- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 22 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Gampang Sakit? Waspadai Tanda-tanda Imun Lemah<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, tanda-tanda imun lemah penting untuk diketahui. Pasalnya, orang yang memiliki sistem imun lemah mungkin lebih rentan mengalami infeksi dengan gejala yang parah. \n\n Imun adalah tameng untuk tubuh melawan virus, bakteri, radikal bebas, dan senyawa berbahaya lainnya supaya tetap aktif dan sehat. Ia diciptakan bukan tanpa alasan. Dikutip dari Medical News Today, imun diproduksi melalui sel darah putih antibodi, dan komponen lain, termasuk kelenjar getah bening sebagai bentuk dari sistem kekebalan tubuh. \n\n Namun, imun yang terlalu sering bekerja dapat menyebabkan seseorang alergi, asma, atau eksim. Alih-alih melindungi tubuh, imun yang bermasalah bisa berpotensi menyerang senyawa baik dan organ sehat lainnya. Kondisi ini dikenal dengan gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis, diabetes tipe 1, penyakit celiac, lupus, multiple sclerosis, psoriasis, dan psoriatic arthritis. \n\n Tanda-tanda Imun Lemah \n\n Berikut ini adalah tanda-tanda imun lemah yang harus diwaspadai: \n\n \n Tangan Dingin \n \n\n Jika pembuluh darah meradang, jari tangan dan kaki, telinga, serta hidung akan lebih sulit untuk tetap hangat pada suhu tubuh normal. bahkan, bagian tubuh tersebut bisa berubah menjadi putih, lalu biru karena aliran darah yang tidak normal. \n\n \n Masalah Buang Air \n \n\n Diare atau konstipasi (sembelit) muncul karena penumpukan bakteri dan virus sehingga sistem imun memaksa usus bekerja secara tidak normal. Jika masalah ini berlangsung lebih dari 2-4 minggu, sebaiknya harus berwaspada karena itu adalah tanda peringatan bahwa sistem kekebalan tubuh merusak lapisan usus kecil atau mengganggu kinerja saluran pencernaan. \n\n \n Mata Kering \n \n\n Pengidap autoimun biasanya memiliki gejala penyerta, seperti mata kering. Kondisi ini biasanya membuat perasaan tidak nyaman, layaknya pasir atau partikel lain masuk ke dalam mata. Kemudian, mata akan iritasi disertai dengan rasa nyeri, kemerahan, dan muncul cairan berserat. Bila dibiarkan, kualitas mata menurun dan penglihatan jadi buram. \n\n \n Kelelahan \n \n\n Kelelahan setelah berolahraga atau menjalani aktivitas yang berat adalah kondisi yang normal. Namun, rasa lelah yang berlebihan tanpa sebab bisa berarti sesuatu sedang terjadi dengan kekebalan tubuh. Akibatnya, muncul masalah lain, seperti tidur tidak nyenyak, nyeri sendi dan otot, serta flu. \n\n \n Ruam \n \n\n Kondisi gatal, kering, dan merah di kulit adalah gejala umum dari peradangan tubuh karena sistem imun melemah. Di beberapa temuan kasus, orang dengan penyakit lupus sering mengalami ruam berbentuk kupu-kupu di hidung dan pipi mereka. \n\n \n Rambut Rontok \n \n\n Rambut yang sehat dan kuat adalah dambaan semua orang, terutama wanita. Namun, kekebalan tubuh yang buruk dapat mengganggu pertumbuhan folikel rambut dan kerontokan. Kondisi ini dinamakan alopecia areata. \n\n \n Sering Kesemutan \n \n\n Setiap orang tentu pernah merasakan kesemutan atau mati rasa di kaki atau tangan. Umumnya, posisi duduk atau tidur yang salah sampai-sampai membuat saraf tertekan dan aliran darah tidak lancar menyebabkan sensasi kesemutan mengalir di bagian tubuh tertentu. \n\n \n Perubahan Berat Badan \n \n\n Angka timbangan tubuh yang turun mungkin jadi kabar baik bagi orang yang sedang menjalankan diet. Akan tetapi, berat badan yang berubah drastis tanpa alasan jelas merupakan salah satu gejala kerusakan kelenjar tiroid yang menyebabkan penyakit autoimun. \n\n \n\n Sahabat Hermina, ingat, tanda-tanda imun lemah di atas bukan penyebab pasti dari gangguan suatu penyakit. Periksakan kondisi tubuh bila mengalami tanda tertentu yang cukup signifikan dan sering berulang agar dokter dapat mendiagnosis dan merekomendasikan perawatan yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina OPI Jakabaring<\/a><\/li>
