- Hermina OPI Jakabaring<\/a><\/li>
- 15 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
PENTINGNYA MELAKUKAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN<\/a><\/h3>
Setiap kehamilan, dalam perkembangannya mempunyai risiko mengalami penyulit atau komplikasi, sehingga pelayanan antenatal harus dilakukan secara rutin, sesuai standar dan terpadu untuk pelayanan antenatal yang berkualitas (Kemenkes, 2010). \n\n Standar Pelayanan Minimal Antenatal Terpadu (10 T) yang harus dieberikan kepada ibu hamil terdiri dari : \n\n a. Timbang berat badan \n\n Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin. \n\n b. Ukur lingkar lengan atas (LiLA) \n\n Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dimana LiLA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). \n\n c. Ukur tekanan darah \n\n Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah 140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau proteinuria). \n\n d. Ukur tinggi fundus uteri \n\n Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan. Hasil pengukuran apabila tinggi fundus tidak sesuai dengan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin. Standar pengukuran menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24 minggu. \n\n e. Hitung denyut jantung janin (DJJ) dan presentasi janin \n\n Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ cepat lebih dari 160/menit menunjukkan adanya gawat janin. Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Hasil pemeriksaan pada trimester III apabila bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah lain. \n\n f. Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT) \n\n Ibu hamil harus mendapat imunisasi TT untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum. Ibu hamil diskrining status imunisasi TT-nya pada saat kontak pertama. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, disesuaikan dengan status imunisasi ibu saat ini. \n\n g. Beri tablet tambah darah (tablet besi) \n\n Setiap ibu hamil harus mendapat tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan. Tablet zat besi diberikan sejak kontak pertama untuk mencegah anemia gizi besi. \n\n h. Periksa laboratorium (rutin dan khusus) \n\n Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein dan urin, pemeriksaan kadar gula darah, pemeriksaan darah malaria di wilayah endemis malaria, pemeriksaan tes sifilis di daerah dengan risiko tinggi dan ibu hamil yang diduga Sifilis, pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan risiko tinggi kasus HIV dan ibu hamil yang dicurigai menderita HIV, dan pemeriksaan BTA pada Ibu hamil yang dicurigai menderita Tuberkulosis. \n\n Dengan ANC terpadu yang berkualitas, diharapkan semua kehamilan dapat terkawal dengan baik. Sehingga upaya terobosan ini diharapkan menjadi salah satu kunci untuk menurunkan kejadian kesakitan maupun kematian pada ibu maupun bayi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 20 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
Manfaat Kontrasepsi (KB)<\/a><\/h3>
Menggunakan kontrasepsi atau sering kali disebut dengan KB (Keluagra Berencana) memiliki banyak manfaat yang dapat Sahabat Hermina dapatkan, salah satunya dengan terwujudnya keluarga yang sehat, bahagia dan sejahtera. \n\n Secara umum dengan menggunakan kontrasepsi atau KB Sahabat Hermina bisa mencegah dan menunda kehamilan, namun tahukah Sahabat Hermina, manfaat dari kontrasepsi atau KB sebenarnya lebih dari itu, program yang juga diawasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini secara khusus disiapkan untuk mewujudkan keluarga yang sehat, bahagia dan sejahtera. \n\n Terdapat beberapa jenis pilihan kontrasepsi atau KB yang bisa menjadi pihan Sahabat Hermina, diantaranya adalah : \n\n \n Pil KB \n KB Suntik \n Kondom \n IUD \n KB Implan atau Susuk \n KB Permanen ( Vasektomi atau tubektomi) \n \n\n Untuk menentukan jenis kontrasepsi apa yang cocok dengan Sahabat Hermina, sebaiknya Sahabat Hermina melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan Sahabat Hermina agar tujuan dari kontrasepsi berhasil sesuai dengan yang Sahabat Hermina inginkan. \n\n Lalu apa Saja manfaat dari kontrasepsi atau KB ? \n\n Selain untuk mewujudkan keluarga yang sehat, bahagia dan sejahtera, dalam segi medis kontrasepsi juga memiliki manfaat lain diantaranya adalah : \n\n \n Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan \n Mengurangi risiko tindakan aborsi \n Megurangi risiko kematian ibu dan bayi \n Mendorong kecukupan ASI \n Mencegah terjadinya baby blues \n Mencegah penyakit menular seksual \n Mencegah penularan HIV / AIDS \n Membentuk keluarga yang bahagia \n \n\n Kehamilan yang tidak diinginkan bisa berpotensi mengakibatkan seorang ibu mengalami baby blues dan melakukan aborsi, selain itu kehamilan yang tidak diinginkan juga bisa berpotensi pada tumbuh kembang janin. \n\n Dengan menggunakan kontrasepsi bukan berarti Sahabat Hermina menolak kehadiran buah hati, tetapi diharapkan Sahabat Hermina bisa menentukan sendiri kapan waktu yang tepat untuk memiliki buah hati. Hal ini membuat Sahabat Hermina dapat mempersiapkan kehamilan secara fisik, finansial dan mental dengan baik. \n\n Menggunakan kontrasepsi atau menjalankan program KB (Keluarga Berencana) bisa memberikan kesempatan untuk Sahabat Hermina merencanakan kehamilan dengan baik dan terwujudnya keluarga yang sehat, bahagia dan sejahtera. \n\n Konsultasikan pemilihan kontrasepsi yang tepat bagi Sahabat Hermina secara langsung dengan dokter spesialis kandungan di RS. Hermina terdekat atau Sahabat Hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 11 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
Pola Makan yang Tepat untuk Ibu Hamil Dengan Diabetes (DM Gestasional)<\/a><\/h3>
Ibu hamil tentu harus lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatannya, karena kondisi tubuhnya dapat berpengaruh pula pada perkembangan janin yang dikandungnya. \n\n Penyakit diabetes bisa juga terjadi pada ibu hamil yang belum pernah mengalami lonjakan kadar gula darah sebelumnya. Peningkatan kadar gula darah yang cukup drastis pada ibu hamil bisa disebut juga dengan diabetes gestasional. \n\n \n\n Diabetes Melitus Gestasional merupakan gangguan toleransi karbohidrat yang mengakibatkan kadar gula darah meningkat, dan pertama kali diketahui pada saat hamil. Angka kejadian DM Gestasional sebesar 1–14% dari semua kehamilan (data di Indonesia:1,9-3,6%) . DM Gestasional mengakibatkan peningkatan angka kesakitan dan kematian, baik ibu maupun bayi. Satu dari sepuluh wanita menderita Diabetes, 1 dari 7 persalinan, selama kehamilan ibu menderita Diabetes, dan Diabetes merupakan penyebab kematian wanita tertinggi nomer 9 di dunia. Diabetes gestasional biasanya muncul pada saat trimester kedua kehamilan. Pada masa ini, yaitu pada minggu ke-24 dan ke-28 kehamilan, dokter biasanya melakukan tes gula darah. \n\n Bahaya dari kadar gula darah yang tinggi selama kehamilan dan pada kesehatan janin antara lain macrosomia ( berat badan bayi di atas 4 kg). Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan persalinan, maupun indikasi dari operasi Caesar dan hipertensi, yang mengakibatkan preeklampsia. Efek dari diabetes gestasional memang sangat berbahaya. Namun berita baiknya, kondisi ini dapat dikontrol melalui konsumsi makanan yang sehat, obat-obatan, serta melakukan olahraga ringan. Berikut ini pola makan sehat yang disarankan untuk penderita diabetes gestasional. \n\n Pada umumnya, pola makan untuk penderita diabetes gestasional terdiri dari protein yang dikombinasikan dengan 40-50 persen karbohidrat, dan 25-35 persen lemak. Bila jumlah karbohidrat terlalu banyak, akan terjadi peningkatan kadar gula darah secara cepat . \n\n Prinsip pola makan yang sehat adalah: \n\n \n Mengonsumsi protein setiap kali makan \n Selalu memasukkan buah dan sayuran pada menu makanan harian \n Mengonsumsi karbohidrat dengan jumlah kurang dari separuh kebutuhan kalori harian \n Konsumsi lemak tidak boleh melebihi 35 persen asupan harian \n Menghindari atau mengurangi makanan olahan, makanan cepat saji, serta minuman bersoda \n Selalu memperhatikan porsi makanan, dan hindari makan berlebihan \n \n\n Selain makanan pokok, berikut ini beberapa makanan ringan yang dapat dikonsumsi, bila Anda menderita diabetes gestasional: \n\n \n Sayuran segar \n Oatmeal \n Buah segar \n Dada ayam tanpa kulit \n Ikan tim atau panggang \n Yogurt tanpa pemanis \n \n\n Jika Bunda mengalami gejala ringan langsung konsultasikan dengan dokter dan dapatkan saran yang relevan mengenai kemungkinan perawatan pencegahan dini. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 11 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 20 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 15 November 2022<\/li><\/ul><\/div>