- Hermina Grand Wisata<\/a><\/li>
- 21 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Ciri-ciri Hernia yang Sering Terjadi, Ketahui Penyebab yang Perlu Kita Waspadai<\/a><\/h3>
Hernia atau turun berok adalah benjolan yang muncul akibat keluarnya organ dalam tubuh melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Jika dibiarkan tidak tertangani, hernia bisa menyebabkan aliran darah tersumbat sehingga terjadi kematian jaringan. \n\n \n\n Penyebab Hernia \n\n Hernia terjadi ketika organ tubuh menonjol keluar melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Penyebabnya bisa bervariasi, antara lain: \n\n \n \n Pertambahan usia atau penuaan \n \n \n Sering mengangkat beban berat \n \n \n Menjalani operasi perut \n \n \n Berat badan berlebih atau obesitas \n \n \n Batuk kronis \n \n \n Sembelit \n \n \n\n Selain kondisi di atas, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita turun berok atau hernia, antara lain: \n\n \n \n Terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah \n \n \n Memiliki keluarga yang menderita hernia \n \n \n Mengalami peningkatan tekanan dalam dinding perut akibat kehamilan \n \n \n Pernah menjalani operasi perbaikan hernia \n \n \n\n Gejala Hernia \n\n Gejala hernia dapat bervariasi, tergantung pada jenis yang dialami pasien. Berikut ini adalah jenis-jenis hernia dan gejala yang menyertainya: \n\n 1. Hernia inguinalis \n\n Hernia Inguinalis paling sering dialami oleh pria. Kondisi ini terjadi ketika usus atau jaringan di rongga perut menonjol ke selangkangan sehingga menimbulkan gejala berupa: \n\n \n \n Benjolan selangkangan yang terkena hernia, tetapi menghilang ketika berbaring \n \n \n Nyeri di pangkal paha, terutama saat batuk, berolahraga, atau mengangkat barang berat \n \n \n Selangkangan terasa berat atau panas \n \n \n Bengkak dan nyeri di kantong buah zakar (skrotum) \n \n \n\n 2. Hernia femoralis \n\n Hernia femoralis terjadi ketika jaringan atau sebagian usus menonjol ke paha atas bagian dalam. Hernia femoralis lebih sering dialami oleh wanita yang memiliki berat badan berlebih. \n\n Gejala hernia femoralis antara lain: \n\n \n \n Nyeri di selangkangan ketika berdiri, mengangkat benda berat, batuk, atau berolahraga \n \n \n Sakit perut \n \n \n Mual dan muntah \n \n \n\n 3. Hernia umbilikalis \n\n Hernia umbilikalis terjadi ketika sebagian usus atau jaringan menonjol melalui otot di dekat pusar. Jenis hernia ini umumnya dialami bayi akibat lubang tali pusatnya yang belum menutup sempurna. \n\n Gejala hernia umbilikus meliputi: \n\n \n \n Pusar menonjol berwarna kemerahan atau keunguan \n \n \n Perut berbentuk bulat \n \n \n Perut terasa penuh \n \n \n Perut nyeri saat ditekan \n \n \n Sembelit \n \n \n Demam \n \n \n Muntah \n \n \n\n 4. Hernia hiatus \n\n Hernia hiatus atau dikenal juga sebagai hernia diafragma terjadi ketika sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada. Benjolan tersebut masuk melalui otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut (diafragma). \n\n Gejala yang umum terjadi pada hernia hiatus adalah: \n\n \n \n Nyeri ulu hati (heartburn) \n \n \n Penyakit asam lambung (GERD) \n \n \n Kesulitan menelan (disfagia) \n \n \n Sesak napas \n \n \n Muntah darah \n \n \n Dada nyeri \n \n \n Sakit perut \n \n \n Tinja berwarna kehitaman \n \n \n\n 5. Hernia insisional \n\n Hernia insisional terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui bekas luka operasi di perut. Gejala yang umum terjadi adalah: \n\n \n \n Sembelit \n \n \n Benjolan di dekat bekas sayatan operasi \n \n \n Nyeri di sekitar benjolan \n \n \n Jantung berdetak cepat (takikardia) \n \n \n Mual dan muntah \n \n \n Demam \n \n \n\n 6. Hernia epigastrik \n\n Hernia epigastrik terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui dinding perut bagian atas, tepatnya dari ulu hati hingga pusar. Gejala kondisi ini antara lain: \n\n \n \n Benjolan di atas pusar \n \n \n Nyeri di sekitar benjolan hernia \n \n \n Sakit perut, terutama saat, bersin, batuk, atau tertawa \n \n \n\n 7. Hernia spigelian \n\n Hernia spigelian terjadi ketika sebagian usus menonjol dari jaringan ikat perut spigelian (spigelian fascia). Gejalanya meliputi: \n\n \n \n Benjolan di bawah atau di samping pusar \n \n \n Sakit perut yang hilang-timbul atau menetap \n \n \n Sakit perut ketika berolahraga, mengangkat benda berat, atau ketika buang air besar \n \n \n Sembelit \n \n \n\n 