- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 26 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Lebih Dekat Penyakit Vena Kronis (CVD)<\/a><\/h3>
Penyakit Vena Kronis (CVD) \n\n Penyakit Vena Kronik (CVD) didefinisikan sebagai sistem vena yang tidak berfungsi normal karena inkompetensi katup vena dengan atau tanpa obstruksi aliran keluar vena terkait, yang dapat memengaruhi sistem vena superfisial, sistem vena dalam, atau keduanya. \n\n Karakterisasi CVD \n\n “Penyakit vena kronis mencakup semua anomali klinis - gejala dan tanda - akibat penyakit vena tungkai bawah dan berkembang menjadi keadaan kronis.”1 \n\n Gejala \n\n \n Kaki berat \n Nyeri \n Gatal \n Kram \n Kaki gelisah \n \n\n Tanda-Tanda \n\n \n Telangiectasias, vena retikuler \n Pembuluh mekar \n Busung \n Perubahan kulit \n Uiceasi aktif atau sembuh \n \n\n Faktor Resiko \n\n Usia: Penuaan menyebabkan keausan. Akhirnya, keausan itu menyebabkan katup tidak berfungsi. \n\n Jenis Kelamin: Wanita > Pria. Perubahan hormon selama kehamilan atau menopause. Progesteron melemaskan dinding vena. HRT / OCP dapat meningkatkan risiko varises. \n\n Genetika \n\n Obesitas: Meningkatkan HTN vena. \n\n Berdiri untuk waktu yang lama. Berdiri diam dalam waktu lama mengganggu aliran balik vena. \n\n Pemeriksaan penunjang pilihan utama untuk menegakkan diagnosis insufisiensi vena kronik adalah dengan USG duplex vena, yang dapat memberi gambaran vena dengan jelas apabila ada bekuan darah atau gangguan fungsi katup. Meskipun demikian, pencitraan lainnya seperti MRI atau CT scan juga dapat digunakan. \n\n Pencegahan \n\n Jika menemukan atau mengalami Penyakit Vena Kronik, ada beberapa hal yang bisa dilakukan mencegah terjadinya penyakit ini. Cara pencegahan ini juga dapat dilakukan sebagai kombinasi perawatan bagi seseorang yang sudah didiagnosis mengalami penyakit vena kronik: \n\n \n Hindari berdiri atau duduk terlalu lama. \n Olahraga secara teratur, minimal sering berjalan kaki. \n Menghindari obesitas. \n Meninggikan kaki saat duduk dan berbaring, direkomendasikan posisi kaki lebih tinggi dari jantung. \n Kenakan stoking kompresi. \n Jaga kebersihan kulit dengan baik. \n \n\n Kapan Harus ke Dokter \n\n Jika keluarga atau kerabat mengalami tanda atau gejala yang disebutkan di atas atau memiliki pertanyaan apapun mengenai penyakit vena kronis segera datang kefasilitas terdekat atau kunjungi RS Hermina Tangkubanprahu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah toraks kardiovaskuler \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 18 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Apakah Olahraga Bisa Menghilangkan Jerawat<\/a><\/h3>
Olahraga secara teratur dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat. Tidak hanya itu, rajin berolahraga juga memberikan banyak manfaat baik pada tubuh. Mulai kesehatan tubuh hingga kulit bisa merasakan manfaatnya. Namun, sering kali muncul pertanyaan, apakah olahraga bisa menghilangkan jerawat? \n\n \n\n Manfaat olahraga dalam membantu mengatasi jerawat adalah dengan mengurangi stres. \n\n Meskipun stres bukan penyebab utama jerawat, tapi stres bisa memperburuk kondisi jerawat. \n\n Olahraga adalah salah satu cara untuk menghilangkan stres selain meditasi, istirahat, dan kegiatan lainnya. \n\n Olahraga reguler dalam bentuk apapun bisa membantu meningkatkan hormon seperti serotonin, dopamine, dan endorfin. \n\n Hormon tersebut adalah hormon yang membuat kita merasa senang dan berenergi, juga mengatur perasaan cemas yang membuat kita stres. \n\n Aktivitas fisik juga membantu menstabilkan level gula darah yang dapat memicu kulit berminyak dan berjerawat apabila terlalu tinggi. Jadi, logisnya, menjaga kondisi tersebut lewat olahraga bisa membantu mencegah jerawat. \n\n \n\n Namun, hal yang paling penting adalah memilih jenis olahraga atau latihan yang kamu sukai. Khusus untuk kulit berjerawat, kamu bisa coba olahraga ketahanan seperti lari, berenang atau bersepeda. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan efek serupa dari olahraga seperti sepak bola, voli, atau tenis. Olahraga ke pusat kebugaran juga merupakan alternatif yang baik. \n\n \n\n Mulailah dengan sesi latihan singkat lalu tingkatkan secara perlahan. Dengan begitu, kamu tetap termotivasi dan tidak berhenti di tengah proses. Selain itu, sebaiknya kamu tidak berolahraga sendiri. Lakukan olahraga bersama pasangan atau teman sehingga lebih menyenangkan. Tak ketinggalan, jangan sampai lupa apa yang menjadi tujuan kamu berolahraga, yaitu memberikan kesehatan tubuh yang optimal, termasuk kulit yang bersih. \n\n \n\n Jadi, apakah olahraga bisa menghilangkan jerawat? Jawabannya tentu bisa, meski tidak secara langsung. Namun, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat merawat jerawat sebelum, selama, dan setelah olahraga, antara lain: \n\n \n\n 1. Bersihkan riasan wajah \n\n Selama berolahraga, ada peningkatan aliran darah ke kulit. Peningkatan ini menyebabkan pori-pori terbuka. \n\n Berolahraga dengan menggunakan riasan makeup dapat menyebabkan keringat dan bakteri terperangkap di pori-pori yang membesar. Sehingga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan jerawat. \n\n \n\n 2. Ikat Rambut \n\n Hindari rambut yang terurai ke wajah. Karena minyak alami dari rambut dan produk perawatan rambut dapat berpindah ke kulit. \n\n Rambut juga dapat membuat kulit menjadi lembab