- Hermina Ciruas<\/a><\/li>
- 21 Maret 2022<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya Pap smear Untuk Wanita<\/a><\/h3>
Pap smear menjadi aktivitas medis yang sebenarnya wajib dilakukan oleh semua wanita yang telah melakukan hubungan intim. Ironisnya, justru tidak banyak wanita yang mengetahui pentingnya pap smear untuk kesehatan Miss V, bahkan tidak sedikit yang belum mengerti apa itu pap smear. Padahal, pap smear menjadi cara paling efektif untuk mendeteksi adanya kanker serviks bagi wanita. \n\n Manfaat Melakukan Pap Smear untuk Kesehatan Miss V \n\n Sebenarnya, apa manfaat pap smear bagi kesehatan? \n\n Berikut beberapa di antaranya: \n\n Mendeteksi Terjadinya Penyakit Menular Seksual \n\n Tidak banyak yang mengetahui bahwa salah satu penyebab pentingnya pap smear untuk kesehatan Miss V adalah membantu mendeteksi terjadinya penyakit menular seksual yang tentu saja membahayakan bagi kesehatan karena dampak infeksi yang ditimbulkan. Meski hal ini tidak selalu terjadi, tetapi tidak ada salahnya untuk melakukan pengecekan demi menghindari risiko ini. \n\n Mengetahui Terjadinya Radang pada Miss V \n\n Ada dua hasil dalam pemeriksaan pap smear, yaitu normal dan tidak normal. Salah satu penyebab hasil pap smear yang tidak normal adalah terjadinya radang pada leher rahim. Namun, sampai dokter menyampaikan bahwa radang yang terjadi bersifat berbahaya, wanita tidak perlu khawatir berlebihan. Biasanya, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terkait terjadinya radang pada Miss V ini. \n\n Mendeteksi Perubahan pada Serviks \n\n Manfaat pap smear bagi kesehatan Miss V selanjutnya adalah membantu mendeteksi adanya perubahan pada serviks, atau yang sering disebut dengan dysplasia. Perubahan ini akan menuju pada potensi terbentuknya sel-sel kanker pada leher rahim, Nantinya, hasil pemeriksaan akan digunakan oleh dokter sebagai acuan untuk memberikan tindakan lanjut dalam mencegah dan mengatasi perubahan tersebut sebelum menjadi sel kanker yang berbahaya. \n\n Mendeteksi Adanya Infeksi pada Miss V \n\n Salah satu penyebab terjadinya infeksi pada Miss V adalah karena bakteri Actinomyces. \n\n Biasanya, wanita yang menggunakan IUD akan lebih berisiko terserang infeksi ini. Dokter pun akan menyarankan untuk mengonsumsi antibiotik atau menghentikan penggunaan IUD. \n\n Pap smear merupakan pemeriksaan medis pada bagian leher rahim yang berguna untuk mengetahui tanda-tanda perubahan leher rahim. Pemeriksaan ini bisa menjadi cara termudah untuk mengetahui jika wanita memiliki virus HPV yang menjadi indikasi kanker serviks. Pastinya, deteksi kanker serviks sedini mungkin akan memperbesar persentase kesembuhan wanita terhadap penyakit mematikan ini. \n\n Pentingnya Melakukan Pap Smear \n\n Pemeriksaan pap smear sebaiknya dilakukan minimal satu tahun sekali jika seorang wanita sudah pernah melakukan hubungan intim. Meski begitu, ada berbagai faktor lain yang membuat seorang wanita disarankan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan ini. \n\n \n\n Beberapa faktor tersebut seperti wanita yang ternyata terinfeksi penyakit HIV, wanita yang menggunakan kortikosteroid, yaitu melemahnya imunitas tubuh sebagai dampak dari melakukan kemo, dan adanya indikasi pertumbuhan sel kanker pada pemeriksaan sebelumnya. Bagi wanita yang belum pernah berhubungan intim dan wanita lansia yang berusia lebih dari 65 tahun tidak dianjurkan untuk melakukan pap smear. \n\n Yuk Sahabat Hermina Ciruas Jangan Ragu Untuk Cek Pap Smear di RS Hermina Ciruas \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Galaxy<\/a><\/li>
- 24 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
Hati-hati Stres di Masa Pandemi Covid-19<\/a><\/h3>
\n\n Sahabat Hermina, sudah lebih dari setahun kita mengalami situasi yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, yaitu adanya Covid-19 (Corona Virus Disease) yang menjadi pandemi di seluruh bagian di muka bumi ini, termasuk di negara kita, Indonesia. Selama lebih dari setahun pula, kita mengalami pola kehidupan yang baru yang disebut dengan New Normal. Dalam pola hidup New Normal ini, kita diharuskan untuk mematuhi protokol kesehatan (5M), adanya perubahan cara bekerja pada para pekerja, adanya perubahan cara belajar pada para siswa dan mahasiswa, mengubah semua sistem administrasi dengan menggunakan sistem online, dan juga perubahan-perubahan gaya hidup yang lain. Selain itu, adanya Covid-19 ini juga sangat berefek pada semua bidang, terutama pada bidang ekonomi, baik pada skala besar (menurunnya omset perusahaan), dan juga pada skala perorangan (jam kerja berkurang atau bahkan ada yang terkena PHK). Dengan seringnya kita berada di rumah pun, lebih meningkatkan memunculkan potensi konflik yang terjadi antara anggota keluarga. Selain itu, interaksi sosial dengan orang lain seperti dengan teman dan anggota keluarga besar pun juga menjadi terbatas. \n\n \n\n Selain dampak dari adanya Covid-19 yang telah dijelaskan di atas, individu biasanya juga akan merasakan Pandemic Fatigue. Pandemic Fatigue atau Kelelahan Pandemi yaitu kondisi ketika seseorang lelah dengan ketidakpastian kapan sebuah pandemi akan berakhir. Pada akhirnya, pandemic fatigue membuat banyak orang mulai tidak mematuhi protokol kesehatan. Dalam arti kata lain, pandemic fatigue akan membuat orang menjadi lebih acuh dengan adanya virus corona yang sebetulnya masih tersebar di masyarakat. Menurut WHO, pandemic fatigue adalah hal wajar yang dialami setiap orang. Walaupun begitu, kita tetap harus mematuhi protokol kesehatan agar kita tidak tertular virus corona dari siapapun. \n\n \n\n Adanya dampak-dampak sebagai akibat dari adanya Covid-19 dan juga adanya Pandemic Fatigue, akan menyebabkan individu mengalami stres. Stres menurut Lazarus dan Folkman (1984) adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu dalam menghadapi situasi yang mengancam atau membahayakan dirinya. Sementara itu, sumber atau hal yang menyebabkan stres disebut dengan stressor. Dari adanya Covid-19, beberapa contoh stressor yaitu tidak memiliki pekerjaan, hubungan yang sering berkonflik dengan pasangan, lelah dengan sistem bekerja/sekolah dari rumah, dsb. \n\n \n\n