- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 05 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Apa Itu Kolik Abdomen ?<\/a><\/h3>
Apa itu kolik abdomen ? \n\n Kolik abdomen adalah nyeri hebat akibat obstruksi organ berongga dalam tubuh manusia, yang biasanya terjadi di organ dalam perut. Kolik merupakan nyeri dengan intensitas yang sangat tinggi disertai dengan gejala penyerta seperti keringat dingin, mulas, mual dan bahkan muntah. Tidak jarang seseorang yang mengalami kolik mencari bantuan ke unit gawat darurat rumah sakit karena nyerinya yang hebat. Penyebab tersering kolik abdomen adalah sumbatan saluran kemih baik di ginjal maupun ureter oleh batu. \n\n \n\n Karakter nyeri kolik ginjal dan ureter \n\n Pasien dengan dengan kolik ginjal atau ureter biasanya datang dengan keluhan nyeri hebat di pinggang yang menjalar ke perut atau selangkangan. Nyeri biasanya tiba-tiba, tidak dipengaruhi aktivitas atau pergerakan tubuh diakibatkan oleh peregangan kapsul ginjal dan peristaltik ureter. Gejala penyerta seperti keringat dingin, mulas, mual dan muntah juga dapat timbul. \n\n \n\n Apa penyebab kolik ginjal dan ureter? \n\n Penyebab kolik ginjal dan ureter dalah sumbatan saluran otot polos dari ginjal sampai ureter dan peregangan kapsul ginjal akibat terhambatnya aliran urin. Sumbatan paling sering disebabkan oleh batu, namun penyebab lain seperti tumor dan spasme otot polos juga dapat berperan. \n\n \n\n Bagaimana pertolongan pertama pada kolik? \n\n Jika anda mengalami nyeri hebat yang bersumber dari dalam perut, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah konsumsi obat-obatan analgetik non steroid yang dapat dibeli bebas di apotek atau toko obat. Apabila nyeri tidak membaik segera cari pertolongan ke UGD rumah sakit terdekat, mungkin anda memerlukan suntikan analgetik ke dalam pembuluh darah. \n\n \n\n Langkah selanjutnya setelah kolik teratasi \n\n Setelah kolik teratasi anda memerlukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan urine lengkap, darah rutin, ureum, kreatinin (untuk perkiraan fungsi ginjal) dan USG abdomen, jika dicurigai terdapat sumbatan pada saluran kemih maka CT scan urografi non kontras sebaiknya dilakukan untuk penentuan penyebab sumbatan (batu atau non batu). \n\n \n\n Apa yang harus saya lakukan jika ada batu pada saluran kemih saya? \n\n Seiring perkembangan zaman batu saluran kemih dapat disingkirkan dengan terapi non bedah ataupun terapi bedah minimal invasif dengan luka kecil atau pun tanpa luka. \n\n Batu saluran kemih memiliki perbedaan penanganan sesuai dengan letak dan ukuran batu, namun pada umumnya batu berukuran kurang dari 5 mm dapat keluar spontan dengan banyak minum dan bantuan obat. Batu ginjal berukuran besar (lebih dari 2 cm) dapat ditangani dengan percutaneous nephrolithotripsy (PCNL) dengan sayatan kecil pada kulit maupun bedah terbuka. Untuk batu ginjal dibawah 2 cm dapat dilakukan extracorporeal shockwave lithotripsy (ESWL) dengan gelombang kejut yang difokuskan langsung ke ginjal dan tanpa sayatan. \n\n Untuk batu ureter dengan berukuran besar dan sumbatan berat dapat dilakukan bedah laparaskopi ataupun bedah terbuka, untuk batu berukuran sedang hingga kecil dapat dilakukan ESWL ataupun pemecahan batu per endoskopi (URS) \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 13 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Apa itu Vertigo ?<\/a><\/h3>
Apa itu Vertigo? \n\n Vertigo adalah rasa pusing yang menimbulkan sensasi palsu bahwa seseorang atau lingkungan di sekitarnya berputar atau bergerak. Secara garis besar, vertigo ada dua jenis. Sesuai dengan pusat keseimbangan tubuh yang terletak di dua lokasi, yakni telinga bagian dalam dan otak. Disebut Vertigo Perifer jika sebabnya ada di telinga bagian dalam, dan vertigo sentral bila sebabnya dari pusat keseimbangan di otak. \n\n \n\n Tidak semua pusing adalah vertigo. \n\n Jika anda datang ke dokter dan anda bilang pusing. Maka dokter akan balik bertanya, pusingnya seperti apa. Keluhan pusing yang menjadi gejala vertigo adalah pusing berputar, tanah bergoyang, berdiri jadi tidak seimbang. \n\n \n\n Sebabnya apa? \n\n Penyebab vertigo bermacam-macam. Bisa karena deposit kalsium di kanal