- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 15 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Harus Tahu, Bedanya Demam Berdarah dan Demam Biasa<\/a><\/h3>
Demam adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak orang. Namun demam bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius, terutama jika terjadi peningkatan suhu tubuh yang signifikan. Dalam hal ini, penting untuk membedakan antara demam biasa dan demam berdarah, karena kedua kondisi ini memiliki perbedaan yang penting. \n \nDemam biasa adalah kondisi di mana suhu tubuh seseorang naik di atas batas normal, yaitu di atas 37 derajat Celcius. Biasanya, demam biasa disebabkan oleh infeksi ringan hingga berat . Gejala yang biasa terjadi pada demam biasa termasuk sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan keringat dingin. D emam biasanya sering membaik dalam waktu kurang dari 3 hari dan dapat diatasi dengan istirahat yang cukup , minum banyak air, dan mengonsumsi obat penurun panas seperti parasetamol. \n \nDi sisi lain, demam berdarah adalah kondisi yang dapat menjadi serius dan fatal bila tidak ditangani dengan cepat dan baik dan berpotensi mengancam nyawa. Demam berdarah disebabkan oleh infeksi virus demam berdarah yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala awal demam berdarah mirip dengan demam biasa, seperti demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot. Namun demam berdarah juga dapat menyebabkan munculnya tanda-tanda pendarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, dan petechiae (bintik-bintik merah pada kulit). penyakit DBD juga dikenal fase demam naik turun atau istilahnya siklus pelana kuda. Siklus ini menggambarkan kondisi demam pada penderita DBD yang memiliki pola naik-turun-naik, layaknya bentuk pelana kuda. Jika tidak segera ditangani, demam berdarah dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk syok dan kegagalan organ. \n \nPenting untuk segera mencari perawatan medis jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala demam berdarah. Dokter akan melakukan tes darah untuk memastikan diagnosis dan memberikan perawatan yang sesuai. Sayangnya, tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah, tetapi perawatan medis dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah komplikasi yang lebih serius. \n \nSelain perbedaan dalam penyebab dan gejala, demam biasa dan demam berdarah juga memiliki perbedaan dalam penanganan dan pencegahannya. Untuk demam biasa, perawatan umumnya meliputi istirahat yang cukup, minum banyak air, dan mengonsumsi obat penurun panas. Namun, untuk mencegah demam berdarah, langkah-langkah pencegahan yang lebih serius diperlukan. Ini termasuk menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk, seperti membersihkan dan membersihkan tempat-tempat yang mengandung udara, menggunakan kelambu saat tidur, dan mengenakan pakaian yang melindungi tubuh dari gigitan nyamuk. \n \nKesimpulannya, demam biasa dan demam berdarah adalah dua kondisi yang berbeda. Meskipun keduanya dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh, demam berdarah merupakan kondisi yang lebih serius dan berpotensi mengancam nyawa. Penting untuk dapat membedakan antara kedua kondisi ini dan mencari perawatan medis yang tepat jika diperlukan. Selalu ingat untuk menjaga kebersihan dan mengikuti langkah-langkah pencegahan untuk mencegah penyebaran demam berdarah. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 12 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Stroke Usia Muda<\/a><\/h3>
Apa itu Stroke? \n\n Suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologis fokal atau global, yang dapat memberat dan berlangsung selama 24 jam atau lebih dan atau dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler \n\n STROKE terjadi karena otak tidak mendapat pasokan darah yang membawa oksigen sehingga sel-selnya mati \n\n Seberapa Sering Kasus Stroke? \n\n Untuk diketahui bersama stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. “Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian utama. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 7 per 1000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Dari sisi pembiayaan, stroke menjadi salah satu penyakit katastropik dengan pembiayaan terbesar ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, yaitu 3.23 triliun rupiah pada tahun 2022. