PSN) dari lingkungan kita dengan 3M Plus. Salam Sehat \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Galaxy<\/a><\/li>
- 01 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspadai Fase Demam Berdarah Dengue Pada Anak <\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, Demam Berdarah Dengue atau yang sering disingkat dengan DBD ini merupakan penyakit disebabkan virus dengue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Pada tahun 2022 Kementerian Kesehatan mencatat kasus Dengue sampai minggu ke-22 sebanyak 45.387 kasus dengan jumlah kematian mencapai 432 kasus. Negara dengan iklim tropis dan subtropis memiliki risiko tinggi untuk menularkan virus ini dan peningkatan bisa terjadi saat musim hujan. Terdapat 3 fase saat anak mengalami demam berdarah yang perlu diketahui: \n\n \n \n Fase 1 (Fase Demam Tinggi) \n \n \n\n Pada fase ini demam tinggi bisa mencapai 40 derajat celcius dan terjadi selama 2 hingga 7 hari disertai timbulnya nyeri pada bagian otot, tenggorokan dan munculnya bintik kemerahan. Semakin banyak bintik yang keluar dapat menjadi pertanda turunnya trombosit. \n\n \n \n Fase 2 (Fase Kritis) \n \n \n\n Fase Kritis menjadi fase yang perlu diwaspadai oleh para orang tua. Pasalnya pada fase ini trombosit mengalami penurunan yang drastis, nadi melemah, dan kesadaran mulai turun. Biasanya fase ini terjadi pada hari ke 3-7 hari. Kondisi ini dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani segera. Tanda masuknya fase kritis yakni: sakit pada bagian perut, mual dan muntah terus-menerus, sulit bernafas, fases berwarna hitam, dan pendarahan dari hidung atau gusi. \n\n \n \n Fase 3 (Fase Pemulihan) \n \n \n\n Pada fase pemulihan atau recovery cairan yang semula keluar dari pembulu darah akan masuk kembali. Trombosit perlahan akan mulai naik dan kembali normal, kondisi berangsur membaik dan nafsu makan mulai meningkat. \n\n Demam berdarah pada anak memiliki ciri yang hampir sama dengan demam berdarah pada dewasa, seperti demam tinggi yang muncul secara mendadak hingga 29 derajat celcius, munculnya gejala mual, muntah, sakit perut, pegal, nyeri otot atau sendi, dan pada beberapa anak ada yang mengalami sakit di bagian mata. Waspadai jika mendapati si kecil mengalami ciri seperti diatas, berikan pertolongan pertama pada si kecil dengan memberikan paracetamol untuk menurunkan demam si kecil, untuk dosisnya dapat disesuaikan dengan berat tubuh anak. Jangan lupa untuk memberikan cairan yang cukup sampai anak bisa dibawa untuk mendapat pertolongan lanjutan. Cairan yang dibutuhkan oleh tubuh sendiri yakni yang memiliki kadar ion isotonic, karena minuman ber-ion memiliki kelebihan cepat diserap oleh tubuh dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. \n\n Sahabat Hermina, segera bawa anak ke Rumah Sakit terdekat jika anak sudah menunjukkan warning sense seperti mual, muntah-muntah, sakit perut hebat hingga tidak bisa makan dan minum, tangan dan kaki dingin, atau menunjukkan dehidrasi. Jangan ragu untuk konsultasikan kesehatan si kecil bersama dokter Spesialis Anak kami di RS Hermina Galaxy. Caritahu informasi seputar kesehatan bersama Rumah Sakit Hermina Galaxy dengan follow akun instagram dan tiktok kami di @rsuherminagalaxy. Buat janji dokter jadi lebih mudah melalui aplikasi Halo Hermina dan melalui call center kami di 1500488. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 24 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
DEMAM<\/a><\/h3>
