- Hermina Manado<\/a><\/li>
- 23 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Terdapat Benjolan di Payudara, Apakah Sudah Pasti itu Kanker ?<\/a><\/h3>
\n\n \n\n Masih banyak orang yang salah memahami mengenai benjolan yang timbul pada payudara. Perlu sahabat Hermina ketahui tidak semua benjolan pada payudara itu kanker, karena sebagian besar benjolan yang timbul pada payudara bersifat jinak. Tapi tidak menutup kemungkinan juga benjolan tersebut gejala dari kanker payudara. \n\n Benjolan pada payudara merupakan tumbuhnya suatu jaringan yang tidak normal di payudara, dimana kondisi ini akan berisiko jika terjadi oleh wanita daripada pria. Lantas bagaimana agar dapat membedakan mana benjolan yang bersifat jinak dan benjolan yang merupakan gejala dari kanker payudara ? \n\n Sangat disarankan Sahabat Hermina untuk melakukan pemeriksaan kesehatan jika memiliki benjolan pada payudara agar dokter dapat mengetahui benjolan seperti apa yang timbul, karena benjolan yang menjadi gejala kanker memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakannya dengan benjolan non kanker yang bersifat jinak, apa saja itu ? \n\n \n\n \n \n Terjadi perubahan pada ukuran dan tekstur payudara \n \n \n Munculnya benjolan yang tidak wajar pada payudara \n \n \n Keluar cairan berwarna yang tidak normal dari puting \n \n \n Payudara nyeri, gatal dan ukuran besar sebelah \n \n \n Puting akan tampak terkulai atau melesak ke dalam \n \n \n\n \n\n Jika sudah melakukan konsultasi dan pemeriksaan fisik dengan dokter, selanjutnya akan sangat dianjurkan bagi sobat Hermina untuk melakukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk memperkuat hasil dari pemeriksaan fisik yang telah dilakukan oleh dokter untuk dugaan ke arah kanker payudara, antara lain : \n\n \n \n USG payudara, pemeriksaan yang dilakukan menggunakan gelombang suara untuk mengetahui benjolan tersebut adalah kanker atau bukan. \n \n \n Mammografi atau Foto Rontgen pada payudara, digunakan untuk melihat apakah ada kelainan pada payudara seperti tumor, atau jaringan padat lainnya dengan lebih jelas \n \n \n Magnetic Resonance Imaging atau MRI, merupakan pemeriksaan yang menggunakan medan magnet untuk menampilkan hasil gambar pada bagian tubuh \n \n \n Biopsi, metode pemeriksaan dengan menggunakan jaringan asli dari benjolan guna untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. \n \n \n\n \n\n Pada kasus-kasus yang terjadi, jika benjolan payudara jinak maka tidak memerlukan penanganan yang khusus karena biasanya benjolan dapat menghilang dengan sendirinya. Tapi sebaliknya jika ternyata dari hasil pemeriksaan ditemukan benjolan berbahaya maka dokter akan menyarankan untuk memulai proses pengobatan agar kanker payudara tidak semakin menyebar dan menimbulkan komplikasi yang dapat mengancam nyawa. \n\n Tidak perlu khawatir sobat Hermina, jika anda memiliki keluhan ataupun ingin periksakan kondisi kesehatan. Anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter spesialis bedah di RSU Hermina Manado. Untuk informasi jadwal praktek dokter dapat diakses melalui aplikasi Halo Hermina dan website www.herminahospitals.com. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kendari<\/a><\/li>
- 27 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Lebih Dekat "Onkologi" Dalam Kehidupan Sehari-hari<\/a><\/h3>
