- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 31 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Apa Itu Serumen Prop?<\/a><\/h3>
Apakah anda pernah merasakan telinga terasa penuh? Bisa jadi terjadi penumpukan serumen prop pada telinga anda. \n\n Berikut penjelasan mengenai serumen prop untuk anda. \n\n Pengertian Serumen Prop \n\n Serumen Prop adalah kotoran pada telinga yang menyumbat. Kotoran ini biasanya dapat menumpuk serta menggumpal keras sehingga menyebabkan telinga tersumbat. Telinga tersumbat akibat penumpukan kotoran berupa serumen prop dapat memicu mengalami gangguan pendengaran. Penumpukan serumen prop terjadi akibat membersihkan telinga yang salah sehingga dapat mendorong kotoran masuk ke dalam telinga. Oleh karena itu, perlu tindakan untuk mengeluarkan kotoran berupa serumen ini agar tidak terjadi komplikasi yang serius. \n\n Kotoran telinga atau disebut dengan serumen memiliki fungsi melindungi organ pendengaran dari benda asing yang mencoba masuk ke dalam telinga serta adanya infeksi pada telinga. Apabila telinga mengalami penumpukan kotoran maka akan menghambat fungsi saluran telinga untuk mendengarkan. \n\n Kotoran pada telinga atau serumen ditimbulkan oleh kelenjar minyak yang dihasilkan di dalam liang telinga. Serumen memiliki fungsi untuk membersihkan telinga dari kuman, benda asing, serta debu debu yang memiliki ukuran kecil. Fungsi lain dari serumen adalah menghambat pertumbuhan bakteri dalam saluran telinga sehingga tidak terjadi infeksi dalam telinga. \n\n Kotoran telinga atau serumen dapat keluar dengan sendirinya sehingga normalnya tidak perlu untuk sering-sering dibersihkan. Namun pada kondisi tidak normal serumen ini sulit untuk keluar sehingga dapat menumpuk menyebabkan gangguan atau keluhan berupa gangguan pendengaran serta rasa tidak nyaman pada telinga. \n\n Mengalami penumpukan serumen prop \n\n Serumen prop atau mengalami impaksi atau akumulasi serumen yang berlebih menyebabkan gangguan pendengaran berupa tuli konduktif. Kotoran telinga atau serumen adalah sekresi normal dari kelenjar seruminosa dan sebasea sebasea yang berasal dari 1/3 bagian luar saluran pendengaran manusia. Serumen ini terdiri dari glikopeptida, lipid, asam hialuronat, asam siasalat, enzim lisosom, dan immunoglobulin. Fungsi dari serumen memberikan perlindungan terhadap telinga dengan mempertahankan keseimbangan asam di auditori kanal eksterna serta melumasi kanal dan memiliki sifat antibakteri serta anti jamur. \n\n Penumpukan serumen dengan cepat dapat disebabkan oleh faktor bentuk anatomi penyempitan saluran pada telinga. Mendiagnosis penumpukan serumen prop dapat ditandai dengan gejala berua otalgia, mengalami tinnitus, vertigo, batuk, mengalami rasa gatal dan penuh di telinga serta mengalami gangguan pendengaran. Ketika mengalami penumpukan serumen dapat berakibat berupa infeksi telinga atau otitis eksterna yang ditandai dan disertai gejala lain seperti gatal, nyeri, bahkan telinga terasa penuh. \n\n Penyebab terjadinya serumen prop \n\n serumen atau kotoran telinga dihasilkan oleh kelenjar minyak pada telinga. Fungsi dari serumen ini dapat menangkap benda asing yang merusak struktur telinga. Kotoran telinga ini sebenarnya dapat keluar dengan sendirinya pada kondisi normal. Namun tidak menutup kemungkinan ketika telinga tidak normal mengeluarkan kotoran menyebabkan penumpukan kotoran tersebut. Kotoran telinga disebut dengan serumen prop. Mengalami serumen prop dapat terjadi dengan mengenali beberapa penyebab. Serumen Berikut ini penyebabnya seperti. \n\n \n Mengalami produksi kotoran telinga berlebihan \n Kotoran telinga atau serumen kering dan mengeras \n Memiliki kebiasaan memasukkan benda asing ke dalam saluran telinga \n Penggunaan cotton bud, earplug, dan alat bantu dengar \n Mengorek telinga terlalu dalam sehingga kotoran terdorong ke dalam \n Mengalami penyempitan saluran telinga \n Terjadinya infeksi pada telinga \n \n\n Gejala terjadinya serumen Prop \n\n Penumpukan kotoran atau serumen dapat ditandai dengan beberapa gejala seperti. \n\n \n Merasakan telinga gatal \n Telinga terasa sakit \n Mengalami telinga berdengung \n Mengalami vertigo atau kepala pusing berputar \n Mengalami gangguan pendengaran atau kesulitan untuk mendengar \n Telinga terasa tersumbat serta penuh. \n Mengalami telinga berdengung atau disebut dengan tinnitus \n Telinga mengeluarkan bau tidak sedap. \n \n\n Menangani penumpukan serumen prop \n\n Serumen yang menumpuk menyebabkan mengalami gangguan pendengaran. oleh sebab itu, fungsi pendengaran akan mengalami ketidaknormalan. Apabila telah mengalami penumpukan kotoran perlu diberikan penanganan yang tepat. berikut ini beberapa penanganan untuk mengatasi penumpukan serumen. \n\n 1. Pemeriksaan dokter \n\n Penumpukan serumen menyebabkan telinga tidak dapat mendengarkan dengan baik. oleh sebab itu, pemeriksaan ke dokter THT untuk memastikan serumen agar dapat dikeluarkan supaya tidak mengalami komplikasi pada telinga. Dokter akan membantu untuk membersihkan telinga serta mengeluarkan serumen yang mengeras serta menumpuk. \n\n 2. Penggunaan obat tetes telinga \n\n Beberapa jenis obat tetes telinga dapat digunakan untuk mengatasi penumpukan serumen pada kondisi ringan. Jenis obat tetes telinga untuk mengeluarkan kotoran telinga dengan kandungan minyak mineral, hydrogen peroksida, karbamid peroksida, baby oil serta gliserin utnuk melunakkan kotoran telinga yang keras supaya lebih mudah untuk dikelurkan. \n\n 3. Menggunakan cairan serumenolitik \n\n Cairan cerumenolytic merupakan larutan cair untuk membantu mengencerkan, melembutkan, memecahkan, serta melarutkan serumen prop. Konsentrasi dari serumenolitik berupa larutan yang berbahan dasar air atau minyak. Beberapa kandungan dari cairan ini seperti obat tetes telinga lain seperti hydrogen peroksida, asam asetat, sodium docusate, serta sodium bikarbonat. Bahan atau kandungan lain dari cairan serumenolitik adalah minyak kacang tanah, minyak