- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 15 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Mungkinkah Bisa Dicegah Penyakit Turunan Diabetes?<\/a><\/h3>
Diabetes adalah salah satu penyakit turunan yang tidak mengenal usia. Bahkan, anak kecil pun bisa terkena diabetes. Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula atau glukosa dalam darah. Meskipun diabetes merupakan penyakit turunan, bukan berarti tidak bisa dicegah. Faktanya, faktor lingkungan memiliki pengaruh yang lebih besar pada prevalensi diabetes dibandingkan faktor genetik. \n \nFaktor lingkungan yang dapat mempengaruhi risiko diabetes meliputi pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, serta paparan zat-zat kimia berbahaya. Pola makan yang tinggi akan gula dan lemak jenuh, serta rendah serat dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Begitu pula dengan kurangnya aktivitas fisik yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan resistensi insulin. Selain itu, obesitas juga dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. \n \nUntuk mencegah penyakit turunan diabetes, penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang dan bergizi. Konsumsi makanan yang tinggi serat, rendah gula, serta lemak sehat seperti lemak tak jenuh dapat membantu menjaga keseimbangan gula darah. Selain itu, penting juga untuk menghindari makanan olahan dan minuman manis yang dapat meningkatkan risiko diabetes. \n \nSelain pola makan, aktivitas fisik juga memainkan peran penting dalam pencegahan diabetes. Melakukan olahraga secara teratur dapat membantu mengendalikan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit per minggu, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. \n \nSelain itu, penting juga untuk menghindari paparan zat-zat kimia berbahaya yang dapat meningkatkan risiko diabetes. Beberapa zat kimia seperti pestisida, polutan udara, dan bahan kimia dalam produk rumah tangga dapat berkontribusi terhadap perkembangan diabetes. Menggunakan produk organik, memastikan ventilasi yang baik di dalam rumah, dan menghindari paparan zat-zat berbahaya dapat membantu mencegah risiko diabetes. \n \nSelain langkah-langkah di atas, juga penting untuk menjaga berat badan yang sehat, rutin memeriksakan gula darah, serta menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Diabetes adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya, seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, dan gangguan penglihatan. Oleh karena itu, pencegahan diabetes sangatlah penting. \n \nMeskipun diabetes merupakan penyakit turunan, faktor lingkungan dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mencegah penyakit ini. Dengan mengadopsi gaya hidup sehat, mengatur pola makan, dan menjaga aktivitas fisik, kita dapat mengurangi risiko terkena diabetes. Jangan lupa juga untuk menghindari paparan zat-zat berbahaya dan menjaga berat badan yang sehat. Diabetes bukanlah takdir yang tidak bisa diubah, tetapi merupakan kondisi yang dapat dicegah dengan upaya yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 12 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Stroke Usia Muda<\/a><\/h3>
Apa itu Stroke? \n\n Suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologis fokal atau global, yang dapat memberat dan berlangsung selama 24 jam atau lebih dan atau dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler \n\n STROKE terjadi karena otak tidak mendapat pasokan darah yang membawa oksigen sehingga sel-selnya mati \n\n Seberapa Sering Kasus Stroke? \n\n Untuk diketahui bersama stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. “Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian utama. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 7 per 1000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Dari sisi pembiayaan, stroke menjadi salah satu penyakit katastropik dengan pembiayaan terbesar ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, yaitu 3.23 triliun rupiah pada tahun 2022. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2021 yaitu sebesar 1,91 triliun.” Ungkap Dirjen Yankes dalam acara World Stroke Day 2023. \n\n Seberapa Sering Kasus Stroke? \n\n Penyebab utama disabilitas di seluruh dunia, Penyebab kematian kedua di seluruh dunia, Kejadian stroke meningkat 50 % dalam 17 tahun terakhir \n\n Stroke di Usia Muda \n\n Dari tahun ke tahun, angka penderita stroke usia muda semakin meningkat, 10 - 15% stroke terjadi pada usia 18-50 tahun. \n\n Apa Saja Jenis Stroke? \n\n Stroke Sumbatan dalah jenis stroke yang terjadi saat aliran darah pada pembuluh arteri dalam otak mengalami penyumbatan. Penyumbatan pada kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya pembentukan gumpalan darah pada pembuluh darah organ lain tubuh. \n\n Stroke Perdarahan adalah kondisi yang disebabkan pecahnya pembuluh darah di otak. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat mengancam fungsi otak akibat berhentinya aliran oksigen ke otak. Penyakit stroke hemoragik termasuk ke dalam kondisi darurat yang memerlukan perawatan medis dengan segera. \n\n Berikut adalah penjelasan mengenai apa itu stroke. Penting untuk diingat, semua jenis stroke tidak bisa diremehkan begitu saja. Sehingga, apabila Anda atau kerabat memiliki keluhan yang mengarah pada gejala stroke, segera kunjungi Fasilitas Kesehatan terdekat untuk memperoleh penanganan lebih lanjut dari dokter spesialis. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 06 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Manfaat Olahraga Untuk Kulit<\/a><\/h3>