- 21 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
SERBA SERBI IMUNISASI PADA ANAK<\/a><\/h3>
Imunisasi adalah upaya membuat individu menjadi kebal terhadap suatu penyakit infeksi yang bertujuan untuk melindungi individu terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, mengurangi prevalensi penyakit pada masyarakat dan akhirnya mengeradikasi penyakit tersebut. \n\n Imunisasi terdiri dari imunisasi pasif dan aktif. Imunisasi pasif diperoleh dengan pemberian atau transfer antibodi spesifik, dimana proteksi segera terjadi setelah pemberian antibodi. Imunisasi pasif yang diperoleh secara alami adalah transfer antibodi (imunoglobulin G) dari ibu kepada janin pada kehamilan trimester ketiga melalui plasenta, atau transfer antibodi (imunoglobulin A) melalui kolostrum. Contoh imunisasi pasif yang diperoleh secara buatan adalah pemberian HBIg (hepatitis B immune globuline) pada bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg positif. Sementara imunisasi aktif diperoleh dari masuknya kuman patogen ke dalam tubuh, yang dapat diperoleh secara alamiah yang mengakibatkan infeksi dan selanjutnya menimbulkan respons imun protektif terhadap kuman tersebut bila terpajan kembali di kemudian hari. \n\n Vaksin adalah suatu produk yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membuat kekebalan terhadap penyakit tertentu dan melindungi individu dari penyakit tersebut. Secara garis besar vaksin dapat dibagi menjadi vaksin hidup (live attenuated) dan vaksin inaktif (inactivated). Vaksin hidup dibuat dengan memodifikasi virus dan bakteri sehingga masih bisa bereplikasi dan menimbulkan antibodi namun tidak menimbulkan penyakit. \n\n Imunisasi harus diberikan sesuai jadwal yang dianjurkan untuk mendapatkan respons imun yang optimal. Dalam program imunisasi nasional, imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar meliputi imunisasi Hepatitis B, Bacillus Calmette Guerin (BCG), Diphtheria-Tetanus-Pertussis-Hepatitis B-Haemophilus Influenza type B (DTP-HB-Hib), Polio, dan Campak. Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk mempertahankan tingkat kekebalan atau untuk memperpanjang masa perlindungan. (Tabel 1 dan 2) \n\n Imunisasi yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), adalah imunisasi program nasional ditambah dengan vaksin pneumokokus, rotavirus, MMR, hepatitis A, influenza, tifoid, varicella, dan human papilloma virus. Imunisasi tersebut disebut sebagai imunisasi pilihan yang merupakan imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi dari penyakit menular tertentu. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 14 Februari 2022<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya Meningkatkan Imunitas Saat Masa Pandemi<\/a><\/h3>
