- Hermina Purwokerto<\/a><\/li>
- 18 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Sejak Dini Kanker Serviks <\/a><\/h3>
Halo sahabat Hermina, tahukah anda kanker serviks adalah salah satu penyakit yang bisa mengakibatkan kematian bagi penderitanya. Oleh karena itu wajib untuk diketahui tanda-tanda kanker serviks sejak dini agar bisa terhindar dari penyakit ini. \n\n Hampir 95% kanker serviks pada wanita disebabkan oleh virus HPV, yaitu virus papiloma (human papilloma virus). Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) biasa terjadi pada perempuan di usia reproduksi. Infeksi ini dapat menetap, berkembang menjadi displasi atau sembuh sempurna. Ada dua golongan HPV yaitu HPV risiko tinggi atau disebut HPV onkogenik. \n\n Berikut adalah Faktor Risiko apa saja yang menyebabkan perempuan terpapar HPV : \n\n 1. Menikah/memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 20 tahun) \n\n 2. Berganti-ganti pasangan seksual \n\n 3. Berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti pasangan \n\n 4. Riwayat infeksi di daerah kelamin atau randang panggul \n\n 5. Perempuan perokok dan perokok pasif. Perempuan perokok berisiko 2.5 kali lebih besar, sedangkan perokok pasif risikonya 1.4 kali lebih besar \n\n Berikut adalah tanda-tanda yang harus sahabat hermina perhatikan: \n\n \n Pendarahan vagina \n \n\n Pendarahan vagina yang ekstrim terutama di antara siklus menstruasi dan pendarahan setelah menopause dapat menjadi gejala dan tanda dari kanker seviks. Pada tahap awal kanker serviks mungkin sama sekali tanpa gejala. \n\n \n Pendarahan saat berhubungan seksual \n \n\n Jika saat kontak atau bersentuhan ketika berhubungan seksual pada alat vital dan menimbulkan pendarahan atau bahkan mengalami keputihan berat, maka bisa jadi itu merupakan tanda kanker serviks. Nyeri atau rasa sakit ketika berhubungan seksual juga dapat menjadi tanda. \n\n \n Mungkin ada metastasis \n \n\n Pada kasus lanjut kanker serviks, mungkin akan hadir metastasis di perut, paru-paru, atau bagian lainnya. Ini juga harus diperiksa sesegera mungkin. \n\n Ada beberapa gejala yang bahkan dikatakan kurang terkait, seperti kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, kelelahan, nyeri panggul, sakit kaki, sakit punggung, patah tulang, bahkan hingga kebocoran urin atau fases (jarang terjadi). Maka dari itu wajib untuk diketahui tanda-tanda berikut agar bisa mendeteksi secara dini supaya tidak ada keterlambatan penanganan dengan rutin memeriksakan kepada dokter. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pasteur<\/a><\/li>
- 03 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
Peluang untuk Sembuh akan lebih besar jika Kanker Serviks Terdeteksi lebih awal, simak selengkapnya !<\/a><\/h3>
Kanker Serviks \n\n Kanker serviks merupakan penyakit keganasan yang berasal dari serviks. Serviks ialah sepertiga bagian bawah rahim yang berhubungan dengan vagina. \n\n Kanker serviks merupakan penyebab kanker kedua terbanyak pada wanita. Pada tahun 2018 diperkirakan 570.000 wanita menderita kanker serviks dan sekitar 311.000 meninggal akibat kanker serviks. Di Indonesia sendiri kanker serviks menempati urutan ke-2 dari 10 kanker terbanyak dengan insiden sebesar 12,7%. Menurut Departemen Kesehatan RI saat ini, jumlah wanita penderita baru kanker serviks berkisar 90-100 kasus per 100.000 penduduk dengan jumlah kasus 40.000 per tahunnya. \n\n Kanker serviks dapat disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus), terutama sub tipe 16 dan 18 yang umumnya ditularkan melalui hubungan seksual. Adapun faktor resiko terjadinya kanker serviks antara lain: \n\n \n Aktivitas seksual pada usia muda \n Berganti-ganti pasangan seksual atau berhubungan seksual dengan pria yang sering berganti pasangan \n Merokok \n Penyakit menular seksual \n Gangguan imunitas \n \n\n Perkembangan kanker serviks yang invasif diawali oleh adanya infeksi HPV yang kemudian berprogresi menjadi lesi prekanker. Pada umumnya, lesi prekanker ini belum memberikan gejala. Bila telah menjadi kanker yang invasif, gejala yang muncul umumnya berupa perdarahan vagina yang abonormal (contact bleeding, saat berhubungan intim), nyeri saat berhubungan, dan keputihan. Pada stadium yang lebih lanjut, gejala dapat berkembang menjadi nyeri pinggang atau perut bagian bawah sampai dengan gangguan berkemih. Untuk mendiagnosis kanker serviks dibutuhkan pemeriksaan kondisi rahim, vagina, rectum, dan anus secara menyeluruh dan pemeriksaan penunjang tambahan seperti biopsi serviks, serta beberapa pemeriksaan lain (CT scan, MRI, PET scan, dll) untuk menentukan penyebaran dan stadium kanker serviks. \n\n Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker serviks antara lain ialah dengan vaksinasi HPV dan pemeriksaan deteksi dini lesi prekanker