- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 25 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Gejala, Penyebab, dan Tips Pengobatan GERD<\/a><\/h3>
Penyakit GERD adalah kelainan saluran cerna kronis yang ditandai dengan regurgitasi isi lambung ke esophagus. Gejala klinis atau manifestasi yang dialami seseorang saat mereka terkena penyakit GERD adalah heartburn dan regurgitasi. Heartburn adalah rasa terbakar di dada disertai nyeri, sedangkan regurgitasi adalah rasa asam pahit dari lambung di lidah. Salah satu dari keduanya cukup untuk mendiagnosis GERD secara klinis. \n\n \n\n Peningkatan prevalensi GERD dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti : \n\n \n Usia tua \n Penggunaan analgesic \n Konsumsi makanan dan minuman tertentu \n Merokok \n BMI yang tinggi \n \n\n \n\n Berikut ini diagnosis banding GERD yaitu : \n\n \n Hiatus hernia \n Esophageal stricture \n Esophageal cancer \n Chest pain of cardiac origin \n Functional dyspepsia \n \n\n \n\n Berikut ini merupakan penentuan penyebab GERD : \n\n \n Konsultasi dengan dokter, secara bertahap \n Terapi sementara, jika tidak berhasil dilakukan pemeriksaan lanjutan \n Pemeriksaan endoskopi merupakan salah satu jenis pemeriksaan dengan nilai ketepatan yang tinggi untuk diagnostik dan terapi \n Endoskopi menentukan penyebab dan dapat dilanjutkan dengan pengobatan \n \n\n \n\n Tanda-tanda kegawatan pada GERD : \n\n \n Jika umur > 50 tahun dengan gejala pertama kali dispepsia \n \n\n \n Riwayat keluarga dengan kanker pencernaan \n Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas \n Susah menelan yang bersifat progresif \n Nyeri pada daerah dada pada saat menelan makanan \n Kurang darah tanpa penyebab yang jelas \n Muntah menetap \n Teraba tumor di perut atau pembesaran kelenjar getah bening \n Mata atau kulit terlihat kuning dan buang air kecil seperti teh \n \n\n \n\n Kapan kita perlu endoskopi? Berikut ini penjelasannya : \n\n \n Pengobatan biasa tidak ada perbaikan dalam kurun waktu 2-4 minggu \n Mengganggu aktifitas rutin akibat gejala penyakit \n Ada tanda-tanda kegawatan saluran cerna \n \n\n \n\n Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan endoskopi saluran cerna : \n\n Keuntungan : \n\n \n Menentukan bentuk kelainan secara jelas \n Menambah keyakinan pasien terhadap penyakitnya \n \n\n Kekurangan : \n\n \n Biaya lebih besar \n Semi Invasive \n \n\n Berikut merupakan tips untuk pengobatan Penyakit GERD : \n\n \n Pola makan sesuai anjuran dokter \n Lama pengobatan bervariasi sesuai penyebab \n Pengobatan definitif merupakan tujuan utama \n Endoskopi menentukan ketepatan dalam pengobatan \n Pengendalian proses pikir merupakan unsur penunjang keberhasilan terapi \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Wonogiri<\/a><\/li>
- 13 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Cara Mencegah Penyakit Lambung Selama Berpuasa di Bulan Ramadhan<\/a><\/h3>
Bulan Ramadhan adalah saat di mana umat muslim di seluruh dunia berpuasa dari fajar hingga maghrib selama sebulan penuh. Waktu berpuasa yang lama bisa menimbulkan masalah kesehatan, terutama pada sistem pencernaan seperti lambung. Lambung yang terlalu kosong bisa memicu terjadinya penyakit lambung, seperti maag. Untuk itu, menjaga kesehatan lambung sangat penting agar terhindar dari masalah kesehatan saat berpuasa. \n\n \n\n Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah penyakit lambung selama berpuasa di bulan Ramadhan: \n\n \n\n \n Mengatur Pola Makan \n \n\n Saat berpuasa, jangan makan secara berlebihan saat sahur dan berbuka. Makan dalam porsi kecil tapi sering dapat membantu mengurangi beban pada lambung. Hindari makan makanan yang berlemak, pedas, atau terlalu asam karena dapat memicu terjadinya maag. Sebaiknya konsumsi makanan yang seimbang dan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, dan protein nabati dan hewani. \n\n \n\n \n Hindari Minuman Berkafein \n \n\n Minuman berkafein, seperti kopi dan teh, bisa memicu terjadinya maag. Sebaiknya hindari konsumsi minuman berkafein saat sahur