- Hermina OPI Jakabaring<\/a><\/li>
- 25 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Terapi Trombolitik untuk Pasien Stroke: Mengatasi Darurat Medis dengan Cepat dan Efektif<\/a><\/h3>
Stroke adalah kondisi medis yang serius yang terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terganggu, baik karena pembuluh darah tersumbat (stroke iskemik) atau pecah (stroke hemoragik). Terapi trombolitik telah menjadi terobosan besar dalam penanganan stroke iskemik, membantu mengurai gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah otak dan mengembalikan aliran darah normal. Artikel ini akan menjelaskan tentang terapi trombolitik untuk pasien stroke sumbatan, bagaimana cara kerjanya, manfaatnya, serta risiko dan pertimbangan yang terkait. \n\n \n\n \n Cara Kerja Terapi Trombolitik \n \n\n Terapi trombolitik, seperti alteplase (juga dikenal sebagai rtPA), bertujuan untuk mengurai gumpalan darah atau trombus yang menyumbat pembuluh darah otak. Ini dilakukan dengan menyuntikkan obat langsung ke pembuluh darah atau melalui infus intravena. Alteplase bekerja dengan mengaktifkan plasminogen, yang kemudian mengubahnya menjadi plasmin. Plasmin adalah enzim yang mengurai fibrin, protein utama dalam gumpalan darah, sehingga membantu membuka pembuluh darah yang tersumbat. \n\n \n\n \n Manfaat Terapi Trombolitik \n \n\n 1. Pemulihan Fungsi Otak: Memulihkan aliran darah normal ke area otak yang terkena dapat mengurangi kerusakan otak yang terkait dengan stroke dan meningkatkan kemungkinan pemulihan fungsi otak. \n\n \n\n 2. Mengurangi Disabilitas: Pemberian terapi trombolitik dalam waktu yang tepat dapat mengurangi risiko disabilitas jangka panjang dan meningkatkan prospek pemulihan pasien. \n\n \n\n 3. Peningkatan Kesempatan Bertahan Hidup: Penanganan cepat dengan terapi trombolitik dapat meningkatkan kesempatan bertahan hidup pasien setelah stroke. \n\n \n\n \n Risiko dan Pertimbangan \n \n\n Meskipun terapi trombolitik memiliki manfaat yang signifikan, ada beberapa risiko dan pertimbangan yang terkait, termasuk: \n\n \n\n - Risiko Perdarahan: Terapi trombolitik dapat meningkatkan risiko perdarahan, terutama perdarahan di otak. \n\n - Waktu Penanganan: Terapi trombolitik harus diberikan dalam waktu yang sangat singkat setelah terjadinya stroke untuk efektivitas yang maksimal, biasanya dalam 4,5 jam setelah onset gejala. \n\n - Kontraindikasi: Terapi trombolitik mungkin tidak sesuai untuk semua pasien, seperti pasien dengan riwayat perdarahan internal, trauma kepala baru-baru ini, atau operasi besar dalam 14 hari terakhir. \n\n \nTerapi trombolitik telah menjadi tonggak dalam penanganan stroke iskemik, membantu mengurangi kerusakan otak dan meningkatkan prospek pemulihan pasien. Namun, penting untuk diingat bahwa terapi ini harus diberikan dalam waktu yang sangat singkat dan memiliki kriteria khusus. Diskusikan risiko dan manfaat terapi trombolitik dengan dokter Spesialis Saraf di Rumah Sakit Hermina OPI Jakabaring untuk membuat keputusan terbaik tentang penanganan stroke. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 14 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Metode Penting Untuk Meningkatkan Peluang Pemulihan Pasien Stroke<\/a><\/h3>
Stroke merupakan defisit neurologis yang disebabkan oleh berkurangnya suplai darah ke jaringan otak yang mengarah pada beberapa komplikasi medis.Gangguan ini bisa akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Sehingga, jaringan otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi, sehingga fungsi neurologis terganggu dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Stroke hiperakut adalah periode kritis 4.5 jam pertama setelah serangan stroke yang merupakan kondisi medis darurat. Pada periode ini, intervensi medis tepat waktu dapat meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan pasien. \n\n \n\n Apa Itu Code Stroke? \n\n Code stroke adalah protokol yang diterapkan di rumah sakit untuk mempercepat penanganan pasien stroke hiperakut. Protokol ini melibatkan tim multidisiplin yang bekerja sama untuk mendiagnosis dan mengobati pasien stroke dengan segera. \n\n \n\n Tujuan Code Stroke \n\n \n Mempercepat waktu diagnosis dan pengobatan stroke. \n Meningkatkan peluang pemulihan pasien stroke. \n Mengurangi risiko kecacatan dan kematian akibat stroke. \n \n\n \n\n Langkah-Langkah Code Stroke \n\n \n\n Aktivasi code stroke dilakukan ketika pasien dengan suspected stroke datang ke rumah sakit. \n\n \n Penilaian awal: Tim code stroke akan melakukan pemeriksaan fisik dan neurologis untuk mendiagnosis stroke. \n Pemeriksaan penunjang: Dilakukan pemeriksaan penunjang seperti CT scan atau MRI untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan penyebab lain. \n Pemberian obat trombolitik: Jika pasien memenuhi kriteria, trombolisis