- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 23 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengontrol Kolesterol Saat Lebaran<\/a><\/h3>
Lebaran atau hari raya Idhul Fitri adalah saat yang dinantikan umat muslim setelah sebulan penuh berpuasa. Hari Raya ini merupakan momen untuk berkumpulnya keluarga serta menikmati menu makanan khas lebaran seperti opor ayam, rendang, kue kering yang disajikan dengan minuman manis. Opor ayam mengandung bahan dengan kandungan kolesterol tinggi serperti santan , jeroan, minyak jenuh. Kue kering mengandung gula yang tinggi, dan diolah dengan margarin dengan kandungan minyak jenuh, serta kuning telur. \n\n \n\n Kolesterol adalah lemak dalam tubuh yang mempunyai banyak fungsi penting dalam tubuh dalam kadar yang cukup. Apabila kadar kolesterol berlebihan maka dapat membahayakan tubuh, salah satunya terjadi penumpukan plak kolesterol di pembuluh darah dan juga mengakibatkan penyakit lainnya seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi, dan lain lain. Maka dari itu perlu dilakukan pencegahan kolesterol tinggi. \n\n \n\n Berikut beberapa tips untuk mencegah kolesterol tinggi saat lebaran \n\n \n Mengatur porsi makan : porsi makan yang direkomendasikan yaitu 1/3 piring karbohidrat, 1/3 sayuran dan 1/3 protein dan buah , dan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan kalori masing- masing individu. \n Membatasi makanan mengandung kolesterol tinggi : cara membatasi seperti pemilihan daging dengan lemak yang sedikit, menghindari makan jeroan dan kuning telur, dan meminimalisir konsumsi santan, dan untukmakan cemilan lebaran dengan porsi yang sedikit. \n Mengkonsumsi omega 3 : makanan yang mengandung omega 3 seperti ikan salmon, makarel, minyak ikan kod, kacang kenari. Omega 3 ini membantu memelihara kesehatan jantung dan membantu mengurangi kolesterol jahat di dalam tubuh. \n Memperbanyak serat : serat seperti sayur dan buah – buah an membantu melarutkan lemak yang dimakan. \n Mengurangi konsumsi manis : konsumsi gula berlebih akan dapat meningkatkan kadar kolesterol serta mengganggu metabolisme tubuh. \n Olahraga teratur : selain membatasi konsumsi lemak, olahraga sangat dianjurkan untuk membakar kalori serta mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. \n \n\n \n\n Dengan beberapa tips tersebut maka bisa membantu mencegah naiknya kolesterol jahat di dalam tubuh, sehingga saat momen lebaran kita tetap bisa hidup sehat. Semoga sehat selalu ya, selamat hari raya Idhul Fitri bagi yang merayakan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Arcamanik<\/a><\/li>
- 13 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Penanganan untuk Mengatasi Sindrom Metabolik<\/a><\/h3>
Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan gejala yang terdiri dari dislipidemia (kondisi di mana kadar kolesterol, yaitu LDL, HDL, dan trigliserida, tidak normal), hipertensi (Tekanan darah tinggi), gangguan toleransi glukosa (keadaan yang belum termasuk kategori diabetes tetapi glukosa darah lebih tinggi dari normal), obesitas sentral (penumpukan lemak yang berpusat di bagian perut). \n\n Sindrom Metabolik merupakan suatu prediktor kuat terjadinya diabetes melitus dikemudian hari, dan merupakan faktor risiko primer terhadap penyakit kardiovaskuler (gangguan yang menyerang jantung dan pembuluh darah). \n\n Penyebab sindrom metabolik belum dapat diketahui secara pasti, penyebab primer sindrom metabolik adalah resistensi insulin (kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik akibat adanya gangguan dalam merespons insulin). Resistensi insulin mempunyai hubungan dengan