- Hermina Arcamanik<\/a><\/li>
- 07 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Hati – hati Mata Malas (Ambliopia) Pada Anak<\/a><\/h3>
Ambliopia (Mata Malas) adalah kemampuan penglihatan yang buruk pada salah satu ataupun kedua mata yang disebabkan oleh cacat pada perkembangan penglihatan normal semasa kanak-kanak dapat menyebabkan kondisi seumur hidup atau kurang jelasnya penglihatan akibat perkembangan penglihatan yang tidak sempurna dalam otak. Otak manusia membutuhkan stimulasi visual untuk berkembang sepenuhnya. Pada saat perkembangan anak sejak lahir hingga usia 8 tahun, apapun yang menghalangi atau menggangu jelasnya penglihatan dapat menyebabkan ambliopia. \n\n Penyebab Mata Malas yaitu karena ukuran kacamata tinggi seperti astigmatisme (kelainan pada kelengkungan kornea atau lensa mata), hiperopia (rabun dekat) dan miopia (rabun jauh), mata juling (strabismus), atau apapun yang menghalangi aksis visual pada satu mata (contohnya kelopak mata turun, katarak anak). Mata malas (ambliopia) biasanya hanya mempengaruhi satu mata, tetapi apabila kedua mata kurang mendapat visual yang baik dan jelas untuk periode yang berkepanjangan, kondisi dapat timbul pada kedua mata. Diagnosa dini meningkatkan kemungkinan suksesnya pengobatan, karena setelah usia 8 tahun, kerusakan visual dapat menjadi permanen. Sebaliknya, jika anak anda tidak mengalami ambliopia hingga usia 8 tahun, maka kemungkinan untuk mengidap ambliopia sangatlah kecil. \n\n Anak yang mengidap ambliopia biasanya tidak mengeluh tentang penglihatan yang buruk, sehingga masalah ini terkadang baru diketahui saat penglihatan kedua mata diperiksa (contohnya saat tes mata di sekolah). Kadang kala, orang tua menyadari bahwa mata anaknya juling (strabismus) yaitu ketika satu mata tampak tidak sejajar dengan mata lainnya. \n\n Seorang anak beresiko lebih tinggi mengidap mata malas apabila dia memiliki rabun jauh (miopia) atau rabun dekat (hiperopia), perbedaan ukuran kacamata yang besar antara mata satu dengan lainnya, gangguan penglihatan karena cacat sejak lahir seperti kelopak mata turun, katarak atau luka pada mata serta mata juling (mata yang tidak sejajar). \n\n Adapun jenis perawatan yang harus dilakukan apabila anak mengalami mata malas yaitu: Pertama, jika ada ketidaknormalan ukuran kacamata, anak perlu diberikan kacamata yang sesuai untuk digunakan sepanjang waktu. Kemudian, anak perlu didorong untuk menggunakan mata yang malas. Ini biasanya dilakukan dengan menambal atau menutup mata yang baik, biasanya untuk beberapa jam setiap hari. Pengobatan mungkin memakan waktu beberapa bulan, dan bahkan beberapa tahun, dan seringkali lebih efektif ketika dimulai pada usia dini. Jika mata malas terlambat terdeteksi (contohnya setelah usia 8 tahun), ada kemungkinan kerusakan visual tidak dapat disembuhkan. Karena itu sangatlah penting untuk memeriksakan mata anak ke dokter spesialis mata. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 26 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
Terlalu Muda Untuk Katarak, Mungkinkah?<\/a><\/h3>
Katarak pediatrik adalah penyebab utama kebutaan pada anak. Katarak yang tidak diobati pada anak menyebabkan beban sosial, ekonomi, dan emosional yang luar biasa bagi anak, keluarga, dan masyarakat. Kebutaan yang berhubungan dengan katarak pediatrik dapat diobati dengan identifikasi dini dan manajemen yang tepat. Sebagian besar kasus didiagnosis pada skrining rutin sedangkan beberapa mungkin didiagnosis setelah orang tua memperhatikan leukocoria atau strabismus. Etiologi katarak pediatrik bervariasi dan diagnosis etiologi spesifik membantu prognostik dan manajemen yang efektif. Operasi katarak