\n\n Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 37,5 °C yang disebabkan oleh penyakit atau peradangan. Demam juga merupakan pertanda bahwa sel darah putih sedang melawan suatu virus atau bakteri. Anak yang memiliki suhu tinggi berkepanjangan dapat menyebabkan kejang demam. Demam yang melebihi tiga hari mungkin merupakan malaria atau penyakit yang disebabkan oleh nyamuk lainnya. Penanganan demam biasanya dengan diberikan obat antipiretik seperti parasetamol atau ibuprofen. \n\n \n\n Demam memang menjadi sebuah masalah yang hampir semua orang pasti mengalaminya, bahkan gejala demam ini telah memakan banyak korban jika tidak ditangani dengan baik. Terdapat banyak cara yang dapat digunakan untuk menurunkan suhu tubuh saat demam. Salah satunya adalah minum air hangat, tempelkan handuk basah di bagian kepala atau dahi sebagai kompres, mandi air hangat serta beristirahat total ataupun mengonsumsi makanan bergizi \n\n \n\n Gejala Demam \n\n Seseorang mengalami demam ketika suhu tubuh naik di atas kisaran normal. Selain kenaikan suhu, beberapa gejala dan tanda di bawah ini dapat menjadi gejala tambahan, antara lain: berkeringat, kedinginan dan/atau menggigil, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan selera makan, sifat mudah marah, dehidrasi, dan kelemahan umum. \n\n \n\n Anak-anak antara usia 6 bulan hingga 5 tahun berkemungkinan mengalami kejang demam. Kira-kira sepertiga dari anak-anak yang mengalami kejang demam akan mengalami kejang lainnya, paling umum dalam 12 bulan kemudian \n\n \n\n Penyebab Demam \n\n Demam memang mudah diukur, tetapi menentukan penyebabnya tergolong sulit. Umumnya, kondisi ini merupakan respons terhadap: \n\n \n\n \n Infeksi merupakan penyebab demam yang tersering. Infeksi yang paling umum menyebabkan demam adalah infeksi saluran napas atas, saluran pencernaan, paru-paru, dan saluran kemih. \n Efek samping obat, seperti antibiotik, narkotik, dan antihistamin. \n Trauma atau cedera berat, seperti serangan jantung, stroke, dan luka bakar. \n Penyakit non-infeksi, seperti kanker, penyakit autoimun, gangguan tiroid, dan radang sendi. \n Efek samping imunisasi pada anak. \n \n\n \n\n Pengobatan Demam \n\n Cara mengobati demam yang sangat bergantung pada penyebab dan usia penderitanya. \n\n \n\n Pada usia dewasa, Anda bisa menghubungi dokter spesialis penyakit dalam, atau dokter spesialis anak untuk usia bayi dan anak. \n\n \n\n Tidak semua demam perlu diatasi karena ini merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang tidak normal di dalam tubuh. \n\n \n\n Demam juga sebenarnya diperlukan. Alasannya, suhu tubuh yang meningkat akan memperbanyak jumlah zat pertahanan tubuh sehingga bakteri dan virus sulit berkembang biak. \n\n \n\n Penanganan dan cara menghilangkan demam di rumah dapat dilakukan dengan: \n\n \n\n \n Menjaga kecukupan cairan tubuh. Demam dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang signifikan sehingga berisiko dehidrasi. \n \n\n \n\n Oleh karena itu, orang yang demam dianjurkan untuk minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari, serta mengonsumsi oralit, jus, atau air kaldu. \n\n \n\n \n Batasi aktivitas dan istirahat yang cukup. \n Usahakan suhu ruangan tetap sejuk. Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman \n Hindari menggunakan selimut yang terlalu tebal saat tidur karena akan membuat suhu tubuh semakin meningkat. \n Kompres atau mandi air hangat. \n Obat penurun demam. Sebagai catatan, penggunaan obat penurun panas umumnya kurang disarankan pada demam yang ringan (<38 °C) karena dapat menyamarkan gejala suatu penyakit. Efeknya, dapat mempersulit penentuan penyebab demam. \n \n\n \n\n Jika Sahabat Hermina ada gejala dan tanda seperti yang disebutkan di atas, hendaklah keluarga, teman, rekan kerja, masyarakat di sekitar segera membawa pasien ke Rumah Sakit tanpa ada penundaan, dan pasien segera ditangani / dikonsulkan ke dokter agar dapat ditangani secepatnya. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 10 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