8. Hernia otot \n\n Hernia otot terjadi ketika sebagian otot menonjol melalui lapisan pelindung otot (fascia). Berbeda dengan jenis hernia lainnya, hernia ini paling sering terjadi di otot tulang kering kaki akibat cedera, bisa karena berolahraga terlalu berat atau angkat beban. \n\n Gejala hernia otot di antaranya nyeri di kaki yang berkepanjangan dan bisa disertai bengkak. Pembengkakan ini bisa hilang saat beristirahat dan muncul kembali saat otot menegang. \n\n Kapan harus ke dokter? \n\n Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala hernia seperti yang telah disebutkan di atas. Pemeriksaan dan penanganan perlu segera dilakukan jika: \n\n \n \n Nyeri muncul mendadak dan terasa parah \n \n \n Benjolan hernia berubah warna menjadi ungu atau hitam \n \n \n Benjolan hernia terasa sakit dan mengeras \n \n \n Sulit buang air besar atau buang angin \n \n \n Mual dan muntah hebat \n \n \n Demam \n \n \n\n Diagnosis Hernia \n\n Dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai gejala dan riwayat penyakit, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik pada pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti: \n\n \n \n USG, untuk melihat bagian dalam organ perut dan panggul \n \n \n Foto Rotgen, untuk memeriksa kerongkongan, lambung, dan usus \n \n \n CT scan, untuk memeriksa lebih detil organ-organ bagian dalam rongga perut \n \n \n MRI, untuk mendeteksi adanya robekan pada otot perut, meski tidak terlihat benjolan \n \n \n Endoscopi, untuk memeriksa bagian dalam kerongkongan dan perut \n \n \n\n Pengobatan Hernia \n\n Setelah menentukan diagnosis, dokter akan menentukan penanganan yang tepat sesuai jenis hernia dan kondisi pasien. Beberapa metode penanganan yang dapat dilakukan oleh dokter adalah: \n\n Pemberian obat-obatan \n\n Pemberian obat-obatan dapat dilakukan pada penderita hernia hiatus. Obat-obatan ini berfungsi menurunkan asam lambung guna meredakan gejala. Beberapa jenis obat yang diresepkan adalah: \n\n \n \n Antasida \n \n \n Antagonis reseptor H-2 \n \n \n Penghambat pompa proton (PPI) \n \n \n\n Operasi \n\n Operasi untuk mengatasi hernia dapat dilakukan dengan bedah terbuka atau operasi lubang kunci (laparoscopi). Ada beberapa metode operasi yang dapat dilakukan oleh dokter untuk menangani hernia, yaitu: \n\n \n \n Herniotomi \n Herniotomi dilakukan dengan membuat sayatan pada perut untuk membuang kantung hernia. \n \n \n Herniorafi \n Sama seperti pada tindakan herniotomi, herniorafi dilakukan dengan menjahit area keluarnya hernia untuk memperkuat dinding perut. \n \n \n Hernioplasti \n Pada hernioplasti, dokter akan menggunakan jaring sintetis untuk menutup lubang tempat keluarnya hernia. \n \n \n\n Komplikasi Hernia \n\n Hernia yang tidak segera ditangani akan makin membesar dan menekan jaringan di sekitarnya. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi berupa: \n\n \n \n Hernia inkarserata \n Hernia inkarserata adalah kondisi ketika usus terjebak di dinding perut sehingga memicu nyeri hebat, mual, muntah, dan sulit buang air besar. \n \n \n Hernia strangulata \n Hernia strangulata adalah kondisi ketika aliran darah ke bagian usus tersumbat dan menyebabkan kematian jaringan. \n \n \n\n Pencegahan Hernia \n\n Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hernia: \n\n \n \n Berhenti merokok \n \n \n Berolahraga secara rutin \n \n \n Menjaga berat badan ideal \n \n \n Mengonsumsi makanan sehat, bergizi lengkap dan seimbang \n \n \n Memperbanyak asupan serat untuk mencegah sembelit \n \n \n Tidak mengangkat beban di luar kemampuan, termasuk olahraga angkat beban \n \n \n Berhati-hati bila hendak mengangkat benda berat \n \n \n Memeriksakan diri ke dokter bila mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh \n \n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Grand Wisata<\/a><\/li>
- 09 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Gejala Penyakit Hernia Mulai dari Penyebab dan Cara Mengobatinya<\/a><\/h3>