Olahraga bukan hanya membantu menjaga kesehatan organ di dalam tubuh kita, seperti jantung, tetapi juga memiliki manfaat yang luar biasa untuk kulit kita. Aktivitas fisik yang teratur dan konsisten dapat memperkuat kemampuan kulit untuk melawan penuaan dan berbagai jenis kerusakan lainnya. \n \nSalah satu manfaat utama olahraga bagi kulit adalah peningkatan aliran darah. Ketika kita berolahraga, detak jantung kita meningkat, dan aliran darah ke seluruh tubuh meningkat. Hal ini berarti lebih banyak oksigen dan nutrisi yang dibawa ke kulit kita. Oksigen dan nutrisi ini penting untuk memperbaiki sel-sel kulit yang rusak dan mempercepat proses regenerasi kulit. Dengan kata lain, olahraga dapat membantu kulit kita tetap sehat dan cerah. \n \nSelain itu, olahraga juga dapat membantu mengurangi stres. Saat kita berolahraga, tubuh kita menghasilkan endorfin, hormon yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Stres yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, seperti jerawat, ruam, dan kulit kusam. Dengan mengurangi stres melalui olahraga, kita dapat mencegah munculnya masalah kulit ini dan menjaga kulit tetap sehat. \n \nAktivitas fisik juga dapat meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh kita. Kolagen adalah protein yang penting untuk kekuatan, kekenyalan, dan elastisitas kulit. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh kita cenderung menurun, yang dapat menyebabkan kulit kendur dan keriput. Dengan berolahraga secara teratur, kita dapat merangsang produksi kolagen dalam tubuh kita, sehingga kulit tetap kencang dan awet muda. \n \nSelain itu, olahraga juga membantu menghilangkan racun dari tubuh melalui keringat. Ketika kita berolahraga dan berkeringat, racun dan zat-zat berbahaya lainnya dikeluarkan dari tubuh kita melalui pori-pori kulit. Ini membantu membersihkan kulit dari dalam dan mencegah timbulnya masalah kulit seperti jerawat dan komedo. \n \nDalam kesimpulan, olahraga tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan organ di dalam tubuh kita, tetapi juga memiliki manfaat yang signifikan bagi kulit kita. Aktivitas fisik yang teratur dapat memperkuat kemampuan kulit untuk melawan penuaan dan kerusakan lainnya, meningkatkan aliran darah, mengurangi stres, meningkatkan produksi kolagen, dan membantu menghilangkan racun dari tubuh. Oleh karena itu, jangan lupa untuk menggabungkan olahraga dalam rutinitas harian Anda untuk menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 06 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Apakah Sering Berdebar Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung?<\/a><\/h3>
Pada umumnya, jantung berdebar adalah kondisi yang umum dan tidak memerlukan penanganan khusus jika hanya terjadi sesekali dan bersifat sementara tanpa disertai keluhan lainnya. Namun, perlu diingat bahwa jika kondisi ini sering terjadi tanpa pemicu yang jelas atau jika kamu memiliki riwayat penyakit jantung, maka kamu perlu berhati-hati. Segera periksakan diri ke dokter jika jantung berdebar diiringi dengan gejala seperti pusing, nyeri dada, sesak napas yang parah, atau bahkan pingsan. \n \nJantung berdebar bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, kelelahan, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, atau bahkan karena efek samping dari obat-obatan tertentu. Namun, jika kamu mengalami jantung berdebar secara terus-menerus dan tanpa pemicu yang jelas, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada jantung. \n \nPenyakit jantung adalah salah satu penyakit yang serius dan bisa mengancam nyawa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami gejala-gejala yang mungkin terjadi jika jantung berdebar menjadi tanda adanya penyakit jantung. Gejala-gejala tersebut antara lain adalah pusing, nyeri dada, sesak napas yang parah, atau bahkan pingsan. Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang diperlukan. \n \nDalam melakukan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga memerlukan tes tambahan seperti elektrokardiogram (EKG), tes darah, atau tes pencitraan jantung. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dokter akan dapat menentukan apakah jantung berdebar yang kamu alami merupakan gejala dari penyakit jantung atau bukan. \n \nJika ternyata jantung berdebar yang kamu alami merupakan gejala dari penyakit jantung, dokter akan meresepkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi kamu. Pengobatan tersebut bisa berupa obat-obatan yang membantu mengatur detak jantung, perubahan gaya hidup seperti mengurangi konsumsi kafein atau alkohol, berhenti merokok, dan menjalani pola makan sehat, atau bahkan tindakan medis seperti pemasangan alat pacu jantung. \n \nDalam hal ini, penting bagi kita untuk tidak mengabaikan gejala-gejala yang mungkin terjadi pada jantung berdebar. Meskipun tidak semua jantung berdebar merupakan tanda penyakit jantung, namun kita tetap harus berhati-hati dan segera mencari bantuan medis jika gejala-gejala tersebut muncul. Dengan melakukan pemeriksaan yang tepat dan mendapatkan penanganan yang diperlukan, kita dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan menjaga kesehatan jantung kita dengan baik. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Periuk Tangerang<\/a><\/li>
- 27 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
Cegah Stess untuk Remaja yang Terkena Bullying<\/a><\/h3>
