- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 25 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Begini Penanganan Tepat Pada Patah Tulang<\/a><\/h3>
Patah tulang merupakan kondisi yang semua orang bisa memiliki risiko untuk mengalaminya. Pada umumnya penyebab terjadinya patah tulang dikarenakan oleh aktivitas fisik seperti cedera olahraga, kecelakaan kendaraan, jatuh dan lain sebagainya. \n\n Sebagai individu yang hidup berdampingan dengan orang lain maka tak ada salahnya jika Sahabat Hermina mengetahui bagaimana penanganan patah tulang tersebut. Ini sangat penting, supaya ketika menghadapi insiden patah tulang, Sahabat Hermina bisa melakukan pertolongan pertama sebelum mendapatkan penanganan dari dokter. \n\n Lalu bagaimana penanganan tepat untuk patah tulang sebagai tindakan pertolongan pertama? \n\n Penanganan Tepat Untuk Patah Tulang \n\n Patah tulang atau fraktur dalam bahasa medisnya merupakan suatu kondisi dimana tulang menjadi terputus. Entah itu sebagian, keseluruhan atau bahkan remuk. Kondisi ini biasanya karena trauma benturan yang keras. Gejala yang akan muncul pada saat patah tulang terjadi adalah nyeri serta bengkak, lebam, melengkung atau bengkok. \n\n Sebagai penanganan pertama untuk fraktur, Sahabat Hermina bisa mengikuti beberapa langkah sederhana seperti : \n\n 1. Hindari bergerak terlalu banyak \n\n Langkah pertama yang bisa Sahabat Hermina lakukan untuk menanganinya adalah tidak melakukan gerakan terlalu banyak. Agar cedera tak berlanjut sebaiknya stabilkan area yang mengalami luka. Hindari melakukan pijatan pada bagian tubuh yang dicurigai sebagai letak fraktur. \n\n 2. Segera hentikan pendarahan \n\n Sebagai pertolongan pertama apabila mengalami pendarahan pada area yang terluka yakni dengan menghentikan pendarahan segera. Caranya adalah dengan membungkus area tersebut menggunakan perban. Pastikan membungkus area luka dengan erat dan menggunakan kain steril. \n\n 3. Kurangi pembengkakan \n\n Apabila terjadi pembengkakan pada area yang mengalami luka maka hal yang harus Sahabat Hermina lakukan adalah mengurangi pembengkakannya. Untuk mengurangi pembengkakan bisa Sahabat Hermina lakukan dengan cara mengompres area yang bengkak dengan air es atau dingin. \n\n Yang perlu Sahabat Hermina ingat adalah gunakan alas berupa kain atau handuk untuk membungkus es. Dengan kata lain jangan meletakkan es secara langsung pada kulit yang mengalami pembengkakan. Pasalnya dapat menyebabkan radang beku dan kerusakan pada jaringan serta sistem saraf yang ada pada kulit. \n\n 4. Segera mengantar pasien patah tulang ke rumah sakit \n\n Penanganan tepat sebagai tindakan pertolongan pertama adalah mengantar pasien yang mengalami patah tulang ke rumah sakit atau UGD. Tujuannya agar segera mendapatkan penanganan secara medis lebih lanjut. \n\n Tindakan Dokter Untuk Menangani Patah Tulang \n\n Setelah pasien berada di rumah sakit biasanya dokter akan segera melakukan pemeriksaan dan pengobatan. Namun sebelum pengobatan, dokter akan melakukan beberapa tes seperti pemeriksaan fisik, sinar-X, scan CT atau scan MRI. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk melihat bagaimana kondisi tulang yang patah tersebut. \n\n Selanjutnya dokter akan memastikan tulang sudah berada pada posisinya sebelum memasang gips. Akan tetapi dalam beberapa kasus, dokter juga akan melakukan tindakan operasi. Operasi ini berguna untuk memasang pelat atau batang logam guna menyambung atau menyatukan tulang yang patah tersebut. \n\n Tulang yang patah ini bisa tersambung kembali. Namun perlu waktu untuk proses penyembuhannya. Biasanya proses penyembuhan memerlukan waktu mulai 6 hingga 8 bulan tergantung usia dan kondisi kesehatan tubuh Sahabat Hermina. \n\n Penanganan Patah Tulang Setelah Mendapatkan Tindakan Dari Dokter \n\n Setelah mendapatkan tindakan medis yang tepat dari dokter, selanjutnya Sahabat Hermina juga perlu memahami bagaimana penanganan selanjutnya. Terutama yang berkaitan dengan merawat luka pada tulang yang patah. \n\n Untuk kebutuhan perawatan fraktur biasanya para dokter akan memeriksa apakah terjadi tanda-tanda infeksi atau tidak. Terutama untuk pasien yang mendapatkan penanganan berupa operasi. Guna meminimalisir dan menghilangkan rasa sakit, dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit juga pembengkakan. \n\n Lalu bagi Sahabat Hermina yang mendapatkan penanganan patah tulang dengan cara pemasangan gips maka langkah untuk perawatan adalah dengan banyak istirahat. Selain itu ada baiknya Sahabat Hermina tidak mengangkat beban yang berat terlebih dahulu dan hindari gips terkena air. Terapkan ini hingga dokter melepaskan gips dari area tulang yang patah tersebut. \n\n Begitu juga jika Sahabat Hermina mendapatkan penanganan dengan cara harus memakai penopang. Sahabat Hermina harus belajar dan membiasakan diri memakai kruk setidaknya sampai dokter melepaskan gips. \n\n Ada beberapa hal penting yang harus Sahabat Hermina ingat saat merawat diri setelah mengalami fraktur. Utamanya jika Sahabat Hermina mendapat penanganan dengan cara pemasangan gips. Sahabat Hermina tak boleh menusukkan apapun pada area antara gips dan anggota tubuh apabila terasa gatal pada area yang tertutup gips. \n\n Solusi terbaik untuk bisa menghilangkan rasa gatal yang muncul adalah dengan meniup udara dingin kedalam gips tersebut. \n\n Demikianlah penanganan tepat untuk patah tulang mulai dari pertolongan pertama, bagaimana tindakan medis dari dokter hingga penanganan setelah tindakan dokter. Bagi Sahabat Hermina yang menemani orang yang sedang mengalami fraktur maka pastikan orang tersebut tetap dalam kondisi sadar. Hingga tiba di rumah sakit dan mendapatkan penanganan dokter. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar Fraktur atau Patah Tulang kepada dokter spesialis di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 25 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Penyakit Maag : Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya Agar Tidak Kambuh Lagi<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina tentu sudah sering mendengar tentang penyakit maag. Penyakit yang juga disebut dengan dispepsia ini berupa rasa nyeri serta tak nyaman pada lambung. Ketidaknyamanan pada lambung tersebut merupakan sebab dari berbagai kondisi dan bukan merupakan sebuah penyakit. Namun merupakan gejala dari suatu penyakit. \n\n Menyembuhkan penyakit ini cukup mudah akan tetapi jika tak ditangani dengan benar malah akan bertambah parah. Jika bertambah parah maka penyakit ini akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itulah penting untuk segera melakukan perawatan ketika gejalanya mulai muncul. \n\n Apa Penyebab Penyakit Maag? \n\n Untuk mengetahui apa penyebab dan gejala dari sakit maag, Sahabat Hermina perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana sebenarnya cara kerja lambung. Lambung merupakan organ tubuh yang akan mencerna setiap makanan setelah Sahabat Hermina mengkonsumsinya. \n\n Proses pencernaan ini dilakukan secara kimiawi dengan bantuan enzim pepsin dan renin yang bercampur dengan asam lambung atau HCL. Apabila ada gangguan maka mukosa akan rusak. Inilah yang menimbulkan rasa nyeri atau sakit. \n\n Jika terjadi secara terus menerus maka asam lambung akan memecah mukosa hingga mengakibatkan munculnya peradangan atau iritasi. Inilah kondisi yang menyebabkan sakit maag. Dengan kata lain, rasa nyeri akibat maag akut disebabkan oleh lapisan mukosa yang bersentuhan dengan asam lambung. \n\n Selain itu, ada juga pemicu lain yang bisa menyebabkan munculnya sakit maag, diantaranya adalah: \n\n ● Kecemasan yang berlebih atau stress \n\n Sebagai manusia, cemas atau stress merupakan hal wajar dan biasa dialami. Namun, lain cerita jika stress dan cemas tersebut terjadi secara berlebihan. Kondisi ini tentunya akan mengganggu kegiatan Sahabat Hermina sehari-hari. \n\n Apalagi jika Sahabat Hermina ternyata memiliki sakit maag. Rasa cemas berlebih dan stress ini akan menjadi pemicu kambuhnya sakit maag yang Sahabat Hermina idap. \n\n ● Makan dengan cepat \n\n Makan dengan cepat, terburu-buru serta dalam kondisi sangat lapar sangat tidak dianjurkan. Pasalnya makan yang terlalu cepat dapat membuat proses pencernaan Sahabat Hermina terganggu. Sehingga akan mengakibatkan munculnya sakit maag. \n\n \n \n Telat Makan \n \n \n Kelebihan berat badan \n \n \n Mengkonsumsi makanan berminyak, berlemak dan pedas. \n \n \n Terlalu banyak mengkonsumsi minuman berkafein dan soda. \n \n \n Mengkonsumsi coklat berlebihan. \n \n \n\n Gejala atau Tanda Sakit Maag \n\n Tanda - tanda atau gejala yang muncul akibat sakit maag tidaklah sulit untuk Sahabat Hermina kenali. Umumnya gejala tersebut seperti: \n\n - Mudah merasa kenyang ketika makan \n\n - Merasa mual \n\n - Perut bagian atas terasa kembung \n\n - Bersendawa \n\n - Merasa nyeri pada ulu hati serta di tengah dada yang seketika