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2021 yaitu sebesar 1,91 triliun.” Ungkap Dirjen Yankes dalam acara World Stroke Day 2023. \n\n Seberapa Sering Kasus Stroke? \n\n Penyebab utama disabilitas di seluruh dunia, Penyebab kematian kedua di seluruh dunia, Kejadian stroke meningkat 50 % dalam 17 tahun terakhir \n\n Stroke di Usia Muda \n\n Dari tahun ke tahun, angka penderita stroke usia muda semakin meningkat, 10 - 15% stroke terjadi pada usia 18-50 tahun. \n\n Apa Saja Jenis Stroke? \n\n Stroke Sumbatan dalah jenis stroke yang terjadi saat aliran darah pada pembuluh arteri dalam otak mengalami penyumbatan. Penyumbatan pada kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya pembentukan gumpalan darah pada pembuluh darah organ lain tubuh. \n\n Stroke Perdarahan adalah kondisi yang disebabkan pecahnya pembuluh darah di otak. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat mengancam fungsi otak akibat berhentinya aliran oksigen ke otak. Penyakit stroke hemoragik termasuk ke dalam kondisi darurat yang memerlukan perawatan medis dengan segera. \n\n Berikut adalah penjelasan mengenai apa itu stroke. Penting untuk diingat, semua jenis stroke tidak bisa diremehkan begitu saja. Sehingga, apabila Anda atau kerabat memiliki keluhan yang mengarah pada gejala stroke, segera kunjungi Fasilitas Kesehatan terdekat untuk memperoleh penanganan lebih lanjut dari dokter spesialis. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 06 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Manfaat Olahraga Untuk Kulit<\/a><\/h3>
Olahraga bukan hanya membantu menjaga kesehatan organ di dalam tubuh kita, seperti jantung, tetapi juga memiliki manfaat yang luar biasa untuk kulit kita. Aktivitas fisik yang teratur dan konsisten dapat memperkuat kemampuan kulit untuk melawan penuaan dan berbagai jenis kerusakan lainnya. \n \nSalah satu manfaat utama olahraga bagi kulit adalah peningkatan aliran darah. Ketika kita berolahraga, detak jantung kita meningkat, dan aliran darah ke seluruh tubuh meningkat. Hal ini berarti lebih banyak oksigen dan nutrisi yang dibawa ke kulit kita. Oksigen dan nutrisi ini penting untuk memperbaiki sel-sel kulit yang rusak dan mempercepat proses regenerasi kulit. Dengan kata lain, olahraga dapat membantu kulit kita tetap sehat dan cerah. \n \nSelain itu, olahraga juga dapat membantu mengurangi stres. Saat kita berolahraga, tubuh kita menghasilkan endorfin, hormon yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Stres yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, seperti jerawat, ruam, dan kulit kusam. Dengan mengurangi stres melalui olahraga, kita dapat mencegah munculnya masalah kulit ini dan menjaga kulit tetap sehat. \n \nAktivitas fisik juga dapat meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh kita. Kolagen adalah protein yang penting untuk kekuatan, kekenyalan, dan elastisitas kulit. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh kita cenderung menurun, yang dapat menyebabkan kulit kendur dan keriput. Dengan berolahraga secara teratur, kita dapat merangsang produksi kolagen dalam tubuh kita, sehingga kulit tetap kencang dan awet muda. \n \nSelain itu, olahraga juga membantu menghilangkan racun dari tubuh melalui keringat. Ketika kita berolahraga dan berkeringat, racun dan zat-zat berbahaya lainnya dikeluarkan dari tubuh kita melalui pori-pori kulit. Ini membantu membersihkan kulit dari dalam dan mencegah timbulnya masalah kulit seperti jerawat dan komedo. \n \nDalam kesimpulan, olahraga tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan organ di dalam tubuh kita, tetapi juga memiliki manfaat yang signifikan bagi kulit kita. Aktivitas fisik yang teratur dapat memperkuat kemampuan kulit untuk melawan penuaan dan kerusakan lainnya, meningkatkan aliran darah, mengurangi stres, meningkatkan produksi kolagen, dan membantu menghilangkan racun dari tubuh. Oleh karena itu, jangan lupa untuk menggabungkan olahraga dalam rutinitas harian Anda untuk menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 06 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Apakah Sering Berdebar Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung?<\/a><\/h3>