Penindasan adalah tindakan agresif yang dapat bersifat fisik, verbal, atau relasional. Perilaku ini mungkin terjadi terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Penindasan fisik mencakup tindakan seperti memukul, menendang, dan mendorong. Pencurian, vandalisme, penindasan, dan pelecehan termasuk penindasan fisik. \n\n Selain itu, intimidasi verbal juga mencakup ejekan, hinaan, dan makian. Sebaliknya, intimidasi dalam hubungan mencakup penolakan untuk berbicara dengan pasangan, menjauhkan pasangan dari kelompok, teman, dan keluarga, menyebarkan kebohongan dan rumor tentang pasangan, serta melakukan hal-hal yang tidak disukai pasangan. \n\n Orang-orang yang pernah mengalami penindasan cenderung terus-menerus hidup dalam ketakutan. Generasi muda merupakan kelompok masyarakat yang paling berisiko menjadi korban perundungan atau menjadi pelaku perundungan. Hal ini dikarenakan remaja cenderung impulsif, emosional, dan memiliki kepribadian yang belum matang. Dampak penindasan terhadap remaja bisa sangat besar. \n\n Masa remaja merupakan masa pertumbuhan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Oleh karena itu, orang tua, guru, dan kerabat dekat hendaknya memberikan dukungan dan kerjasama untuk mencegah terjadinya bullying di kalangan remaja. \n\n Berikut beberapa tips bagi remaja yang pernah mengalami bullying: \n\n \n\n A. Sebuah Latihan \n\n Olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan fisik Anda. Faktanya, aktivitas ini juga baik untuk kesehatan mental Anda. Dapat meningkatkan hormon endorfin dan meningkatkan mood. Selain itu, olahraga dapat menurunkan kadar hormon kortisol yang dapat menyebabkan stres. \n\n B. Bicaralah dengan seseorang yang Anda percayai \n\n Remaja yang pernah mengalami perundungan sering kali merasa sulit untuk berbicara karena terlalu takut terhadap pelaku perundungan. Namun, pastikan untuk mendiskusikan masalah Anda dengan seseorang yang Anda percaya. Hal ini dapat memberi Anda banyak dukungan dan terkadang bahkan menjadi jalan keluar yang baik untuk mengatasi kecemasan dan frustrasi yang timbul akibat penindasan. \n\n C. Menekuni hobi \n\n Semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk melakukan aktivitas yang membuat Anda bahagia, maka Anda akan semakin tidak fokus pada masalah yang Anda alami. Anda dapat menekuni hobi favorit, berolahraga, dan berkumpul dengan teman-teman yang tidak menindas Anda. Cara ini juga dapat mengurangi situasi intimidasi di kalangan pelaku intimidasi. \n\n D. Mencari Sahabat Sejati yang Benar-benar Setia. \n\n Jika Anda pernah mengalami penindasan, bicaralah dengan teman sejati dan dapatkan bantuan. Ini akan membantu Anda merasa aman dan terlindungi. Jangan sendirian, apalagi saat bullying terjadi. Selain temanmu, kamu juga bisa menghubungi gurumu dan berbicara dengan orang tuamu. \n\n E. Mendengarkan musik \n\n Seperti halnya olahraga, mendengarkan musik favorit juga dapat meningkatkan mood. Saat Anda mendengarkan musik, hormon dopamin dikeluarkan, yang meningkatkan mood Anda. \n\n jantung. Kegiatan ini juga bisa dijadikan terapi untuk mencegah stres dan depresi. \n\n \n\n Untuk para Sahabat Hermina bila ada keluhan lebih lanjut bisa langsung segera lakukan konsultasi dengan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa di RS Hermina Periuk Tangerang atau bisa juga online melalu layanan Mobile Apps Hermina tentang masalah yang di alami oleh sahabat hermina \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 20 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tanda Awal Serangan Jantung yang Kerap Tak Disadari<\/a><\/h3>
Serangan jantung menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa setiap tahunnya, lebih dari 17 juta orang meninggal akibat serangan jantung. Apalagi, penyakit ini seringkali ditemukan secara mendadak tanpa gejala awal yang disadari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda awal serangan jantung yang kerap tidak disadari. \n \nSalah satu gejala serangan jantung yang sering terjadi adalah nyeri dada atau rasa berat di belakang tulang dada. Nyeri ini biasanya terasa seperti tekanan atau rasa terbakar dan dapat menjalar ke lengan kiri, rahang, atau punggung. Namun, tidak semua orang mengalami nyeri dada saat serangan jantung terjadi. Ada juga tanda-tanda lain yang seringkali tidak disadari banyak orang. \n \nSalah satu tanda awal serangan jantung yang kerap tidak disadari adalah sesak napas. Orang yang mengalami serangan jantung dapat merasa sulit bernapas atau merasa kehabisan napas dengan mudah. Hal ini terjadi karena aliran darah yang terganggu ke jantung menyebabkan kerusakan pada otot jantung dan mengurangi kemampuannya untuk memompa darah dengan baik. \n \nSelain itu, mual dan muntah juga dapat menjadi tanda awal serangan jantung yang sering tidak disadari. Beberapa orang mungkin mengalami perut kembung atau merasa tidak enak di perut sebelum serangan jantung terjadi. Mual dan muntah ini terjadi karena kerusakan pada otot jantung menyebabkan peredaran darah yang tidak lancar ke organ-organ lain di tubuh. \n \nTanda awal serangan jantung yang kerap tidak disadari lainnya adalah lemas atau kelelahan yang tidak wajar. Orang yang mengalami serangan jantung mungkin merasa lelah yang berlebihan atau kelelahan yang tidak dapat dijelaskan. Hal ini terjadi karena otot jantung yang rusak tidak dapat memompa darah dengan efisien, sehingga tubuh menjadi kekurangan oksigen dan energi. \n \nSelain itu, serangan jantung juga dapat ditandai dengan keringat dingin dan pusing. Keringat dingin ini terjadi karena aliran darah yang terganggu ke otak, sedangkan pusing terjadi karena kurangnya pasokan darah dan oksigen ke otak. Keduanya merupakan tanda-tanda yang sering