- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 14 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Sembuhkan Sejuta Penyakit dengan Memaafkan<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, Lebaran menjadi momentum yang banyak digunakan masyarakat untuk saling memaafkan. Dengan cara tersebut, segala luka batin diharapkan akan sirna dan dosa pun terhapus. Namun, tahukah Anda bahwa memaafkan pun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, baik kesehatan jiwa maupun raga. \n\n Secara ilmiah, memaafkan kesalahan orang lain dapat bermanfaat baik bagi kesehatan fisik maupun mental. Secara sosial, memaafkan orang lain merupakan wujud kebesaran jiwa dan perilaku yang dianggap baik. Ada banyak manfaat kesehatan dari memaafkan orang lain seperti dilansir Mayo Clinic dan Telegraph, antara lain: \n\n \n Hindari tekanan darah tinggi. Para peneliti University of California, San Diego menemukan bahwa orang-orang yang bisa melepaskan kemarahannya dan memaafkan salah orang lain cenderung lebih rendah risikonya mengalami lonjakan tekanan darah. \n Terhindar dari Risiko Penyalahgunaan Obat dan Alkohol. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa rasa dendam dan permusuhan dapat memicu tekanan darah tinggi. Stres muncul ketika kita merasa kecewa atau tersakiti. Memaafkan adalah sebuah proses perdamaian dengan diri sendiri. Seseorang yang memberi maaf justru akan merasa rileks untuk menerima kondisinya. \n Turunkan Risiko Serangan Jantung. Para ilmuwan membuktikan bahwa permintaan maaf yang ditujukan pada seseorang bisa meningkatkan kesehatan jantungnya. Orang yang mengalami perlakuan kasar akan mengalami peningkatan tekanan darah yang memicu serangan jantung. Namun ketika mendengar kata “maaf”, tekanan darah akan menurun kembali. \n Jauh dari Stres dan Depresi. Penelitian yang dimuat Personality and Social Psychology Bulletin menemukan bahwa memaafkan secara positif dapat mengurangi gejala depresi. Tak hanya itu, memaafkan akan mengembalikan pikiran positif, dan memperbaiki hubungan. Selain itu, memaafkan juga berkaitan dengan perilaku positif lain seperti sifat dermawan, murah hati dan tidak mudah tertekan. \n \n\n Sementara itu, orang yang memilih untuk tidak memaafkan biasanya dikuasai oleh amarah dan kepahitan, tidak bisa menikmati masa kini, menjadi lebih cemas, dan merasa sulit menghargai sebuah hubungan. Anda bisa memanfaatkan momentum Lebaran untuk mulai memaafkan orang lain. Ambil komitmen untuk melepaskan dendam yang merusak hidup dan menjadikan maaf yang tulus untuk membebaskan Anda. Beberapa cara yang harus dilakukan untuk memaafkan: \n\n \n Sadari bahwa Anda membutuhkan pemulihan dengan cara memaaafkan orang lain. \n Bila Anda tidak mampu sendiri, pertimbangkan untuk menemui konselor atau orang yang Anda percaya untuk menceritakan hal ini. \n Akui bahwa Anda menyimpan emosi yang tidak baik bagi Anda dan emosi negatif itu mempengaruhi perilaku Anda. \n Ambil keputusan untuk memaafkan orang yang bersalah kepada Anda dan berhentilah bertindak sebagai korban karena Anda telah bebas. \n \n\n Nah Sahabat Hermina, setelah memaafkan Anda tidak harus melakukan rekonsiliasi dengan orang yang bersalah pada Anda. Jangan terjebak pula dengan harapan bahwa si pelaku dapat berubah melalui maaf yang Anda berikan. Ingatlah, memaafkan itu demi diri Anda sendiri. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 13 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tetap Sehat Saat Mudik Lebaran<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, tidak terasa sebentar lagi umat muslim akan merayakan Idul Fitri atau dikenal dengan Lebaran. Momen lebaran tentu identik dengan silaturahmi dan bermaaf-maafan, terutama bagi masyarakat Indonesia yang biasanya melakukan mudik lebaran. Mudik lebaran merupakan tradisi pulang ke kampung halaman bagi mereka yang perantau. Fenomena mudik lebaran ini biasanya ditujukan hanya saat momentum lebaran. Namun, perlu diperhatikan bahwa memaksakan diri untuk melakukan mudik saat kondisi kesehatan kurang baik dapat menganggu perjalanan. Yuk, Sahabat Hermina sebelum kemungkinan buruk tersebut terjadi, ada baiknya untuk mempersiapkan diri untuk menyambut mudik lebaran dengan sehat dan dapat berjumpa dengan keluarga serta kerabat di kampung halaman dengan senang. Beberapa tips yang dapat dilakukan oleh Sahabat Hermina diantaranya: \n\n \n Menjaga Kondisi Fisik \n \n\n Biasanya, orang-orang melakukan mudik lebaran disaat bulan Ramadhan masih berlangsung. \n\n Menjaga kondisi fisik adalah prioritas utama dalam persiapan mudik Lebaran. Beri waktu kepada tubuh untuk beristirahat dengan cukup. Istirahat yang cukup berguna untuk mendetoksifikasi racun sehingga tubuh tetap terjaga kesehatannya. Selain itu, pastikan untuk selalu makan makanan dengan nutrisi seimbang dan bergizi, konsumsi vitamin atau suplemen serta olahraga ringan secara teratur. Jika dalam perjalanan anda merasa lelah, istirahatlah sejenak. Dianjurkan beristirahat selama 15 menit setelah berkendara menggunakan mobil selama empat jam dan motor setelah berkendara dua jam. Jangan memaksakan diri untuk berkendara bila sudah mengantuk. \n\n \n Memperhatikan Asupan Cairan \n \n\n Mencukupi kebutuhan cairan merupakan hal yang penting agar tubuh terhindar dari dehidrasi. Dengan memperhatikan asupan cairan, tubuh dapat mencegah adanya racun yang masuk. Selain itu, karena tubuh akan lebih banyak terpapar polusi saat perjalanan mudik sebaiknya Sahabat Hermina tetap mencukupi kebutuhan cairan dengan memperbanyak minum air putih dan mengonsumsi buah-buahan tinggi kadar air. Minumlah air mineral yang cukup, yakni 2 liter atau 8 gelas per hari guna membantu tubuh terpenuhi kebutuhan cairannya. \n\n \n Siapkan Obat-Obatan Darurat dan Perbekalan \n \n\n Saat mudik, peluang terjadinya masalah kesehatan menjadi tinggi karena perubahan suhu lingkungan dan waktu istirahat yang berkurang. Membawa obat-obatan darurat merupakan salah satu perlengkapan penting yang dibawa saat mudik. PAstikan anda membawa obat-obatan emergensi seperti obat anti mabuk perjalanan,obat flu, obat sakit kepala, obat masuk angina, anti alergi, obat diare serta perlengkapan P3K selama perjalanan. Selain itu, Anda juga dapat membawa suplemen dan obat-obatan khusus lainnya jika mengidap penyakit tertentu. Selain itu, perbekalan (makanan dan minuman) merupakan hal lain yang perlu diperhatikan. Pastikan anda membawa perbekalan dengan nutrisi seimbang (terutama yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin C, dan zinc) maupun susu untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit selama perjalanan. \n\n \n Konsultasi Dokter Sebelum Melakukan Mudik \n \n\n Konsultasi pada dokter mengenai persiapan khusus sebelum melakukan perjalanan jauh dapat membuat Sahabat Hermina waspada dengan adanya penyakit yang akan muncul. Misalnya, dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah maupun gula darah. Dengan begitu, Sahabat Hermina dapat mengetahui persiapan apa saja yang perlu dilakukan. \n\n Nah Sahabat Hermina, jangan lupa untuk senantiasa menjaga kesehatan. Terlebih lagi, pada momen perayaan lebaran seperti saat ini. Jangan lupa untuk hati-hati saat perjalanan mudik lebaran ya, Sahabat Hermina. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 31 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Depresi dan Cara Mengatasinya<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, depresi itu berbeda dengan perasaan sedih yang biasa loh. Depresi merupakan gangguan suasana perasaan yang berdampak negatif dalam fungsi dan aktivitas sehari-hari para pengidapnya. Perasaan sedih pada depresi berlangsung terus menerus selama 2 minggu atau lebih, disertai kehilangan semangat dan minat. Depresi juga dapat menimbulkan perasaan putus asa, gangguan tidur, gangguan pada pola makan dan berbagai masalah fisik maupun emosional lainnya. \n\n Penyebab depresi itu banyak faktor yang saling berkaitan baik internal maupun eksternal. Beberapa faktor dalam diri bisa berupa adanya faktor keturunan, kurang terampilnya seseorang mengelola dan memaknai stres, faktor kepribadian seseorang, penggunaan Napza, dll. Sedangkan faktor ekternal bisa bermacam-macam juga, seperti masalah relasi dengan orang lain, perubahan dalam kehidupan, kesulitan hidup, permasalahan dalam karir, keuangan, dll. \n\n Depresi bisa muncul saat strategi mengelola stres yang kita miliki kurang berjalan dengan baik dan menimbulkan tekanan yang mengganggu perasaan kita. Saat mengalami kondisi depresi, kita bisa melakukan beberapa hal loh untuk membuat strategi kita dalam mengelola stres bisa kembali berjalan dengan baik. Beberapa hal tersebut adalah dengan: \n\n \n Mempertahankan kontak sosial \n \n\n Bangun komunikasi dan hubungan yang sehat dengan lingkungan Anda. Saat gejala depresi melanda, dukungan dari orang-orang sekitar dapat Anda maksimalkan untuk membuat kita nyaman, meminta bantuan, dan merasa dimengerti . \n\n \n Berolahraga \n \n\n Aktivitas fisik akan memperbaiki mood Anda. Bonus lainnya adalah Anda akan menjadi lebih sehat dan bugar. Untuk mendapat manfaat yang maksimal, lalukan kegiatan olah raga di luar ruangan bersama kawan-kawan Anda. Udara segar, sinar matahari dan interaksi dengan teman akan baik untuk mood Anda. \n\n \n Pola Makan Sehat \n \n\n Meski terdengar klise, namun nyatanya apa yang Anda makan dan minum dapat memengaruhi kesehatan mental. Memiliki pola makan sehat dapat menjadi cara untuk mempertahankan mood Anda tetap baik. Kurangi konsumsi gula, karbohidrat, dan lemak tak sehat. Perbanyaklah makan buah, sayur dan minum air yang cukup. Hindari konsumsi kafein, rokok dan alkohol. \n\n \n Kualitas Tidur yang Baik \n \n\n Memiliki kualitas tidur yang baik adalah penting untuk menjaga mood Anda. Biasakanlah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Jauhilah hal yang dapat mengganggu tidur Anda seperti bermain handphone sebelum tidur, atau minum kopi dan melakukan aktivitas fisik berat menjelang tidur. Memiliki ritual kecil sebelum tidur seperti mencuci muka, minum secangkir susu hangat, atau berdoa sebelum tidur adalah ide yang baik membantu Anda mendapatkan tidur yang baik. \n\n \n Me Time \n \n\n Lakukan kegiatan yang biasa berdampak positif untuk membuat Anda lebih relax. Lakukan kembali kegiatan yang terbukti bermanfaat untuk memperbaiki suasana perasaan Anda. Berlibur, makan makanan kesukaan, melakukan hobi, beribadah, mendengarkan musik, membaca bisa menjadi sarana bagi Anda untuk sejenak meredakan ketegangan. \n\n \n Eksplorasi ke Dalam Diri \n \n\n Adakalanya kita perlu diam dan belajar mengenal diri kita sendiri. kenali cara kita merespon stres, membuka diri terhadap koreksi dan perbaikan , kelola ekspektasi terhadap diri kita dan orang lain, menyeimbangkan peran, memiliki harapan, berpikir positif dan belajar menerima kelebihan serta kekurangan kita. Beberapa hal tersebut dapat menjadi hal yang penting dalam perbaikan mood Anda. \n\n Nah Sahabat Hermina, itulah beberapa cara mengatasi depresi. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan profesional jika strategi Anda untuk mengelola stres belum berjalan dengan optimal setelah Anda mempraktekkan hal-hal tersebut. Konseling, psikoterapi dan pemberian obat-obatan yang sesuai dapat diberikan untuk mengembalikan kualitas hidup dan fungsi Anda menjadi lebih baik dan lebih memaknai kondisi stres atau depresi yang dialami dengan lebih positif. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 21 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Penyebab dan Penanganan Benjolan di Kaki<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, munculnya benjolan di kaki sering kali menyebabkan kekhawatiran. Ada yang berbahaya dan ada yang tidak. Benjolan dapat disebabkan oleh karena trauma, infeksi, peradangan, atau pertumbuhan jaringan. Benjolan biasanya ada yang lunak, keras, nyeri, atau tidak nyeri. Untuk mendapatkan penanganan yang tepat, pastikan penyebab dari munculnya benjolan tersebut. \n\n Penyebab Benjolan di Kaki \n\n Munculnya benjolan pada kaki bisa disebabkan oleh banyak hal. Seringkali benjolan tersebut berasal dari jaringan lunak seperti lemak, kista, pembuluh darah, saraf atau otot. Bisa juga muncul dari kelainan pada kulit. Kebanyakan benjolan tersebut bersifat jinak. Namun adanya benjolan tetap harus diwaspadai. Berikut beberapa kemungkinan penyebab adanya benjolan pada kaki yang sering terjadi: \n\n \n Kista ganglion, yaitu kista yang biasanya muncul dekat persendian. Kista ini berisi cairan sendi. \n Lipoma, yaitu tumor jinak yang berasal dari jaringan lemak. \n Plantar fibroma, berupa tumor jinak pada telapak kaki yang berasal dari jaringan ikat (disebut ligamen fasia plantaris). \n Bunion, yaitu benjolan yang lengket dengan tulang jempol kaki. Disertai tanda peradangan seperti nyeri dan kemerahan. \n Klavus, yaitu penebalan pada kulit yang terjadi karena tekanan berulang. Serign disertai rasa nyeri. \n Neurofibroma, tumor jinak dari sistem saraf tepi. Kasus ini jarang terjadi pada area kaki. \n Kutil pada telapak kaki, disebabkan oleh infeksi virus HPV (human papilloma virus). \n \n\n Sementara itu, nyeri di kaki yang semakin parah atau benjolan yang progresivitasnya semakin membesar harus diwaspadai dan perlu penanganan segera. Dokter akan mengevaluasi dan melakukan cara untuk mendiagnosis benjolan di kaki sesuai dengan penyebabnya. Obat-obatan atau operasi mungkin diperlukan untuk menghilangkan benjolan tersebut. Jadi, pastikan selalu berkonsultasi pada dokter mengenai pengobatan yang tepat