\n\n Mengejan di toilet (karena sembelit jangka panjang, misalnya) batuk terus menerus fibrosis kistik pembesaran prostat berusaha untuk buang air kecil kelebihan berat badan atau obesitas cairan perut mengangkat barang-barang berat dialisis peritoneum gizi buruk merokok mengerahkan tenaga fisik testis yang tidak turun Gejala hernia menurut yang paling umum adalah tonjolan atau benjolan di daerah yang terkena. \n\n Hernia atau turun berok adalah benjolan yang muncul akibat keluarnya organ dalam tubuh melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Jika dibiarkan tidak tertangani, hernia bisa menyebabkan aliran darah tersumbat sehingga terjadi kematian jaringan. \n\n \n\n Penyebab Hernia \n\n Hernia terjadi ketika organ tubuh menonjol keluar melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Penyebabnya bisa bervariasi, antara lain: \n\n \n \n Pertambahan usia atau penuaan \n \n \n Sering mengangkat beban berat \n \n \n Menjalani operasi perut \n \n \n Berat badan berlebih atau obesitas \n \n \n Batuk kronis \n \n \n Sembelit \n \n \n\n Selain kondisi di atas, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita turun berok atau hernia, antara lain: \n\n \n \n Terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah \n \n \n Memiliki keluarga yang menderita hernia \n \n \n Mengalami peningkatan tekanan dalam dinding perut akibat kehamilan \n \n \n Pernah menjalani operasi perbaikan hernia \n \n \n\n Gejala Hernia \n\n Gejala hernia dapat bervariasi, tergantung pada jenis yang dialami pasien. Berikut ini adalah jenis-jenis hernia dan gejala yang menyertainya: \n\n 1. Hernia inguinalis \n\n Hernia inguinalis paling sering dialami oleh pria. Kondisi ini terjadi ketika usus atau jaringan di rongga perut menonjol ke selangkangan sehingga menimbulkan gejala berupa: \n\n \n \n Benjolan di selangkangan yang terkena hernia, tetapi menghilang ketika berbaring \n \n \n Nyeri di pangkal paha, terutama saat batuk, berolahraga, atau mengangkat barang berat \n \n \n Selangkangan terasa berat atau panas \n \n \n Bengkak dan nyeri di kantong buah zakar (skrotum) \n \n \n\n 2. Hernia femoralis \n\n Hernia femoralis terjadi ketika jaringan atau sebagian usus menonjol ke paha atas bagian dalam. Hernia femoralis lebih sering dialami oleh wanita yang memiliki berat badan berlebih. \n\n Gejala hernia femoralis antara lain: \n\n \n \n Nyeri di selangkangan ketika berdiri, mengangkat benda berat, batuk, atau berolahraga \n \n \n Sakit perut \n \n \n Mual dan muntah \n \n \n\n 3. Hernia umbilikalis \n\n Hernia umbilikalis terjadi ketika sebagian usus atau jaringan menonjol melalui otot di dekat pusar. Jenis hernia ini umumnya dialami bayi akibat lubang tali pusatnya yang belum menutup sempurna. \n\n Gejala hernia umbilikus meliputi: \n\n \n \n Pusar menonjol berwarna kemerahan atau keunguan \n \n \n Perut berbentuk bulat \n \n \n Perut terasa penuh \n \n \n Perut nyeri saat ditekan \n \n \n Sembelit \n \n \n Demam \n \n \n Muntah \n \n \n\n 4. Hernia hiatus \n\n Hernia hiatus atau dikenal juga sebagai hernia diafragma terjadi ketika sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada. Benjolan tersebut masuk melalui otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut (diafragma). \n\n Gejala yang umum terjadi pada hernia hiatus adalah: \n\n \n \n Nyeri ulu hati (heartburn) \n \n \n Penyakit asam lambung (GERD) \n \n \n Kesulitan menelan (diasfagia) \n \n \n Sesak napas \n \n \n Muntah darah \n \n \n Dada nyeri \n \n \n Sakit perut \n \n \n Tinja berwarna kehitaman \n \n \n\n 5. Hernia insisional \n\n Hernia insisional terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui bekas luka operasi di perut. Gejala yang umum terjadi adalah: \n\n \n \n Sembelit \n \n \n Benjolan di dekat bekas sayatan operasi \n \n \n Nyeri di sekitar benjolan \n \n \n Jantung berdetak cepat (takikardia) \n \n \n Mual dan muntah \n \n \n Demam \n \n \n\n 6. Hernia epigastrik \n\n Hernia epigastrik terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui dinding perut bagian atas, tepatnya dari ulu hati hingga pusar. Gejala kondisi ini antara lain: \n\n \n \n Benjolan di atas pusar \n \n \n Nyeri di sekitar benjolan hernia \n \n \n Sakit perut, terutama saat, bersin, batuk, atau tertawa \n \n \n\n 7. Hernia spigelian \n\n Hernia spigelian terjadi ketika sebagian usus menonjol dari jaringan ikat perut spigelian (spigelian fascia). Gejalanya meliputi: \n\n \n \n Benjolan di bawah atau di samping pusar \n \n \n Sakit perut yang hilang-timbul atau menetap \n \n \n Sakit perut ketika berolahraga, mengangkat benda berat, atau ketika buang air besar \n \n \n Sembelit \n \n \n\n 8. Hernia otot \n\n Hernia otot terjadi ketika sebagian otot menonjol melalui lapisan pelindung otot (fascia). Berbeda dengan jenis hernia lainnya, hernia ini paling sering terjadi di otot tulang kering