Demam Berdarah pada Anak<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, saat musim hujan tiba, tak jarang disertai juga dengan munculnya penyakit demam berdarah. Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Demam berdarah tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga menyerang anak. Mari kenali cara pencegahan penyakit demam berdarah yang dapat menyerang sang buah hati. \n\n \n\n Gejala penyakit DBD \n\n Gejala demam berdarah biasanya diawali dengan demam tinggi yang bisa mencapai suhu 41C, berlangsung 2-7 hari. Umumnya akan terlihat pada tiga hingga empat belas hari setelah masa inkubasi, Masa inkubasi adalah jarak waktu antara virus pertama masuk ke dalam tubuh sampai gejala pertama muncul. \n\n \n\n Penyebab utama penyakit DBD \n\n Penyebab DBD adalah virus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD tidak bisa menular langsung dari seseorang ke orang lain tanpa perantara nyamuk tersebut. Nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang biak di daerah berpenduduk tinggi (seperti di kota-kota besar) yang memiliki iklim lembap dan hangat. \n\n \n\n Diagnosis DBD \n\n Ciri-ciri spesifik dari gejala DBD yaitu demam tinggi hingga mencapai 41 derajat Celsius, flu, sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, hingga rasa sakit di belakang mata, bisa bengasur 3-7 hari, dari pemeriksaan darah dapat ditemukan penurunan trombosit dan peningkatan kekentalan darah. Dokter akan melakukan pemeriksaan darah bila dicurigai DBD. \n\n \n\n Seputar pengobatan penyakit DBD \n\n Tidak ada obat-obatan khusus untuk mengobati DBD, tetapi gejala penyakit ini dapat diatasi dengan meminum banyak cairan, istirahat, dan mengonsumsi parasetamol. Jika cara pengobatan tersebut diterapkan, biasanya DBD akan sembuh dalam waktu satu hingga dua pekan. Namun, jika terdapat demam selama lebih dari tiga hari, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. \n\n \n\n Komplikasi yang muncul \n\n Meski hanya terjadi pada segelintir kasus, DBD bisa berkembang menjadi sebuah komplikasi yang lebih serius, yang disebut sebagai DBD berat. DBD berat bisa menyebabkan penderitanya mengalami penurunan tekanan darah atau syok, kerusakan organ, serta pendarahan. Oleh karena itu, segera antarkan penderita yang dicurigai DBD berat ke rumah sakit untuk ditangani secepatnya karena dikhawatirkan bisa berujung kepada kematian jika terlambat ditangani. \n\n \n\n Langkah pencegahan penyakit DBD \n\n Meskipun hingga saat ini belum ada vaksin yang bisa menangkal DBD, tetapi beberapa langkah pencegahan penyakit ini bisa Anda lakukan, diantaranya: \n\n \n Mensterilkan rumah atau lingkungan sekitar rumah Anda, misalnya dengan penyemprotan pembasmi nyamuk. \n Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati. \n Menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media-media kecil penampung air lainnya yang ada di rumah Anda. \n Memasang kawat anti nyamuk di seluruh ventilasi rumah Anda. \n Memasang kelambu di ranjang tidur Anda. \n Memakai antinyamuk, terutama yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET) yang terbukti efektif. Namun jangan gunakan produk ini pada bayi yang masih berusia di bawah dua tahun. \n Mengenakan pakaian yang cukup bisa melindungi Anda dari gigitan nyamuk. \n \n\n \n\n Nah, Sahabat Hermina, jika Si Kecil mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera bawa ke rumah sakit agar dapat ditangani sebelum menjadi lebih serius. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 30 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
5 Langkah Mudah Cegahan DBD<\/a><\/h3>