Pada umumnya, jantung berdebar adalah kondisi yang umum dan tidak memerlukan penanganan khusus jika hanya terjadi sesekali dan bersifat sementara tanpa disertai keluhan lainnya. Namun, perlu diingat bahwa jika kondisi ini sering terjadi tanpa pemicu yang jelas atau jika kamu memiliki riwayat penyakit jantung, maka kamu perlu berhati-hati. Segera periksakan diri ke dokter jika jantung berdebar diiringi dengan gejala seperti pusing, nyeri dada, sesak napas yang parah, atau bahkan pingsan. \n \nJantung berdebar bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, kelelahan, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, atau bahkan karena efek samping dari obat-obatan tertentu. Namun, jika kamu mengalami jantung berdebar secara terus-menerus dan tanpa pemicu yang jelas, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada jantung. \n \nPenyakit jantung adalah salah satu penyakit yang serius dan bisa mengancam nyawa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami gejala-gejala yang mungkin terjadi jika jantung berdebar menjadi tanda adanya penyakit jantung. Gejala-gejala tersebut antara lain adalah pusing, nyeri dada, sesak napas yang parah, atau bahkan pingsan. Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang diperlukan. \n \nDalam melakukan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga memerlukan tes tambahan seperti elektrokardiogram (EKG), tes darah, atau tes pencitraan jantung. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dokter akan dapat menentukan apakah jantung berdebar yang kamu alami merupakan gejala dari penyakit jantung atau bukan. \n \nJika ternyata jantung berdebar yang kamu alami merupakan gejala dari penyakit jantung, dokter akan meresepkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi kamu. Pengobatan tersebut bisa berupa obat-obatan yang membantu mengatur detak jantung, perubahan gaya hidup seperti mengurangi konsumsi kafein atau alkohol, berhenti merokok, dan menjalani pola makan sehat, atau bahkan tindakan medis seperti pemasangan alat pacu jantung. \n \nDalam hal ini, penting bagi kita untuk tidak mengabaikan gejala-gejala yang mungkin terjadi pada jantung berdebar. Meskipun tidak semua jantung berdebar merupakan tanda penyakit jantung, namun kita tetap harus berhati-hati dan segera mencari bantuan medis jika gejala-gejala tersebut muncul. Dengan melakukan pemeriksaan yang tepat dan mendapatkan penanganan yang diperlukan, kita dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan menjaga kesehatan jantung kita dengan baik. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 04 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tidaklah sama HIV dan AIDS<\/a><\/h3>
\nHIV dan AIDS adalah dua istilah yang sering kali digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sedangkan AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome. \n \nHIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini dapat menyerang dan merusak sel-sel CD4, yang bertugas melawan infeksi dalam tubuh. Ketika jumlah sel CD4 menurun, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah dan tidak dapat melawan infeksi dengan efektif. HIV dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan darah, air mani, cairan vagina, atau cairan tubuh lainnya yang terinfeksi. Penularan HIV umumnya terjadi melalui hubungan seksual tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi, atau dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. \n \nAIDS, di sisi lain, adalah tahap lanjutan dari infeksi HIV. Seseorang dikatakan menderita AIDS ketika sistem kekebalan tubuhnya sangat lemah dan ia mengalami infeksi yang parah atau penyakit yang jarang terjadi. AIDS dapat menyebabkan gejala seperti demam, penurunan berat badan yang signifikan, diare kronis, infeksi jamur, dan kanker tertentu. Tanpa pengobatan yang tepat, AIDS dapat berakibat fatal. \n \nPenting untuk memahami perbedaan antara HIV dan AIDS karena HIV dapat diobati dan dikendalikan dengan terapi antiretroviral (ARV). Terapi ini dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap stabil dan mencegah perkembangan HIV menjadi AIDS. Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan HIV, pengobatan yang tepat dapat memungkinkan seseorang dengan HIV untuk hidup dengan kualitas hidup yang baik dan mengurangi risiko penularan virus kepada orang lain. \n \nDalam menghadapi HIV dan AIDS, penting untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan, penularan, dan pengobatan yang tepat. Penggunaan kondom saat berhubungan seksual, penggunaan jarum suntik steril, dan tes HIV secara teratur adalah langkah-langkah penting dalam mencegah penularan HIV. Selain itu, dukungan sosial dan akses ke perawatan medis yang memadai juga sangat penting dalam membantu individu yang hidup dengan HIV atau AIDS. \n \nDalam kesimpulannya, HIV dan AIDS adalah dua kondisi yang berbeda meskipun sering kali digunakan secara bergantian. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS adalah tahap lanjutan dari infeksi HIV di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah. Pemahaman yang benar tentang perbedaan ini penting untuk pencegahan, penularan, dan pengobatan yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 30 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Sampai Ingin Menyakiti Bayinya, Apa yang Terjadi pada Ibu dengan Baby Blues?<\/a><\/h3>