pada saat olahraga sehingga dapat menyebabkan tersumbatnya pori-pori dan mendorong pertumbuhan jamur, sehingga berkontribusi pada jerawat. \n\n \n\n 3. Jaga Kebersihan \n\n Termasuk handphone, helm, serta peralatan lainnya yang akan menyentuh wajah harap dibersihkan terlebih dahulu. Dengan membersihkannya, akan menghilangkan minyak, kotoran, dan bakteri yang dapat menyebabkan jerawat. \n\n \n\n 4. Hindari menyentuh wajah \n\n Bakteri, minyak, atau kotoran yang ada ditangan dapat berpindah ke kulit saat tangan menyentuh wajah. Hal ini dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan infeksi. \n\n \n\n 5. Mandi setelah berolahraga \n\n Mandilah setelah berolahraga untuk menghilangkan keringat, minyak, kotoran, dan bakteri yang terkumpul. Gunakan pembersih wajah dan tubuh yang mengandung benzoil peroksida untuk membersihkan kulit yang berjerawat. Jika tidak memungkinkan untuk mandi, maka cukup dengan mencuci muka. \n\n \n\n Jika kamu mengalami masalah jerawat yang tidak kunjung membaik, pastikan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter kulit RS Hermina \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 22 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Sering disangka Bintitan, ini Dia Kalazion Benjolan di Mata yang Membuat Tidak Nyaman<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina pernah mengalami benjolan pada kelopak mata ? awas jangan hanya dianggap sebagai bintitan atau bintil saja ya, bisa jadi itu adalah salah satu tanda mata tidak sedang baik - baik saja. Masalah benjolan pada kelopak mata yang mirip dengan bintil salah satunya adalah kalazion. Kalazion sendiri adalah pembengkakan atau benjolan yang dapat terjadi pada kelopak mata, benjolan ini juga kadang disebut sebagai kista kelopak mata atau kista meibom. Benjolan ini berawal dari menumpuknya kelenjar minyak (meibom) yang secara perlahan - lahan menyebabkan sumbatan. Pada awal terjadi benjolan biasa nya mata akan terasa tidak nyaman dan bisa juga terasa sakit, namun secara berangsur rasa sakit akan berkurang. \n\n \n\n Penyebab Kalazion \n\n Chalazion atau Kalazion biasanya disebabkan oleh peradangan yang terjadi pada kelenjar minyak (meibom) di kelopak mata, kelenjar meibom digunakan oleh mata sebagai pelumas yang dibutuhkan untuk melembabkan dan melindungi mata. Peradangan yang terjadi pada kelenjar meibom penyebab pelumas yang dihasilkan mengental dan menjadi sumbatan pada saluran kelenjar meibom, selain sumbatan infeksi bisa jadi salah satu penyebabnya. \n\n \n\n Faktor Risiko \n\n Selain disebabkan oleh penyumbatan atau infeksi, beberapa faktor risiko bisa menyebabkan Sahabat Hermina terkena kalazion, diantaranya adalah : \n\n \n Menderita penyakit kulit seperti dermatitis seboroik atau jerawat rosacea. \n Mengalami Kalazion pada sebelumnya \n Menderita TBC (Tuberkulosis) \n Menderita peradangan pada kelopak mata \n \n\n \n\n Gejala Kalazion \n\n Gejala khas pada yang terjadi penderita kalazion biasanya ditandai dengan munculnya benjolan kecil di kelopak mata bagian atas, namun ternyata selain benjolan yang muncul ada beberapa gejala yang sering terjadi, diantaranya adalah : \n\n \n Mata berair \n Bengkak pada area mata \n Terjadi iritasi ringan pada mata (mata merah) \n Sensasi tidak nyaman pada mata karena ada rasa mengganjal \n Penglihatan tidak fokus jika terjadi pada kalazion yang cukup besar \n \n\n \n\n Pengobatan Kalazion \n\n Pada beberapa kondisi, kalazion dapat diobati secara mandiri dirumah, hal ini dikarenakan kalazion dapat membaik dengan sendirinya setelah beberapa hari atau bahkan minggu setelah benjolan muncul, terapi mandiri yang dapat Sahabat Hermina lakukan dirumah diantaranya adalah : \n\n \n Bersihkan area kelopak mata 1-2 kali sehari \n Lakukan kompres pada area kelopak mata yang bengkak menggunakan air hangat. \n Pijat lembut pada bagian benjolan untuk mengeluarkan cairan pada benjolan, pastikan tangan bersih agar tidak menjadi infeksi. \n \n\n Jika penangan mandiri sudah dilakukan namun keadaan belum membaik segera lakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis mata di RS Hermina terdekat, atau Sahabat Hermina juga bisa melakukan konsultasi secara online melalui aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 20 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Benarkah Lebih Baik Sakit Gigi Daripada Sakit Hati karena Putus Cinta ?<\/a><\/h3>
Pada dekade tahun 90an lagu dari almarhum Meggy Z ini pernah populer dengan judul “ Sakit Gigi “, sebagian liriknya sebagai berikut : \n\n “ Daripada sakit hati, Lebih baik sakit gigi ini, Biar, tak mengapa, Rela, rela, rela, aku relakan Rela, rela, rela, aku rela ….” ( sumber ; kapanlagi.com ) \n\n Apabila ada pertanyaan lebih baik sakit mana, sakit gigi atau sakit hati karena putus cinta ?, lebih baik tidak sakit keduanya, karena baik sakit gigi maupun sakit hati karena putus cinta sama-sama merasakan sakit. Sakit hati karena putus cinta itu adalah perasaan atau mental kita yang tersakiti sedangkan sakit gigi adalah fisik kita yang sakit, masing - masing tidak bisa dibandingkan dan memiliki cara penyembuhan yang berbeda. \n\n Pembahasan kali ini akan lebih mengulas tentang sakit gigi, cara penyembuhan dan pencegahannya. \n\n Sakit gigi adalah ketika gigi terasa sakit atau nyeri, dengan tingkat keparahan yang berbeda. Biasanya, ini disebabkan oleh berbagai masalah pada gusi dan