intravena dapat diberikan untuk melarutkan gumpalan darah dan meningkatkan peluang pemulihan. \n Monitoring dan perawatan: Pasien akan dipantau dan dirawat di ruang intensif stroke setelah pemberian trombolisis intravena. \n \n\n \n\n Apa itu Trombolisis Intravena? \n\n Trombolisis intravena adalah prosedur pemberian obat melalui infus untuk melarutkan gumpalan darah yang menyebabkan stroke iskemik. Prosedur ini harus dilakukan dalam waktu 4,5 jam setelah onset stroke untuk memaksimalkan peluang pemulihan pasien. \n\n \n\n Kontraindikasi Trombolisis Intravena \n\n Trombolisis intravena tidak boleh diberikan pada pasien dengan: \n\n \n Riwayat perdarahan intrakranial \n Trauma kepala dalam 3 bulan terakhir \n Stroke hemoragik \n Hipertensi berat (diastolik > 180 mmHg) \n Gangguan koagulasi darah \n Alergi terhadap obat trombolitik \n \n\n \n\n Manfaat Trombolisis Intravena \n\n Trombolisis intravena dapat memberikan manfaat berikut: \n\n \n Meningkatkan peluang pemulihan fungsi neurologis \n Mengurangi risiko kecacatan \n Mengurangi risiko kematian \n \n\n \n\n Risiko Trombolisis Intravena \n\n Trombolisis intravena dapat menimbulkan risiko berikut: \n\n \n Perdarahan intrakranial \n Reaksi alergi \n Hipotensi \n Mual dan muntah \n Pentingnya Penanganan Cepat \n \n\n Penanganan stroke hiperakut dalam waktu 4,5 jam sangat penting untuk memaksimalkan peluang pemulihan pasien. Code stroke dan trombolisis intravena adalah dua metode penting untuk meningkatkan peluang pemulihan pasien stroke. Penundaan pengobatan dapat meningkatkan risiko kerusakan otak permanen dan kecacatan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bekasi<\/a><\/li>
- 28 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Waspadai Penyakit Stroke, Ketahui Faktor Resiko dan Cara Mencegahnya<\/a><\/h3>
Stroke adalah keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan segera dan tepat. Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, sehingga jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi. Sel-sel otak bisa mati dalam beberapa menit. \n\n Penyebab utama dari Stroke itu adalah : Hipertensi ( tekanan darah tinggi ) dan Sklerosis (penebalan dan kekakuan dinding pembuluh darah otak) \n\n Faktor resiko timbulnya stroke antara lain : \n\n \n Yang dapat dimodifikasi\n\n \n Kolesterol Tinggi yang Tak Terkontrol \n Tingginya Tekanan Darah \n Mengidap Diabetes \n Mengidap Penyakit Jantung \n Kebiasaan Merokok \n Obesitas \n \n \n Yang tidak dapat dimodifikasi\n \n Faktor usia \n Jenis Kelamin \n Ras2 tertentu \n Genetik \n \n \n \n\n \n\n Menurut Kementerian Kesehatan menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Setiap sepuluh detik satu orang akan meninggal akibat stroke. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab stroke, karena stroke adalah penyakit yang bisa dihindari. \nCara Mencegah Terjadinya Penyakit Stroke sebagai berikut : \n\n \n Menjaga Pola Makan \n \n\n Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan berlemak dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah dan meningkatkan risiko terjadinya hipertensi yang dapat memicu stroke. Nutrisi yang baik untuk kesehatan dapat diperoleh dari sayur, buah, biji-bijian, dan daging rendah lemak, seperti dada ayam tanpa kulit. \n\n \n Olahraga Secara Teratur \n \n\n Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih efisien. Olahraga juga dapat menjaga kadar kolesterol, berat badan, dan tekanan darah pada tingkat yang normal. \n\n \n Berhenti Merokok \n \n\n Risiko stroke meningkat dua kali lipat jika seseorang merokok, karena rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah menggumpal. Tidak merokok berarti juga mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan jantung. \n\n \n Hindari konsumsi minuman berakohol \n \n\n Minuman beralkohol mengandung kalori tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, minuman ini dapat menimbulkan berbagai penyakit pemicu stroke, seperti diabetes dan hipertensi. Mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat membuat detak jantung menjadi tidak teratur \n\n \n Hindari penggunaan NAPZA \n \n\n Beberapa jenis NAPZA, seperti kokain dan methamphetamine, dapat menyebabkan penyempitan arteri dan mengurangi aliran darah yang dapat menyebabkan stroke \n\n \n Ketahui Faktor Risiko Stroke \n \n\n Sahabat Hermina dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf RS Hermina Bekasi untuk mendeteksi dan mengetahui jenis faktor risiko terjadinya stroke, serta akan menyarankan tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk menghilangkan atau mengendalikan faktor risiko tersebut. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 28 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 14 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>