zaitun, dan minyak almond. \n\n Dosis yang digunakan untuk menggunakan cairan ini adalah dua kali sehari sebanyak lima tetes selama 3 hingga 7 hari. Cairan ini bekerja dengan melepaskan oksigen untuk melembutkan serta mendorong serumen untuk keluar dari dalam telinga. Kandungan dari cairan ini akan memberikan efek antibakteri yang dapat membantu membersihkan bakteri pada telinga \n\n 4. Irigasi telinga \n\n Cara terakhir untuk menangani serumen adalah dengan irigasi telinga. Irigasi telinga dapat dilakukan dengan metode air hangat yang kemudian diberikan hydrogen peroksida dengan perbandingan 1:1 sama rata. Cairan, kemudian dimasukkan ke dalam alat kecil dan dimasukkan ke saluran telinga. Jangan lupa menyiapkan tempat seperti baskom untuk penampung cairan setelah dimasukkan ke dalam telinga. Sistem irigasi telinga ini dapat diminum secara oral. \n\n 5. Ekstraksi manual \n\n Pelepasan serumen dengan ekstraksi secara manual dengan memerlukan alat kusus serta visualisasi yang baik dan kerja sama pasien dengan dokter. Pelepasan serumen dengan ekstraksi dilakukan dengan menggunakan lingkaran atau sendok logam atau plastik. Namun perlu diketahui bahwa tindakan ini lebih beresiko terhadap pendengaran. \n\n Demikian informasi mengenai serumen prop atau kotoran telinga. Semoga informasi yang diberikan dapat membantu sahabat hermina di rumah. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 31 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Penyakit Lemah Jantung (Kardiomiopati Dilatasi)<\/a><\/h3>
Apa itu penyakit lemah jantung? \n\n Lemah jantung atau kardiomiopati dilatasi adalah kondisi yang terjadi ketika otot jantung menjadi lebih tipis, kendur dan melemah sehingga tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Otot jantung kita bertugas untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi seluruh organ tubuh kita. Bila kekuatan pompa jantung melemah, maka suplai oksien dan nutrisi ke seluruh tubuh secara otomatis akan menurun. Jika tidak segera ditangani, lemah jantung akan menyebabkan gagal jantung dan bahkan kematian \n\n \n\n Apa penyebab penyakit lemah jantung? \n\n Penyakit lemah jantung sering kali tidak diketahui penyebabnya. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko mengalami lemah jantung, diantaranya: \n\n \n Usia lanjut (di atas 65 tahun) \n Riwayat keluarga atau orang tua yang menderita lemah jantung \n Efek samping obat-obatan (misal obat yang digunakan untuk kemoterapi pada penyakit keganasan/kanker) \n Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol \n Penyakit tertentu, seperti penyakit jantung koroner dan serangan jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan irama jantung, tiroid, penyakit katup jantung dan infeksi virus tertentu misal Covid-19 \n Komplikasi pada ibu hamil dan melahirkan (terjadi terutama pada 1 bulan menjelang kelahiran sampai dengan 5 bulan pasca melahirkan) \n \n\n \n\n Apa ciri-ciri atau gejala penyakit lemah jantung? \n\n Pada tahap awal, ciri-ciri lemah jantung biasanya belum dapat terlihat jelas atau bahkan tidak bergejala. Ketika memasuki tahap lebih lanjut atau sudah parah, ciri-ciri lemah jantung baru telrihat dan dapat dirasakan. Berikut ini adalah ciri-cirinya: \n\n \n Pembengkakan pada tungkai kaki, pergelangan kaki, perut, dan pembuluh darah di leher \n Mudah lelah dan letih bila beraktifitas \n Sering batuk dan tiba-tiba sesaksaat berbaring terlentang \n Detak jantung sangat cepat dan berdebar \n Dada terasa berat atau tertekan \n Sesak Nafas \n Sering pingsan, terutama setelah melakukan aktivitas fisik \n \n\n \n\n Bagaimana cara memastikan seseorang terkena penyakit lemah jantung? \n\n Untuk memastikan apakah gejala yang dialami merupakan ciri-ciri lemah jantung, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Dalam mendiagnosis lemah jantung, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti: \n\n \n Elektrokardiogram (EKG) yaitu perekaman irama jantung. Pada beberapa kasus, lemah jantung disebabkan oleh irama jantung yang tidak teratur \n Ekokardiografi : USG jantung, untuk menilai struktur jantung serta kekuatan pompa otot jantung \n Tes darah yang relevan \n Foto Rontgen dada \n Angiografi jantung : pemeriksaanuntuk melihat adanya penyumbatan pada pembuluh darah jantung \n Biopsi otot jantung \n \n\n \n\n Setelah diagnosis lemah jantung dipastikan, pengobatan lemah jantung akan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala, perjalanan penyakit, dan penyakit penyerta yang dimiliki penderita. Penanganan lemah jantung bisa dilakukan dengan menggunakan obat-obatan atau melalui operasi jantung pada kasus-kasus tertentu. Pasien lemah jantung disarankan untuk membatasi aktifitas fisik yang berat, mengurangi konsumsi air dan garam serta minum obat secara teratur. \n\n \n\n Bagaimana langkah-Langkah Pencegahan Lemah Jantung? \n\n Lemah jantung umumnya tidak dapat dicegah, terlebih jika penyebabnya adalah faktor genetik atau keturunan. Akan tetapi, risiko terkena penyakit ini bisa dikurangi dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti: \n\n \n Tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan narkoba \n Memeriksakan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah secara rutin \n Mencukupi waktu tidur \n Mengendalikan stres \n Melakukan olahraga secara teratur \n Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, kurangi konsumsi garam \n \n\n \n\n Jika Anda mengalami ciri-ciri lemah jantung atau memiliki risiko terkena lemah jantung, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar pemeriksaan dan penanganan dapat dilakukan dengan tepat dan cepat. Salam Sehat \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 25 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Begini Penanganan Tepat Pada Patah Tulang<\/a><\/h3>