Keadaan stres yang dialami oleh seseorang akan menimbulkan efek yang tidak menguntungkan, baik dari sisi fisik maupun dari sisi psikologis pada individu tersebut. Individu yang mengalami stres tidak akan membiarkan efek negatif ini terjadi terus pada dirinya. Oleh karena itu, individu akan melakukan usaha menyelesaikan stresnya, agar ia terhindari dari efek negatif (fisik maupun psikologis) yang ia rasakan. Usaha berupa tindakan yang dilakukan ini dinamakan dengan strategi coping. Tidak semua orang memiliki strategi coping yang tepat yang bisa menyelesaikan efek negatif sekaligus jalan keluar dari stressor yang ia alami. Hal ini dikarenakan strategi coping dipengaruhi oleh kepribadian, konsep diri, faktor sosial, latar belakang budaya, dan juga latar belakang pendidikan. Selain itu, strategi coping yang dipilih juga sangat dipengaruhi oleh kemampuan individu tersebut dalam menyelesaikan masalahnya. \n\n \n\n Oleh karena itu, ada individu yang bisa menyelesaikan masalah (stressornya) dengan tepat dan menghilangkan efek negatif yang dirasakan, namun ada pula individu yang kurang bisa menyelesaikan masalah (stressornya), sehingga tetap merasakan efek negatif yang dialaminya. Individu yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya, tetap bisa mengalami stres jika masalah yang dialaminya sangat banyak sehingga masalah yang dimilikinya menjadi bertumpuk. Hal ini tentunya tetap akan membuat individu tersebut mengalami stres. \n\n \n\n Jika mengalami stres, maka ada baiknya mencari bantuan tenaga profesional, salah satunya yaitu psikolog klinis. Karena di hadapan psikolog, individu yang mengalami stress tersebut bisa menceritakan semua masalah/stressornya (konseling) sehingga akan mengurangi beban pikiran yang dimilikinya. Selain itu, psikolog juga bisa memberi terapi/intervensi psikologis jika individu tersebut sudah dalam tahap perlu untuk diberi terapi/intervensi. Ditambah pula, jika seorang individu yang mengalami stres tidak diusahakan untuk mencari bantuan psikologis, maka dalam jangka waktu yang lama ia bisa mengalami depresi, yang tentunya ini termasuk dalam salah satu gangguan jiwa yang berat. \n\n \n\n RS Hermina Galaxy menyediakan layanan psikologi yang dilakukan oleh psikolog klinis dengan melakukan asesmen/pengetesan psikologis, penegakan diagnosis, konseling, dan juga terapi/intervensi psikologis, dengan tujuan untuk membantu klien menjadi lebih sejahtera (well-being) dan lebih berfungsi dalam kesehariannya, sekaligus membantu mengatasi masalah kejiwaan yang dialami oleh klien. \n\n \n\n Pendaftaran pelayanan konsultasi Online ke psikolog klik disini \n\n Untuk pendaftaran ke Psikolog secara Onsite di Rumah Sakit, silahkan melakukan pendaftaran online melalui: \n1. Call Center: 1500 488 \n2. Mobile apps: PT. Medikaloka Hermina Tbk (tersedia untuk IOS download disini dan Android download disini) \n3. Website: www.herminahospitals.com \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bogor<\/a><\/li>
- 22 Juli 2021<\/li><\/ul><\/div>
Apa itu Hepatitis B?<\/a><\/h3>
Hepatitis B adalah peradangan pada organ hati yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B. Menurut data World Health Organization (WHO), sebanyak 2 miliar orang di dunia yang telah terinfeksi oleh virus hepatitis B. Pada banyak kasus, infeksi hepatitis B ini dapat menetap di dalam tubuh hingga menjadi kronis dan menyebabkan terjadinya kanker hati dan sirosis. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk tetap selalu waspada akan bahaya hepatitis B. \n\n \n\n \n\n Penyebab Hepatitis B \n\n \n\n Penyakit hepatitis B tidak dapat menular bila hanya berbagi alat makan atau berpelukan dengan penderitanya. Penularan virus hepatitis B ini terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom dan berbagi jarum suntik dengan para penderita hepatitis B, karena virus hepatitis B berada di dalam darah dan cairan tubuh, seperti cairan serebrospinal, cairan pleura, cairan amnion, cairan peritoneum, cairan vagina, dan cairan tubuh lainnya. Hepatitis B juga dapat ditularkan dari ibu yang sedang hamil kepada janin dalam kandungannya. \n\n \n\n \n\n Gejala Umum Hepatitis B \n\n \n\n Pada orang yang tertular dan terinfeksi hepatitis B biasanya akan muncul gejala awal yang tidak terlihat. Dalam berbagai kasus, bahkan gejalanya sama sekali tidak terlihat walaupun telah terinfeksi cukup lama selama 30 tahun. Berikut adalah gejala yang terlihat apabila jika seseorang yang terinfeksi sudah kronis, antara lain: \n\n \n Mengalami lemas \n Mual, muntah-muntah, dan tidak nafsu makan \n Mengalami demam yang tidak terlalu tinggi \n Mata berwarna kuning atau jaundice yang hilang timbul secara bergantian \n Perut mengalami pembuncitan yang berisi cairan dan bengkak pada kaki \n Mengalami penurunan kesadaran dan disertai sesak \n \n\n \n\n \n\n Pengobatan Hepatitis B \n\n \n\n Penderita hepatitis B yang sudah kronis, pilihan untuk pengobatannya yang biasa dilakukan adalah dengan mengonsumsi obat antivirus seperti telbivudin, tenofovir, lamivudin, dan entecavir, serta suntikan interferon. \n\n \n\n Pengobatan tersebut juga membutuhkan kedisplinan dari pasien untuk kontrol secara rutin ke dokter untuk memantau perkembangan penyakit dan mengevaluasi pengobatan yang diberikan. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan kerusakan pada hati yang cukup parah, dokter mungkin akan menganjurkan pasien melakukan prosedur transplantasi hati. \n\n \n\n \n\n Pencegahan Hepatitis B \n\n \n\n Langkah pertama dalam mencegah penyakit hepatitis B adalah dengan melakukan vaksinasi. Maka dari itu, vaksin hepatitis B menjadi vaksin yang wajib diberikan kepada anak-anak dan diulang rutin pada saat dewasa. \n\n \n\n Selain itu, Sahabat Hermina bisa mulai menerapkan pola hidup sehat, hindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau sudah dipakai orang lain, serta hindari melakukan hubungan seks yang aman. Selain itu, jangan menggunakan sikat gigi dan pisau cukur bersama. \n\n Hepatitis B adalah peradangan pada organ hati yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B. Menurut data World Health Organization (WHO), sebanyak 2 miliar orang di dunia yang telah terinfeksi oleh virus hepatitis B. Pada banyak kasus, infeksi hepatitis B ini dapat menetap di dalam tubuh hingga menjadi kronis dan menyebabkan terjadinya kanker hati dan sirosis. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk tetap selalu waspada akan bahaya hepatitis B. \n\n \n\n \n\n Penyebab Hepatitis B \n\n \n\n Penyakit hepatitis B tidak dapat menular bila hanya berbagi alat makan atau berpelukan dengan penderitanya. Penularan virus hepatitis B ini terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom dan berbagi jarum suntik dengan para penderita hepatitis B, karena virus hepatitis B berada di dalam darah dan cairan tubuh, seperti cairan serebrospinal, cairan pleura, cairan amnion, cairan peritoneum, cairan vagina, dan cairan tubuh lainnya. Hepatitis B juga dapat ditularkan dari ibu yang sedang hamil kepada janin dalam kandungannya. \n\n \n\n \n\n Gejala Umum Hepatitis B \n\n \n\n Pada orang yang tertular dan terinfeksi hepatitis B biasanya akan muncul gejala awal yang tidak terlihat. Dalam berbagai kasus, bahkan gejalanya sama sekali tidak terlihat walaupun telah terinfeksi cukup lama selama 30 tahun. Berikut adalah gejala yang terlihat apabila jika seseorang yang terinfeksi sudah kronis, antara lain: \n\n \n Mengalami lemas \n Mual, muntah-muntah, dan tidak nafsu makan \n Mengalami demam yang tidak terlalu tinggi \n Mata berwarna kuning atau jaundice yang hilang timbul secara bergantian \n Perut mengalami pembuncitan yang berisi cairan dan bengkak pada kaki \n Mengalami penurunan kesadaran dan disertai sesak \n \n\n \n\n \n\n Pengobatan Hepatitis B \n\n \n\n Penderita hepatitis B yang sudah kronis, pilihan untuk pengobatannya yang biasa dilakukan adalah dengan mengonsumsi obat antivirus seperti telbivudin, tenofovir, lamivudin, dan entecavir, serta suntikan interferon. \n\n \n\n Pengobatan tersebut juga membutuhkan kedisplinan dari pasien untuk kontrol secara rutin ke dokter untuk memantau perkembangan penyakit dan mengevaluasi pengobatan yang diberikan. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan kerusakan pada hati yang cukup parah, dokter mungkin akan menganjurkan pasien melakukan prosedur transplantasi hati. \n\n \n\n \n\n Pencegahan Hepatitis B \n\n \n\n Langkah pertama dalam mencegah penyakit hepatitis B adalah dengan melakukan vaksinasi. Maka dari itu, vaksin hepatitis B menjadi vaksin yang wajib diberikan kepada anak-anak dan diulang rutin pada saat dewasa. \n\n \n\n Selain itu, Sahabat Hermina bisa mulai menerapkan pola hidup sehat, hindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau sudah dipakai orang lain, serta hindari melakukan hubungan seks yang aman. Selain itu, jangan menggunakan sikat gigi dan pisau cukur bersama. \n\n Hepatitis B adalah peradangan pada organ hati yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B. Menurut data World Health Organization (WHO), sebanyak 2 miliar orang di dunia yang telah terinfeksi oleh virus hepatitis B. Pada banyak kasus, infeksi hepatitis B ini dapat menetap di dalam tubuh hingga menjadi kronis dan menyebabkan terjadinya kanker hati dan sirosis. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk tetap selalu waspada akan bahaya hepatitis B. \n\n \n\n \n\n Penyebab Hepatitis B \n\n \n\n Penyakit hepatitis B tidak dapat menular bila hanya berbagi alat makan atau berpelukan dengan penderitanya. Penularan virus hepatitis B ini terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom dan berbagi jarum suntik dengan para penderita hepatitis B, karena virus hepatitis B berada di dalam darah dan cairan tubuh, seperti cairan serebrospinal, cairan pleura, cairan amnion, cairan peritoneum, cairan vagina, dan cairan tubuh lainnya. Hepatitis B juga dapat ditularkan dari ibu yang sedang hamil kepada janin dalam kandungannya. \n\n \n\n \n\n Gejala Umum Hepatitis B \n\n \n\n Pada orang yang tertular dan terinfeksi hepatitis B biasanya akan muncul gejala awal yang tidak terlihat. Dalam berbagai kasus, bahkan gejalanya sama sekali tidak terlihat walaupun telah terinfeksi cukup lama selama 30 tahun. Berikut adalah gejala yang terlihat apabila jika seseorang yang terinfeksi sudah kronis, antara lain: \n\n \n Mengalami lemas \n Mual, muntah-muntah, dan tidak nafsu makan \n Mengalami demam yang tidak terlalu tinggi \n Mata berwarna kuning atau jaundice yang hilang timbul secara bergantian \n Perut mengalami pembuncitan yang berisi cairan dan bengkak pada kaki \n Mengalami penurunan kesadaran dan disertai sesak \n \n\n \n\n \n\n Pengobatan Hepatitis B \n\n \n\n Penderita hepatitis B yang sudah kronis, pilihan untuk pengobatannya yang biasa dilakukan adalah dengan mengonsumsi obat antivirus seperti telbivudin, tenofovir, lamivudin, dan entecavir, serta suntikan interferon. \n\n \n\n Pengobatan tersebut juga membutuhkan kedisplinan dari pasien untuk kontrol secara rutin ke dokter untuk memantau perkembangan penyakit dan mengevaluasi pengobatan yang diberikan. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan kerusakan pada hati yang cukup parah, dokter mungkin akan menganjurkan pasien melakukan prosedur transplantasi hati. \n\n \n\n \n\n Pencegahan Hepatitis B \n\n \n\n Langkah pertama dalam mencegah penyakit hepatitis B adalah dengan melakukan vaksinasi. Maka dari itu, vaksin hepatitis B menjadi vaksin yang wajib diberikan kepada anak-anak dan diulang rutin pada saat dewasa. \n\n \n\n Oleh karena itu, Sahabat Hermina bisa mulai menerapkan pola hidup sehat, hindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau sudah dipakai orang lain, serta hindari melakukan hubungan seks yang tidak aman. Selain itu, jangan menggunakan sikat gigi dan pisau cukur bersama. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 23 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
Tips Sehat Saat Cuaca Ekstrem <\/a><\/h3>
