- Hermina Pekanbaru<\/a><\/li>
- 26 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
WASPADA! Kenali Cara Pencegahan Penyakit Jantung<\/a><\/h3>
Serangan jantung adalah penyakit jantung yang serius ketika tidak ada suplai darah ke otot jantung. Kondisi ini mempengaruhi kemampuan jantung untuk memungkinkan darah mengalir ke seluruh tubuh. Serangan jantung bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. \n\n Serangan jantung, atau disebut juga infark miokard, terjadi akibat terhambatnya aliran darah ke otot jantung. Penyebab utama kondisi ini adalah penyakit jantung koroner. \n\n Gejala \n\n Gejala-gejala ini dapat bervariasi dari orang ke orang. Serangan jantung dapat dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas dan tidak nyaman atau rasa tumpul atau sesak di bagian tengah dada. Terkadang serangan jantung hanya menimbulkan gejala ringan, sehingga sering disalahartikan sebagai peningkatan asam lambung atau bahkan diabaikan sama sekali. \n \nPenyakit jantung dapat dibagi menjadi 4 kategori: \n\n \n Sehat dapat melakukan aktifikas pekerjaan seperti biasanya \n Anda dapat bekerja keras dan ketika lelah tidak harus menghentikan aktivitas, tetapi cukup mengurangi intensitas/berat pekerjaan dan jika Anda merasa sudah kembali mampu dalam satu atau dua menit intensitas pekerjaan bisa ditingkatkan kembali dan seterusnya. \n Anda tidak dapat melakukan pekerjaan berat, tetapi Anda dapat melakukan pekerjaan sehari-hari yang ringan, jika Anda lelah, Anda harus segera berhenti dan beristirahat selama satu atau dua menit, tidak apa-apa berbaring, tetapi jika Anda sedang berjalan, Anda dapat beristirahat berdiri diam. \n Buruknya, berjalan beberapa meter pun melelahkan, terkadang Anda membutuhkan dukungan. \n \n\n Cara Mencegah Penyakit Jantung \n\n Dengan mengetahui berbagai pemicu penyakit jantung diatas, diharapkan masyarakat dapat melakukan tindakan preventif dengan menerapkan perilaku hidup sehat, rutin berolahraga, menghindari stres yang berlebihan saat berada di kantor maupun rumah, dan rutin mengkonsumsi antioksidan yang bisa didapatkan dengan makan buah dan sayur. \n\n Tetap terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta bersegera dalam melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami mengalami gejala penyakit jantung, agar bisa segera mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 26 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Gaya Hidup Sehat Agar Terhindar Diabetes Melitus<\/a><\/h3>
Diabetes Melitus (DM) yang tidak bisa terkontrol bisa memicu komplikasi akut dan menyebabkan kematian. \n\n Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI (2018), sekitar 10 juta masyarakat Indonesia mesti berhadapan dengan penyakit kencing manis. Parahnya lagi, angka ini diprediksi meningkatkan hingga 30 juta pada 2030. Cukup banyak, bukan? \n\n Masih menurut Kemenkes RI, pengidap diabetes di negara kita akan terus bertambah bilagaya hidup termasuk makan banyak dan merokok tidak dikurangi. \n\n Oleh karena itu, kondisi tersebut harus dikendalikan dengan benar. Yakni dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan yang sehat. \n\n 1. Perhatikan Pola Makan \n\n Pola makan yang tidak sehat, terutama makanan dengan porsi yang berlebihan adalah salah satu faktor pemicu diabetes yang perlu diwaspadai. Hal sebaliknya berlaku, pola makan sehat dan tepat membantu menjaga tingkat gula darah. Lantas, seperti apa pola makan yang tepat untuk mencegah diabetes? \n\n Mengutip Kemenkes RI, untuk mencegah diabetes, kamu perlu menghindari makanan manis, minuman olahan, dan mengubah roti putih dan pasta dengan gandum utuh. \n\n Contohnya adalah tepung terigu putih, roti putih, beras putih, pasta putih, minuman manis atau soda, permen, dan sereal makan pagi dengan tambahan gula. Nah, makanan dan minuman tersebut perlu dibatasi konsumsinya. \n\n Mengganti gula halus dan biji-bijian dengan buah dan gandum whole meal (gandung dengan bulir utuh), adalah cara yang ampuh membantu mengendalikan tingkat gula darah. \n\n Bagaimana dengan pola makan yang dianjurkan untuk mencegah diabetes? Masih menurut Kemenkes RI, susunan makanan sehat untuk mencegah diabetes contohnya, yaitu sayur, buah, kacang-kacangan, dan gandum. \n\n Termasuk di dalamnya minyak sehat, kacang, ikan berminyak kaya omega-3 seperti sarden, salmon, dan ikan kembung. Hal yang mesti digarisbawahi, penting untuk makan dengan tepat waktu dan berhenti makan sebelum kenyang. \n\n Selain itu, yang lebih penting perhatikan pula porsinya. Seperti penjelasan di awal, jangan mengonsumsi makanan dengan porsi berlebih atau banyak. Contohnya, bila sudah mengonsumsi nasi, sebaiknya jangan lagi mengonsumsi gorengan, kentang, jagung, atau sumber karbohidrat lainnya. \n\n 2. Rutin Berolahraga \n\n Selain menerapkan pola makanan yang sehat, gaya hidup sehat untuk mencegah diabetes juga