Patah tulang merupakan kondisi yang semua orang bisa memiliki risiko untuk mengalaminya. Pada umumnya penyebab terjadinya patah tulang dikarenakan oleh aktivitas fisik seperti cedera olahraga, kecelakaan kendaraan, jatuh dan lain sebagainya. \n\n Sebagai individu yang hidup berdampingan dengan orang lain maka tak ada salahnya jika Sahabat Hermina mengetahui bagaimana penanganan patah tulang tersebut. Ini sangat penting, supaya ketika menghadapi insiden patah tulang, Sahabat Hermina bisa melakukan pertolongan pertama sebelum mendapatkan penanganan dari dokter. \n\n Lalu bagaimana penanganan tepat untuk patah tulang sebagai tindakan pertolongan pertama? \n\n Penanganan Tepat Untuk Patah Tulang \n\n Patah tulang atau fraktur dalam bahasa medisnya merupakan suatu kondisi dimana tulang menjadi terputus. Entah itu sebagian, keseluruhan atau bahkan remuk. Kondisi ini biasanya karena trauma benturan yang keras. Gejala yang akan muncul pada saat patah tulang terjadi adalah nyeri serta bengkak, lebam, melengkung atau bengkok. \n\n Sebagai penanganan pertama untuk fraktur, Sahabat Hermina bisa mengikuti beberapa langkah sederhana seperti : \n\n 1. Hindari bergerak terlalu banyak \n\n Langkah pertama yang bisa Sahabat Hermina lakukan untuk menanganinya adalah tidak melakukan gerakan terlalu banyak. Agar cedera tak berlanjut sebaiknya stabilkan area yang mengalami luka. Hindari melakukan pijatan pada bagian tubuh yang dicurigai sebagai letak fraktur. \n\n 2. Segera hentikan pendarahan \n\n Sebagai pertolongan pertama apabila mengalami pendarahan pada area yang terluka yakni dengan menghentikan pendarahan segera. Caranya adalah dengan membungkus area tersebut menggunakan perban. Pastikan membungkus area luka dengan erat dan menggunakan kain steril. \n\n 3. Kurangi pembengkakan \n\n Apabila terjadi pembengkakan pada area yang mengalami luka maka hal yang harus Sahabat Hermina lakukan adalah mengurangi pembengkakannya. Untuk mengurangi pembengkakan bisa Sahabat Hermina lakukan dengan cara mengompres area yang bengkak dengan air es atau dingin. \n\n Yang perlu Sahabat Hermina ingat adalah gunakan alas berupa kain atau handuk untuk membungkus es. Dengan kata lain jangan meletakkan es secara langsung pada kulit yang mengalami pembengkakan. Pasalnya dapat menyebabkan radang beku dan kerusakan pada jaringan serta sistem saraf yang ada pada kulit. \n\n 4. Segera mengantar pasien patah tulang ke rumah sakit \n\n Penanganan tepat sebagai tindakan pertolongan pertama adalah mengantar pasien yang mengalami patah tulang ke rumah sakit atau UGD. Tujuannya agar segera mendapatkan penanganan secara medis lebih lanjut. \n\n Tindakan Dokter Untuk Menangani Patah Tulang \n\n Setelah pasien berada di rumah sakit biasanya dokter akan segera melakukan pemeriksaan dan pengobatan. Namun sebelum pengobatan, dokter akan melakukan beberapa tes seperti pemeriksaan fisik, sinar-X, scan CT atau scan MRI. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk melihat bagaimana kondisi tulang yang patah tersebut. \n\n Selanjutnya dokter akan memastikan tulang sudah berada pada posisinya sebelum memasang gips. Akan tetapi dalam beberapa kasus, dokter juga akan melakukan tindakan operasi. Operasi ini berguna untuk memasang pelat atau batang logam guna menyambung atau menyatukan tulang yang patah tersebut. \n\n Tulang yang patah ini bisa tersambung kembali. Namun perlu waktu untuk proses penyembuhannya. Biasanya proses penyembuhan memerlukan waktu mulai 6 hingga 8 bulan tergantung usia dan kondisi kesehatan tubuh Sahabat Hermina. \n\n Penanganan Patah Tulang Setelah Mendapatkan Tindakan Dari Dokter \n\n Setelah mendapatkan tindakan medis yang tepat dari dokter, selanjutnya Sahabat Hermina juga perlu memahami bagaimana penanganan selanjutnya. Terutama yang berkaitan dengan merawat luka pada tulang yang patah. \n\n Untuk kebutuhan perawatan fraktur biasanya para dokter akan memeriksa apakah terjadi tanda-tanda infeksi atau tidak. Terutama untuk pasien yang mendapatkan penanganan berupa operasi. Guna meminimalisir dan menghilangkan rasa sakit, dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit juga pembengkakan. \n\n Lalu bagi Sahabat Hermina yang mendapatkan penanganan patah tulang dengan cara pemasangan gips maka langkah untuk perawatan adalah dengan banyak istirahat. Selain itu ada baiknya Sahabat Hermina tidak mengangkat beban yang berat terlebih dahulu dan hindari gips terkena air. Terapkan ini hingga dokter melepaskan gips dari area tulang yang patah tersebut. \n\n Begitu juga jika Sahabat Hermina mendapatkan penanganan dengan cara harus memakai penopang. Sahabat Hermina harus belajar dan membiasakan diri memakai kruk setidaknya sampai dokter melepaskan gips. \n\n Ada beberapa hal penting yang harus Sahabat Hermina ingat saat merawat diri setelah mengalami fraktur. Utamanya jika Sahabat Hermina mendapat penanganan dengan cara pemasangan gips. Sahabat Hermina tak boleh menusukkan apapun pada area antara gips dan anggota tubuh apabila terasa gatal pada area yang tertutup gips. \n\n Solusi terbaik untuk bisa menghilangkan rasa gatal yang muncul adalah dengan meniup udara dingin kedalam gips tersebut. \n\n Demikianlah penanganan tepat untuk patah tulang mulai dari pertolongan pertama, bagaimana tindakan medis dari dokter hingga penanganan setelah tindakan dokter. Bagi Sahabat Hermina yang menemani orang yang sedang mengalami fraktur maka pastikan orang tersebut tetap dalam kondisi sadar. Hingga tiba di rumah sakit dan mendapatkan penanganan dokter. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar Fraktur atau Patah Tulang kepada dokter spesialis di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 13 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Penanganan Luka Kaki Pada Penderita Diabetes<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina luka pada penderita diabetes bis berakibat fatal jika tidak ditangani dengan benar dan tepat. Luka yang terjadi pada penderita diabetes melitus dinamakan Ulkus Diabetik. Hal ini diakibatkan kontrol gula darah yang buruk serta kelainan saraf, kelainan pembuluh darah (vaskular) atau kombinasi keduanya. \n\n Ulkus diabetik dapat menyebabkan gangguan dan juga kerusakan pada kaki yait: \n\n \n Gangguan pembuluh darah \n \n\n Gangguan pembuluh darah besar disebut makroangiopati \n\n Gangguan pembuluh darah kecil disebut mikroangiopati \n\n \n Gangguan sensorik \n \n\n Kaki mata rasa jika terjadi luka atau benturan \n\n \n Gangguan motorik pada otot kaki \n \n\n Kaki menjadi tidak sempurna dan tidak seimbang \n\n Titik tumpu kaki menjadi terganggu sehingga mudah terluka \n\n \n Kerusakan saraf otonom \n \n\n Menyebabkan kaki menjadi kering sehingga pecah – pecah dan mudah mengalami infeksi \n\n Bentuk – bentuk gangguan kaki diabetik : \n\n \n Infeksi jamur \n \n\n Infeksi jamur pada kulit kaki penderita diabetes biasanya disebabkan oleh Candida albicans. Jamur ini dapat menyerang bagian kulit yang lembap, kurang sirkulasi udara, dan tidak terkena sinar matahari. \n\n Gangguan kaki pada penderita diabetes yang mengalami infeksi jamur menyebabkan gatal dan bercak merah di permukaan kaki. \n\n Kondisi ini selanjutnya mengarah pada terbentuknya ulkus diabetik. Infeksi jamur yang umum terjadi adalah athlete’s foot atau dikenal dengan kutu air. \n\n 2. Borok \n\n Borok adalah bentuk luka terbuka pada kaki akibat kaki diabetik. Kondisi ini akan butuh waktu yang sangat lama sampai akhirnya luka tertutup kembali. \n\n Borok bisa menjadi gerbang bagi kuman dari luar yang kemudian menginfeksi kaki apabila tidak ditangani sedini mungkin. \n\n Saat infeksi terjadi, borok bisa bertambah parah dan menjadi ulkus diabetik yang ditandai dengan keluarnya cairan dan bau tak sedap dari kaki. \n\n 3. Hammertoes \n\n Hammertoes adalah masalah yang menyebabkan jari-jemari kaki tampak menekuk ke bawah. \n\n Kondisi ini terjadi karena otot yang melemah dan tendon (jaringan yang menghubungkan otot ke tulang) menjadi lebih pendek. \n\n Hal serupa juga dapat terjadi pada ibu jari kaki yang melengkung ke arah jari kaki kedua. Kondisi ini disebut dengan bunion. \n\n Gangguan kaki diabetik ini menyebabkan penderita diabetes dapat mengalami kesulitan berjalan dan menimbulkan rasa sakit. \n\n 4. Kulit kering dan pecah-pecah \n\n Kondisi neuropati diabetik dapat membuat kulit di bagian kaki menjadi kering. Gangguan ini juga menjadi salah satu gejala diabetes yang umum dialami. \n\n Sekilas mungkin tidak berbahaya, tetapi kulit yang kering dapat mengakibatkan retakan yang mungkin menjadi luka diabetes dan selanjutnya menyebabkan ulkus diabetik yang sulit sembuh. \n\n 5. Lenting \n\n Selain kapalan, masalah kaki diabetik yang umum dialami oleh penderita diabetes adalah lenting. Gangguan pada kaki ini disebabkan oleh gesekan terus-menerus pada permukaan alas kaki. \n\n Lenting berbentuk seperti gelembung yang berisi cairan. Pada penderita diabetes, biasanya lenting akan berukuran lebih besar di permukaan kaki. \n\n Anda tidak disarankan untuk memecahkan lenting karena ini bisa menimbulkan luka pada kaki yang berisiko terinfeksi dan membentuk ulkus diabetik. \n\n 6. Kapalan \n\n Kapalan atau callous adalah bentuk gangguan kaki diabetik yang menimbulkan penumpukan kulit sehingga akhirnya mengeras. Gangguan ini biasanya muncul di sekitar tumit atau telapak kaki. \n\n Proses penumpukan kulit akan lebih cepat terjadi terjadi pada individu yang mengalami diabetes sehingga terbentuk kapalan. \n\n Kapalan pada penderita diabetes biasanya dipicu oleh alas kaki yang tidak cocok dengan bentuk kaki yang berubah karena hammertoes. \n\n Lakukan pemeriksaan ke dokter apabila kami memiliki keluhan seperti berikut : \n\n \n Kesemutan \n Mati rasa \n Kaki terasa dingin \n Kuku kaki kusam \n Sering bengkak \n Jari kaki berubah menjadi kehitaman \n \n\n Tips penanganan luka kaki pada penderita diabetes adalah sebagai berikut : \n\n \n Pasien harus sering periksa mandiri dan membersihkan kaki secara teratur \n Mengoleskan pelembab atau lotion pada kaki yang kering \n Meraba kaki secara berkala untuk mengetahui sensasi atau indra peraba terhadap luka \n Yang terpenting adalah merawat sebelum terjadi luka \n \n\n Ulkus kaki diabetik harus cepat ditangani karena dapat menyebabkan infeksi dan gangguan aliran darah. Untuk mencegah terjadinya luka kaki pada pasien diabetes, sebaiknya rutin kontrol gula darah dan selalu memakai alas kaki yang tepat agar menghindari luka kaki. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 24 Februari 2022<\/li><\/ul><\/div>
Pelayanan Kegawatdaruratan RS Hermina Jatinegara<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, pelayanan kegawatdaruratan adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh pasien gawat darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 Tahun 2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan (Permenkes 47/2018) layaknya diketahui dan dipahami publik. Pasal 3 Permenkes 47/2018 mengatur kriteria kegawatdaruratan meliputi: \n\n \n Mengancam nyawa, membahayakan diri dan orang lain/ lingkungan. \n Adanya gangguan pada jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi. \n Adanya penurunan kesadaran. \n Adanya gangguan hemodinamik. \n Memerlukan tindakan segera. \n Kegawatdaruratan lainnya. \n \n\n Permenkes 47/2018 ini dibentuk berdasarkan pertimbangan bahwa: \n\n \n Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kegawatdaruratan yang terpadu dan terintegrasi dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), diperlukan pengaturan pelayanan kegawatdaruratan. \n Pengaturan standar instalasi gawat darurat di Rumah Sakit sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit sudah tidak sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, serta kebutuhan program di bidang pelayanan kesehatan. \n Untuk melaksanakan ketentuan mengenai kegawatdaruratan sebagaimana diatur dalam Pasal 63 Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pelayanan Kegawatdaruratan. \n \n\n Sesuai dengan Permenkes di atas, Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Hermina Jatinegara berperan dalam memberikan