- Hermina Balikpapan<\/a><\/li>
- 30 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
Alat USG yang Paling Modern, Adakah Efek Samping Radiasi dari USG 4D Terhadap Janin?<\/a><\/h3>
USG adalah salah satu metode pencitraan yang digunakan untuk memantau kehamilan. Seiring dengan kemajuan teknologi , USG tersedia dalam beberapa jenis yaitu USG 2 dimensi (D), USG 3D dan yang terbaru berupa USG 4D. Tetapi dengan kecanggihan alat usg saat ini, apakah ada efek samping radiasi dari USG 4D terhadap janin? Yuk kita simak edukasi berikut. \n\n USG dilakukan dengan memantulkan gelombang suara yang dipancarkan oleh alat yang disebut tranducer, yang ditempelkan pada perut Ibu atau di masukkan ke dalam vagina. Gelombang suara akan memantul pada organ-organ internal, cairan dan tubuh janin. Pantulan ini kemudian akan di tangkap oleh tranducer dan di ubah menjadi gambar dalam 2D, 3D atau 4 D yang mana akan berbeda dalam bentuk gambar yang muncul. USG 2 D menghasilkan gambar datar berwarna hitam putih. Sementara USG 3 D menghasilkan gambar dengan volume dan kedalaman sehingga lebih mirip dengan aslinya. USG 3 D menghasilkan gambar yang statis. Jika ingin mengamati perkembangan janin secara real time, dibutuhkan USG 4 D. \n\n Ibu hamil disarankan untuk menjalani pemeriksaan dengan USG selama kehamilan karena beberapa manfaat akan diperoleh dari pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan USG di antaranya : \n\n \n \n Memastikan kehamilan dan perkiraan taksiran persalinan ( apalagi bisa dihitung lebih tepat) \n \n \n Memastikan jumlah janin dalam kandungan \n \n \n Memastikan posisi janin di dalam atau di luar kandungan \n \n \n Menentukan jenis kelamin bayi \n \n \n Mendeteksi masalah pada Rahim, indung telur, mulut Rahim dan plasenta \n \n \n Mendeteksi kelainan pada bayi \n \n \n Mendeteksi dan memantau detak jantung janin serta kesejahteraan janin dalam kandungan \n \n \n Mendeteksi kecukupan jumlah air ketuban \n \n \n Mendeteksi kesesuaian perkembangan janin berdasar usia dan taksiran berat janin \n \n \n Memantau posisi janin dalam kandungan. \n \n \n\n Jika memutuskan memilih pemeriksaan dengan USG 4 D, maka waktu yang terbaik untuk pemeriksaan ini adalah pada usia kehamilan 27 hingga 32 minggu. Pemeriksaan di luar waktu itu mungkin akan menghasilkan gambar yang kurang optimal. \n\n Pada trimester pertama dan kedua , janin belum memiliki cukup lemak di bawah kulitnya janin kemungkinan besar sudah berada di dalam panggul sehingga lebih sulit mengamati wajah janin. Akan tetapi berbeda dengan kehamilan kembar, USG 4 D sebaiknya dilakukan tidak jauh dari 27 minggu usia kehamilan agar di dapat gambaran tiap janin yang lebih jelas. \n\n Keunggulan USG 4D di antaranya : \n\n \n \n Mampu melihat pergerakan janin lebih jelas \n \n \n Deteksi kelainan janin lebih akurat seperti kelainan jantung bawaan, bibir sumbing, jumlah jari tangan atau kaki berlebih, kelainan bentuk telinga, kelainan bentuk tulang belakang, kelainan bentuk rahang (mikrognatia) \n \n \n\n \n \n Meskipun bisa dilakukan dengan atau tanpa keluhan, USG 4D lebih di anjurkan pada Ibu hamil yang beresiko tinggi mengalami masalah kehamilan. \n \n \n\n Efek samping pemeriksaan USG 4 D \n\n Secara umum pemeriksaan USG 4D aman dilakukan. Sampai saat ini belum dilaporkan adanya resiko pemeriksaan USG 4D yang diketahui. Namun hanya dokter kandungan atau tenaga medis yang berkompeten yang boleh melakukan pemeriksaan USG 4D. Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, ketika gelombang suara yang digunakan,dalam pemeriksaan masuk ke tubuh , jaringan tubuh menjadi sedikit panas dan bisa menghasilkan gas dalam cairan atau jaringan tubuh. Namun efek samping gas ini belum diketahui. Oleh karena itu maka sebaiknya pemeriksaan USG hanya perlu dilakukan untuk kebutuhan medis. \n\n USG adalah salah satu metode pencitraan yang digunakan untuk memantau kehamilan. Seiring dengan kemajuan teknologi , USG tersedia dalam beberapa jenis yaitu USG 2 dimensi (D), USG 3D dan yang terbaru berupa USG 4 D. \n\n USG dilakukan dengan memantulkan gelombang suara yang dipancarkan oleh alat yang disebut tranducer, yang ditempelkan pada perut Ibu atau di masukkan ke dalam vagina. Gelombang suara akan memantul pada organ-organ internal, cairan dan tubuh janin. Pantulan ini kemudian akan di tangkap oleh tranducer dan di ubah menjadi gambar dalam 2D, 3D atau 4 D yang mana akan berbeda dalam bentuk gambar yang muncul. USG 2 D menghasilkan gambar datar berwarna hitam putih. Sementara USG 3 D menghasilkan gambar dengan volume dan kedalaman sehingga lebih mirip dengan aslinya. USG 3 D menghasilkan gambar yang statis. Jika ingin mengamati perkembangan janin secara real time, di butuhkan USG 4 D. \n\n Ibu hamil disarankan untuk menjalani pemeriksaan dengan USG selama kehamilan karena beberapa manfaat akan diperoleh dari pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan USG di antaranya : \n\n \n \n Memastikan kehamilan dan perkiraan taksiran persalinan ( apalagi bisa dihitung lebih tepat) \n \n \n Memastikan jumlah janin dalam kandungan \n \n \n Memastikan posisi janin di dalam atau di luar kandungan \n \n \n Menentukan jenis kelamin bayi \n \n \n Mendeteksi masalah pada Rahim, indung telur, mulut Rahim dan plasenta \n \n \n Mendeteksi kelainan pada bayi \n \n \n Mendeteksi dan memantau detak jantung janin serta kesejahteraan janin dalam kandungan \n \n \n Mendeteksi kecukupan jumlah air ketuban \n \n \n Mendeteksi kesesuaian perkembangan janin berdasar usia dan taksiran berat janin \n \n \n Memantau posisi janin dalam kandungan. \n \n \n\n Jika memutuskan memilih pemeriksaan dengan USG 4 D, maka waktu yang terbaik untuk pemeriksaan ini adalah pada usia kehamilan 27 hingga 32 minggu. Pemeriksaan di luar waktu itu mungkin akan menghasilkan gambar yang kurang optimal. \n\n Pada trimester pertama dan kedua , janin belum memiliki cukup lemak di bawah kulitnya janin kemungkinan besar sudah berada di dalam panggul sehingga lebih sulit mengamati wajah janin. Akan tetapi berbeda dengan kehamilan kembar, USG 4 D sebaiknya dilakukan tidak jauh dari 27 minggu usia kehamilan agar di dapat gambaran tiap janin yang lebih jelas. \n\n Keunggulan USG 4D di antaranya : \n\n \n \n Mampu melihat pergerakan janin lebih jelas \n \n \n Deteksi kelainan janin lebih akurat seperti kelainan jantung bawaan, bibir sumbing, jumlah jari tangan atau kaki berlebih, kelainan bentuk telinga, kelainan bentuk tulang belakang, kelainan bentuk rahang (mikrognatia) \n \n \n\n \n \n Meskipun bisa dilakukan dengan atau tanpa keluhan, USG 4D lebih di anjurkan pada Ibu hamil yang beresiko tinggi mengalami masalah kehamilan. \n \n \n\n Efek samping pemeriksaan USG 4 D \n\n Secara umum pemeriksaan USG 4D aman dilakukan. Sampai saat ini belum dilaporkan adanya resiko pemeriksaan USG 4D yang diketahui. Namun hanya dokter kandungan atau tenaga medis yang berkompeten yang boleh melakukan pemeriksaan USG 4D. Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, ketika gelombang suara yang digunakan,dalam pemeriksaan masuk ke tubuh , jaringan tubuh menjadi sedikit panas dan bisa menghasilkan gas dalam cairan atau jaringan tubuh. Namun efek samping gas ini belum diketahui. Oleh karena itu maka sebaiknya pemeriksaan USG hanya perlu dilakukan untuk kebutuhan medis. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 27 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