melibatkan beberapa aktivitas fisik. National Health Service UK, menyarankan latihan aerobik selama 2,5 jam per minggu, seperti jalan cepat atau menaiki tangga. Namun, kamu juga diperbolehkan memilih jenis olahraga lainnya. \n\n Menurut para ahli, aktivitas fisik yang rutin dapat membantu tubuh untuk menggunakan hormon insulin dengan lebih efektif. Alhasil, kadar gula dalam darah pun dapat lebih terkontrol. Selain itu, berat badan yang sehat akan membuat tubuh lebih mudah menurunkan tingkat gula darah. \n\n 3. Jaga Berat Badan Ideal \n\n Sudah tahu kalau obesitas berkaitan erat dengan diabetes? Seseorang yang mengidap obesitas semakin lama akan menjadi kurang sensitif terhadap insulin (resistensi insulin). Nah, kondisi ini yang ujung-ujungnya dapat menyebabkan lonjakan gula darah sehingga memicu penyakit diabetes. \n\n Bagi kamu yang memiliki berat badan berlebih, amat dianjurkan untuk menurunkan berat badan. Andaikan berat badan sudah turun dan mencapai berat badan ideal, penting untuk menjaganya agar tidak naik kembali. \n\n Caranya mudah, tapi membutuhkan niat dan kedisiplinan. Kamu bisa mempertahankan berat badan ideal dengan rutin berolahraga dan menerapkan pola makan bergizi seimbang. \n\n 4. Berhenti Merokok \n\n Menurut National Institutes of Health, kebiasaan merokok dapat menyebabkan resistensi insulin, yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Andaikan dirimu sudah merokok, cobalah untuk berhenti demi mencegah diabetes. \n\n Selain itu, berdiskusilah dengan dokter untuk mengetahui apakah ada hal lain yang dapat kamu lakukan untuk menunda, atau untuk mencegah diabetes tipe 2. Jika kamu berisiko tinggi mengidap diabetes, mungkin dokter akan menyarankan agar dirimu menggunakan salah satu dari beberapa jenis obat diabetes. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bitung<\/a><\/li>
- 22 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Apa Yang Harus Dilakuan Pada Saat Awal kehamilan<\/a><\/h3>
\n\n Hallo sahabat Hermina, Saat Sahabat Hermina dinyatakan hamil, Pasti Sahabat Hermina sangat senang karena akan ahadirnya buah hati. Masa kehamilan awal adalah saat-saat yang krusial. Di masa inilah harus hati-hati agar janin tumbuh dengan baik. \n\n Apa Saja yang harus Dilakukan Pada Saat Awal Kehamilan? \n\n Pada saat awal kehamilan dipastikan Sahabat Hermina melakukan USG untuk mengetahui janin dalam kandungan Untuk mendukung tumbuh dan kembang janin saat awal kehamilan berikut yang dapat dilakukan : \n\n \n\n Makanan Yang bergizi \n\n \n\n Sahabat Hermina bisa mendapatkan dari makanan pokok kita seperti : \n\n \n\n \n Daging adalah sumber protein berkualitas tinggi yang sangat baik. \n Ikan Kandungan protein dan asam lemak omega 3 dalam ikan laut dapat membantu pembentukan dan perkembangan otak janin. \n Buah dan Sayuran, Makanan dengan kandungan vitamin C baik untuk dikonsumsi pada awal kehamilan. Ini karena vitamin C menambah kekebalan tubuh dan gangguan infeksi. \n Telur adalah sumber protein yang bagus dan penting selama kehamilan. Asam amino yang terkandung dalam telur sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel dalam tubuh ibu dan janin. \n \n\n \n\n Vitamin Ibu Hamil \n\n \n\n Sahabat Hermina Bitung, selain makanan yang bergizi, Ibu hamil butuh juga asupan vitamin, karena makanan bergizipun kurang mencukupi nutrisi janin, agar janin menjadi sehat dan berkualitas. Berikut vitamin Ibu hamilyang dapat meningkatkan nutris janin. Yaitu : \n\n \n Asam Folat \n \n\n Asam folat adalah bentuk sintetis dari folat, vitamin B (khususnya vitamin B9) \n\n Nutrisi ini berperan penting dalam produksi sel darah merah dan membantu tabung saraf bayi berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang. \n\n \n\n \n Vitamin D \n\n \n Mendukung pertumbuhan tulang dan bayi \n Mengurangi risiko preeklamsia \n Menurunkan risiko diabetes gestasional \n Mencegah bayi terlahir dengan berat badan rendah \n \n \n Vitamin Kalsium \n \n\n sebagai bantuan untuk pembentukan gigi dan tulang yang kuat pada janin. Membuat memperlancar peredaran darah dan menjaga stabilitas degup jantung. Membentuk otot dan saraf agar berfungsi sempurna. Kegunaan kalsium pada Ibu hamil adalah untuk mencegah risiko osteoporosis pada Ibu. \n\n \n\n \n Vitamin Zat Besi \n \n\n Mencegah anemia defisiensi zat besi. Mencegah pendarahan saat masa persalinan. Menurunkan risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat persalinan. \n\n \n\n Bila Sahabat Hermina ingin berkonsultasi tentang kehamilan, Sahabat Hermina dapat ke Rumah Sakit Hermina Bitung dan berkonsultasi dengan dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan https://herminahospitals.com/id/doctors/dr-hesty-mellissa-spog \n\n \n\n -Salam Sehat- \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bitung<\/a><\/li>
- 22 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Waspada zat berbahaya pada obat sirup dapat terjadi Gagal Ginjal Akut Pada Anak<\/a><\/h3>