pelayanan gawat darurat yang cepat, tepat dan cermat dan terjangkau sesuai kebutuhan masyarakat. Menyiapkan fasilitas SDM yang terampil dan bermutudalam melakukan pelayanan gawat darurat. Meningkatkan mutu tenaga pelayanan khusus gawat darurat secara berkesinambungan. Berpartisipasi dalam melaksanakan penelitian di bidang gawat darurat. \n\n IGD RS Hermina Jatinegara bertugas menyelenggarakan pelayanan medis pasien gawat darurat yaitu pasien dengan ancaman kematian dan perlu pertolongan segera (critically ill patient), pasien yang tidak ada ancaman kematian tetapi perlu pertolongan segera (emergency patient), dan pelayanan pasien tidak gawat tidak darurat yang datang ke IGD selama 24 jam terus menerus. Mengelola pelayanan khusus siaga bencana dan pelayanan medis saat bencana. Bersama dengan Bagian Pendidikan & Penelitian mengelola pelatihan penanganan pasien gawat darurat. \n\n Layanan IGD RS Hermina Jatinegara buka 24 jam untuk memberikan pertolongan kepada pasien dengan kondisi gawat darurat seperti gagal nafas , gagal jantung , syok, kecelakaan dll. \n\n Cakupan pelayanan meliputi : \n\n \n Pemeriksaan dan pengobatan. \n Tindakan medis sesuai dengan kebutuhan. \n Pelayanan rujukan rawat inap. \n Pemberian obat (sesuai dengan standar jaminan ) untuk waktu terbatas oleh tempat pelayanan kesehatan. \n Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). \n Pelayanan ambulans. \n \n\n Nah Sahabat Hermina, setiap kondisi gawat darurat membutuhkan penangganan secara cepat dan tepat . Instalasi Gawat Darurat RS Hermina Jatinegara berada di bagian terdepan dengan integrasi layanan farmasi, laboratorium, penunjang medis, serta pendaftaran. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 19 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
Keluhan pada Mata<\/a><\/h3>
Penderita datang ke Poliklinik mata, antara lain karena keluhan pandangan kabur. \n\n Kalau keadaan mata tenang, pertama-tama yang diperiksa adalah koreksi kacamata. Koreksi ini bisa untuk : \n\n \n1. Rabun jauh : artinya melihat jauh kabur bisa dengan kacamata minus, atau min yang disebut miopi, bisa juga dengan kacamata plus yang disebut Hipermetropia. Bisa juga dengan kacamata Cylinder minus, atau Cylinder plus ini disebut Astigmatisme, Penyababnya adalahkelengkungan Kornea yang tidak sempurna \n\n \n\n \n Rabun dekat : Kalau melihat dekat kabur, misalnya membaca buku, sedangkan melhat jauh jelas. Bisa dibantu dengan Kacamata plus. Ini disebut Presbiopia. Keadaan ini terjadi pada usia mulai 40 tahun, karena data akomodasi yang sudah melemah. Semakin bertambah usia, semakin bertambah ukuran lensanya dan ini terjadi pada semua orang. \n \n\n \n\n Kemudian bagaimana dengan penderita yang tidak suka pakai kacamata? \n\n \n Memakai lensa kontak atau Contact Lens yaitu selaput tipis yang di tempelkan pada Kornea dengan ukuran yang tepat. \n \n\n Adapun hal yang perlu di perhatikan saat pemakaian kontal lensa ialah \n\n - rajin melepas tiap malam dan membersihkannya, karena resikonya terjadi infeksi pada mata yang akibatnya sangat berbahaya bagi mata kita \n\n - rajin rajinlah membasuh mata supaya tidak kering dengan tetesan khusus \n\n \n Operasi mata dengan sinar laser yang disebut Lasik. \n \n\n Lasik adalah singakatan dari laser Assisted in situ keratomileusis. Lasik ini adalah Prosedur bedahmata dengan teknologi sinar laser pada kornea mata untuk memperbaiki gangguan penglihatan. \n\n Tidak semua penderita gangguan penglihatan di atas dapat menjalani operasi LASIK. Berikut ini adalah beberapa persyaratan bagi calon pasien operasi LASIK: \n\n \n Berusia minimal 18 tahun, karena penglihatan seseorang akan terus berubah sepanjang waktu hingga maksimal 18 tahun \n Memiliki mata yang sehat, tidak mengalami infeksi atau kelainan \n Memiliki ketajaman penglihatan yang stabil setidaknya dalam 1 tahun terakhir \n Tidak menderita penyakit autoimun, seperti rheumatoid artitis; memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat pengobatan imunosupresan atau infeksi HIV; atau gangguan mata tertentu, seperti keratoconus, keratitis, uvetitis, herpes simplex di sekitar mata, glaukoma, dan katarak \n \n\n Peringatan Operasi LASIK \n\n Operasi LASIK tidak dapat memperbaiki gangguan penglihatan mata tua atau presbiopi. Umumnya, dokter akan menyarankan metode lain untuk menangani kondisi ini, seperti menggunakan kacamata atau lensa kontak. \n\n Selain itu, operasi LASIK juga tidak boleh dilakukan pada pasien dengan kondisi berikut: \n\n \n Memiliki pupil yang besar atau kornea yang tipis \n Memiliki pekerjaan yang dapat terpengaruh setelah dilakukan operasi LASIK \n Mengikuti olahraga yang berisiko menyebabkan trauma fisik pada wajah \n Sedang dalam masa kehamilan atau menyusui \n Mengonsumsi obat-obatan yang dapat memengaruhi penglihatan \n \n\n Keuntungan dan Kerugian Operasi LASIK \n\n Sebelum memutuskan untuk menjalani operasi LASIK, pasien perlu mengetahui keuntungan dan kerugian menjalani operasi LASIK. Berikut ini adalah keuntungan dari menjalani operasi LASIK: \n\n \n Tingkat keberhasilan tinggi, sekitar 96% pasien mengalami perbaikan kualitas penglihatan \n Tidak menyebabkan rasa sakit yang parah, karena penggunaan obat anestesi tetes \n Efek perbaikan penglihatan umumnya langsung terasa setelah operasi \n Tanpa jahitan dan penggunaan perban setelah operasi \n Dapat dilakukan penyesuaian jika ketajaman penglihatan berubah seiring bertambahnya usia \n \n\n Sementara itu, kerugian dari menjalani operasi LASIK adalah: \n\n \n Teknik operasi rumit dan sedikit kesalahan bisa berdampak secara permanen terhadap penglihatan pasien \n Meski jarang terjadi, hasil operasi bisa tidak lebih baik daripada pandangan terjelas yang sebelumnya dapat dicapai oleh pasien dengan bantuan kacamata \n \n\n \n\n Apabila dengan koreksi untuk pandangan yang kabur ini tidak bisa diatasi, maka dicari penyebablain apabila terjadi kelainan pada : lensa mata, badan kaca, retina, atau syaraf mata \n\n \n\n Stay healthy Teman Hermina \n_ \n \nNikmati kemudahan pendaftaran melalui : \n1. Hermina Mobile Aplikasi (tersedia di Playstore/Appstore) \n2. Website : www.herminahospitals.com \n3. Call Center : 1500488 \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 30 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