Tips Mempersiapkan Kehamilan<\/a><\/h3>
Memiliki keturunan setelah kita menikah adalah salah satu hal yang paling dinantikan bagi setiap pasangan, Tapi tahukah sahabat hermina gaya hidup serta pola makan yang tidak sehat saat ini terkadang bisa menjadi salah satu penghambat sahabat hermina dalam memiliki keturunan. \n\n Untuk itu bagi sahabat hermina yang sudah berniat untuk segera memiliki keturunan, mempersiapkan kehamilan dapat dimulai segera dengan menjalani pola hidup sehat dimulai dari sekarang juga, termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kesehatan tubuh, minum suplemen asam folat serta berhenti merokok. \n\n Persiapan kehamilan penting dilakukan sedini mungkin dan segera ketika pasangan sudah berniat untuk memiliki anak. Persiapan ini penting dilakukan agar tubuh siap untuk hamil dan tetap sehat selama kehamilan hingga waktu persalinan tiba. \n\n Mengapa perlu dilakukan persiapan kehamilan ? \n\n Dalam melakukan persiapan kehamilan tidak bisa dilakukan sembarangan, dengan perencanaan yang baik, kehamilan bisa terhindar dari masalah yang mungkin muncul termasuk resiko cacat lahir. Berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan adalah salah satu langkah yang tepat dalam memulai program kehamilan. Mungkin akan dilakukan beberapa pemeriksaan fisik hingga terapi obat - obatan untuk tindakan lanjutan lainnya. \n\n Sahabat hermina berikut langkah Persiapan Sebelum Memulai Program Hamil yang bisa sahabat hermina catat : \n\n \n Berkonsultasi dengan dokter \n \n\n Konsultasi dengan dokter kandungan sangat penting dilakukan, ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan sahabat hermina . selain itu mungkin akan dilakukan beberapa pemeriksaan yang berkaitan dengan organ reproduksimu, seperti USG. \n\n \n Menjaga berat badan (Berat badan Ideal) \n \n\n Obesitas atau Kelebihan berat badan bisa menjadi pemicu risiko terjadinya komplikasi pada masa kehamilan, seperti penyakit diabetes atau hipertensi. Sedangkan bagi sahabat hermina yang memiliki berat badan kurang ini juga bisa menjadi masalah untuk hamil. Oleh karena itu sahabat hermina disarankan untuk menjaga berat badan ideal, karena ini akan meningkatkan peluang untuk hamil pun makin besar \n\n \n Mengonsumsi asam folat \n \n\n Sahabat hermina disarankan untuk mengonsumsi asam folat setidaknya 6 bulan sebelum hamil. Kandungan dalam asam folat dapat membantu mencegah bayi terlahir cacat bawaan lahir. Selain bersumber dari makanan, asam folat juga bisa didapat dengan mengonsumsi suplemen asam folat. Untuk kebutuhan asam folat sahabat hermina dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan. \n\n \n Konsumsi makanan bergizi seimbang \n \n\n Selain menjaga berat badan ideal, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang juga baik dilakukan dalam proses mempersiapkan kehamilan. Perhatikan jenis makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh Sahabat hermina. Berkonsultasi dengan dokter gizi atau ahli gizi bisa sangat membantu sahabat hermina dalam menghitung kebutuhan gizi sahabat hermina \n\n \n Jauhi rokok, alkohol, dan kafein \n \n\n Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol dan kafein, bisa membuat sulit hamil dan menurunkan kualitas sperma, ini juga bisa mengakibatkan resiko bayi terlahir dengan cacat fisik dan gangguan tumbuh kembang. \n\n \n Menjaga