- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 15 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Nyeri Haid yang Bikin Susah Hamil disebut Endometriosis<\/a><\/h3>
Endometriosis adalah penyakit inflamasi jinak yang bergantung pada estrogen yang ditandai dengan adanya implan endometrium ektopik. Predileksi endometriosis yang paling umum adalah ovarium, diikuti oleh cul-de-sac anterior / posterior, ligamentum latum dan ligamen uterosakral, uterus, tuba falopi, kolon sigmoid dan apendiks. Endometriosis adalah penyakit inflamasi kronis pada wanita usia reproduksi dan dapat menyebabkan nyeri dan infertilitas. \n\n \n\n Patogenesis dari endometriosis dapat dijelaskan oleh beberapa teori seperti menstruasi retrograde, perubahan imunitas, metaplasia coelomic, penyebaran metastasis, sel punca, dan peran genetik. \n\n \n\n Pada teori menstruasi retrograde yang diusulkan oleh Sampson di tahun 1920-an, dinyatakan bahwa jaringan endometrium diangkut dengan cara retrograde melalui tuba falopi yang paten ke dalam rongga peritoneum. Sel endometrium kemudian menempel pada sel mesothelial peritoneal, membentuk suplai darah, berproliferasi dan memproduksi implan endometrium. \n\n \nPada tahun 1960-an, Ferguson mengusulkan terori metaplasia coelomic yang menyatakan bahwa peritoneum mengandung sel yang tidak berdiferensiasi yang dapat berdiferensiasi menjadi sel endometrium. \n\n \n\n Sementara itu, pada teori patogenesis perubahan imunitas disampaikan bahwa wanita dengan endometriosis memiliki perubahan system imunitas yang mencegah mereka dalam membersihkan refluks sel / fragmen endometrium yang muncul pada menstruasi retrograde. Hal ini dapat menjelaskan mengapa beberapa wanita dengan menstruasi retrograde mengalami endometriosis sementara yang lainnya tidak. Imunitas yang diperantarai sel dianggap kurang pada pasien dengan penyakit endometriosis, akibatnya leukosit tidak dapat mengenali bahwa jaringan endometrium tidak berada di lokasi normalnya. Ada juga penelitian yang menunjukkan penurunan sitotoksisitas pada sel endometrium sekunder akibat aktivitas sel NK yang terganggu. Begitu endometriosis telah terbentuk, system imunitas tubuh juga mempotensiasi perkembangan dan meningkatkan keparahan penyakit endometriosis. Pada wanita dengan endometriosis terjadi peningkatan jumlah leukosit dan makrofag di dalam dan sekitar implan endometrium dan di dalam cairan peritoneum. Sel-sel ini mengeluarkan sitokin dan faktor pertumbuhan (IL-1,6 dan 8, TNF, RANTES, VEGF) ke dalam lingkungan peritoneal, yang kemudian merekrut kapiler dan leukosit di sekitarnya yang kemudian menyebabkan proliferasi implan endometriosis dengan peningkatan suplai vaskular. \n\n \n\n Endometriosis menyebabkan gangguan fertilitas melalui gangguan mekanis seperti adhesi, gangguan pelepasan atau pengambilan oosit, gangguan motilitas sperma, gangguan kontraksi miometrium yang tidak teratur, gangguan pembuahan dan transportasi embrio, serta gangguan inflamasi. \n\n \n\n Standar baku emas untuk mendiagnosis endometriosis adalah laparoskopi. Secara USG, gambaran kista endometriosis menunjukkan gambaran ground glass. Untuk menentukan derajat endometriosis, dapat digunakan endometriosis infertility indeks yang dikembangkan pada tahun 2010 yang memiliki asosiasi dengan angka kehamilan (Gambar 1). \n\n \n\n \n\n Gambar 1. Endometriosis Fertility Index \n\n \n\n Obat yang digunakan sebagai terapi untuk nyeri pada endometriosis termasuk obat hormonal dienogest, kombinasi kontrasepsi oral, progestin, danazol dan hormon pelepas gonadotropin agonis atau antagonis (analog GnRH). \n\n \n\n Tindakan operatif eksisi endometrioma pada wanita dengan subfertilitas merupakan topik kontroversial, mengingat risiko kerusakan cadangan ovarium. Dalam hal efek klinis, studi systematic review tidak menunjukkan manfaat operasi endometrioma, baik aspirasi maupun kistektomi, pada hasil IVF. Namun, operasi dapat dipertimbangkan apabila endometrioma berukuran besar sehingga mengganggu prosedur ovum pick up pada IVF. \n\n \n\n Jika Sahabat Hermina mendapati gejala seperti di sampaikan jangan tunggu nanti, silahkan langsung konsultasi ke Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Hermina Podomoro. