- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 27 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
Sinusitis<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, sinusitis adalah kondisi dimana terjadi peradangan pada dinding sinus. Jenis sinusitis ada 2, yaitu sinusitis kronis dan sinusitis akut. Penyabab dari pada sinusitis adalah infeksi virus maupun alergi yang dapat menyebabkan pembengkakan dinding dalam hidung. \n\n \n\n Sinusitis kronis merupakan jenis sinusitis yang dapat terjadi ketika ruang dalam hidung dan kepala mengalami pembengkakan selama lebih dari 12 minggu. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi, polip hidung, atau kelainan tulang di rongga hidung. Sedangkan sinusitis akut ialah berbeda dengan sinusitis kronis, karena sinusitis akut umumnya berlangsung selama 1-2 minggu, biasanya disebabkan oleh flu yang berasal dari infeksi virus. Namun, ada kalanya alergi dan infeksi bakteri dan jamur juga bisa memicu terjadinya sinus jenis ini. \n\n \n\n Berikut merupakan 7 fakta penting tentang sinusitis yang sahabat hermina harus tau, yaitu : \n\n \n Flu karena sinus lama sembuh \n Warna lendir sinus berbeda dengan warna lendir saat pilek \n Batuk dahak tanda sinusitis \n Penyebab sinus bukan hanya karena virus \n Sinusitis bisa kambuh kembali \n Sinusitis dapat menyebabkan komplikasi \n Sinusitis dapat diobati \n \n\n \n\n Penyebab umum dari sinusitis yang kambuh adalah karena serangan infektan, terpapar oleh debu, asap rokok, udara, dan imun tubuh yang turun. Apabila sinusitis kambuh, penderita juga dapat mengalami kelelahan serta mengalami masalah pada indra penciuman atau rasa, bau mulut, demam, batuk dan sakit kepala. Jadi penyakit sinusitis ini merupakan salah satu penyakit yang harus diobati karena dapat menyebabkan komplikasi yang dapat terjadi apabila infeksi pada salah satu rongga sinus dapat mudah menyebar dan menjadi infeksi pada organ yang lain. \n\n \n\n Salah satu solusi untuk sinusitis yaitu dengan melakukan tindakan operasi Caldwell-Luc atau CWL. Tindakan CWL adalah prosedur operasi yang bertujukan untuk menghilangkan pertumbuhan dan meningkatkan drainase sinus. Operasi ini akan menciptakan jalur antara hidung dan rongga di bawah mata, yang kemudian membantu drainase hidung menjadi lancar. \n\n \n\n Namun sebelum terjadi, penyakit sinusitis ini dapat dicegah, antara lain dengan melakukan gaya hidup sehat, rajin menjaga kebersihan, dan menghindari zat pemicu alergi. Pengobatan sinusitis juga tergantung pada jenisnya, akan tetapi pada umumnya tetap dengan mengkonsumsi obat dari Dokter. Untuk Sahabat Hermina yang ingin konsultasi atau mengalami keluhan yang diderita mengarah ke penyakit sinusitis segera periksakan ke Dokter Spesialis THT, informasi lebih lanjut dapat menghubungi 0821-3552-2454. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 07 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
Waspadai Gejala Sinusitis<\/a><\/h3>
Dari sekian banyaknya penyakit yang bisa menyerang hidung, sinusitis (rhinosinusitis) merupakan salah satu yang cukup sering terjadi. Rhinosinusitis kronis dapat memengaruhi kualitas hidup, mengurangi produktifitas kerja dan masalah sosial ekonomi.1,2 \n\n Sinus merupakan rongga kecil berisi udara dan terletak pada struktur tulang wajah. Disekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maxillaris (terletak di area pipi), sinus etmoidalis (area kedua mata), sinus frontalis (terletak di area dahi) dan sinus sfenoidalis (terletak di area belakang dahi).3 Sedangkan sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan dari jaringan yang melapisi sinus. Biasanya sinus berisi udara, tetapi ketika sinus tersumbat dan berisi cairan, kuman (bakteri, virus, jamur) dapat berkembang dan menyebabkan infeksi.4 Gejala awal sinusitis seringkali dianggap sebagai gejala flu. \n\n Klasifikasi Sinusitis5 \n\n Berdasarkan waktu, sinusitis