kesehatan gigi dan tubuh \n \n\n Mengapa disarankan untuk rutin berkonsultasi ke dokter gigi sebelum dan selama menjalani kehamilan ? \n\n Saat hamil, perubahan hormon dapat membuat lebih rentan terhadap penyakit gusi dan gigi berlubang. Oleh karenanya penyakit gigi dan gusi sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan gangguan perkembangan organ janin. \n\n \n Olahraga \n \n\n Lakukan olahraga ringan yang sahabat hermina sukai, paling tidak selama 30 menit per hari. \n\n Dengan melakukan langkah-langkah untuk persiapan kehamilan di atas, diharapkan sahabat hermina akan lebih siap untuk hamil. Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar persiapan kehamilan kepada dokter spesialis kandungan di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n\n \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bekasi<\/a><\/li>
- 06 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
Waktu yang Tepat untuk Melakukan Program Hamil<\/a><\/h3>
Memiliki keturunan setelah pernikahan merupakan hal yang diidamkan oleh pasangan suami istri. Sebagian besar pasangan suami istri akan hamil dalam 1 tahun pertama pernikahan, namun ada 10-15% pasangan yang belum memiliki keturunan setelah 1 tahun bersenggama teratur dan tidak menggunakan kontrasepsi. Hal tersebut dapat diakibatkan karena adanya gangguan kesuburan atau infertilitas. \n\n \n\n Infertilitas dapat dibedakan menjadi infertilitas primer dan sekunder. Infertilitas primer merupakan kondisi dimana kehamilan belum terjadi sama sekali. Sedangkan infertilitas sekunder merupakan kondisi yang dapat terjadi setelah kelahiran anak pertama atau pernah hamil meskipun akhirnya terjadi keguguran. \n\n Meski infertilitas berkaitan dengan kehamilan, kondisi infertilitas tidak hanya dapat dialami oleh perempuan, namun dapat juga terjadi pada laki-laki. Secara umum, penyebab masalah infertilitas dapat terjadi akibat empat faktor utama, yaitu faktor perempuan, faktor laki-laki, faktor kombinasi antara perempuan dan laki-laki, serta kondisi infertilitas yang terjadi dengan penyebab yang belum diketahui. \n\n \n\n Bila Sahabat Hermina memiliki masalah tersebut, Anda dapat memilih program hamil, terutama bila memiliki faktor resiko berikut : \n\n \n Usia < 35 tahun, menikah 1 tahun. \n Usia > 35 tahun menikah 6 bulan \n Gangguan haid, nyeri haid \n Keguguran berulang \n PCOS, Endometriosis, riwayat operasi pengangkatan kista \n Dicurigai atau ada gangguan sperma suami \n \n\n \n\n Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh pasangan suami istri untuk program hamil, diantaranya: \n\n \n Konsultasi dengan dokter Spesialis Obsgyn Konsultan Fertilitas \n Pemeriksaan dasar infertilitas (hormon) \n Analisa sperma \n Pemeriksaan penunjang seperti histeroskopi maupun laparaskopi \n \n\n \n\n Setelah itu, dokter Spesialis Obsgyn akan menentukan metode program hamil mulai dari obat-obatan, inseminasi, atau bayi tabung. Selain itu, Sahabat Hermina dapat menjaga kesuburan Anda dengan berbagai cara mulai dari olahraga teratur, mengonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, istirahat yang cukup, menjaga berat badan, dan menghindari stress, merokok, minum alcohol dan kafein. \n\n \n\n Kapan Harus ke Dokter Spesialis Obsgyn Konsultan fertilitas ? \n\n Jika Sahabat Hermina, memiliki masalah kesehatan seperti diatas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Spesialis Obsgyn Konsultan Fertilitas untuk menentukan solusi yang tepat dalam mendapatkan buah hati. \n\n Anda dapat berkonsultasi masalah kesehatan reproduksi baik pria maupun wanita di Klinik Bayi Tabung Edelweiss Hermina, dengan tim dokter yang kompeten dan professional di Kota Bekasi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Galaxy<\/a><\/li>