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 01 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Sering Nyeri Hebat Saat Haid Waspadai Endometriosis<\/a><\/h3>
Sering Nyeri Hebat Saat Haid Waspadai Endometriosis \n\n Nyeri haid ketika menstruasi, memang wajar dirasakan setiap perempuan. Tapi, ketika nyeri haid hebat hingga mengganggu aktivitas, bisa jadi itu adalah tanda red flag. Saatnya lakukan konsultasi dengan dokter ya. \n\n Nyeri haid hebat perlu diwaspadai bila sampai mengganggu aktivitas atau sampai butuh obat pereda nyeri. Kondisi seperti itu bisa menjadi tanda penyakit organ reproduksi yang disebut Endometriosis. \n\n Endometrium adalah jaringan yang melapisi dinding rahim. Sebelum menstruasi, endometrium akan menebal untuk menjadi tempat menempelnya sel-sel telur yang telah dibuahi. Bila sel telur tidak dibuahi, endometrium akan luruh, kemudian keluar dari tubuh sebagai darah menstruasi.Gejala dari endometriosis beragam. Beberapa wanita memiliki gejala yang berat, sementara itu ada beberapa wanita yang sama sekali tidak memiliki gejala. \n\n Pada endometriosis, jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim juga ikut menebal, tetapi tidak bisa luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi ini menyebabkan iritasi atau peradangan pada jaringan di sekitar endometrium. \n\n Endometriosis ditandai dengan keluhan nyeri, terutama pada siklus menstruasi. Endometriosis juga dapat menyebabkan nyeri panggul dalam jangka panjang (kronis) hingga kemandulan. \n\n Gejala utama endometriosis antara lain : \n\n \n Nyeri pada perut bagian bawah atau panggul. Biasanya nyeri akan memburuk selama periode \n \n\n menstruasi \n\n \n Nyeri saat atau setelah berhubungan seksual atau dyspareunia \n Nyeri saat buang air besar atau buang air kecil selama periode menstruasi \n Keluhan pada saluran pencernaan yang bersifat siklik pada periode menstruasi seperti \n \n\n kembung, diare, atau konstipasi secara berkala \n\n \n Infertilitas \n Pada beberapa kasus juga ditemukan heavy menstrual bleeding \n Kelelahan \n Depresi \n \n\n Penyebab endometriosis belum diketahui secara pasti, tetapi diduga terkait dengan gangguan aliran darah menstruasi, perubahan sel-sel jaringan lain menjadi sel endometrium, serta perpindahan sel endometrium melalui aliran getah bening \n\n Sampai saat ini penyebab endometriosis masih belum dapat diketahui secara pasti. Ada beberapa teori yang menjelaskan penyebab endometriosis, tetapi teori-teori tersebut belum seutuhnya terbukti. Teori diantaranya adalah aliran darah haid balik (retrograde menstruation). Selama masa haid, bagian jaringan endometrium masuk ke rongga abdominal melalui tuba fallopi, melekat pada dinding peritoneum dan berkembang menjadi lesi endometriosis. Peran hormon estrogen sangat penting dalam proses ini. Oleh karena itu, sebagian besar terapi endometriosis ditujukan untuk menurunkan produksi hormon estrogen untuk meringankan gejala-gejala endometriosis. \n\n Terkadang seorang pasien wanita dapat menderita endometriosis tanpa gejala dan tidak diketahui sampai ditemukan saat pemeriksaan lain. Penderita endometriosis berisiko mengalami infertilitas atau sulit hamil, sehingga perlu penanganan tepat. \n\n Pengobatan dan Pencegahan Endometriosis \n\n Pengobatan endometriosis adalah dengan pemberian obat-obatan untuk meredakan nyeri, terapi hormon untuk menghambat pertumbuhan jaringan, dan operasi untuk mengatasi endometriosis yang tidak membaik dengan metode pengobatan lain. \n\n Sedangkan untuk menghindari risiko terjadinya endometriosis, Sahabat dapat melakukan olahraga secara rutin, menjaga berat badan agar tetap ideal, dan mengurangi konsumsi minuman berkafein atau beralkohol. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 31 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