timbunan lemak di perut yang dapat ditentukan dengan pengukuran lingkar pinggang. \n\n Pengobatan sindrom metabolik bertujuan untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan risiko diabetes mellitus tipe 2 pada pasien yang belum diabetes, hipertensi. \n\n Semua penderita yang didiagnosa sindrom metabolik hendaknya dimotivasi untuk merubah kebiasaan makan dan latihan fisiknya. \n\n Latihan fisik terbukti dapat menurunkan kadar lemak dan resistensi insulin. Aktivitas fisik teratur minimal seminggu 3-4 hari dapat memperbaiki resistensi insulin. \n\n Diet rendah sodium dapat membantu mempertahankan penurunan tekanan darah sehingga angka kejadian kardiovaskuler dan diabetes mellitus dapat diturunkan. \n\n Diet Untuk menurunkan kadar trigliserida atau meningkatkan kadar HDL kolesterol dengan diet rendah lemak, asupan karbohidrat dikurangi, diganti dengan makanan yang mengandung lemak tak jenuh atau asupan karbohidrat yang mempunyai indeks glikemik rendah (makanan yang dicerna oleh tubuh secara perlahan, sehingga tidak menyebabkan kadar gula darah naik secara drastis). Mengurangi asupan lemak jenuh untuk menurunkan resistensi insulin, mengurangi asupan garam untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi asupan karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi untuk menurunkan kadar glukosa darah dan trigliserida. \n\n Diet yang mengandung banyak buah, sayur, biji-bijian, lemak tak jenuh, produk susu rendah lemak sangat bermanfaat pada penderita sindrom metabolik. \n\n Pada pasien yang mempunyai faktor risiko dan tidak dapat ditatalaksana hanya dengan perubahan gaya hidup, intervensi obat diperlukan untuk mengontrol tekanan darah dan dislipidemia. \n\n Perlu kita mengerti dan mewaspadai individu yang memiliki setidaknya beberapa kondisi yaitu hipertensi, dislipidemia, gangguan toleransi glukosa, obesitas perlu kita tatalaksana secara awal sehingga kejadian kardiovaskuler bisa ditekan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 23 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Olahraga dan Serangan Jantung Mendadak<\/a><\/h3>
Kematian jantung mendadak adalah akhir yang cepat dan tak terduga dari semua aktivitas jantung. Pernapasan dan aliran darah langsung berhenti. Dalam hitungan detik, orang tersebut menjadi tidak sadar dan mati. Atlet dalam olahraga luar ruangan, yang lebih kecil kemungkinannya untuk bertemu bola bisbol, menghadapi risiko commotio cordis yang jauh lebih rendah, yang merupakan kejadian yang sangat langka di populasi mana pun. \n\n Apa yang bisa menyebabkan kematian jantung mendadak pada anak muda? \n\n Kematian jantung mendadak sering disebabkan oleh kesalahan pensinyalan listrik di jantung. Detak jantung yang sangat cepat menyebabkan bilik jantung bagian bawah (ventrikel) bergetar sia-sia alih-alih memompa darah. Irama jantung yang tidak teratur ini disebut fibrilasi ventrikel. Setiap kondisi yang membebani jantung atau merusak jaringan jantung dapat meningkatkan risiko kematian mendadak. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kematian jantung mendadak pada anak muda adalah: \n\n \n Otot jantung menebal (kardiomiopati hipertrofik). Penyebab paling umum kematian jantung mendadak pada orang muda adalah kondisi genetik yang menyebabkan otot jantung tumbuh terlalu tebal. Penebalan membuat jantung sulit memompa darah dan dapat menyebabkan detak jantung cepat. \n Gangguan irama jantung. Sindrom Long QT adalah kondisi irama jantung yang dapat menyebabkan detak jantung yang cepat dan kacau. Ini terkait dengan pingsan yang tidak dapat dijelaskan dan kematian mendadak, terutama pada