Saat ini kita tengah memasuki musim pancaroba yang terbilang ekstrem ketika cuaca terang benderang dengan suhu yang cukup tinggi dapat berubah seketika menjadi hujan deras dan suhu turun dengan drastis. Hal ini diperberat dengan hujan berkepanjangan yang menyebabkan banjir di beberapa titik. Perubahan cuaca yang ekstrem ini tidak hanya berdampak pada kegiatan sehari-hari, namun juga berdampak pada kesehatan tubuh kita. \n\n \n\n Dalam kondisi cuaca yang demikian, virus dan bakteri di sekitar kita dapat berkembang dan menyebar lebih cepat. Penyebaran penyakit lebih mudah terjadi walaupun daya tahan tubuh dalam keadaan prima. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit yang mengganggu kesehatan tubuh kita. \n\n \n\n \n\n Penyakit yang Sering Muncul Saat Perubahan Cuaca Ekstrem \n\n \n\n Ada beragam penyakit yang muncul saat perubahan cuaca ekstrem seperti sekarang ini, di antaranya: \n\n 1. Demam berdarah \n\n Demam berdarah sering terjadi karena kurangnya tingkat kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar seperti mengabaikan genangan-genangan air di sekitar rumah atau tidak menutup rapat tempat penampungan air di sekitar rumah sehingga menjadi tempat tumbuh jentik-jentik nyamuk Aides aegypti. \n\n \n\n Gejala demam berdarah pada umumnya berupa demam tinggi yang turun pada hari ketiga namun akan naik kembali, mual, muntah, nyeri kepala, badan pegel linu, serta dapat disertai munculnya bintik-bintik merah dikulit, gusi berdarah, atau mimisan. \n\n \n\n 2. Diare \n\n Pada musim pancaroba, kasus penyakit ini menjadi tinggi karena banyaknya debu dan kotoran yang bertebaran. Penyakit ini erat kaitannya dengan pola konsumsi makan dan kebersihan bahan makanan. Karena penyakit ini umumnya disebabkan kuman atau virus yang biasa mencemari makanan dan minuman. Gejala dapat berupa buang air besar cair yang berulang kali, perut terasa melilit, dapat disertai muntah-muntah yang menyebabkan tubuh penderita lemas karena dehidrasi. \n\n \n\n 3. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) \n\n Penyakit ini paling rentan menyerang di musim pancaroba. Gejala paling umum dan paling banyak dialami berupa demam, batuk dan pilek. Hal ini menandai daya tahan tubuh menurun karena perubahan cuaca yang tidak stabil sehingga virus dan kuman yang banyak di udara mudah untuk menyerang daya tahan tubuh. \n\n \n\n \n\n Tips Menjaga Stamina Agar Tetap Fit Saat Cuaca Ekstrem \n\n \n\n Berikut ini adalah cara-cara untuk menjaga daya tahan tubuh saat cuaca ekstrem agar tidak mudah sakit: \n\n \n Rajin mengkonsumsi buah dan sayur. Makanan yang kaya akan kandungan antioksidan yaitu sayuran dan buah-buahan penting untuk dapat mendukung sistem kekebalan imunitas tubuh. Kandungan antioksidan dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh sehingga dapat menekan kerusakan dalam sel serta mendukung sistem imunitas tubuh Anda. Sayuran dapat membantu meningkatkan produksi senyawa untuk mengatur kekebalan tubuh Anda. \n Konsumsi protein. Penting bagi tubuh Anda untuk mengkonsumsi protein, karena dengan mengkonsumsi protein dalam jumlah yang cukup bagi tubuh dapat membantu memperbaiki serta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. \n Melakukan olahraga. Dengan melakukan olahraga secara teratur dapat mengontrol dan mengatur sel T, yaitu sejenis sel darah putih yang berfungsi untuk menjaga kekebaan tubuh terhadap penyakit atau infeksi serta dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh Anda. Dalam hasil studi penelitian ditemukan bahwa orang yang rutin berolahraga dengan porsi intensitas sedang seperti jalan cepat secara rutin diyakini dapat membantu menurunkan resiko terkena serangan influenza atau flu sebesar 50%. Untuk itu luangkanlah waktu 30 menit untuk berolahraga dalam sehari. \n Mengendalikan stres. Stres dapat mempengaruhi kekebalan tubuh Anda, bahkan jika Anda sudah termasuk dalam kategori stres akut atau kronis maka hal ini akan berdampak buruk bagi kekebalan tubuh Anda, karena stress akut yang berkepanjangan dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga menjadi rentan terkena penyakit. Oleh karena itu kendalikan stres Anda agar daya tahan tubuh tetap tejaga baik dan tetap sehat. \n Menjaga kebersihan. Menjaga kebersihan diri penting bagi kekebalan tubuh. Dengan menjaga kebersihan diri misal dengan hanya mencuci tangan, menurut Centers of Disease Control and Prevention dengan mencuci tangan saja maka Anda sudah menjaga kebersihan tangan Anda dimana hal ini merupakan salah satu cara yang baik untuk dapat menangkal berbagai penyakit. Selain itu penting menjaga pola hidup yang sehat dan menjaga kebersihan seperti makan dan minuman yang higienis, serta menjaga kebersihan lingkungan. \n Istirahat cukup. Istirahat yang cukup dapat menjaga kesehatan serta daya tahan tubuh kita dari berbagai penyakit, karena dengan istirahat yang cukup dapat membantu mengoptimalkan fungsi imunitas pada tubuh Anda sehingga daya tahan tubuh menjadi meningkat. Selain itu, istirahat juga dapat mengontrol stress, hati, pikiran dan masalah sejenak. \n Mengonsumsi suplemen. Mengonsumsi suplemen atau multivitamin dapat membantu menjaga daya tahan tubuh Anda, karena dengan mengonsumsi suplemen dapat mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh seharian serta dapat memelihara fungsi dalam tubuh dan daya tahan tubuh supaya tetap. \n Banyak minum air putih. Hal ini sangat sering dilupakan dan disepelekan banyak orang. Air putih bermanfaat untuk kesehatan terutama dalam menjaga keseimbangan tubuh, membantu mengeluarkan racun dan meningkatkan energi. Jadi jangan lupa siapkan air mineral saat beraktivitas saat perubahan cuaca yang ekstrem. \n \n\n \n\n Semoga tips-tips berikut bermanfaat dan dapat meningkatkan kesadaran diri untuk tetap menjaga kesehatan terutama saat perubahan musim pancaroba yang ekstrem. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bogor<\/a><\/li>
- 15 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Nyamuk Aedes Aegypti, Penyebab DBD<\/a><\/h3>