Diabetes merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Berikut ini tips diet untuk penderita diabetes \n\n Tujuan Diet : \n\n \n Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan diabetes melitus, memperbaiki kualitas hidup, mengurangi komplikasi akut \n Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas komplikasi mikroangiopati dan makroangiopati \n Tujuan akhir: menurunkan morbiditas dan mortalitas diabetes melitus \n \n\n Prinsip Diet : \n\n \n Jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, BB, TB, aktivitas sehari–hari dan kondisi tubuh. \n Membatasi gula tambahan, seperti: gula pasir, gula merah, gula batu, dan madu \n Konsumsi cukup protein sesuai kebutuhan \n Membatasi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans \n Konsumsi cukup serat \n \n\n Bahan Makanan Yang Dianjurkan : \n\n \n Sumber protein :\n\n \n Hewani : daging kurus, ayam tanpa kulit, ikan, telur. \n Nabati : tempe, tahu, oncom dan kacang – kacangan (kacang hijau, kacang merah, kedelai). \n \n \n Telur rendah kolesterol atau putih telur. \n Sayuran kangkung, daun kacang, oyong, timun, tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi, selada, seledri, terong. \n Buah – buahan atau sari buah : jeruk siam, apel, pepaya, melon, jambu air, salak, semangka, belimbing. \n Susu rendah lemak \n \n\n Bahan Makanan Yang Dibatasi : \n\n \n Semua sumber hidrat arang : nasi, nasi tim, bubur, roti gandum/putih, pasta, jagung, kentang, ubi dan talas, havermut, sereal, mie, ketan, makaroni. \n Membatasi gula tambahan, seperti: gula pasir, gula merah, gula batu, madu \n Sumber protein hewani tinggi lemak jenuh (kornet, sosis, sarden, otak, jeroan) \n Buah – buahan : nanas, anggur, mangga, sirsak, pisang, alpukat, sawo. \n Susu penuh (full cream), keju, mayonaise. \n \n\n Bahan Makanan Yang Dihindari : \n\n \n Gula pasir, gula merah, gula batu, madu. \n Makanan / minuman yang manis : abon, dendeng, cake, kue – kue manis, dodol, tarcis, sirup, selai manis, coklat, permen, susu kental manis, softdrink, es krim. \n Buah–buahan diawetkan seperti manisan buah atau buah dalam kaleng \n Minuman yang mengandung alkohol \n \n\n Cara Mengatur Diet : \n\n \n Makanlah sesuai dengan jumlah dan pembagian makanan yang telah ditentukan dalam daftar diet, terutama bagi penderita yang menggunakan insulin atau obat – obatan anti diabetes \n Untuk mendapatkan variasi menu, gunakanlah daftar penukar. \n Perbanyak konsumsi sayur dan buah \n Laksanakan diet dengan disiplin untuk mencapai BB normal. \n \n\n Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan : \n\n \n Disamping berdiet lakukan olahraga secara teratur. \n Waspada kemungkinan terjadinya hipoglikemia\n \n Hipoglikemia : adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah di bawah normal. Hipoglikemia yang terlambat ditangani dapat berakibat penurunan kesadaran, kejang hingga kerusakan otak permanen. \n \n \n \n\n Gejala Dari Hipoglikemia : \n\n \n Mudah lapar \n Sulit konsentrasi \n Keringat dingin \n Jantung berdebar \n Pusing \n Lemas \n Mata berkunang – kunang \n \n\n Imbangi dengan olahraga \n\n Latihan fisik merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan diabetes melitus tipe 2. Program latihan fisik secara teratur 3-5 hari seminggu selama 30-45 menit atau dengan total 150 menit per minggu. Latihan fisik selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan BB dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah. \n\n Bagi penderita diabetes bisa melakukan olahraga yang ringan, seperti jalan kaki, berjalan cepat, berenang atau bersepeda. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bitung<\/a><\/li>
- 22 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Tanda dan Gejala Serangan Jantung<\/a><\/h3>
Hallo sahabat Hermina Bitung, Serangan jantung adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di seluruh dunia, menurut data WHO tahun 2016. Masih minimnya pengetahuan masyarakat awam mengenai penyakit jantung coroner, juga turut serta menyumbang keterlambatan penanganan medis pada pasien-pasien yang mengidap PJK (penyakit jantung coroner). Serangan jantung dapat terjadi kapan saja, jadi sahabat Hermina sudah mulai menjaga pola hidup sehat selain itu juga di dukung dengan faktor gaya hidup yang baik seperti tidak merokok kurangi mengkonsumsi makanan-makanan junk food. \n\n Olahraga dapat mencegah serangan jantung \n\n Olahraga dapat mencegah serangan jantung, karena menurut American Heart Association menyarankan orang dewasa untuk berolahraga setidaknya 150 per minggu dan hindari terlalu lama duduk. Semua jenis olahraga yang dlakukan secara teratur adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit jantung. Olahraga tidak perlu yang berat-berat cukup jalan cepat atau jalan sekitar rumah dilakukan setengah