kaki akibat cedera, bisa karena berolahraga terlalu berat atau angkat beban. \n\n Gejala hernia otot di antaranya nyeri di kaki yang berkepanjangan dan bisa disertai bengkak. Pembengkakan ini bisa hilang saat beristirahat dan muncul kembali saat otot menegang. \n\n Kapan harus ke dokter? \n\n Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala hernia seperti yang telah disebutkan di atas. Pemeriksaan dan penanganan perlu segera dilakukan jika: \n\n \n \n Nyeri muncul mendadak dan terasa parah \n \n \n Benjolan hernia berubah warna menjadi ungu atau hitam \n \n \n Benjolan hernia terasa sakit dan mengeras \n \n \n Sulit buang air besar atau buang angin \n \n \n Mual dan muntah hebat \n \n \n Demam \n \n \n\n Diagnosis Hernia \n\n Dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai gejala dan riwayat penyakit, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik pada pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti: \n\n \n \n USG, untuk melihat bagian dalam organ perut dan panggul \n \n \n Foto Rontgen, untuk memeriksa kerongkongan, lambung, dan usus \n \n \n CT scan, untuk memeriksa lebih detil organ-organ bagian dalam rongga perut \n \n \n MRI, untuk mendeteksi adanya robekan pada otot perut, meski tidak terlihat benjolan \n \n \n Endoscopy, untuk memeriksa bagian dalam kerongkongan dan perut \n \n \n\n Pengobatan Hernia \n\n Setelah menentukan diagnosis, dokter akan menentukan penanganan yang tepat sesuai jenis hernia dan kondisi pasien. Beberapa metode penanganan yang dapat dilakukan oleh dokter adalah: \n\n Pemberian obat-obatan \n\n Pemberian obat-obatan dapat dilakukan pada penderita hernia hiatus. Obat-obatan ini berfungsi menurunkan asam lambung guna meredakan gejala. Beberapa jenis obat yang diresepkan adalah: \n\n \n \n Antasida \n \n \n Antagonis reseptor H-2 \n \n \n Penghambat pompa proton (PPI) \n \n \n\n Operasi \n\n Operasi untuk mengatasi hernia dapat dilakukan dengan bedah terbuka atau operasi lubang kunci (laparoskopi). Ada beberapa metode operasi yang dapat dilakukan oleh dokter untuk menangani hernia, yaitu: \n\n \n \n Herniotomi \n Herniotomi dilakukan dengan membuat sayatan pada perut untuk membuang kantung hernia. \n \n \n Herniorafi \n Sama seperti pada tindakan herniotomi, herniorafi dilakukan dengan menjahit area keluarnya hernia untuk memperkuat dinding perut. \n \n \n Hernioplasti \n Pada hernioplasti, dokter akan menggunakan jaring sintetis untuk menutup lubang tempat keluarnya hernia. \n \n \n\n Komplikasi Hernia \n\n Hernia yang tidak segera ditangani akan makin membesar dan menekan jaringan di sekitarnya. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi berupa: \n\n \n \n Hernia inkarserata \n Hernia inkarserata adalah kondisi ketika usus terjebak di dinding perut sehingga memicu nyeri hebat, mual, muntah, dan sulit buang air besar. \n \n \n Hernia strangulata \n Hernia strangulata adalah kondisi ketika aliran darah ke bagian usus tersumbat dan menyebabkan kematian jaringan. \n \n \n\n Pencegahan Hernia \n\n Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hernia: \n\n \n \n Berhenti merokok \n \n \n Berolahraga secara rutin \n \n \n Menjaga berat badan ideal \n \n \n Mengonsumsi makanan sehat, bergizi lengkap dan seimbang \n \n \n Memperbanyak asupan serat untuk mencegah sembelit \n \n \n Tidak mengangkat beban di luar kemampuan, termasuk olahraga angkat beban \n \n \n Berhati-hati bila hendak mengangkat benda berat \n \n \n Memeriksakan diri ke dokter bila mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh \n \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Balikpapan<\/a><\/li>
- 21 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali apa itu Hernia<\/a><\/h3>
Turun berok, atau dalam istilah medis dikenal sebagai hernia seringkali terjadi, dan sesungguhnya dapat diobati. Hernia dapat dialami oleh pria maupun wanita. Yuk kita kenali apa itu Hernia, Sahabat Hermina. \n\n Definisi Hernia itu sendiri adalah suatu penonjolan / protrusi isi (viscus) suatu rongga melalui defek / bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan \n\n Hernia terdiri : cincin, kantong, isi hernia. \n\n Pembagian berdasarkan terjadinya : \n\n Hernia kongenital : H.diafragmatika, H.inguinalis lateralis, dll. \n\n Hernia akuisita : H.femoralis, H.inguinalis medialis, H.insisional, dll. \n\n Penyebab hernia kongenital adalah prosesus vaginalis peritoneum persisten, biasanya