Imunitas atau kekebalan adalah kemampuan organisme multisel untuk melawan mikroorganisme berbahaya atau pertahanan pada organisme untuk melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh patogen. Kekebalan melibatkan komponen spesifik dan nonspesifik. \n\n Sistem imunitas merupakan sistem pertahanan atau kekebalan tubuh yang memiliki peran dalam mengenali dan menghancurkan benda-benda asing atau sel abnormal yang merugikan tubuh kita. \n\n Imunitas atau sering disebut daya tahan tubuh, merupakan sistem kekebalan tubuh yang dirancang untuk mendeteksi ataupun menghancurkan benda asing yang masuk ke tubuh seperti bakteri atau virus. Kekebalan tubuh penting dijaga agar tubuh tetap sehat. Dalam masa pandemi ini mengharuskan kita untuk selalu meningkatkan imunitas agar tidak mudah terpapar penyakit khususnya Covid-19. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan imunitas, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan imunitas yaitu : \n\n \n Olahraga secara teratur \n \n\n Rutin berolah raga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 kali seminggu dapat membuat tubuh kita semakin sehat. Pilih olahraga yang mudah dilakukan dan sesuai kemampuan kita selama masa pandemi seperti berjalan kaki, jogging, bersepeda. Olahraga yang baik dianjurkan yaitu di bawah sinar matahari pagi sambil menghirup udara segar. Jika ingin menghindari kerumunan kita bisa berolahraga di dalam rumah. \n\n \n Konsumsi makanan bergizi \n \n\n Sistem kekebalan tubuh kita membutuhkan asupan nutrisi yang teratur, beragam dan seimbang. Utamakan makanan yang mengandung protein, vitamin, mineral, dan antioksidan. Makanan yang bisa kita konsumsi yaitu buah, sayuran, ikan, telur, susu, daging, biji-bijian dan kacang-kacangan, dan membatasi gula, garam, dan lemak sesuai dengan anjuran juga penting dilakukan untuk meningkatkan imunitas. \n\n \n Tidur yang cukup \n \n\n Tidur cukup setiap hari sama pentingnya dengan mengkonsumsi makanan bergizi. Kurang tidur dapat menurunkan imunitas dan membuat tubuh rentan terkena penyakit. Orang dewasa umumnya membutuhkan tidur 7-9 jam sehari, sedangkan anak-anak dan remaja membutuhkan waktu tidur 8-10 jam sehari. \n\n \n Kelola stress \n \n\n Stress merupakan salah satu sumber penyakit. Stress yang dibiarkan bisa menyebabkan perubahan-perubahan fisiologis yang dapat melemahkan sistem imunitas tubuh seseorang. Kelola tingkat stres dengan mengetahui hal-hal atau tindakan apa yang dapat membuat suasana hati menjadi positif. \n\n \n Berjemur \n \n\n Salah satu nutrisi yang diperlukan untuk meningkatkan imunitas adalah vitamin D. Hasil studi menyebutkan bahwa sinar matahari dapat memicu produksi vitamin D. Oleh karena itu, berjemurlah setidaknya 3 kali seminggu selama 10-15 menit, pada pukul 08.00-10.00 pagi. \n\n \n Menjaga kebersihan makanan \n \n\n Menjaga kebersihan makanan perlu diperhatikan dimulai dari proses pembersihan, pembuatan, termasuk juga perlengkapan makan dan air minum untuk menunjang daya tahan tubuh dan kesehatan. \n\n \n Konsumsi makanan hangat dan makanan yang banyak mengandung air \n \n\n Makanan hangat dapat meningkatkan imunitas dan memperbaiki selaput lendir yang melapisi dinding saluran pernapasan. Sebaliknya, makanan dan minuman dingin akan merangsang keluarnya lendir dan bisa mempengaruhi sistem pernapasan serta menurunkan imunitas. \n\n \n Menjaga kebersihan diri dan lingkungan \n \n\n Menjaga kebersihan diri berarti rajin membersihkan diri seperti mandi, menggosok gigi, mencuci rambut, mencuci tangan, serta mengganti pakaian. Risiko penularan penyakit dari orang lain, baik melalui kontak langsung atau secara tidak langsung, dapat berkurang dengan menjaga kebersihan diri. Paparan terhadap mikroorganisme di lingkungan tempat tinggal ikut membentuk pola perkembangan respons imun yang diduga mempengaruhi kerentanan terhadap penyakit infeksi dan metabolik. Jaga kebersihan lingkungan tempat tinggal untuk menurunkan risiko terpapar kuman penyebab infeksi. \n\n Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi imunitas seseorang yaitu : \n\n \n Lingkungan \n \n\n Faktor lingkungan