Nyamuk Demam Berdarah Dengue dikenal juga dengan sebutan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes aegypti inilah yang menyebabkan penyebaran virus dengue melalui gigitannya ke dalam kulit. Selain virus dengue, nyamuk Aedes aegypti juga membawa virus zika, demam kuning, dan chikungunya. Gigitan Aedes aegypti mengalirkan virus ke pembuluh darah dan kemudian menginfeksi sel sehat tubuh. Dan uniknya, hanya nyamuk betina yang menyebarkan virus dengue tersebut, sedangkan nyamuk jantan tidak. \n\n \n\n \n\n Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti \n\n \n\n Aedes aegypti mempunyai siklus hidup, mulai dari telur lalu berubah menjadi larva, pupa, hingga menjadi nyamuk dewasa. Perjalanan mulai dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa ini dalam waktu satu setengah minggu hingga sampai 2 minggu dan 1 bulan, tergantung dari kondisi lingkungan tempat dia hidup. Nyamuk betina Aedes aegypti berkembang biak menghasilkan rata-rata 100 hingga 200 telur. Jumlah telur yang dihasilkan oleh nyamuk betina bisa berubah-ubah tergantung banyak darah yang diisap. \n\n \n\n \n\n Ciri-Ciri Nyamuk Aedes aegypti \n\n \n\n Nyamuk Aedes aegypti mempunyai beberapa ciri khas yang mudah dikenali, yaitu: \n\n \n\n 1. Ukuran dan Tubuh \n\n Nyamuk Aedes Aegypti mudah dikenali dari bentuk dan warnanya, Ciri nyamuk ini adalah memiliki tubuh berwana hitam dengan belang putih di sekujur tubuhnya dan ukurannya yang kecil. Nyamuk Aedes aegypti dapat menyebarkan virus dengue hingga jarak yang jauh dari tempat nyamuk Aedes aegypti bersarang. \n\n \n\n 2. Senang Berada di Air Bersih \n\n Nyamuk bersarang dan bertelur di genangan air yang bersih dan jernih. Di dalam rumah, nyamuk Aedes aegypti ini banyak ditemukan tempat berkembang biaknya di tempat penampungan air, seperti bak mandi, vas bunga, talang air. \n\n \n\n Nyamuk Aedes aegypti juga dapat bersembunyi di sudut-sudut ruangan yang minim terkena cahaya, seperti kolong tempat tidur, dibalik lemari, dan dibelakang pintu. \n\n \n\n \n\n 3. Waktu Aktif Mencari Makan Nyamuk Aedes aegypti \n\n Nyamuk paling aktif mencari mangsa dan menggigit manusia sekitar 2 jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam. Pada malam hari di lokasi dengan penerangan yang baik, nyamuk ini masih bisa mencari mangsa. \n\n \n\n Cara makan nyamuk Aedes aegypti bersifat multiple feeding, artinya nyamuk bisa menghisap darah beberapa kali sampai darahnya terpenuhi. Di wilayah pemukiman, sifat multiple feeding ini dapat meningkatkan risiko penularan penyakit DBD, karena satu nyamuk yang terinfeksi virus mampu menularkan virus kepada lebih dari satu orang dalam periode satu kali makan. \n\n \n\n \n\n Oleh karena itu, kita perlu melakukan pencegahan untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti dengan melakukan 3M, yaitu menutup, menguras, mengubur. Selain itu, kita juga bisa membuang atau mendaur ulang barang bekas yang tidak terpakai yang dapat berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti tersebut. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Karawang<\/a><\/li>
- 29 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Jenis Olahraga yang Dianjurkan saat Bulan Puasa<\/a><\/h3>
Apakah Sahabat Hermina tetap melakukan olahraga rutin selama bulan Ramadan ini? Olahraga apa yang Sahabat Hermina lakukan? \n\n \n\n Saat bulan Ramadan, sangat sulit untuk melakukan olahraga secara rutin karena berbagai kendala seperti kelelahan. Dengan porsi yang benar, olahraga pada saat bulan puasa akan semakin membuat tubuh menjadi prima dan sehat. Khusus pada saat bulan puasa, olahraga ringan tetap harus dilaksanakan untuk menjaga kebugaran tubuh. \n\n \n\n Sebelum melaksanakan olahraga, kita wajib mengatur pola makan kita saat sahur dan berbuka puasa. Dianjurkan untuk melakukan sahur saat mendekati imsak dan tidak menunda makan saat berbuka puasa. \n\n \n\n Selain pola makan, kita juga wajib memperhatikan pola tidur. Tidurlah yang cukup sebelum melakukan olahraga dan jangan lupa untuk melakukan pemanasan dan pendingin sebelum dan sesudah melakukan olahraga. Jangan melakukan olahraga secara berlebihan karena akan membuat badan menjadi kelelahan. Usahakan olahraga sesuai dengan porsi dan tidak berlebihan. Berikut merupakan jenis jenis olahraga yang dianjurkan saat bulan puasa: \n\n \n\n 1. Jogging \n\n Jogging atau lari dengan intensitas santai sangat baik dilakukan saat bulan puasa. Lakukan jogging pada pagi hari karena akan memungkinkan tidak merasa lelah karena masih banyak energi yang tersimpan dalam tubuh setelah makan sahur. Jangan melakukan aktivitas jogging terlalu lama. Lakukanlah sesuai dengan kondisi dan kapasitas tubuh Anda. Dianjurkan untuk melakukan jogging perhari dengan durasi 30 menit dengan instensi sedang hingga ringan. Jika sudah lelah, tidak direkomendasikan untuk melanjutkan aktivitas jogging. \n\n \n\n 2. Bersepeda \n\n Bersepeda adalah olahraga ringan yang dapat dilakukan pada saat bulan puasa. Pada saat bulan Ramadan, bersepeda dapat dilakukan pada pagi hari sesudah salat subuh. Selain pada pagi hari, bersepeda juga dapat dilakukan saat sore hari menjelang buka puasa sambil ngabuburit atau menanti waktu berbuka puasa. Jangan mengambil rute terlalu jauh karena akan berpengaruh kepada kondisi tubuh yang akan menyebabkan kelelahan. Dianjurkan untuk bersepeda sekitar 30-60 menit untuk tetap menjaga kebugaran tubuh. \n\n \n\n 3. Pilates \n\n Pilates merupakan alternatif olahraga pada saat bulan puasa untuk orang-orang yang lebih suka menghabiskan waktu di rumah. Pilates merupakan latihan yang dapat dimodifikasi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Gerakan pilates mempunyai banyak manfaat yaitu dapat memperbaiki postur tubuh, meningkatkan kekuatan otot dan dapat mengurangi tingkat stres. \n\n \n\n 4. Yoga \n\n Sama seperti pilates, yoga merupakan olahraga yang cocok untuk Sahabat Hermina yang lebih suka menghabiskan waktu di rumah. Yoga juga merupakan olahraga yang melatih kesabaran. Olahraga ini tidak membutuhkan tenaga yang banyak, maka dari itu sangat cocok untuk dilakukan pada saat bulan puasa. Kegiatan Yoga dapat dilakukan dengan peregangan otot dan gerakan gerakan lembut. Gerakan gerakan tersebut dapat menyehatkan otak dan memompa darah. Selain itu, yoga juga dapat merelaksasi pikiran, meningkatkan kelincahan tubuh, dan meningkatkan kualitas tidur. \n\n \n\n \n\n Dengan melakukan olahraga tersebut, diharapkan tubuh tetap sehat dan bugar. Tidak lupa juga untuk menjaga pola makan dan memperhatikan porsi olahraga agar kondisi tubuh selalu prima. Disaat musim pandemi masih berlangsung, kita harus dapat memilah olahraga olahraga yang tidak minim kontak dan bisa dikerjaan dari rumah. Sahabat Hermina, selalu tetap aman dan jangan lupa untuk selalu menerapkan 3M (Mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak). \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bekasi<\/a><\/li>