Sahabat hermina, DBD adalah penyakit yang banyak dialami masyarakat, terutama jika pada musim penghujan karena di lingkungan kita terdapat banyak genangan air. Tentu sahabat hermina sudah tahu bahwa penyakit ini menular melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan kemudian menginfeksi kita. Dalam banyak kasus setelah 3-7 hari setelah kita mendapat gigitan nyamuk, gejala awal yang dirasakan adalah panas tinggi. \n\n Durasi panas tinggi dari gejala awal DBD adalah 5-6 hari dan bisa turun. Setelah itu, demam akan kembali naik. Selain panas, seseorang yang terkena DBD akan muncul bintik merah dikulit yang muncul secara tiba-tiba setelah terinfeksi. \n\n Nyamuk Aedes Aegypti adalah penyebab DBD yang harus dicegah mulai dari lingkungan rumah. Sehingga, dengan melakukan pencegahan bisa mengurangi penyakit bahkan kematian dari DBD yang berbahaya. \n\n Pencegahan DBD yang Perlu Diketahui \n\n Gejala awal dari DBD adalah bintik merah dan demam. Selain itu, terdapat tiga fase seseorang setelah terinfeksi virus tersebut yaitu fase awal, kritis, dan penyembuhan. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian hanya karena gigitan nyamuk yang berbahaya. \n\n Selain itu, DBD bisa menyebabkan sulit buang air kecil, mulut kering, letih dan nyeri otot. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan kematian karena komplikasi pendarahan yang berbahaya, berikut pencegahan DBD untuk melindungi keluarga sejak awal. \n\n \n \n Jangan ada genangan \n \n \n\n Penyakit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk yang bersarang di genangan. Semakin banyak genangan bisa membuat sarang nyamuk karena telur yang menetas pada lokasi tersebut. Rutin bersihkan genangan atau tutup rapat agar mencegah nyamuk bertelur. \n\n Nyamuk sangat menyukai genangan karena bisa menetaskan telur dengan mudah. Pastikan jangan ada barang yang bisa membuat genangan pada air dan bersihkan dengan rajin agar tidak ada telur nyamuk yang menetas. \n\n \n\n \n \n Jangan menumpuk barang \n \n \n\n Jangan menumpuk barang yang cukup banyak didalam rumah. Hal ini bisa memberikan nyamuk ruang tersembunyi untuk berkembang biak. Usakan agar membuat rumah lebih bersih dan sehat dengan rajin menjaga kebersihannya. \n\n \n\n \n \n Gunakan lotion anti nyamuk \n \n \n\n Lotion anti nyamuk juga membantu dalam mencegah gigitan. Biasanya, aroma lotion tidak disukai oleh nyamuk. Tujuannya, agar binatang tersebut pergi dan menjauh agar tidak menggigit. \n\n Penggunaan lotion disarankan untuk anak-anak yang memiliki aktivitas banyak diluar rumah atau di sekolah. Sehingga bisa tetap terlindungi dari DBD walaupun tidak di rumah. \n\n \n\n \n \n Menggunakan obat anti nyamuk \n \n \n\n Obat anti nyamuk bisa digunakan untuk mencegah DBD di ruangan tertentu. Ada dua jenis obat nyamuk yaitu disemprot dan dibakar. \n\n \n\n \n \n Jaga kesehatan tubuh \n \n \n\n Menjaga kesehatan tubuh bisa membantu dalam mencegah DBD karena infeksi bisa mudah menyebar jika tidak fit. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan istirahat cukup agar tubuh tetap dalam keadaan yang prima. \n\n Gejala dan pencegahan DBD harus diketahui agar orang tersayang selalu dalam keadaan sehat. Pastikan lingkungan rumah harus selalu bersih dan menjaga tubuh dalam kondisi sehat agar penyakit tidak mudah datang dan menginfeksi. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar DBD kepada dokter spesialis di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 26 Februari 2022<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Demam Berdarah Dengue (DBD)<\/a><\/h3>
\n\n Pengertian Demam Berdarah \n\n Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit mudah menular yang disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue. \n\n \n\n Penyebab dan Faktor Risiko Demam Berdarah \n\n Penularan terjadi saat nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka virus akan tersebar. Nyamuk menngigit dan menginfeksi seseorang di pagi sampai sore hari menjelang petang. \n\n Nyamuk tersebut berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut. Selain gigitan nyamuk, demam berdarah dipicu oleh beberapa faktor risiko, di antaranya : \n\n Pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya \n\n Tinggal atau bepergian ke daerah tropis dan \n\n Bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah. \n\n \n\n Gejala Demam Berdarah \n\n Umumnya gejala demam berdarah bersifat ringan, dan muncul 4–7 hari sejak gigitan nyamuk dan dapat berlangsung selama 10 hari. Gejala bisa saja berkembang menjadi semakin parah jika terlambat ditangani. \n\n Gejala demam berdarah meliputi : \n\n \n Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius \n Nyeri kepala berat \n Nyeri pada sendi, otot, dan tulang \n Nyeri pada bagian belakang mata \n Nafsu makan menurun \n Mual dan muntah \n Pembengkakan kelenjar getah bening \n Ruam kemerahan sekitar 2–5 hari setelah demam \n Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening \n Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit. \n \n\n \n\n Diagnosis Demam Berdarah \n\n Jika sejumlah gejala yang telah disebutkan muncul, langkah diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan wawancara medis, yang diikuti dengan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang dilakukan dengan memeriksa sampel darah di laboratorium. \n\n \n\n \n\n Komplikasi Demam Berdarah \n\n Berikut ini beberapa komplikasi demam berdarah : \n\n \n Tanda perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, perdarahan di bawah kulit, muntah hitam, batuk darah, maupun buang air besar dengan feses kehitaman \n Tekanan darah menurun \n Kulit basah dan terasa dingin \n Denyut nadi melemah \n Frekuensi buang air kecil menurun dan jumlah urine yang keluar sedikit \n Mulut kering; dan \n Sesak nafas atau pola napas tidak beraturan. \n \n\n Sejumlah gejala tersebut menandakan kondisi DSS atau Dengue Shock Syndrome yang merupakan komplikasi demam berdarah. Jika tidak segera dilakukan penanganan, maka gangguan fungsi organ tubuh yang berujung pada kematian. \n\n \n\n Pengobatan Demam Berdarah \n\n Hingga kini belum ada pengobatan spesifik untuk mengatasi demam berdarah. Langkah pengobatan dilakukan untuk mengatasi gejala yang muncul, serta mencegah infeksi virus semakin parah. \n\n Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan : \n\n \n Cegah dehidrasi dengan minum air putih cukup. \n Cukup istirahat. \n Konsumsi obat penurun panas yang dianjurkan dokter; \n Menghindari konsumsi obat-obatan pereda nyeri. Hal ini dikarenakan obat-obatan tersebut dapat menimbulkan komplikasi perdarahan. \n Pantau frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar. \n \n\n \n\n Pencegahan Demam Berdarah \n\n Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah, yaitu : \n\n \n Memberantas sarang nyamuk yang dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida atau fogging dengan jarak 1 minggu \n Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, minimal setiap minggu \n Menutup rapat tempat penampungan air \n Melakukan daur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti \n Mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah \n Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah \n Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras \n Menggunakan kelambu saat tidur \n Menanam tumbuhan pengusir nyamuk \n Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian \n Menghindari wilayah daerah yang rentan terjadi infeksi \n menggunakan krim anti-nyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET), tetapi jangan gunakan DEET pada anak di bawah 2 tahun. \n \n\n \n\n \n\n Kapan Harus ke Dokter? \n\n Jika sudah melakukan pencegahan, tetapi demam berdarah masih menyerang dan mengganggu aktivitas sehari-hari, segera kunjungi dokter di rumah sakit untuk memeriksakan diri. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bitung<\/a><\/li>
- 28 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
Bahaya Dengue shock syndrome (DSS)<\/a><\/h3>