Onkolgi jika dilihat dari segi katanya, onkologi yaitu suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang neoplasma. Neoplasma merupakan pertumbuhan jaringan baru yang abnormal, pertumbuhan jaringa ini belum tentu ganas dan belum tentu jinak. Yang akan dipelajari yaitu suatu jaringan tempat tumbuh yang baru dan merupakan bagian dari onkologi. Jadi, di masyarakat biasa dikenal dengan sebutan tumor. \n\n \n\n Tumor ini ada yang jinak dan ada juga yang ganas, dibidang onkologi sepesifik berbicara masalah tumor yang sulit dan padat artinya yang bisa dilihat. Ada pertubuhan jaringan baru yang dapat dilihat dan disentuh baik yang jinak maupn ganas, dan ada juga yang tidak dapat diraba, mislanya tumor atau keganasan pada darah. Jadi bedah onkologi adalah tumor-tumor yang teraba yang bersifat ganas dan jinak. \n\n Tumor yanng teraba bisa disentuh menggunakan sentuhan fisik maupun alat medis seperti USG. Tumor padat yang paling banyak dan sering ditemukan adalah tumor dibagian payudara, tumor pada kelenjar tiroid atau bisa disebut gondok. Kemudian, yang paling mendominasi dikalangan masyarakat adalah tumor pada bagian payudara baik yang jinak maupun ganas. \n\n \n\n Hal yang dapat membuat terjadinya tumor pada manusia itu berasal dari mutifaktor, tidak ada faktor utama yang menjadi pencetus, melainkan hanya berasal dari faktor resiko jika diihat dari hasil statistik faktor resiko ini, peluang untuk sembuhnya banyak baik dari dalam maupun luar tubuh itu sendiri. \n\n \n\n Berbicara mengenai kanker payudara yang berasal dari multifaktor tanpa kita mengetahui penyebab utmanya karena biasanya ada faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kanker payudara seperti, pengaruh hormonal, konsumsi makanan berkolestrol tinggi, dan aktifitas manusia itu sendiri, karena mengkonsusmsi kolestrol secara berlebihan yang akan berubah menjadi hormon, jadi pada prinsipnya tidak ada faktor utama yang menyebabkan terjadinya kanker payudara, karena hal itu terjadi melalui multifaktor. \n\n \n\n Gejala-gejala ketika pasien mengalamai tumor atau kanker payudara yaitu, adanya benjolan pada payudara, oleh karena itu pasien dianjurkan untuk memeriksakan payudaranya minimal sebulan sekali dalam waktu 7 sampai 10 hari pada masa haid, karena diwaktu itu payudara tidak dalam keadaan tegang atau tertarik. Disarankan untuk pasien yang baru pertama kali menyadari benjolan pada payudara disarankan untuk “PANIK DINI” agar segera memeriksakan ke puskesmas atau rumah sakit atau ke dokkter spesialis onkologi. Gejala lainnya adalah adanya lecet lecet pada bagian putting susu. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 10 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Perbedaan Tingkat Stadium pada Kanker Payudara <\/a><\/h3>
Ketika sesorang didiagnosis kanker, biasanya akan turut disertai dengan stadiumnya. Bukan sekedar angka, setiap tingkatan stadium ini memiliki makna tersendiri. Pahami dan kenali yuk.. \n\n Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa. Pada stadium yang lebih parah, sel-sel abnormal ini dapat menyebar melalui kelenjar getah bening ke organ tubuh lainnya. \n\n Istilah stadium pada kanker merupakan suatu tingkat pengelompokkan berdasarkan perkembangan penyakit kanker. Semakin lanjut tingkat keparahan kanker tersebu, semakin tinggi pula stadiumnya. \n\n Penentuan stadium ini dapat berbeda – beda, tergantung bagian tubuh mana yang mengalami keganasan, stadium juga digunakan dalam diagnosis penyakit untuk menentukkan strategi penanganan dan memperkirakan hidup pada pasien. \n\n Komponen Untuk Menilai Stadium Pada Kanker : \n\n \n Ukuran benjolannya \n Penyebab ke kelenjar getah bening di sekitarnya \n Penyebaran sel kanker pada organ tubuh lain yang letaknya jauh dari payudara atau disebut dengan metastasis. \n \n\n Stadium pada Kanker Payudara : \n\n \n Stadium 0 \n \n\n Sela kanker masih berada dalam saluran payudara (kelenjar susu), belum menyebar ke kelenjar getah bening ataupun jaringan sehat di sekitarnya. Pada stadium ini pasien memiliki harapan hidup yang baik dengan tingkat kesembuhan yang tinggi \n\n \n Stadium 1 \n \n\n Tumor masih berukurn kecil, belum menyebar ke kelenjar getah bening maupun mengalami metastasis. Termasuk stadium awal atau dini \n\n \n Stadium 2 dan 3 \n \n\n Kanker berukuran sedang hingga besar, dengan atau tanpa penyebaran ke kelenjar getah bening atau sekitarnya tetapi belum mengalami metastasis. Disebut juga dengan stadium lokal lanjut \n\n \n Stadium 4 \n \n\n Kanker dengan ukuran berapapun, dengan atau tanpa penyebaran ke kelenjar getah bening atau sekitarnya, dan sudah mengalami metastasis. Pada stadium ini disebut juga stadium akhir. \n\n Untuk menentukan stadium pada pasien dibutuhkan serangkaian pemeriksaan lengkap. Dokter akan mengumpulkan berbagai data yang diperlukan untuk penegakkan stadium pada pasien. \n\n Pengobatan Kanker Payudara \n\n Penanganan untuk penyakit ini bergantung pada jenis kanker yang dialami, stadium kanker, ukuran massa, serta sensitivitas sel kanker terhadap hormon. Dokter akan menentukan terapi yang paling sesuai dengan keadaan penderita berdasarkan hal-hal tersebut. Beberapa pilihan pengobatan pada kanker payudara, antara lain: \n\n \n Pembedahan, yang meliputi pengangkatan kanker atau benjolan (lumpektomi), pengangkatan seluruh payudara (mastektomi), pengangkatan jumlah terbatas dari kelenjar limfe (sentinel node biopsy), atau pengangkatan beberapa kelenjar limfe (axillary lymph node dissection). \n Radioterapi, yang dilakukan dengan menggunakan energi sinar X dan proton untuk mematikan sel-sel kanker. \n Kemoterapi, yang dilakukan dengan menggunakan obat-obatan tertentu untuk mematikan sel kanker. \n Terapi hormonal, untuk menghalangi sel kanker untuk mendapatkan hormon yang mereka butuhkan untuk tumbuh. \n Terapi biologis, bekerja dengan sistem kekebalan tubuh pengidap untuk membantu melawan sel kanker, atau untuk mengontrol efek samping dari perawatan kanker lainnya. \n Terapi Radiasi, menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. \n \n\n Umumnya, pasien akan menjalani prosedur pembedahan untuk kanker payudara dan mendapatkan penanganan lain sebelum dan / atau sesudah pembedahan, seperti kemoterapi, terapi hormonal, atau terapi radiasi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Purwokerto<\/a><\/li>
- 22 Februari 2022<\/li><\/ul><\/div>
Bukan Kanker, Ini 4 Penyebab Benjolan pada Payudara<\/a><\/h3>
Merasakan adanya benjolan di payudara tentu dapat membuat Sahabat Hermina menjadi khawatir. Pasalnya, benjolan yang muncul di sekitar payudara sering dikaitkan dengan kanker payudara. Padahal, tidak semua benjolan di payudara merupakan gejala kanker payudara. Beberapa kondisi lain yang juga bisa menyebabkan munculnya benjolan di payudara selain kanker yaitu: \n\n \n\n 1. Tumor Jinak \n\n Salah satu jenis tumor jinak yang paling sering muncul dan terjadi adalah Fibroadenoma. Benjolan yang disebabkan oleh tumor ini memiliki ciri-ciri seperti padat, bulat, kenyal namun tidak terasa nyeri. \n\n Kondisi ini terjadi saat tubuh mengalami kelainan, yaitu terjadinya pembentukan kelenjar susu secara berlebihan. Penyebab dari tumor ini umumnya tidak diketahui secara pasti, tapi biasanya benjolan akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. \n\n \n\n 2. Kista \n\n Benjolan di sekitar payudara bisa juga muncul karena kista, yaitu benjolan yang ada di kedua atau salah satu payudara dan biasanya berisi cairan. Jumlah dan ukuran serta bentuk dari kista ini berbeda-beda pada setiap orang. Tingkat kepadatan atau kekenyalan benjolan pun berbeda pula dan berubah sesuai siklus menstruasi. Perubahan hormon diduga menjadi penyebab kista yang seringnya dialami wanita berusia 30-60 tahun. \n\n \n\n 3. Lemak \n\n Luka atau cedera terutama di bagian dada, dapat menyebabkan munculnya benjolan di seputar payudara. Penyebab dari kondisi ini adalah lemak yang ada pada payudara membentuk benjolan yang bersifat bulat, padat dan kencang tapi tidak terasa nyeri. Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, segera ambil tindakan dan lakukan pemeriksaan jika merasa benjolan di sekitar payudara muncul karena cedera. Sebab, luka jenis ini membutuhkan penanganan khusus. \n\n \n\n 4. Perubahan hormon \n\n Perubahan hormon yang terjadi pada wanita selama siklus menstruasi dapat menyebabkan perubahan fibrosistik. Hal ini biasanya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun dengan sejumlah gejala, seperti memiliki benjolan pada salah satu atau kedua payudara. Biasanya benjolan yang disebabkan kondisi ini akan berubah menjadi lebih besar dan mengeras saat akan memasuki masa menstruasi. Hal ini sebenarnya tidak membutuhkan penanganan dan operasi khusus, sebab biasanya nyeri pada benjolan akan mereda setelah haid. \n\n \n\n Agar masalah pada payudara bisa dideteksi dini, wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan sendiri pada payudara secara rutin atau SADARI. Dengan rutin melakukan SADARI, Sahabat Hermina akan dengan mudah mengetahui ketika terjadi perubahan pada payudara. Apabila Sahabat Hermina memiliki keluhan seputar benjolan pada payudara, segera konsultasikan dengan dokter spesialis bedah kami. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 10 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Kanker Payudara pada Pria<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, tidak hanya wanita, pria juga bisa terkena kanker payudara. Meskipun tidak memiliki payudara yang sama seperti wanita, tapi para pria tetap memiliki jaringan payudara yang bertumbuh selama masa pubertas. Hanya saja, perkembangan jaringan ini pada pria tidak sebanyak wanita. Nah, karena memiliki jaringan payudara, para pria pun berisiko mengalami kanker payudara, meskipun sangat jarang terjadi. Sel-sel kanker bisa berkembang pada jaringan payudara kecil pria, lebih tepatnya di belakang puting. Survey tahun 2020, kasus yang diperkirakan ada 2620 kasus dengan 520 orang meninggal. \n\n Faktor Penyebab Kanker Payudara pada Pria \n\n Penyebab terjadinya kanker payudara pada pria meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan kasus kanker payudara dialami oleh pria yang berusia di antara 60-70 tahun. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan kanker payudara pada pria juga bisa terjadi di usia berapa pun. Beberapa hal yang dapat penyebab terjadinya kanker payudara pada pria: \n\n \n Memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker payudara, terutama saudara perempuan dekat. \n Pernah terkena paparan radiasi pada bagian dada. \n Mengalami pembesaran payudara (ginekomastia) akibat hormon atau obat perawatan, atau akibat infeksi dan racun. \n Mengonsumsi asupan estrogen. \n Mengidap sebuah kondisi genetik langka yang disebut sindrom Klinefelter. \n Pecandu alkohol. \n Mengidap penyakit hati yang parah (sirosis). \n Terjadi mutasi atau kelainan genetik. Pria dengan gen BRCA2 berisiko lebih besar mengalami kanker payudara. \n Mengidap penyakit testis, seperti mumps orchitis, cedera testis, dan testis tidak turun. \n Sering datang terlambat di diagnosis dan mencari pertolongan. \n \n\n Kenali Gejala Kanker Payudara pada Pria \n\n Gejala awal kanker payudara pada pria umumnya hampir sama dengan gejala kanker payudara pada wanita, yaitu adanya benjolan keras di salah satu payudara yang biasanya tidak terasa sakit. Benjolan ini biasanya muncul di bawah puting dan areola (lingkaran berwarna gelap di sekeliling puting). Selain itu, berikut ini beberapa gejala kanker payudara pada pria pada tahap awal yang perlu diwaspadai: \n\n \n Benjolan pada payudara yang tidak nyeri. Akan tetapi, nyeri payudara dapat terjadi pada beberapa kasus. \n Perubahan pada kulit payudara, seperti kemerahan, bersisik, berlesung, atau tertarik ke dalam. \n Perubahan pada puting payudara, seperti kemerahan, bersisik, atau tertarik ke dalam. \n Terdapat cairan dari puting payudara baik, perdarahan atau air susu. \n Pembesaran kelenjar getah bening, khususnya pada kelenjar getah bening ketiak. \n Nyeri tulang, khususnya jika tumor sudah menyebar ke tulang. \n \n\n Pengobatan Kanker Payudara pada Pria \n\n Dokter akan mencoba untuk mencari ciri-ciri kanker payudara pada pria. Selanjutnya, pemeriksaan penunjang yang meliputi USG, mammogram, dan biopsi dapat dilakukan untuk mengonfirmasi