gigi. Selain itu, gejala ini juga dapat menunjukkan adanya penyakit di bagian tubuh lain. Misalnya, masalah pada sendi rahang, sakit telinga, sinus, atau penyakit jantung. \n\n Penyebab Sakit Gigi \n\n Kerusakan pada gigi adalah penyebab utama sakit gigi. Bakteri yang hidup di mulut dapat berkembang biak karena gula atau sari dalam makanan yang anda makan. Bakteri ini kemudian membentuk plak lengket yang menempel pada permukaan gigi. Asam yang terbentuk dalam plak dapat mengikis lapisan putih keras di bagian luar gigi, yang dikenal sebagai enamel, yang menyebabkan rongga terbentuk. \n\n Sakit gigi dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut : \n\n 1. Abses gigi \n\n Infeksi pada gigi yang disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan benjolan bernanah di sekitar gigi. \n\n 2. Gigi Patah atau Retak \n\n Gigi yang patah dapat menyebabkan nyeri saat mengunyah atau makan. \n\n 3. Setelah Perawatan Gigi \n\n Setelah melakukan perawatan gigi, seperti penambalan, pencabutan gigi, atau pemasangan crown, gigi dapat menjadi sakit atau tidak nyaman. \n\n 4. Kebiasaan Bruxism: Menggeretakkan Gigi \n\n Kebiasaan buruk yang kadang-kadang anda lakukan tanpa disadari juga dapat menyebabkan nyeri. \n\n 5. Penyakit pada Gusi \n\n Sakit gigi dapat muncul saat gusi mengalami masalah kesehatan, seperti infeksi pada gusi. \n\n 6: Permukaan Akar Gigi yang Terbuka \n\n Kondisi ini dapat menyebabkan ketika tulang dan gusi pelindung akar tidak menutup dengan baik. \n\n 7. Sinusitis \n\n Penyakit sinusitis yang tidak anda atasi dengan baik nyatanya dapat memicu nyeri pada gigi. \n\n Faktor yang Meningkatkan Risiko Sakit Gigi \n\n Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena sakit gigi adalah : \n\n \n Sering mengkonsumsi makanan banyak mengandung gula \n Tidak menjaga kebersihan gigi dengan baik dan jarang melakukan flossing / menggosok gigi \n Mulut kering \n Kebiasaan merokok. \n Mengalami masalah makan seperti anorexia atau bulimia \n Menggunakan obat - obatan tertentu \n \n\n Gejala-gejala Sakit Gigi \n\n Daerah rahang yang berdekatan dengan gigi yang terinfeksi dapat mengalami nyeri pada gigi. Nyeri ini dapat dirasakan dan terasa lunak jika diraba. Selain nyeri, gejala lain mungkin termasuk : \n\n \n Pusing, \n Demam \n Bau tak sedap dari gigi yang terinfeksi \n Bengkak di sekitar gigi yang terinfeksi \n \n\n Rasa sakit pada gigi biasanya lebih parah di malam hari atau saat berbaring. Selain itu, rasa sakit juga dapat memburuk ketika anda makan dan minum apa pun, terutama makanan atau minuman yang panas, dingin, terlalu manis, atau terlalu asam. \n\n Pengobatan / pertolongan pertama untuk sakit gigi saat dirumah \n\n Anda dapat melakukan beberapa hal berikut untuk meredakan sakit gigi sebagai pertolongan pertama : \n\n 1. Kumur dengan air garam \n\n Untuk berkumur, campurkan setengah sendok teh garam dengan segelas air hangat. \n\n 2. Menggosok Gigi / Flossing \n\n Kadang-kadang menyikat gigi saja tidak cukup untuk membersihkan sela gigi. Untuk mencegah penyebaran bakteri yang menyebabkan kondisi ini, bersihkan gigi dengan benang gigi juga. \n\n 3. Oleskan obat antiseptik \n\n Oleskan obat antiseptik dengan benzocaine pada gigi yang sakit untuk meredakan nyeri. \n\n 4. Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri \n\n Obat pereda nyeri OTC, seperti paracetamol atau ibuprofen, dapat membantu meredakan nyeri pada gigi. \n\n 5. Kompres Dingin \n\n Untuk mengurangi rasa sakit dengan mengompres area yang sakit dengan es batu yang dibalut kain. \n\n Segera periksakan ke dokter gigi apabila sakit gigi anda tak kunjung sembuh lebih dari satu atau dua hari, bila anda mengalami demam, atau anda menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti bengkak, gusi memerah, dan keluar cairan berbau busuk. \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 20 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tingkatkan Imunitas dengan Pola Hidup Sehat<\/a><\/h3>
Imunitas merupakan sekelompok sel yang berfungsi menjaga kekebalan dalam tubuh dari serangan virus atau bakteri. Oleh karenanya, pentingnya untuk mengetahui cara meningkatkan imun tubuh guna menjaga badan tetap sehat dan bugar. \n\n Dampak dari Pandemi Covid 19 pada aktivtas sehari-hari yang kurang produktif membuat berat badan meningkat / obesitas yang dipengaruhi dari pola makan yang tidak teratur seperti ngemil dimalam hari, masalah kesehatan mental dan peningkatan waktu sedentary. \n\n Pengaruh Obesitas terhadap Imunitas Tubuh \n\n Berat badan yang berlebih menyebabkan penumpukan sel-sel lemak di dalam tubuh. Sel-sel lemak yang menumpuk meningkatkan inflamasi atau peradangan sehingga membuat penyakit lebih mudah masuk. Kemudian, orang dengan sindrom metabolik seperti obesitas, akan terjadi resistensi insulin, gangguan toleransi glukosa, dan berakhir pada diabetes. \n\n Faktanya Orang Indonesia konsumsi minyak dan lemak 22% lebih tinggi dari idealnya. Konsumsi lauk pauk nabati 21% lebih rendah dari anjuran 95,5% orang Indonesia belum memenuhi kebutuhan sayur dan buah (rekomendasi WHO: 5 porsi atau 400 gram per hari) \n\n Komponen Dari Diet Seimbang \n\n Variasi yang dipilih sebagai kombinasi harus dari lima kelompok makanan dengan jumlah tertentu yang direkomendasikan. Hal ini penting untuk mengukur nutrisi mikro dan makro utama yang sama untuk memenuhi kebutuhan tubuh, misalnya : \n\n \n