atau berbuka. Ganti dengan air putih atau jus buah segar untuk menjaga kelembapan tubuh. \n\n \n\n \n Makan Makanan yang Mudah Dicerna \n \n\n Makan makanan yang mudah dicerna bisa membantu mengurangi beban pada lambung. Hindari makanan yang sulit dicerna seperti daging merah atau makanan berlemak yang berat untuk dicerna. Sebaiknya konsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti sup atau makanan ringan seperti roti gandum. \n\n \n\n \n Jangan Terlalu Lama \n \n\n Berpuasa Lama berpuasa yang terlalu lama bisa memicu terjadinya penyakit lambung. Jika Anda merasa tidak nyaman atau sakit selama berpuasa, segera berhenti dan mengkonsumsi makanan atau minuman. Sebaiknya juga berkonsultasi dengan dokter jika kondisi kesehatan memburuk. \n\n \n\n \n Olahraga Ringan \n \n\n Olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga dapat membantu meningkatkan metabolisme dan membantu menjaga kesehatan lambung. Hindari olahraga berat saat berpuasa karena dapat memicu terjadinya dehidrasi dan masalah kesehatan lainnya. \n\n \n\n Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat mencegah terjadinya penyakit lambung selama berpuasa di bulan Ramadhan. Selain itu, tetap perhatikan asupan nutrisi dan konsultasikan dengan dokter jika mengalami masalah kesehatan selama berpuasa. \n\n \n\n Follow Our \n\n Instagram: https://www.instagram.com/rsuherminawonogiri/ \n\n Tiktok: https://www.tiktok.com/@rsuherminawonogiri?is_from_webapp=1&sender_device=pc \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 12 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Sering Mengalami Sensasi Terbakar di Dada? Awas, Kemungkinan Aasam Lambung<\/a><\/h3>
Halo sahabat hermina ! Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau yang biasa dikenal dengan asam lambung merupakan kondisi dimana asam lambung naik pada saluran penghubung antara kerongkongan dan perut. Jika kondisi ini tidak cepat diatasi dan terus-menerus, akan membuat rasa tidak nyaman pengidap disertai dengan peradangan dan iritasi pada kerongkongan. \n\n \n\n Faktor pemicu GERD ada beberapa macam, contohnya seperti gaya hidup yang tidak sehat dan kondisi kesehatan pengidapnya. Gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan merokok, makan banyak pada malam hari, mengkonsumsi alkohol, terlalu banyak konsumsi kafein, hingga konsumsi obat-obatan terlarang dapat meningkatkan resiko naiknya asam lambung dan komplikasi pada kesehatan. Kondisi kesehatan pun berpengaruh terhadap pemicu GERD, contohnya seperti obesitas dan hernia. \n\n \n\n Gejala umum pada pengidap GERD adalah asamnya mulut, terasa sensasi terbakar pada ulu hati dan dada. Umumnya gejala akan bertambah buruk jika pengidapnya selesai makan dan berbaring, selain itu, ada beberapa gejala yang timbul akibat GERD yang perlu diwaspadai : \n\n \n Sensasi Benjolan Pada Tenggorokan \n \n\n Sensasi benjolan pada tenggorokan terjadi akibat asam lambung yang naik sampai tenggorokan, hal ini juga mengakibatkan suara serak, suara menjadi lebih serak ketika bangun tidur di pagi hari. \n\n \n Gangguan Tidur \n \n\n Asam lambung yang naik hingga kerongkongan menyebabkan pengidapnya menderita gangguan tidur karena menyebabkan sensasi yang tidak nyaman pada pengidapnya dan membuat dada akan terasa berat. Hal-hal ini akan membuat jam tidur pengidap GERD akan terganggu. \n\n \n Batuk Kronis \n \n\n Untuk pengidap GERD, sangat disarankan untuk memposisikan bantal ketika sedang tidur agar posisi kepala lebih tinggi dibandingkan dada, hal ini di lakukan sebagai langkah preventif agar asam lambung tidak naik ke kerongkongan. Batuk akan lebih sering jika posisi tubuh berbaring, apalagi dengan posisi tubuh antara kepala dan dada yang sejajar, batuk kronis lebih sering terjadi pada pengidap ketika pengidap selesai makan ataupun pada malam hari. \n\n \n\n Ada berberapa cara untuk mengatasi GERD, salah satunya yaitu mengkonsumsi antasida yaitu obat untuk menurunkan asam lambung, selain dengan konsumsi obat, merubah gaya hidup merupakan cara efektif untuk menurunkan frekuensi