Kebutuhan Zat Besi Untuk Anak<\/a><\/h3>
Tahukah sahabat hermina ? Saat anak terlihat tidak aktif, lemas, dan tidak bertenaga maka kemungkinan dia kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu zat yang penting untuk kesehatan dan tumbuh kembangnya. \n\n Zat besi merupakan kompenen yang terdapat di dalam darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke paru-paru dan seluruh tubuh. Apabila kebutuhan zat besi di dalam tubuh tidak mencukupi maka sel tubuh dan organ-organ penting lainnya akan mengalami kekurangan oksigen akibatnya tubuh tidak bisa memproduksi energi. \n\n Manfaat dan Dampak Kekurangan Zat Besi Pada Anak \n\n Berdasarkan banyak studi, zat besi dibutuhkan tidak hanya anak-anak, para remaja dan orang dewasa juga membutuhkan zat ini. Tidak terkecuali bayi. Manfaat zat besi untuk bayi berpengaruh terhadap kecerdasan otak dan tubuhnya berkembang dengan baik. \n\n Zat besi juga berperan dalam menjaga kesehatan sel-sel di tubuh, kuku, kulit, dan rambut. Anak-anak yang kekurangan zat besi umumnya memperlihatkan gejala atau tanda, seperti: berat badan turun, kulit dan kuku berwarna pucat, nafsu makan menurun, selalu terlihat lemas, lesu dan tidak aktif secara fisik, dan selalu rewel. \n\n Bagi Anak-anak yang sudah sekolah, kekurangan zat besi bisa berdampak pada kegiatan sekolah, seperti : susah untuk konsentrasi yang nantinya bisa berdampak pada hasil belajarnya. Bahkan ia menjadi kurang tanggap terhadap lingkungan. \n\n Dalam beberapa kasus kekurangan zat besi dapat terjadi ketika anak berusia satu tahun. Hal ini terjadi karena anak sudah tidak lagi mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat besi atau jumlahnya tidak sesuai dengan yang dianjurkan. \n\n Kekurangan zat besi bisa berdampak menganggu pertumbuhan anak, selain itu anak juga beresiko terkena anemia. Oleh sebab itu pentingnya zat besi untuk anak perlu diketahui oleh semua orang tua. \n\n Kebutuhan Zat Besi Untuk Anak \n\n Bagaimana jika anak sudah banyak makan namun masih saja kekurangan zat besi? \n\n Masalah porsi makan memang penting, namun apa yang dimakan anak juga tidak kalah penting. Sebetulnya, tubuh secara alami dapat beradaptasi pada kondisi kelebihan ataupun kekurangan zat besi. Namun jumlah kandungan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh harus terpenuhi dengan baik. \n\n Berikut ini kebutuhan zat besi berdasarkan umur anak : \n\n \n Bayi usia 0 – 6 bulan membutuhkan zat besi 0,27mg \n Bayi usia 7 bulan membutuhkan = 11 mg \n Anak usia 1 – 3 bulan membutuhkan = 7 mg \n Anak usia 4 – 8 tahun membutuhkan = 10 mg \n Anak usia 9 – 13 tahun membutuhkan = 8 mg \n Anak laki-laki usia 14 – 18 tahun (remaja) membutuhkan = 11 mg \n Anak perepuan usia 14 – 18 tahun (remaja) membutuhkan = 15 mg. \n \n\n Dari penjelasan tersebut, sahabat hermina dapat mengetahui kebutuhan zat besi remaja perempuan lebih banyak dibandingkan dengan remaja laki-laki. Kenapa? Karena anak perempuan membutuhkan banyak zat besi sebagai pengganti zat yang terbuang akibat menstruasi. \n\n Sumber Makanan yang Banyak Mengandung Zat Besi \n\n Ada dua jenis makanan yang menjadi sumber zat besi, yaitu: hem dan nohem. Zat besi di jenis nonhem banyak ditemukan di sayur hijau, seperti bayam, biji-bijian, kacang-kacangan, roti, sereal, dan olahan kacang kedelai. \n\n Sedangkan zat besi untuk jenis hem bisa ditemukan di daging merah, daging unggas, dan boga bahari. Zat besi ini lebih mudah dicerna di dalam tubuh. \n\n Agar penyerapan lebih maksimal disarankan mengkombinasikan dua jenis zat besi, sepert i: makanan yang mengandung vitamin C, contohnyai: buah kiwi, beri, brokoli, dsb. Karena pentingnya zat besi untuk anak, jangan sampai lupa untuk mencukupi kebutuhan zat besi dengan memilih jenis makanan yang tepat. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar kebutuhan Zat besi anak kepada dokter spesialis anak di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mekarsari<\/a><\/li>
- 28 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
Oximeter untuk Isolasi Mandiri <\/a><\/h3>
Oximeter jadi alat yang direkomendasikan WHO untuk dimiliki pasien COVID-19 saat isolasi mandiri. Apa alasannya? \n\n \n\n Sebelum pandemi COVID-19 melanda, mungkin istilah pulse oximeter terdengar asing di kalangan awam. Sejak pandemi berlangsung setahun, oximeter justru jadi peralatan isolasi mandiri yang penting. \n\n \n\n Baru-baru ini, organisasi kesehatan dunia, WHO, menyarankan pasien virus corona memiliki alat pulse oximeter di rumah. Terutama untuk pasien yang melakukan karantina mandiri bersama keluarga di rumah. Kenapa alat yang satu itu dianggap penting? \n\n \n\n Itu karena pulse oximeter berguna untuk memantau dan mendeteksi jumlah kadar oksigen di dalam darah. Untuk pasien COVID-19, manfaat oximeter bisa mendeteksi ada atau tidaknya happy hypoxia. Jadi, penderita yang melakukan isolasi mandiri di rumah bisa memonitor sendiri, \n\n \n\n Normalnya, saturasi oksigen orang yang sehat ada di angka 95-100 persen atau 75-100 mmHg. Apabila kadar oksigen kurang dari angka tersebut, berarti ada yang tidak beres pada tubuh, salah satunya ulah infeksi virus SARS-CoV-2. Kekurangan oksigen pada tubuh sangat berbahaya. Jaringan tubuh dapat rusak, terutama pada jantung dan otak. \n\n \n\n Pasien pun bisa mengalami lemas, pucat kebiruan, sesak napas, lalu hilang kesadaran. Kondisi dengan gejala seperti itu dinamakan hipoksia. Bedanya dengan happy hypoxia, kadar oksigen penderita menurun tanpa gejala. Hal ini justru lebih berbahaya lagi. Karena, secara mendadak pasien langsung kehilangan kesadaran. \n\n \n\n Kondisi yang meningkatkan angka kematian pasien