untuk mengatasi keluhan Anda. \n\n Penanganan benjolan di Kaki \n\n Munculnya benjolan di Kaki menimbulkan perasaan tidak nyaman & membatasi gerak. Lantas, adakah cara efektif untuk mengatasinya? \n\n Penanganan benjolan di Kaki dapat dilakukan dengan cara operatif maupun non-operatif tergantung dari penyebabnya. Untuk penanganan operatif sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis atau dokter. Sedangkan untuk penanganan non-operatif dapat dilakukan dengan observasi di Rumah Sakit dan jika membaik dapat dilakukan dengan pengobatan rawat jalan di Rumah. Salam Sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 21 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Atasi Wasir atau Ambeien dengan PILA (Paran Injection and Ligation for Ambeien)<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, wasir atau ambeien adalah pembesaran dan bergesernya bantalan anus kearah distal anus. Wasir atau ambeien dapat terjadi pada semua umur, biasanya didapatkan pada usia 20-50 tahun baik pada laki-laki maupun perempuan namun paling banyak terjadi pada usia di atas 45 tahun. Sepuluh juta orang di Indonesia menderita hemoroid, dengan prevalensi lebih dari 4%. Laki-laki dan perempuan mempunyai resiko yang sama. Risiko hemoroid meningkat seiring bertambahnya usia. \n\n Beberapa faktor risiko terjadinya ambeien diantaranya adalah: \n\n \n Pola makan rendah serat yang berakibat pada konstipasi (susah BAB). \n Aktivitas terbatas sering duduk terlalu lama, penggunaan toilet yang berlama-lama, sering mengejan, dan obesitas. \n Wanita yang sudah pernah hamil dan melahirkan juga mempunyai faktor risiko tinggi untuk menderita ambeien. \n Gejala yang dirasakan gatal, nyeri pada daerah anus, dan BAB berdarah. \n \n\n Pada sebagian penderita, perdarahan ini tidak diketahui, sehingga tidak jarang pasien dengan ambeien ini datang dengan keluhan anemia. Gejala-gejala ini, terutama yang menyebabkan keluhan saat BAB,dapat menyebabkan keadaan yang sangat tidak nyaman pada pasien. \n\n Wasir atau ambeien dapat terjadi di dalam dan di luar. Ambeien dalam dapat diklasifikasikan dalam 4 derajat ambeien: \n\n \n Pada ambeien dalam derajat I dimana keluar darah yang menetes, nyeri saat buang air besar, dan dapat terasa gatal pada anus. \n Pada ambeien dalam derajat 2 terdapat benjolan yang keluar dari anus namun masih dapat masuk sendiri secara spontan. \n Pada ambeien dalam derajat 3 didapatkan benjolan yang keluar dari anus namun untuk mengembalikan ke dalam anus harus dibantu didorong (misalnya dengan tangan). \n Pada ambeien dalam derajat 4 didapatkan benjolan yang keluar dari anus dan tidak dapat dimasukkan kembali. \n \n\n Saat ini sudah ada teknik untuk mengatasi ambeien tanpa rasa sakit dan tanpa operasi. Teknik ini dilakukan dengan alat khusus yang tidak menyebabkan rasa sakit, tidak menyebabkan perdarahan, dan prosedur tindakan ini hanya dilakukan dalam waktu yang singkat. Setelah tindakan pasien bebas beraktifitas tanpa rasa nyeri. Tindakan itu disebut PILA (Paran Injection Ligation for Ambeien). \n\n Paran Injection and Ligation for Ambeien atau disebut PILA merupakan terapi yang mengkombinasikan injeksi agen skleroterapi dengan rubber band rigation atau ligasi karet. PILA sistem menggunakan PILA pack untuk penanganan wasir atau ambeien dengan cara suntik atau mengikat wasir/ ambeien tanpa nyeri dan tanpa pisau. \n\n Prosedur Tindakan dengan PILA \n\n Dalam melakukan tindakan PILA, penanganan wasir atau ambeien ini dilakukan tanpa melakukan tindakan operasi. Metode kombinasi ini bertujuan untuk meminimalisir rasa nyeri pada pasien, mengurangi perdarahan, dan mengurangi tingkat kekambuhan. Prosedurnya sendiri cukup cepat dan singkat. \n\n Pertama dokter akan menyuntikan cairan skeleroterapi pada benjolan ambeien/wasir, kemudian alat PILA akan menyerap jaringan wasir hingga kepangkalnya untuk kemudian dilakukan pengikatan dengan karet ligase. Lalu, setelah jaringan terikat, dokter akan kembali menyuntikan cairan skeleroterapi pada benjolan wasir. Jaringan wasir yang telah terikat akan luruh dan hilang dengan sendirinya sekitar 4 hingga 7 hari setelah tindakan. \n\n Nah Sahabat Hermina, pola hidup sehat merupakan langkah kunci untuk mencegah timbulnya wasir atau ambeien. Misalnya, makan makanan yang berserat, olahraga teratur, minum air yang cukup, dan menghindari mengejan berlebihan pada saat BAB. Selain itu hindari duduk terlalu lama saat bekerja. Dan, bagi yang sudah terlanjur mengalami wasir atau ambeien, tidak perlu khawatir. Sekarang di RS Hermina Jatinegara sudah ada teknik untuk mengatasi wasir atau ambeien tanpa rasa sakit dan tanpa operasi. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 24 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Apa Itu Cacat Jantung Bawaan pada Bayi?<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, bayi yang sehat merupakan impian oleh semua orangtua. Pada kenyataannya, tidak semua bayi memiliki jantung yang sehat karena beberapa di antaranya mengalami kelainan jantung. Salah satu kelainan jantung yang dapat terjadi pada bayi adalah kelainan septum ventrikel. Menurut Mayo Clinic, Defek Septum Ventrikel (VSD) adalah lubang di jantung dimana arah aliran darah berubah di jantung dan paru-paru. Lubang itu memungkinkan darah kaya oksigen kembali ke paru-paru, alih-alih keluar ke tubuh. Darah kaya oksigen dan darah miskin oksigen bercampur menjadi satu. Jika defek septum ventrikel besar, tekanan darah di arteri paru-paru dapat meningkat. Jantung kemudian harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. \n\n VSD atau kelainan jantung bawaan adalah masalah jantung yang paling umum. Bayi yang menderita VSD kecil kemungkinan tidak akan menyebabkan masalah yang serius, tetapi bagi yang mengidap VSD sedang atau lebih besar diharuskan melakukan perawatan tambahan untuk mencegah adanya komplikasi, seperti gagal jantung, hipertensi paru-paru, irama jantung tidak teratur (artemia), dan lain-lain. \n\n Penyebab cacat jantung pada bayi belum diketahui secara jelas. Beberapa bayi yang memiliki kelainan jantung disebabkan karena faktor genetik atau diduga karena faktor risiko lainnya, seperti obat-obatan atau makanan yang dikonsumi sang ibu pada saat hamil. \n\n Gejala VSD \n\n Gejala VSD biasanya muncul setelah bayi lahir. Jika lubangnya kecil, biasanya akan menutup dengan sendirinya dan bayi mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda gejala cacat. Namun, jika lubangnya besar, bayi mungkin memiliki gejala, termasuk sesak napas, penambahan berat badan yang buruk, napas cepat dan berat, atau kelelahan saat menyusui. \n\n Jenis Perawatan VSD \n\n Perawatan untuk VSD tergantung pada ukuran lubang dan masalah yang ditimbulkan. Jika VSD kecil dan tidak menimbulkan gejala, dokter