pediatrik telah berkembang selama bertahun-tahun, dan dengan peningkatan pengetahuan tentang pergeseran miopia dan pertumbuhan panjang aksial, hasil dari pasien ini menjadi lebih dapat diprediksi. \n\n Katarak terbentuk ketika lensa bening alami di mata mulai berkabut dan menjadi berkabut. Awan ini membuat cahaya tidak mungkin masuk ke mata, yang menyebabkan kabur dan akhirnya kebutaan. Hal ini erat kaitannya dengan faktor genetik dan juga faktor lingkungan. \n\n Penyebab Katarak \n\n Meskipun katarak pada orang muda tidak umum, penting untuk mengetahui kemungkinan penyebabnya: \n\n \n Diabetes \n Hipertensi \n Cedera traumatis pada mata \n Miopia tinggi (rabun jauh) \n Penggunaan obat steroid \n Keturunan keluarga \n Kegemukan \n Merokok \n Konsumsi alkohol berlebihan \n Paparan sinar ultraviolet \n \n\n Meskipun anak-anak yang lahir dengan katarak dapat hidup penuh dan normal, beberapa akan memerlukan perawatan. Tergantung pada tingkat keparahan kekeruhan, ketajaman visual anak dan usia mereka, ada berbagai cara untuk menangani katarak. \n\n - Melakukan operasi katarak untuk menghilangkan lensa keruh dan menggantinya dengan lensa buatan \n\n - Kacamata \n\n - Lensa kontak \n\n - Kombinasi dari perawatan ini. \n\n Operasi katarak merupakan operasi rutin dan aman. Jika seorang anak lahir dengan katarak padat, yang terbaik adalah menghilangkannya dalam waktu 2 hingga 4 bulan. Menghapus katarak sesegera mungkin meningkatkan penglihatan jangka panjang yang baik pada anak. Untuk alasan ini, penting untuk menghadiri pemeriksaan bayi enam minggu untuk menilai refleks merah anak atau menemui dokter mata anak jika ada kekhawatiran. \n\n Jika memiliki cedera traumatis pada mata, hubungi dokter mata segera untuk perawatan dan untuk membantu mencegah kerusakan lebih lanjut. Pilihan makanan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko katarak pada usia berapa pun. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 18 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Pakai Kontak 24/7? Risiko yang Terlibat Dengan Lensa Kontak Berwarna<\/a><\/h3>
Saat ini penggunaan lensa kontak makin meningkat terutama di kalangan remaja dan dewasa. Lensa kontak digunakan secara luas sebagai salah satu alternatif pengganti kacamata. Akan tetapi, tidak jarang penggunaan lensa kontak juga hanya bertujuan untuk estetika karena dapat mengubah warna mata sehingga terlihat lebih menarik. Pengguna lensa kontak sering memakainya tanpa indikasi dan petunjuk dokter. Penggunaan dan perawatan lensa kontak yang tidak sesuai sering berkaitan dengan komplikasi yang merugikan kesehatan mata. Salah satu komplikasi yang paling serius pada penggunaan lensa kontak adalah infeksi kornea atau sering disebut keratitis. \n\n Apakah Sahabat Hermina pernah tertidur menggunakan lensa kontak? Atau kurang menjaga kebersihan cairan pencuci lensa kontak dan tempat penyimpanannya? Atau pernah membeli lensa kontak secara bebas tanpa memperhatikan izin edar alat kesehatan yang dikeluarkan Kemenkes? \n\n Kebiasaan tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan mata kita. Lensa kontak yang digunakan harus steril, legal, dan dianggap aman digunakan. Hal ini dibuktikan dari adanya nomor izin edar yang dikeluarkan Kemenkes. Penggunaan lensa kontak dengan tidak steril dan kurang higienis dapat menyebabkan infeksi mata serius yang mengancam penglihatan. Infeksi kornea (keratitis) bisa disebabkan oleh bakteri maupun jamur. Tanda dan gejala yang muncul antara lain mata merah, berair, belekan, mengganjal, nyeri, hingga timbul lesi putih di bagian hitam mata. Kondisi seperti ini umumnya akan disertai keluhan penglihatan buram dan silau. Pada