jam perhari. \n\n Dampak tidak Olahraga bagi Kesehatan Jantung \n\n Sahabat Hermina, perlu diketahui bahwa gangguan kesehatan jantung dikaitkan dengan kurangnya olahraga teratur. Gaya hidup yang tidak aktif secara fisik, secara konsisten menjadi salah satu dari lima faktor risiko utama penyakit jantung. Faktor risiko lainnya yang juga berperan termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, dan obesitas. Orang yang memiliki tingkat kebugaran fisik yang rendah juga mengalami tingkat kardiovaskular yang lebih tinggi, seperti serangan jantung dan kematian. \n\n Gejala Serangan Jantung \n\n Sahabat Hermina perlu mengetahui bagaimana gejala serangan jantung, Berikut ini beberapa gejala yang paling umum dari serangan jantung. \n\n \n Nyeri pada dada \n \n\n Ketidaknyamanan pada tubuh bagian atas, seperti pada bahu, leher, hingga rahang \n\n \n Sesak napas \n \n\n Gejala lain yang mungkin terjadi meliputi: \n\n \n Keluar keringat dingin \n Merasa lelah yang tidak biasa tanpa alasan, kadang terjadi berhari-hari (terutama untuk wanita) \n Mual (sakit perut) dan muntah \n Pusing biasa atau pening secara mendadak \n \n\n Pencegahan penyakit jantung \n\n Setelah mengetahui gejala serangan Jantung, alangkah baiknya Sahabat Hermina mencegah penyakit jantung. Ada berbagai cara untuk pencegahan penyakit jantung yang dapat dilakukan, di antaranya: \n\n \n Menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi makanan berkolesterol tinggi serta melakukan olahraga secara rutin. \n Berhenti merokok. \n Mengurangi konsumsi minuman keras. \n \n\n \n\n Bila Sahabat Hermina Bitung mengalami penyakit Jantung dapat konsultasikan ke dr. Randy, SpJP di Rumah Sakit Hermina Bitung \n\n -Salam sehat- \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 20 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Terkena Campak? Bagaimana virus campak menyebabkan penyakit?<\/a><\/h3>
Campak atau morbili merupakan penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh Paramyxovirus. Penularan penyakit campak terjadi melalui udara (airborne). Sebagai penyakit menular, campak berpotensi menjadi masalah kesehatan besar pada bayi, ibu hamil, dan orang dengan sistem imun yang menurun. \n\n Di negera berkembang, campak masih menjadi salah satu masalah serius pada semua golongan usia; khususnya pada anak - anak berusia di bawah lima tahun. Ada pun beberapa komplikasi berat yang dapat terjadi seperti: \n\n \n Diare cair disertai mual - muntah yang berpotensi menimbulkan dehidrasi / kekurangan cairan. \n Infeksi pada saluran pernafasan bawah (pneumonia) yang merupakan komplikasi campak dengan tingkat kematian tertinggi. \n Infeksi pada liang telinga tengah yang berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran. \n Defisiensi vitamin A yang dapat menyebabkan gangguan pada mata. \n Infeksi pada jaringan otak (ensefalitis) yang juga berpotensi menyebabkan kematian. \n Subacute Sclerosis Panensefalitis (SSPE) - kerusakan pada sistem saraf pusat - akibat infeksi virus campak pada masa kanak-kanak. \n \n\n Pada ibu hamil, campak berpotensi menyebabkan ibu melahirkan sebelum waktunya; sehingga anak yang dilahirkan akan memiliki berat badan lahir yang rendah. \n\n Gejala yang timbul akibat campak mencakup demam tinggi, batuk, mata merah, serta ruam kemerahan pada kulit yang dapat timbul di seluruh bagian tubuh. Keluhan-keluhan pada penyakit campak umumnya baru timbul setelah 10 s.d. 12 hari sejak tertular virus campak. \n\n Setelah 10 s.d. 12 hari sejak tertular virus campak, gejala campak umumnya akan diawali dengan demam tinggi (suhu badan > 38.0° C) yang berlangsung selama 2 s.d. 5 hari. Keluhan demam juga disertai dengan keluhan batuk dan mata merah yang berair. Dapat juga ditemukan Koplik's Spot yang merupakan tanda khas pada campak. Koplik's Spot tampak sebagai bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam, tetapi ia hanya tampak saat satu - dua hari sebelum ruam kulit muncul & segera menghilang dalam 12-18 jam. \n\n Pada saat hari ke-4 atau ke-5 demam, keluhan demam akan memuncak; yang kemudian akan diikuti dengan timbulnya ruam kemerahan pada kulit. Ruam akan muncul pertama kali di belakang telinga, kemudian menyebar ke leher, wajah, hingga seluruh permukaan tubuh. Ruam kulit akan bertahan selama 3 hari, kemudian akan menghilang secara bertahap sesuai urutan waktu bagian tubuh awal munculnya ruam. \n\n Pengobatan campak tanpa komplikasi bisa dilakukan secara rawat jalan. Pengobatan yang diberikan disesuaikan dengan gejala yang timbul. Untuk mempercepat pemulihan, pastikan juga penderita campak mendapatkan asupan makanan dan minuman serta waktu istirahat yang cukup. Anak dengan campak tetap boleh mandi untuk membersihkan diri. Pada anak-anak yang menderita campak; akan diberikan juga suplementasi Vitamin A dengan dosis sesuai usianya. Untuk mencegah penularan melalui