tidak disadari banyak orang. \n \nDalam menghadapi serangan jantung, deteksi dini sangatlah penting. Oleh karena itu, kita perlu mengenali tanda-tanda awal serangan jantung yang kerap tidak disadari. Jika kita mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah mencari bantuan medis. Jangan mengabaikan atau menganggap remeh tanda-tanda tersebut, karena serangan jantung dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. \n \nDalam upaya pencegahan serangan jantung, penting bagi kita untuk menjaga gaya hidup sehat. Hindari merokok, konsumsi makanan sehat, dan lakukan olahraga secara teratur. Selain itu, rajinlah melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama jika kita memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga yang menderita serangan jantung atau memiliki penyakit seperti diabetes atau hipertensi. \n \nDengan mengenali tanda-tanda awal serangan jantung yang kerap tidak disadari, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Ingatlah bahwa kesehatan jantung sangatlah penting, dan menjaga kesehatan jantung adalah investasi terbaik bagi masa depan kita. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mekarsari<\/a><\/li>
- 18 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
Pemasangan Behel atau kawat gigi ke Dokter Gigi Apa ?<\/a><\/h3>
Halo Sahabat Hermina, Memiliki gigi yang rapi merupakan impian bagi banyak orang. Tingginya demand untuk perawatan merapikan gigi ini memunculkan berbagai pilihan perawatan yang sering ditemui di masyarakat. \n\n Mulai dari perawatan merapikan gigi atau pemasangan behel oleh dokter gigi spesialis, dokter gigi umum biasa, hingga tukang gigi abal-abal. Nah jadi seharusnya kita pasang behel ke dokter gigi mana sih ? \n\n Jawabanya adalah ke dokter gigi spesialis Orthodonti, Spesialis ortodonsia adalah dokter yang memiliki spesialisasi khusus di bidang kedokteran gigi. Spesialisasinya difokuskan secara khusus untuk perawatan ketidakteraturan gigi (keselarasan dan oklusi) dan masalah rahang. Tindakan penanganannya umumnya melibatkan penerapan kawat gigi. \n\n Selain memperbaiki kondisi yang sudah ada/terjadi, spesialis ortodonsia juga dilatih untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin berkembang di masa depan. Dokter ini dapat melakukan pemeriksaan bagi semua orang tanpa terpaut usia. \n\n Behel bukan sekedar fashion ya, Sahabat Hermina . Behel tetap saja perawatan medis yang harus ditangani oleh dokter gigi yang memiliki kompetensi yaitu dokter spesialis orthodonti . Apabila tidak dilakukan dengan benar, perawatan behel bisa menjadi sia-sia atau bahkan merusak kondisi gigi. \n\n Apa Saja Kondisi Gigi Yang Harus di Behel ? \n\n \n\n Perawatan gigi dengan behel atau kawat gigi kini sudah sangat umum dilakukan. Penggunaan behel bertujuan untuk merapikan susunan gigi. \n\n Meski begitu, tidak semua kasus kelainan gigitan atau kelainan hubungan rahang bisa diatasi dengan behel. Beberapa di antaranya memerlukan tindakan yang lebih besar, seperti operasi bedah rahang. \n\n Kondisi lainnya yang sebaiknya tidak menggunakan behel adalah gigi berlubang dan peradangan gusi. Penggunaan kawat gigi justru dapat memperparah kondisi tersebut. \n\n \n\n Apa Saja Kondisi Gigi Yang Harus di Behel ? \n\n \n\n Perawatan gigi dengan behel atau kawat gigi kini sudah sangat umum dilakukan. Penggunaan behel bertujuan untuk merapikan susunan gigi. \n\n Meski begitu, tidak semua kasus kelainan gigitan atau kelainan hubungan rahang bisa diatasi dengan behel. Beberapa di antaranya memerlukan tindakan yang lebih besar, seperti operasi bedah rahang. \n\n Kondisi lainnya yang sebaiknya tidak menggunakan behel adalah gigi berlubang dan peradangan gusi. Penggunaan kawat gigi justru dapat memperparah kondisi tersebut. \n\n Lalu, apa saja kondisi gigi yang harus dibehel? \n\n \n Gigi Terlalu Maju \n Gigi Bercelah \n Gigi Berjejal \n Gigi Gingsul \n Rotasi Gigi \n ukuran gigi dan rahang tidak sesuai \n Gigi Tertanam \n Gigitan Terbaik \n Gigitan Terbuka \n \n\n \n\n Kenapa Pasang Behel Harus ke Dokter Spesialis Orthodonti ? \n\n Pemasangan Behel dan perawatannya sebaiknya dilakukan oleh dokter gigi yang kompeten, yaitu dokter gigi spesialis ortodonsia. Memang sampai saat ini, banyak sekali dokter gigi umum yang melakukan pemasangan kawat gigi. \n\n Apabila Anda perlu membenahi posisi gigi, sebaiknya konsultasi dengan ortodontis. Contohnya, bila mengalami masalah saat menggigit atau posisi gigi yang berantakan. \n\n Patut diingat bahwa ada jenis gigi yang tidak bisa dibehel, seperti gigi atas terlalu maju (tonggos), gigi bawah terlalu maju, gigi berjejal, gigi tidak rapat, gigitan terbuka, dan impaksi gigi. \n\n \n\n Sebelum memilih dan melakukan perawatan di atas, dokter akan melakukan prosedur rontgen gigi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi gigi dan tulang rahang di bawahnya. \n\n Kemudian, dokter ortodonti akan menangani gangguan dengan pemasangan kawat gigi, behel transparan atau Invisalign, hingga operasi. \n\n Sebenarnya, tidak masalah bila Anda merapikan gigi dengan datang ke dokter gigi atau dentist. \n\n Namun, mungkin penanganannya akan berbeda bila Anda berkunjung ke ortodontis. Entah itu teknik perawatan dan pilihan pengobatannya yang lebih terbatas. \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 04 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tidaklah sama HIV dan AIDS<\/a><\/h3>