muncul setelah makan \n\n - Perut bagian atas terasa panas \n\n Beberapa gejala inilah yang sering muncul pada penderita penyakit maag. Selain itu sakit maag juga bisa memunculkan rasa panas di dalam dada. Hal ini merupakan efek dari naiknya asam lambung ke bagian kerongkongan. \n\n \n\n Komplikasi Yang Dapat Disebabkan Oleh Sakit Maag \n\n \n \n Penyempitan Esofagus \n \n \n\n Penyempitan esofagus terjadi bila seseorang mengalami sakit maag berulang akibat refluks asam. Gejala yang muncul biasanya berupa sulit menelan dan nyeri pada bagian dada. \n\n \n \n Esofagus Barret \n \n \n\n Kondisi ini disebabkan oleh paparan asam lambung di kerongkongan secara terus-menerus, yang menyebabkan perubahan pada sel-sel di lapisan bagian bawah kerongkongan menjadi sel kanker. \n\n \n \n Stenosis Pilorus \n \n \n\n Komplikasi ini terjadi ketika asam lambung menyebabkan iritasi jangka panjang pada lapisan sistem pencernaan. Pilorus adalah jalur antara lambung dan usus kecil. Pada kasus stenosis pilorus, pilorus menjadi parut dan menyempit. Akibatnya, makanan tidak bisa dicerna dengan baik. \n\n \n\n Cara Mengatasi Sakit Maag Agar Tak Kambuh Lagi \n\n Supaya sakit maag tidak kambuh lagi, ada beberapa cara yang bisa Sahabat Hermina lakukan. Cara ini merupakan solusi tepat dan bisa Sahabat Hermina terapkan dengan mudah, disiplin dan sungguh-sungguh. Apa saja cara tersebut? \n\n ● Menjaga dan mengatur pola makan menjadi lebih sehat \n\n Pola makan yang sehat merupakan kunci untuk mengatasi sakit maag yang utama. Oleh karenanya, jika ingin benar-benar terbebas dari sakit ini, Sahabat Hermina harus menjaga dan mengatur pola makan sehari-hari. Misalnya dengan mengubah porsi makan lebih sedikit namun sering. Maksudnya lebih baik Sahabat Hermina makan dengan porsi kecil tetapi lakukan dengan sering. \n\n Kemudian setelah makan, Sahabat Hermina tak boleh langsung berbaring. Setidaknya jika ingin berbaring tunggulah 2 hingga 3 jam setelah makan. Menghindari makanan terlalu pedas, asam, bersoda, kafein dan minuman beralkohol juga sebaiknya Sahabat Hermina hindari. Pasalnya makanan dan minuman tersebut mampu memicu kambuhnya sakit maag. \n\n ● Mengganti kebiasan buruk \n\n Tak hanya pola makan yang harus Sahabat Hermina ubah. Kebiasaan buruk yang sering Sahabat Hermina lakukan sehari-hari juga sebaiknya diganti. Misalnya kebiasaan merokok, mager atau malas gerak, menggunakan pakaian ketat yang dapat menekan lambung dan lain sebagainya. \n\n Kebiasaan buruk ini menjadi pemicu dan bahkan bisa memperparah sakit maag yang Sahabat Hermina derita. \n\n Sebagai gantinya, mulailah jadi pribadi yang aktif. Misalnya dengan rutin berolahraga dan mengimbanginya dengan konsumsi makanan sehat dan seimbang. \n\n ● Mengelola stress \n\n Seperti yang telah dijelaskan diatas, stress juga merupakan pemicu munculnya sakit maag. Oleh karena itu, jika Sahabat Hermina ingin terhindar dari sakit maag, usahakan untuk mengelola stress. Jika Sahabat Hermina sudah terlanjur mengidap penyakit maag dan sering merasa tertekan maka ada baiknya jika Sahabat Hermina mengikuti kelas meditasi. \n\n Bukan hanya itu, Sahabat Hermina juga bisa ikut konseling. Namun apabila sudah melakukan dua cara tersebut namun maag tak juga sembuh, Sahabat Hermina akan dianjurkan untuk melakukan psikoterapi. \n\n ● Istirahat yang cukup \n\n Yang juga tak kalah pentingnya adalah cukup istirahat. Sahabat Hermina harus membiarkan tubuh merasa santai dengan beristirahat. Cara mudahnya adalah dengan tidur yang cukup selama 7 hingga 8 jam setiap malam. Istirahat dan tidur yang cukup ini mampu mengatasi sakit dan gejala maag ringan. \n\n Inilah empat cara yang bisa Sahabat Hermina terapkan jika ingin sakit maag tak kambuh lagi. Yang perlu Sahabat Hermina perhatikan adalah jika sakit maag tak juga sembuh atau malah semakin parah maka segera periksa ke dokter. Supaya Sahabat Hermina bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan tak memperburuk gejalanya. \n\n Sahabat Hermina dapat berkonsultasi seputar Penyakit Maag kepada dokter spesialis di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 19 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
Menjaga Kesehatan Ginjal pada Anak<\/a><\/h3>
Fungsi Ginjal Dalam Tubuh \n\n Ginjal adalah dua organ berbentuk bulat lonjong (oval) menyerupai kacang yang terletak di bagian belakang rongga perut. Ukuran ginjal orang dewasa pada umumnya memiliki ketebalan 3 cm, lebar 6 cm, dan panjang sekitar 11-12 cm. Struktur dalam ginjal akan tumbuh dan berkembang sampai pada usia 6-12 tahun Sedangkan perkembangan struktur luar dan pembuluh darah ginjal akan terhenti pada usia 17-21 tahun. Kedua ginjal bertugas untuk menyaring racun, membuang limbah pencernaan (urea dan kreatinin), serta menyeimbangkan kadar elektrolit, seperti natrium dan kalium di dalam aliran darah. Ginjal juga menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengatur tekanan darah dan merangsang produksi sel darah merah. Meski ukuran ginjal relatif kecil, akan tetapi memiliki fungsi yang sangat penting. \n\n \n\n Beberapa Fungsi Penting Ginjal Antara Lain : \n\n \n Pembuangan Limbah Pencernaan: Ginjal membantu menyaring produk limbah dan racun dari tubuh, termasuk kelebihan elektrolit dan produk limbah nitrogen seperti urea. Limbah ini kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui urin. \n Mengatur Keseimbangan Elektrolit: Ginjal membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam aliran darah. Ginjal akan menyerap kembali elektrolit seperti natrium dan kalium yang diperlukan dan mengeluarkan kelebihan elektrolit dalam urin. \n Pengaturan Tekanan Darah: Ginjal memproduksi hormon yang membantu mengatur tekanan darah dengan mekanisme mengecilkan atau melebarkan pembuluh darah. \n Produksi Sel Darah Merah: Ginjal menghasilkan hormon yang disebut erythropoietin (EPO) yang membantu merangsang produksi sel darah merah di sumsum tulang. \n Produksi Vitamin D: Ginjal memproduksi bentuk aktif vitamin D yang membantu mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam darah yang amat penting untuk kesehatan tulang. \n Menjaga Keasaman Darah: Ginjal berperan dalam mempertahankan homeostasis konsentrasi ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3-) di dalam darah. Ginjal dapat membentuk ion bikarbonat dan mengeluarkan ion hidrogen untuk mengatur keseimbangan asam-basa dalam tubuh. \n \n\n \n\n Peran Ginjal Dalam Metabolisme Obat \n\n Proses farmakokinetik obat di dalam tubuh dapat dibagi menjadi beberapa tahapan diantaranya absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi. Hati dan ginjal adalah dua organ yang berperan dalam metabolisme obat. Metabolisme obat adalah proses dimana obat dan zat asing lainnya dipecah oleh enzim tubuh. Sebagian besar obat dimetabolisme oleh hati sementara hanya beberapa obat tertentu saja yang dimetabolisme oleh ginjal. Hati akan memecah obat menjadi bentuk aktif atau memecah obat menjadi metabolit yang lebih sederhana. Ginjal berperan untuk mengeluarkan (ekskresi) obat dan metabolitnya dari tubuh melalui urin. Ginjal membantu memecah obat menjadi komponen aktif dan mengeluarkan sisa metabolit obat melalui urin. Ginjal juga membantu mempertahankan konsentrasi obat tertentu di dalam darah dan mengekspresikannya ketika obat sudah tidak diperlukan oleh tubuh. \n\n \n\n Bagaimana Cara Menjaga Agar Ginjal Tetap Sehat ? \n\n \n Tetap terhidrasi (cukup minum): Motivasi anak Anda untuk cukup minum sepanjang hari agar terhindar dari dehidrasi \n Makan menu makanan yang seimbang: Pastikan anak Anda makan makanan gizi seimbang dengan disertai asupan buah dan juga sayuran untuk menjaga fungsi ginjal tetap sehat \n Berolahraga secara teratur: Aktivitas jasmani yang cukup dan teratur dapat membantu memelihara fungsi ginjal \n Hindari pajanan asap rokok: Ajari anak Anda untuk menghindari asap rokok, karena asap rokok dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal. \n Hindari alkohol: Ajari anak Anda untuk tidak minum alkohol (terutama pada remaja), karena alkohol dapat menyebabkan kerusakan serius pada ginjal. \n Periksa obat sesuai indikasi medis: Pastikan obat apa pun yang diminum anak Anda sudah dikonsultasikan terlebih dahulu kepada tenaga medis (dokter) dan tidak menyebabkan gangguan pada ginjal \n \n\n Adanya Gangguan fungsi ginjal dapat dideteksi dengan pemeriksaan jasmani dan laboratorium tertentu. Tim Dokter dapat menilai kesehatan ginjal ataupun mendeteksi gangguan ginjal pada pasien dan merencanakan penanganannya. Orang tua dapat segera berkonsultasi dengan dokter di Rumah Sakit Hermina terdekat atau Sahabat Hermina juga dapat berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis melalui aplikasi "Halo Hermina." \n\n Referensi: \n\n 1. Aizman RI. Age Transformations of the Kidneys Structure and Function. Heal Educ Public Heal. 2019;2(3):195–8. \n\n 2. Garza A, Park S, Kocz R. Drug Elimination. In: StatPearls [Internet] Treasure Island (FL) [Internet]. StatPearls Publishing; 2022. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547662/ \n\n 3. Nolin TD. Drug Metabolism in Kidney Disease. In: Drug Metabolism in Diseases. 2017. p. 91–113. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 19 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