keadaan seperti ini, Sahabat Hermina harus segera menemui dokter spesialis mata untuk diperiksa secara lengkap dan mendapatkan pengobatan yang sesuai. Pengobatan yang terlambat dapat mengakibatkan kondisi infeksi yang makin berat. Akan tetapi jika ditangani secara cepat dan tepat, infeksi masih bisa sembuh dan tidak menimbulkan kerusakan yang permanen. \n\n Meskipun komplikasi mungkin saja terjadi akibat pengunaan lensa kontak, namun tidak jarang Sahabat Hermina tetap perlu menggunakan lensa kontak sebagai alternatif pengganti kacamata. Oleh karena itu, berikut ini adalah tips dan cara menggunakan lensa kontak yang aman. \n\n \n Tentukan jenis lensa kontak yang akan dipakai \n \n\n Terdapat 2 jenis lensa kontak, yaitu lensa kontak keras dan lunak. Lensa kontak keras (hard lens) lebih aman digunakan karena tidak mengganggu pertukaran oksigen ke kornea mata. Risiko infeksi pada lensa kontak keras juga lebih rendah. Akan tetapi, lensa kontak keras hanya bisa dibeli melalui resep dokter spesialis mata. Jenis lensa kontak yang sering digunakan saat ini adalah lensa kontak lunak (soft lens). Pertukaran oksigen ke kornea mata pada penggunaan soft lens agak terhambat sehingga tidak disarankan penggunaan rutin setiap hari dalam jangka waktu panjang. \n\n \n Jaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah memegang kontak lensa \n \n\n Lensa kontak akan menempel langsung pada kornea mata kita sehingga jika tidak steril akan berisiko infeksi oleh bakteri dan jamur. Oleh karena itu, selalu cuci tangan menggunakan sabun sebelum memegang lensa kontak untuk memasangkan maupun melepasnya. \n\n \n Patuhi anjuran durasi pemakaian lensa kontak \n \n\n Lensa kontak memiliki anjuran durasi pemakaian yang berbeda-beda. Ada soft lens yang dipakai harian, mingguan, dan bulanan. Dengan demikian soft lens harus diganti sesuai jadwal pemakaian yang ditentukan. Soft lens harian berisiko relatif lebih rendah menyebabkan infeksi karena hanya 1 kali pemakaian, tidak perlu dicuci dan disimpan setelah pemakaian. \n\n \n Jaga kebersihan tempat penyimpanan dan cairan pembersih kontak lensa \n \n\n Lensa kontak dengan durasi pemakaian mingguan dan bulanan tentunya harus dilepas pasang setiap hari. Setelah dilepas dan sebelum dipasangkan kembali ke mata, lensa kontak harus dicuci dengan cairan pembersih untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Selama tidak dipakai, lensa kontak disimpan pada tempat penyimpanan dalam keadaan terendam cairan pembersih. Jika tempat penyimpanan dan cairan pembersih ini jarang diganti dan kotor, tentunya kita berisiko memasang lensa kontak yang kotor ke kornea mata. \n\n \n Sesuaikan dengan kondisi mata \n \n\n Kondisi mata setiap orang berbeda-beda. Penggunaan lensa kontak dapat menyebabkan keluhan mengganjal seperti benda asing yang menempel di mata. Oleh karena itu disarankan penggunaan tetes air mata buatan (artificial tears) untuk mengurangi keluhan tersebut. Namun pada orang dengan kondisi mata kering dianjurkan untuk menggunakan tetes air mata buatan lebih sering atau bahkan tidak disarankan memakai lensa kontak jika sangat tidak nyaman. \n\n \n\n Sahabat Hermina, hati-hati sebelum memutuskan untuk menggunakan lensa kontak. Jika memang diperlukan, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi mata dan kebutuhan. Hal yang terpenting adalah penggunaan kontak lensa harus sesuai dengan indikasi. Jangan sampai Sahabat Hermina ingin terlihat cantik dan menarik namun malah mengakibatkan infeksi mata yang serius. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 18 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 07 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>