naiknya asam pada tubuh dan mencegah GERD kambuh, untuk pengidap GERD dapat mengubah gaya hidup dengan hal-hal berikut : \n\n \n Hindari/Berhenti Merokok \n Hindari konsumsi makan/minuman yang menimbulkan naiknya asam lambung seperti alkohol, kopi, dan pedas \n Hindari tidur/berbaring setelah makan sampai 2-3 jam \n Gunakan pakaian yang tidak ketat untuk cegah perut tertekan \n Usahakan meninggikan bantal saat tidur agar posisi kepala lebih tinggi daripada dada \n \n\n \n\n Mengenali gejala GERD serta langkah preventifnya sejak dini merupakan hal penting untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih parah. Jika gejala GERD semakin parah dan terus menerus tidak kunjung membaik, maka segera kunjungi dokter penyakit dalam untuk segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 25 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Penyakit Maag : Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya Agar Tidak Kambuh Lagi<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina tentu sudah sering mendengar tentang penyakit maag. Penyakit yang juga disebut dengan dispepsia ini berupa rasa nyeri serta tak nyaman pada lambung. Ketidaknyamanan pada lambung tersebut merupakan sebab dari berbagai kondisi dan bukan merupakan sebuah penyakit. Namun merupakan gejala dari suatu penyakit. \n\n Menyembuhkan penyakit ini cukup mudah akan tetapi jika tak ditangani dengan benar malah akan bertambah parah. Jika bertambah parah maka penyakit ini akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itulah penting untuk segera melakukan perawatan ketika gejalanya mulai muncul. \n\n Apa Penyebab Penyakit Maag? \n\n Untuk mengetahui apa penyebab dan gejala dari sakit maag, Sahabat Hermina perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana sebenarnya cara kerja lambung. Lambung merupakan organ tubuh yang akan mencerna setiap makanan setelah Sahabat Hermina mengkonsumsinya. \n\n Proses pencernaan ini dilakukan secara kimiawi dengan bantuan enzim pepsin dan renin yang bercampur dengan asam lambung atau HCL. Apabila ada gangguan maka mukosa akan rusak. Inilah yang menimbulkan rasa nyeri atau sakit. \n\n Jika terjadi secara terus menerus maka asam lambung akan memecah mukosa hingga mengakibatkan munculnya peradangan atau iritasi. Inilah kondisi yang menyebabkan sakit maag. Dengan kata lain, rasa nyeri akibat maag akut disebabkan oleh lapisan mukosa yang bersentuhan dengan asam lambung. \n\n Selain itu, ada juga pemicu lain yang bisa menyebabkan munculnya sakit maag, diantaranya adalah: \n\n ● Kecemasan yang berlebih atau stress \n\n Sebagai manusia, cemas atau stress merupakan hal wajar dan biasa dialami. Namun, lain cerita jika stress dan cemas tersebut terjadi secara berlebihan. Kondisi ini tentunya akan mengganggu kegiatan Sahabat Hermina sehari-hari. \n\n Apalagi jika Sahabat Hermina ternyata memiliki sakit maag. Rasa cemas berlebih dan stress ini akan menjadi pemicu kambuhnya sakit maag yang Sahabat Hermina idap. \n\n ● Makan dengan cepat \n\n Makan dengan cepat, terburu-buru serta dalam kondisi sangat lapar sangat tidak dianjurkan. Pasalnya makan yang terlalu cepat dapat membuat proses pencernaan Sahabat Hermina terganggu. Sehingga akan mengakibatkan munculnya sakit maag. \n\n \n \n Telat Makan \n \n \n Kelebihan berat badan \n \n \n Mengkonsumsi makanan berminyak, berlemak dan pedas. \n \n \n Terlalu banyak mengkonsumsi minuman berkafein dan soda. \n \n \n Mengkonsumsi coklat berlebihan. \n \n \n\n Gejala atau Tanda Sakit Maag \n\n Tanda - tanda atau gejala yang muncul akibat sakit maag tidaklah sulit untuk Sahabat Hermina kenali. Umumnya gejala tersebut seperti: \n\n - Mudah merasa kenyang ketika makan \n\n - Merasa mual \n\n - Perut bagian atas terasa kembung \n\n - Bersendawa \n\n - Merasa nyeri pada ulu hati serta di tengah dada yang seketika muncul setelah makan \n\n - Perut bagian atas terasa panas \n\n Beberapa gejala inilah yang sering muncul pada penderita penyakit maag. Selain itu sakit maag juga bisa memunculkan rasa panas di dalam dada. Hal ini merupakan