Penyebab, Gejala dan Cara Pengobatan pada TBC<\/a><\/h3>
Banyak yang keliru karena mengatakan batuk dan TBC adalah penyakit yang sama. Meski sama-sama penyakit batuk, keduanya memiliki perbedaan jauh. TBC (tuberkulosis) adalah penyakit menular dan mematikan dengan tingkat pasien tinggi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, TBC adalah salah satu penyakit infeksi pada paru yang penularannya disebabkan oleh droplet atau percikan ludah. Walau paling sering menyerang paru-paru, penyakit ini juga dapat menyerang kelenjar getah bening, talang belakang, rahim, jantung, sistem saraf pusat dan otak. \n\n Sebagai jenis penyakit menular dan mematikan, TBC ternyata menduduki peringkat kedua di dunia dan Indonesia menduduki peringkat tiga besar di Asia tenggara sebagai negara dengan pasien TBC terbanyak. \n\n \n\n Penyebab, Gejala dan Cara Pengobatan \n\n Indonesia menjadi salah satu negara di Asia yang memiliki jumlah pasien TBC terbanyak. Penularannya yang cepat melalui udara harus membuat Sahabat Hermina dan yang lain waspada karena penyakit ini termasuk mematikan apabila tidak ada pengobatan yang tepat dan cepat. Masa pengobatannya pun lumayan lama dan harus konsisten. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang TBC, berikut adalah fakta yang harus Sahabat Hermina ketahui; \n\n 1. Penyebab \n\n Penyebab terjadinya TBC adalah karena bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. Penularan penyakit ini terjadi ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri tersebut. Bakteri tersebut dikeluarkan oleh penderita TBC saat batuk dan bersin dalam bentuk percikan lendir. \n\n Perlu Sahabat Hermina ketahui bahwa orang yang terinfeksi bakteri tersebut bisa saja tidak langsung menularkannya pada orang lain dengan cepat. Peluang besar yang menyebarkan bakteri tersebut pada orang lain adalah orang dengan TBC paru aktif. \n\n 2. Gejala \n\n Pada umumnya gejala yang nampak dari penyakit ini adalah batuk berkepanjangan yang diderita oleh pasien TBC. Batuknya berbeda dengan batuk biasa karena durasinya yang lama. Selain itu terdapat gejala lain yang harus Sahabat Hermina waspadai diantaranya adalah; \n\n \n \n Batuk berdarah \n \n \n Nyeri di dada \n \n \n Sesak nafas \n \n \n Batuk yang berlangsung lama sekitar 3 minggu atau lebih \n \n \n Mudah lelah \n \n \n Berat badan turun drastis \n \n \n Kehilangan nafsu makan \n \n \n Demam \n \n \n Menggigil \n \n \n Berkeringat di malam hari \n \n \n\n \n\n 3. Faktor Risiko \n\n Setiap orang berpeluang terkena penyakit menular dan mematikan ini. Bahkan penderita penyakit TBC bisa berasal dari anak-anak. Melihat keadaan yang demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit ini. \n\n Oleh sebab itu, penting bagi Sahabat Hermina untuk mengetahui apa saja faktor risikonya, karena meski memiliki satu saja bukan berarti Sahabat Hermina langsung terkena TBC. Faktor risiko tersebut hanya kondisi yang dapat memperbesar peluang Sahabat Hermina terkena TBC. \n\n Berikut adalah faktor risiko yang harus Sahabat Hermina ketahui; \n\n \n \n Orang yang memiliki imun rendah, memiliki riwayat penyakit diabetes dan pengidap HIV. \n \n \n Orang yang berdekatan atau yang merawat penderita TBC. \n \n \n Orang yang melakukan kontak langsung dengan penderita. \n \n \n Orang yang tinggal di lingkungan yang kurang bersih dan sistem ventilasi yang buruk. \n \n \n Perokok aktif \n \n \n Orang yang mengkonsumsi alkohol berlebihan \n \n \n Orang yang menjalani pengobatan kanker \n \n \n Dokter atau orang yang perawat yang merawat pasien TBC. \n \n \n Orang yang mengonsumsi narkoba. \n \n \n Orang yang datang ke tempat yang memiliki tingkat wabah TBC tinggi. \n \n \n Orang yang mengonsumsi obat yang digunakan untuk mengobati penyakit autoimun. \n \n \n\n \n\n 4. Cara Pengobatan \n\n Walau tergolong mematikan, TBC dapat disembuhkan dengan menjalani pengobatan yang tepat dan sesuai aturan yang diberikan dokter. Masa pengobatan penyakit ini berlangsung selama 6-12 bulan dan harus rutin mengkonsumsi obat TBC serta tidak boleh berhenti walau seharipun. \n\n 5. Komplikasi \n\n Apabila penderita TBC tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat bisa menyebabkan hal yang buruk. Bakteri yang menyerang paru-paru dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain. Berikut adalah komplikasi yang mungkin timbul akibat penyakit TBC ini jika tidak ada penanganan yang cepat; \n\n \n \n Sakit punggung \n \n \n Pembengkakan selaput otak (meningitis) \n \n \n Masalah pada hati dan ginjal \n \n \n Kelainan pada jantung (tamponade jantung) \n \n \n Kerusakan pada sendi \n \n \n\n \n\n 6. Risiko Resistensi Anti Tuberkulosis \n\n Umumnya setelah menjalani pengobatan beberapa minggu pasien akan merasa lebih baik. Namun, kondisi seperti ini sebenarnya harus diwaspadai karena bukan berarti menandakan bakteri TBC telah hilang. Oleh karena itu, setelah menjalani pengobatan intensif, pasien harus tetap menjalani pengobatan hingga penyakit ini benar-benar tuntas. \n\n Apabila pengobatan berhenti di tengah jalan atau tidak tuntas, maka bakteri TBC dapat aktif kembali bahkan lebih ganas dan dapat menyerang bagian tubuh yang lainnya. Pemakaian obat yang tidak tuntas ini juga dapat menyebabkan bakteri kebal terhadap antibiotik. Kondisi tersebut sering disebut TB MDR dan biasanya akan lebih mempersulit masa pengobatan karena semakin sedikit anti tuberkulosis yang dapat melenyapkan bakteri ini. \n\n Sedemikian mengerikan TBC ini membuat Sahabat Hermina dan yang lain harus lebih waspada, utamanya jika telah terkena dan menghentikan masa pengobatan di tengah jalan. Oleh karena itu, lebih baik menyelesaikan pengobatan TBC secara tuntas, menjaga lingkungan dengan baik dan menjalani pola hidup sehat agar tidak mudah terkena dan tertular bakteri tuberkulosis. Jika salah satu keluarga ada yang terkena TBC Sahabat Hermina disarankan untuk melakukan screening untuk mencegah penularan lebih meluas. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar penyakit TBC kepada dokter spesialis Paru di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina melalui aplikasi halo hermina. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 13 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
Muncul Spot di Wajah? Jangan Khawatir, Berikut Penyebab Flek Hitam dan Cara Mengatasinya<\/a><\/h3>
Wajah bersih, cantik dan bebas kerutan merupakan dambaan setiap wanita. Namun tidak jarang muncul noda yang mengurangi keindahannya. Banyak penyebab flek hitam yang sangat mengganggu kecantikan. Namun dengan penanganan yang tepat pada masalah ini, masalah ini bisa segera teratasi sehingga kulit wajah kembali bersih dan cantik. \n\n Masalah pada wajah ini bisa dialami oleh semua usia, terutama bagi yang sering beraktifitas di luar rumah dan terkena paparan sinar matahari langsung. Meski sudah menggunakan sunblock, ternyata flek hitam masih bisa muncul kapan saja. \n\n \n\n Penyebab Flek Hitam \n\n Perlindungan yang optimal dan perawatan kulit secara rutin dengan menggunakan produk terpercaya dapat menjaga elastisitas dan melindungi wajah. Dengan demikian flek hitam tidak mudah muncul. Warna yang tidak merata ini timbul karena kulit menyerap sinar ultraviolet dari matahari. Karena itu memberi perlindungan merupakan langkah yang paling tepat. \n\n Selain sinar matahari, pigmentasi atau proses pewarnaan kulit secara alami juga sangat berpengaruh sehingga muncul flek hitam. Setiap kulit mempunyai pigmen alami yang akan menentukan warna. Melamin merupakan jenis yang menyebabkan muncul flek hitam karena keberadaannya tidak merata. \n\n Penyebab lainnya adalah genetik. Seseorang yang mempunyai keluarga dengan kondisi pigmentasi tidak merata, maka berpotensi mengalami hal yang sama. Kondisi alami ini bisa menyebabkan muncul pigmen pada usia tertentu. \n\n Berikutnya tingkat kecerahan kulit. Seseorang yang mempunyai kulit dengan warna terang akan terlihat lebih mudah muncul flek hitam. Hal ini terjadi karena kedua warna yang kontras menyebabkan mudah terlihat meski sebenarnya tingkat munculnya flek belum parah. \n\n Bukan hanya mengganggu kecantikan, flek hitam pada beberapa titik wajah bisa menyebabkan rasa kurang percaya diri. Menutupnya dengan kosmetik merupakan cara paling cepat untuk menghilangkan flek hitam. \n\n Akan tetapi cara ini tidak dapat dilakukan secara terus menerus. Menutup bagian wajah dengan kosmetik dalam waktu lama dapat menyebabkan pori-pori tersumbat. Resikonya produksi minyak, keringat dan kotoran tidak