orang muda. Sindrom QT panjang dapat muncul saat lahir (sindrom QT panjang bawaan) atau disebabkan oleh kondisi medis atau pengobatan yang mendasarinya (sindrom QT panjang yang didapat). \n \n\n Gangguan irama jantung lainnya yang dapat menyebabkan kematian jantung mendadak antara lain sindrom Brugada dan sindrom Wolfe-Parkinson-White. \n\n \n Cedera dada tumpul. Pukulan keras ke dada yang menyebabkan kematian jantung mendadak disebut commotio cordis. Commotio cordis dapat terjadi pada atlet yang dadanya terpukul keras oleh peralatan olahraga atau oleh pemain lain. Kondisi ini tidak merusak otot jantung. Sebaliknya, itu mengubah sinyal listrik jantung. Pukulan ke dada dapat memicu fibrilasi ventrikel jika terjadi pada waktu tertentu dalam siklus pensinyalan. \n Masalah struktur jantung hadir saat lahir (cacat jantung bawaan). Beberapa orang terlahir dengan perubahan pada jantung dan pembuluh darah yang dapat mengurangi aliran darah dan menyebabkan kematian jantung mendadak. \n \n\n Menjadi aktif memiliki manfaat bagi kesehatan. \n\n Namun, merawat tubuh Anda sama pentingnya. Kondisi jantung, bila dibiarkan saja, seringkali bisa menimbulkan risiko yang berbahaya. Jika Anda adalah seseorang yang aktif berolahraga atau berpikir untuk melakukan olahraga intensif baru, pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter Sahabat Hermina dan bahkan menjalani pemeriksaan jantung untuk menilai kesehatan dan kondisi fisik Anda untuk aktivitas tersebut. Penyakit jantung kini tidak lagi penyakit orang tua, usia muda seperti Kita saat ini juga rentan terserang penyakit jantung. Menghindari hal itu, yuk segera kontrol kesehatan jantung Sahabat Hermina bersama RSU Hermina Kemayoran. Baik perawatan jantung rutin hingga perawatan pasca serangan jantung. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 27 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Dampak Buruk Kolestrol Bagi Kesehatan Tubuh<\/a><\/h3>
\n\n Kolestrol adalah lemak yang terdapat dalam aliran darah atau berada dalam sel tubuh, yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormone. Pemeriksaan kolestrol total terdiri dari LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein), dan Trigliserid. \n\n \n\n LDL(Low Density Lipoprotein) sering disebut sebagai kolesterol jahat karena dapat menempel pada pembuluh darah. HDL (High Density Lipoprotein) atau sering disebut kolestrol baik merupakan lemak yang dapat melarutkan kandungan LDL dalam tubuh. \n\n \n\n Kadar kolestrol tinggi dalam darah dapat menyebabkan beberapa penyakit, antara lain: \n\n \n\n 1. Serangan jantung \n\n \n\n Kadar kolesterol yang terlalutinggi di dalam darah dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras atau menyempit sehingga mengganggu aliran darah. Jika aliran darah menuju jantung terganggu, maka dapat menyebabkan penyakit jantung. \n\n \n\n 2. Stroke \n\n \n\n Jika penyempitan terjadi di pembuluh darah otak, maka fungsi otak akan terganggu. Fungsi otak yang terganggu akan berdampak buruk pada kemampuan berpikir, daya ingat, dan kondisi mental. Lebih parahnya lagi, kondisi ini juga dapat mengakibatkan stroke. \n\n \n\n 3. Penyakit arteri perifer \n\n \n\n Penyakit arteri perifer merupakan penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan kolesterol di pembuluh darah arteri pada tungkai atau lengan, sehingga menimbulkan beberapa keluhan, seperti nyeri, kram, hingga mati rasa. \n\n \n\n Kolestrol tinggi tidak memiliki gejala, oleh karena itu perlu untuk dilakukan tes darah untuk mengetahui kadar kolestrol dalam darah. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), skrining kolesterol darah dapat dilakukan antara usia 9 dan 11 tahun,dan diulang setiap 5 tahun setelah pemeriksaan pertama. Untuk pria berusia 45 tahun s/d 65 tahun dan wanita berusia 55 tahun s/d 65 tahun agar pemeriksaan dilakukan setiap 1-2 tahun. Untuk usia di atas 65 tahun maka pemeriksaan dilakukan setiap tahun. Pada pasien dengan kadar kolestrol tinggi, atau memiliki komorbid (penyakit lain seperti kencing, manis, darah tinggi, dll) maka pemeriksaan kolestrol bisa dilakukan lebih sering sesuai anjuran dokter \n\n \n\n Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan tingginya kadar kolestrol (>200mg/dl), antara lain: \n\n \n\n 1. Pola makan \n\n \n\n Mengkonsumsi makanan tinggi lemak menyebabkan peningkatan kadar kolestrol total dalam darah. Oleh karena itu, penting untuk mengimbangi dengan makanan tinggi serat yang dapat membantu menurunkan absorpsi lemak dan kolesterol di dalam darah \n\n \n\n 2. Gaya hidup \n\n \n\n Gaya hidup yang buruk seperti jarang bergerak atau jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi \n\n \n\n 3. Kebiasaan merokok \n\n \n\n Rokok dapat mengurangi kadar kolesterol baik/ HDL dan menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di dinding pembuluh darah arteri jantung. Peningkatan kadar kolesterol total dapat dipengaruhi oleh lamanya dan banyaknya jumlah rokok yang dikonsumsi setiap hari, zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL. \n\n \n\n Perubahan gaya hidup penting untuk mencegah kolestrol tinggi. Hal-hal yang dapat dilakukan seperti: \n\n \n\n \n Makan makanan tinggi serat \n Membatasi konsumsi jumlah lemak hewani \n Mempertahankan berat badan ideal \n Berhenti merokok \n Berolahraga \n \n\n \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pasteur<\/a><\/li>
- 31 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Masalah Kolesterol, Perlukah Minum Obat?<\/a><\/h3>
Dalam zaman sekarang ini, kolesterol bukan lagi menjadi istilah yang asing di masyarakat. Banyak pasien yang datang ke dokter mengatakan “kolesterol saya tinggi” dengan sudah membawa hasil tes laboratorium, baik itu dari pemeriksaan secara mandiri, check up rutin perusahaan tempat kerja, atau karena ada berbagai keluhan yang dirasakan. Sebenarnya bagaimana cara kita mengatasi masalah kolesterol ini dengan tepat? \n\n Pertama, penyakit ini sebenarnya paling tepat disebut sebagai gangguan lemak darah (dislipidemia: dis-lipid-emia). “Dis” artinya gangguan, “lipid” artinya lemak, dan “emia” artinya darah. Mengapa disebut demikian? Karena sebenarnya tubuh manusia itu mengandung banyak jenis komponen lemak. Tidak selalu semuanya mengalami gangguan. Kadang hanya beberapa komponen saja yang kadarnya tidak normal dalam darah. Gangguan lemak dalam darah itu bermacam-macam jenisnya. Contoh, ada pasien yang kadar kolesterol LDL-nya saja yang tinggi, namun pasien lain hanya trigliserida-nya yang tinggi. Ada juga yang memiliki gangguan campuran, seperti LDL dan trigliserida dua-duanya tinggi. Bisa juga kadar keduanya normal/tinggi, namun kolesterol HDL-nya ternyata yang terlalu rendah. Itu juga tidak baik. Bahkan sekarang ini, semakin banyak komponen lemak darah lain yang bisa diperiksa, misalnya apolipoprotein B dan lipoprotein (a). Jadi, metabolisme lemak darah di dalam tubuh manusia itu kompleks, sehingga diagnosis dan pengobatannya tidaklah semudah perkiraan banyak orang. Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda menderita penyakit dislipidemia dan termasuk jenis yang mana gangguannya. \n\n Kedua, perlu diketahui bahwa gangguan lemak darah seringkali tidak menimbulkan gejala apa pun. Tanda-tanda khas penyakit ini pun jarang didapatkan dari pemeriksaan fisik seseorang. Akibatnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita dislipidemia, lalu tiba-tiba mengalami komplikasi seperti penyakit jantung koroner (penyumbatan pembuluh darah jantung) atau stroke iskemik (penyumbatan pembuluh darah otak). Jadi, langkah yang paling tepat untuk mendeteksi dislipidemia adalah melalui pemeriksaan darah di laboratorium. Bila Anda berisiko menderita penyakit gangguan lemak darah (seperti usia > 40 tahun, obesitas, hipertensi, diabetes, atau riwayat dislipidemia di keluarga), maka Anda perlu memeriksakan diri. Karena banyak jenis pemeriksaannya dan tidak semuanya selalu terjangkau, Anda sebaiknya berkonsultasi lebih dulu dengan dokter untuk dapat diarahkan tes yang tepat sesuai kondisi Anda. \n\n Ketiga, pengobatan dislipidemia tergantung dari jenis gangguan lemak darahnya. Dokter dapat memberi resep bila diperlukan, namun tidak semua kasus dislipidemia jawabannya harus dengan minum obat. Pengaturan diet dan olahraga sangat penting dalam penanganan dislipidemia. Menghentikan perilaku yang tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol juga tak kalah pentingnya. Selain itu, mengatasi penyakit lain yang berhubungan (seperti diabetes dan tiroid) juga dapat memperbaiki gangguan lemak darah. Ketika Anda akhirnya dianjurkan mendapat obat khusus dislipidemia, maka Anda perlu mengerti pertimbangan manfaat dan risikonya setelah berdiskusi dengan dokter. Pemilihan obat tentunya berdasarkan prinsip untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih besar daripada risiko efek samping yang mungkin timbul. Manfaat dari obat dislipidemia ini perlu disadari, yaitu untuk mencegah komplikasi (seperti penyakit jantung, otak, pankreas) dan bukan untuk mengatasi gejala-gejala seperti pegal, pusing, dan sebagainya. Salah satu obat dislipidemia yang paling kuat bukti ilmiahnya adalah golongan statin. Ada 4 kelompok pasien yang paling jelas mendapat manfaat dari obat ini, yaitu menurunkan risiko penyakit jantung koroner ataupun stroke iskemik karena aterosklerosis (penumpukan lemak dalam pembuluh darah). Apakah Anda termasuk di antaranya? Berikut ini ada singkatan sederhana “KOLESTEROL” untuk mengingat 4 kelompok pasien ini. \n\n KO : Kardiovaskular. Bila Anda sudah pernah menderita penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) karena aterosklerosis, maka obat golongan statin sangat bermanfaat untuk mencegah serangan jantung atau stroke berulang yang berisiko menjadi lebih parah bahkan sampai meninggal. \n\n LE : Level LDL 190 mg/dL ke atas. Bila Anda belum pernah menderita penyakit kardiovaskular namun level (kadar) kolesterol LDL Anda sudah sangat tinggi ³ 190 mg/dL, maka Anda juga bisa mendapat manfaat yang serupa dari obat golongan statin ini. \n\n STE : Skrining diabetes. Bila Anda berusia 40-75 tahun dan melalui skrining didapatkan diagnosis diabetes melitus (gula darah tinggi), maka Anda sangat berisiko untuk mengalami komplikasi penyakit kardiovaskular karena aterosklerosis. Obat golongan statin dianjurkan karena dapat mencegah komplikasi tersebut. \n\n ROL : Risiko lanjut. Bila Anda tidak termasuk ketiga kelompok pasien di atas, namun berdasarkan penilaian risiko lanjutan dari dokter ternyata Anda berisiko tinggi untuk penyakit kardiovaskular, maka Anda juga bisa dianjurkan untuk mulai minum obat golongan statin. \n\n Silakan diskusikan dengan dokter Anda mengenai jenis dan dosis obat, target pengobatan, maupun efek sampingnya agar terapi yang dilakukan dapat memberi manfaat seoptimal mungkin bagi kesehatan Anda. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 22 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