terjadi pada bayi dan anak. \n\n Sedangkan pada Hernia akuisita , didapat faktor penyebab seperti prosesus vaginalis yang tetap terbuka, peninggian tekanan intraabdomen dan kelemahan otot dinding perut. \n\n Pada pasien hernia, biasanya memiliki keluhan benjolan di lipat paha yang timbul hilang, muncul bila tekanan Intra abdomen meningkat (seperti mengedan, angkat beban berat), menghilang saat berbaring / reposisi manual. \n\n Keluhan seperti nyeri, muntah, atau timmbul gejala sistemik apabila sudah inkarserata atau strangulasi (isi kantong hernia berupa usus yang terlilit dan rusaknya aliran darah pada usus tersebut). \n\n Hernia Inguinalis Lateralis biasanya berbentuk benjolan lonjong di inguinal (lipat paha) yang berjalan dari kraniolateral ke kaudomedial (atas kebawah) \n\n Hernia Inguinalis Medialis biasanya berbentuk benjolan oval/bulat. \n\n \n\n \n\n Pengobatan \n\n Hernia merupakan salah satu dari banyak penyakit yang hanya bisa diobati dengan operasi. Indikasi operasi ada begitu Diagnosis ditegakkan. \n\n Pada pasien dewasa tindakan operasi dapat berupa Herniorrhapy : herniotomi + hernioplasti \n\n Herniotomi : kantong dibuka, isi didorong ke rongga abdomen, kantong proksimal dijahit ikat setinggi mungkin lalu dipotong \n\n Hernioplasti : memperkecil anulus internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis \n\n Jenis hernioplasti : Bassini, Halstedt, McVay, Shouldice, Fergusson, Tension Free Hernioplasty \n\n Pada pasein anak, tindakan berupa herniotomi. \n\n Bila ada keluarga, kerabat, bahkan Anda sendiri merasa pernah mengalami keluhan ini, ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian, dan tidak perlu menderita dengan berdiam diri. Silakan datang menemui dokter Bedah Umum yang selayaknya dapat memberikan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat untuk Anda. \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 26 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Hernia Pada Bayi<\/a><\/h3>
Hernia Pada Bayi \n\n Hernia pada bayi merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada anak, dan biasanya akan terdiagnosa pada anak usia mulai 1 tahun. Perlunya pengetahuan tentang hernia pada anak ini agar dapat dilakukan pencegahan terjadinya komplikasi. \n\n Hernia terjadi ketika otot-otot yang menopang organ tubuh melemah atau mengalami kelainan, sehingga tidak mampu menahan organ pada posisi yang seharusnya. Kondisi ini tidak hanya dapat dialami oleh orang dewasa, tetapi juga bayi. Hernia sering disebut dengan istilah turun berok. \n\n Hernia pada bayi dan anak yang kerap ditemui yakni hernia umbilikalis dan hernia inguinalis. Keduanya itu bisa didapatkan pada bayi laki-laki ataupun perempuan dan kerap kali tidak berupa keluhan nyeri atau rewel, tetapi jika tidak ditangani secara tepat bisa berdampak buruk. \n\n Jenis Hernia Pada Bayi : \n\n \n Hernia Umbilikalis \n \n\n Hernia umbilikalis terjadi saat sebagian usus kecil terdorong keluar melalui celah untuk tali pusar. Ini paling sering terjadi pada anak berusia di bawah 6 bulan. \n\n Jenis hernia pada anak ini tidak menyakitkan dan sebagian besar kasusnya tidak menimbulkan masalah. Pada sebagian besar anak, jenis hernia ini akan tertutup dengan sendirinya sebelum usia 1 tahun. \n\n Operasi biasanya harus dilakukan bila hernia umbilikalis masih terbuka dan tidak menutup dengan sendirinya saat anak berusia 2 tahun. \n\n \n Hernia Inguinalis \n \n\n 80% jenis hernia pada anak adalah tipe hernia inguinal atau hernia skrotalis. \n\n Kondisi tersebut adalah ketika usus atau kandung kemih keluar dari dinding perut bagian bawah. ini juga bisa terjadi ketika masuk ke saluran inguinal yang ada di pangkal paha. \n\n Ini terbagi lagi menjadi dua jenis hernia inguinalis pada anak, yaitu: \n\n \n Hernia inguinalis langsung \n \n\n Jenis hernia ini terjadi ketika titik lemah berkembang di otot perut bagian bawah. \n\n Hal ini karena jaringan mampu mendorong ke titik lemah tersebut. \n\n \n Hernia inguinalis tidak langsung \n \n\n Terjadi ketika kanal inguinal (bagian kecil melalui dinding perut bagian bawah) gagal menutup sebelum lahir. Hernia ini lebih sering terjadi pada anak-anak yang lahir prematur. \n\n Pada anak laki-laki, bagian usus yang keluar dari tempatnya bisa ke skrotum atau buah zakar, sehingga membengkak dan terasa sakit. \n\n Sedangkan, pada anak perempuan pembengkakan biasanya terjadi pada labia atau