dapat keluar dan beresiko muncul jerawat. \n\n \n\n Cara Mengatasi Flek Hitam \n\n Penanganan flek hitam oleh dokter merupakan cara yang paling tepat. Dengan menggunakan prosedur dan teknologi modern, maka dapat diketahui penyebab dan teknik menghilangkan flek hitam yang paling tepat. \n\n Menjamurnya klinik kecantikan mendorong munculnya bermacam teknik dalam mengembalikan kecantikan kulit wajah. Kini, siapa saja bisa memiliki wajah cantik, bersih dan bebas dari flek hitam. Karena ditangani oleh tenaga profesional dalam bidangnya, prosesnya aman dan terjamin. Apa saja cara menghilangkan flek hitam? \n\n 1. Menggunakan krim \n\n Krim kecantikan yang dikeluarkan oleh klinik, dokter kecantikan atau rumah sakit sudah teruji secara klinis. Formulanya disesuaikan dengan kondisi kulit pasien. Sebelum membuat resep, dokter akan memeriksa secara detail terlebih dulu. Karena masalah kulit masing-masing orang berbeda, tidak bisa sembarangan menggunakan krim dokter yang cocok bagi orang lain. \n\n 2. Chemical peeling \n\n Chemical peeling merupakan teknologi mutakhir dalam bidang kecantikan. Dengan menggunakan zat kimia tertentu, sel kulit mati yang mengalami pigmentasi berlebih akan diangkat dengan lembut. \n\n Proses ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman. Perawatan chemical peeling secara rutin dapat lebih cepat mengikis sel kulit mati yang menumpuk dan menimbulkan flek. \n\n 3. Laser \n\n Teknik menghilangkan flek menggunakan laser memberi hasil lebih cepat daripada penggunaan krim atau chemical peeling. Jenis laser yang digunakan khusus untuk kecantikan. Cara kerjanya dengan menghancurkan pigmen berlebih tersebut. Selain itu juga mengikis lapisan kulit berwarna gelap sehingga muncul dengan warna lebih terang. \n\n Teknik laser ini menjadi pilihan banyak orang untuk mendapatkan kembali kulit wajah yang bersih tanpa adanya flek hitam. Apapun penyebab flek hitam dapat teratasi dengan teknik laser. Hal yang perlu mendapat perhatian adalah beberapa orang sangat sensitif terhadap jenis laser tertentu sehingga bisa timbul bengkak, warna merah atau lainnya. \n\n 4. Cryosurgery \n\n Cara berikutnya ini dengan menggunakan cairan nitrogen yang dimasukkan pada bagian kulit yang mengalami flek hitam. Bagian kulit akan mengalami proses pengelupasan dan muncul kulit dengan warna lebih terang. \n\n Proses ini aman dan dapat mengatasi flek dalam waktu singkat. Namun sebelum melakukannya, harus melalui pemeriksaan dokter karena ada yang kurang cocok dengan cryosurgery. \n\n 5. Mikrodermabrasi \n\n Mikrodermabrasi merupakan perawatan kulit wajah menggunakan alat khusus dan hanya boleh dilakukan oleh dokter kecantikan. Untuk menghilangkan permukaan kulit wajah yang mempunyai warna lebih gelap, dokter akan menggunakan alat abrasif. Teknik ini cukup nyaman dan aman bagi semua jenis kulit. \n\n Dengan mengetahui penyebab flek hitam dan cara mengatasinya, kini semua orang bisa mempunyai kulit yang bersih terawat. Perkembangan teknologi dalam bidang kecantikan merupakan terobosan untuk mengembalikan kesehatan kulit wajah dan rasa percaya diri. Pemilihan tempat perawatan kecantikan yang tepat sangat menentukan hasil dan kepuasan Sahabat Hermina. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi Flek hitam kepada dokter spesialis Kulit dan Kelamin di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina melalui aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 29 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Penyebab dan Gejala Penyakit Polio<\/a><\/h3>
Polio merupakan jenis penyakit yang perlu diwaspadai. Selain akibatnya fatal, juga dapat cepat menular dan menyerang semua usia, namun penularan paling cepat pada anak di bawah usia 5 tahun. Pasien bisa mengalami gangguan syaraf, pernapasan sampai lumpuh permanen karena penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus tersebut. \n\n \n\n \n\n Tindakan preventif sangat diperlukan mengingat virus penyebab penyakit ini sangat mudah menyebar. Polio merupakan salah satu jenis penyakit yang perlu diwaspadai karena dampaknya bagi penderita sangat berbahaya. \n\n \n\n Penyebab \n\n Sampai saat ini tindakan pencegahan dengan memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang penyakit satu ini masih terus dilakukan. Virus yang menyebabkan Polio sangat mudah menyebar melalui mulut dan pernapasan, kemudian menyebar ke seluruh tubuh lewat aliran darah. \n\n Anak-anak yang bermain bersama penderita sangat mudah terjangkit. Kontak langsung dengan pasien, penggunaan alat makan bergantian, maupun percikan air liur bisa menjadi perantara penyebaran virus. Kelompok berikut ini sangat rentan terjangkit dan menderita polio: \n\n \n \n Orang yang tinggal di daerah kurang higienis atau mempunyai sanitasi buruk \n \n \n Ibu hamil \n \n \n Petugas kesehatan \n \n \n Keluarga yang salah satu anggotanya terjangkit \n \n \n Melakukan perjalanan ke daerah terjangkit \n \n \n\n \n\n Gejala \n\n Penyakit yang disebabkan oleh virus ini seringkali tidak disadari oleh pasien. Pada awal terjangkit dan perkembangan virus di dalam tubuh, belum muncul tanda. Hal yang menjadikan penanganannya tidak jarang terlambat. Pasien baru menyadari telah terjangkit penyakit setelah terjadi infeksi yang bisa menimbulkan dampak buruk dan menurunnya kondisi kesehatan. \n\n Sedangkan dari saat masuk, berkembang dan mengalami infeksi, pasien sangat mungkin menularkannya pada orang lain. Orang di sekitar pun tidak bisa langsung mengantisipasi karena memang tidak ada tanda yang ditunjukkan oleh pasien. Berdasarkan gejalanya, ada dua jenis penyakit polio: \n\n \n \n Non paralisis \n \n \n\n Jenis pertama ini termasuk kurang berbahaya karena dapat sembuh sendiri setelah penderita mengalami sakit selama 1-10 hari. Selain itu, non paralisis juga tidak menimbulkan dampak kelumpuhan. Gejala penyakit cukup lama muncul dari hari pertama virus masuk ke tubuh, yaitu sekitar 6-20 hari. Pasien biasanya mengalami: \n\n \n \n Demam \n \n \n Radang pada tenggorokan \n \n \n Sakit kepala \n \n \n Mati rasa pada bagian lengan atau tungkai \n \n \n Muntah \n \n \n Otot lemah \n \n \n Kaku pada leher dan sebagian punggung \n \n \n\n \n \n Paralisis \n \n \n\n Jenis kedua ini perlu diwaspadai karena dapat berdampak fatal. Pasien bisa mengalami lumpuh bagian saraf, otak dan tulang belakang secara permanen. Berbeda dengan jenis non paralisis, yang kedua ini cukup cepat terdeteksi karena pada masa 1 minggu sudah muncul gejala. Tanda serangan penyakit tersebut adalah: \n\n \n \n Tungkai dan lengan terasa lemah \n \n \n Reflek pada bagian tubuh hilang \n \n \n Otot tegang dan terasa nyeri \n \n \n\n Pasien yang segera mendapat pertolongan dokter kemungkinan untuk selamat dari kelumpuhan sangat besar. Pada saat pemeriksaan dokter tidak hanya memeriksa fisik, tetapi juga dengan beberapa sampel, seperti pada dahak, tinja dan cairan yang ada di otak. \n\n Sampai saat ini polio merupakan jenis penyakit yang diwaspadai karena belum ada obat efektif untuk menyembuhkannya. Sebagai pertolongan awal, dokter akan meminta pasien untuk memperbanyak minum dan memberikan beberapa jenis obat. Obat tersebut bukan untuk menyembuhkan namun mengatasi gejala yang muncul. \n\n Jenis yang diberikan bisa berupa anti biotik, pereda nyeri dan anti spasmodik yang berfungsi sebagai pelemas otot. Untuk mengatasi pasien yang mengalami gangguan pernafasan, tindakan yang dilakukan adalah dengan memasang alat bantu pernapasan. \n\n \n\n Cara Pencegahan Penyakit Polio \n\n Dampak yang bisa diderita oleh pasien polio sangat fata. Karena itu tindakan menghindari dan mencegah terjadinya penyebaran virus sangat penting. Permasalahan polio masih menjadi isu yang menarik perhatian banyak pihak. Selain kampanye kesehatan melalui Pekan Imunisasi Nasional (PIN), tindakan pencegahan sering dilakukan, yaitu dengan pemberian vaksin. \n\n Tujuan pemberian vaksin untuk meningkatkan kekebalan tubuh sehingga virus pembawa polio tidak mudah menyerang. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar pencegahan Penyakit Polio kepada dokter spesialis Anak di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 18 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Apakah Benjolan Yang Timbul Secara Tiba Tiba Berbahaya ?<\/a><\/h3>