Apa itu Kolesterol?<\/a><\/h3>
Kolesterol membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak. Kolesterol dalam kadar yang sesuai sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh dalam membantu membangun sel-sel baru agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal. Selain dari itu, kolesterol juga dibutuhkan untuk proses pencernaan, produksi hormon, dan membentuk vitamin D. Jika kadar kolesterol terlalu tinggi, maka hal tersebut berbahaya bagi tubuh karena akan menyebabkan berbagai penyakit dan komplikasi. \n\n \n\n Di dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein. Gabungan keduanya disebut dengan lipoprotein. Dua jenis utama lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL) yang biasa disebut dengan kolesterol jahat dan lipoprotein dengan kepadatan tinggi (HDL) yang biasa disebut dengan kolesterol baik. \n\n \n\n Tugas LDL adalah mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan. Namun jika jumlah kolesterol tersebut melebihi kebutuhan, maka dapat mengendap pada dinding-dinding arteri yang menyebabkan penyakit. Sementara itu, HDL bertugas untuk mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati, sebagai kebalikan dari LDL. Dalam hati, kolesterol akan dihancurkan atau dikeluarkan oleh tubuh melalui feses atau kotoran. \n\n \n\n Kadar kolesterol dalam darah yang disarankan untuk setiap orang bervariasi. Tergantung tiap orang apakah memiliki risiko lebih tinggi atau lebih rendah untuk bisa terkena penyakit pembuluh arteri. Sementara itu, pemeriksaan terkait kadar atau jumlah kolesterol dalam darah bisa diukur dengan melalui tes darah. \n\n \n\n Pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah sebaiknya dilakukan jika mengalami gejala kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, mengidap diabetes, atau memiliki penyakit lainnya yang bisa saja meningkatkan kadar kolesterol. \n\n \n\n Jika terdapat keluarga dekat yang mengidap penyakit akibat kolesterol, atau ada keluarga dekat yang memiliki riwayat kardiovaskular pada usia dini, maka diagnosis terhadap kadar kolesterol sangat dianjurkan. \n\n \n\n Bagi mereka yang pernah terdiagnosis memiliki penyakit jantung koroner stroke ringan, atau penyakit arteri perifer, disarankan melakukan pemeriksaan ini juga. \n\n \n\n \n\n Faktor Risiko Kolesterol Tinggi \n\n \n\n Risiko pengidap juga meningkat jika dia mengidap hipertensi, diabetes, atau memiliki keluarga yang mengidap penyakit jantung atau stroke. Kondisi genetik (keturunan) yang disebut dengan familial hypercholesterolaemia juga bisa menyebabkan kolesterol tinggi pada seseorang. Meskipun sudah menjaga pola makan dan mengonsumsi makanan sehat, tetapi kadar kolesterol pengidap kondisi ini akan tetap tinggi. \n\n \n\n \n\n Penyebab Kolesterol \n\n \n\n Jika tingkat kolesterol dalam darah melampaui kadar normal, maka kondisi ini disebut sebagai hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi. Kondisi kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit serius. Kolesterol sendiri adalah senyawa lemak berlilin yang sebagian besar diproduksi pada organ hati dan sebagian lainnya didapatkan dari makanan. Umumnya, serangan jantung dan stroke merupakan penyakit yang mengintai pengidap kolesterol tinggi yang diakibatkan adanya pengendapan kolesterol berlebihan pada pembuluh darah. \n\n \n\n Berdasarkan laporan dari WHO pada 2011, sekitar 35 persen persen penduduk Indonesia diperkirakan memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari batas normal untuk kesehatan. Hal