diklasifikasikan atas : \n\n \n Rinosinusitis Akut : gejala kurang dari 12 minggu \n \n\n a. Disebabkan oleh virus : kurang dari 10 hari \n\n b. Disebabkan oleh bakteri : \n\n - Sekret kental (umumnya pada satu sisi rongga) \n\n - Nyeri berat pada bagian wajah (umumnya pada satu sisi wajah) \n\n - Gejala demam (suhu >38oC) \n\n 2. Rinosinusitis Akut Rekuren : lebih dari atau sama dengan 4 episode per tahun \n\n 3. Rinosinusitis Kronis : Gejala lebih dari 12 minggu \n\n a. Sekret kental (umumnya unilateral) \n\n b. Nyeri berat pada wajah (umumnya unilateral) \n\n c. Demam (suhu di atas 38oC) \n\n \n\n Faktor-faktor resiko penyebab sinusitis : 6,7 \n\n \n Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terkena infeksi sinus, antara lain : \n Adanya kelainan struktur dan bentuk rongga hidung \n Alergi \n Penggunaan obat-obatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh jangka panjang (steroid) \n Malnutrisi, penyakit Diabetes \n Faktor lingkungan seperti polusi udara, debu, asap, rokok dan udara dingin \n \n\n \n\n Gejala Sinusitis5,8 \n\n \n Gejala umum yang timbul padainfeksi sinus meliputi : \n Sekret kental dari hidung \n Hidung tersumbat \n Nafas berbau \n Nyeri pada daerah wajah \n Adanya lendir yang mengalir di tenggorokan \n Menurunnya daya penciuman \n Menurunnya daya pengecapan \n Sakit kepala \n Mudah lelah \n Rasa nyeri/penuh pada telinga \n Batuk, umumnya memburuk pada malam hari \n Demam \n \n\n Pengobatan Sinusitis5 \n\n \n Saline nasal irrigation : salah satu cara dengan membilas bagian yang teriritasi dengan menggunakan larutan saline \n Kortikosteroid hidung : beberapa jenis nasal spray dengan kortikosteroid untuk membantu mengobati peradangan \n Kortikosteroid oral \n Antibiotik : diperlukan apabila pasien mengalami infeksi oleh bakteri \n Operasi sinus endoskopik : menjadi pilihan apabila keadaan pasien tidak membaik setelah menjalani pengobatan \n \n\n Selain hal tersebut diatas, Anda juga dapat meringankan rasa sakit atau tekanan sinus dengan beberapa cara, seperti menghindari suhu ekstrim, perubahan suhu mendadak, pencetus alergi serta istirahat yang cukup. \n\n Jika Anda mengalami satu atau beberapa dari gejala sinusitis, segera konsultasikan dan periksakan ke Dokter-Dokter Spesialis Telinga Hidung & Tenggorok (THT) RSU Hermina Medan. \n\n Untuk informasi dan pendaftaran klik link dibawah ini \n\n https://www.herminahospitals.com/en/doctors/dr-nikita-frinadya-sp-tht-kl \n\n \n\n Referensi \n\n \n Ramakrishnan JB., Kingdom TT., Ramakrishnan VR., 2013. Allergic rhinitis and chronis=c rinosinusitis: their impact on lower airways. Immunol Allergy Clin North Am 33(1):45-60 \n Hashemi SA., Abediankenari S., Madani SA., Akbari M., 2012. Comparison of Salivary IgA and serum IgE in patients suffering from chronic rinosinusitis. Int J Med Invest 5 (1):31-7 \n Stammberger and Lund, 2008. Anatomy of the nose and paranasal sinuses. In: Scott-Brown's Otorhinolaryngology, Head and Neck Surgery 7th edition, Hodder Arnold. London pp.1322-20 \n https://id.wikipedia.org/wiki/sinusitis \n Fokkens W., 2020. Rinosinusitis and nasal Polyp in Europrean Position on Rinosinusitis and Nasal Polyps 2020. Rhinology 2020. Suppl 23:1-298. https://epos2020.com/Documents/supplement 29.pdf \n Shimomura, Akura, Ikeda, Katsuhisa, Hideaki S.,2007. Expression of adhesion molecules in nonallergic chronic rinosinusitis, Laryngoscope 107 (11):1519-24 \n Lee KJ., 2004. Rinosinusitis. Essential Otolaryngology head and neck surgery. 8th ed. New York : Mc Graw_Hill, p.686-668 \n Staikunine., Vaitkus., Japertiene, Ryskiene. 2008. Association of chronic rinosinusitis with nasal polyps and asthma: Clinical and radiological features, allergy and inflammation markers. Kaunas University, Lithuania. pp.257-65 \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 07 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>