Ketika melihat ada bagian tubuh yang tiba-tiba timbul benjolan banyak yang langsung panik dan menduga penyebabnya. Padahal ada benjolan yang berbahaya dan tidak. Namun tanda ini jangan diabaikan. Benjolan yang muncul bisa berupa sinyal bahwa ada organ tubuh yang tidak bekerja secara baik. \n\n Ketika mendapatkan benjolan pada tubuh, sebaiknya jangan panik. Kepanikan justru dapat mengganggu kesehatan yang disebabkan karena tidak bisa tidur atau turunnya nafsu makan dan daya tahan tubuh. \n\n Deteksi Benjolan yang Muncul Secara Tiba-tiba \n\n Benjolan disebut juga dengan istilah tumor dan bisa muncul pada semua bagian, baik di punggung, tangan, leher maupun lainnya. Timbulnya benjolan dapat terjadi karena adanya cedera, infeksi, radang dan pertumbuhan sel yang abnormal. \n\n Deteksi paling akurat dilakukan oleh dokter setelah memeriksa menggunakan alat tergantung dari kondisinya. Sebaiknya segera datang ke pusat kesehatan setelah menemukan adanya bagian tubuh yang kurang wajar. Namun untuk antisipasi awal, bisa melakukan deteksi dengan memperhatikan kondisi benjolan tersebut. Berikut cara membedakan benjolan berbahaya atau tidak. \n\n 1. Waktu muncul \n\n Pada beberapa anak ketika lahir ada bagian tubuh yang mengalami benjolan bawaan. Jika tidak bertambah besar, biasanya tidak berbahaya. Kondisi ini dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama hemangioma. \n\n Benjolan bawaan lahir akan mengecil dan hilang bersama dengan pertumbuhan anak. Namun sebagai antisipasi dan menjadikan pikiran tidak khawatir, bisa memastikan dengan melakukan intensif pada dokter atau klinik. \n\n 2. Penyebab \n\n Benjolan dapat diketahui berbahaya atau tidak berdasarkan penyebabnya. Pada bagian tubuh yang terbentur atau jatuh dan mengalami memar, tidak jarang menyebabkan benjol. Benjolan seperti ini tidak berbahaya. Rasa sakit akan hilang bersamaan dengan hilangnya benjolan tersebut. Yang perlu dilakukan adalah menghilangkan rasa sakit dengan mengompresnya. \n\n 3. Infeksi \n\n Tidak jarang setelah terjadi benjolan akan mengalami infeksi dan mengeluarkan nanah. Hal ini menandakan adanya luka yang mungkin tidak terlihat. Sebaiknya segera mengatasi infeksi tersebut dengan mengonsumsi antibiotik. \n\n Jenis benjolan yang diikuti dengan munculnya nanah biasa disebut bisul atau abses. Jika sudah meluas dan infeksi menjalar,dokter akan melakukan pembedahan kecil untuk membersihkan dan mengobati luka tersebut. Pengobatan ini cukup mudah dan cepat, jadi bagi yang mengalami infeksi, selama cepat tertangani, tidak akan menimbulkan dampak buruk pada kesehatan. \n\n 4. Karakteristik \n\n Berdasarkan karakteristiknya, ada dua jenis benjolan. Pertama benjolan tersebut jika dipegang terasa keras dan kasar. Selain itu, bagian tubuh yang mengalami benjolan sudah bergerak dan menimbulkan rasa sakit. Permukaannya kasar dan tumbuh dengan cepat. Jenis benjolan ini termasuk kategori berbahaya. Karena itu sebaiknya segera memeriksakan ke dokter. \n\n Sebaliknya, beberapa benjolan ketika disentuh tetap terasa lembut seperti bagian kulit lainnya. Bagian yang mengalaminya masih mudah untuk bergerak. Jika terasa sakit, biasanya karena benturan yang menyebabkan benjolan tersebut muncul. Setelah beberapa hari, akan mengecil dan akhirnya hilang meski tanpa pengobatan. \n\n 5. Gejala \n\n Gejala atau kondisi yang menyertai munculnya benjolan dapat menjadi tanpa apakah berbahaya atau tidak. Pada kondisi yang disebabkan oleh kanker atau terjadinya kerusakan sel, benjolan yang muncul disertai beberapa tanda. \n\n Penderita biasanya akan mengalami lemah berkepanjangan, lesu, demam dan penurunan berat badan. Tidak jarang akan kehilangan nafsu makan. Gejala ini menjadi indikasi bahwa benjolan tersebut merupakan kanker yang harus segera mendapat penanganan sebelum menyebar. \n\n Selain kanker, benjolan juga bisa muncul akibat penumpukan kelenjar, seperti pada getah bening yang cukup berbahaya. Kewaspadaan diri sendiri terhadap munculnya benjolan bisa mempermudah penyembuhan serta mendeteksi penyebabnya. \n\n Pengetahuan tentang cara membedakan benjolan berbahaya dan tidak penting untuk mengantisipasi agar gangguan kesehatan dapat segera diatasi. Jika menemukan adanya benjolan pada bagian tubuh, sebaiknya segera melakukan deteksi sendiri dengan memperhatikan gejala dan rasa serta akibat yang timbul. \n\n Berbahayakah Benjolan yang Muncul Tiba-tiba \n\n Biasanya benjolan yang berbahaya tidak muncul serta merta, tetapi dimulai dengan adanya tanda pada bagian tubuh tertentu. Jenis benjolan berbahaya ketika muncul tidak langsung besar, tetapi dari kecil yang kemudian volumenya bertambah. Ketika menemukan benjolan pada bagian tubuh, sebaiknya segera mencari tahu penyebabnya. \n\n Sebaliknya, benjolan yang tidak berbahaya dapat muncul secara langsung besar, seperti pada kasus memar akibat benturan. Karena itu dengan memperhatikan kemunculannya, dapat memprediksi apakah berbahaya atau tidak. \n\n Karena munculnya dari kecil dan membesar, tidak jarang pasien kurang memperhatikan dan tidak segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Ini yang menyebabkan banyak kasus terlambat untuk mendapatkan penanganan medis. Sebaiknya, selalu memperhatikan bagian tubuh, perubahan rasa dan indikasi yang muncul. Semakin cepat pengobatan, mudah untuk sembuh. \n\n Benjolan yang muncul tiba-tiba biasanya memang tidak berbahaya. Namun tidak ada salahnya segera mengatasi jika menemukannya. Penyembuhan dari kondisi ini tergantung dari penyebabnya. Karena itu sangat penting untuk segera mencari tahu sehingga bisa melakukan pengobatan yang tepat. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar benjolan yang mengganggu kepada dokter Spesialis Bedah di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 18 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Segudang Manfaat Akupunktur Bagi Kesehatan<\/a><\/h3>
Teknik pengobatan dalam dunia medis kini semakin beragam. Tidak hanya harus menggunakan obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit tertentu, pengobatan dengan cara tradisional yang distandarisasi medik pun dapat digunakan. Salah satunya adalah teknik akupunktur. Akupunktur sendiri adalah praktik pengobatan tradisional dari Tiongkok yang menggunakan jarum tipis yang ditusukkan ke titik-titik tertentu pada tubuh, sedangkan akupunktur medik adalah adaptasi teknik akupunktur berdasarkan pengetahuan medik seperti anatomi, biologi seluler, fisiologi, patologi dan berbasis bukti. Pada akupunktur medik selain jarum dapat digunakan moda lain seperti termal, listrik, laser, suara, dan tanam benang. \n\n Perbedaan akupuntur klasik dan akupuntur medik adalah pada dasar diagnosanya, cara pemeriksaan, dan teknik terapinya \n\n\n \n \n \n Jenis \n \n \n Akupunktur Klasik \n \n \n Akupunktur Medik \n \n \n \n \n Dasar Diagnosa \n \n \n Tiga unsur (Qi, Xue, Jing), \n\n 5 organ dan ketidak seimbangan nya \n \n \n Berdasarkan biologi seluler, anatomi, fisiologi, patogenesis dan patofisiologi \n \n \n \n \n Pemeriksaan \n \n \n 4 cara pemeriksaan, pemeriksaan nadi dan lidah \n \n \n Berdasarkan pemeriksaan medik (Anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan pencitraan \n \n \n \n \n Teknik terapi \n \n \n Berdasarkan sindrom ketidakseimbangan, menguatkan, melemahkan \n \n \n Berdasarkan biologi seluler, anatomi, fisiologi dan patogenesa/patofisiologi serta berbasis bukti (EBM, evidence base medicine) \n \n \n \n\n\n \n\n Titik Akupunktur dalam Pengobatan \n\n Berbeda dengan pengobatan medis konvensional yang lebih banyak menggunakan obat-obatan, teknik akupunktur berfokus pada titik tertentu. Titik Akupunktur adalah titik yang terletak di lokasi tertentu yang mempunyai kekhasan tahanan listriknya lebih rendah, muatan listriknya lebih tinggi, biasanya banyak terdapat saraf Aδ. Dokter spesialis akupunktur setelah mendiagnosa suatu penyakit atau kondisi tertentu akan memilih titik-titik akupunktur tertentu untuk merangsang sitokin/neurotransmiter tertentu yang terlibat pada penyakit atau kondisi tersebut. Perangsangan dapat menggunakan jarum halus, termal/panas, listrik/elektro, suara/sono, laser dan dengan penanaman benang. \n\n Akupunktur medik berkembang pesat seiring berkembangannya ilmu biologi seluler sekitar tahun 1980 an, WHO atau badan kesehatan dunia tahun 2002 dalam Acuuncture: Review and analysis of reports on controlled clinical trial mengklasifikasikan 4 kelompok penyakit-penyakit yang dapat diterapi akupunktur, meskipun sekarang lebih banyak yang dapat diterapi akupunktur beserta dengan bukti-buktinya. \n\n Akupunktur medik berperan pada pengendalian nyeri, baik nyeri yang sederhana maupun nyeri yang kompleks seperti pada nyeri kanker. \n\n Akupunktur medik juga berperan pada kasus-kasus saraf dengan mempengaruhi neurotransmitter, pada kasus-kasus fungsional dengan mempengaruhi neurotransmitter, sitokin, dan hormon. \n\n Akupunktur medik pada program perencanaan kehamilan juga bekerja melalui regulasi hormonal, mempengaruhi fungsi-fungsi organ reproduksi wanita maupun pria lewat neurotransmiter dan sitokin serta hormon. \n\n \n\n Prosedur Akupunktur \n\n Tertarik menggunakan teknik akupunktur, tidak ada persiapan khusus yang harus disiapkan. Sahabat Hermina hanya perlu datang ke klinik akupunktur yang dilakukan oleh seorang dokter yang menguasai akupunktur medik, kenapa seorang dokter karena dalam pendidikan dokter dipelajari apa yang ada di bawah titik akupunktur sehingga seharusnya risiko tertusuk nya organ dalam atau