Hallo sahabat Hermina, Pernah mengalami DBD (Demam Berdarah) atau belum pernah mengalami DBD sahabat Hermina juga harus mengethaui bahwa DBD bila tidak segera ditindak akan mengakibatkan komplikasi dengue shock syndrome (DSS). Dengue Shock Syndrome (DSS) adalah suatu infeksi dengue yang ditandai dengan gangguan sirkulasi. Proses terjadinya dengue shock syndrome Demam pada DBD umumnya terjadi selama 2 sampai 7 hari dan menurun setelahnya. Namun, hati-hati, justru komplikasi biasanya terjadi pada fase ini. \n\n Komplikasi paling banyak terjadi pada hari ke 3 dan 4 sejak hari pertama sakit. Jika tidak segera ditangani, maka komplikasi ini akan mengakibatkan syok yang berisiko kematian. Nah Sahabat Hermina Bitung sebelum menju DDS perlu diketahui juga gejala DBD yang sering terjadi, yaitu : \n\n \n Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari, 38 – 40 derajat celcius. \n Terdapat bintik-bintik merah pada kulit. \n Pemeriksaan laboratorium ditandai dengan penurunan kadar trombosit dalam darah. \n Terjadi mimisan, dan gejala klinis lainnya. \n \n\n \n Fase Demam Berdarah Dengue : \n \n\n \n Fase demam tinggi hari 1-3, demam mendadak tinggi dan disertai sakit kepala hebat, sakit di belakang mata, badan terasa ngilu dan nyeri kadang disertai bercak merah pada kulit. \n Fase kritis hari ke 4 -5, fase demam turun drastis, seolah terjadi kesembuhan. Namun perlu diketahu bahwa inilah fase kritis kemungkinan terjadinya Dengue Shock Syndrome. \n Fase masa penyembuhan hari ke 6-7, fase demam kembali tinggi sebagai bagian dari reaksi tahap penyembuhan. \n \n\n Temuan utama yang menunjukkan DBD menuju DSS adalah trombosit yang diikuti dengan meningkatnya hematokrit. menurunnya trombosit hingga di bawah 100.000 per milimeter. Kondisi tersebut akan memicu kebocoran plasma yang mengakibatkan syok hipovolemik yang berujung DSS. Gejala yang sering terjadi DDS adalah : \n\n \n Tekanan darah menurun \n Kulit basah dan terasa dingin \n Napas tidak beraturan \n Mulut kering \n Denyut nadi lemah \n Jumlah urin menurun \n \n\n Cara pencegahannya Sahabat Hermina Bitung harus pahami dengan menggunakan cara Metode lain adalah dengan rutin menjalankan 3M-Plus, terutama pada musim hujan. Langkah 3M yang dimaksud adalah: \n\n \n Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi atau toren, minimal 1 minggu sekali \n Menutup rapat tempat penampungan air \n Mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, seperti ban bekas yang dapat menampung air hujan \n \n\n DDS atau sering disebut (Dengue Shock Syndrome) Pada kondisi ini, aliran darah ke seluruh jaringan tubuh akan menurun sehingga terjadi kekurangan oksigen (hipoksia). Hal ini dapat menyebabkan kejang, kerusakan pada hati, jantung, otak, dan paru-paru, penggumpalan darah, hingga kematian. \n\n https://www.herminahospitals.com/id/doctors/dr-mellisa-sppd \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 23 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
Cara Cerdas Cegah Infeksi Virus Dengue<\/a><\/h3>
Di Indonesia. infeksi dengue telah dikenal sejak abad 18 dan baru pada tahun 1960-an dikenal sebagai demam berdarah dengue (Dengue Hemorharrgic Fever). Virus dengue mampu berkembang biak di dalam tubuh manusia, monyet, simpanse, kelinc, tikus, marmut, hamster, serta serangga khususnya nyamuk, seperti nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. \n\n \n\n \n\n Mencegah Infeksi Virus Dengue \n\n \n\n Langkah utama mencegah terjadinya wabah DBD adalah menjaga kebersihan lingkungan. Selama bertahun-tahun, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mendorong masyarakat melakukan pencegahan DBD 3M. Saat ini, langkah pencegahan DBD 3M telah berkembang menjadi pencegahan DBD 5M. Berikut berbagai langkah pencegahan DBD yang dapat Anda lakukan untuk melindungi keluarga dari risiko DBD: \n\n 1. Menguras tempat penampungan air \n\n 2. Menutup rapat tempat penampungan air \n\n 3. Mengubur barang bekas \n\n 4. Menggunakan