COVID-19 ini hanya bisa terdeteksi lewat pulse oximeter. \n\n \n\n Namun, tidak semua penderita COVID-19 mengalami penurunan kadar oksigen. Kendati begitu, alat ini tetap penting untuk mendeteksi happy hypoxia, khususnya bagi pasien COVID-19 tanpa gejala atau bergejala ringan. \n\n \n\n Penggunaan oximeter dapat mencegah pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi terlambat (terlanjur tidak sadarkan diri). Jadi, pasien masih bisa ditangani dan angka kematian dapat ditekan. \n\n \n\n \n\n Hal yang Harus Diperhatikan saat Menggunakan Oximeter \n\n \n\n Ada hal-hal yang wajib diperhatikan ketika Anda menjadikan oximeter sebagai peralatan isolasi mandiri, yaitu: \n\n \n Penggunaan oximeter bagi pasien isolasi mandiri dilakukan sebanyak tiga kali sehari (pagi, siang, dan malam). \n Apabila kadar oksigen menurun dan kurang dari 93 persen, apalagi ditambah gejala sesak napas, segera hubungi petugas kesehatan. \n Sambil menunggu petugas kesehatan, pasien bisa melakukan latihan pernapasan untuk mempertahankan fungsi paru-paru. Pasien bisa melakukan posisi tengkurap untuk menghambat perburukan kondisi. \n Gunakan pulse oximeter dengan teknologi jepit jari. American Journal of Emergency Medicine melaporkan, keakuratan oximeter pada smartwatch atau aplikasi ponsel termasuk rendah. \n \n\n \n\n \n\n Cara kerja pulse oximeter jepit jari yaitu: \n\n \n Alat yang sudah dipasang di ujung jari akan memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda. \n Cahaya akan mendeteksi banyaknya hemoglobin. \n Cahaya akan ditangkap sensor dan muncullah persentasenya. \n Hindari membeli oximeter di toko online yang kurang jelas dan tidak resmi. Bandingkan alat yang satu dengan lainnya agar tidak terkecoh. \n Potong kuku dan hindari menggunakan kuteks apalagi yang berwarna gelap. Hal ini dapat mengganggu sensor alat. \n Hindari bergerak berlebihan karena bisa mengganggu pemasangan alat. Hasil yang diberikan bisa tidak akurat. \n \n\n \n\n \n\n Tidak Punya Oximeter, Adakah Alternatifnya? \n\n \n\n Saat isolasi mandiri tidak memiliki Oximeter? Sayangnya, tidak ada alat untuk menggantikan pulse oximeter di rumah. Kalau di rumah sakit, mungkin bisa dilakukan cek analisis gas darah. Caranya, dengan mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, dan tingkat pH-nya \n\n \n\n Bila Anda tidak bisa membeli pulse oximeter, untuk memerhatikan tanda-tanda yang muncul berikut ini: \n\n \n Napas mulai berat dan tidak nyaman. \n Jantung mulai berdebar-debar. \n Kuku dan bibir kebiruan. \n Lemas, hilang konsentrasi, dan sesak napas. \n \n\n \n\n \n\n Bila ada satu atau lebih gejala yang dirasakan, lebih baik Sahabat Hermina langsung ke Rumah Sakit Hermina terdekat agar bisa ditangani lebih lanjut oleh dokter. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bekasi<\/a><\/li>
- 28 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Diet Sehat Selama Berpuasa di Bulan Ramadan <\/a><\/h3>
Tahukah Sahabat Hermina bahwa menahan lapar dan haus selama berjam-jam saat berpuasa dapat bermanfaat bagi kondisi kesehatan tubuh. Puasa terbukti dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat, bahkan memberi dampak yang baik secara psikis. Penelitian medis menunjukan bahwa puasa memberikan manfaat fisiologis yaitu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Salah satu hipotesis menyatakan bahwa selama periode puasa, sel tubuh berada di bawah tekanan ringan. Sel merespon secara adaptif dengan meningkatkan kemampuan nya mengatasi stress dan melawan penyakit. \n\n \n\n Apakah yang Terjadi pada Tubuh ketika Berpuasa? \n\n Tubuh masih memakai energi yang ada dalam darah dari hasil proses penyerapan makanan saat sahur hingga 4 jam pasca sahur. \n\n Setelah itu, tubuh akan memakai energi cadangan yang ada dalam tubuh atau glikogen dan bila sudah habis maka lemak pun akan diubah menjadi energi. \n\n \n\n Manfaat puasa \n\n Puasa memiliki berbagai manfaat, seperti: \n\n 1. Puasa memicu fat loss \n\n Puasa dapat meningkatkan pembakaran lemak tubuh dan menurunkan kelebihan berat badan, selama tidak makan berlebihan pada waktu berbuka dan sahur. Karena ketika cadangan glikogen menipis, maka akan dibentuk energi melalui proses glukoneogenesis. Glukoneogenesis adalah proses pembuatan glukosa atau energi dari bahan nonkarbohidrat seperti lemak atau protein. Tentunya hal ini dapat meningkat bila diikuti aktivitas fisik ringan atau sedang. \n\n 2. Puasa dapat membantu proses detoksifikasi tubuh \n\n Menurut penelitian dalam jurnal, puasa dapat membantu meingkatkan produksi dan aktivitas enzim tertentu di dalam hati. Salah satu fungsi utama hati adalah membuang racun dari dalam tubuh. Pembatasan asupan kalori saat berpuasa dapat mengoptimalkan fungsi dalam hati detoksifikasi yang sehat. \n\n \n\n Detoksifikasi melalui puasa memang menyehatkan, tetapi tidak secara berlebihan. Sahabat Hermina tetap perlu perhatikan asupan zat gizi dan cairan dari sahur, tidur dengan cukup, serta menghindari kebiasaan buruk seperti makan berlebihan, jarang melakukan aktivitas fisik, kurang sering buka bersama di luar rumah, konsumsi gula berlebihan, dan makan terburu-buru. \n\n \n\n Bagaimana agar Nutrisi selama Puasa Dapat Terpenuhi? \n\n Sahabat Hermina perlu memperhatikan 4 Pilar Utama Gizi Seimbang, yaitu: \n\n \n Makan beraneka ragam makanan \n Biasakan pola hidup bersih dan sehat \n Lakukan aktifitas fisik \n Pantau dan pertahankan BB normal \n \n\n \n\n Tips Saat Berbuka Puasa \n\n Saat berbuka puasa, rasanya ingin melahap berbagai macam makanan. Akan tetapi, hal tersebut tidak baik untuk lambung. Berikut tips berbuka puasa yang aman: \n\n \n Makan tiga butir kurma. Kurma merupakan sumber serat yang sangat baik. \n Konsumsi sayuran untuk memberikan vitamin dan nutrisi penting. \n Konsumsi daging tanpa lemak atau ayam tanpa kulit dan ikan, yang diolah dengan cara dipanggang untuk mendapatkan protein yang sehat. \n Hindari gorengan dan makanan olahan yang tinggi lemak atau