- 28 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Diet Sehat Selama Berpuasa di Bulan Ramadan <\/a><\/h3>
Tahukah Sahabat Hermina bahwa menahan lapar dan haus selama berjam-jam saat berpuasa dapat bermanfaat bagi kondisi kesehatan tubuh. Puasa terbukti dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat, bahkan memberi dampak yang baik secara psikis. Penelitian medis menunjukan bahwa puasa memberikan manfaat fisiologis yaitu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Salah satu hipotesis menyatakan bahwa selama periode puasa, sel tubuh berada di bawah tekanan ringan. Sel merespon secara adaptif dengan meningkatkan kemampuan nya mengatasi stress dan melawan penyakit. \n\n \n\n Apakah yang Terjadi pada Tubuh ketika Berpuasa? \n\n Tubuh masih memakai energi yang ada dalam darah dari hasil proses penyerapan makanan saat sahur hingga 4 jam pasca sahur. \n\n Setelah itu, tubuh akan memakai energi cadangan yang ada dalam tubuh atau glikogen dan bila sudah habis maka lemak pun akan diubah menjadi energi. \n\n \n\n Manfaat puasa \n\n Puasa memiliki berbagai manfaat, seperti: \n\n 1. Puasa memicu fat loss \n\n Puasa dapat meningkatkan pembakaran lemak tubuh dan menurunkan kelebihan berat badan, selama tidak makan berlebihan pada waktu berbuka dan sahur. Karena ketika cadangan glikogen menipis, maka akan dibentuk energi melalui proses glukoneogenesis. Glukoneogenesis adalah proses pembuatan glukosa atau energi dari bahan nonkarbohidrat seperti lemak atau protein. Tentunya hal ini dapat meningkat bila diikuti aktivitas fisik ringan atau sedang. \n\n 2. Puasa dapat membantu proses detoksifikasi tubuh \n\n Menurut penelitian dalam jurnal, puasa dapat membantu meingkatkan produksi dan aktivitas enzim tertentu di dalam hati. Salah satu fungsi utama hati adalah membuang racun dari dalam tubuh. Pembatasan asupan kalori saat berpuasa dapat mengoptimalkan fungsi dalam hati detoksifikasi yang sehat. \n\n \n\n Detoksifikasi melalui puasa memang menyehatkan, tetapi tidak secara berlebihan. Sahabat Hermina tetap perlu perhatikan asupan zat gizi dan cairan dari sahur, tidur dengan cukup, serta menghindari kebiasaan buruk seperti makan berlebihan, jarang melakukan aktivitas fisik, kurang sering buka bersama di luar rumah, konsumsi gula berlebihan, dan makan terburu-buru. \n\n \n\n Bagaimana agar Nutrisi selama Puasa Dapat Terpenuhi? \n\n Sahabat Hermina perlu memperhatikan 4 Pilar Utama Gizi Seimbang, yaitu: \n\n \n Makan beraneka ragam makanan \n Biasakan pola hidup bersih dan sehat \n Lakukan aktifitas fisik \n Pantau dan pertahankan BB normal \n \n\n \n\n Tips Saat Berbuka Puasa \n\n Saat berbuka puasa, rasanya ingin melahap berbagai macam makanan. Akan tetapi, hal tersebut tidak baik untuk lambung. Berikut tips berbuka puasa yang aman: \n\n \n Makan tiga butir kurma. Kurma merupakan sumber serat yang sangat baik. \n Konsumsi sayuran untuk memberikan vitamin dan nutrisi penting. \n Konsumsi daging tanpa lemak atau ayam tanpa kulit dan ikan, yang diolah dengan cara dipanggang untuk mendapatkan protein yang sehat. \n Hindari gorengan dan makanan olahan yang tinggi lemak atau gula. Hindari makan berlebihan dengan makan perlahan. \n Air putih cukup di malam hari. Dianjurkan 8 gelas per hari hari \n Pada siang hari, saat suhu tinggi, penting untuk tetap berada di tempat yang sejuk dan teduh, serta menghindari sinar matahari. \n \n\n \n\n Piring Sehat Sahur \n\n Pada saat sahur gunakan piring sehat sahur yang berisi makanan sehat, seperti: \n\n \n Gunakan minyak sehat, hindari lemak trans \n Konsumsi sumber karbohidrat kompleks, lauk dengan protein tinggi, serta sayuran dan buah beraneka warna yang berserat tinggi \n Air putih cukup 8 gelas perhari (2 saat sahur, 2 buka puasa dan 4 pada makan malam) \n Hindari konsumsi minuman yang bersifat diuretik seperti teh dan kopi \n \n\n \n\n \n\n Jadwal makan Ramadan \n\n Terkadang kita sulit menjaga asupan makanan saat berbuka sehingga merasa cepat kenyang sesaat setelah berbuka puasa, namun mudah lapar saat menjelang tidur. Untuk menyiasatinya, Sahabat Hermina bisa melakukan hal berikut: \n\n - Sebelum salat Magrib: makanan ringan 10% \n\n - Sesudah salat Magrib: makanan utama 40% \n\n - Sesudah salat Tarawih: makanan ringan 10% \n\n - Sahur: makanan utama 40% \n\n \n\n Selain itu, Sahabat Hermina, dapat membuat porsi makan Ramadan seperti berikut: \n\n \n ½ piring sayuran \n ¼ piring protein \n ¼ piring karbohidrat \n Buah (opsional) \n \n\n \n\n Selain mengonsumsi makanan bergizi, Sahabat Hermina dapat mengonsumsi vitamin untuk mendukung daya tahan dan kebugaran tubuh, seperti Vit C, A, D dan Zinc. Namun, tidak semua suplemen perlu dikonsumsi karena semua tergantung kebutuhan tubuh. Sahabat Hermina dapat berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter spesialis Gizi Klinik untuk suplemen nutrisi yang baik selama puasa. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 22 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
5 Minuman yang Dapat Atasi Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)<\/a><\/h3>
