- Hermina OPI Jakabaring<\/a><\/li>
- 13 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
PILA (Paran Injection Ligation for Ambeien)<\/a><\/h3>
Pernah atau sedang mengalami ambeien? Penyakit yang umum dikenal dengan nama wasir (hemorrhoid) ini cukup umum diderita masyarakat. Wasir dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada bagian bawah tubuh. \n\n Paran injection and ligation for ambeien atau disebut PILA merupakan terapi yang mengkombinasikan injeksi agen skleroterapi dengan rubber band rigation tau ligasi karet. Dalam beberapa literatur medis disebutkan bahwa injeksi skleroterapi dan ligasi karet sangat cocok digunakan untuk ambeien derajat 1, 2 dan 3 dengan minimal efek samping atau risiko yang relatif kecil demikian halnya dengan tingkat kekambuhan pasca tindakan. \n\n Vena wasir center sebagai klinik wasir dengan pengalaman yang cukup baik, mengadopsi teknologi ini untuk mengatasi wasir dengan grade 1 hingga 3. Terapi lain yang juga sedang terus dikembangkan adalah laser terapi yang memang sangat direkomendasikan untuk terapi ambeien dari semua grade. \n\n Persiapan Sebelum Tindakan Pila Dilakukan \n\n Seperti terapi ambeien pada umumnya, pasien akan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaaan oleh dokter bedah di klinik vena wasir center. Pemeriksaan dimaksud meliputi, pemeriksaan fisik dan anus. Dokter mungkin akan memberikan cairan pelumas dengan sebelumnya menyarankan pasien pada posisi tertentu. \nColok dubur dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis penyakit lain di sekitar anus pasien. Saat sudah dipastikan penyebab pastinya, terapi pila dapat segera dilakukan, antara lain dengan : \n\n \n Memasukan anuscope kedalam lubang dubur pasien dengan sebelumnya diberikan cairan pelumas. \n Menyuntikan preparat agent skleroterapi pada wasir yang terdapat pada pasien. \n Nemepatkan ligator yang memiliki karet ligasi pada wasir yang sebelumnya dilakukan penyuntikan agent skleroterapi. \n Ligator kemudian dihubungkan dengan suction khusus untuk menarik dilatasi pembuluh darah atau wasir di area anus pasien. \n Karet ligasi ditempatkan secara tepat oleh dokter. \n \n\n Terapi kombinasi ini atau dikenal dengan Pila untuk ambeien hanya memerlukan waktu sekitar 5-10 menit. Terapi pila juga memiliki keuntungan karena lain seperti tanpa rawat inap, dengan angka kekambuhan yang juga relatif lebih kecil dibandingkan terapi lainnya. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Arcamanik<\/a><\/li>
- 10 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
Sembelit pada Anak<\/a><\/h3>
Sembelit adalah ketidakmampuan melakukan evakuasi tinja secara sempurna yang tercermin dari berkurangnya frekuensi berhajat dari biasanya, tinja lebih keras, lebih besar dan nyeri dibandingkan sebelumnya serta pada perabaan perut teraba massa tinja (skibala). \n\n Sebab utama sembelit fungsional sebenarnya adalah adanya riwayat trauma sebelumnya saat berhajat, bisa karena nyeri karena tinja yang keras, atau karena toilet fobia yaitu ketakutan ke toilet akibat toilet yang jorok, ada kecoa, bau, dan lain lain. Akibat trauma tersebut anak menahan tinjanya dan tidak mau berhajat. Karena ditahan tinja akan semakin keras karena air diserap oleh dinding usus, sehingga saat anak berusaha berhajat semakin terasa sakit, karena sakit semakin ditahan oleh si anak, sehingga keadaan tersebut menjadi seperti lingkaran setan. Lingkaran setan ini harus diputus dengan cara menghilangkan trauma pada anak tersebut, dan membuat kondisi supaya anak merasa nyaman saat berhajat, tidak sakit, tidak takut dan tidak menahan tinjanya. \n\n Cara menangani sembelit yaitu pada tahap awal kita harus mengevakuasi tinja yang sudah menumpuk berhari-hari di dalam usus besarnya. Evakuasi biasanya dilakukan dengan cara klisma atau enema dengan gliserin yang dilakukan