berperan sangat penting dalam perkembangan komponen sistem imun, terutama komponen yang bertanggung jawab terhadap pertahanan tubuh dalam jangka yang panjang. Kemampuan faktor lingkungan dalam mengeliminasi ini lebih spesifik dan bertahan lama. \n\n \n Makanan \n \n\n Makanan sehari-hari merupakan komponen yang paling utama yang membentuk diri kita. Makanan yang kaya akan lemak dan gula cenderung menyebabkan stress pada sistem imun kita, sehingga mudah mengalami kerusakan dan menginisiasi penyakit. \n\n \n Usia \n \n\n Usia sangat berpengaruh pada kemampuan sistem imun. Sel-sel imun berada pada aktivitas puncaknya saat individu sudah dewasa. Semakin tua usia sel-sel ini akan menurun aktivitasnya termasuk dalam memproduksi protein yang berfungsi untuk melawan infeksi virus. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bitung<\/a><\/li>
- 25 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
Nutrisi Ibu Hamil Selama Pandemi Covid-19<\/a><\/h3>
\n\n Hallo sahabat Hermina, di saat pandemi covid-19 ini kita harus lebih memperthatikan protokol kesehatan, Di negara kita, protokol kesehatan ini dikenal dengan sebutan 5M. Sudah tahu apa saja protokol kesehatan 5M yaitu : \n\n 1. Mencuci Tangan \n\n Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu protokol kesehatan yang cukup efektif untuk mencegah penularan virus corona. Untuk hasil yang maksimal, kamu disarankan untuk mencuci tangan setidaknya selama 20 detik beberapa kali sehari \n\n 2. Memakai Masker dua lapis \n\n 3. Menjaga Jarak \n\n Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak. Protokol kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.” \n\n Di sana disebutkan, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. \n\n 4. Menjauhi Kerumunan \n\n Menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dilakukan. semakin banyak dan sering kamu bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona pun semakin tinggi.Oleh sebab itu, hindari tempat keramaian. \n\n 5. Mengurangi Mobilitas \n\n Virus penyebab corona bisa berada di mana saja. Jadi, semakin banyak dirimu menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus jahat ini. Oleh karena itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah. \n\n Nah saat ini yang paling penting juga terhadap Ibu hamil sebagai salah satu yang rentan terkena covid-19. Bunda harus tau bagaimana caranya agar imunitas terjaga \n\n Untuk meningkatkan imunitas ibu hamil yaitu dengan melakukan \n\n Olah raga ringan, Olahraga akan membantu meningkatkan kekebalan dengan beberapa cara berbeda. Pertama, kenaikan suhu tubuh untuk sementara dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri. Kedua, antibodi dan sel darah putih akan dilepaskan lebih cepat ke aliran darah saat ibu berolahraga, yang memungkinkan tubuh mendeteksi penyakit lebih awal. Selain itu, olahraga adalah pereda stres alami, yang mengurangi kemungkinan ibu terkena penyakit. Setelah itu bunda dapat juga meminum banyak air karena dengan banyak minum air bunda terhindar dari hidrasi dan membantu tubuh berfungsi dengan optimal dan sebagai langkah meningkatkan imunitas tubuh. Istirahat yang cukup dengan banyak tidur karena kurang tidur dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan membuat ibu semakin berisiko terserang penyakit. Usahakan tidur pada waktu yang sama setiap malam dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi untuk membantu mengatur pola tidur. Setelah itu jangan lupa untuk menJaga Kebersihan Pastikan untuk sering mencuci tangan dan hindari kontak langsung dengan siapa pun yang sedang sakit. Penyakit selama kehamilan biasanya