pangkal paha. \n\n Gejala hernia pada anak umumnya meliputi : \n\n \n Adanya benjolan di selangkangan dekat paha \n Bayi yang menangis terus-menerus \n Benjolan yang lebih besar saat berdiri atau mengejan \n Benjolan akan menghilang saat berbaring atau dalam posisi rileks \n Merasa nyeri sekitar perut \n Tonjolan lembut ketika dipegang \n \n\n Penyebab Hernia pada Anak \n\n \n Bawaan lahir \n \n\n Penyebab hernia inguinalis pada bayi dapat terjadi sejak dalam kandungan, selama kehamilan, semua bayi di dalam kandungan memiliki area dari perut ke alat kelamin yang disebut saluran inguinalis. \n\n Pada anak lelaki, saluran ini memungkinkan testis bergerak dari perut ke skrotum, penyebab hernia pada anak, ini terjadi ketika satu lekukan usus menyelinap ke dalam saluran, melalui otot yang lemah di dinding perut. \n\n \n Gangguan Pembentukan Organ \n \n\n Biasanya Hernia pada anak juga diiringi masalah saluran kemih dan reproduksi. Pada hernia umbilikalis pada bayi, proses terjadinya juga berkaitan dengan pembentukan organ saat dalam kandungan. \n\n Saat masih berada di dalam kandungan, janin memiliki lubang kecil di otot perut. Setelah lahir, lubang bukaan ini tertutup. Namun, terkadang otot tersebut tidak menutup sepenuhnya pada sebagian bayi. \n\n Bunda segera bawa anak periksa ke rumah sakit apabila: \n\n \n Anak merasakan sakit di area sekitar pusar atau selangkangan yang menonjol \n Anak muntah yang disertai dengan benjolan yang membesar \n Benjolan di pusar atau selangkangan menjadi lebih besar atau berubah warna \n Pusar atau selangkangan akan terasa sangat sakit ketika ditekan \n \n\n Dokter akan memeriksa hernia pada anak secara fisik dan memastikan apakah benjolan bisa kembali dimasukkan ke dalam perut (reducible) atau sudah menetap pada tempatnya (incarcerated). \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 24 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Penanganan Penyakit Hernia Yang Tepat<\/a><\/h3>
Hernia atau yang biasa di kenal dengan turun berok adalah benjolan yang muncul akibat keluarnya organ dalam tubuh melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Jika dibiarkan tidak tertangani, hernia bisa menyebabkan aliran darah tersumbat sehingga terjadi kematian jaringan. Hernia terjadi ketika organ dalam mendorong benjolan di dalam otot dan jaringan lemah. Penyebab utamanya karena aktivitas berat yang sering dilakukan berlebihan, seperti angkat beban. Umumnya masyarakat mengenal penyakit ini diderita oleh pria dewasa saja. Akan tetapi, hernia bisa terjadi pada wanita. Penelitian pada tahun 2021 di menunjukkan 90% penderita hernia di Indonesia umumnya adalah pria, dan 10% pada wanita. \n\n Tidak semua hernia itu harus di operasi, cara mengatasi hernia tergantung pada jenisnya. Dokter dapat meresepkan obat-obatan atau menjalankan tindakan operasi. \n\n Penyebab Hernia \n\n Hernia terjadi ketika organ tubuh menonjol keluar melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Penyebabnya bisa bervariasi, antara lain: \n\n \n \n Pertambahan usia atau penuaan \n \n \n Sering mengangkat beban berat \n \n \n Menjalani operasi perut \n \n \n Berat badan berlebih atau obesitas \n \n \n Batuk kronis \n \n \n Sembelit \n \n \n\n Selain kondisi di atas, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita turun berok atau hernia, antara lain: \n\n \n \n Terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah \n \n \n Memiliki keluarga yang menderita hernia \n \n \n Mengalami peningkatan tekanan dalam dinding perut akibat kehamilan \n \n \n Pernah menjalani operasi perbaikan hernia \n \n \n\n Kapan harus ke dokter \n\n Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala hernia seperti yang telah disebutkan di atas. Pemeriksaan dan penanganan perlu segera dilakukan jika: \n\n \n \n Nyeri muncul mendadak dan terasa parah \n \n \n Benjolan hernia berubah warna menjadi ungu atau hitam \n \n \n Benjolan hernia terasa sakit dan mengeras \n \n \n Sulit buang air besar atau buang angin \n \n \n Mual dan muntah hebat \n \n \n Demam \n \n \n\n Pemberian obat-obatan \n\n Pemberian obat-obatan dapat dilakukan pada penderita hernia hiatus. Obat-obatan ini berfungsi menurunkan asam lambung guna meredakan gejala. Beberapa jenis obat yang diresepkan adalah: \n\n \n \n Antasida \n \n \n Antagonis reseptor H-2 \n \n \n Penghambat pompa proton (PPI) \n \n \n\n Operasi \n\n Operasi untuk mengatasi hernia