dugaan kanker payudara. Pengobatan kanker payudara pria pun sama dengan wanita, yang meliputi: \n\n \n Operasi pengangkatan jaringan payudara (mastektomi), termasuk pengangkatan kelenjar getah bening di sekitar ketiak. \n Radioterapi atau terapi radiasi kanker payudara. Terapi ini dapat dilakukan setelah operasi untuk menghilangkan sel kanker yang tersisa di payudara, otot dada, atau ketiak. Kemoterapi kanker payudara. \n Prosedur ini biasanya dilakukan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang mungkin menyebar ke luar payudara pria. \n Terapi hormon. Terapi hormon pada pria biasanya menggunakan obat tamoxifen. Adapun obat terapi hormon lainnya yang biasa digunakan untuk wanita belum terbukti efektif untuk pria. \n \n\n Dengan berbagai pengobatan ini, kanker payudara masih mungkin disembuhkan, terutama bila ditemukan saat stadium awal. Namun, kemungkinan sembuh dari kanker payudara akan menurun bila sel kanker telah menyebar di luar jaringan payudara. \n\n Nah Sahabat Hermina, bila Anda mengalami gejala kanker payudara, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Selain itu, Anda pun harus menerapkan pola hidup sehat untuk menurunkan risiko serta mencegah kanker payudara, termasuk pada pria. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Metland Cibitung<\/a><\/li>
- 06 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Lebih Dalam Tumor Payudara dan Lakukan SADARI <\/a><\/h3>
Tumor payudara umumnya ditandai dengan tumbuhnya benjolan di sekitar payudara. Sebagian besar benjolan di payudara dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dan tidak berisiko menjadi kanker payudara. \n\n Meski demikian, bukannya tidak mungkin benjolan di payudara berkembang menjadi tumor ganas (kanker). Nah, ada beberapa perbedaan antara benjolan payudara yang bersifat jinak dan benjolan yang berbahaya atau ganas (kanker). \n\n Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus terbanyak, dan menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat kanker, karena sebagian besar pasien kanker payudara datang berobat pada stadium lanjut. Padahal, jika terdeteksi dini dan segera diterapi, sebetulnya kanker bisa dikalahkan. \n\n Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti saat melakukan SADARI 7-10 hari setelah menstruasi: \n\n 1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. \n\n 2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara. \n\n 3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada Anda. \n\n 4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. \n\n 5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi. \n\n 6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. \n\n ini sebabnya mengapa pemeriksaan payudara secara mandiri, konsultasi ke dokter bedah dan pemeriksaan mammografi (imaging) secara rutin penting dilakukan. \n\n Menurut keterangan National Institutes of Health dan Kemenkes RI, saat kanker tumbuh, ciri-cirinya bisa berupa: \n\n 1. Terasa benjolan di payudara dan sering kali tidak terasa nyeri. \n\n 2. Terdapat perubahan tekstur kulit payudara, kulit payudara mengeras dengan permukaan seperti kulit jeruk \n\n 3. Perhatikan apabila terdapat luka pada bagian payudara yang tidak sembuh. \n\n 4. Keluar cairan dari puting. \n\n 5. Terdapat cekungan atau tarikan di kulit payudara. \n\n 6. Pada pria, gejala kanker payudara termasuk benjolan payudara dan nyeri serta nyeri payudara. \n\n Sementara itu, kanker payudara pada stadium lanjut bisa menimbulkan berbagai gejala tambahan, seperti: \n\n 7. Sakit tulang \n\n 8. Nyeri payudara atau ketidaknyamanan. \n\n 9. Bisul kulit (skin ulcers). \n\n 10. Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak (di sebelah payudara yang terkena kanker). \n\n 11. Penurunan berat badan. \n\n Nah, andaikan dirimu atau terdapat anggota keluarga yang mengalami gejala-gejala di atas, segeralah periksakan diri ke dokter. \n\n Dokter Salome dan tim siap membantu mengidentifikasi gejala tersebut dan memberikan penanganan segera. \n\n \n\n Untuk pendaftaran ke Spesialis Bedah, khususnya ke dokter Salome, SpB, silahkan melakukan pendaftaran online melalui: \n\n 1. Call Center: 1500 488 \n\n 2. Mobile apps: Halo Hermina (tersedia untuk IOS dan Android) \n\n 3. Website: www.herminahospitals.com \n\n Sehat Bersama RS Hermina Metland Cibitung \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 20 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Deteksi Dini Kanker Payudara <\/a><\/h3>
Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel ductus maupun lobulus. Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. \n\n \n\n Prevalensi kanker tertinggi adalah di provinsi DI Yogyakarta 4,86 per 1000 penduduk, diikuti Sumatera Barat 2,47 79 per 1000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per 1000 penduduk. Untuk pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia, khususnya dua jenis kanker terbanyak di Indonesia, yaitu kanker payudara dan leher rahim, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, antara lain deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun dengan menggunakan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) untuk payudara dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk leher rahim. \n\n \n\n \n\n Apa Saja Faktor Risiko Kanker Payudara? \n\n \n\n Kanker payudara terjadi akibat pertumbuhan abnormal dari sel–sel pada payudara. Pertumbuhan abnormal ini diduga disebabkan oleh mutasi gen yang diturunkan secara genetik. Selain itu,terdapat beberapa faktor risiko yang diduga menjadi pemicu kanker payudara, yaitu: \n\n \n Jenis kelamin wanita \n Berusia lebih dari 50 tahun \n Riwayat keluarga(genetik) \n Riwayat penyakit payudara sebelumnya \n Riwayat menstruasi dini (kurang dari 12 tahun) \n Menopause pada usia kurang dari 55 tahun \n Riwayat reproduksi (tidak memiliki anak dan tidak menyusui) \n Hormonal \n Obesitas \n Konsumsi Alkohol \n Faktor lingkungan \n \n\n \n\n \n\n Bagaimana Gejala Kanker Payudara? \n\n \n\n Kanker payudara dapat tidak menunjukkan gejala tertentu. Beberapa gejala kanker payudara, antara lain: \n\n \n Benjolan atau pengerasan pada payudara yang berbeda dari jaringan sekitar \n Darah keluar dari puting payudara \n Kemerahan atau pembesaran pori-pori kulit payudara, yang menyerupai kulit jeruk \n Nyeri dan pembengkakan pada payudara \n Pengelupasan kulit di sekitar puting payudara \n Perubahan pada kulit payudara, seperti cekungan \n Perubahan ukuran, bentuk atau tampilan dari payudara \n Puting tertarik masuk ke dalam \n Benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak \n \n\n \n\n \n\n Bagaimana Deteksi Dini Kanker Payudara? \n\n \n\n Dokter akan mendiagnosis kanker payudara dengan melakukan wawancara medis lengkap, pemeriksaan fisik langsung untuk mendeteksi perubahan pada payudara serta kelenjar getah bening pada ketiak, serta pemeriksaan penunjang, seperti: \n\n \n Mammogram atau foto payudara, untuk mendeteksi kelainan pada payudara \n Ultrasonografi (USG) payudara, untuk menentukan benjolan payudara berupa massa padat atau kista yang berisi cairan \n Biopsi dengan pengambilan sampel jaringan, untuk diperiksa di laboratorium dan menentukan sel yang diperiksa bersifat jinak atau ganas \n Computerized Tomography scan (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), untuk menentukan ukuran serta penyebaran dari kanker payudara \n \n\n \n\n \n\n Kapan Harus ke Dokter? \n\n \n\n Jika mengalami benjolan, pembengkakan, atau perubahan pada payudara, yang sebelumnya tidak pernah ditemukan, segera periksakan diri ke Dokter Spesialis Bedah Onkologi untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 20 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Februari 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 23 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>