tidak memengaruhi bayi, tetapi bisa serius dan menyebabkan komplikasi seperti persalinan prematur. Jika ibu tidak enak badan atau mengalami gejala pilek atau flu. Yang paling penting adalah Makan Makanan Sehat Karena Selama kehamilan, sebetulnya makan untuk dua orang tidak diperlukan. Kebutuhan energi hanya akan meningkat pada trimester kedua dan ketiga karena bayi akan berkembang pesat. Ibu mungkin perlu makan sedikit lebih banyak, seperti segelas susu ekstra dan sepotong roti sudah cukup. \n\n Untuk makanan yang sehat ini juga perlu diperhatikan nutrisi pada ibu hamil apa lagi di era pandemi covid-19 ini. Untuk meningkatkan imunitas. Apa saja sih makanan yang meningkatkan imunitas ibu hamil. Makanan yang meningkatkan imunitas ibu hamil yaitu: \n\n 1. Protein \n\n Protein adalah nutrisi untuk ibu hamil yang sangat penting untuk memperbaiki jaringan, sel, dan otot yang mengalami kerusakan. Selain itu, protein juga zat gizi untuk ibu hamil yang ikut andil untuk meningkatkan suplai darah pada tubuh.Terlebih selama kehamilan, tubuh ibu hamil butuh memproduksi darah dengan jumlah dua kali lipat lebih banyak dari biasanya.Asupan protein yang mencukupi juga mendukung proses tumbuh kembang janin lebih optimal, terutama perkembangan otaknya. memenuhi kebutuhan protein bisa berasal diolah dari daging sapi, ayam ikan, telur, susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian. \n\n 2. Karbohidrat \n\n Karbohidrat adalah nutrisi bagi ibu hamil yang sangat penting untuk menyuplai energi tubuh. \n\n Setelah dicerna dalam perut, karbohidrat akan diubah menjadi glukosa yang menjadi sumber utama energi tubuh. \n\n Kecukupan energi tubuh pada gilirannya dapat memperlancar kerja metabolisme sekaligus mencegah ibu hamil cepat lelah dan lemas saat beraktivitas. \n\n Yang perlu dikonsumsi yaitu : Nasi merah, roti gandum, dan kentang jauh lebih baik ketimbang nasi putih, mie, dan roti putih agar nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil tetap tercukupi dengan baik. \n\n 3. Lemak \n\n Lemak tidak selamanya buruk untuk tubuh, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi atau gizi untuk ibu hamil.Pada kenyataannya, lemak adalah bagian dari asupan gizi ibu hamil (nutrisi ibu hamil) yang harus dicukupi sehari-hari.Lemak penting untuk mendukung tumbuh kembang janin di seluruh trimester kehamilan, terutama untuk perkembangan otak dan matanya. Makanan yang diPilihlah sumber nutrisi ibu hamil yang mengandung lemak sehat, seperti ikan salmon, buah alpukat, dan dari kacang-kacangan. \n\n 4. Serat \n\n Asupan zat gizi ini juga membantu mempertahankan berat badan sehat ibu hamil dengan membuat perut kenyang lebih lama. Selain itu, nutrisi ibu hamil yang mengandung serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan. Selama hamil, calon ibu rentan mengalami sembelit di trimester awal. \n\n \n\n 5. makana yang mengadung zat besi \n\n Zat besi adalah salah satu nutrisi ibu hamil yang sangat berguna untuk menambah pasokan darah, mengutip. Zat besi sendiri berfungsi untuk membuat sel darah merah. \n\n Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tubuh ibu membutuhkan pasokan darah dua kali lipat lebih banyak daripada waktu sebelum hamil. \n\n Selain untuk mengakomodasi perubahan tubuh sendiri, janin dalam kandungan juga perlu menerima suplai darah, oksigen, dan nutrisi guna mendukung proses tumbuh kembangnya. \n\n Nah, permintaan pasokan darah segar yang lebih banyak berbanding lurus dengan kebutuhan zat besi ibu sebesar dua kali lipat. \n\n Mencukupi kebutuhan zat besi dengan mengonsumsi nutrisi yang tepat bagi ibu hamil dapat mencegah ibu