Proses hamil dan persalinan adalah proses yang sangat emosional, bagi sebahagian dan kebanyakan orang adalah suatu momen yang membahagiakan. Ibu yang sedang hamil, tentunya sangat merasa bahagia dan menantikan kehadiran buah hatinya. Namun bagi beberapa orang ternyata menjadi pengalaman yang berat baginya, merasa kewalahan dan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga timbul beberapa gangguan emosional baik dari ringan, sedang sampai berat. Salah satu gangguan emosional yang sering dialami Ibu pasca melahirkan adalah Baby Blues Syndrome atau dalam istilah medisnya adalah Postpartum Syndrome. Baby Blues Syndrome merupakan gangguan mental emosional yang paling ringan bagi ibu pasca persalinan. \n\n \n\n Gejala Baby Blues Syndrome \n\n Pada saat awal pasca melahirkan biasanya Ibu akan merasa senang dengan kehadiran buah hatinya, namun beberapa saat setelahnya, Ibu akan merasa kewalahan dan merasa terbebani merasa bahwa dirinya tidak cukup baik untuk menjadi seorang ibu. Selain itu, Ibu biasanya akan merasa mudah tersinggung, cepat lelah dan mengalami gangguan tidur. Bahkan ada juga yang mengalami penurunan nafsu makan. \n\n \n\n Baby blues syndrome biasanya terjadi 3-4 hari pasca persalinan, biasanya pada hari ke 10 akan terjadi perbaikan. Setelah dua minggu, biasanya gejala akan hilang. Apabila lebih dari dua minggu gejala tersebut belum hilang, maka hal tersebut perlu diwaspadai karena kemungkinan bisa timbul depresi post partum yang merupakan gangguan emosional yang lebih berat daripada baby blues syndrome dan memerlukan perhatian yang lebih intensive lagi. Pada saat kondisi seperti ini, Ibu harus segera dikonsultasikan ke tenaga profesional, baik dokter umum, psikiater maupun psikolog. \n\n \n\n Baby blues syndrom disebabkan oleh beberapa faktor risiko antara lain gangguan hormon, kurang Istirahat dan ada riwayat gangguan mental emosional sebelumnya seperti depresi. Baby Blues menjadi salah satu faktor prediktif untuk terjadinya depresi pasca salin yang merupakan kondisi emergensi psikiatri atau kondisi yang gawat darurat dalam psikiatri. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian edukasi kepada para calon ibu. Sein itu dukungan orang terdekat seperti pasangan dan juga keluarga menjadi hal yang penting juga bagi ibu yang mengalami baby blues agar jangan sampai jatuh kepada depresi postpartum. Selain itu, jangan merasa takut ataupun malu untuk berkonsultasi dengan psikiater maupun psikolog. \n\n \n\n Sahabat Hermina, simak penjelasan dr. Nina Masdiani, Sp.KJ selengkapnya tentang Baby Blues Syndrome di Channel Youtube Hermina Hospitals (Klik Disini) \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 18 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Infertilitas pada Pernikahan<\/a><\/h3>
Infertilitas adalah tidak terjadinya kehamilan setelah berusaha untuk mendapatkan kehamilan dengan berhubungan seksual secara teratur minimal 1 tahun. \nInfertilitas faktor perempuan maupun pria atau kombinasi keduanya dialami oleh banyak pasangan. Sebanyak 10-15% pasangan di Indonesia memiliki kesulitan kehamilan. Dari banyak kasus, sepertiga kasus disebabkan oleh faktor perempuan, sepertiga kasus oleh faktor pria, dan sepertiga kasus selanjutnya karena kedua faktor. Penyebab infertilitas faktor perempuan sulit didiagnosis, pilihan terapi tergantung dari hal yang mendasari. \n\n Tidak ada gejala utama infertilitas pada perempuan. Siklus menstruasi terlalu panjang 35 hari atau lebih, atau terlalu singkat, 21 hari atau kurang, siklus iregular atau sering terlambat bisa menunjukkan rendahnya kemungkinan terjadi kesuburan. Kapan harus datang ke dokter tergantung usia anda. Jika usia 30 atau kurang, sebagian dokter akan menyarankan untuk berusaha mendapatkan kehamilan secara alami minimal setahun. Jika anda berusia antara 35 sampai dengan 40 tahun, bicarakan