- 20 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Penyakit Penyebab Terhambatnya Kehamilan<\/a><\/h3>
Kehadiran seorang anak pasti menjadi dambaan setiap pasangan suami-istri. Akan tetapi, beberapa pasangan mungkin kesulitan mendapatkan buah hati. \n\n \n\n Ada berbagai penyakit penyebab tarhambatnya kehamilan yang dialami oleh beberapa pasangan suami-istri. Mari kita ketahui beberapa penyakit penyebab terhambatnya kehamilan agar penanganan dapat segera dilakukan sesuai dengan penyebabnya. \n\n \n\n 1. Endometriosis \n\n Pada kasus endometriosis, jaringan endometrium luar rahim tersebut juga ikut menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi tersebut dapat menimbulkan keluhan nyeri bahkan dapat menyebabkan kemandulan. \n\n \n\n Sekitar 80 persen kasus infertilitas disebabkan oleh endometriosis. Misalnya saja, bila endometriosis terjadi pada tuba falopi, maka sperma akan kesulitan untuk mencapai dan membuahi sel ovum sehingga proses pembuahan menjadi sulit terjadi karena endometriosis dapat menimbulkan perlengketan dan mengubah letak organ-organ kandungan serta melepaskan zat yang bersifat racun untuk sel telur dan embrio. \n\n \n\n Meskipun endometriosis bisa meningkatkan risiko sulit hamil, tetapi ini belum tentu terjadi pada semua kasus. Maka itu, tetap perlu pemeriksaan lebih lanjut. \n\n \n\n 2. Mioma \n\n Mioma adalah pertumbuhan sel tumor di dalam atau di sekitar uterus (rahim) yang tidak bersifat kanker atau ganas. Miom berasal dari sel otot rahim yang mulai tumbuh secara abnormal. pertumbuhan inilah yang akhirnya membentuk tumor jinak. \n\n \n\n 3. PCOS \n\n PCOS (Polycystic ovary syndrome) merupakan kondisi terganggunya fungsi ovarium. Tanda-tanda awal PCOS adalah masa ovulasi atau subur yang tidak beraturan dan munculnya banyak kista (kantong berisi cairan) pada ovarium. \n\n \n\n 4. Sumbatan Tuba Falopi \n\n Sumbatan tuba falopi yang tersumbat atau rusak dapat mencegah sperma pasangan Anda untuk mencapai sel telur dan juga menghambat sel telur yang dibuahi untuk mencapai uterus. \n\n \n\n Ada berbagai kondisi yang bisa menyebabkan tuba falopi wanita tersumbat dan membuat wanita jadi susah hamil, yaitu: \n\n \n Radang panggul \n Penyakit menular seksual (PMS) tertentu, seperti chlamydia dan gonore \n Riwayat kehamilan ektopik \n Pernah menjalani operasi di perut atau panggul \n Infeksi rahim yang disebabkan oleh aborsi atau keguguran \n \n\n \n\n 5. Kelainan Sperma \n\n Bila mengalami kelainan pada jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma, maka akan menyebabkan sulit untuk dapat membuahi sel telur sehingga sulit untuk terjadinya kehamilan. \n\n \n\n Sahabat Hermina, jika Anda dan pasangan sudah berusaha memiliki anak dengan sering berhubungan seks tanpa kondom selama lebih dari setahun, tetapi masih belum membuahkan hasil, jangan ragu untuk pergi ke dokter kandungan untuk menjalani pemeriksaan dan memastikan apa penyebab sulit hamil yang Anda atau pasangan alami. Setelah dokter menentukan penyebabnya, dokter dapat memberikan penanganan untuk mengatasi masalah tersebut. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 13 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Infertilitas adalah Gangguan Kesuburan yang Harus Diwaspadai Pasutri<\/a><\/h3>