gula. Hindari makan berlebihan dengan makan perlahan. \n Air putih cukup di malam hari. Dianjurkan 8 gelas per hari hari \n Pada siang hari, saat suhu tinggi, penting untuk tetap berada di tempat yang sejuk dan teduh, serta menghindari sinar matahari. \n \n\n \n\n Piring Sehat Sahur \n\n Pada saat sahur gunakan piring sehat sahur yang berisi makanan sehat, seperti: \n\n \n Gunakan minyak sehat, hindari lemak trans \n Konsumsi sumber karbohidrat kompleks, lauk dengan protein tinggi, serta sayuran dan buah beraneka warna yang berserat tinggi \n Air putih cukup 8 gelas perhari (2 saat sahur, 2 buka puasa dan 4 pada makan malam) \n Hindari konsumsi minuman yang bersifat diuretik seperti teh dan kopi \n \n\n \n\n \n\n Jadwal makan Ramadan \n\n Terkadang kita sulit menjaga asupan makanan saat berbuka sehingga merasa cepat kenyang sesaat setelah berbuka puasa, namun mudah lapar saat menjelang tidur. Untuk menyiasatinya, Sahabat Hermina bisa melakukan hal berikut: \n\n - Sebelum salat Magrib: makanan ringan 10% \n\n - Sesudah salat Magrib: makanan utama 40% \n\n - Sesudah salat Tarawih: makanan ringan 10% \n\n - Sahur: makanan utama 40% \n\n \n\n Selain itu, Sahabat Hermina, dapat membuat porsi makan Ramadan seperti berikut: \n\n \n ½ piring sayuran \n ¼ piring protein \n ¼ piring karbohidrat \n Buah (opsional) \n \n\n \n\n Selain mengonsumsi makanan bergizi, Sahabat Hermina dapat mengonsumsi vitamin untuk mendukung daya tahan dan kebugaran tubuh, seperti Vit C, A, D dan Zinc. Namun, tidak semua suplemen perlu dikonsumsi karena semua tergantung kebutuhan tubuh. Sahabat Hermina dapat berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter spesialis Gizi Klinik untuk suplemen nutrisi yang baik selama puasa. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bogor<\/a><\/li>
- 28 Februari 2021<\/li><\/ul><\/div>
Waspadai Penyakit yang Sering Terjadi pada Musim Hujan<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, memasuki musim penghujan seperti saat ini kita harus siaga akan terjadinya banjir. Beberapa kota besar turut terdampak banjir tahunan. Datangnya banjir berarti akan datang penyakit yang mengintai manusia. Waspada terhadap beberapa penyakit yang sering terjadi timbul di antaranya: \n\n 1. Penyakit Kulit \n\n Penyakit kulit sering terjadi karena kotornya air banjir yang membawa banyak bakteri. Gejala yang muncul yaitu bercak merah, bentol-bentol yang menumpuk dan sangat terasa gatal. Jika mengalami gejala seperti ini, harus secepatnya ditangani dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan jenis penyakit yang timbul jika tidak akan melebar ke bagian lain. \n\n 2. Diare \n\n Setelah banjir, lingkungan pasti tidak bersih, banyak lumpur dan air tergenang yang kotor. Jika bakteri dari tempat kotor tersebut masuk ke dalam tubuh kita melalui makanan atau tangan yang kotor dapat menjadi penyebab diare. Gejala diare biasanya dari sakit perut dengan disertai Buang Air Besar (BAB) yang tidak terlalu encer. Kram perut disertai seringnya BAB dan keluarnya lendir dan darah juga merupakan gejala diare. Meskipun terdengar sepele, tetapi menurut WHO, hampir 2 juta anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia dapat meninggal akibat diare, dengan 8,5% adalah anak-anak dari Asia Tenggara, yang di dalamnya termasuk Indonesia. \n\n 3. Leptospirosis \n\n Apa itu Leptospirosis? Leptospirosis merupakan bawaan dari bakteri leptospira biasanya ditularkan melalui hewan. Bakteri ini masuk lewat kulit, yang lukanya terbakar ataupun memar. Penyakit ini juga bisa masuk melalui mata dengan kondisi jika air tersebut masuk ke mata apalgi jika air tersebut sangat kotor. \n\n Gejala yang timbul dari penyakit ini adalah nyeri otot, sakit kepala, demam dan paru-paru mengalami pendarahan jika tidak segera di tangani penyakit ini akan menyebabkan meningitis yaitu (radang selaput otak dan sumsum tulang belakang). Ginjal mengalami kerusakan, gangguan pernapasan hingga menyebabkan kematian. \n\n 4. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) \n\n Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau yang biasa disingkat ISPA adalah infeksi yang menyerang menyerang saluran pernapasan yaitu hidung, tenggorokan dan paru-paru. Jika diperhatikan gejalanya tidak berbeda dengan flu pada umumnya, yaitu batuk dan demam juga disertai sesak napas. Namun, hati-hati karena penyakit ini mudah menular yaitu melalui air liur, darah dan udara, jadi harus menjaga jarak terhadap penderita penyakit ini. \n\n 5. Malaria \n\n Karena menggenangnya air menjadi sarang nyamuk, maka penyakit malaria bisa terjangkit lebih cepat. Penyebab malaria adalah parasit yang berjenis plasmodium, Parasit ini masuk melalui aliran darah dari nyamuk anopheles betina. Gejala penyakit ini adalah demam tinggi disertai rasa lemas, penyakit ini harus segera diobati jika tidak akan berakibat fatal karena parasit masuk ke dalam tubuh penderita yang mengganggu pasokan darah ke organ vital. \n\n 6. Demam Thypoid (Tipes) \n\n Demam Thypoid adalah infeksi usus halus penyebabnya dari bakteri salmonella dalam kotoran hewan. Masuk melalui air dan makanan yang terkontaminasi dari lingkungan banjir yang kotor. Gejala penyakit ini yaitu sakit kepala, mual, demam, diare dan nafsu makan hilang. \n\n \n\n Demikianlah penyakit akibat banjir yang harus diwaspadai. Jika Sahabat Hermina merasakan gejala-gejala yang disebutkan di atas, segera hubungi kami, Rumah Sakit Hermina Bogor siap melayani Anda dan IGD kami buka 24 Jam (0251 - 8310124) kami akan segera melakukan penanganan terbaik untuk Anda. \n\n \n\n Sehat Bersama RS Hermina Bogor \n\n #TenangDiHermina \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 28 Februari 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 28 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 19 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Februari 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 13 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>