obat antinyamuk \n\n 5. Mengenakan pakaian tertutup saat ke luar rumah \n\n 6. Menggunakan kelambu \n\n 7. Meletakkan tanaman pengusir nyamuk di dalam rumah \n\n 8. Menghentikan Kebiasaan Menggantung Pakaian \n\n 9. Pelaksanaan fogging \n\n \n\n Biasanya petugas RT atau RW akan berkoordinasi dengan petugas kelurahan dan kecamatan untuk melakukan fogging atau pengasapan. Fogging adalah proses penyemprotan pestisida atau insektisida kimia dalam bentuk aerosol untuk membunuh nyamuk. \n\n \n\n Pelaksanaan fogging tidak bisa sembarangan dan harus mengikuti peraturan yang berlaku. Pelaksanaan fogging yang tidak sesuai aturan bisa jadi berbahaya dan sia-sia. Fogging harus dilakukan pada waktu nyamuk Aedes aegypti sedang aktif mencari mangsa, yaitu antara pukul 8–11 pagi dan 2–5 sore. \n\n \n\n \n\n Lindungi Keluarga dari DBD \n\n \n\n Wabah DBD juga banyak menyerang anak. Maka itu, orang tua perlu mewaspadai penyakit ini dan melakukan langkah-langkah pencegahan DBD pada anak. Umumnya, pencegahan DBD pada anak serupa dengan pencegahan pada orang dewasa. Berikut panduan bagi orang tua: \n\n \n Jaga kebersihan lingkungan, rumah, dan kamar anak. \n Ingatkan anak agar tidak menumpuk pakaian atau barang-barangnya karena tumpukan itu dapat menjadi tempat bersarangnya nyamuk. \n Ingatkan anak untuk mengenakan pakaian tertutup saat ia keluar rumah. \n Saat menggunakan losion antinyamuk pada anak, ikuti panduan yang tertera di kemasannya. \n Losion anti-nyamuk tidak boleh dioleskan pada bayi berusia di bawah 2 bulan. \n Hindari mengoleskan losion ke bagian tubuh anak yang sedang terluka. \n Hindari menggunakan produk antinyamuk yang mengandung minyak lemon eucalyptus (OLE) atau para-menthane-diol (PMD) untuk anak yang berusia di bawah 3 tahun. \n Untuk produk antinyamuk semprot (spray), orang tua perlu menyemprotkannya ke tangan mereka lebih dulu, baru dioleskan ke wajah anak. \n Berikan vaksinasi Dengue. Vaksin ini masih belum tersedia secara luas, tetapi sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Perlindungan dari vaksin Dengue paling efektif bila diberikan kepada anak berusia 9–16 tahun. Vaksin ini belum dapat diberikan kepada anak yang berusia di bawah 9 tahun. \n Berikan anak makanan kaya vitamin C yang dapat meningkatkan imunitasnya, seperti buah jambu biji. \n \n\n \n\n Gejala DBD pada anak bukan hanya berupa munculnya bintik merah di beberapa bagian tubuh. DBD ringan pada anak seringkali hanya berupa demam tanpa diikuti gejala tertentu. Gejala-gejala lain umumnya baru muncul sekitar 4-7 hari setelah Si Kecil digigit nyamuk penyebab Aedes aegypti. \n\n \n\n Sahabat Hermina perlu segera membawa buah hati ke rumah sakit bila melihat Si Kecil mengalami gejala-gejala berikut: \n\n \n Demam tinggi hingga mencapai 40 derajat Celsius \n Nyeri di bagian belakang mata \n Nyeri pada tulang, otot, dan sendi \n Sakit kepala \n Mual dan muntah \n Pembengkakan pada kelenjar \n \n\n \n\n Masyarakat perlu waspada karena berbagai masalah kesehatan selalu mengintai dan membahayakan nyawa. Karena itu, Anda harus terus aktif melakukan langkah-langkah pencegahan maupun perlindungan. Jalani pola hidup sehat dan jaga selalu kebersihan lingkungan. \n\n \n\n Jika Keluarga sahabat Hermina mengalami gejala Demam Berdarah Dengue (DBD), segera periksa dan konsultasikan dengan dokter spesialis di Rumah Sakit Hermina Padang. \n\n \n\n Klik link untuk melakukan janji konsultasi: https://herminahospitals.com/id/doctors/dr-rohayat-bilmahdi-sp-pd/appointments/new \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 23 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Februari 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 01 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 18 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 16 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>