Demam berdarah dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang menjadi momok menakutkan ditengah masyarakat, karena obat DBD belum ditemukan. \n\n \n\n Namun, Sahabat Hermina tidak perlu kawatir. Ketika terjangkit DBD, salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan terapi yang bertujuan membantu mengurangi gejala dari DBD tersebut, misalnya dengan pemberian cairan. \n\n \n\n Karena adanya kebocoran plasma darah, penting bagi pasien DBD untuk terus mencukupi kebutuhan cairan tubuh agar tidak jatuh ke dalam keadaan hipotensi atau syok. Perlu diketahui bahwa pemberian air putih saja tidak dianjurkan oleh WHO. \n\n \n\n Berikut adalah sejumlah minuman yang bisa membantu untuk meringankan gejala demam berdarah dengue: \n\n 1. Cairan isotonik \n\n Minuman pertama yang disarankan oleh WHO untuk penderita demam berdarah dengue (DD) atau DBD adalah cairan isotonik. Minuman isotonik pada umumnya mengandung natrium atau sodium kurang lebih sebesar 200 mg/250 ml air. \n\n \n\n Cairan isotonik merupakan cairan yang baik dikonsumsi oleh orang yang dehidrasi. Namun demikian, cairan isotonik ini kurang baik jika terlalu banyak dikonsumsi oleh orang yang tidak dalam keadaan dehidrasi oleh karena kadar gulanya yang tinggi. \n\n \n\n 2. Oralit \n\n Selain cairan isotonik, pemberian cairan berelektrolit pada penderita DD atau DBD dapat diberikan melalui oralit. Ada 2 macam cairan oralit dengan komposisi yang berbeda menurut WHO dan UNICEF. Oralit lama mengandung osmolaritas yang lebih tinggi yakni 331 mmol/L, jika dibandingkan dengan oralit baru dengan osmolaritas 245 mmol/L. \n\n \n\n Untuk perbedaan kandungan elektrolit antara oralit lama dan baru adalah natrium oralit baru lebih rendah yakni 75 mEq/L, dibandingkan oralit lama 90 mEq/L. Untuk kandungan kalium masih sama antara oralit lama dan baru. \n\n \n\n Susunan oralit yang baru memiliki efek untuk mengurangi mual muntah hingga 30% jika dibandingkan oralit baru. Sehingga lebih disarankan untuk diberikan oralit yang baru dibandingkan dengan oralit yang lama. \n\n \n\n Selain oralit, pada toko-toko obat dapat pula dibeli cairan minuman pengganti elektrolit bermerk lain yang bisa diandalkan untuk bantu atasi gejala demam beradarah. Namun, sebelum membelinya, Anda bisa membaca dulu apa saja kandungan elektrolit di dalamnya. \n\n \n\n 3. Susu \n\n Selain minuman berelektrolit pada umumnya, WHO juga menyatakan bahwa susu bisa diminum untuk meringankan gejala demam berdarah dengue (DBD), daripada pemberian air putih biasa. \n\n \n\n Susu mengandung elektrolit natrium 42 mg/100 gram, kalium 156 mg/100 gram, dan juga mengandung elektrolit lain seperti kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc yang juga dibutuhkan untuk menjalankan semua fungsi tubuh. \n\n \n\n 4. Jus buah \n\n Jus buah merupakan sumber elektrolit yang baik untuk tubuh. Beberapa buah yang mengandung tinggi kalium atau potasium; misalnya pisang, jeruk, kiwi, dan alpukat. Sedangkan buah yang mengandung tinggi natrium atau sodium adalah tomat. Dan masih banyak lagi buah-buahan yang mengandung banyak elektrolit, yang lebih baik untuk diberikan kepada penderita DBD daripada hanya sekedar air putih biasa. \n\n \n\n 5. Air beras atau air barley \n\n Pemberian cairan dengan air beras atau air barley untuk mengatasi gejala demam berdarah dengue (DD atau DBD) dapat dilakukan pada 3 hari pertama demam. Pada fase kritis, kebocoran plasma hanya berlangsung selama 2-3 hari. Setelah fase kritis tersebut, cairan plasma yang keluar ke kompartemen ketiga akan kembali masuk ke pembuluh darah. \n\n \n\n \n\n Namun, hati-hati dalam memberikan cairan untuk penderita demam berdarah. Perlu diperhatikan adanya kemungkinan kelebihan cairan pada penderita DBD. Hal tersebut dapat terjadi baik karena terapi pemberian cairan yang berlebih, atau juga karena kembalinya cairan dari kompartemen ketiga ke pembuluh darah setelah fase kritis. \n\n \n\n Tanda–tanda kelebihan cairan yang perlu diperhatikan adalah kelopak mata bengkak, perut bengkak, pernapasan cepat, dan/atau mungkin juga sulit bernapas. Pada kondisi ini, pemberian cairan perlu dihentikan sementara. Pasien perlu diawasi secara ketat dan mendapatkan penanganan oleh tenaga medis. \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n ….…………………………………………………………………………………………… \n\n \n\n Sumber artikel : \n\n \n\n Dengue WHO Guideline 2011. \n\n \n\n Buku Saku Petugas Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2011. \n\n \n\n Food Composition Data Base : Milk, Non Fat, Fluid (Fat Free Skim) https://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/134?qlookup=01151&fg=&format=&man=&lfacet=&max=25&new=1. Accessed January 19, 2017 \n\n \n\n University of Otago and Ministry of Health (2011). A Focus on Nutrition. Wellington, Ministry of Health. \n\n \n\n https://hellosehat.com/ \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 13 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Tips Gizi Seimbang Selama Ramadan<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, kita telah memasuki bulan suci Ramadan. Seluruh umat muslim di dunia menjalankan ibadah puasa selama satu bulan. Bagi agama Islam dan beberapa penelitian mengungkapkan bahwa puasa baik bagi kesehatan. \n\n \n\n Namun, sebagian orang tidak merasakan dan memperoleh manfaat kesehatan dari puasa Ramadan karena ketidaktahuan atau terlena. Bahkan tidak jarang pula terjadi setelah Ramadan, semakin banyak orang sakit. Apalagi di masa pandemi COVID-19 ini, tubuh tetap harus diberi asupan gizi yang seimbang untuk membuatnya tetap sehat dan bugar. Gizi seimbang selama puasa akan memberikan asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. \n\n \n\n Saat berpuasa tidak ada perbedaan kebutuhan kalori maupun zat gizi lainnya, baik itu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral, tetap harus terpenuhi layaknya tidak sedang berpuasa karena pada dasarnya yang berbeda hanya waktu makannya saja. Yang membedakan pola makan saat berpuasa dan tidak puasa adalah jam mengonsumsi makanan. \n\n \n\n Mengatur pola makan dan minum disebut erat kaitannya dengan mengembalikan fungsi organ-organ dalam tubuh. Dengan catatan, asupan makanan dan minumannya tidak berlebihan. Selain itu selama puasa kita juga tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya. Itulah mengapa kebutuhan nutrisi tubuh juga harus terpenuhi, seperti hari-hari biasanya. \n\n \n\n Untuk menghindari berlebihan konsumsi, tipsnya pada saat sahur, seperti makan pagi atau makan siang saja, menjelang subuh biasakan konsumsi buah, air putih 2-3 gelas, dan menambah ekstra sayuran supaya kenyang lebih lama. Tambahkan alternatif cemilan berbahan karbohidrat kompleks yang dapat dikonsumsi saat sahur. Contoh produk makanan ini seperti roti gandum, buah, dan sayur. \n\n \n\n Karbohidrat kompleks mampu menahan rasa kenyang lebih lama sehingga orang yang berpuasa dapat lebih kuat menjalankan puasa seharian. Karena karbohidrat kompleks untuk diubah menjadi