Atur pola makan, tingkatkan asupan sayur & buah, kurangi konsumsi makanan tinggi kalori \n Cukupi kebutuhan hidrasi harian \n Tingkatkan aktivitas fisik / olahraga \n Manajemen stres dan perbaiki kualitas tidur \n \n\n Ingat! Diet adalah pengaturan pola makan untuk meningkatkan kesehatan Bukan makan sedikit atau tidak makan. \n\n Ketahui Pola Makan Atau Jadwal Teratur \n\n Cara untuk menjaga pola makan yang sehat dapat dilakukan dengan memerhatikan asupan dan kandungan makanan yang dikonsumsi. Selain itu Frekuensi makan dalam sehari terdiri dari : \n\n \n 3 kali makan besar \n 2 kali selingan \n Jarak setiap makan 3-4 jam \n Tidak skip sarapan \n \n\n Pola makan yang tepat adalah kombinasi lengkap dari bahan makanan dan jumlah yang diperlukan untuk setiap sesi makan dengan menyesuaikan kelompok usia sebagai indikator kebutuhan tubuh kita. Jika ada mengalami kesulitan dalam masalah diet sehat sahabat hermina bisa berkonsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi di layanan Kesehatan terdekat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 12 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mastitis, Infeksi Payudara pada Ibu Menyesui<\/a><\/h3>
Setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya, diantaranya ASI atau air susu ibu sampai usia anak 2 tahun. Namun tidak sedikit yang kesulitan memberikan asupan gizi terbaik ini karena gangguan penyakit, seperti mastitis. \n\n Mastitis bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa bagi ibu karena adanya penyumbatan sehingga ASI tidak bisa keluar. Untuk mengatasi hal ini kadang dokter melakukan tindakan medis yang dikenal dengan istilah drainase, jika penyumbatan cukup parah. Proses yang dilakukan adalah mengeluarkan ASI dengan cara membuang penyumbatan. \n\n \n\n Gejala Mastitis \n\n Adanya penyumbatan pada saluran keluarnya ASI bukan hanya menimbulkan rasa sakit, tetapi gangguan kesehatan lainnya. ASI yang tersumbat tersebut dapat menyebabkan terbentuknya nanah. Selain adanya sumbatan, mastitis juga bisa terjadi karena adanya infeksi pada payudara. \n\n Jika hal ini tidak segera mendapat penanganan, buah hati pun akan mendapatkan dampaknya, yaitu tidak bisa menerima ASI yang merupakan makanan utama hingga anak mencapai usia 6 bulan. Mastitis sering terjadi di awal masa menyusui sehingga kadang membuat ibu menghentikan pemberian ASI. Gejala gangguan kesehatan ini seringkali berupa: \n\n \n Adanya pembengkakan pada payudara, baik kiri maupun kanan atau keduanya yang menyebabkan rasa panas dan sakit ketika disentuh. Selain itu warna kulit payudara biasanya juga akan berubah menjadi lebih merah. \n Adanya benjolan pada beberapa titik yang berisi penggumpalan ASI sehingga susah untuk dikeluarkan. \n Rasa panas pada payudara bisa muncul hanya pada saat bayi menyusu atau jangka lama yang menjadikan tubuh terasa kurang nyaman sehingga mengganggu kesehatan. \n Kadang keluar cairan dari puting namun bukan ASI, warnanya bisa bening atau kemerahan karena bercampur dengan darah. \n Rasa lelah yang berkepanjangan dan tidak hilang meski sudah istirahat sejenak. \n Badan terasa panas dingin, meriang seperti sedang mengalami gejala flu. \n Sakit kepala yang sampai mengganggu karena bisa terasa parah. \n Mual dan muntah. \n Mengalami nyeri otot dan sendi. \n \n\n Gejala-gejala ini jika tidak segera mendapat penanganan dapat membuat tubuh ibu menjadi drop dan mudah jatuh sakit. Apalagi ibu yang baru mempunyai anak juga sering kekurangan jam istirahat dan mengalami kelelahan psikis yang membuat daya tahan tubuh menurun. \n\n \n\n Faktor yang Menyebabkan Mastitis \n\n Sebagai ibu baru, pengetahuan mengenai reproduksi ASI dan pemberiannya pada bayi yang benar sangat penting. Selain berpengaruh pada ibu dan bayi, posisi menyusui yang pas bisa mendorong produksi ASI secara maksimal sehingga kebutuhan bayi terpenuhi. \n\n Kesalahan dalam pemberian ASI dapat menyebabkan bayi tidak bisa menyusu dengan nyaman dan posisi sempurna. Selain itu, ibu juga dapat mengalami beberapa gangguan kesehatan karena kesalahan posisi tersebut, seperti terjadinya mastitis. Faktor yang mendorong gangguan kesehatan ini adalah: \n\n \n Puting pecah-pecah karena permukaan kulit yang terlalu kering dan perawatan yang salah \n Perlekatan antara mulut bayi dan payudara yang tidak tepat sehingga ASI tidak bisa keluar dengan sempurna \n Ketika menyusui, ibu terlalu banyak menggunakan satu sisi dari payudara, kiri atau kanan \n Jeda atau jarak menyusui dari sebelumnya terlalu lama sehingga terjadi penumpukan ASI dan menggumpal \n Ibu menggunakan bra atau pakaian yang terlalu ketat \n Adanya penyebab penyumbatan lainnya \n \n\n \n\n Cara Mengobati Mastitis pada Ibu Menyusui \n\n Pengobatan segera ketika muncul gejala mastitis perlu dilakukan sehingga produksi ASI kembali lancar. Dengan demikian ibu tidak lagi merasakan sakit dan si kecil juga segera mendapatkan asupan gizi terbaik. Ada beberapa cara pengobatan yang biasanya dilakukan, yaitu: \n\n 1. Direct breastfeeding \n\n Gangguan aliran ASI ini terjadi karena adanya penyumbatan yang sering terjadi karena gumpalan ASI tidak keluar. Karena itu langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menghilangkan penyumbatan tersebut dengan lebih sering menyusui bayi secara langsung atau direct breastfeeding. Ini dilakukan apabila penyebab mastitis bukan karena infeksi. \n\n Pada saat bayi