akan memeriksa bayi untuk memastikan tidak ada tanda-tanda komplikasi dan lubang menutup dengan sendirinya. Jika lubang tidak menutup dengan sendirinya atau VSD berukuran besar, prosedur tambahan mungkin diperlukan, termasuk kateterisasi jantung atau operasi jantung terbuka untuk menutup lubang dan mengembalikan aliran darah normal. \n\n Setelah operasi, dokter akan memastikan bahwa defek septum ventrikel tetap tertutup. Sebagian besar anak dengan VSD oklusif (baik sendiri atau setelah operasi) menjalani hidup sehat. Beberapa anak juga akan membutuhkan obat-obatan untuk membantu memperkuat otot jantung dan menurunkan tekanan darah mereka. Selain itu, bayi dengan cacat septum ventrikel menjadi lelah saat menyusui dan tidak makan cukup untuk menambah berat badan. Untuk memastikan bayi tetap sehat, pentingnya diberikan nutrisi yang cukup misalnya susu formula khusus berkalori tinggi. \n\n Cara Mengatasi VSD \n\n Penyebab VSD masih belum jelas, sehingga penanganan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan tersebut pada bayi dapat berupa deteksi dini kehamilan. Sebagian besar kelainan jantung pada bayi dapat dideteksi dengan USG selama kehamilan. Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan sangat penting untuk mengidentifikasi berbagai kelainan pada janin dan mendiskusikan gaya hidup sehat. Selain itu, pencegahan dapat dilakukan melalui vaksinasi, termasuk rubella yang dapat menimbulkan masalah pada perkembangan jantung bayi. \n\n Nah Sahabat Hermina, jika bayi mengalami kesulitan bernapas, kehilangan nafsu makan, atau gejala lainnya, segera konsultasikan ke Dokter Spesialis Jantung Anak untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 20 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Seberapa Efektif sih Retinol dalam Menyembuhkan Jerawat?<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, retinol dan retinoid adalah bentuk vitamin A yang digunakan untuk memperbaiki tekstur dan penampilan kulit. Perbedaan utamanya adalah seberapa kuat kandungan yanga ada didalamnya. Keduanya bisa menjadi bahan yang efektif dalam mengobati jerawat dan mengurangi munculnya bekas jerawat. Bahan-bahan yang dikandungnya dapat menghasilkan efek anti-penuaan. Retinol banyak tersedia bebas di toko kosmetik dalam bentuk serum, krim, lotion, dan lain sebagainya. Retinoid dibuat pada konsentrasi yang lebih tinggi dan biasanya tersedia dengan resep dokter. \n\n Jerawat dapat terjadi ketika minyak dan sel kulit mati menyumbat pori-pori. Bakteri kemudian dapat bercampur dengan sumbatan, menyebabkan peradangan dan benjol-benjol halus kecil. Retinol dan retinoid lainnya dapat membantu membuka pori-pori dan memungkinkan kulit untuk memperbaikinya sendiri yang dapat mengurangi pembengkakan dan menghaluskan kulit. Keduanya juga dapat membantu memperbaiki tampilan bekas jerawat dan bekas luka. Namun, seberapa efektif dan bagaimana cara yang tepat menggunakan retinol dalam proses penyembuhan jerawat? \n\n Penggunaan Retinol \n\n Tidak semua produk retinol yang ada di pasaran diciptakan sama, karena ada beberapa bentuk dengan bahan dan kombinasi bahan yang berbeda. Karena itu penggunaan produk retinol harus diikuti petunjuk yang hati-hati. \n\n Perlu diketahui bahwa retinol dan retinoid lainnya dapat menipiskan lapisan terluar dan membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, disarankan untuk mengoleskan retinol di malam hari dan memastikan bahwa telah menggunakan sunscreen di siang hari. Efek positif retinol dapat terlihat dengan pemakaian yang benar dan teratur. \n\n Manfaat Lain dan Efek Samping Retinol \n\n Selain untuk mengobati jerawat, retinol bermanfaat dalam perawatan kulit lainnya termasuk anti-penuaan, mengurangi garis-garis halus dan kerutan, mengurangi pigmentasi kulit, meningkatkan elastisitas kulit, serta memperbaiki tekstur dan warna kulit. Retinol juga berguna untuk mengobati Keratosis Pilaris yaitu kondisi kulit yang ditandai dengan benjolan halus kecil dan bercak kasar seperti jerawat. \n\n Efek samping dari produk retinol yaitu kulit kering, kemerahan, dan gatal-gatal. Hal ini biasanya akan terjadi jika penggunaanya melebihi dosis atau jenis retinol yang memiliki kandungan tinggi. Selain itu, disarankan bagi wanita hamil dan seseorang yang sedang dalam program hamil untuk menghindari penggunaan produk retinol karena jenis retinoid tertentu dapat menimbulkan resiko buruk. \n\n Nah Sahabat Hermina, retinol memiliki kandungan yang kurang kuat apabila dibandingkan dengan retinoid. Karena itu, retinol biasanya digunakan pada jenis pengobatan jerawat ringan hingga sedang. Sebaiknya, baik penggunaan retinol maupun retinoid dapat dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin atau Dokter Spesialis Dermatologi & Venereologi untuk mendapatkan pengawasan dan penjelasan yang tepat tentang penggunaanya, sehingga aman dan tidak sampai menimbulkan efek samping. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sahabat Hermina, ya! Salam sehat \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 31 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Maag dan Gerd, Serupa tapi tak Sama<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, secara umum, maag merupakan kondisi yang menandakan ada masalah di lambung. Sementara GERD adalah kondisi yang lebih serius. Lebih jauh, GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah kondisi ketika asam lambung naik dari perut menuju kerongkongan (refluks asam), yang disebabkan oleh katup yang melemah di bagian bawah kerongkongan. \n\n Maag merupakan kumpulan gejala yang menimbulkan rasa tidak nyaman di perut bagian atas atau dada setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Sedangkan GERD, merupakan kondisi naiknya asam lambung menuju esofagus yang menyebabkan nyeri ulu hati atau sensasi terbakar di dada. Sekilas memang terlihat mirip, bukan? Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan antara maag dan GERD, yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini. \n\n Penyebab Maag dan GERD \n\n GERD disebabkan oleh paparan asam lambung yang berulang-ulang ke esofagus atau kerongkongan yang mengakibatkan erosi pada mukosa esofagus. Hal ini juga disebabkan oleh melemahnya katup esofagus, sehingga asam lambung yang seharusnya tidak bisa ke atas jadi bisa naik melewati katup esofagus dan mengiritasi dinding esofagus. Sedangkan pada maag, yang teriritasi hanyalah dinding lambung. \n\n Gejala Maag dan GERD \n\n Jika dilihat dari segi gejalanya, sakit maag ditandai dengan perasaan tidak nyaman yang hilang timbul di area perut bagian atas. Kondisi lain yang paling sering terjadi pada sakit maag yaitu: \n\n \n Perut kembung di bagian atas. \n Perut terasa penuh saat makan, padahal makanan belum habis. \n Nyeri pada ulu hati. \n Buang angin dan bersendawa. \n Mual. \n Muntah. \n \n\n Beda halnya dengan maag, gejala GERD bisa dikatakan lebih berat. Gejala tersebut yaitu refluks asam lambung ditandai dengan sensasi terbakar pada dada atau heartburn dan terjadi dua kali atau lebih dalam seminggu. Sensasi ini dapat menimbulkan gejala antara lain: \n\n \n Regurgitasi, yaitu makanan atau asam lambung naik ke kerongkongan. \n Dada terasa nyeri. \n Kesulitan menelan. \n Kerongkongan terasa mengganjal. \n Dada terasa terbakar setelah makan dan bisa memburuk di malam hari. \n \n\n Pengobatan Maag dan GERD \n\n Pengobatan maag dan GERD hampir mirip. Namun umumnya, pengobatan maag tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala ringan bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup, seperti menghindari konsumsi makanan berlemak dan pedas, tidur cukup, rutin berolahraga, serta kurangi konsumsi alkohol dan kafein harian. Pada kasus berat, dispepsia diatasi dengan konsumsi obat-obatan. Misalnya, obat golongan antasida, antagonis reseptor H-2, proton pump inhibitor (PPI), dan antibiotik. \n\n Sedangkan pada kasus GERD, pengobatan diawali dengan mengganti menu makan alias beralih ke makanan rendah lemak, tidak terlalu asin, dan tidak terlalu pedas. Perubahan menu makanan perlu disertai perubahan gaya hidup yang lebih sehat, misalnya tidur cukup, kelola stres, rutin berolahraga, dan berhenti merokok. Bila kondisi tidak membaik, pengidap GERD dianjurkan konsumsi obat untuk meredakan gejala. \n\n Cara Mengatasi Maag dan GERD \n\n Meskipun Maag dan GERD sedikit berbeda, namun cara mengatasinya sama. Cara paling mudahnya adalah gaya hidup yang sehat. Selain itu, Anda juga dapat melakukan hal-hal di bawah ini: \n\n \n Pola Makan lebih teratur. \n Hindari berbaring setelah makan. \n Hindari makanan pedas dan asam. \n Jaga berat badan agar tetap stabil. \n Tidur teratur. \n Hindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol. \n \n\n Nah Sahabat Hermina, itulah perbedaan maag dan GERD yang penting untuk Anda ketahui. Lakukanlah pola gaya hidup sehat, hindari rokok dan alkohol, serta lakukan beberapa hal sederhana, dimulai dengan menetapkan jam makan yang lebih teratur dan tidak terlambat. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 30 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Awas! Bahaya Cedera Saat Berolahraga<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, olahraga menjadi hal yang sangat penting untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun, bila Anda tidak fokus atau kurang berhati-hati dalam melakukannya, cedera bisa saja terjadi. \n\n Menurut Medline Plus, ada beberapa faktor lain yang membuat Anda berisiko cedera saat olahraga, yaitu: \n\n \n Tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelahnya. \n Tidak memberi jeda beristirahat di satu sesi olahraga. \n Tidak menggunakan peralatan yang tepat. \n Memaksa berolahraga saat sedang tidak fit. \n \n\n Jenis Cedera Saat Berolahraga \n\n Untuk menghindari berbagai jenis cedera olahraga, Anda harus menyiapkan diri dan melakukan pemanasan dengan benar dan cukup sebelum berolahraga. Anda juga sebaiknya menjaga konsentrasi agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Kenali cedera yang paling sering terjadi agar Anda tahu pertolongan lebih lanjut untuk mengatasinya. \n\n \n Cedera Bahu \n \n\n Pada bahu Anda terdapat empat otot besar yang bertugas untuk menopang dan menjaga sendi-sendi bahu. Maka itu, bahu adalah bagian yang rawan cedera apabila Anda melakukan olahraga seperti berenang, push up, bulutangkis, atau bisbol. \n\n \n Cedera Siku \n \n\n Bagi Anda yang sering berolahraga seperti buku tangkis, tenis, golf, voli, atau angkat beban, berhati-hatilah supaya tidak mencederai siku Anda yang sering menjadi tumpuan. Cedera siku terjadi karena peradangan otot dan tendon yang melakukan gerakan repetitif dan menahan beban. Anda pun akan merasakan sakit ketika menggerakan dan mengangkat lengan atau tangan. Untuk mengurangi rasa sakit, kompres siku dan bagian yang sakit dengan es. \n\n \n Cedera Tulang Kering \n \n\n Cedera ini ditandai dengan rasa nyeri sepanjang betis dan tulang kering bagian atas. Cedera tulang kering atau shin splints terjadi karena peradangan pada otot dan bisa terjadi pada siapa pun. Umumnya cedera tulang kering terjadi saat Anda berlari atau melompat. \n\n \n Nyeri Pinggang \n \n\n Nyeri pinggang atau cedera punggung bawah banyak dialami oleh Anda yang mengangkat beban, bersepeda atau bermain golf, tenis, dan bisbol. \n\n \n Kram Otot \n \n\n Kram otot bisa terjadi di bagian tubuh mana pun. Ketika kram menyerang, otot Anda mengalami kontraksi tiba-tiba. Akibatnya, Anda akan merasakan nyeri dan bagian tubuh yang diserang kram akan sulit digerakkan selama beberapa detik atau menit. Kram otot bisa mengancam nyawa jika terjadi saat berenang karena Anda berisiko tenggelam. Saat kram terjadi, usahakan untuk tetap tenang dan jangan panik. \n\n \n Cedera Lutut \n \n\n Cedera lutut sering terjadi pada atlet lari, sepak bola, basket, voli, dan olahraga cabang atletik yang banyak bertumpu pada lutut. Biasanya cedera lutut ditandai dengan rasa nyeri pada tempurung yang kadang disertai dengan bunyi seperti robekan,retakan atau patahan. \n\n \n Cedera Pergelangan Kaki \n \n\n Pergelangan kaki sering mengalami cedera karena inilah tempat tiga tulang bertemu. Biasanya ketika sedang berlari atau berjalan pada permukaan yang tidak rata, pergelangan kaki lebih rawan terkilir. Ketika pergelangan kaki terkilir, istirahatkan dulu kaki Anda dan jangan dipakai berjalan atau berdiri. Anda bisa mengompresnya dengan es untuk mengurangi pembengkakan dan mengurangi rasa sakit. Supaya lebih cepat pulih dari jenis cedera saat olahraga ini, dalam posisi berbaring angkat pergelangan kaki hingga lebih tinggi dari jantung. \n\n \n Geger Otak \n \n\n Cedera gegar otak biasa terjadi oleh atlet sepak bola, gulat, hoki, tinju, ski, senam ritmik. Gegar otak adalah cedera kepala terjadi karena benturan tiba-tiba yang menyebabkan kehilangan kesadaran dan keseimbangan. Ada juga atlet yang hanya merasa mual, pusing, sulit konsentrasi, hingga amnesia. Pencegahannya adalah atlet memakai pelindung kepala untuk mengurangi risiko terkena benturan. \n\n Tips Mencegah Cedera Saat Berolahraga \n\n Untuk menghindari cedera olahraga, Anda dapat melakukan beberapa cara seperti: \n\n \n Berolahraga dengan teknik yang tepat agar tidak terjadi pembebanan berlebihan pada jaringan tubuh yang terlibat saat berolahraga. \n Menggunakan alat atau perlengkapan olahraga yang tepat dan lengkap untuk melindungi diri dari cedera. Misalnya menggunakan helm saat bersepeda. \n Lakukan pemanasan sebelum berolahraga. Latihan ringan selama 3–10 menit sebelum berolahraga dapat membuat otot lebih lentur dan lebih elastis terhadap tekanan yang didapat saat melakukan aktivitas berat. \n Berhenti berolahraga jika timbul rasa nyeri, untuk menghindari cedera bertambah berat. \n Lakukan pendinginan sebelum mengakhiri olahraga. Pendinginan menjaga aliran darah sehingga Anda tidak merasa pusing setelah berolahraga. \n \n\n Nah Sahabat Hermina, itu dia beberapa jenis cedera olahraga sekaligus beberapa tips yang perlu Anda tahu untuk mencegah cedera saat berolahraga. Jadi, tidak ada alasan untuk malas berolahraga ya, karena cedera pun bisa dihindari! Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 30 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kerutan di Sekitar Mata, Ini Cara Mengatasinya<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, seiring bertambahnya usia, kelembapan dan elastisitas kulit berkurang secara alami. Hal ini menyebabkan berkurangnya lemak di lapisan kulit dan produksi minyak alami, sehingga muncul kerutan di bawah mata. Kerutan di bawah mata ini terkadang bisa mengganggu penampilan, dan membuat Anda malah menjadi tidak percaya diri. \n\n Penyebab Kerutan di Bawah Mata \n\n Beberapa penyebab kerutan di bawah mata adalah: \n\n \n Radiasi Sinar UV \n \n\n Sinar UV dari matahari memiliki bahaya jika tubuh terpapar terlalu sering. Salah satunya dapat menyebabkan kerutan di bawah mata dan memicu tanda-tanda penuaan lainnya. Hal ini dibuktikan oleh Food and Drug Administration (FDA) yang menjelaskan bahwa, paparan sinar UV yang tidak terlindungi menyebabkan munculnya kulit kasar dan keriput lebih awal. \n\n \n Kebiasaan Merokok \n \n\n Mayo Clinic melaporkan bahwa selain usia, merokok adalah penyebab terkuat dari keriput pada wanita dan pria. Merokok membuat kulit terkena stres oksidatif ekstra, merusak kolagen dan elastinnya. Selain itu, merokok juga menyempitkan pembuluh darah di wajah, menghalangi sirkulasi ke pembuluh darah, dan menghilangkan vitamin A. \n\n \n Sering Menggerakkan Otot Wajah \n \n\n Ekspresi wajah, seperti tersenyum, mengerutkan dahi, dan mengerutkan alis, dapat menyebabkan munculnya garis-garis halus di wajah, termasuk kerutan di bawah mata. Kebiasaan tidur juga dapat menyebabkan garis halus jika otot wajah yang sama didorong ke bantal saat tidur setiap malam. Kulit pun akan kehilangan kemampuannya untuk bangkit kembali ke tempat asalnya seiring bertambahnya usia. Penelitian dalam Taylor & Francis Online telah menunjukkan bahwa tidur dengan wajah di bantal dapat menyebabkan munculnya garis di bawah mata. \n\n Mengatasi Kerutan di Bawah Mata dengan Prosedur Medis \n\n Untuk menghilangkan kerutan di bawah mata secara cepat, ada beberapa prosedur medis yang bisa digunakan, yaitu: \n\n \n Chemical Peeling \n \n\n Walaupun tidak dapat sepenuhnya untuk menghilangkan kerutan di bawah mata, chemical peeling adalah tindakan medis yang bertujuan membuang sel kulit mati dan meningkatkan regenerasi kulit sehingga lapisan kulit baru yang halus dapat terbentuk. \n\n \n Mikrodermabrasi \n \n\n Mikrodermabrasi juga dapat digunakan sebagai cara menghilangkan keriput di bawah mata melalui prosedur medis. Mikrodermabrasi adalah prosedur kosmetik bersifat nonbedah yang bertujuan untuk memperbaiki tekstur kulit secara keseluruhan. Cara kerjanya, tindakan medis ini akan menghilangkan permukaan kulit yang terdapat kerutan sehingga terbentuk lapisan kulit baru yang lebih halus. \n\n \n Laser \n \n\n Cara menghilangkan garis halus di bawah mata bisa pula dengan perawatan laser. Tindakan ini dilakukan dengan memberikan sinar laser pada area bawah mata. Penggunaan laser bertujuan untuk merangsang produksi elastin dan kolagen sehingga kulit baru yang tumbuh akan lebih kencang dan halus. Dengan demikian, kerutan dan garis-garis halus pada area bawah mata dapat tersamarkan. \n\n \n Filler \n \n\n Cara menghilangkan kerutan di mata yang mungkin paling Anda kenal adalah filler. Filler adalah pengisian suatu zat tertentu ke dalam jaringan kulit dan jaringan di bawah kulit guna mengurangi kerutan dan memberi tampilan awet muda. Umumnya, mengurangi kerutan di bawah mata dengan filler dapat bertahan selama 6 bulan hingga maksimal 2 tahun. \n\n \n Suntik Botox \n \n\n Selain filler, suntik botox juga dapat dilakukan sebagai cara menghilangkan garis halus di bawah mata. Hasilnya pun dapat dilihat dalam kurun waktu seminggu dan dapat bertahan hingga beberapa bulan lamanya. \n\n Mengatasi Kerutan di Bawah Mata Secara Alami \n\n Selain dengan prosdur medis yang telah dijelaskan di atas, Anda juga bisa mengurangi munculnya kerutan di bawah mata dengan cara alami. Berikut beberapa cara menghilangkan kerutan di bawah mata secara alami: \n\n \n Hindari Merokok \n \n\n Cara menghilangkan kerutan di bawah mata lainnya adalah dengan menghindari rokok. Ini karena rokok dapat mempercepat proses penuaan dini dan memecah kolagen sehingga merusak elastisitas kulit. Akibatnya, keriput dan kerutan di bawah mata tidak dapat terhindarkan kemunculannya. \n\n \n Gunakan Krim Mata \n \n\n Salah satu cara menghilangkan kerutan di bawah mata adalah dengan menggunakan pelembap secara rutin. Oleskan krim mata untuk melembapkan kulit mata agar tidak menjadi lebih kering seiring bertambahnya usia. Selain itu, minum banyak air agar kelembapan dan elastisitas kulit tetap terjaga. \n\n \n Gunakan Sunscreen \n \n\n Paparan sinar matahari memang dapat meningkatkan risiko penuaan pada kulit. Untuk itu, salah satu cara menghilangkan kerutan di bawah mata, Moms perlu menggunakan sunscreen sebelum beraktivitas agar wajah tetap terlindungi dari efek buruk sinar ultraviolet. \n\n \n Atur Posisi Tidur \n \n\n Tidur dengan posisi miring atau tengkurap dapat meningkatkan risiko Anda memiliki kerutan. Oleh sebab itu, usahakan tidur dengan posisi telentang untuk menghindari munculnya kerutan. \n\n \n Hindari Stres \n \n\n Cara mengatasi kerutan di bawah mata berikutnya adalah menghindari stres. Sebab, saat Anda stres, tubuh akan mengeluarkan hormon stres atau kortisol secara berlebihan pada aliran darah. Peningkatan produksi hormon kortisol dapat menyebabkan pemecahan sel-sel di kulit, tak terkecuali area di sekitar mata. \n\n \n Lakukan Eksfoliasi Kulit \n \n\n Eksfoliasi merupakan cara paling mudah untuk membantu menghilangkan kerutan di bawah mata. Rutinlah mengeksfoliasi kulit seminggu dua kali, untuk membantu mengangkat sel kulit kering yang terbentuk di bawah mata, serta mendorong pertumbuhan sel baru. Pilih produk khusus yang sekiranya aman untuk mengeksfoliasi kulit di bawah mata. Mengingat kulit bagian ini sangat tipis dan sensitif. Jangan lupa gunakan skincare perawatan bawah mata secara rutin, agar hasilnya maksimal. \n\n \n Oleskan Minyak Zaitun \n \n\n Manfaat minyak zaitun untuk kecantikan memang sangat melimpah. Hal ini karena