dapat dilakukan dengan bedah terbuka atau operasi lubang kunci (laparoskopi). Ada beberapa metode operasi yang dapat dilakukan oleh dokter untuk menangani hernia, yaitu: \n\n \n \n Herniotomi \n Herniotomi dilakukan dengan membuat sayatan pada perut untuk membuang kantung hernia. \n \n \n Herniorafi \n Sama seperti pada tindakan herniotomi, herniorafi dilakukan dengan menjahit area keluarnya hernia untuk memperkuat dinding perut. \n \n \n Hernioplasti \n Pada hernioplasti, dokter akan menggunakan jaring sintetis untuk menutup lubang tempat keluarnya hernia. \n \n \n\n \n\n Jika sahabat hermina memiliki keluhan yang seperti sudah di jelaskan maka jangan ragu silahkan konsultasikan ke Dokter Spesialis Bedah RS Hermina Podomoro agar mendapatkan penanganan yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kendari<\/a><\/li>
- 06 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Secara Umum, 2 Penyebab Terjadinya Hernia (Usus Turun)<\/a><\/h3>
Hernia (Usus Turun) atau Turun Berok (istilah Jawa) adalah suatu penonjolan dari isi suatu rongga, dimana rongga tersebut mengalami suatu defect atau terjadi kelemahan. Rongga yang dimaksud adalah rongga perut, jika salah satu sisi perut terkena defect atau kelemahan, maka akan muncul tonjolan dibagian lipatan paha. Tonjolan itulah yang disebut sebagai Hernia. Jadi, Hernia sebenarnya tidak hanya terdapat benjolan dibagian lipatan paha saja, tetapi bisa dimana saja pada bagian tubuh manusia, hanya saja pada umumnya yang sering ditemukan dalam masyarakat yaitu usus turun yang terdapat benjolan di lipatan paha. \n\n Terdapat 4 sifat dari Hernia atau Usus Turun, yaitu: \n\n \n Reponibel \n Ireponibel \n Inkarserata \n Strangulata \n \n\n Secara umum ada dua penyebab terjadinya Hernia atau Usus Turun yaitu: \n\n 1. Bawaan dari lahir \n\n Hernia ini bukan hanya terjadi pada perut saja, bisa juga pada puser yang disebut dengan udel bodong atau puser yang menonjol. Hernia ini juga biasa terdapat pada lipatan paha. Dan ada juga Hernia yang tidak kelihatan. Jadi hernia yang tidak kelihatan ini terjadi karena adanya penonjolnan yang terjadi antara rongga perut dan rongga dada yang memiliki sekat. Jadi kelainan yang terjadi pada sekat dikedua rongga tersebut, sehingga isi dalam perut mendesak hingga ke dada. Hal ini disebut dengan Hernia Diagfragmatika, bisa dideteksi sejak bayi masih didalam kandungan. Keluhan yang dirasakan pada penderita Hernia ini adalah sesak nafas secara terus menerus, suara nafas kanan dan kiri berbeda, dan paru-paru tidak mengembang secara sempurna. \n\n Ada juga Hernia yang terjadi pada lipatan paha bayi yang baru lahir. Jadi hal ini bisa terjadi karena testis yang turun dari ruang perut menuju ke kantong buah sakar, ketika dia turun maka akan membuat celah (prosesus ordenalis). Ketika pada saat lahir celah harusnya menutup, tetapi karena celah tersebut tidak tertutup secara sempurna, maka terjadilah Hernia pada bayi yang baru lahir tersebut. Hal ini disebabkan karena pasien mempunyai riwayat penyakit batuk kronis. \n\n 2. Kelainan yang didapat. \n\n Pasien yang mengalami Hernia akibat kelainan yang didapat biasanya pada saat usia muda sering mengangkat barang yag melebihi kapasitas tubuhnya, sehinngga ototnya lemah dan timbul celah yang menyebabkan hernia. Hal ini biasanya terjadi pada usia tua. \n\n Faktor utama penyebab terjadinya Hernia karena adanya kelemahan otot penyangga perut. Isi dari benjolan yang turun ke bawah biasanya dari rongga perut, usus, omentum (lemah dalam usus), cairan dari dalam perut. \n\n \n\n Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya Hernia: \n\n \n Hindari mengangkat beban yang terlalu berat \n Konsumsi makanan yang tinggi serat \n Melakukan pola hidup sehat \n Menggunakan celana Hernia untuk mencegah benjolan turun ke bawah. \n \n\n \n\n Itulah informasi mengenai seputar mengenal usus turun (Hernia). Jika sahabat hermina mempunyai keluhan masalah kesehatan, segera konsultasikan bersama dokter spesialis di Rumah Sakit Hermina. Sahabat hermina juga dapat membuat janji dengan dokter spesialis menggunakan aplikasi Halo Hermina Mobile App, bisa didapatkan melalui Play Store dan Apps Store \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 09 November 2020<\/li><\/ul><\/div>
Hernia Inguinalis<\/a><\/h3>