secara rutin. Untuk mendeteksi adanya lesi prekanker pada serviks dapat dilakukan pemeriksaan skrining antara lain dengan papsmear, inspeksi visual dengan Asam Asetat (IVA) atau Lugoliodin (VILI), dan tes DNA HPV. \n\n Rekomendasi pemeriksaan skrining untuk mendetesi lesi pada kanker serviks ialah: \n\n \n Usia <21 tahun : tidak perlu skrining \n Usia 21-29 tahun : pemeriksaan pap smear setiap 3 tahun \n Usia 30-65 tahun : pemeriksaan pap smear setiap 3 tahun atau pemeriksaan pap smear dan tes HPV setiap 5 tahun \n Usia >65 tahun : tidak perlu skrining jika hasil tes sebelumnya normal \n \n\n Pengobatan kanker serviks bergantung pada stadium kanker dan kondisi pasien. Tindakan yang dilakukan untuk pengobatan kanker serviks dapat meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, ataupun kombinasi dari ketiganya. Prognosis pasien dengan kanker serviks juga bergantung pada stadium penyakitnya. Peluang untuk sembuh akan lebih besar jika kanker serviks terdeteksi lebih awal. Oleh karenanya, disarankan untuk melakukan pemeriksaan skrining kanker serviks secara rutin dan segera menemui dokter apabila Anda mengalami gejala diatas. \n\n di tinjau oleh : dr. Ali Budi Harsono, Sp.OG,K-Onk \n\n Referensi: \n\n \n Panduan Penatalaksaan Kanker Serviks. Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Jakarta. 2017 \n Zhang S, et al. CervicaL Cancer: Epidemiology, risk factor, dan screening. Chin J Cancer Res. 2020; 32(6): 720-728 \n Ngoma M, et al. Cancer prevention: cervical cancer. Ecancermedicalscience. 2019; 13:952 \n Updated Cervical Cancer Screening Guidelines. American College of Obstetricians and Gynecologist. April 2021. \n Boardman CH, et al. Cervical Cancer. Medscape. 2021 \n Sachdev P. Cervical Cancer. WebMD. 2021 \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 27 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
Gejala Kanker Serviks<\/a><\/h3>
Tahukah Sahabat hermina Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Kanker ini terjadi saat ada sel-sel di leher rahim alias serviks yang tidak normal, dan berkembang terus dengan tidak terkendali. Karena itu, sangat penting untuk melakukan screening untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul masalah yang serius. \n\n Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke vagina. Serviks memiliki fungsi untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Selain itu serviks juga berfungsi untuk melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar. Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Penyebab dari terjadinya kanker serviks adalah Human papilloma Virus (HPV), kanker serviks terjadi ketika sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga membentuklah sel kanker. \n\n Jenis kanker serviks \n\n Ada dua jenis kanker serviks yang mungkin dialami, yauitu : \n\n \n Karsinoma sel skuamosa (KSS), adalah jenis kanker yang berawal dari dinding bagian luar leher rahim dan mengarah ke vagina. Jenis kanker pada leher rahim ini yang paling sering terjadi. \n Adenokarsinoma, adalah jenis kanker yang berawal pada sel glandular atau sel kelenjar pada saluran leher rahim. \n \n\n \n\n Ciri dan gejala kanker serviks \n\n Banyak kasus pada kanker serviks stadium awal atau sering disebut dengan pre-kanker tidak mengalami gejala apapun. Kanker leher rahim atau kanker serviks tidak menunjukkan gejala awal hingga saat tumor terbentuk. Setelah itu ketika tumor sudah terbentuk kemudian mendorong organ di sekitar dan mengganggu sel-sel yang sehat. \n\n Ciri - ciri yang sering muncul pada kasus kanker serviks adalah sebagai berikut \n\n \n Perdarahan tidak wajar dari vagina \n Siklus menstruasi tidak teratur \n Adanya perdarahan padahal tidak sedang haid \n Menstruasi menjadi lebih lama \n Nyeri pada panggul dan pinggang \n Nyeri saat berhubungan seks \n Perdarahan setelah atau saat berhubungan seks, \n Perdarahan setelah menopause \n Badan lemas dan mudah lelah. \n Hilangnya nafsu makan \n Berat badan menurun \n Keputihan yang tidak normal, (berbau menyengat atau disertai darah) \n \n\n \n\n Terdapat beberapa kondisi lain seperti infeksi juga dapat menyebabkan berbagai ciri kanker serviks. Sahabat hermina, ketika menemukan ciri dan tada seperti diatas disaranakan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan terdekat, karena dengan mengabaikan kemungkinan gejala kanker serviks hanya akan membuat kondisi sahabat hermina akan memburuk dan kehilangan kesempatan perawatan yang efektif. \n\n \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar kanker Serviks (kanker leher rahim) kepada dokter spesialis kandungan di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 27 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 03 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>