struktur-struktur penting tidak akan terjadi. \n\n Prosedur yang dilakukan pada umumnya sama seperti mengunjungi dokter lainya, dilakukan tanya jawab atau anamnesa, ditanyakan keluhan utama dan keluhan-keluhan lainya dan pemeriksaan, kemudian dokter akan menentukan diagnosa dan rencana terapi akupunktur. Kemudian dokter akan menjelaskan prosedur terapi akupunktur, risiko efek samping, ditanyakan riwayat pernah diakupunktur atau belum, jika sudah pernah adakah masalah setelah diakupunktur. \n\n Jika pasien sudah mengerti dan paham serta setuju apa yang akan dilakukan maka dimintakan persetujuan pasien dalam bentuk tanda tangan. \n\n Pada saat tindakan pasien akan diposisikan terlentang, terlungkup, miring atau duduk tergantung kondisi pasien dan titik yang akan digunakan. Sebaiknya titik yang akan ditusuk dalam keadaan tidak tertutup apapun untuk mencegah berubahnya posisi jarum, jikalau mau ditutup biasanya dengan kain halus yang bersih agar tidak menekan jarum. \n\n Dokter akan mencuci tangan, melakukan tindakan a dan antisepsis dengan swab alkohol pada tempat-tempat yang akan ditusuk jarum, dokter akan menempatkan jarum pada area reseptor yang akan terasa oleh pasien seperti pegal atau kesemutan, jika ada nyeri dokter akan memperbaiki posisi jarum sampai tidak nyeri, perlu diingat jarum akupuntur sangat halus, diameternya lebih kecil dari jarum suntik bahkan diameternya lebih kecil dari jarum jahit/pentul. Jika diperlukan perangsangan listrik atau termal maka jarum akan dihubungkan dengan alat elektrostimulator atau dipanaskan. \n\n Setelah tercapai waktu terapi, biasanya 20-30 menit, jarum akan dicabut dengan memperhatikan perdarahan yang terjadi sebagai efek samping. \n\n \n\n Manfaat Akupunktur Medik \n\n Mekanisme kerja akupunktur medik dengan merangsang sistem saraf, sistem endokrin/hormon, dan sistem imun. Ketiga sistem tersebut dipengaruhi oleh neurotransmitter dan sitokin. \n\n Akupuntur medik bekerja secara lokal, segmental setinggi persarafan tulang belakang, dan sentral atau sistemik yang dipengaruhi oleh otak. Seperti diketahui pusat-pusat emosi terletak di otak sehingga dapat dipengaruhi akupunktur medik. \n\n Acuuncture: Review and analysis of reports on controlled clinical trial(2002) menyebutkan penyakit-penyakit yang dapat diterapi, yaitu: \n\n \n \n Efek samping radioterapi/kemoterapi \n \n \n Rhinitis alergi/alergi hidung \n \n \n Kolik bilier/empedu \n \n \n Depresi \n \n \n Dismenore/nyeri haid \n \n \n Dyspepsia/gastritis/maag \n \n \n Nyeri wajah \n \n \n Nyeri kepala \n \n \n Hipertensi-hipotensi \n \n \n Nyeri lutut \n \n \n Nyeri pinggang \n \n \n Leukopenia \n \n \n Mual Muntah-morning sickness \n \n \n Nyeri leher \n \n \n Nyeri gigi dan rahang \n \n \n Nyeri bahu \n \n \n Nyeri post operasi \n \n \n Kolik ginjal \n \n \n Rheumatoid arthritis \n \n \n Sciatica \n \n \n Stroke \n \n \n Infertilitas wanita dan pria \n \n \n Dan lain-lain \n \n \n\n \n\n Risiko Menggunakan Akupunktur \n\n Hingga saat ini teknik akupuntur terbilang sebagai pengobatan yang aman dan jarang menimbulkan masalah yang serius baik saat prosedur atau pasca pengobatan jika dikerjakan secara benar oleh yang terlatih, terutama oleh dokter. Jika tidak dilakukan dengan benar dan orang yang ahli, dapat menyebabkan efek yang berbahaya diantaranya adalah sebagai berikut; \n\n \n \n Mudah terjadi infeksi akibat dari penggunaan jarum dan teknik yang tidak steril \n \n \n Muncul perdarahan masif dan rasa sakit hebat pada tempat dimana jarum ditusukkan \n \n \n Apabila jarum ditusukkan terlalu dalam dan arah yang salah juga dapat membahayakan organ dalam (hati, jantung, paru-paru, usus, ginjal dan lain-lain). Bisa juga menyebabkan masalah pada pembuluh darah dan saraf tepi. \n \n \n Adanya cedera pada sistem saraf pusat. \n \n \n\n Terpenting adalah Sahabat Hermina harus melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan menggunakan pengobatan akupunktur. Apakah kondisi kesehatan Sahabat Hermina sesuai atau tidak dengan pengobatan tersebut. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar pengobatan Akupunktur kepada dokter spesialis Akupunktur di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 29 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
9 Tips Mengatasi Sakit Pinggang di Rumah<\/a><\/h3>
\n\n \n\n Sakit pinggang memang ditandai dengan kemunculan rasa sakit di bagian punggung bawah atau samping. Kondisi tersebut dapat dipicu oleh banyak faktor mulai dari usia yang bertambah, terlalu lama duduk, kehamilan, kelebihan berat badan, jarang berolahraga atau kebiasaan mengangkat beban berat. \n\n Di samping itu, sakit pinggang juga dapat terjadi karena adanya kondisi kesehatan atau penyakit tertentu. Contohnya stenosis spinal, saraf kejepit, skoliosis, radang sendi, dismenore, cedera tulang belakang, dan infeksi ginjal atau saluran kemih. \n\n Gejala sakit pinggang juga umumnya disertai dengan keluhan lain mulai dari pinggang yang terasa kaku bahkan sulit untuk digerakkan. Pada kasus ringan, sakit pinggang dapat ditangani di rumah dengan cara sederhana. \n\n \n\n Cara Mengatasi Sakit Pinggang di Rumah Dengan Ampuh \n\n Supaya sakit pinggang yang dirasakan tidak berlarut-larut, lebih parah sampai mengganggu aktivitas, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan. Berikut diantaranya: \n\n 1. Mengompres dengan Air Dingin Atau Hangat \n\n Mengkompres area pinggang yang sakit dengan air dingin bisa membantu mengurangi peradangan atau cedera ringan. Caranya sendiri cukup sederhana. Anda bisa membungkus es dengan plastik. Kemudian, bisa menempelkannya di bagian pinggang yang sakit kurang lebih 20 menit. Lakukan hal ini secara rutin 2-3 hari. \n\n Kalau rasa nyeri masih hilang timbul lebih dari 3 hari, Anda dapat mengganti kompresnya dengan air hangat supaya meredakan otot yang tegang serta melancarkan aliran darah. Di samping itu, dianjurkan juga untuk mandi dengan air hangat agar memberikan efek relaksasi. \n\n 2. Berolahraga Secara Teratur \n\n Cara mengatasi sakit pinggang berikutnya adalah dengan berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik bisa memperkuat otot serta meningkatkan kelenturan tubuh di area pinggang. Nantinya, gejala sakit pinggang akan reda dan mencegahnya timbul kembali. \n\n Jika sakit pinggang tidak terlalu terasa berat lagi, bisa mencoba olahraga ringan lainnya seperti renang, yoga, atau jalan santai. Jenis olahraga ini baik dan aman dilakukan saat mengalami sakit pinggang, karena tidak terlalu banyak membebani persendian. \n\n 3. Memperhatikan Posisi Tidur \n\n Dalam mengatasi sakit pinggang, Anda juga sebaiknya mengatur posisi tidur. Upayakan untuk tidur dengan posisi terlentang dan menaruh bantal di bagian bawah lutut. Di samping itu, tidur dengan posisi menyamping juga dapat meringankan otot yang tegang dan sakit pinggang. Letakkan juga bantal atau guling di bagian belakang tubuh Anda. \n\n 4. Menjaga Postur Tubuh Supaya Tetap Baik \n\n Penyebab umum sakit pinggang salah satunya yaitu kebiasaan duduk membungkuk ketika bekerja di depan komputer. Ada baiknya untuk menjaga postur tubuh supaya tetap bagus dengan cara duduk tegak dan memastikan tetap rileks. Cobalah untuk menaruh bantal di belakang tubuh sebagai penyangga pinggang. \n\n Duduk di alas yang memiliki cekungan bagian belakang, juga bisa meringankan rasa sakit di area pinggang. Hindari duduk terlalu lama karena bisa membuat rasa sakit semakin parah. Jika memang pekerjaan menuntut posisi statis dalam waktu panjang, ada baiknya melakukan stretching atau peregangan dalam waktu tertentu. \n\n 5. Mengkonsumsi Obat Pereda Nyeri \n\n Untuk meredakan sakit pinggang, Anda juga dapat mengkonsumsi pereda nyeri yang umumnya dijual di apotik. Contoh obatnya Paracetamol atau ibuprofen. Untuk petunjuk penggunaannya, sebaiknya dibaca terlebih dahulu sebelum Anda meminum obatnya. \n\n 6. Latih Bagian Inti Tubuh \n\n Jika posisi tubuh terlalu tegang, maka bisa menyebabkan sakit punggung. Usahakan Anda meningkatkan fleksibilitas karena ini bisa meredakan rasa ketegangan di bagian pinggang dan punggung. Anda dapat melatih fleksibilitas dengan cara melakukan gerakan-gerakan peregangan. \n\n 7. Berhenti Merokok \n\n Ternyata, merokok tidak hanya dapat mengganggu fungsi paru-paru tapi juga memberikan tekanan pada bagian punggung. Penelitian yang dilakukan dan diterbitkan di American Journal of Medicine menemukan hasil bahwa para perokok dan mantan perokok cenderung lebih mudah mengalami sakit punggung daripada mereka yang tidak merokok. \n\n Nikotin akan membuat pembuluh darah kecil mengkerut serta mengurangi distribusi darah ke jaringan lunak. Hal inilah yang lama kelamaan bisa memicu rasa sakit pinggang. \n\n 8. Merangsang Hormon Endorfin \n\n Cara lainnya untuk mengatasi sakit pinggang yaitu dengan meningkatkan hormon endorfin. Ini merupakan hormon yang akan membantu menghalangi sinyal rasa sakit yang menuju otak. Cara untuk merangsang peningkatan hormon endorfin ini bisa dengan pijat, meditasi, olahraga, atau bercinta. Selain bisa mengurangi sakit pinggang, hormon ini juga dapat mengurangi kecemasan, stress, serta depresi. \n\n 9. Menggunakan Koyo \n\n Jika mengalami sakit pinggang di sebelah kiri atau kanan, Anda dapat meredakannya dengan menempel koyo. Tentunya, Anda sudah tidak asing lagi dan mungkin parah menempelkan koyo ketika sakit kepala atau sakit gigi. Jika mengalami sakit pinggang, cobalah untuk juga menerapkannya ke area yang terasa nyeri. \n\n Cara meredakan sakit pinggang yang telah dijelaskan, bisa Anda terapkan di rumah. Diharapkan nantinya, rasa nyeri akan mereda dan Anda bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar sakit pinggang kepada dokter spesialis saraf di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 29 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Penyakit Ginjal Pada Anak, Mulai dari Penyebab Hingga Pencegahan<\/a><\/h3>