ini menunjukan bahwa sepertiga penduduk Indonesia berisiko tinggi terkena penyakit arteri. \n\n \n\n Mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi atau kurang olahraga juga bisa menyebabkan kelebihan kolesterol, Namun, faktor keturunan juga bisa menjadi pemicu dari kolesterol. \n\n \n\n \n\n Gejala Kolesterol \n\n \n\n Saat terjadi pengendapan pada dinding arteri karena kadar kolesterol yang berlebihan, hambatan ada aliran darah di jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya bisa terjadi. Koleterol tinggi meingkatkan risiko seseorang terkena penyempitan arteri atau aterosklerosis, penggumpalan darah di bagian-bagian tubuh tertentu, stroke ringan, stroke, sampai serangan jantung. \n\n \n\n Rasa sakit di dada bagian depan atau pada lengan (angina) ketika seseorang mengalami stres atau sedang melakukan kegiatan fisik yang berat juga dapat disebabkan karena kolesterol yang tinggi. Kolesterol tinggi juga meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit jantung koroner. \n\n \n\n Jika tidak mengubah pola makan dan tidak berhenti merokok, pengidap kolesterol tinggi akan lebih berisiko terkena stroke atau penyakit jantung. Pada rokok ditemukan sebuah zat kimia yang disebut akrolein. Zat ini dapat menghentikan aktivitas kolesterol baik atau HDL untuk mengangkut timbunan lemak menuju hati. Akibatnya, bisa terjadi penyempitan arteri atau aterosklerosis. \n\n \n\n \n\n Diagnosis Kolesterol \n\n \n\n Diagnosis terhadap kolesterol dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan pemeriksaan fisik dari gejala yang dialami oleh pengidap. Pemeriksaan riwayat keluarga juga akan dilakukan oleh dokter. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah ada kondisi medis lainnya yang menyebabkan kadar kolesterol tinggi di dalam darah. \n\n \n\n Tes darah sederhana yang digunakan untuk mengukur kadar kolesterol disebut juga sebagai panel lipid. Tes ini berguna untuk menilai kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida. Untuk melakukan tes ini, dokter akan mengambil sampel darah kamu. Kemudian, dokter akan mengirim sampel tersebut ke laboratorium untuk dianalisis. Ketika hasil tes sudah keluar, dokter akan memberi tahu bila kadar kolesterol atau trigliserida terlalu tinggi. \n\n \n\n Sebelum melakukan panel lipid, dokter mungkin akan meminta untuk tidak makan dan minum apa pun selama setidaknya 12 jam sebelumnya. \n\n \n\n \n\n Pengobatan Kolesterol Tinggi \n\n \n\n Kadar kolesterol bisa diturunkan dan risiko penyakit jantung yang mengintai bisa dihindari, sebaiknya sering periksakan diri ke dokter agar risiko tersebut bisa dihindari. Pengobatan dengan memberi resep obat penurun kolesterol, biasanya akan dilakukan oleh dokter. \n\n \n\n \n\n Pencegahan Kolesterol Tinggi \n\n \n\n Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang adalah salah satu langkah utama yang bisa dilakukan dalam mencegah atau menurunkan kadar kolesterol. Kandungan lemak dalam makanan harus rendah. Cobalah ganti konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dengan buah-buahan dan sayur-sayuran, serta biji- bijian utuh (misalnya, roti gandum utuh). Menghindari merokok juga merupakan hal penting selain diet rutin dan menurunkan berat badan bagi yang memiliki berat badan berlebih. \n\n \n\n \n\n Kapan Harus ke Dokter? \n\n \n\n Jika sudah melakukan pencegahan, tetapi kadar kolesterol tetap tinggi selama beberapa hari, sehingga mengganggu aktivitas, maka segera kunjungi dokter untuk meminta saran. Penanganan lebih cepat, mungkin akan membantu mencegah munculnya masalah-masalah yang lebih parah lagi. Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. \n\n \n\n Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan dekat dengan tempat tinggal untuk memudahkan Anda mendapatkan Tindakan yang dibutuhkan. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 17 Mei 2021<\/li><\/ul><\/div>