di rumah sakit. Bila tinja yang menumpuk tidak terlalu banyak, evakuasi juga bisa dilakukan dirumah dengan cara pemberian obat supositoria (obat yang dimasukkan lewat anus). Tahap kedua adalah pengobatan rumatan dilakukan dengan cara memberikan cairan yang cukup paling tidak 1 liter sehari, pemberian serat yang cukup, pijatan di perut searah dengan jarum jam untuk merangsang gerakan usus besar, toilet training serta obat pencahar yang aman diberikan jangka panjang. Berikanlah buah buahan selain pisang dan apel, berikanlah susu dengan takaran yang sesuai, sambil dilakukan massage diperut dengan minyak telon atau baby oil dari arah kanan bawah ke kanan atas dilanjutkan ke kiri atas lalu kiri bawah, secara rutin 15 kali sehari. Toilet training akan mengembangkan refleks gastrokolik dan selanjutnya akan membangkitkan refleks defekasi. Sebagian besar anak telah siap memulai toilet training pada usia 18 bulan hingga 3 tahun. Toilet training dilakukan dengan cara anak diminta duduk sebentar sekitar 3- 5 menit di toilet atau mainan yang berbentuk tolit, 15 menit setelah makan pagi atau siang. Pada awalnya anak tidak ditargetkan untuk berhajat saat toilet training, karena hal itu malah akan membuat stres si anak, yang penting adalah anak bisa duduk dulu sebentar, dan dilakukan secara teratur setiap hari. Tahap ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah mencari penyebab dari sembelit tersebut. \n\n Sembelit yang timbul sejak lahir, disertai gejala perut yang kembung serta pertumbuhan bayi yang tidak baik harus dicurigai sebagai suatu kelainan yang disebut penyakit Hirsprung (kelainan bawaan). Kelainan ini merupakan bawaan lahir yang terjadi saat pembentukan persarafan usus saat janin dalam kandungan dengan kemungkinan laki-laki lebih besar dari perempuan dengan perbandingan 4 : 1. Saraf usus besar di bagian paling ujung dekat anus tidak terbentuk, sehingga bagian tersebut akan menjadi kaku dan tidak dapat mengeluarkan tinja, sedangkan bagian atasnya akan bekerja lebih keras sehingga timbul pelebaran usus. Gejala yang khas untuk penyakit Hirsprung ini adalah adanya kesulitan berhajat sejak lahir, dan bila anusnya di colok maka tinja akan menyemprot keluar. Bila menghadapi gejala seperti ini orang tua harus membawa bayinya ke dokter anak untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut. Untuk membuktikan adanya kelainan ini biasanya dilakukan pemeriksaan biopsi hisap atau foto usus besar dengan menggunakan kontras yang disebut pemeriksaan barium enema. Bila terbukti penyakit Hircsprung maka harus dilakukan operasi dua tahap, tahap pertama dibuat saluran untuk keluarnya tinja (kolostomi), lalu setelah berat badan dan usia bayi telah optimal baru dilakukan operasi koreksi. Sampai saat ini belum dapat dibuktikan secara pasti apa penyebab kelainan bawaan ini. Infeksi Toxoplasma maupun infeksi virus lain serta kurangnya asupan nutrisi saat hamil tidak terbukti menjadi penyebab kelainan ini. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 29 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
Gejala Cacingan pada Anak, Bagaimana Cara Mencegahnya?<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, cacingan merupakan salah satu penyakit menular pada anak-anak yang masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak berusia 5-10 tahun. Meski dapat diatasi dengan pemberian obat cacing, namun jika tidak dilakukan tindakan pencegahan ada kemungkinan infeksi ini berulang kembali. \n\n Gejala Cacingan pada Anak \n\n Menempelnya telur cacing di tangan atau kaki anak tanpa sengaja, yang kemudian tertelan dan masuk ke dalam tubuh, adalah salah satu cara penularan infeksi cacing yang paling sering pada anak. Sebagian besar kasus cacingan bisa tidak menunjukkan tanda yang serius. Namun, pada beberapa kondisi, ada ciri khas cacingan yang bisa