\nHIV dan AIDS adalah dua istilah yang sering kali digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sedangkan AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome. \n \nHIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini dapat menyerang dan merusak sel-sel CD4, yang bertugas melawan infeksi dalam tubuh. Ketika jumlah sel CD4 menurun, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah dan tidak dapat melawan infeksi dengan efektif. HIV dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan darah, air mani, cairan vagina, atau cairan tubuh lainnya yang terinfeksi. Penularan HIV umumnya terjadi melalui hubungan seksual tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi, atau dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. \n \nAIDS, di sisi lain, adalah tahap lanjutan dari infeksi HIV. Seseorang dikatakan menderita AIDS ketika sistem kekebalan tubuhnya sangat lemah dan ia mengalami infeksi yang parah atau penyakit yang jarang terjadi. AIDS dapat menyebabkan gejala seperti demam, penurunan berat badan yang signifikan, diare kronis, infeksi jamur, dan kanker tertentu. Tanpa pengobatan yang tepat, AIDS dapat berakibat fatal. \n \nPenting untuk memahami perbedaan antara HIV dan AIDS karena HIV dapat diobati dan dikendalikan dengan terapi antiretroviral (ARV). Terapi ini dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap stabil dan mencegah perkembangan HIV menjadi AIDS. Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan HIV, pengobatan yang tepat dapat memungkinkan seseorang dengan HIV untuk hidup dengan kualitas hidup yang baik dan mengurangi risiko penularan virus kepada orang lain. \n \nDalam menghadapi HIV dan AIDS, penting untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan, penularan, dan pengobatan yang tepat. Penggunaan kondom saat berhubungan seksual, penggunaan jarum suntik steril, dan tes HIV secara teratur adalah langkah-langkah penting dalam mencegah penularan HIV. Selain itu, dukungan sosial dan akses ke perawatan medis yang memadai juga sangat penting dalam membantu individu yang hidup dengan HIV atau AIDS. \n \nDalam kesimpulannya, HIV dan AIDS adalah dua kondisi yang berbeda meskipun sering kali digunakan secara bergantian. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS adalah tahap lanjutan dari infeksi HIV di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah. Pemahaman yang benar tentang perbedaan ini penting untuk pencegahan, penularan, dan pengobatan yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 05 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada, 4 Penyebab Stroke di Usia Muda<\/a><\/h3>
Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis yang berlangsung lebih dari 24 jam. Serangan stroke terjadi saat pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang, yang jika dilihat dari penyebabnya dapat dibagi menjadi dua, yakni akibat penyumbatan yang disebut dengan stroke iskemik, serta akibat pecahnya pembuluh darah yang disebut dengan stroke hemoragik. \n\n \n\n Kita biasanya berfikir bahwa stroke hanya menyerang orang tua saja, ternyata saat ini malah semakin banyak orang di usia produktif bahkan anak-anak maupun remaja yang mengalami stroke. \n\n \n\n Stroke dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, bisa karena faktor risiko yang diturunkan dalam keluarga keturunan seperti hipertensi ataupun gaya hidup yang tidak sehat. Berikut ini beberapa penyebab stroke di usia muda yang perlu Anda ketahui: \n\n \n\n \n Hipertensi \n \n\n Meningkatnya tekanan darah merupakan salah satu penyebab stroke. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan rapuhnya dinding pembuluh darah yang dapat berujung pada pecahnya pembuluh darah. \n\n \n\n \n Cedera Kepala \n \n\n Benturan yang cukup keras pada kepala bisa membentuk gumpalan darah di bagian kepala. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gegar otak serta mengganggu sistem kekebalan tubuh dan sel darah sehingga dapat berujung menjadi stroke. \n\n \n\n \n Anemia Sel Sabit \n \n\n Anemia sel sabit berasal dari kelainan genetik sejak lahir dengan kondisi sel-sel darah merah berbentuk seperti bulan sabit. Kondisi tersebut mengakibatkan pembuluh darah kehilangan pasokan darah sehat dan oksigen untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Pasokan darah dan oksigen yang tidak dialirkan secara sempurna terutama ke bagian kepala dapat menyebabkan terjadinya stroke. \n\n \n\n \n Kolesterol Tinggi \n \n\n Meningkatnya kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL) dalam darah bisa menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah otak yang menimbulkan aterosklerosis (sumbatan atau penyempitan pembuluh darah). Kondisi tersebut memerlukan penanganan secepatnya karena bisa mengakibatkan stroke atau penyakit lainnya \n\n \n\n Pemicu stroke pada usia lanjut dapat berbeda dengan usia muda. Apa saja faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab stroke di usia muda? \n\n \n\n 1. Gaya Hidup Tidak Sehat \n\n Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi minuman keras, dan obat-obatan terlarang selain dapat merusak kesehatan dan menurunkan sistem imun juga dapat mencetuskan ciri-ciri stroke pada usia muda. Selain itu, gaya hidup di usia muda yang tidak sehat dapat menuntun Anda pada penurunan kesehatan dan kualitas hidup di kemudian hari. \n\n \n\n 2. Penyakit Jantung \n\n Jika sebelumnya Anda memiliki riwayat penyakit jantung, maka kondisi tubuh akan lebih rentan terserang stroke. Penyakit jantung seperti jantung koroner, jantung rematik, ataupun kelainan pada jantung bisa meningkatkan risiko terserang stroke. \n\n \n\n 3. Gangguan Pembekuan Darah \n\n Hemofilia atau kelainan bawaan yang dapat menyebabkan darah sulit beku merupakan salah satu contoh gangguan pembekuan darah yang mungkin terjadi. Kondisi tersebut menyebabkan seseorang mudah mengalami perdarahan. Jika terjadi pada otak, maka orang tersebut dapat mengalami stroke hemoragik. \n\n \n\n \n\n \n\n Mencegah terjadinya stroke merupakan langkah penting yang bisa dilakukan agar tidak mengalaminya baik di usia muda maupun lanjut. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain menjalankan pola hidup sehat, rutin berolahraga, serta memeriksakan kesehatan secara teratur dengan melakukan medical check up. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter-dokter RSU Hermina terdekat untuk memperoleh diagnosis dan penanganan medis secara tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 14 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Meningkatnya Kasus HIV dan AIDS Dikalangan Remaja<\/a><\/h3>
Peningkatan kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia terus mengalami pengingkatan setiap bulannya. Infeksi virus ini mampu menurunkan kemampuan imunitas manusia dalam melawan benda–benda asing di dalam tubuh yang pada tahap terminal infeksinya dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Pada usia remaja lebih rentan terhadap infeksi HIV karena berbagai faktor sosial yaitu keterbatasan akses dan pengetahuan seputar edukasi seksual terutama organ reproduksi, minimnya penjalasan dari orang tua tentang seksualitas, dan adanya trauma yang di dapatkan pada masa lalu, serta rasa ingin tahu yang tinggi. Akibatnya, anak-anak usia remaja ini akan membuat keputusan yang cenderung tidak aman, dan memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan tubuh mereka. \n\n Pada kelompok usia 15-25 tahun yang dikategorikan sebagai remaja menjadi kelompok paling banyak terinfeksi HIV. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 2022, baru 76 persen orang dengan HIV mengetahui statusnya, 41 persen orang dengan HIV mendapatkan pengobatan, serta baru 16 persen orang dengan HIV yang mendapatkan pengobatan, virusnya tersupresi.. Sangat disayangkan Penularan HIV pada remaja bisa disebabkan oleh: \n\n \n Penggunaan narkoba suntik \n Seks bebas terutama dengan sesama jenis. \n Melalui transfusi darah \n Dari ibu ke bayi \n Seks oral \n \n\n \n\n Pentingnya pengetahuan terkait HIV juga perlu disampaikan secara berkelanjutan. Kerja sama berbagai pihak sangat penting untuk memperluas edukasi dan informasi yang disampaikan. Itu sebabnya, edukasi mengenai HIV/AIDS dilakukan perlu dilakukan di sekolah-sekolah dan diluar sekolah agar remaja dapat mengetahui bahaya dari HIV. \n\n \n\n Pentingnya pencegahan penularany HIV dapat dilakukan dengan cara ABCDE yaitu: \n\n A: Abstinience, artinya Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah., dan pada saat akan menikah pentingnya mengecek status HIV bersama pasangan agar pencegahan openuluaran HIV dari ibu dan anak dapat diminimalisir. \n\n B: Be Faithfull, bersikap setia kepada pasangan dan tidak bergonta-ganti pasangan. \n\n C: Condom, mencegah penularan seksusal dengan menggunakan pengaman. \n\n D: Drug No, tidak menggunakan obat-obatan terlarang, serta menghindari pemakaian jarum suntik secara bergantian dan tidak steril. \n\n E: Education pemberian edukasi dan informasi terkait HIV. \n\n \n\n Inilah mengapa, sangat penting untuk memberikan edukasi seksual dan kesehatan organ reproduksi sejak dini pada anak-anak. Bukan soal tabu, lebih pada bagaimana selanjutnya generasi muda mendapatkan informasi dan akses yang tepat sehingga tidak berisiko tertular HIV. \n\n \n\n Jika membutuhkan informasi lebih lengkap tentang HIV dan AIDS, kamu bisa tanyakan pada dokter penyakit dalam RS Hermina Depok \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 22 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Atasi Gangguan Cemas, Lakukan Langkah-langkah ini<\/a><\/h3>
Kesehatan fisik tidak hanya dipengaruhi oleh asupan makanan, kualitas istirahat dan aktivitas saja, tetapi juga faktor psikis. Gangguan cemas yang sering dihadapi banyak orang merupakan hal penting yang dapat menurunkan kesehatan. Sebab itu, masalah ini harus mendapat penanganan segera sehingga tidak menyebabkan seseorang jatuh sakit. \n\n Untuk mengatasi gangguan kecemasan yang sering muncul, perlu diketahui penyebabnya terlebih dulu. Beda penyebab cemas bisa jadi perlu penanganan yang tidak sama. Semakin cepat gangguan ini terdeteksi, maka penanganannya pun lebih mudah. \n\n \n\n Penyebab Gangguan Kecemasan \n\n Gangguan cemas bisa terjadi pada saat tertentu, sebagai contoh ketika akan ujian, menghadapi suasana baru, seleksi masuk kerja dan lainnya. Sebenarnya cemas tersebut merupakan indikasi awal munculnya stress karena pikiran yang terforsir pada satu penyebab atau kondisi yang dihadapi. \n\n Cemas adalah gangguan pada mental yang bisa berdampak serius. Meski bisa datang atau dialami siapa saja namun rasa cemas yang berlebihan dapat berakibat fatal. Jika muncul sampai sulit untuk dikendalikan, kecemasan dapat mengganggu berbagai aktivitas yang menjadikan kualitas hidup seseorang turun secara drastis. Penyebab cemas diantaranya adalah : \n\n \n \n Pengalaman traumatik \n \n \n\n Kejadian buruk yang menimpa seseorang dapat menyebabkan cemas yang berlebihan. Rasa takut yang luar biasa akan muncul jika seseorang yang pernah mengalami tekanan batin bertemu kembali dengan pemicu hal tersebut. \n\n Gangguan cemas bisa muncul kapan saja begitu teringat pada kejadian yang pernah menimpa tersebut. Untuk menanganinya perlu tindakan