Waspada, Nyeri Hebat Saat Haid Pemicu Kemandulan !<\/a><\/h3>
Sekarang ini semakin banyak wanita usia produktif yang mengalami nyeri hebat saat haid tanda awal endometriosis. Masalahnya, endometriosis yang cukup parah bisa mengganggu kesuburan wanita penderitanya, sehingga sulit mendapatkan anak (infertilitas). Endometriosis mengganggu kerja sistem reproduksi dengan menutup indung telur, membuat kaku saluran falopi ketika menangkap sperma dan memicu antibodi menyerang sperma. \n\n Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim (endometrium) tumbuh dan menumpuk di luar rahim. Dalam keadaan normal, jaringan dinding rahim akan menebal ketika Anda akan mengalami masa subur. Hal ini terjadi sebagai persiapan agar calon janin dapat menempel pada rahim jika terjadi pembuahan. Bila tak ada pembuahan, endometrium yang telah menebal akan luruh dan keluar dari tubuh dalam bentuk darah. Nah, saat itulah Anda mengalami haid. \n\n Beberapa Kemungkinan Penyebab Endometriosis \n\n 1. Haid Retrograde \n\n Haid dua arah (tertrograde) terjadi ketika sel endometrium dan jaringan yang seharusnya terbuang ke vagina juga ikut mengalir ke arah leher rahim (serviks) dan tuba falopi. Setelah itu, menempel pada dinding pelvis dan permukaan organ pelvis, tumbuh, terus menebal dan berdarah sepanjang siklus haid. Dalam banyak kasus, haid retrograde ini menjadi penyebab endometriosis yang paling sering terjadi. \n\n 2. Perubahan Sel Embrio \n\n Sel embrio menghasilkan sel yang melaipisi perut dan rongga panggul. Apabila satu atau beberapa area kecil dari lapisan perut berubah menjadi jaringan endometrium, hal ini bisa jadi penyebab endometriosis. Kondisi ini umumnya dipengaruhi oleh hormon estrogen yang tidak seimbang. \n\n 3. Gangguan Sitem Imun \n\n Sistem imun memiliki masalah yang membuatnya tidak dapat mengenali dan menghancurkan jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim. \n\n 4. Bekas Luka Bedah \n\n Jika pernah menjalai operasi, seperti histerektomi atau operasi Caesar, implantasi bekas operasi yang terbentuk dapat membuat sel menempel sehingga bisa jadi penyebab endometriosis. \n\n 5. Pengedaran Sel Endometrium Oleh Pembuluh Darah \n\n Endometrium dapat dihantarkan oleh pembuluh darah atau cairan jaringan ke bagian tubuh lainnya, sehingga bisa jadi penyebab endometriosis. \n\n \n\n Gejala Endometriosis \n\n Kebanyakan wanita dengan endometriosis tidak menunjukkan gejala apapun, namun, ketika itu terjadi gejala endometriosis dapat berupa: \n\n \n Nyeri panggul yang lebih hebat selama menstruasi \n Sakit saat berhubungan \n Pendarahan di luar siklus menstruasi \n Volume darah berlebihan saat menstruasi \n Sakit saat buang air besar atau air kecil \n Infertilitas atau kemandulan \n Diare \n Mual \n Perut kembung \n \n\n \n\n Pengobatan Endometriosis \n\n Tidak ada obat khusus yang bisa mengobati endometriosis. Namun, gejala sering dapat dikelola dengan obat penghilang rasa sakit atau obat hormon, yang membantu agar aktifitas sehari-hari menjadi tak terganggu. Pembedahan untuk mengangkat jaringan endometriosis kadang-kadang diperlukan untuk memperbaiki setiap gejala yang muncul termasuk gangguan kesuburan. Tindakan operasi yang umum dilakukan adalah: \n\n \n Laparoskopi - Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat jaringan endometriosis atau membakar jaringan tersebut menggunakan laser atau arus listrik. Prosedur ini biasanya dilakukan bagi penderita yang masih ingin memiliki keturunan anak. \n Histerektomi - Prosedur ini merupakan operasi pengangkatan rahim, serviks, dan kedua ovarium. Setelah prosedur ini, pasien tidak bisa hamil lagi serta memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita penyakit jantung dan pembuluh darah. \n Laparotomi - Prosedur ini dilakukan untuk mengakses organ yang terkena dan mengangkat jaringan endometriosis. \n \n\n Untuk sahabat hermina jika mengalami gejala seperti diatas jangan panik ya. sahabat bisa konsultasi dan percayakan kepada dokter spesialis kandungan rumah sakit hermina samarinda. salam sehat \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 21 Maret 2022<\/li><\/ul><\/div>
Dianggap Pemicu Masalah Kesuburan, Jangan Anggap Sepele Endometriosis!<\/a><\/h3>
Sekarang ini semakin banyak wanita usia produktif yang mengalami endometriosis. Satu dari sepuluh wanita usia subur rentan mengalaminya. Masalahnya, endometriosis yang cukup parah bisa mengganggu kesuburan wanita penderita nya sehingga sulit mendapatkan anak (Infertilitas). Endometriosis mengganggu kerja sistem reproduksi dengan menutup indung telur, membuat luka saluran falopi ketika menangkap sperma dan memicu antibodi menyerang sperma. \n\n Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan endometrium tumbuh di tempat yang salah, seperi di indung telur, tuba fallopi (saluran telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir usus yang terhubung ke anus). Seharusnya jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim lain hanya ada di dalam rahim. Sebelum haid, endometrium akan menebal sebagai tempat untuk menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Bila tidak dalam kondisi hamil, endometrium tersebut akan luruh dan keluar dari tubuh sebagai darah haid (mens). Pada kasus endometriosis, jaringan endometrium di luar rahim tersebut juga ikut menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi tersebut dapat menimbulkan keluham nyeri, bahkan dapat menyebabkan kemandulan. \n\n Endometriosis juga sering terjadi pada sistem reproduksi wanita yang dimulai dari haid pertama sampai dengan monopouse. Sekitar 5-10% mereka mengalaminya. Karena itu, remaja putri yang mengalami haid berat dengan gangguan berlebihan berkemungkinan mengalaminya. Jangan dianggap sebagai gejala haid biasa. Untuk mewaspadai nya, sebaiknya konsultasi dokter spesialis kebidanan dan kandungan. \n\n Dalam keadaan normal, ketika seorang wanita mengalami ovulasi (keluarnya sel telur matang untuk dibuahi sperma), maka endometrium jaringan mukosa yang melapisi dinding rahim akan menebal pada rahim jika terjadi pembuahan, maka endometrium yang telah menebal akan luruh dan keluar dari tubuh dalam bentuk darah, saat itulah seorang wanita mengalami haid (menstruasi). \n\n Penyimpangan endometrium bisa terjadi dengan tumbuh di luar kandungan, misalnya di indung telur atau daerah sekitar panggul. Seseorang wanita disebut mengalami penyakit endometriosis, bila jaringan dinding rahim yang tumbuh di luar rahim tersebut juga akan ikut meluruh saat mengalami haid, namun tidak keluar melalui vagina seperti pada jaringan normal terdapat di dalam. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 15 Juli 2021<\/li><\/ul><\/div>
ENDOMETRIOSIS<\/a><\/h3>