dikenali, yaitu: \n\n \n Gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari. \n Gelisah atau tidak nyaman saat tidur, karena sering menggaruk di sekitar anus. \n Mudah marah dan tersinggung. \n Kemerahan atau iritasi kulit di sekitar anus. \n Sering merasa sakit perut. \n Kurang nafsu makan, sehingga bisa menyebabkan penurunan berat badan. \n \n\n Cara Mencegah Cacingan pada Anak \n\n Pada dasarnya, cara untuk menanggulangi cacingan adalah memutuskan mata rantai penularan cacingan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta mengonsumsi obat cacing. Penerapan pola hidup bersih dan sehat dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut: \n\n \n Cuci tangan secara teratur menggunakan sabun \n \n\n Bila anak bermain di luar rumah, bisa jadi tangannya terkena tanah atau kakinya yang terdapat telur cacing. Beberapa jenis cacing, seperti cacing tambang, dapat langsung masuk ke dalam tubuh melalui permukaan kulit. Oleh sebab itu, pastikan Anda mengajak si kecil mencuci tangan dan kaki menggunakan sabun setelah mereka bermain, terutama bila bermain di atas tanah. \n\n \n Selalu mengenakan pakaian bersih \n \n\n Biasakan juga anak untuk selalu mengenakan pakaian bersih dan mengganti pakaian setiap hari. \n\n \n Gunakan alas kaki, terutama jika sedang keluar rumah \n \n\n Ketika anak bermain dan keluar rumah, gunakan alas kaki yang bersih dan nyaman. Hal ini untuk mengurangi risiko penularan infeksi cacing pada anak. \n\n \n Gunting kuku secara teratur \n \n\n Potong kuku anak secara rutin, terutama ketika sudah panjang, sehingga tidak ada cukup ruang untuk pertumbuhan telur cacing. \n\n \n Konsumsi obat cacing \n \n\n Jika perlu, konsultasikan ke dokter dan berikan obat cacing saat anak memasuki dua tahun. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia tentang Penanggulangan Cacingan, pemberian obat cacing setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali dapat membantu mencegah anak dari cacingan. \n\n Nah Sahabat Hermina, jika Anda melihat gejala cacingan pada anak, disarankan untuk memeriksakannya ke dokter. Bila anak sudah sembuh dari cacingan, cegah penyakit datang lagi dengan menerapkan gaya hidup yang sehat dan bersih. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pasteur<\/a><\/li>
- 13 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
Pencernaan Anak Sehat, Daya Tahan Tubuh Kuat<\/a><\/h3>
Menyiapkan pencernaan yang sehat sejak ini merupakan langkah dasar untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak. Gangguan pada saluran cerna anak juga berdampak pada pertumbuhannya. Saluran cerna yang sehat tidak hanya berfungsi mencerna dan menyerap makanan saja, tapi juga sebagai mekanisme pertahanan tubuh. \n \nSaluran Cerna Sehat Meliputi : \n\n 1.Kemampuan Mencerna \n\n 2.Menyerap makanan \n\n 3. Motilitas Fungsi \n\n 4. Imun Keseimbangan \n\n 5. Mikrobiota yang baik \n\n Keseimbangan Mikrobiota yang baik \n\n Apa itu probiotik ? \n\n Bakteri baik yang bila dikonsumsi dalam jumlah yang adekuat memberikan manfaat bagi host \n\n Apa itu prebiotik ? \n\n Komponen makanan yang tidak dapat dicerna manusia yang memberikan manfaat kesehatan pada host yang terkait dengan modulasi mikrobiota. \n\n Gangguan saluran Cerna yang sering terjadi pada Anak adalah DIARE \n\n Definisi Diare : \n\n Bila dalam waktu 24 Jam BAB ( Buang Air Besar ) lebih lunak atau cair lebih dari 3 x \n\n Berdasarkan Penyebabnya Diare Dibagi 2, yaitu : \n\n 1. Diare Disentri \n\n 2. Diare Non Disentri, yang seringnya terjadi oleh virus Rotavirus \n\n Dua Penyebab Diare : \n\n a.Bakteri Parasit \n\n b. Amuba \n\n Bagaimana perjalanan diare yang disebabkan bakteri ? \n\n Makanan yang terkontaminasi bakteri masuk ke dalam saluran cerna, Sampai di usus halus terjadi suatu proses yang menyebabkan diare yang cair, Kemudian bakteri sampai ke