Hernia adalah kondisi medis yang terjadi ketika bagian internal atau organ dalam tubuh mendorong keluar melalui titik lemah pada otot atau jaringan lain di sekitarnya. Biasanya, otot dan jaringan dalam tubuh memiliki kondisi yang cukup kuat untuk menahan organ-organ dalam tubuh agar tetap berada di posisi yang seharusnya. Akan tetapi, hernia berkembang saat terdapat titik lemah pada otot. Salah satu kondisi hernia yang umum terjadi adalah hernia inguinalis, yaitu kondisi saat sebagian usus keluar dari rongga perut bagian bawah ke sekitar alat kelamin. Hernia inguinalis muncul dalam bentuk pembengkakan dan benjolan di sekitar selangkangan. \n\n Dalam banyak kasus, penyakit hernia tidak menimbulkan gejala dan ciri-ciri khusus, hanya menimbulkan benjolan. Tidak ada rasa sakit dan tidak menimbulkan masalah yang memerlukan tindakan medis sesegera mungkin. Namun, lama-kelamaan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Hingga timbul rasa sakit. Biasanya rasa sakit akan semakin parah ketika mengejan atau mengangkat benda berat. Saat itu biasanya tonjolan juga terliat semakin membesar. Di tahap itu seseorang biasanya baru menemui dokter. Namun, ada juga kasus yang membutuhkan penanganan sesegera mungkin. Misalnya terjadi komplikasi saat bagian usus yang menonjol tercekik, sehingga menghambat fungsinya. \n\n Hernia inguinalis biasanya terjadi ketika jaringan lemak atau bagian dari usus masuk ke selangkangan di bagian atas paha bagian dalam. Kondisi ini umumnya terjadi pada pria, disebabkan oleh penuaan. Seiring bertambahnya usia, otot-otot yang mengelilingi perut melemah. Akibatnya, usus bisa mendorong keluar melalui bagian otot yang lemah tersebut. \n\n Meski umumnya hernia inguinalis menyerang generasi tua, ada pula penderita yang mengalami gejala hernia inguinalis bukan karena melemahnya otot akibat pertambahan usia. Beberapa kegiatan juga bisa menyebabkan otot melemah dan hernia berkembang, seperti mengejan terlalu lama di toilet, mendorong barang-barang berat, dan batuk berat yang berlangsung terus menerus. Pada wanita, hernia inguinalis bisa terjadi karena dampak dari kehamilan. Saat hamil, lemak atau lengkungan usus masuk ke pangkal paha melalui titik lemah di perut bagian bawah. \n\n Pengobatan hernia inguinalis tidak selalu langsung dilakukan. Hernia inguinalis umumnya disembuhkan dengan operasi untuk mendorong kembali bagian usus yang keluar dan menguatkan otot-otot serta jaringan yang melemah. Ada dua jenis operasi yang biasanya dilakukan untuk menyembuhkan hernia inguinalis, yaitu: \n\n 1. Bedah terbuka, dokter membuat sayatan pada bagian tertentu untuk mendorong benjolan kembali ke posisi yang seharusnya. \n\n 2. Bedah laparoskopi, proses bedah yang lebih tidak menimbulkan luka, tetapi lebih sulit untuk dilakukan. Dokter akan membuat sayatan kecil di beberapa area lalu memasukan alat berupa laparoskop, yaitu selang kecil dengan kamera di bagian ujungnya. Kondisi bagian dalam perut akan diperhatikan melalui monitor dan alat bedah khusus dimasukan melalui lubang sayutan untuk mengembalikan hernia ke posisi semula. \n\n Operasi hernia inguinalis merupakan salah satu tindak operasi yang memiliki resiko kecil. Beberapa komplikasi mungkin akan terjadi, karena itu pasien dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan usai operasi. Perawatan di rumah umumnya dilakukan setelah pasien menjalani operasi. Pasca operasi, pasien diperbolehkan untuk langsung pulang ke rumah, tetapi harus tetap beristirahat dalam jangka waktu 24 jam. Apabila rasa nyeri sehabis operasi muncul, konsumsi obat pereda nyeri. Saat hendak batuk, bersin, duduk, atau berdiri, tekan bagian luka sehabis operasi secara perlahan dengan tangan atau bantal. Hal ini bisa membantu mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan. Hindari berkendara sehabis operasi. Pastikan untuk konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu sebelum menjalankan aktivitas seperti berkendara, olahraga, dan lain sebagainya. \n\n Jika Anda mengalami tanda-tanda seperti di atas atau ada keluhan setelah melakukan operasi hernia, konsultasikan segera dengan ahlinya atau segera ke rumah sakit untuk segera ditangani oleh dokter. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 09 November 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 06 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 21 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 09 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 21 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>