Endometriosis adalah penyakit umum ketika jaringan lapisan dalam rahim (endometrium) ditemukan pada bagian tubuh lain. Jaringan yang disebut endometrium ini dapat tumbuh di indung telur, usus, tuba falopi (saluran telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir usus yang terhubung ke anus). Penyakit ini biasanya terjadi pada anak perempuan dan wanita usia subur, terjadi dalam jangka Panjang, dan berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. \n\n Pada kasus endometriosis, jaringan endometrium di luar rahim tersebut juga ikut menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi tersebut dapat menimbulkan keluhan nyeri, bahkan dapat menyebabkan kemandulan atau infertilitas pada wanita. \n\n Penyebab Endometriosis \n\n Hingga kini, penyebab pasti dari endometriosis masih belum diketahui. Beberapa teori mengungkapkan faktor-faktor berikut yang berkontribusi terhadap endometriosis, seperti: \n\n \n\n - Menstruasi retrograde, ketika darah menstruasi tidak keluar dari tubuh namun mengalir ke atas melalui tuba falopi dan memasukkan dirinya ke organ panggul. \n\n \n\n - Gangguan sistem kekebalan tubuh. Ada dugaan bahwa terdapat kegagalan sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak dapat menghancurkan sel endometrium yang secara keliru tumbuh di luar rahim. \n\n \n\n - Perpindahan sel endometrium. Sel endometrium dapat berpindah ke bagian tubuh lain melalui darah atau sistem limfatik. \n\n \n\n \n\n Gejala Endometriosis \n\n \n\n Endometriosis dapat memberikan gejala yang bervariasi. Sehingga penderita tidak dapat beraktivitas normal dan terkadang sampai depresi. Namun, banyak juga yang tidak merasakan gejala apapun. Kondisi ini umumnya ditandai dengan beberapa gejala, seperti: \n\n \n Nyeri di perut bagian bawah dan panggul. \n Sakit saat buang air besar atau buang air kecil. \n Nyeri haid yang tidak membaik dengan obat antinyeri \n Darah menstruasi yang banyak sampai perlu sering mengganti pembalut atau sering bocor \n Nyeri ketika dan setelah berhubungan seksual \n \n\n \n\n \n\n Faktor Risiko Endometriosis \n\n \n\n Para ahli meyakini bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami endometriosis. Di antaranya adalah: \n\n \n Berusia antara 25-40 tahun \n Riwayat endometriosis pada ibu, bibi, atau saudara perempuan \n Belum pernah melahirkan \n Mengalami kelainan rahim \n Menderita kondisi tertentu yang dapat menghalangi jalur darah menstruasi \n Mengonsumsi minuman beralkohol \n Mulai menstruasi pada usia yang terlalu muda \n Siklus menstruasi yang singkat, misalnya kurang dari 27 hari \n Mengalami menopouse pada usia yang terlalu tua. \n \n\n \n\n \n\n Pengobatan Endometriosis \n\n \n\n Tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan endometriosis. Hanya Pengobatan untuk mengurangi gejala seperti: \n\n \n Pemberian obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) \n Kontrasepsi dan obat hormon seperti pil kombinasi, gonadotrophin-releasing hormone (GnRH) analogues \n Pembedahan untuk menyingkirkan jaringan endometriosis \n Terapi hormon untuk menghentikan produksi hormon estrogen \n Prosedur operasi, seperti laparoskopi, laparotomi, histerektomi \n \n\n \n\n \n\n Pencegahan Endometriosis \n\n \n\n Endometriosis tidak dapat dicegah. Meski demikian, risiko akan berkembangnya endometriosis bisa dikurangi dengan menurunkan kadar hormon estrogen dalam tubuh. \n\n \n\n Untuk menjaga agar kadar estrogen tidak meningkat, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan: \n\n \n Menggunakan kontrasepsi hormonal, seperti pil KB \n Berolahraga secara rutin \n Menghindari kebiasaan buruk seperti konsumsi minuman beralkohol \n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n Narasumber: dr. Ery Sri Natalia, Sp. Og \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 15 Juli 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 21 Maret 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 01 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 15 November 2022<\/li><\/ul><\/div>