udara kepada orang lain; penderita campak disarankan untuk menjalani isolasi selama minimal empat hari sejak timbulnya ruam kulit atau atau meredanya gejala. \n\n Pada kasus campak dengan komplikasi; penderita disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit. Ada pun yang menjadi tanda-tanda bahaya dari komplikasi penyakit campak seperti: \n\n \n penurunan kesadaran hingga kejang \n batuk dan sesak yang memberat \n dehidrasi / kekurangan cairan akibat diare \n penurunan berat badan hingga gizi buruk \n keluhan pada telinga akibat infeksi \n Mata kering & keruh disertai gangguan penglihatan \n \n\n Sebagai bentuk pencegahan penyakit campak; anak-anak sangat dianjurkan untuk mendapatkan imunisasi campak. Pemberian imunisasi campak dapat mulai diberikan sejak anak berusia sembilan bulan. Jika Anak mengalami gejala ringan langsung konsultasikan dengan dokter dan dapatkan saran yang relevan mengenai kemungkinan perawatan pencegahan dini. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 17 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Susah Buang Air Kecil? Memahami Retensi Urin<\/a><\/h3>
Retensi urin merupakan hilang atau berkurangnya kemampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara sempurna. Keadaan ini merupakan bagian dari gejala-gejala saluran kemih bawah / lower urinary tract symptoms (LUTS). \n\n Secara umum, retensi urin dibagi menjadi 2 keadaan, yaitu retensi urin akut dan retensi urin kronik \n\n \n Retensi Urin Akut \n \n\n \n Umumnya disertai rasa nyeri \n Tidak dapat berkemih sama sekali \n Kandung kemih penuh \n Terjadi secara tiba-tiba \n Termasuk kedaruratan dalam urologi \n \n\n \n Retensi Urin Kronik \n \n\n \n Bisa tanpa rasa nyeri \n Masih dapat berkemih, namun tidak lancar \n Tidak dapat mengosongkan kandung kemih dengan sempurna (tidak tuntas) Sulit memulai berkemih (hesitancy) \n Tidak mengancam nyawa, namun dapat menyebabkan komplikasi \n \n\n Penyebab retensi urin dapat dibedakan berdasarkan etiologinya, yaitu: \n\n \n Supravesika: gangguan inervasi saraf motorik dan sensorik akibat penyakit neurologis seperti stroke, HNP dll \n Vesika: kelemahan otot detrusor kandung kemih, obat antimuskarinik/ antikolinergik (tekanan kandung kemih yang rendah) \n Infravesika: bladder outlet obstruction (BPH, striktur urethra, meatal stenosis, edema urethra, massa urethra, batu urethra, prolaps organ panggul), meningkatnya resistensi uretra, detrusor-sphincter dyssynergia (DSD), \n \n\n Penanganan segera pada kasus retensi urin akut adalah melakukan dekompresi buli menggunakan kateterisasi uretra, pungsi suprapubik atau kateterisasi suprapubik (sistostomi). Sebagian besar kasus, klinisi lebih memilih melakukan pemasangan kateter uretra dan hanya melakukan pungsi suprapubic atau sistostomi jika kateter uretra gagal. Kateterisasi suprapubik sering berhubungan dengan insiden hematuria dan obstruksi kateter dibandingkan kateter urin. \n\n Pada studi oleh Horgan et al dilaporkan bahwa kejadian infeksi saluran kemih (ISK) lebih jarang rendah pada kateterisasi suprapubik dibandingkan dengan kateter uretra (18% vs 40%; p<0.05) dan kejadian striktur uretra yang lebih sedikit pada follow-up 3 tahun (0% vs 17%; p<0.01) (Fitz; yoon). Pemasangan kateter suprapubic juga memiliki beberapa resiko, yaitu 2.5% terjadi cedera usus dan 1.8% resiko mortalitas dalam 30-hari. Oleh karena itu, The British Association of Urological Surgeons merekomendasikan pemasangan kateter suprapubik dengan bantuan pencitraan (USG). \n\n Sebelum berkonsultasi dengan dokter Urologi, Sahabat Hermina disarankan mencatat keluhan yang dialami. Mengingat apa yang Sahabat Hermina lakukan sebelum keluhan terasa, apakah Sahabat Hermina mengalami cedera atau tidak. Selain itu, kumpulkan riwayat medis yang lengkap, termasuk riwayat pengobatan atau riwayat penyakit tertentu. Hal ini berguna bagi dokter untuk mendiagnosis penyakit apa yang Sahabat Hermina alami. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 27 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Bisakah rokok elektrik menyebabkan paru-paru popcorn?<\/a><\/h3>
Baik merokok dan vaping melibatkan pemanasan suatu zat dan menghirup asap yang dihasilkan. Dengan rokok tradisional, Sahabat Hermina menghirup asap dari pembakaran tembakau. Dengan vaping, perangkat (biasanya pena vape atau mod — pena vape yang disempurnakan — yang mungkin terlihat seperti flash drive) memanaskan cairan (disebut jus vape atau e-liquid) hingga berubah menjadi uap yang Sahabat Hermina hirup.Sejak popularitas vaping meningkat, istilah "paru-paru popcorn" telah menjadi arus utama adalah cara yang hampir menggelikan, jika ada yang lucu tentang obstruksi paru. \n\n Jadi apa itu paru-paru popcorn? \n\n Nama medisnya adalah "bronchiolitis obliterans," sayangnya disingkat BO - jika memalukan untuk bertanya kepada dokter apakah Anda mungkin