efek dari naiknya asam lambung ke bagian kerongkongan. \n\n \n\n Komplikasi Yang Dapat Disebabkan Oleh Sakit Maag \n\n \n \n Penyempitan Esofagus \n \n \n\n Penyempitan esofagus terjadi bila seseorang mengalami sakit maag berulang akibat refluks asam. Gejala yang muncul biasanya berupa sulit menelan dan nyeri pada bagian dada. \n\n \n \n Esofagus Barret \n \n \n\n Kondisi ini disebabkan oleh paparan asam lambung di kerongkongan secara terus-menerus, yang menyebabkan perubahan pada sel-sel di lapisan bagian bawah kerongkongan menjadi sel kanker. \n\n \n \n Stenosis Pilorus \n \n \n\n Komplikasi ini terjadi ketika asam lambung menyebabkan iritasi jangka panjang pada lapisan sistem pencernaan. Pilorus adalah jalur antara lambung dan usus kecil. Pada kasus stenosis pilorus, pilorus menjadi parut dan menyempit. Akibatnya, makanan tidak bisa dicerna dengan baik. \n\n \n\n Cara Mengatasi Sakit Maag Agar Tak Kambuh Lagi \n\n Supaya sakit maag tidak kambuh lagi, ada beberapa cara yang bisa Sahabat Hermina lakukan. Cara ini merupakan solusi tepat dan bisa Sahabat Hermina terapkan dengan mudah, disiplin dan sungguh-sungguh. Apa saja cara tersebut? \n\n ● Menjaga dan mengatur pola makan menjadi lebih sehat \n\n Pola makan yang sehat merupakan kunci untuk mengatasi sakit maag yang utama. Oleh karenanya, jika ingin benar-benar terbebas dari sakit ini, Sahabat Hermina harus menjaga dan mengatur pola makan sehari-hari. Misalnya dengan mengubah porsi makan lebih sedikit namun sering. Maksudnya lebih baik Sahabat Hermina makan dengan porsi kecil tetapi lakukan dengan sering. \n\n Kemudian setelah makan, Sahabat Hermina tak boleh langsung berbaring. Setidaknya jika ingin berbaring tunggulah 2 hingga 3 jam setelah makan. Menghindari makanan terlalu pedas, asam, bersoda, kafein dan minuman beralkohol juga sebaiknya Sahabat Hermina hindari. Pasalnya makanan dan minuman tersebut mampu memicu kambuhnya sakit maag. \n\n ● Mengganti kebiasan buruk \n\n Tak hanya pola makan yang harus Sahabat Hermina ubah. Kebiasaan buruk yang sering Sahabat Hermina lakukan sehari-hari juga sebaiknya diganti. Misalnya kebiasaan merokok, mager atau malas gerak, menggunakan pakaian ketat yang dapat menekan lambung dan lain sebagainya. \n\n Kebiasaan buruk ini menjadi pemicu dan bahkan bisa memperparah sakit maag yang Sahabat Hermina derita. \n\n Sebagai gantinya, mulailah jadi pribadi yang aktif. Misalnya dengan rutin berolahraga dan mengimbanginya dengan konsumsi makanan sehat dan seimbang. \n\n ● Mengelola stress \n\n Seperti yang telah dijelaskan diatas, stress juga merupakan pemicu munculnya sakit maag. Oleh karena itu, jika Sahabat Hermina ingin terhindar dari sakit maag, usahakan untuk mengelola stress. Jika Sahabat Hermina sudah terlanjur mengidap penyakit maag dan sering merasa tertekan maka ada baiknya jika Sahabat Hermina mengikuti kelas meditasi. \n\n Bukan hanya itu, Sahabat Hermina juga bisa ikut konseling. Namun apabila sudah melakukan dua cara tersebut namun maag tak juga sembuh, Sahabat Hermina akan dianjurkan untuk melakukan psikoterapi. \n\n ● Istirahat yang cukup \n\n Yang juga tak kalah pentingnya adalah cukup istirahat. Sahabat Hermina harus membiarkan tubuh merasa santai dengan beristirahat. Cara mudahnya adalah dengan tidur yang cukup selama 7 hingga 8 jam setiap malam. Istirahat dan tidur yang cukup ini mampu mengatasi sakit dan gejala maag ringan. \n\n Inilah empat cara yang bisa Sahabat Hermina terapkan jika ingin sakit maag tak kambuh lagi. Yang perlu Sahabat Hermina perhatikan adalah jika sakit maag tak juga sembuh atau malah semakin parah maka segera periksa ke dokter. Supaya Sahabat Hermina bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan tak memperburuk gejalanya. \n\n Sahabat Hermina dapat berkonsultasi seputar Penyakit Maag kepada dokter spesialis di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 25 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 12 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 13 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>