Infertilitas merupakan salah satu penyebab sulitnya pasangan untuk memiliki keturunan. \n\n \n\n Menikah dan memiliki buah hati merupakan hal yang didambakan semua pasangan. Kehadiran buah hati memberi kebahagiaan dan warna baru dalam hubungan, sehingga tidak mengherankan jika banyak orang begitu serius mempersiapkan kehamilan dan kehadiran buah hati. Beberapa di antaranya bahkan sudah mulai mempersiapkannya bersamaan dengan persiapan pernikahan. \n\n \n\n Namun tak jarang, beberapa pasangan yang telah mempersiapkan kehamilan dalam waktu yang cukup lama belum juga dikaruniai buah hati. Jika hal tersebut terjadi pada Anda dan pasangan, Anda perlu memerhatikan kondisi fertilitas masing-masing. Sebagaimana diketahui bahwa infertilitas adalah salah satu penyebab utama dalam sulitnya mendapat keturunan. \n\n \n\n Secara umum, infertilitas adalah gangguan kesuburan yang terbagi kedalam dua kondisi berbeda. Kondisi pertama dikenal dengan infertilitas primer atau kondisi di mana kehamilan belum terjadi sama sekali. Kedua, infertilitas sekunder atau kondisi yang dapat terjadi setelah kelahiran anak pertama atau pernah hamil namun terus mengalami keguguran. \n\n \n\n \n\n Infertilitas Bisa Terjadi Pada Pria Maupun Wanita \n\n \n\n Meski infertilitas berkaitan dengan kehamilan, kondisi infertilitas tidak hanya dapat dialami oleh perempuan, namun dapat juga terjadi pada laki-laki. \n\n \n\n Apa saja penyebab infertilitas pada wanita? Infertilitas pada wanita paling sering disebabkan oleh gangguan pada ovulasi. Ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur dari ovarium atau indung telur. Bila tidak ada proses ovulasi, berarti tidak ada sel telur yang bisa dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kehamilan pun tidak akan terjadi. Gangguan pada proses ovulasi bisa ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur. Masalah ovulasi tersebut kerap muncul akibat Sindrom Ovarium Polikistik (Polycystic Ovarian Syndrome/PCOS). Sementara itu, PCOS diduga terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh seorang wanita. \n\n \n\n Berikut adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko terjadinya infertilitas wanita: \n\n • Pertambahan usia \n\n • Kebiasaan merokok dan terpapar asap rokok \n\n • Tekanan hidup atau stres \n\n • Obesitas \n\n • Diet yang ketat \n\n • Sering mengkonsumsi minuman alkohol \n\n • Infeksi mikroorganisme \n\n \n\n \n\n Penyebab Infertilitas pada Wanita \n\n \n\n Infertilitas wanita bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis atau penyakit berikut ini: \n\n 1. Gangguan Ovulasi \n\n Masa subur wanita ditentukan dari periode ovulasinya. Oleh karena itu, saat proses ovulasi terganggu, wanita akan sulit menentukan masa suburnya atau bahkan tidak dapat melepaskan sel telur yang siap dibuahi untuk menciptakan kehamilan. \n\n \n\n 2. Penyumbatan tuba falopi \n\n Tuba falopi yang tersumbat menyebabkan sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur di dalam rahim, sehingga proses pembuahan tidak dapat terjadi. Hal ini juga menjadi penyebab infertilitas wanita. \n\n \n\n 3. Jaringan parut pascaoperasi \n\n Riwayat operasi berulang pada rahim atau panggul dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut, sehingga menghalangi proses ovulasi. Hal ini bisa membuat wanita sulit hamil. \n\n \n\n 4. Gangguan lendir serviks \n\n Infertilitas wanita juga bisa disebabkan oleh gangguan lendir serviks. Ketika sedang memasuki masa subur atau ovulasi, lendir serviks bisa memudahkan sperma untuk mencapai sel telur di dalam rahim. Namun, jika ada gangguan pada lendir serviks, hal tersebut dapat mempersulit sperma untuk membuahi sel telur sehingga menghambat terjadinya kehamilan. \n\n \n\n 5. Kelainan bawaan \n\n Penyakit