usus besar disini bakteri merusak dinding usus besar sehingga terjadi diare yang berlendir atau berdarah. Sekarang diare sudah tidak begitu cair, tetapi menimbulkan rasa sakit setiap kali mau diare. \n\n Bagaimana perjalanan diare yang disebabkan Rotarvirus ? \n\n Virus yang tertelan bersama makanan sampai ke Usus Halus, merusak permukaan usus halus sehingga kemampuan menyerap makanan terganggu juga berkurangnya produksi Enzim Karbohidrat atau Laktosa, Sehingga pencernaan Laktosa terganggu. Akibatnya Laktosa diubah menjadi Gas dan Asam, Sehingga perut jadi kembung dan diare bersifat asam yang dapat menyebabkan Lecet di daerah Anus. Disini Diare Bersifat CAIR. \n\n Bagaimana Penyebaran Kuman Penyebab Diare ? \n\n Penyebaran melalui makanan atau minuman yang tercemar tinja penderita. \n\n Hal hal yang menyebabkan penyebaran kuman : \n\n a. Tidak memberi ASI Ekslusif \n\n Diare lebih berat dari pada bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif \n\n b. Penggunaan Botol Susu \n\n Botol Susu yang tidak bersih menyebabkan susu terkontaminasi Kuman \n\n c. Menyimpan Makanan pada suhu ruangan yang lama, kemungkinan terkontaminasi kumannya lebih besar \n\n d. Tidak mencuci tangan sesudah buang air besar / kecil, atau sebelum mempersiapkan makanan \n\n e.Tidak membuang tinja ( tinja bayi ) dengan benar, atau tidak pada seharusnya \n\n Apa yang dilakukan bila anak DIARE ? \n\n \n Untuk mencegah dehidrasi harus diberikan cairan lebih sering, cairan dapat apa saja yang disukai anak \n Anak harus terus diberi makan, dalam hal ini makanan yang mudah diterima oleh anak \n Jika Diare berlanjut segera bawa anak ke Dokter atau Rumah Sakit terdekat \n \n\n Faktor faktor yang meningkatkan kerentanan terhadap DIARE \n\n 1. Tidak mendapatkan ASI sampai anak umur 2 tahun, ASI mengandung antibody terhadap kuman \n\n 2. Kurang Gizi, terutama Gizi buruk \n\n 3. Campak, anak yang menderita campak sering disertai diare, oleh karena itu pentiing sekali Vaksinasi Campak \n\n 4. Imunodefisiensi, ini bisa terjadi pada infeksi berat seperti campak dan pada penderita HIV \n\n Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Anak \n\n 1.Asupan Nutrisi Adekuat \n\n 2. Aktivitas Fisik Sesuai Usia \n\n 3.Higentitas \n\n 4. Stimulasi Mood Anak Sehari-hari \n\n 5. Istirahat cukup 7-8 Jam/hari \n\n 6. Suplemen Probiotik + Prebiotik Bila Anak Sulit Makan sayur buah/makanan mengandung probiotik serta jika anak sedang mengalami gangguan pencernaan \n\n Apabila Si Kecil mengalami gejala DIARE , segera konsultasikan dengan Dokter Sub Spesialis Pencernaan Anak di RS Hermina Pasteur. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Grand Wisata<\/a><\/li>
- 21 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
Inilah 2 Jenis Gangguan Pankreas yang Tidak Disadari<\/a><\/h3>
Pankreas adalah organ kelenjar yang terletak di perut. Pankreas adalah bagian penting dari sistem pencernaan dan ia bertugas menghasilkan insulin serta enzim dan hormon penting lainnya yang membantu memecah makanan. \n\n Pankreas memiliki fungsi endokrin karena melepaskan cairan langsung ke aliran darah, dan memiliki fungsi eksokrin karena melepaskan cairan ke dalam saluran pencernaan. Enzim, atau cairan pencernaan, disekresikan oleh pankreas ke dalam usus kecil. Di sana, ia terus mengurai makanan yang tersisa di perut. \n\n Pankreas juga memproduksi hormon insulin dan mengeluarkannya ke dalam aliran darah. Hormon tersebut akan mengatur kadar glukosa atau gula tubuh. Gangguan dengan kontrol insulin dapat menyebabkan diabetes. Ada beberapa juga masalah kesehatan lain yang mungkin menyerang pankreas, seperti pankreatitis atau bahkan kanker pankreas. \n\n Jenis-Jenis Gangguan Pankreas \n\n Penting untuk diingat bahwa masalah dengan pankreas dapat memengaruhi seluruh tubuh. Jika pankreas tidak menghasilkan enzim pencernaan