dengan dokter tentang kekhawatiran anda setelah 6 bulan berusaha. Jika anda lebih dari 40 tahun, dokter anda akan menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan dan terapi. \n\n Dokter anda juga akan segera menyarankan untuk melakukan uji atau terapi segera jika anda dan pasangan anda memiliki penyakit yang mendasari atau jika anda memiliki riwayat haid ireguler atau nyeri, infeksi radang panggul, keguguran berulang atau riwayat terapi kanker sebelumnya ataupun endometriosis \n\n Untuk terjadinya kehamilan satu dari beberapa faktor berikut ini penting yaitu : \nOvulasi. Untuk mendapatkan kehamilan diperlukan ovarium yang memproduksi dan melepaskan telur, proses ini dikenal dengan ovulasi. Dokter dapat membantu anda untuk melakukan evaluasi siklus menstruasi dan memastikan terjadinya ovulasi. \n\n Sperma. Untuk sebagian besar pasangan, hal ini bukanlah masalah kecuali pasangan anda memiliki riwayat penyakit atau operasi sebelumnya. Dokter anda dapat melakukan pemeriksaan sederhana untuk mengevaluasi kesehatan sperma pasangan anda. \n\n Hubungan seksual teratur diperlukan selama masa subur anda. Konsultasikan dengan dokter anda agar dapat memahami lebih baik kapan masa-masa subur anda. \n\n Anda harus memiliki saluran tuba dan rahim yang normal. Telur dan sperma bertemu di saluran telur dan kehamilan memerlukan tempat yang sehat untuk terjadinya kehamilan. \n\n Pada beberapa keadaan penyebab infertilitas bisa saja tidak ditemukan setelah dilakukan evaluasi. Hal ini bisa saja disebabkan oleh berbagai kombinasi penyebab dari kedua pasangan. Meskipun melelahkan untuk mendapatkan jawaban penyebab infertilitas tak terjelaskan ini, tidak sedikit terjadi kehamilan dengan sendirinya sejalan dengan waktu. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 11 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Ibu Nyaris Lempar Bayinya di Rel Kenali Baby Blues Rentan Bagi “New Mom”<\/a><\/h3>
\n\n Belakangan viral seorang ibu yang hendak melempar bayinya ke dalam rel kereta api, diduga si ibu muda ini mengalami baby blues syndrome. Usai melahirkan, wanita rentan mengalami Baby Blues Syndrome. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut bisa berdampak negatif tidak hanya pada ibu tapi juga bayi yang baru lahir. Syndrome baby blues atau baby blues syndrome merupakan kondisi mental berupa munculnya perasaan cemas dan sedih berlebihan yang sering dialami wanita pasca melahirkan. Namun, kondisi ini biasanya hanya berlangsung selama 14 hari pertama. Meskipun sebagian besar wanita dapat pulih dengan sendirinya tanpa perawatan profesional, ada beberapa wanita yang mengalami kondisi yang lebih serius. Contohnya seperti gangguan kecemasan atau depresi perinatal yang memerlukan perhatian medis. \n\n Bila tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Baby blues berkaitan dengan perubahan emosional dan fisik yang terjadi saat melahirkan. \n\n Meski lumrah terjadi pada ibu pasca melahirkan, namun perasaan sedih, marah, khawatir, cemas, dan sejenisnya perlu mendapat perhatian dari ibu dan ayah agar dapat ditangani dengan baik. \n\n Penyebab Baby Blues Syndrome \n\n \n Sulit Beradaptasi \n \n\n Pemicu pertama baby blues syndrome adalah kesulitan beradaptasi dari kehidupan sebelum dan sesudah menjadi ibu. Setelah menjadi seorang ibu, tentu saja terdapat tanggung jawab besar yang harus diemban. \n\n \n Perubahan Hormon \n \n\n Ibu akan mengalami perubahan kadar hormon yang cukup drastis setelah melahirkan. Selama fase ini, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh menurun drastis, sehingga memicu perubahan suasana hati serta perasaan lelah dan tertekan. \n\n \n Kurang Istirahat \n Memiliki Riwayat Gangguan Mental \n \n\n Gejala Baby Blues Syndrome \n\n \n Mudah Marah dan Tersinggung \n \n\n Gejala utama sekaligus yang paling mudah terlihat dari baby blues syndrome adalah mudah marah dan tersinggung. \n\n \n Mood Swings dan Tidak Sabaran \n \n\n Sebagian besar pengidap baby blues syndrome akan mengalami perubahan suasana hati. \n\n \n Menangis Tanpa Alasan yang Jelas \n \n\n Gejala yang paling sering dialami oleh pengidap baby blues syndrome adalah sering menangis tanpa alasan yang jelas. \n\n \n Mudah Merasa Lelah \n \n\n Gejala selanjutnya dari baby blues adalah mudah merasa lelah dan tidak bertenaga. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh tenaga yang banyak terkuras saat proses melahirkan, ditambah dengan jam tidur yang tidak menentu. \n\n \n Nafsu Makan Menurun \n \n\n Ibu yang baru melahirkan biasanya memiliki nafsu makan yang tinggi, terlebih jika sembari memberikan ASI eksklusif. \n\n Pada umumnya, penyebab baby blues dan gejalanya, dapat hilang dengan sendirinya, namun seringkali gangguan ini tetap harus diatasi dengan segera. Berikut cara yang bisa dilakukan untuk mengatasti Syndrome Baby Blues : \n\n \n Pastikan mom mendapatkan istirahat yang cukup dan teratur , tidak membebani diri sendiri, olahraga yang rutin, mengonsumsi makanan yang bergizi, mom juga tidak mengonsumsi alkohol agar mom dapat meregenerasi kembali kondisi fisik dan mental secara optimal. \n Mom bisa meluangkan waktu sendiri atau sering yang disebut dengan Me Time, tidak ada salahnya mom untuk berkonsultasi dengan terapis agar meningkatkan kembali semangat dengan mental yang lebih baik. \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 25 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Penyebab dan Gejala Stroke Otak (cerebrovascular disease)<\/a><\/h3>
Cerebrovascular accident (CVA), merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Cerebrovaskular atau CVA sering dijumpai pada orang tua. Kondisi celebrovaskular (CVA) disebabkan oleh kurangnya pasokan darah membuat sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrien. Semakin lama aliran darah itu terganggu, makin besar tingkat kerusakan yang dialami otak. \n\n \n\n Faktor yang menyebabkan cerebrovascular: \n\n \n Hipertensi atau tekanan darah tinggi intermiten \n Diabetes \n Gangguan jantung \n Asam urat \n Obesitas \n merokok \n \n\n Kondisi yang termasuk dalam kategori penyakit serebrovaskular, meliputi: \n\n \n\n 1.Stroke. \n\n merupakan jenis penyakit celebrovascular yang paling umum terjadi. Ciri khas dari stroke adalah hilangnya sensasi atau fungsi motorik secara permanen. Dua kategori yang umum pada stroke adalah hemoragik (pendarahan ke otak) atau iskemik (aliran darah yang tidak cukup ke otak). \n\n 2.Transient ischemic attack (TIA) \n\n Penyakit ini mirip dengan stroke, tetapi gejalanya benar-benar akan hilang dalam waktu 24 jam. TIA kadang-kadang disebut sebagai stroke ringan. \n\n 3.Aneurisma pembuluh darah yang menyuplai otak. \n\n Aneurisma dapat terjadi akibat melemahnya dinding arteri, yang mengakibatkan tonjolan di pembuluh darah. \n\n 4.Demensia vaskuler \n\n Gangguan kognitif yang biasanya permanen dan seiring waktu dapat memburuk. Kondisi yang sering menyerang lansia ini terjadi karena gangguan pembuluh darah pada otak. \n\n Gejala Cerebrovascular kerap muncul secara tiba-tiba dan dapat dikategorikan sebagai kondisi gawat darurat. Oleh karena itu perlunya mengetahui gejala-gejala dari celebrovascular: \n\n 1.Sakit kepala parah secara tiba-tiba. \n\n 2.Kelumpuhan atau kelemahan satu sisi tubuh. \n\n 3.Kesulitan berbicara \n\n 4.Kebingungan mendadak \n\n 5.Kesulitan berjalan \n\n Pengobatan penyakit serebrovaskular akan dilakukan sesuai dengan jenis penyakit yang dialami. Agar kerusakan otak tidak bertambah parah, pengobatan perlu dilakukan sesegera mungkin setelah gejala muncul. Sebagian besar pengobatan celebrovascular menggunakan beberapa obat seperti obat pengencer darah, obat kolesterol, dan obat anti hipertensi. Jika lebih dari itu, perlu dilakukan tindakan pembedahan atau pemasangan stent yang digunakan untuk melancarkan penyumbatan di darah. \n\n Pencegahan Penyakit Cerebrovascular: \n\n 1.Menerapkan pola hidup sehat \n\n 2.Mengelola kolestrol darah dan tekanan darah \n\n 3.Berolahraga secara teratur \n\n 4.Berhenti merokok \n\n 5.Hindari konsumsi minuman beralkohol \n\n 6.Hindari penggunaan NAPZA \n\n Meskipun penyakit serebrovaskular dapat menyebabkan kecacatan dan kematian, banyak orang yang tetap menjalani kehidupan seutuhnya. Peluang Anda lebih baik jika Anda menerima perawatan segera, dan konsultasikan diri Anda ke RS Hermina jika mengalami gejala diatas. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 20 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tingkatkan Imunitas dengan Pola Hidup Sehat<\/a><\/h3>