bawaan pada organ reproduksi wanita disebabkan oleh kelainan genetik. Salah satu contoh kelainan bawaan lahir yang dapat membuat wanita menjadi tidak subur adalah septate uterus, yaitu kondisi ketika terbentuk sekat di dalam rongga rahim. \n\n \n\n 6. Submucosal Fibroid \n\n Submucosal Fibroid merupakan tumor jinak yang tumbuh di dalam atau sekitar dinding rahim. Ketika dinding rahim ditumbuhi benjolan tumor jinak tersebut, sel telur yang telah dibuahi akan sulit menempel di dinding rahim. Hal ini bisa membuat wanita sulit hamil dan rentan mengalami infertilitas. \n\n \n\n 7. Endometriosis \n\n Endometriosis dapat menjadi penyebab terjadinya infertilitas wanita. Penanganan endometriosis melalui operasi pengangkatan dapat menyebabkan munculnya jaringan parut. Munculnya jaringan parut ini dapat menghalangi tabung saluran indung dan menghambat terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma. \n\n \n\n 8. Efek samping obat-obatan \n\n Infertilitas wanita bisa juga disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu, khususnya obat-obatan yang digunakan dalam jangka panjang atau dosis tinggi. Hal ini karena obat-obatan tersebut dapat mengganggu ovulasi dan produksi sel telur. \n\n \n\n \n\n Meski infertilitas berkaitan dengan kehamilan, kondisi infertilitas tidak hanya dapat dialami oleh perempuan, namun dapat juga terjadi pada laki-laki. Secara umum, penyebab masalah infertilitas dapat terjadi akibat empat faktor utama, yaitu faktor perempuan, faktor laki-laki, faktor kombinasi antara perempuan dan laki-laki, serta kondisi infertilitas yang terjadi dengan penyebab yang belum diketahui. \n\n \n\n \n\n Penyebab infertilitas pada Pria \n\n \n\n Yang harus digarisbawahi adalah infertilitas adalah bukan hanya masalah pada wanita namun pria juga bisa mengalaminya. Sekitar 30% kasus infertilitas adalah disebabkan oleh masalah ketidak suburan pada pria. Penyebab infertilitas pada pria umumnya disebabkan oleh gangguan hormonan, fisik, serta fisiologis. \n\n \n\n Sejumlah gangguan hormon yang menyebabkan infertilitas adalah: \n\n • Kadar hormon tiroid yang terlalu rendah \n\n • Hiperprolaktinemia atau kondisi hormon prolaktin yang terlalu tinggi \n\n • Rendahnya produksi hormon follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) dari kelenjar pituitari \n\n • Hiperplasia adrenal kongenital atau ketika kelenjar pituitar tertekan kenaikan hormon androgen adrenal yang menyebabkan produksi sperma rendah \n\n \n\n Selain karena kelainan hormon, beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan infertilitas pria adalah terinfeksi penyakit kelamin tertentu seperti radang testis, penyakit genetik, mengidap Varikokel, Torsio Testis, hingga kelainan Ejakulasi Retrigrade. \n\n \n\n \n\n Bagaimana Cara Mengobati Infertilitas? \n\n \n\n Pengobatan infertilitas pada pria dan wanita terbagi dalam dua metode besar yakni pengobatan noninvasif dan pengobatan invasif. Pengobatan noninvasif meliputi konseling gaya hidup sehat, tracking siklus ovulasi, induksi ovulasi hingga intrauterine insemination (IUI). Selain itu, program donor sperma juga bisa menjadi pilihan pengobatan noninvasif jika disetujui oleh pasien. \n\n \n\n Sementara pengobatan invasif pada wanita dan pria berbeda. Pengobatan invasif pada wanita adalah mencangkup bedha tubal, bedah uterus, bayi tabung (IVF), assisted hatching, donor oocyte. Sedangkan pengobatan invasif pada pria meliputi bedah mikro untuk pasien yang memiliki riwayat vasektomi, sperm retrieval, intracytoplasmic sperm injection (ICSI) dan IVF atau bayi tabung. \n\n \n\n Semua jenis pengobatan tersebut dilakukan setelah pasien melalui fase pemeriksaan atau skrining awal terkait penyebab ketidaksuburan. Selanjutnya dokter akan merencanakan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien. \n\n \n\n Oleh karena itu, untuk memastikan penyebab infertilitas yang Anda alami, segera periksakan diri Anda dan pasangan dengan dokter terbaik kami di RS Hermina Samarinda. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bekasi<\/a><\/li>