glukosa yang nantinya akan disimpan di dalam tubuh membutuhkan waktu lama, bila dibandingkan saat sahur mengonsumsi makanan yang roti biasa, kentang, dan lainnya \n\n \n\n Atur konsumsi makanan saat berbuka puasa. Umumnya, ketika tiba waktu berbuka puasa, seringkali tak bisa menghindari makanan dan minuman manis. Bahkan, orang-orang cenderung mengonsumsi makanan manis yang lebih banyak pada bulan puasa. Porsi yang disarankan, satu atau dua gelas teh manis. Jika ingin makan kurma, sebaiknya 3-5 buah saat berbuka puasa. Porsi mengonsumsi makanan lain juga harus diatur. \n\n \n\n Setelah salat tarawih orang-orang juga merasa lapar lagi, bisa pilih-pilih makanan yang sehat seperti buah, atau kalau masih lapar bisa makan lauk saja tanpa nasi. Jangan lupa air putih juga harus tercukupi sebelum tidur, yang paling penting harus tercukupi sehari minum 8 gelas air putih. \n\n \n\n Dengan memperhatikan asupan makanan saat berpuasa, tubuh akan tetap terjaga kesehatannya. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Palembang<\/a><\/li>
- 06 September 2020<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Gejala Pneumonia<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, penyakit pneumonia sangat sering terjadi di sekitar kita, keluarga, sahabat, maupun orang di sekitar kita. Jika tidak cepat ditangani dengan baik, pneunomia dapat berakibat fatal. Mari kita kenali lebih jauh mengenai penyakit pneumonia. \n\n \n\n Pengertian \n\n Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru. Ditinjau dari asal patogen, pneumonia dibagi menjadi tiga macam yang berbeda penatalaksanaannya, yaitu, community acquired pneumonia (CAP) yang merupakan pneumonia yang didapat di luar rumah sakit, pneunomia nosokomial yang merupakan pneumonia yang didapat selama pasien di rawat di rumah sakit, dan pneumonia aspirasi yang diakibatkan aspirasi sekret orofaringea. \n\n Laporan WHO pada 2012 menyebutkan bahwa penyebab kematian tertinggi akibat penyakit infeksi di dunia adalah infeksi saluran napas akut, termasuk pneumonia dan influenza, di susul oleh Tuberkulosis dan Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) di urutan ke-2 dan ke-3. Pneumonia di Amerika merupakan penyebab kematian ke-4 pada usia lanjut, dengan angka kematian 169,7 per 100.000 penduduk. Pneumonia merupakan penyebab kematian nomor sembilan di Brunei, nomor tujuh di Malaysia, nomor tiga di Singapura, nomor enam di Thailand, dan nomor tiga di Vietnam. \n\n Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) RI pada 2018 menunjukkan adanya peningkatan prevalensi, atau jumlah penderita pneumonia dibandingkan pada 2013. Berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan jumlah orang yang mengalami gangguan penyakit ini pada 2018 yaitu sekitar 2 persen, sedangkan pada 2013 adalah 1,8 persen. Padahal, pneumonia atau radang paru yang sering terjadi dapat bersifat serius, bahkan dapat menyebabkan kematian yakni pneumonia komunitas. Ironisnya, pneumonia menyerang sekitar 450 juta orang setiap tahunnya. Diagnosis klinis pneumonia ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala klinis, dan penunjang (RO Thorax). Diagnosis klinis pneumonia yang disertai penyakit penyerta sulit dilakukan. Penemuan kuman etiologi pneumonia merupakan hal yang sulit dan membutuhkan waktu lebih lama. Terapi empiris yang dimulai sejak awal kedatangan pasien merupakan hal yang utama. Penting juga dilakukan identifikasi kuman patogen kausatif pada pasien pneumonia. Identifikasi kuman patogen bertujuan memberikan konfirmasi ketepatan terapi dan mengurangi penggunaan antimikroba yang tidak perlu. Diagnosis dan tatalaksana pneumonia saat ini menjadi semakin rumit karena banyak pasien berusia lanjut, kondisi immunocompromised, kondisi komorbid penyerta, berbagai macam mikroorganisme, dan bertambahnya resistensi antimikroba. \n\n \n\n Gejala Pneumonia \n\n Pada Dasarnya gejala pneumonia cukup bervariasi. Namun, umumnya pneumonia disertai dengan gejala berikut ini: \n\n \n Batuk \n Demam \n Sesak napas \n Menggigil \n Kelelahan \n \n\n \n\n Pengobatan Pneumonia \n\n Pengobatan pneumonia akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan dari kondisi yang dialami. Pneumonia akibat infeksi bakteri akan ditangani dengan pemberian antibiotik. Selain itu, dokter juga dapat memberikan beberapa obat pneumonia lainnya untuk meredakan gejala yang muncul, seperti obat batuk, obat penurun demam, atau obat pereda nyeri. \n\n Jika pasien sulit bernapas, dokter akan memberikan oksigen tambahan pada kondisi berat. Penderita pneumonia dengan gejala yang berat perlu mendapatkan pengananan di rumah sakit dan pengawasan intensif dan penggunaan alat bantu nafas (ventilator) untuk mencegah komplikasi yang bisa berakibat fatal. \n\n \n\n Pencegahan Pneumonia \n\n Pneumonia dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya: \n\n \n Menjalani vaksinasi \n Memperkuat daya tahan tubuh, misalnya dengan mencukupi asupan nutrisi \n Menjaga kebersihan diri, misalnya rajin mencuci tangan dan tidak menyentuh hidung atau mulut dengan tangan yang belum dicuci \n Tidak merokok \n Menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit batuk atau pilek \n Pola hidup yang sehat, tidur yang cukup, dan olahraga yang teratur \n \n\n Nah, Sahabat Hermina, pneunomia dapat terjadi pada siapa saja di lingkungan sekitar kita. Untuk itu, marilah kita terapkan pola hidup sehat, rajin mencuci tangan, dan jauhkan diri dari asap rokok agar terhindar dari penyakit ini. Jika terdapat gejala seperti di atas, segeralah ke rumah sakit agar bisa ditangani oleh petugas kesehatan. Salam sehat. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 06 September 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 13 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 22 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 28 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 29 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 15 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 23 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Juli 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 21 Maret 2022<\/li><\/ul><\/div>