Imunitas merupakan sekelompok sel yang berfungsi menjaga kekebalan dalam tubuh dari serangan virus atau bakteri. Oleh karenanya, pentingnya untuk mengetahui cara meningkatkan imun tubuh guna menjaga badan tetap sehat dan bugar. \n\n Dampak dari Pandemi Covid 19 pada aktivtas sehari-hari yang kurang produktif membuat berat badan meningkat / obesitas yang dipengaruhi dari pola makan yang tidak teratur seperti ngemil dimalam hari, masalah kesehatan mental dan peningkatan waktu sedentary. \n\n Pengaruh Obesitas terhadap Imunitas Tubuh \n\n Berat badan yang berlebih menyebabkan penumpukan sel-sel lemak di dalam tubuh. Sel-sel lemak yang menumpuk meningkatkan inflamasi atau peradangan sehingga membuat penyakit lebih mudah masuk. Kemudian, orang dengan sindrom metabolik seperti obesitas, akan terjadi resistensi insulin, gangguan toleransi glukosa, dan berakhir pada diabetes. \n\n Faktanya Orang Indonesia konsumsi minyak dan lemak 22% lebih tinggi dari idealnya. Konsumsi lauk pauk nabati 21% lebih rendah dari anjuran 95,5% orang Indonesia belum memenuhi kebutuhan sayur dan buah (rekomendasi WHO: 5 porsi atau 400 gram per hari) \n\n Komponen Dari Diet Seimbang \n\n Variasi yang dipilih sebagai kombinasi harus dari lima kelompok makanan dengan jumlah tertentu yang direkomendasikan. Hal ini penting untuk mengukur nutrisi mikro dan makro utama yang sama untuk memenuhi kebutuhan tubuh, misalnya : \n\n \n Atur pola makan, tingkatkan asupan sayur & buah, kurangi konsumsi makanan tinggi kalori \n Cukupi kebutuhan hidrasi harian \n Tingkatkan aktivitas fisik / olahraga \n Manajemen stres dan perbaiki kualitas tidur \n \n\n Ingat! Diet adalah pengaturan pola makan untuk meningkatkan kesehatan Bukan makan sedikit atau tidak makan. \n\n Ketahui Pola Makan Atau Jadwal Teratur \n\n Cara untuk menjaga pola makan yang sehat dapat dilakukan dengan memerhatikan asupan dan kandungan makanan yang dikonsumsi. Selain itu Frekuensi makan dalam sehari terdiri dari : \n\n \n 3 kali makan besar \n 2 kali selingan \n Jarak setiap makan 3-4 jam \n Tidak skip sarapan \n \n\n Pola makan yang tepat adalah kombinasi lengkap dari bahan makanan dan jumlah yang diperlukan untuk setiap sesi makan dengan menyesuaikan kelompok usia sebagai indikator kebutuhan tubuh kita. Jika ada mengalami kesulitan dalam masalah diet sehat sahabat hermina bisa berkonsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi di layanan Kesehatan terdekat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 30 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Bahaya dan Kenali Penyebab Benjolan Payudara<\/a><\/h3>
Benjolan atau tumor payudara merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak pada wanita. Tumor payudara secara definisi merupakan suatu benjolan abnormal yang tumbuh tidak pada tempatnya yaitu pada payudara. \n\n \n\n Penyebab Tumor Payudara \n\n Penyebab tumor payudara itu sendiri adalah multifaktorial, yang bisa kita nilai adalah faktor resikonya. Faktor resiko tumor payudara dapat kita bagi menjadi dua, yaitu faktor yang dapat dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor resiko tumor payudara yang tidak dapat dimodifikasi adalah jenis kelamin, jenis kelamin wanita lebih memiliki resiko terkena tumor payudara dibanding laki-laki meskipun tidak menutup kemungkinan laki-laki juga dapat mengalami tumor payudara. Selain itu faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia dan juga ras. Sedangkan faktor resiko tumor payudara yang dapat dimodifikasi adalah gaya hidup seperti berat badan yang berlebih, pola makan, kebiasaan jarang berolahraga. \n\n \n\n Benjolan pada payudara sering dikaitkan dengan keganasan atau kanker, padahal tidak semua benjolan pada payudara merupakan suatu keganasan atau kanker. Benjolan pada payudara ada yang bersifat jinak dan ada yang bersifat ganas. Benjolan payudara yang bersifat jinak pertumbuhannya lambat dan biasanya memiliki bentuk benjolan yang bisa digerakkan. Kebalikan dari itu, benjolan yang bersifat ganas pertumbuhannya lebih cepat dan bentuk benjolannya keras tidak bisa berpindah atau bergerak. \n\n \n\n Benjolan payudara yang perlu diwaspadai atau dicurigai merupakan suatu keganasan: \n\n \n \n Membesarnya cepat \n \n \n Timbul nyeri yang menetap \n \n \n Lama kelamaan ada perubahan pada bentuk payudara seperti permukaan kulit payudara yang seperti kulit jeruk \n \n \n Keluar cairan kemerahan pada puting susu \n \n \n Luka borok pada payudara pada payudara yang ada benjolan \n \n \n\n \n\n Apabila Sahabat Hermina menemukan ada benjolan pada payudara, jangan terlalu panik dan segeralah menuju fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan apakah benar ini merupakan suatu benjolan atau bukan. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti USG atau mamografi untuk dapat menegakkan diagnosa dengan tepat dan dapat melakukan penanganan yang tepat dan cepat. Sehingga komplikasi kanker yang kemungkinan akan muncul dapat dihindari. \n\n \n\n Butuh pemeriksaan patologi anatomi atau biopsi untuk menentukan apakah jenis benjolan payudara merupakan suatu keganasan atau tidak. Sampel jaringan pada benjolan di ambil dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium di laboratorium patologi anatomi. Namun masih banyak masyarakat yang takut melakukan pemeriksaan ini. Padahal apabila dilakukan lebih dini maka diagnosa dan penanganan akan dilakukan lebih cepat dan tepat sehingga semakin tinggi peluang kesembuhannya. \n\n \n\n Simak penjelasan selengkapnya di Hermina Podcast pada link berikut! (klik disini) \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Makassar<\/a><\/li>
- 30 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Luka Kaki Diabetik, Luka yang Harus Segera Ditangani <\/a><\/h3>
Pernahkah Anda mengalami luka yang tidak kunjung sembuh pada area kaki dan tangan ? Hati-hati, bisa jadi terkena ulkus diabetik. \n\n Luka pada kaki yang tidak kunjung sembuh bisa jadi pertanda dari penyakit diabetes lho, sahabat Hermina. Terlebih lagi jika sudah ada tanda keluar cairan berbau, hal ini harus segera ditangani oleh dokter. Luka kaki diabetik merupakan kondisi yang kerap dialami oleh penderita diabetes. Kondisi ini ditandai dengan munculnya luka yang disertai keluarnya cairan berbau tidak sedap dari kaki. Luka kaki diabetik biasa disebut ulkus diabetik terjadi akibat kerusakan saraf dan pembuluh darah karena kadar gula darah yang tidak terkontrol. \n\n Ulkus diabetik biasanya terjadi pada bagian tubuh yang menahan beban tubuh seperti area telapak kaki ataupun jempol kaki. Kondisi ini bisa terjadi dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda pula. Awalnya dimulai dari luka kecil yang tidak kunjung sembuh, berair dan mengakibatkan kematian pada sel jaringan tubuh jika tidak segera ditangani. Ulkus diabetik ini terjadi akibat dari komplikasi dari penyakit diabetes. Kondisi ini dapat berbahaya bagi penderitanya jika tidak segera ditangani oleh dokter dapat dapat mengakibatkan komplikasi lainnya seperti disfungsi organ (sepsis) hingga menyebabkan pembusukan jaringan yang mengharuskan mengambil tindakan amputasi pada bagian yang terkena ulkus diabetik. \n\n Adapun tanda dan gejala dari ulkus diabetik antara lain : \n\n \n \n Tidak Terasa Nyeri pada Area Luka \n \n \n\n Gejala yang ditimbulkan pada ulkus diabetik yaitu tidak ada rasa nyeri pada area luka. Hal ini terjadinya diakibatkan karena rusaknya sel saraf pada area tertentu seperti kaki atau tangan yang terkena luka diabetik. \n\n Akhirnya rasa nyeri pun tidak terasa atau mati rasa. \n\n \n \n Luka yang Tidak Kunjung Sembuh \n \n \n\n Ulkus diabetik ditandai dengan luka yang sulit sembuh. Hal ini dipengaruhi karena kadar gula darah yang tinggi serta tidak terkontrol. \n\n Bahkan ulkus diabetik bisa menimbulkan infeksi dan berujung pada kematian sel jaringan tubuh \n\n \n \n Keluarnya cairan dari kaki yang mungkin dapat menodai kaos kaki atau alas kaki. Pada tingkatan yang lebih parag, dapat berkembang menjadi pembengkakan yang tidak biasa, iritasi, kemerahan dan keluarnya bau dari salah satu atau dua kaki yang terkena ulkus diabetik \n \n \n Ulkus diabetik sering ditandai dengan adanya jaringan hitam disekitar ulkus. Ini terjadi karena tidak adanya aliran darah yang sehat ke area sekitar ulkus \n Adapun tanda dan gejala dari ulkus diabetik antara lain : \n \n \n\n Penderita diabetes yang mengalami ulkus diabetik dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat dan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter serta menjaga kadar gula darah agar tetap stabil. \n\n Jika sahabat Hermina mengalami masalah seputar luka kaki diabetik, silahkan melakukan konsultasi ke dokter spesialis bedah ke rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Salam sehat \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 30 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 30 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 20 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 11 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 30 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 04 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 12 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 15 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>