\n\n \n\n Tidak hanya orang dewasa saja, ternyata penyakit ginjal juga dapat diderita oleh anak. Penyakit ginjal yakni kondisi dimana ginjal mengalami penurunan fungsi maupun kerusakan. Penyakit ginjal anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor. \n\n Sebagai orang tua harus lebih waspada terhadap keluhan anak ataupun perubahan fisik pada anak. Pasalnya, hal ini bisa saja disebabkan oleh adanya penyakit. Semakin dini Anda mengetahuinya maka akan semakin mudah pula untuk penyembuhannya. \n\n \n\n Jenis Penyakit Ginjal Anak \n\n Dilansir dari hellosehat.com, mengutip situs resmi University of Rochester Medical Center menyatakan bahwa penyakit ginjal merupakan kerusakan ginjal yang menyebabkan disfungsi, kondisi ini dapat berlangsung sementara bahkan permanen. Adapun jenis penyakit ginjal yang sering ditemui yakni : \n\n 1. Penyakit Ginjal Akut \n\n Penyakit ginjal akut dapat menyerang secara spontan atau berlangsung dalam jangka waktu pendek. Penyakit ginjal akut juga mudah normal kembali seperti sedia kala. Akan tetapi juga patut diwaspadai apabila berlangsung cukup lama dan menjadi lebih serius. \n\n 2. Penyakit Ginjal Kronik \n\n Penyakit ginjal kronik biasanya berlangsung secara perlahan atau lebih dari 3 bulan. Penyakit ginjal kronik sangat berpotensi menjadi gagal ginjal permanen. Sehingga, gejala penyakit ini perlu diwaspadai. \n\n \n\n Penyebab Penyakit Ginjal Pada Anak \n\n Anak-anak dapat mengalami sakit ginjal karena beberapa faktor. Pada anak-anak usia kurang dari 5 tahun biasanya disebabkan oleh adanya kelainan ginjal polikistik atau juga bisa terjadi karena penyumbatan saluran kandung kemih. \n\n Sedangkan pada anak-anak lebih dari 5 tahun biasanya disebabkan oleh masalah penyerapan ginjal seperti sindrom nefrotik dan nefritis lupus hingga kelainan bawaan. \n\n Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyebab penyakit ginjal anak dibagi menjadi 3 jenis yakni pre renal, renal, dan postrenal. \n\n Penyebab pre renal yakni diakibatkan oleh masalah di luar ginjal seperti dehidrasi, pendarahan, luka berat, infeksi berat, dan kelainan jantung. \n\n Sedangkan pada tahap renal disebabkan oleh masalah pada ginjal itu sendiri seperti kelainan ginjal bawaan, glomerulonefritis, kelainan pembuluh darah pada ginjal hingga kerusakan organ ginjal. Sedangkan pada tahap pasca renal disebabkan oleh masalah pada saluran ginjal seperti kelainan ginjal bawaan dan penyumbatan pada saluran kandung kemih. \n\n \n\n Gejala Penyakit Ginjal Pada Anak \n\n Sebagai orang tua, Anda harus lebih was-was apabila terdapat gejala penyakit ginjal pada anak, diantaranya yakni : \n\n \n Adanya pembengkakan (edema) yang simetris pada kaki kiri dan kanan. \n Hematuria, darah dalam urine. \n Leukosituria yakni peningkatan jumlah leukosit (sel darah putih) pada urine. \n Proteinuria yakni peningkatan pengeluaran protein dalam urine. \n Oliguria, penurunan produksi urine. \n Hipertensi. \n Anemia. \n Gangguan pertumbuhan. \n Kelainan tulang. \n Sesak napas. \n Demam secara berulang \n \n\n Apabila anak menunjukkan kondisi demikian ada baiknya untuk langsung konsultasi dengan dokter. Terlebih jika gejala yang ditunjukkan semakin parah dari waktu ke waktu. \n\n \n\n Pencegahan Penyakit Ginjal Pada Anak \n\n Orang tua sangat berperan penting untuk menjaga kesehatan anak. Pasalnya, usia anak-anak belum mengerti bagaimana menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit. Nah, untuk mencegah penyakit ginjal pada anak lakukan beberapa hal berikut ini : \n\n \n Cukupi kebutuhan cairan pada anak dan upayakan untuk makan 4 sehat 5 sempurna. \n Jangan sampai anak dehidrasi terutama saat diare dan muntah. \n Pada saat kehamilan sebaiknya hindari paparan infeksi. \n Apabila ada garis keturunan terkait penyakit ginjal ada baiknya segera konsultasikan ke dokter. \n Deteksi hipertensi dan diabetes pada anak. \n \n\n Jika anak telah menderita penyakit ginjal sebaiknya lakukan perawatan ke dokter secara teratur. Sebaliknya, penting sekali melakukan langkah-langkah pencegahan penyakit ginjal pada anak. Pola hidup sehat sejak dini juga menjadi salah satu kunci agar tubuh terhindar dari berbagai penyakit. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi penyakit ginjal anak kepada dokter spesialis anak di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 23 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Stop Bullying Anak! 7 Cara Efektif Atasi Perundungan<\/a><\/h3>
Akhir-akhir ini marak pemberitaan bullying anak di media. Tentunya ini meresahkan dan membuat miris hati para orang tua. Apalagi jika ternyata anaknya menjadi korban atau pelaku perundungan. \n\n Bullying atau perundungan bukanlah hal yang sepele atau wajar. Perilaku ini berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik anak. Prestasi akademis dan kehidupan sosialnya juga bisa hancur akibat rundungan. Ada yang sampai depresi bahkan bunuh diri. \n\n 7 Cara Mengatasi Perundungan Pada Anak \n\n Bullying anak tidak sekedar kekerasan fisik saja. Bentuknya beragam bisa secara verbal (seperti ejekan, ancaman) social, sexual, maupun cyber. Di era internet, cyber bullying sering terjadi melalui medsos (media sosial). Karena itu dibutuhkan upaya dari berbagai pihak untuk bersama-sama mencegah dan mengatasi masalah perundungan. \n\n Bagi orangtua, Anda dapat melakukan tindakan-tindakan di bawah ini sebagai upaya preventif dan kuratif mengatasi bullying: \n\n 1. Bekali Anak dengan Pemahaman Bullying \n\n Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk mencegah perundungan adalah memberi pengetahuan kepada anak tentang pengertian bullying. Apa saja yang termasuk perilaku bullying, jenis-jenisnya dan cara menghindarinya agar mereka tidak menjadi korban atau pelaku. Termasuk langkah dan tindakan apa yang harus dilakukan jika melihat terjadinya peristiwa bullying di sekitarnya. \n\n 2. Ajarkan Anak Berani Melawan Perundungan \n\n Melawan bukan berarti membalas dengan tindakan kekerasan atau verbal. Melawan bullying anak bisa dengan mengacuhkan atau meninggalkan pelaku perundungan. \n\n Jika tidak terpaksa, lebih baik hindari perkelahian dan mencari pertolongan. Bukan mengajarkan menjadi pengecut, tetapi tindakan ini merupakan pilihan yang aman untuk mencegah luka-luka kekerasan yang mungkin saja ditimbulkan akibat perkelahian. \n\n Bila perlu, bekali anak dengan ilmu bela diri. Bukan untuk pamer tapi menjadi pertahanan diri ketika keadaan terdesak. Selain itu, ajarkan anak untuk berani melaporkan tindakan bullying ketika mereka menjadi korban atau saksi. \n\n 3. Bangun Kepercayaan Diri Anak \n\n Anak yang terlihat lemah, minder dan kurang percaya diri sering menjadi target perundungan teman-temannya. Oleh karena itu penting sekali orang tua mengajarkan kepercayaan diri kepada anak. Misalnya mengajarkan kontak mata saat berhadapan dengan orang lain, berjalan tegak tidak menunduk atau pun terlihat pongah, berbicara dengan nada tegas dan jelas. \n\n 4. Peka Pada Perasaan Anak dan Beri Dukungan \n\n Jika anak Anda terlanjur menjadi korban bullying hal pertama yang harus orangtua lakukan adalah mengajak berbicara. Tunjukkan kepedulian dan kepekaan Anda melalui kata-kata dan tindakan. Beri dukungan penuh dan tulus agar anak merasa terlindungi. \n\n Untuk mengetahui perawatan apa yang dibutuhkan korban bullying anak, penting untuk segera memeriksakan kondisi fisik dan psikologisnya kepada ahli. Peristiwa perundungan bisa menimbulkan trauma, oleh karena itu jangan biarkan anak sendirian. Ajak anak melakukan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan untuk mengurangi kesedihan dan ketakutannya. \n\n 5. Penuhi Kebutuhan Kasih Sayang dan Psikologis Anak \n\n Anak yang kurang mendapatkan perhatian atau limpahan kasih sayang dari orang tuanya cenderung berulah untuk memperoleh pengakuan. Apalagi jika mereka sering mendapatkan perlakuan kasar atau diberi