dari anemia. \n\n 6. Asam folat \n\n \n\n Asam folat adalah nutrisi untuk ibu hamil yang sangat penting sejak saat merencanakan kehamilan. \n\n Asam folat dapat membantu mencegah risiko cacat lahir pada bayi karena mengalami cacat tabung saraf serta kelainan pada otak dan sumsum tulang belakang. Namun, Sahabt Hermina juga bisa mencukupi kebutuhan nutrisi ibu hamil yang mengandung asam folat dari makanan, seperti: \n\n \n Sayuran hijau (bayam dan brokoli misalnya) \n Jeruk \n Lemon \n Mangga \n Tomat \n Kiwi \n Melon \n Straoberi \n Kacang-kacangan \n Sereal dan roti yang sudah diperkaya dengan asam folat \n \n\n \n\n 7. Kalsium \n\n Nutrisi untuk ibu hamil yang tidak kalah penting adalah kalsium. Selama masa kehamilan, tubuh ibu hamil butuh banyak kalsium untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi janin.Janin akan mengambil kebutuhan kalsiumnya dari cadangan di tubuh ibu. Jika tidak bisa mencukupi asupan kalsium, Anda berisiko lebih besar terkena osteoporosis di kemudian hari. \n\n Ini karena asupan kalsium sebagai nutrisi penting yang hilang saat hamil tidak tercukupi dengan baik. \n\n \n\n Biasanya untuk mempertahankan berat badan bunda dengan makanan bergizi dan meningkatkan imunitas juga dapat melakukan isi piringku. Apa sih isi piringku : \n\n \n\n \n Karbohidrat \n \n\n Makanan pokok adalah pangan dengan karbohidrat seperti beras, jagung, singkong, ubi, talas, sagu, dan produk olahannya misalnya roti, pasta, mi, dll. Sebagai panduan makanan gizi seimbang dalam satu piring, disarankan mengonsumsi makanan pokok sekitar 150 gram nasi, setara 3 centong nasi, atau 3 buah kentang ukuran sedang (300 gram), atau 1,5 gelas mi kering (75 gram). \n\n 2. Lauk-Pauk \n\n Lauk-pauk terdiri dari protein hewani dan nabati. Beberapa jenis sumber protein hewani misalnya seperti daging (sapi, kambing), unggas (ayam, bebek), ikan dan makanan laurt, telur, susu dan hasil olahannya. \n\n Sementara, lauk-pauk nabati berupa tahu, tempe, dan kacang-kacangan (kacang merah, kacang tanah, kacang hijau, dll.) \n\n Dalam satu piring, panduan makan gizi seimbang disarankan sekitar 75 gram ikan kembung, setara 2 potong ayam tanpa kulit ukuran sedang (80 gr), atau 2 potong sapi ukuran sedang (70 gram). \n\n Untuk protein nabatinya, bisa dengan tahu 100 gram, atau 2 potong tempe ukuran sedang (50 gram). \n\n \n Sayur-sayuran \n \n\n Kalau setengah porsi piring sudah terisi dengan karbohidrat dan lauk-pauk, penuhi setengahnya dengan sayur dan buah. \n\n Menurut data dari Badan Pusat Statistik, konsumsi sayur masyarakat Indonesia tergolong rendah, yaitu hanya 180 gram setiap harinya. Padahal, jumlah yang disarankan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah 400 gram. \n\n Dengan panduan tersebut, Anda dianjurkan untuk mengisi 2/3 bagiannya dengan sayuran. Bisa dikonsumsi mentah, ditumis, dikukus, atau direbus. \n\n Tetap sehat, Sahabat Hermina. Karena kesehatan adalah modal utama untuk beraktivitas. Jika ingin konsultasi gizi, segera konsultasikan dengan ahlinya. \n\n \n\n Untuk pendaftaran dr. Patricia Halim Puteri, SpGK Silahkan klik di link : https://www.herminahospitals.com/id/doctors/dr-patricia-fergie-claudia-halim-puteri-spgk \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 20 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
Sudah Vaksinasi Masih Bisa Tertular Covid-19?<\/a><\/h3>