menderita "popcorn lung", coba tanyakan kepada dokter apakah Anda menderita BO. Bronkiolitis obliterans dapat terjadi akibat paparan berbagai bahan kimia yang menyebabkan peradangan dan penyumbatan bronkiolus, saluran terkecil di paru-paru. \n\n Pada korban bronkiolitis obliterans, jaringan parut pada jaringan paru-paru menghalangi saluran udara dan mencegah paru-paru berfungsi dengan baik. Gejalanya sangat mirip dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), tetapi gejala bronkiolitis dapat muncul hanya dalam 2-8 minggu, sedangkan PPOK biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun untuk berkembang. \n\n Gejala awal bronkiolitis obliteratif meliputi: \n\n \n Batuk kering \n Sesak napas \n Toleransi aktivitas berkurang \n Mengi (tanpa pilek atau asma) \n Kelelahan \n \n\n Meskipun paru-paru popcorn adalah penyakit yang sangat langka, gejala awalnya mirip dengan flu biasa. Selama beberapa minggu atau bulan, gejala tersebut berkembang dan menjadi lebih parah. Akhirnya penyakit ini menyebabkan berbagai masalah berat dengan pernapasan dan penyerapan oksigen. Tidak diobati, paru-paru popcorn menyebabkan kematian akibat gagal napas dalam beberapa bulan atau tahun. Tidak ada obat untuk paru-paru popcorn, tetapi pengobatan terkadang dapat memperlambat perkembangannya. Tergantung pada penyebabnya, paru-paru popcorn terkadang diobati dengan antibiotik, obat imunosupresif, atau kortikosteroid. Obat batuk atau oksigen dapat diberikan untuk membantu mengelola gejala. Kasus yang parah mungkin memerlukan transplantasi paru-paru. \n\n Paru-paru popcorn bisa sulit didiagnosis. Meskipun CT scan dan tes fungsi paru dapat memberikan petunjuk yang kuat, satu-satunya cara yang benar-benar dapat diandalkan untuk mengidentifikasi penyakit ini adalah melalui biopsi paru bedah. Dan terkadang beberapa sampel biopsi diperlukan untuk memastikannya. Mulailah sejak dini dengan merawat paru-paru Sahabat Hermina sebaik mungkin. Sahabat Hermina dapat melakukannya dengan cara berikut: \n\n \n Hindari penggunaan tembakau dan rokok elektrik serta hindari asap rokok dan tempat-tempat yang tercemar. \n Hindari infeksi bila memungkinkan. Infeksi tertentu dapat merusak paru-paru Anda. \n Ikuti saran penyedia layanan kesehatan Anda tentang menjaga perlindungan vaksin. \n Jika Sahabat Hermina bekerja di sekitar zat berbahaya, selalu kenakan alat pelindung diri. \n \n\n Pastikan menghubungi penyedia layanan kesehatan jika memiliki gejala yang baru atau memburuk. dapat diobati dan tidak menyebabkan kerusakan tambahan pada paru-paru Sahabat Hermina. Jika memiliki penyakit kronis, mungkin perlu bergabung dengan kelompok pendukung. Terkadang berbagi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa memberi Sahabat Hermina jawaban dan perspektif yang mungkin tidak Sahabat Hermina temukan di tempat lain. Sistem pendukung mungkin juga berguna bagi pengasuh, keluarga, dan teman. Waktu yang Tepat untuk Bertemu dengan Dokter Paru, Sahabat Hermina dapat menemui dokter paru setelah mendapat arahan atau rujukan dari dokter umum. Selain itu, Sahabat Hermina juga bisa memeriksakan diri ke dokter paru jika mengalami beberapa gejala terkait gangguan saluran pernapasan, seperti batuk parah atau kronis Batuk berdarah Sesak napas Nyeri di bagian dada Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 27 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Nutrisi Tepat untuk Atasi Tekanan Darah Tinggi<\/a><\/h3>
Tensi darah tinggi atau hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang memengaruhi fungsi dan struktur pembuluh darah. Keadaan hipertensi dapat menyebabkan penyakit gagal jantung hingga penyakit jantung koroner. Salah satu prinsip terapi pada hipertensi adalah mengonsumsi nutrisi yang tepat. Jenis diet yang direkomendasikan pada hipertensi adalah dietary approach to stop hypertension atau dikenal dengan singkatan DASH. \n\n Diet DASH direkomedasikan oleh berbagai kesehatan dunia, termasuk American Heart Association (AHA), untuk menurunkan tekanan darah dan insiden penyakit jantung. Pada diet DASH, pasien disarankan untuk mengurangi konsumsi bahan makanan tinggi natrium, sedangkan konsumsi bahan makanan sumber kalium, magnesium dan kalsium perlu ditingkatkan untuk membantu menurunkan tekanan darah. Menurut AHA, rekomendasi konsumsi natrium saat ini sebaiknya kurang dari 2.300 mg atau 5 g garam dapur per hari. Untuk populasi yang sensitif terhadap penggunaan natrium disarankan konsumsi tidak melebihi 1500 mg per hari. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, populasi yang dikatakan sensitif adalah orang dengan hipertensi dan orang lanjut usia. Mengurangi asupan natrium terbukti dapat meningkatkan kesehatan secara signifikan. Beberapa penelitian telah dilakukan pengurangan asupan natrium juga dikaitkan dengan pencegahan hipertensi,menurunkan tekanan darah, dan mencegah penyakit kardiovaskular. \n\n Secara umum, pada masyarakat yang akan menjalani diet DASH, direkomendasikan untuk memperbanyak konsumsi sayuran, buah, produk susu rendah lemak, gandum utuh, ayam, ikan, dan kacang-kacangan. Sebaliknya, konsumsi makanan yang mengandung lemak dan gula tinggi, daging merah, dan soda perlu dihindari. Konsumsi buah dan sayur direkomendasikan sebanyak 4-5 porsi dalam sehari. Selain itu, konsumsi asam lemak esensial omega 3 yang mengandung EPA dan DHA sebesar 1 g/ hari juga memiliki manfaat terhadap kesehatan jantung. Untuk mencapai rekomendasi ini, disarankan untuk konsumsi ikan yang berlemak (fatty fish) minimal 2 kali dalam seminggu. \n\n Di samping asupan diet yang sehat, menjaga berat badan yang ideal juga dianjurkan untuk mencegah maupun mengontrol tekanan darah. Aktivitas fisik dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kontrol gula darah, menurunkan faktor risiko kardiovaskular, dan meningkatkan kebugaran. Aktivitas fisik merupakan seluruh gerakan yang meningkatkan pengeluaran energi. Pada masyarakat yang berusia di atas 18 tahun direkomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik selama 150 menit per minggu dengan intensitas sedang atau 75 menit/minggu dengan gerakan aerobik yang aktif atau kombinasi keduanya. Jeda antar latihan tidak lebih dari 2 hari berturut-turut. \n\n Jika sahabat hermina memerlukan panduan yang tepat untuk Diet DASH silahkan konsultasikan kesehatan ke Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Hermina Podomoro. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 29 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
Cacar Monyet Jarang Terjadi, Tetapi Berpotensi Serius<\/a><\/h3>
Cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus cacar monyet. Virus cacar monyet adalah bagian dari keluarga virus yang sama dengan cacar. Gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar, tetapi lebih ringan; dan cacar monyet jarang berakibat fatal. Cacar monyet tidak berhubungan dengan cacar air. Cacar monyet dapat menyebar ketika seseorang melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan atau melalui mata, hidung atau mulut. \n\n \n\n Ini sebelumnya tidak digambarkan sebagai infeksi menular seksual, tetapi dapat ditularkan melalui kontak dekat. Bimbingan menyarankan siapa pun dengan virus untuk tidak melakukan hubungan seks saat mereka memiliki gejala. Meskipun saat ini tidak ada bukti yang tersedia bahwa monkeypox dapat menyebar dalam cairan seksual, orang yang dikonfirmasi memiliki virus disarankan untuk menggunakan kondom selama delapan minggu setelah infeksi sebagai tindakan pencegahan.Ini juga dapat menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi seperti monyet, tikus dan tupai, atau melalui benda yang terkontaminasi virus, seperti tempat tidur dan pakaian. \n\n \n\n Sahabat Hermina dapat mengurangi risiko penularan dengan membatasi kontak dengan orang yang diduga mengidap penyakit tersebut, atau kasus yang dikonfirmasi. Penting untuk memakai masker wajah saat berada di dekat orang yang terinfeksi, terutama jika mereka sedang batuk atau mengalami sariawan, dan saat menyentuh pakaian atau tempat tidur orang yang terinfeksi. Hindari kontak kulit dengan kulit dengan memakai sarung tangan sekali pakai. Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang terkontaminasi dan buang limbah yang terkontaminasi (seperti pembalut) dengan benar, dan cuci pakaian, handuk, seprai, dan peralatan makan orang yang terinfeksi dengan air hangat dan deterjen. \n\n \n\n Konsultasi dengan dokter anak kesayangan untuk membantu anak membangun hubungan dengan dokter. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 10 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
Demam Berdarah pada Anak<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, saat musim hujan tiba, tak jarang disertai juga dengan munculnya penyakit demam berdarah. Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Demam berdarah tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga menyerang anak. Mari kenali cara pencegahan penyakit demam berdarah yang dapat menyerang sang buah hati. \n\n \n\n Gejala penyakit DBD \n\n Gejala demam berdarah biasanya diawali dengan demam tinggi yang bisa mencapai suhu 41C, berlangsung 2-7 hari. Umumnya akan terlihat pada tiga hingga empat belas hari setelah masa inkubasi, Masa inkubasi adalah jarak waktu antara virus pertama masuk ke dalam tubuh sampai gejala pertama muncul. \n\n \n\n Penyebab utama penyakit DBD \n\n Penyebab DBD adalah virus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD tidak bisa menular langsung dari seseorang ke orang lain tanpa perantara nyamuk tersebut. Nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang biak di daerah berpenduduk tinggi (seperti di kota-kota besar) yang memiliki iklim lembap dan hangat. \n\n \n\n Diagnosis