yang cukup, misalnya, makanan tidak akan terserap dengan baik. Alhasil, Ini akan menyebabkan penurunan berat badan dan diare. \n\n Ada beberapa masalah pada pankreas yang mungkin bisa terjadi tanpa Anda sadari. Beberapa jenis gangguan tersebut antara lain: \n\n Pankreatitis \n\n Pankreatitis mengacu pada peradangan pankreas akut atau kronis. Penyakit ini juga dapat menyebabkan diabetes sekunder. Peradangan dapat terjadi jika saluran utama dari pankreas tersumbat oleh batu empedu atau tumor. Cairan pankreas akan menumpuk di pankreas sehingga menyebabkan kerusakan pada pankreas. Pankreas mungkin mulai mencerna dirinya sendiri. Pankreatitis dapat terjadi akibat penyakit gondongan, batu empedu, trauma dan penggunaan alkohol, steroid, serta obat-obatan. \n\n Pankreatitis akut jarang terjadi, tetapi membutuhkan perhatian medis sesegera mungkin. Beberapa gejalanya antara lain: meliputi: \n\n \n \n Sakit perut hebat, nyeri tekan, dan bengkak. \n \n \n Mual dan muntah. \n \n \n Demam. \n \n \n Nyeri otot. \n \n \n\n Sementara itu, pankreatitis kronis dapat berkembang jika pankreatitis akut terjadi berulang kali, mengakibatkan kerusakan permanen. Penyebab paling umum adalah penyalahgunaan alkohol, dan sebagian besar memengaruhi pria paruh baya. Gejalanya meliputi: \n\n \n \n Nyeri persisten di perut bagian atas dan punggung. \n \n \n Penurunan berat badan. \n \n \n Diare. \n \n \n Diabetes. \n \n \n Penyakit kuning ringan. \n \n \n\n Ada juga jenis pankreatitis yang lain yakni pankreatitis herediter. Kondisi ini dapat terjadi jika ada masalah bawaan di pankreas atau usus. Seseorang di bawah usia 30 tahun mungkin mengalami pankreatitis akut berulang, yang mengarah ke kondisi kronis. \n\n Kondisi ini adalah kondisi progresif yang dapat menyebabkan kerusakan permanen. Orang tersebut mungkin mengalami nyeri, diare, malnutrisi, atau diabetes. Perawatan bertujuan untuk mengontrol rasa sakit untuk menggantikan enzim yang hilang. \n\n Kanker Pankreas \n\n Kanker bisa berkembang di pankreas. Penyebab pastinya sering tidak diketahui, tetapi sering dikaitkan dengan merokok atau minum alkohol secara berlebihan. Faktor risiko lainnya termasuk: \n\n \n \n Diabetes. \n \n \n Pankreatitis kronis. \n \n \n Masalah hati. \n \n \n Infeksi perut. \n \n \n\n Gejalanya meliputi: \n\n \n \n Nyeri di perut bagian atas saat tumor mendorong saraf. \n \n \n Penyakit kuning, kulit dan mata yang menguning dan urin menjadi gelap karena kanker mengganggu saluran empedu dan hati. \n \n \n Kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah. \n \n \n Penurunan berat badan dan kelemahan yang signifikan \n \n \n Feses pucat atau abu-abu, dan kelebihan lemak di feses. \n \n \n\n Gejala mungkin tidak muncul sampai kanker berada pada stadium lanjut. Pada saat itu, mungkin sudah terlambat untuk pengobatan yang ampuh. Perawatan biasanya melibatkan operasi, kemoterapi, radiasi, atau kombinasi keduanya. Di Amerika Serikat sendiri, kanker pankreas adalah penyebab kanker paling umum keempat pada pria dan kelima pada wanita. Lebih dari 37.000 kasus baru didiagnosis setiap tahun. \n\n Jika Anda merasa memiliki gangguan pada sistem pencernaan, sebaiknya segera tanyakan pada dokter di Halo Hermina. Sebab bisa saja gangguan tersebut datang dari pankreas. Ingat, penanganan dan perawatan yang dilakukan dengan cepat dan tepat akan membantumu terhindar dari berbagai risiko yang tidak diinginkan. \n\n Referensi: \n\n Healthline. Diakses pada 2020. Pancreas Disorders. \n\n Medical News Today. Diakses pada 2020. Pancreas: Functions and Possible Problems. \n\n The National Pancreas Foundation. Diakses pada 2020. Common Disorders of The Pancreas. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 21 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 29 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>