Menurunkan Kolesterol dengan Konsumsi Makanan Ini<\/a><\/h3>
Kolesterol merupakan lemak yang berguna bagi tubuh. Namun bila kadarnya di dalam tubuh terlalu tinggi, kolesterol akan menumpuk di pembuluh darah dan mengganggu aliran darah. Kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala. \n\n \n\n Kolesterol dibagi menjadi dua yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL), Normalnya, kadar kolesterol total yang dianjurkan adalah di bawah 200mg/dl. Kolesterol jahat (LDL) yang menumpuk akan mengeras dan membuat dinding arteri menyempit. Seiring berjalannya waktu, penumpukan plak yang menyumbat pembuluh darah ini akan memicu penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke. \n\n \n\n Perlu diperhatikan, kadar LDL sebaiknya di bawah 100 mg/dl. Sahabat Hermina harus waspada jika kadar LDL melebihi dari 130 mg/dl. \n\n \n\n \n\n Bagaimana Pola Makan yang Baik bagi Penderita Kolesterol Tinggi? \n\n \n\n Makanan yang baik dikonsumsi bagi penderita kolesterol adalah makanan yang tinggi serat dan mengandung omega-3, serta mengandung kadar lemak tak jenuh. Adapun jenis makanannya adalah: \n\n \n\n - Cokelat Hitam \n\n Mengonsumsi kakao dua kali sehari selama sebulan dapat mengalami penurunan kolesterol jahat dan tekanan darah, serta meningkatkan kolesterol baik. \n\n \n\n - Sayur–sayuran \n\n Sayur-sayuran juga merupakan makanan yang sangat baik untuk kesehatan jantung. Mereka kaya akan serat dan antioksidan, serta rendah kalori yang sangat diperlukan untuk menjaga berat badan tetap ideal. Beberapa sayuran, seperti sayuran hijau, wortel dan kentang, kaya akan pektin atau serat larut yang dapat menurunkan kolesterol. \n\n \n\n - Makanan yang Kaya Serat Larut \n\n Adapun jenis makanan yang kaya akan serat larut adalah sereal gandum utuh, seperti oatmeal, buah-buahan seperti apel, pisang, jeruk, pir, dan kacang–kacangan seperti kacang kedelai dan kacang merah. \n\n \n\n - Makanan yang Tinggi Asam Lemak Omega-3 \n\n Asam lemak omega-3 dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik. Selain itu, asam lemak omega-3 melindungi jantung Anda dari risiko penyakit jantung bahkan serangan jantung. Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 yang baik antara lain, salmon, tuna, makarel, ikan kembung. Selain jenis ikan, makanan lainnya yang tinggi akan asam lemak omega-3 yaitu chia seed, biji rami, dan kedelai. \n\n \n\n - Bawang Putih \n\n Di dalam 100 gram bawang putih mengandung nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, zat besi, kalsium, fosfor, dan kalium. Beberapa manfaatnya yaitu antioksidan, antiradang, dan antikanker. \n\n \n\n - Ragam Buah–Buahan \n\n Ragam buah–buahan yang dianjurkan konsumsi yatiu alpukat, beri, apel, pir, stroberi, dan tomat. Tomat mengandung antioksidan likopen yang dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL). \n\n \n\n \n\n Kapan Harus ke Dokter? \n\n \n\n Sahabat Hermina, jika Anda bingung mengatur pola makan yang baik bagi penderita penyakit tertentu dapat langsung menanyakan pada Dokter Spesialis Gizi Klinik di RS Hermina Medan. Konsultasi dapat dilakukan secara langsung maupun secara online. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 17 Mei 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 23 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 23 April 2023<\/li><\/ul><\/div>