secara bertahap dan bisa jadi perlu waktu panjang. \n\n \n \n Karena keturunan \n \n \n\n Gangguan kesehatan psikologis, termasuk kecemasan bisa diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Jenis gangguan kesehatan ini membutuhkan kesabaran dan tindakan intensif agar penderita bisa sehat dan tidak mengalami masalah mental lagi. \n\n \n \n Gangguan kepribadian \n \n \n\n Banyak yang yang dapat menyebabkan gangguan kepribadian, seperti mengalami kegagalan atau musibah yang beruntun, tidak dapat mencapai keinginan yang diharapkan dan lainnya. Jenis gangguan ini akan mudah disembuhkan jika penderita mau melepaskan beban secara bertahap dan terus menerus. \n\n \n \n Efek samping karena konsumsi obat tertentu \n \n \n\n Konsumsi obat dan minuman tertentu dapat menimbulkan rasa cemas yang berlebihan. Hal ini merupakan reaksi dari bahan di dalam obat tersebut yang direspon oleh tubuh. Biasanya gangguan ini bisa berkurang setelah penderita bisa meminimalkan konsumsi obat tersebut. \n\n \n \n Sebagai efek bawaan dari penyakit \n \n \n\n Gangguan cemas bisa muncul pada saat seseorang menderita penyakit tertentu. Karena adanya gangguan dalam kinerja organ tubuh berpengaruh pada mental seseorang sehingga menjadi down dan mudah mengalami cemas yang berlebihan. \n\n \n\n Gejala dan Cara Mengatasi Rasa Cemas \n\n Ada beberapa gejala yang muncul ketika seseorang mengalami gangguan cemas. Dari gejala ini bisa ditentukan tindakan atau langkah tepat untuk menanganinya sehingga gangguan tersebut bisa segera hilang. Berikut gejala cemas yang sering terjadi: \n\n \n \n Panik \n \n \n\n Rasa panik yang muncul dengan berbagai intensitas tidak hanya membuat mental atau psikis terganggu, tetapi tubuh dapat menjadi drop. Frekuensi dan tingkat kepanikan yang dialami masing-masing pasien bisa berbeda-beda. Beberapa tanda yang biasa terlihat adalah: \n\n \n \n Keringat berlebih \n \n \n Dada terasa sesak \n \n \n Berdebar \n \n \n Ketakutan \n \n \n Gemetar \n \n \n Merasa seperti terkena serangan jantung \n \n \n\n Serangan rasa panik dapat muncul kapan saja dan biasanya berlangsung selama 10 menit atau lebih. Pada kondisi yang lebih parah, rasa panik bisa terjadi hingga satu jam atau lebih. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa duduk, memejamkan mata kemudian menghirup udara dalam-dalam lewat hidung dan mengeluarkan melalui mulut. \n\n Lakukan berulang kali sampai terasa rileks. Jika sudah melakukannya untuk beberapa waktu namun rasa panik belum hilang, segera minta pertolongan dokter. Biasanya dokter akan memberi obat berupa psikoterapi. \n\n \n \n Kecemasan sosial \n \n \n\n Gangguan ini sering terjadi pada saat seseorang berinteraksi dengan banyak orang, baik sebelum, pada saat berinteraksi maupun sesudahnya. Biasanya orang yang mengalami gangguan ini tidak berani berbicara di depan umum. Seseorang yang menderita kecemasan sosial selalu merasa takut akan melakukan kesalahan yang membuatnya malu. Gejalanya: \n\n \n \n Rasa percaya diri rendah \n \n \n Tidak nyaman di tempat umum \n \n \n Khawatir mendapat kritikan \n \n \n Menghindari bertemu dan bertatap mata dengan orang \n \n \n\n Cara menangani gejala kecemasan sosial dengan terapi perilaku kognitif dan selalu berada di lingkungan orang yang mendukung. Selain itu, jika cukup parah, biasanya dokter akan memberi obat antidepresan. \n\n \n \n Kecemasan umum (generalized anxiety disorder/GAD) \n \n \n\n Jenis ketiga ini biasanya dialami oleh seseorang dalam jangka panjang, misal 6 sampai 12 bulan. Pemicunya bisa karena masalah pribadi seperti kesehatan, keuangan maupun pekerjaan yang tidak sesuai harapan. Gejala yang sering muncul adalah: \n\n \n \n Keringat berlebihan \n \n \n Otot tegang \n \n \n Mudah marah \n \n \n Cepat pusing \n \n \n Lelah tanpa sebab \n \n \n Sering buang air kecil \n \n \n\n Bagi penderita gejala ini, cara untuk mengatasinya bisa dengan psikoterapi dan konsumsi obat maupun suplemen tertentu. Namun membangkitkan perasaan aman dan nyaman jauh lebih penting sebagai langkah pengobatan dibanding dengan konsumsi obat. \n\n Beberapa gejala gangguan cemas bisa muncul pada semua orang. Sikap tenang dan menguasai perasaan sehingga dapat berpikir positif sangat penting agar semua orang dapat mengatasi gangguan kecemasan secara mandiri sehingga tidak perlu mengkonsumsi obat. Jika Sahabat Hermina mengalami gejala gangguan cemas segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa di RS Hermina terdekat, Sahabat juga bisa berkonsultasi secara online melalui aplikasi Halo Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 22 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Empedu Berbatu ? Ternyata ini Penyebabnya<\/a><\/h3>
Empedu adalah salah satu kelenjar yang memiliki peran penting pada proses pencernaan terutama kolesterol di dalam tubuh. Jika fungsi empedu terganggu, maka batu empedu bisa terbentuk. Oleh karena itulah, kebanyakan batu pada empedu tersusun dari kolesterol yang mengendap dan mengeras pada kantung empedu. \n\n Meskipun kebanyakan memang disebabkan oleh kolesterol, tapi sebenarnya masih banyak yang dapat menimbulkan batu pada kantung empedu. Untuk lebih jelasnya, simak saja ulasan lengkapnya di bawah ini : \n\n \n\n Apa Itu Batu Empedu? \n\n Istilah batu empedu atau gallstone sering digunakan untuk menyebut batu pada kantung empedu, terbentuk dari cairan pencernaan yang mengeras. Kantung empedu sendiri adalah organ pada sistem pencernaan yang berbentuk seperti buah pir dalam ukuran kecil. \n\n Ada banyak jenis batu pada empedu yang dibedakan