mulai menyusu, mungkin ibu akan merasa sakit karena gumpalan ASI tertarik. Untuk meminimalkan rasa sakit tersebut bisa dengan memecahkan gumpalan. Caranya dengan memberikan pijatan ringan atau mengompres dengan air hangat. \n\n Memijat dan mendorong ASI ke arah puting juga bisa meminimalkan kemungkinan terjadi gumpalan dan munculnya mastitis. Lakukan hal ini secara rileks beberapa menit sebelum ibu menyusui buah hati. \n\n 2. Antibiotik \n\n Penyakit mastitis yang disebabkan oleh infeksi sering disembuhkan dengan konsumsi antibiotik yang tepat. Namun pengobatan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat kandungan bahan dalam antibiotik bisa terbawa saat metabolisme dan masuk ke dalam ASI. Pada saat bayi menyusu, zat tersebut bisa masuk ke dalam tubuh bayi. \n\n Meski mastitis merupakan penyakit yang lazim dialami ibu yang baru mulai menyusui bayinya, namun tidak boleh dianggap sepele. Dampaknya bukan hanya bisa dialami oleh si ibu, tetapi juga bayi. Bahkan jika sampai harus menghentikan pemberian ASI, bisa beresiko bayi kurang mendapat asupan gizi karena ASI merupakan sumber makanan terbaik bagi bayi. \n\n Sahabat Hermina bisa berkonsultasi masalah seputar mastitis dengan Dokter Spesialis Bedah di RS. Hermina terdekat, atau bisa juga melakukan konsultasi secara online melalui Aplikasi Halo Hermina \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 05 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Insomnia Atau Susah Tidur? Lakukan Tatalaksana Berikut Ini<\/a><\/h3>
Hampir semua manusia di dunia pernah merasakan keluhan sulit tidur maupun insomnia. Beberapa faktor resiko yang diduga terlibat meliputi jenis kelamin perempuan, usia tua, adanya komorbid kondisi medis, gangguan psikiatri, obat-obatan, dan faktor pola hidup seperti konsumsi kopi, merokok dan jarang olahraga. \n\n Sleep hygiene merupakan tatalaksana gangguan tidur yang efektif mengurangi perilaku yang dapat mempengaruhi tidur atau membuat seseorang mudah terjaga, meliputi: \n\n A. Kamar tidur yang nyaman \nPerubahan sederhana pada kamar tidur, dapat memberikan dampak besar contoh: \n- Rapikan kasur tiap pagi \n- Rapikan kamar dari tumpukan baju kotor \n- Ganti matras kasur setiap 10 tahun dan bantal tiap 3 tahun \n- Situasi setenang, segelap mungkin: gunakan tirai, hindari tv, komputer, sumber cahaya lainnya. Pindahkan hewan peliharaan keluar kamar. \n- Atur suhu kamar dimalam hari: ideal 15-22 derajat Celsius \n- Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur. Tidak bertahan lama apabila tidak bisa tidur. \n- Siapkan senter agar tidak perlu menyalakan lampu saat ke kamar mandi \n\n B. Batasi Stimulan \nKonsumsi kafein (pada kopi, teh, coklat) semakin banyak dapat mengakibatkan sulit tidur krn efek terjaga semakin besar. Batasi jumlah terutama saat sore dan malam hari. \n\n C. Harus Konsisten \nTidak ada kegiatan yang berkualitas selain dilakukan dengan konsisten. Rencanakan waktu kerja, olahraga, terutama tidurmu (saat weekday maupun weekend) secara teratur. \n \nSelain menerapkan cara-cara di atas, pastikan juga kamu menerapkan pola hidup sehat lainnya, seperti mengonsumsi asupan makanan yang bergizi dan rutin berolahraga agar dapat tidur lebih nyenyak di malam hari. Jika sleep hygiene sudah dilakukan namun tidur belum berkualitas. Konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang lebih baik, Dokter akan mencari penyebab yang mendasari mengenai kondisi sulit tidur yang dialami, kemudian menentukan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisimu. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 30 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Benarkah Olahraga Malam Membahayakan Jantung<\/a><\/h3>
Olahraga malam saat ini menjadi trend di kalangan masyarakat di kota - kota besar. Berbagai jenis olahraga yang dilakukan seperti sepak bola, futsal, tenis meja, badminton, senam dan jenis olahraga lainnya. Hal ini dilakukan di malam hari karena kurangnya waktu luang di siang hari, dimana waktu siang merupakan waktu kerja, sementara mereka membutuhkan olahraga untuk kesehatan tubuhnya. Ada pendapat bahwa berolahraga di malam hari dapat membahayakan kesehatan jantung, ada juga pendapat lainnya yang mengatakan berolahraga pada malam hari tidak apa - apa bahkan ada manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Nah mari kita cari tau kebenarannya, benarkah olahraga malam membahayakan jantung ? \n\n Waktu terbaik untuk berolahraga di malam hari adalah dari pukul 18:00 hingga 20:00. Saat ini, suhu tubuh sedang maksimal. Pada suhu ini, otot berada dalam keadaan sangat fleksibel. Olahraga malam merupakan aktivitas yang bermanfaat untuk meningkatkan aktivitas enzim dan otot dalam tubuh. Kegunaan lainnya yaitu untuk merelaksasi tubuh setelah seharian bekerja. Meski sehat, tidak disarankan berolahraga di malam hari satu hingga satu setengah jam sebelum tidur. Karena aktivitas tersebut memang bisa mengganggu jam tidur dan mempengaruhi kualitas tidur seseorang. \n\n Namun, bukan berarti semua olahraga itu aman, biasanya olahraga anaerob seperti sepakbola dan tenis yang mana ada unsur permainannya, bisa mempengaruhi jantung jika tidak terlatih dan fisiknya tidak siap. Maka pilihlah olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh, usia dan riwayat penyakit yang anda miliki. \n\n Ketika seseorang mengalami serangan jantung saat berolahraga, kemungkinan orang tersebut memiliki riwayat penyakit jantung yang tidak diketahui atau belum pernah diperiksa sebelumnya. Henti jantung disebabkan oleh gangguan listrik pada jantung dan dapat didahului oleh dehidrasi, ketidakseimbangan magnesium, potasium, dan mineral lainnya. \n\n \n\n Oleh karena itu, sebelum melakukan olahraga dengan intensitas tinggi atau olahraga berat, jika sebelumnya Anda jarang berolahraga, atau memiliki faktor risiko penyakit jantung, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk dapat dipastikan kondisi fisik Anda. Olahraga teratur selalu baik untuk kesehatan tubuh dan sangat dianjurkan, namun usahakan jangan berlebihan. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 26 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Penularan HIV dan Kenali Apa Bahayanya<\/a><\/h3>
HIV merupakan virus yang sangat berbahaya. Cara kerja virus ini dengan menyerang sistem kekebalan tubuh, sedangkan sistem kekebalan tubuh sangat penting agar tubuh secara mandiri bisa melawan kuman penyakit yang akan masuk. Sampai saat ini belum ada obat yang bisa melawan HIV. Waspada penularan HIV sangat penting dilakukan. \n\n Dalam tubuh, HIV akan menyerang sel CD4 yang berperan dalam melawan infeksi. Karena itu penderitanya sangat rentan mengalami infeksi oportunistik. Semua orang perlu waspada terhadap penularan HIV. Yang perlu diketahui virus ini tidak bisa menyebar dengan kontak biasa seperti berjabat tangan atau berpelukan. \n\n \n\n Waspada Penularan HIV \n\n Meski sangat menakutkan karena berbahaya, sebenarnya tidak sembarang orang dapat tertular virus ini. Selama menjalankan pola hidup sehat dan benar, tidak akan tertular. Virus berbahaya ini hanya bisa berpindah melalui cairan seperti darah, Air Susu Ibu, dan hubungan seksual. \n\n Beberapa cara penularan virus HIV : \n\n \n \n Hubungan seksual \n \n \n Berbagi jarum suntik \n \n \n Produk darah dan organ tubuh \n \n \n Ibu hamil positif HIV ke bayi \n \n \n\n Waspada terhadap penularan HIV sangat penting dilakukan. Caranya dengan menjalankan kehidupan secara benar, tidak sembarangan menggunakan jarum suntik dan tidak gonta-ganti pasangan. Pasien yang terjangkit virus HIV sangat rentan terhadap berbagai jenis penyakit lain sehingga jika sudah terjangkit harus benar-benar ekstra berhati-hati menjaga kesehatannya. \n\n \n\n Bahaya HIV \n\n Pasien HIV seringkali merasa rendah diri dan dikucilkan karena ketakutan masyarakat akan tertular. Sedangkan sesuai dengan karakteristik virus dan cara penyebarannya tidak mudah. Selama tidak ada kontak melalui cairan dengan pasien maka virus tersebut tidak akan dapat berpindah. \n\n Meski demikian menghindari penyebab virus ini sangat penting. Kita tidak tahu siapa yang membawa virus dan bagaimana akan berpindah. Kehati-hatian merupakan faktor dominan untuk bisa menjaga tubuh agar virus tidak bisa menyebar. Beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh HIV antara lain: \n\n 1. TBC \n\n TBC atau Tuberkulosis sangat mudah menyerang pasien dengan virus HIV karena daya tahan tubuhnya yang rendah. Kuman penyakit ini sangat mudah menyebar melalui udara. Apabila ada pasien pengidap HIV yang terjangkit TBC maka harus segera mendapatkan antibiotik. Fungsinya untuk mematikan virus TBC tersebut. \n\n Selanjutnya pasien bagi pasien yang mengidap HIV sekaligus TBC harus segera mendapatkan penanganan dengan benar. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mematikan virus TBC sampai benar-benar sembuh. Selanjutnya penangan untuk HIV bisa dilanjutkan kembali. sampai saat ini TBC merupakan jenis penyakit mematikan paling tinggi bagi pengidap HIV. \n\n 2. Toksoplasmosis \n\n Penyakit ini merupakan infeksi yang timbul karena parasit bersel satu, toxoplasma gondii (T. gondii). Jenis parasit ini banyak ditemukan pada daging yang diolah belum matang. Selain itu juga sering ditemukan pada kotoran kucing. \n\n Secara umum jenis parasit ini bagi orang yang mempunyai daya tahan tubuh alami tidak terlalu berbahaya. Namun bagi pengidap HIV dimana tubuh kehilangan imunitas, parasit satu ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. Pasien bisa mengalami ensefalitis, yaitu infeksi serius yang terjadi pada otak. \n\n 3. Kriptosporidiosis \n\n Jenis penyakit ini dapat menyebabkan diare yang tidak segera sembuh. Penyebabnya adalah cryptosporidium. Jenis parasit ini bisa berasal dari usus hewan yang mengalami infeksi. Pada umumnya parasit ini masuk melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi. \n\n Gejala penyakit tidak akan muncul secara langsung. Biasanya perlu waktu selama satu minggu setelah kuman masuk ke tubuh dan diare bisa berlangsung hingga dua minggu. Secara umum munculnya gejala pada masing-masing orang berbeda. Ada yang bisa bertahan sampai 24 hingga 36 bulan dan baru terlihat setelah kondisi pasien fatal. \n\n 4. Sitomegalovirus \n\n Jenis penyakit satu ini berkaitan dengan herpes. Cara penyebarannya melalui cairan dari dalam tubuh pasien. Gejala yang muncul pada masing-masing pasien berbeda-beda. Mulai dari berkurangnya penglihatan, saluran pencernaan, paru-paru sampai lemah tulang sehingga pasien kesulitan untuk berjalan. \n\n 5. Kandidiasis \n\n Kekebalan tubuh yang lemah merupakan sasaran bagi berbagai jenis virus dan kuman penyakit. Karena itu pengidap HIV sangat rentan untuk menderita berbagai penyakit termasuk Kandidiasis. Jamur dari penyakit ini berkembang