Meskipun belakangan ini program vaksinasi terus berjalan, namun kasus positif Covid-19 terus meningkat, bukan sebaliknya. Hal ini tentunya menjadi pertanyaan publik. Lantas apa gunanya vaksin jika seharusnya pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif memutuskan mata rantai penularan virus corona pada masa pandemi Covid-19 ini? \n\n \n\n Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) yaitu sistem imun di dalam tubuh. Vaksinasi Covid-19 dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kesakitan dan angka kematian serta mendorong terbentuknya kekebalan kelompok atau Herd Immunity. Berikut dijelaskan beberapa manfaat dari Vaksinasi Covid-19: \n\n \n\n 1. Herd Immunity \n\n Kekebalan kelompok adalah suatu bentuk perlindungan tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi ketika sebagian besar populasi menjadi kebal terhadap infeksi, baik melalui infeksi sebelumnya maupun dari vaksinasi, sehingga individu yang tidak kebal ikut terlindungi. Tujuan lain di vaksinasi corona adalah mencapai Herd Immunity. Dibutuhkan cakupan vaksinasi yang tinggi jika ingin segera mencapai Herd Immunity. Kemenkes RI, dikutip dari situs resminya menjelaskan bahwa “Kekebalan kelompok inilah yang menyebabkan proteksi silang, dimana orang tetap sehat meskipun tidak di vaksinasi, karena orang lain di tempat tinggalnya sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.” \n\n \n\n Melalui program vaksinasi corona, seseorang juga bisa melindungi orang di sekitar yang beresiko fatal jika terinfeksi virus tersebut, misalnya lansia, orang dengan penyakit penyerta, hingga ibu hamil, sehingga vaksinasi corona bisa membantu melindungi orang sekitar yang beresiko tinggi tertular Covid-19. \n\n \n\n 2. Menurunkan Angka Kasus Positif dan Kematian akibat Covid-19 \n\n Seperti yang disebutkan sebelumnya, vaksin Covid-19 dapat memicu sistem imunitas tubuh untuk melawan virus corona. Dengan begitu, resiko untuk terinfeksi virus ini akan jauh lebih kecil. Kalaupun seseorang yang sudah di vaksin tertular Covid-19, vaksin tersebut bisa mencegah terjadinya gejala yang berat dan komplikasi. Vaksinasi corona memang tidak menjamin terbebas dari Covid-19, namun orang yang sudah divaksinasi corona dapat terhindar dari resiko gejala Covid-19 yang berat hingga fatal seperti kematian. Dengan begitu, jumlah orang yang sakit atau meninggal karena Covid-19 akan menurun. \n\n \n\n 3. Mencegah Covid-19 Terus Bereplikasi \n\n Virus adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang biak jika berada dalam inangnya. Dikutip dari Mayo Clinic, divaksinasi corona mencegah kemungkinan Covid-19 terus menyebar dan bereplikasi. Mutasi corona baru yang terus muncul dikhawatirkan menjadi lebih “kebal” pada vaksin Corona. Untuk itu sebelum hal tersebut terjadi, ada baiknya kita secara bersama-sama mencegah terjadinya hal tersebut dengan cara melakukan vaksinasi. \n\n \n\n 4. Meminimalisir Dampak Ekonomi dan Sosial \n\n Manfaat Vaksin Covid-19 tidak hanya untuk sektor kesehatan, tetapi juga sektor ekonomi dan sosial. Jika sebagian besar masyarakat sudah memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik untuk melawan penyakit Covid-19, maka kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat bisa kembali seperti sediakala. \n\n \n\n \n\n Nah, demikianlah beberapa manfaat dari vaksinasi. Jadi, meskipun sudah divaksinasi, tetapi tetap terinfeksi, jangan berkecil hati, setidaknya gejala fatal sudah terhindari. Semoga kita semua senantiasa terlindungi dan pandemi segera teratasi melalui program vaksinasi. \n\n \n\n \n\n \n\n Credit: dinkesprovkepri.org \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 20 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 14 Februari 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 21 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 September 2022<\/li><\/ul><\/div>