label negatif akan berpotensi menjadi pelaku bullying. \n\n Oleh karena itu, jadilah orang tua yang bisa menjadi panutan dan ciptakanlah lingkungan yang penuh kasih sayang di rumah. Didik anak agar memiliki empati dan kasih sayang terhadap orang lain. Dengan begitu, mereka tidak akan berperilaku tidak baik atau jahat terhadap temannya. \n\n 6. Bantu Pelaku Perundungan untuk Menyadari Kesalahan dan Menghentikan Perilaku Buruknya \n\n Jika anak Anda menjadi pelaku jangan hanya memarahinya, tetaplah terima dia sebagai anak yang harus dilindungi. Bisa jadi anak tidak menyangka bahwa konsekuensi perilakunya bisa sedemikian serius. Bagi pelaku hal ini juga dapat menimbulkan goncangan batin. \n\n Dampingi anak menghadapi konsekuensi dari perbuatannya. Bantu anak agar memiliki pemahaman baru dan tidak mengulangi lagi perilakunya yang buruk. Tanamkan pendidikan moral dan agama berbasis, supaya anak tumbuh menjadi individu yang memiliki karakter positif. \n\n 7. Saling Bersinergi Membangun Komunitas Anti Bullying \n\n Stop bullying efektif jika melibatkan banyak pihak dan saling bersinergi. Mendirikan komunitas anti bullying adalah salah satu cara yang bisa dilakukan di lingkungan rumah atau sekolah untuk mengatasi perundungan. \n\n Pihak-pihak yang turut dilibatkan dalam komunitas antara lain: murid, guru, kepala sekolah, para wali murid, staf-staf sekolah, supir antar-jemput murid, dokter di sekolah dan penjaga kantin. Dengan banyaknya pihak yang bergabung dalam komunitas dan saling membantu, upaya memerangi perundungan bisa tercapai. \n\n Melalui komunitas, bisa meningkatkan kesadaran tentang bullying anak di antara para orangtua. Jika ada salah satu anak yang menjadi korban perundungan, para orang tua dan guru segera melakukan investigasi untuk mencegah terjadinya bullying lagi dan memikirkan bagaimana solusinya. \n\n Para guru dan murid juga bisa berkolaborasi mengadakan kampanye anti bullying. Misalnya, dengan membuat poster stop bullying. Poster dan gambar ini bisa ditempelkan di dinding sekolah atau kelas sebagai pengingat untuk anak-anak agar tidak melakukan tindak perundungan. \n\n Stop bullying anak sekarang juga dengan cara-cara di atas. Orangtua, anak-anak, dan pihak sekolah harus saling bersinergi untuk mencegah dan menghentikan perundungan agar tidak semakin meresahkan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 23 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Hindari Komplikasi Influenza pada Anak agar Tidak Berakibat Fatal<\/a><\/h3>
Influenza atau sering disebut dengan flu merupakan penyakit musiman yang rentan menyerang pada siapa saja, terutama pada anak-anak serta orang dewasa yang memiliki tingkat kekebalan tubuh yang lemah. \n\n Influenza atau flu sangat rentan menyerang pada anak, terutama pada musim pancaroba. Kondisi anak ini tentu akan membuat orangtua mudah cemas. Meski mengkhawatirkan, biasanya masalah kesehatan tersebut bisa disembuhkan dengan perawatan rumahan. Salah satunya, pasien harus melakukan istirahat yang cukup. \n\n \n\n Mengenali penyakit Influenza \n\n Influenza (Flu) merupakan sebuah infeksi virus yang mempengaruhi saluran pernapasan dan bersifat sangat menular. Gejala pada orang dewasa maupun anak yang mengalami influenza bisa ditandai dengan gejala klinis seperti demam, nyeri pada tubuh, batuk, pilek serta beberapa gejala lainnya. \n\n Jika terjadi pada anak-anak, umumnya menderita flu bisa disembuhkan dalam kurun waktu kurang dari satu minggu. Pada kasus tertentu, anak-anak yang menderita flu bisa berlanjut menjadi infeksi yang sangat serius. Sehingga harus segera mendapatkan perawatan di rumah sakit. \n\n Penyebab flu berasal dari udara pada droplet dari seorang penderita lain yang sedang batuk, bersin maupun sedang berbicara dengan orang lain yang belum terinfeksi. Virus yang berkembang di udara tersebut terhirup atau melekat pada benda-benda yang disentuh atau ada di sekitar, seperti telepon, keyboard, gagang pintu, laptop atau komputer. \n\n Virus tersebut kemudian berpindah pada orang yang belum terinfeksi melalui tangan yang memegang benda tersebut, kemudian menuju mata, hidung dan mulut. \n\n \n\n Mengenali Gejala Influenza (Flu) \n\n Penyakit Influenza (Flu) yang menyerang pada anak-anak akan menunjukkan gejala, sebagai berikut : \n\n 1. Demam tinggi yang mencapai suhu 39,4 derajat Celcius hingga 40,5 derajat Celcius \n\n 2. Meriang atau nyeri yang menyerang sekujur tubuh \n\n 3. Nyeri kepala \n\n 4. Nyeri pada tenggorokan \n\n 5. Batuk \n\n 6. Kelelahan \n\n 7. Pilek atau hidung mampet \n\n 8. Beberapa penderita akan merasakan panas pada mata, merah hingga berair \n\n Pada kasus yang lebih berat, anak-anak yang mengalami gejala Influenza akan mengalami gejala : \n\n 1. Mual \n\n 2. Muntah \n\n 3. Diare \n\n Sedangkan pada kelompok populasi tertentu, influenza bisa memiliki risiko terjadinya komplikasi yang lebih berat, yaitu : \n\n 1. Anak-anak yang berusia 0 bulan hingga 5 tahun \n\n 2. Lansia yang berusia di atas 65 tahun \n\n 3. Ibu hamil dan ibu melahirkan kurang dari dua minggu \n\n 4. Penderita yang mengalami penurunan daya tahan tubuh \n\n 5. Penderita yang sudah mempunyai penyakit kronis lainnya, seperti asma, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit liver, diabetes, masalah kesehatan otak, serta masalah kesehatan pada sistem saraf \n\n 6. Penderita yang mengalami kondisi obesitas berat dengan indeks massa tubuh lebih dari 4 \n\n \n\n Influenza pada anak yang memerlukan pemeriksaan dokter \n\n Influenza yang menyerang bayi harus segera dilakukan pengobatan, apalagi jika berusia di bawah 6 bulan. Penderita harus selalu mendapatkan ASI eksklusif. Sedangkan pada anak usia 5 tahun atau lebih, apabila kondisi semakin memburuk harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter. \n\n Gejala yang perlu diwaspadai orangtua ketika anak sedang mengalami influenza agar tidak terjadi keterlambatan dalam melakukan pemeriksaan ke dokter, antara lain : \n\n 1. Anak mengalami demam tinggi secara terus menerus hingga suhu lebih dari 38 derajat Celcius. \n\n 2. Anak mengalami kejang karena suhu tubuh yang terlalu tinggi \n\n 3. Anak kehilangan nafsu makan \n\n 4. Saluran pernapasan pada anak menjadi bermasalah dengan napas yang pendek-pendek, sesak dan mengi \n\n 5. Badan anak menjadi lemah, mengalami muntah dan bibir terlihat membiru \n\n 6. Tenggorokan terasa kering dan mengalami nyeri yang terus menerus pada kepala, perut dan telinga \n\n 7. Batuk yang tak kunjung mereda selama lebih dari tiga hari, bahkan mengakibatkan tersedak \n\n 8. Leher terasa kaku \n\n 9. Anak menjadi sangat rewel \n\n 10. Anak menjadi sulit tidur \n\n \n\n Cara mengenali influenza atau pilek biasa pada anak \n\n Baik influenza maupun pilek biasa yang terjadi pada anak, keduanya disebabkan oleh virus. Gejala yang dialami anak pun sama, antara lain : demam, nyeri pada tubuh, hidung berair, tenggorokan kering, tubuh lemah dan sakit kepala. \n\n Kedua gangguan kesehatan tersebut bisa dibedakan dengan memperhatikan tingkat keparahan penyakit serta gejala yang muncul. Gejala influenza pada anak akan muncul lebih cepat dan anak akan terlihat segera sakit. Sedangkan untuk gejala pilek akan muncul secara bertahap. \n\n \n\n Bahaya influenza pada anak \n\n Setiap anak memiliki kekebalan tubuh yang berbeda. Meski demikian, influenza pada anak akan sembuh dalam waktu satu minggu atau lebih tanpa diikuti masalah lain. \n\n Komplikasi flu bisa terjadi serta menunjukkan gejala yang parah, walaupun pada kasus yang jarang menyebabkan kematian. \n\n Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat influenza pada anak, antara lain : \n\n 1. Pneumonia pada anak atau infeksi paru-paru \n\n 2. Dehidrasi \n\n 3. Gangguan pada otak \n\n 4. Mengalami sinus \n\n 5. Infeksi telinga pada anak \n\n Anak-anak dengan kondisi kronis memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi jika terserang influenza. Sehingga anak-anak dengan kondisi khusus tersebut perlu dijauhkan dari orang lain yang mengalami flu. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan pada anak. Segara berkonsultasi dengan dokter anak di rumah Sakit Hermina terdekat jika anak mengalami influenza atau Sahabat Hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis rumah sakit. Hermina dengan aplikasi "Halo Hermina." \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 23 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 23 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 29 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 29 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 18 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 18 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 29 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 19 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 19 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>