dengan lebih cepat dan membentuk membran yang menempel pada organ berlendir seperti mulut, vagina dan lidah. \n\n Pada bagian yang diserang akan muncul lapisan berwarna putih. Apabila dilepaskan akan menimbulkan rasa perih yang luar biasa, selanjutnya pada bagian tersebut dapat mengalami pendarahan. \n\n Waspada penularan HIV harus terus dilakukan. Karena menyebabkan penurunan daya tahan tubuh, bisa mengundang berbagai jenis penyakit, bahkan pasien tidak jarang mengalami komplikasi. Jauhi penyakitnya jangan jauhi orangnya. \n\n Sahabat Hermina bisa mengkonsultasikan masalah seputar HIV dengan Dokter Spesialis RS. Hermina terdekat, atau bisa berkonsultasi secara online melalui aplikasi Halo Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 20 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Jaga Kesehatan dari Resiko penyakit Jantung dan Hipertensi<\/a><\/h3>
Definisi Hipertensi \n\n \n \n Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sitolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. \n \n \n\n \n \n Hipertensi sering disebut “The silent killer” karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak tahu kalo dirinya mengidap hipertensi, dan kemudian mendapati komplikasi berupa serangan mendadak. \n\n \n \n \n\n Jenis Hipertensi \n\n \n \n Hipertensi Esensial/Primer : Hipertensi yang tidak diketahui sebabnya (90% kasus) \n \n \n Hipertensi Sekunder : Penyebabnya dapat ditentukan (10%) antara lain : kelainan gijal, kelainan tiroid, dll \n \n \n\n \n\n Faktor Resiko Hipertensi \n\n Faktor yang tidak bisa diubah (MELEKAT PADA PASIEN) \n\n \n \n Umur \n \n \n Jenis kelamin \n \n \n Genetik / keturunan \n\n \n \n \n\n Faktor yang bisa diubah (PERILAKU TIDAK SEHAT) \n\n \n \n Merokok \n \n \n Konsumsi garam berlebih \n \n \n Kegemukan \n \n \n Kurang serat \n \n \n Kurang aktivitas fisik \n \n \n Konsumsi alkohol \n\n \n \n \n\n Gejala Hipertensi \n\n Tidak semua penderita hipertensi mengenali atau merasakan keluhan maupun gejala. Sehingga hipertensi dijuluki pembunuh diam-diam (silent killer). \n \nKeluhan penderita Hipertensi antara lain : \n\n \n \n Sakit kepala \n \n \n Gelisah \n \n \n Jantung berdebar \n \n \n Pusing \n \n \n Penglihatan kabur \n \n \n Rasa sakit di dada \n \n \n Mudah lelah dll \n \n \n \n\n Mengapa hiPERTENSI BERBAHAYA? \n\n ika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung koroner dan stroke, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit vaskular perifer dan kerusakan pembuluh darah retina yang mengakibatkan gangguan penglihatan. \n\n \n\n Bagaimana cara mencegah dan mengobati hipertensI? \n\n \n \n Setiap orang dewasa harus memeriksa tekanan darah secara rutin \n \n \n\n \n \n Jika tekanan darahnya tinggi, segeralah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lajut. \n \n \n Sebagian penderita hipertensi dapat mengontrol tekanan darah dengan melakukan perubahan gaya hidup saja. Namun sebagian lainnya memerlukan tambahan obat. \n \n \n\n CERAMAH (cek tekanan darah di rumah) \n\n \n \n Sebelum Pengecekan : usahakan tubuh posisi duduk selama 2-5 menit, tidak diperbolehkan untuk minum kopi, tidak mengkonsumsi obat sebelum pengecekan, tidak menahan buang air kecil. \n \n \n Pengecekan dilakukan sebanyak 3 kali dengan jangka waktu 5 menit untuk mendapatkan variasi data tekanan darah. \n \n \n Alat ukur tekanan darah yang paling dianjurkan adalah jenis digital, gunakan alat ukur yang tervalidasi, lebih baik gunakan alat ukur yang menggunakan manset dan dililitkan pada lengan. \n\n \n \n \n\n emakin tinggi tekanan darah, semakin tinggi risiko kerusakan pada jantung dan pembuluh darah pada organ besar seperti otak dan ginjal. Jika Anda sedang mengalami masalah kesehatan segera periksa dan konultasikan dengan dokter. Untuk memperoleh menanganan yang tetap. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 20 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Cedera Musculoskeletal Berkaitan dengan Kerja<\/a><\/h3>
Musculoskeletal? \n\n System yang meliputi otot, tulang, sendi dan struktur jaingan penunjang sekitar sendi (ligament, fasia, kapsul sendi, dsb), dan karena berkaitan erat dengan saraf maka sering disebut system neuro-muskoloskeletal. \n\n Apabila mengalami gangguan atau penyakit pada system neuro-muskoloskeletal akan mengalami keluhan nyeri, bengkak, kekakuan, kelemahan dan kelumpuhan otot, dll. Hal ini pada akhirnya berdampak pada pergerakan, fleksibilitas dan produktifitas seseorang. \n\n Penanganan gangguan system neuro- muskoloskeletal dibagi menjadi penangan secara konservatif (tanpa tindakan pembedahan dan dilakukan oleh dokter Spesialisasi Rehabilitasi Medik beserta timnya) dan secara operatif (dengan tindakan pembedahan oleh dokter spesialis tulang atau orthopedi.) \n\n Cedera Musculoskeletal yang Berkaitan dengan Resiko Kerja \n\n Merupakan kelainan - kelainan pada jaringan musculoskeletal yang terjadi akibat aktifitas bekerja. Kelainan yang paling sering terjadi adalah : \n\n \n Tendonitis \n Tenosynovitis \n Bursitis \n Carpal Tunnel Syndrome \n \n\n Kenali Karakteristik Cedera \n\n Kita wajib mengetahui beberapa cedera yang paling sering terjadi saat melakukan aktivitas kerja, agar Anda tahu pertolongan lebih lanjut untuk mengatasinya : \n\n \n Terjadi akibat overuse yang terjadi akibat benturan atau gerak tubuh melebihi kemampuan. \n Timbul secara bertahap salah satu contoh