berdasarkan komponen utama penyusunnya. Berikut ini penjelasannya: \n\n \n \n Batu kolesterol: Terbentuk dari kolesterol yang tinggi pada cairan empedu. \n \n \n Batu Bilirubin: Batu ini susah larut air, terbentuk karena pengendapan garam bilirubin kalsium atau infeksi. \n \n \n Batu Campuran: Sesuai dengan namanya, komponen pembentuknya adalah campuran dari kolesterol, bilirubin dan garam-garam kalsium. \n \n \n\n \n\n Penyebab penyakit batu empedu \n\n Setiap jenis batu empedu memiliki komponen penyusun yang berbeda-beda. Banyak penyebab yang membentuk berbagai jenis batu pada kantung empedu tersebut, antara lain seperti di bawah ini: \n\n \n \n Makanan tinggi lemak \n \n \n\n Salah satu faktor terbesar yang menyebabkan terbentuknya empedu adalah kolesterol. Kolesterol banyak terkandung pada makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi, terutama pada sumber protein hewani. Penderita batu empedu sebaiknya mengurangi konsumsi lemak 25-40 g per hari. \n\n \n \n Konsumsi karbohidrat sederhana dan gula olahan \n \n \n\n Dalam sebuah penelitian disebutkan jika mengonsumsi gula lebih dari 40 g sehari akan meningkatkan risiko batu empedu sebanyak dua kali lipat. Oleh sebab itu harus pandai dalam memilih jenis karbohidrat yang tidak mengandung gula tinggi sehingga aman untuk empedu. \n\n \n \n Mengonsumsi daging merah dan olahannya berlebihan \n \n \n\n Kandungan kolesterol dan natrium yang tinggi pada daging dan olahannya menyebabkan jenis makanan ini berbahaya bagi empedu jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh sebab itu agar tidak terbentuk batu kolesterol pada empedu maka batasilah konsumsi daging dan olahannya. \n\n \n \n Susu tinggi lemak dan olahannya \n \n \n\n Susu merupakan sumber kalsium alami yang baik jika dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan. Namun jika konsumsinya berlebihan, apalagi jika Anda memilih susu tinggi lemak juga olahannya akan menjadi petaka yang dapat membentuk batu empedu di kemudian hari. \n\n \n \n Junk food \n \n \n\n Istilah junk food digunakan untuk makanan yang memiliki kandungan gizi rendah, namun memiliki energi yang tinggi. Biasanya junk food memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi, sehingga total energinya pun tinggi. Kandungan lemak yang tinggi inilah yang berbahaya karena dapat membentuk batu pada empedu. \n\n \n\n Gejala batu empedu \n\n Setiap penyakit atau kelainan pada tubuh pasti menimbulkan gejala yang bisa dirasakan walaupun kadang tidak spesifik, sehingga butuh pemeriksaan lebih lanjut oleh ahlinya. Berikut ini gejala-gejala yang seringkali muncul pada penderita: \n\n \n \n Demam \n \n \n\n Timbul demam, menggigil disertai dengan jantung yang berdetak kencang yang dirasakan saat sakit perut maka Anda perlu curiga ada masalah pada empedu. Jika gejala ini mulai muncul maka artinya empedu sudah mengalami penyumbatan dan terjadi infeksi di sana. \n\n \n \n Perubahan warna urine dan feses \n \n \n\n Pada penderita gallstone akan memiliki kadar bilirubin yang tinggi di dalam darah. Inilah yang menyebabkan timbul gejala perubahan warna urine (air kencing) dan feses (tinja) menjadi lebih pucat. Hal ini karena batu telah menyumbat dan menghambat aliran empedu ke usus besar. \n\n \n \n Jaundice \n \n \n\n Jaundice adalah timbulnya warna kuning pada kulit dan mukosa, misalnya pada bagian putih mata. Perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning ini disebabkan oleh konsentrasi bilirubin yang tinggi di dalam darah, sehingga menumpuk pada kulit dan mukosa tubuh. \n\n \n \n Nyeri pada ulu hati \n \n \n\n Gejala ini muncul seperti penyakit saluran pencernaan pada umumnya. Rasanya bermacam-macam mulai dari skala ringan hingga berat. Gejalanya memang mirip dengan penyakit asam lambung, namun pada batu empedu nyeri ulu hati terjadi lebih sering. \n\n \n \n Mual dan muntah \n \n \n\n Perasaan mual dan ingin muntah juga muncul, hal ini karena batu yang menyumbat akan menyebabkan enzim pencernaan mengalir dan mengiritasi. Inilah yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada saluran cerna sehingga timbul mual dan muntah. \n\n \n \n Sakit perut \n \n \n\n Gejala ini sangat tidak spesifik, tapi selalu muncul pada penderita. Jika hanya merasa sakit perut, kebanyakan orang tidak akan sadar jika terjadi pembentukan batu pada empedunya. Namun jika gejala sakit perut disertai dengan gejala lainnya, segera periksa ke dokter untuk memastikan. \n\n Mencegah akan lebih baik daripada mengobati, ungkapan ini memang benar. Sangat penting untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan terhindar dari segala penyakit termasuk batu empedu. Salah satunya adalah dengan menjaga pola makan yang baik dan benar. \n\n Selain itu memahami gejala penyakit lebih cepat juga akan mempercepat penanganan pada penderita, sehingga tidak memperparah kondisinya. Jadi kenali gejala batu empedu sejak dini agar pengobatan yang tepat bisa segera dilakukan. Lakukan konsultasi dengan Dokter Spesialis Bedah di RS Hermina terdekat, Sahabat Hermina juga bisa berkonsultasi secara online melalui aplikasi Halo Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 22 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 14 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 05 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 04 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 20 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 12 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 15 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>