kandungan minyak zaitun baik untuk kulit, seperti mengandung vitamin E dan K. Tak ayal jika beberapa orang banyak yang menggunakannya untuk melembapkan kulit dan sebagai cara menghilangkan kerutan di bawah mata. Walau belum ada riset medis yang membuktikan manfaat minyak zaitun untuk menghilangkan kerutan di bawah mata, mengoleskannya sedikit pada area sekitar mata dapat membantu menjaga kelembapan kulit, lho. Selain mengoleskan minyak zaitun langsung ke permukaan kulit bawah mata, Anda bisa menambahkan sejumput bubuk kunyit. Aduk merata sampai menjadi pasta kental. Lalu, oleskan pada permukaan kulit bawah mata. Diamkan selama 20 menit, lalu bilas dengan air suam-suam kuku sampai bersih. \n\n \n Konsumsi Makanan Bernutrisi Tinggi \n \n\n Buah dan sayur banyak mengandung antioksidan yang dapat melawan radikal bebas di kulit. Mengonsumsi berbagai makanan sehat memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi pentingnya. \n\n Nah Sahabat Hermina, jika kemunculan kerutan dan garis-garis halus di bawah mata cukup mengganggu penampilan, tak ada salahnya untuk menerapkan berbagai cara menghilangkan kerutan di bawah mata secara alami maupun proses medis. Semoga bermanfaat, ya. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 16 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
Gigi Berlubang Bisa Menular, Kok Bisa?<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, banyak orang mengira penyebab gigi berlubang selalu dikaitkan dengan mengonsumsi makanan manis atau kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Namun nyatanya tidak hanya kedua hal itu, ada penyebab lain yang sering tidak disadari banyak orang. Bahkan peneliti menemukan bahwa penyebab gigi berlubang ternyata bisa menular. \n\n Cara Penularan Gigi Berlubang \n\n Gigi berlubang merupakan kerusakan yang terjadi pada email gigi (lapisan terluar), dan dikatakan sebagai penyakit menular karena disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus mutans.1,2 Bakteri ini dapat berpindah melalui droplet atau air liur .Bakteri Sterptococcus mutans dalam kondisi normal didalam rogga mulut bersifat komensal(tidak merugikan /baik).3 \n\n Gigi berlubang terjadi karena adanya perubahan komposisi mikroorganisme di dalam rongga mulut yang menyebabkan bakteri komensal berubah menjadi patogen. Perubahan tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu nutrisi, suhu, kelembaban, serta pH di dalam rongga mulut. Karena, gigi berlubang bukan disebabkan oleh patogen asing melainkan oleh bakteri normal yang berubah menjadi destruktif, penularannya berbeda dengan penyakit infeksius lainnya2, seperti: \n\n \n Lingkungan rongga mulut yang buruk menentukan kariogenitas bakteri. Bakteri penghasil asam (acidogenic dan aciduric) akan semakin adaptif di permukaan gigi-gigi host, sehingga karies bisa mengenai satu gigi dan gigi lainnya dalam rongga mulut host.5 \n Penularan gigi berlubang antar individu dapat terjadi akibat adanya pertukaran saliva yang memungkinkan adanya transmisi bakteri yang dapat terjadi secara vertikal maupun horizontal.3 \n \n\n Secara vertikal, transmisi bakteri terjadi antara ibu dan anak, bapak dan anak, serta antara pengasuh dan anak.3,4 Faktanya, bayi dan anak-anak sangat rentan tertular oleh bakteri Streptococcus mutans. Ibu yang berisiko menularkan bakteri Streptococcus mutans adalah ibu yang memiliki karies aktif serta OH yang buruk.5 Menurut penelitian oleh Damle et al, kebiasaan seperti meniup dan menjilat makanan, berbagi makanan, alat makan, sikat gigi dan perlengkapan mandi lainnya, serta melakukan kegiatan lain yang bersama dapat mengakibatkan perpindahan bakteri Streptococcus mutans dari orangtua ke anak.3-6 \n\n Untuk mencegah penularan penyebab gigi berlubang, sebaiknya untuk mencegah perpindahan bakteri Streptococcus mutans ke Si Kecil. mengipas makanan hingga suhu makanan menjadi hangat. Cara ini lebih efektif. Selain itu, kebiasaan mencium bayi atau anak oleh orangtua maupun dewasa lainnya dapat menjadi sarana perpindahan bakteri Streptococcus mutans ke rongga mulut Si Kecil.6 Itulah sebabnya, jangan sembarangan mencium bayi. apalagi jika pengasuh atau orang tua kurang menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. \n\n Secara horizontal, transmisi bakteri pada anak terjadi antar teman melalui berbagai cara, misalnya berbagi alat makan (piring, sendok, gelas), serta hal-hal yang memungkinkan adanya transfer saliva (memasukkan mainan ke mulut).3,4 \n\n Selain pada anak, dapat terjadi juga transmisi bakteri pada orang dewasa. Berciuman dengan orang yang kesehatan gigi dan mulutnya buruk berisiko terjadi transfer bakteri melalui saliva.8 Beberapa penelitian mengungkapkan jika seseorang berciuman dengan orang yang memiliki gigi berlubang akibat terinfeksi Streptococcus mutans, maka bakteri ini akan berpindah dan menyebabkan gigi berlubang pada orang tersebut. \n\n Namun perlu diketahui bahwa gigi berlubang merupakan penyakit multifaktorial yang artinya terjadi karena beberapa faktor yang berkesinambungan, sehingga terdapat banyak cara untuk merawat dan mencegah terjadinya gigi berlubang. \n\n Cara Mengatasi Gigi Berlubang \n\n Cara mengatasi gigi berlubang berbeda-beda, tergantung kondisi yang dialami meliputi: \n\n \n Perawatan Fluoride \n \n\n Perawatan fluoride dilakukan jika gigi dalam keadaan baik (tidak ada karies atau lubang atau gigi2 yang berlubang sudah dirawat) Perawatan fluoride akan membantu menguatkan gigi terhadap serangan bakteri. Pilihan perawatan fluoride dapat berupa gel, cairan, busa, atau obat yang dioleskan pada permukaan gigi. \n\n \n Tambal gigi \n \n\n Perawatan dengan melakukan tambal gigi dilakukan jika gigi telah berlubang. Selama proses tambal gigi, dokter akan membuang bagian gigi yang rusak dengan bor. Setelah gigi yang rusak dibuang, maka berikutnya adalah proses tambal gigi. Tambal gigi akan menggunakan bahan khusus seperti tambalan sewarna gigi, seperti tumpatan resin komposit, mahkota porselen, dan mahkota logam. \n\n \n Crown \n \n\n Pilihan pembuatan mahkota crown akan dipilih jika kerusakan gigi telah meluas dan kondisi gigi melemah. Tindakan crown dilakukan dengan cara memasang mahkota gigi palsu di atas gigi yang berlubang. Sebelum memasang mahkota gigi, dokter akan membuang bagian gigi yang telah rusak dan menyisakan sebagian kecil sebagai tumpuan. Jika sudah, maka mahkota gigi palsu akan dipasang diatasnya. Mahkota gigi palsu dibuat dengan bahan yang sama seperti membuat gigi palsu, yaitu porselen, komposit resin, atau emas. \n\n \n Perawatan saluran akar gigi \n \n\n Perawatan saluran akar gigi dilakukan jika kerusakan telah sampai ke akar gigi. Perawatan ini dilakukan untuk memperbaiki dan menyelamatkan gigi yang telah rusak parah tanpa harus mencabut gigi, agar bisa berfungsi kembali. \n\n \n Cabut gigi \n \n\n Cabut gigi biasanya dilakukan jika gigi bolong sudah mengalami kerusakan parah dan tidak dapat dipulihkan. Tindakan mencabut gigi bolong akan meninggalkan celah. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan pemasangan gigi palsu atau implan gigi. \n\n Gigi berlubang juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukannya dengan menghindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau dingin. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri sebagai solusi darurat jika diperlukan. \n\n Cara Merawat Gigi Berlubang \n\n Cara merawat gigi berlubang memang tidak mudah. Namun, Anda tidak boleh mengabaikannya. Hal ini untuk mencegah kerusakan yang semakin parah pada gigi berlubang. Lakukan hal berikut: \n\n \n Tidak lupa untuk menyikat gigi dua kali sehari, yaitu pagi dan malam. \n Gunakan obat kumur setelah menyikat gigi. \n Kurangi konsumsi makanan yang manis atau asam. \n Kurangi kebiasaan untuk ngemil, terutama malam sebelum tidur. \n Perbanyak minum air putih. \n Konsumsi makanan kaya kalsium. \n Rutin konsumsi sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. \n Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride untuk mencegah gigi berlubang. \n Hindari konsumsi tembakau. \n Rutin melakukan pemeriksaan gigi. \n \n\n Nah Sahabat Hermina, jika gigi berlubang ini tidak ditangani dengan baik, maka akan memicu terjadinya kerusakan lebih parah yang dapat menyebabkan sakit gigi, infeksi, kehilangan gigi atau komplikasi lain. Maka dari itu, jagalah selalu kebersihan gigi dan mulut Anda. Salam sehat. \n\n \n\n Referensi \n\n \n Caufield PW, Griffen AL. Dental caries. An infectious and transmissible disease. Pediatr Clin North Am. 2000 Oct;47(5):1001-19, v. doi: 10.1016/s0031-3955(05)70255-8. PMID: 11059347. \n Caufield PW, Li Y, Dasanayake A. Dental caries: an infectious and transmissible disease. Compend Contin Educ Dent. 2005 May;26(5 Suppl 1):10-6. PMID: 17036539. \n Esra K, Nurhan O, Yilmaz AD, Berrin O. Vertical and Horizontal Transmission of Streptococcus Mutans and Effective Factors: An In Vivo Study. Journal of Advanced Oral Research. 2020;11(2):172-179. doi:10.1177/2320206820942694 \n Manchanda S, Sardana D, Liu P, Lee GHM, Lo ECM, Yiu CKY. Horizontal Transmission of Streptococcus mutans in Children and its Association with Dental Caries: A Systematic Review and Meta-Analysis. Pediatr Dent 2021;43(1):E1-E12. \n Mount, G. J., Hume, W. R., Ngo, H. C., & Wolff, M. S. (2016). Preservation and restoration of tooth structure. (3rd ed.) John Wiley & Sons. \n Sakai et al. Knowledge and attitude of parents or caretakers regarding transmissibility os caries disease. J Appl. Oral Sci 2008;16(2):150-154. \n Damle et al. Transmission of mutans streptococci in mother-child pairs. Indian J Med Res 2016;144(2):264-270. \n Kort R, Caspers M, van de Graaf A, van Egmond W, Keijser B, Roeselers G. Shaping the oral microbiota through intimate kissing. Microbiome. 2014 Nov 17;2:41. doi: 10.1186/2049-2618-2-41. PMID: 25408893; PMCID: PMC4233210. \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 30 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Gejala TBC dan TOSS TBC<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan karena kuman Mycobacterium Tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. TBC adalah penyakit infeksi yang menular, dapat menyerang organ tubuh, terutama paru-paru. \n\n Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), Indonesia masih menempati peringkat kedua wilayah epidemik Tuberkulosis (TB) setelah India. Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mengkampanyekan gerakan TOSS (Temukan, Obati Sampai Sembuh) untuk menanggulangi besarnya angka kejadian tersebut. Dari laporan WHO pada tahun 2017, diperkirakan ada 1.020.000 kasus TBC di Indonesia. Namun, dalam perhitungan Kemenkes, jumlah ini bisa saja bertambah mengingat masih banyak kasus-kasus yang belum dilaporkan. \n\n Gejala TBC \n\n Gejala TBC bisa bermacam-macam tergantung di mana bakteri tersebut tumbuh. Pada TBC paru, beberapa gejala awal yang bisa muncul, di antaranya: \n\n \n Batuk yang berlangsung 2 minggu atau lebih. \n Nyeri dan sesak di dada. \n Batuk dahak atau batuk darah. \n \n\n Adapun sejumlah gejala lain yang menyertai penyakit TBC, antara lain: \n\n \n Kelemahan atau kelelahan. \n Penurunan berat badan. \n Tidak nafsu makan. \n Panas dingin. \n Demam. \n Berkeringat di malam hari. \n \n\n Jika anda menemukan gejala-gejala diatas, maka segeralah berobat ke Puskesmas atau klinik terdekat untuk segera diperiksa lebih lanjut. Sebagai langkah pencegahan penularan TBC, anda harus memahami etika batuk atau bersin sebagai berikut: \n\n \n Gunakan Masker. \n Tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam. \n Tutup mulut dan hidung dengan tisu. \n Jangan lupa membuangnya ke tempat sampah. \n Cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir. \n \n\n TOSS TBC \n\n TOSS TBC merupakan singkatan dari Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh. TOSS TBC adalah salah satu pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati dan menyembuhkan pasien TBC, untuk menghentikan penularan TBC di masyarakat. Langkah-langkah TOSS TBC adalah: \n\n \n Temukan Gejala di masyarakat. \n Obati TBC dengan tepat. \n Pantau pengobatan TBC sampai sembuh. \n \n\n Kapan Harus ke Dokter? \n\n Segera lakukan pemeriksaan TBC ke dokter jika batuk Anda tak kunjung hilang setelah 2 minggu dan diikuti demam, berkeringat di malam hari, dan penurunan berat badan secara drastis. \n\n Dokter selanjutnya akan melakukan rangkaian pemeriksaan untuk diagnosis TBC yang meliputi pemeriksaan fisik, tes mantoux, tes rontgen dada, dan pemeriksaan laboratorium lainnya. Setelah hasil diagnosis menunjukkan Anda positif mengidap TBC, Anda perlu menaati aturan pengobatan TBC dengan baik agar bisa sembuh total. \n\n Nah Sahabat Hermina, pencegahan utama dari tuberkulosis (TBC) adalah menjaga pola hidup sehat, makan cukup, tidur cukup dan berhenti merokok. Jika sudah terinfeksi, selain menjalani pengobatan, sebaiknya melakukan cara pencegahan TBC terbaik agar tidak terjadi penyebaran bakteri tersebut dari orang yang sakit ke orang sehat. Dan jangan lupa untuk vaksin BCG pada bayi untuk mencegah TBC atau menurunkan angka keparahan penyakit TBC. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 30 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 16 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 20 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 21 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 21 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 13 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 14 April 2023<\/li><\/ul><\/div>