DBD \n\n Ciri-ciri spesifik dari gejala DBD yaitu demam tinggi hingga mencapai 41 derajat Celsius, flu, sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, hingga rasa sakit di belakang mata, bisa bengasur 3-7 hari, dari pemeriksaan darah dapat ditemukan penurunan trombosit dan peningkatan kekentalan darah. Dokter akan melakukan pemeriksaan darah bila dicurigai DBD. \n\n \n\n Seputar pengobatan penyakit DBD \n\n Tidak ada obat-obatan khusus untuk mengobati DBD, tetapi gejala penyakit ini dapat diatasi dengan meminum banyak cairan, istirahat, dan mengonsumsi parasetamol. Jika cara pengobatan tersebut diterapkan, biasanya DBD akan sembuh dalam waktu satu hingga dua pekan. Namun, jika terdapat demam selama lebih dari tiga hari, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. \n\n \n\n Komplikasi yang muncul \n\n Meski hanya terjadi pada segelintir kasus, DBD bisa berkembang menjadi sebuah komplikasi yang lebih serius, yang disebut sebagai DBD berat. DBD berat bisa menyebabkan penderitanya mengalami penurunan tekanan darah atau syok, kerusakan organ, serta pendarahan. Oleh karena itu, segera antarkan penderita yang dicurigai DBD berat ke rumah sakit untuk ditangani secepatnya karena dikhawatirkan bisa berujung kepada kematian jika terlambat ditangani. \n\n \n\n Langkah pencegahan penyakit DBD \n\n Meskipun hingga saat ini belum ada vaksin yang bisa menangkal DBD, tetapi beberapa langkah pencegahan penyakit ini bisa Anda lakukan, diantaranya: \n\n \n Mensterilkan rumah atau lingkungan sekitar rumah Anda, misalnya dengan penyemprotan pembasmi nyamuk. \n Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati. \n Menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media-media kecil penampung air lainnya yang ada di rumah Anda. \n Memasang kawat anti nyamuk di seluruh ventilasi rumah Anda. \n Memasang kelambu di ranjang tidur Anda. \n Memakai antinyamuk, terutama yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET) yang terbukti efektif. Namun jangan gunakan produk ini pada bayi yang masih berusia di bawah dua tahun. \n Mengenakan pakaian yang cukup bisa melindungi Anda dari gigitan nyamuk. \n \n\n \n\n Nah, Sahabat Hermina, jika Si Kecil mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera bawa ke rumah sakit agar dapat ditangani sebelum menjadi lebih serius. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Manado<\/a><\/li>
- 19 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
USG 4D Pada Kehamilan<\/a><\/h3>
Ultrasonografi adalah salah satu produk teknologi medical imaging yang memanfaatkan gelombang ultrasonik tanpa membuat sayatan (non-invasive). Penggunaan USG pada ibu hamil relatif aman, nyaman, risiko rendah dan tidak memerlukan persiapan khusus. Ada beberapa mode USG kehamilan yang tersedia saat ini, USG 2 dimensi (2D), 3 dimensi (3D) dan 4 dimensi (4D). \n\n \n\n Apa perbedaan USG 2D, 3D dan 4D ? \n\n \n\n USG 2D menampilkan gambar dua bidang. Dari hasil gambar 2D diperoleh bentuk citra panjang x lebar berwarna hitam putih. Mode USG 2D digunakan untuk mengukur biometri janin. \n\n \n\n USG 3D memiliki tambahan 1 bidang gambar lagi sehingga gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan tubuh janin dapat dilihat dengan jelas. \n\n\n \n \n \n USG 4D adalah teknik yang dilakukan di mana gelombang suara frekuensi sangat tinggi ditransmisikan ke dalam tubuh, kemudian dibawa kembali dan dianalisis untuk diterjemahkan ke dalam suatu gambar. USG 4D mengambil gambar tiga dimensi dan menambahkan elemen waktu untuk proses. Hal ini memungkinkan untuk melihat janin secara detail. \n \n \n \n\n\n \n\n Apa manfaat USG 4D ? \n\n \n Hasil USG berupa gambar bergerak/real time video, dapat melihat gerakan janin \n Kualitas hasil lebih detail dan jelas \n Kelainan lebih mudah terdeteksi dan akurat \n Jenis kelamin lebih terlihat \n Dapat menimbulkan ikatan emosional orang tua dengan bayi yang lebih kuat \n Dapat digunakan untuk membantu tindakan medis seperti amniosintesis, CVS, kardiosintesis dan transfusi intrauterin. \n \n\n \n\n Kapan sebaiknya melakukan USG 4D ? \n\n Pemeriksaan USG 4D bisa dilakukan ketika struktur organ janin sudah terbentuk, yaitu setelah usia kehamilan memasuki 26-30 minggu. Dengan begitu, hasil yang didapatkan akan sesuai dengan harapan karena bagian tubuh janin bisa lebih jelas terlihat. Selain itu, pada usia kehamilan tersebut posisi janin sudah jarang berubah-ubah. \n\n \n\n\n \n \n \n Pemeriksaan USG hanya perlu dilakukan untuk kebutuhan medis. Hingga saat ini, belum ditemukan risiko atau efek samping pemeriksaan USG 4D. \n \n \n \n\n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 19 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 29 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 17 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 20 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>