terjadi hamstring, tiga otot besar yang terletak di belakang paha dan berfungsi menghubungkan otot dan tulang. Hamstring aktif digunakan saat kamu melibatkan gerakan menekuk lutut, seperti memanjat, melompat, dan berlari. \n Multifaktor misalnya Luka Memar (Contusio) Merupakan cedera pada jaringan dan menyebabkan kerusakan kapiler sehingga darah merembes ke jaringan sekitarnya. Cedera seperti ini yang biasanya disebabkan oleh masalah multifaktor dari penderita. \n \n\n Mengapa Cedera Bisa Terjadi? \n\n Kecelakaan dan trauma, seperti jatuh atau benturan keras bisa terjadi dalam aktivitas kerja. Menggunakan peralatan yang tidak tepat atau teknik yang kurang tepat saat bekerja salah satu faktor penyebab terjadinya cedera. Berikut faktor resiko yang mempengaruhi diantaranya : \n\n \n Postur yang salah \n \n\n \n Aktifitas otot statis \n Effort & Force \n Repetisi dan Tanpa variasi \n Paparan\n \n Suhu \n Tekanan mekanis \n Vibrasi \n \n \n \n\n \n Durasi intensitas frekuensi \n \n\n Bagaimana pencegehannya? \n\n \n Bekerja secara ergonomis \n Rotasi \n Pelatihan \n Follow up pada pekerja dengan gejala \n Program kebugaran \n \n\n Jika Anda merasakan gejala cedera yang tak kunjung membaik dalam beberapa hari. Misalnya seperti rasa sakit, nyeri, bengkak, memar, dan kaku di area yang terkena, segeralah berkunjung ke fasilitas kesehatan dan periksakan kondisimu ke dokter. Sebab, bisa jadi gejala yang dirasakan merupakan indikasi yang semakin parah dan memerlukan penanganan sedini mungkin. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 17 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Gejala Anemia pada Remaja<\/a><\/h3>
Memasuki usia remaja, banyaknya aktivitas dan hobi yang dijalankan membuat remaja menjadi lebih aktif dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Dengan begitu, penting bagi remaja untuk menjaga kesehatan tubuh, agar terhindar dari berbagai macam gangguan kesehatan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu penyakit yang harus diwaspadai salah satunya adalah anemia. \n\n Apa itu Anemia? \n\n Anemia merupakan sebuah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah (hemoglobin) yang sehat atau tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak dapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah. \n\n Penyebab Anemia \n\n Sel darah merah mengandung hemoglobin, sebuah protein kaya zat besi yang memberi warna merah pada darah. Hemoglobin berfungsi untuk mengantarkan oksigen pada darah dari paru-paru ke seluruh tubuh serta mengangkut karbon dioksida dari seluruh bagian tubuh ke paru-paru agar dapat dikeluarkan dari tubuh. \n\n Nah, ketika tubuh tidak memiliki sel darah merah dalam jumlah yang cukup, terjadilah anemia. Normalnya kadar sel darah merah atau hemoglobin adalah 12g/dL. Penyebabnya bisa terjadi karena beberapa hal berikut: \n\n -Adanya masalah pada sistem kekebalan tubuh \n\n -Memiliki riwayat masalah kesehatan kronis \n\n -Faktor genetik, apabila orang tua memiliki riwayat anemia dan penyakit kelainan darah terkait lainnya \n\n -Memiliki masalah kesehatan dengan sumsum tulang belakang \n\n -Sedang dalam masa kehamilan \n\n -Kekurangan asupan vitamin dan mineral \n\n \n\n Gejala Anemia \n\n Ingat 5L pada gejala anemia yaitu, Lemah, Letih, Lesu, Lelah, dan Lalai. Selain itu gejala lain yang dialami yaitu: \n\n -Sakit kepala dan pusing \n\n -Sering mengantuk \n\n -Pusing ketika berdiri \n\n -Pucat pada kulit dan kelopak mata bawah \n\n -Tangan dan kaki dingin \n\n Diagnosis Anemia \n\n Untuk mengetahui diagnosis anemia, dokter akan melakukan pemeriksaan melalui wawancara medis dan pemeriksaan tes darah lengkap untuk mengetahui jenis umum dari anemia yang terdiri dari: \n\n -Kadar zat besi, vitamin B12, asam folat, serta vitamin dan mineral lainnya. \n\n -Jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin. \n\n -Jumlah retikulosit \n\n Pengobatan Anemia \n\n Anemia adalah kondisi yang dapat disembuhkan dengan pemberian obat-obatan sesuai dengan penyebabnya, seperti: \n\n -Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang memproduksi sel darah merah \n\n -Mengkonsumsi suplemen asam folat, zat besi dan vitamin B12 \n\n -Melakukan transfusi darah jika diperlukan \n\n Pencegahan Anemia \n\n Pencegahan anemia yang paling utama dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, zink, vitamin A,C, dan B12, serta asam folat. Sementara itu, beberapa cara pencegahan lainnya adalah: \n\n -Konsumsi tablet tambah darah sesuai anjuran \n\n -Olahraga rutin \n\n -Minum air putih 8 gelas per hari \n\n -Kurangi kafein (teh dan kopi) \n\n Jika anak remaja Anda atau Anda memiliki keluhan yang mengarah pada anemia, segera periksakan diri ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Untuk memudahkan ketika ingin melakukan janji temu dengan dokter, buat janji konsultasi terlebih dahulu secara online melalui website Hermina, Mobile Apps, atau call center 1500488 \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 17 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 20 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 20 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 05 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 12 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 20 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 20 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>