- 27 Februari 2021<\/li><\/ul><\/div>
Persiapan Kehamilan di Era Pandemi <\/a><\/h3>
Pandemi COVID-19 menyebabkan pasien enggan berobat secara rutin, terutama untuk layanan yang dianggap nonesensial atau nondarurat. Pasangan yang sedang melakukan program kehamilan atau pasien yang sedang hamil memerlukan persiapan matang untuk melahirkan di tengah pandemi COVID-19. Bila ibu hamil sebentar lagi akan melahirkan, ketahui dulu hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dan persiapkan sebelum persalinan, baik secara normal maupun operasi caesar. \n\n Ibu hamil, termasuk yang terinfeksi atau dicurigai terinfeksi COVID-19, berhak untuk mendapatkan perawatan dengan kualitas yang baik sebelum, selama, dan setelah melahirkan. \n\n Bagi pasangan yang sedang mendampakan buah hati, tetapi sampai di usia pernikahan 1 tahun atau lebih belum di karuniai buah hati, maka dapat konsultasikan ke dokter spesialis kandungan sub infertilitas atau kesuburan. Infertilitas merupakan ketidakmampuan satu pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual secara benar selama 1 tahun tanpa kontrasepsi. \n\n Anjuran untuk mendapatkan buah hati dalam melakukan hubungan seksual setiap 2-3 hari akan meningkatkan kemungkinan kehamilan. Adapun penyebab gangguan kesuburan dapat dari beberapa faktor antara lain dari faktor suami, faktor istri atau kombinasi keduanya. \n\n Faktor istri adalah gangguan pematangan sel telur, sumbatan saluran telur atau gangguan pada rahim dan indung telur, sedangkan faktor pria adalah masalah sperma. Obesitas sebagai salah satu yang menyebabkan PCOS yang bisa berpengaruh terhadap gangguan infertilitas pada wanita. Karena 50% wanita obesitas mengalami PCOS, obesitas memiliki respon yang kurang jika dibandingkan pasien yang memiliki berat badan yang normal terhadap stimulasi ovarium. Obesitas juga meningkatkan angka keguguran, kegagalan implantasi, kehamilan dan kelahiran. \n\n Sahabat Hermina, dalam meningkatkan keberhasilan terjadinya kehamilan dibutuhkan: \n\n - Perbaikan gaya hidup yaitu dengan mengonsumi makanan sehat, tidak stress, cukup istirahat dan tidak lupa olahraga \n\n - Kehamilan yang sehat membutuhkan sel benih yang sehat baik wanita (oosit) maupun pria (suami) \n\n - Pengaturan pola makan dan aktivitas fisik aktif merupakan perilaku yang menunjang keberhasilan terjadinya kehamilan dan kualitas kehamilan yang baik. \n\n Bagi Sahabat hermina yang mendambakan buah hati, tetapi sampai saat ini belum diberikan, maka Sahabat Hermina dapat berkonsultasi dengan dokter Obgyn sub Infertil terlebih dahulu untuk dapat mengetahui kesuburan masing masing. RS. Hermina Bekasi memiliki klinik khusus yaitu Klinik Edelweiss yang melayani konsultasi untuk gangguan kesuburan wanita maupun pria. Semoga buat ayah bunda pejuang buah hati dapat segera dikarunia momongan. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 27 Februari 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 13 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 20 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 06 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>