semisirkular telinga dalam, infeksi virus, bakteri, kista, stroke, tumor, bahkan efek samping obat-obatan. Untuk mengkonfirmasi kemungkinan sebab pastinya sebaiknya cek ke dokter spesialis THT atau neurologi. \n\n \n\n Bagaimana cara pengobatan vertigo? \n\n Pengobatan vertigo dilakukan dengan obat (farmakologi) dan tanpa obat (non-farmakologi). Gabungan keduanya dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Terapi akupunktur adalah salah satu modalitas terapi tanpa obat. \n\n \n\n Apa itu Terapi Akupunktur? Bagaimana manfaatnya pada Vertigo? \n\n Berasal dari Tiongkok dan berusia ribuan tahun, terapi akupunktur dikenal sebagai terapi menggunakan jarum halus yang ditusukkan pada titik akupunktur tubuh. Sudah banyak jurnal kedokteran berbasis bukti akan manfaat akupunktur pada kesehatan. Oleh badan kesehatan dunia / World Health Organization (WHO) sejak tahun 1991, akupunktur telah diakui sebagai cara pengobatan dan merekomendasikannya untuk diintegrasikan dalam sistem kesehatan tiap negara anggota. Pada tahun 2002, akupunktur telah diterapkan setidaknya di 78 negara. \n\n Sudah banyak jurnal yang menjabarkan manfaat terapi akupunktur pada vertigo, yakni: \n\n \n Peningkatan peredaran darah pada arteri vertebral-basilar, pembuluh darah penting pada bagian keseimbangan di otak juga mikrosirkulasi pada area sekitar tempat penusukkan. \n Melebarkan pembuluh darah sehingga mengurangi deposit kalsium dalam kanalis semisirkularis \n Regulasi faktor radang melalui endorphine. \n Mengatasi gejala mual muntah yang kerap ada dalam kasus vertigo. \n \n\n \n\n Gimana rasanya diakupunktur? Sakit? \n\n Sakit atau tidaknya sesungguhnya tergantung ambang nyeri setiap orang yang berbeda-beda. Jarum akupunktur sangat halus dan seharusnya tidak lebih sakit dibandingkan ditusuk jarum suntik. Beberapa orang mengatakan, rasanya seperti digigit semut, lainnya berkata seperti kesetrum, pegal, kemang. Tetapi rasa tidak nyaman ini akan hilang dengan sendirinya. Resiko penusukan jarum akupunktur juga tentunya sangat minimal dibandingan terapi invasif lain. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 22 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Carpal Tunnel Syndrome<\/a><\/h3>
Carpal Tunnel Syndrome \n\n Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan kondisi di mana jari-jari tangan terutama jempol, telunjuk, jari tengah dan setengah jari manis mengalami sensasi rasa kesemutan, kebas, kesetrum, tebal, kurang rasa, nyeri / keram, serta lemah di tangan. Gejala yang muncul ini biasanya berkembang secara perlahan dan bertambah berat pada malam hari. Sindrom ini disebabkan karena saraf median di dalam pergelangan tangan terhimpit atau tertekan disebabkan terowongan karpal menjadi sempit akibat jaringan yang mengelilinginya membengkak dan menekan saraf median. Wanita biasanya lebih berisiko mengalami penyakit ini daripada laki-laki. \n\n \n\n Faktor Risiko Terjadinya CTS \n\n \n Jenis kelamin wanita \n Diabetes mellitus \n Rheumatoid arthritis \n Perubahan keseimbangan cairan tubuh. \n Menopause, obesitas, penyakit tiroid, gagal ginjal. \n Bekerja dengan alat yang bergetar, berat dan berulang - ulang dengan menggunakan tangan seperti kerjaan di pabrik, mengetik, menulis, membuat kue, penjahit, driver, mengemudi sepeda motor, dan lainnya. \n Faktor keturunan keluarga \n Cedera pada pergelangan tangan \n Kehamilan \n \n\n \n\n Gejala Carpal Tunnel Syndrome \n\n \n Sensasi rasa kesemutan, tebal, kebas, kurang rasa, keram, rasa sakit pada jari jempol, telunjuk, tengah, dan sebagian jari manis. Dapat disertai dengan melemahnya jari-jari tangan tersebut \n Rasa sakit pada lengan. \n Kurang sensitif terhadap sentuhan. \n Bengkak, kulit kering, atau perubahan warna pada kulit tangan. \n Kemampuan jari atau tangan yang terpengaruh oleh CTS akan berkurang, seperti mengancingkan baju, mengetik, atau mengangkat sesuatu dengan jari. \n Tangan atau jari yang terpengaruh CTS akan terasa sulit untuk digerakkan, misalnya mengetik, mengancingkan baju, atau mengangkat sesuatu dengan jari. \n \n\n \n\n Diagnosis Carpal Tunnel Syndrome \n\n Diagnosis CTS ditegakkan dengan melakukan anamesa gejala CTS lalu dilakukan pemeriksaan fisik pada tangan dan pergelangan. Biasanya dilakukan tes Tinnel dan Phallen untuk menegakkan CTS. Selain itu dapat dilakukan pemeriksaan \n\n \n Elektromiografi atau studi konduksi saraf. \n Pencitraan dengan ultrasonografi. \n \n\n \n\n Pengobatan Carpal Tunnel Syndrome \n\n Pengobatan CTS dapat dilakukan dengan pemberian medikamentosa, penyuntikan untuk pelepasan saraf terjepit, serta operasi. Pasien juga disarankan menggunakan pelindung pergelangan tangan (wrist support) selama beraktivitas dan mengurangi pekerjaan yang banyak melibatkan pergelangan tangan. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 09 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Berapa Banyak Olahraga yang Kita Perlukan untuk Menjaga Kesehatan?<\/a><\/h3>
Apakah Anda melakukan aktivitas fisik yang memacu jantung (aerobik) setidaknya 150 menit (2,5 jam) per minggu? Jika tidak, Anda tidak sendirian. Hanya sekitar satu dari lima orang dewasa dan remaja yang secara optimal berolahraga (150 menit per minggu) untuk menjaga kesehatan. Menjadi lebih aktif dapat membantu semua orang berpikir, merasa dan tidur lebih baik serta melakukan tugas sehari-hari dengan lebih mudah. Dan jika Anda adalah orang yang tidak banyak bergerak, maka mulailah dengan mengurangi aktivitas duduk. \n\n Saat ini sudah ada pedoman terkait rekomendasi aktivitas fisik yang didasarkan pada bukti ilmiah terbaru yang mendukung hubungannya dengan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan, termasuk pencegahan penyakit, dan kualitas hidup. Adapun rekomendasinya sebagai berikut: \n\n \n\n Rekomendasi untuk Dewasa \n\n • Lakukan setidaknya 150 menit per minggu aktivitas aerobik intensitas sedang atau 75 menit per minggu aktivitas aerobik intensitas berat, atau kombinasi keduanya, sebaiknya dilakukan sepanjang minggu, misalnya dibagi dalam beberapa hari. \n\n • Tambahkan aktivitas penguatan otot dengan intensitas sedang hingga tinggi (seperti resistensi atau angkat beban) setidaknya 2 hari per minggu. \n\n • Menghabiskan lebih sedikit waktu untuk duduk. Bahkan aktivitas dengan intensitas ringan pun dapat mengimbangi beberapa risiko yang dapat muncul akibat tidak banyak bergerak. \n\n • Dapatkan lebih banyak lagi manfaat dengan aktif minimal 300 menit (5 jam) per minggu. \n\n • Tingkatkan jumlah dan intensitas secara bertahap seiring berjalannya waktu. \n\n \n\n Rekomendasi untuk Anak-Anak \n\n • Anak usia 3-5 tahun harus aktif secara fisik dan mempunyai banyak kesempatan untuk bergerak sepanjang hari. \n\n • Anak usia 6-17 tahun harus melakukan aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat setidaknya 60 menit per hari, sebagian besar aerobik. \n\n • Sertakan aktivitas dengan intensitas tinggi setidaknya 3 hari per minggu. \n\n • Sertakan aktivitas penguatan otot dan tulang (menahan beban/angkat beban) setidaknya 3 hari dalam seminggu. \n\n • Tingkatkan jumlah dan intensitas secara bertahap seiring berjalannya waktu. \n\n \n\n Apa itu intensitas? \n\n Aktivitas fisik adalah segala sesuatu yang menggerakkan tubuh dan membakar kalori. Ini termasuk hal-hal seperti berjalan, menaiki tangga, dan melakukan peregangan. \n\n Aktivitas aerobik (atau “kardio”) meningkatkan detak jantung Anda dan bermanfaat bagi jantung Anda dengan meningkatkan kebugaran kardiorespirasi. Jika dilakukan dengan intensitas sedang, jantung Anda akan berdetak lebih cepat dan Anda akan bernapas lebih berat dari biasanya, namun Anda tetap dapat berbicara. \n\n Contoh aktivitas aerobik intensitas sedang: \n\n • jalan cepat (setidaknya 4 km per jam) \n\n • aktivitas aerobik dalam air \n\n • dansa \n\n • berkebun \n\n • tenis (ganda) \n\n • bersepeda lebih lambat dari 16 km per jam \n\n Aktivitas intensitas tinggi akan mempekerjakan tubuh Anda dengan lebih berat. Mereka akan membutuhkan usaha yang lebih besar. Anda mungkin akan merasa panas dan mulai berkeringat. Anda tidak akan bisa berbicara banyak tanpa kehabisan napas. \n\n Contoh aktivitas aerobik intensitas berat: \n\n • mendaki bukit atau dengan ransel yang berat \n\n •berlari \n\n • berenang beberapa putaran \n\n • menari aerobik \n\n • Pekerjaan pekarangan yang berat seperti menggali atau mencangkul terus-menerus \n\n • tenis (tunggal) \n\n • bersepeda 16 km per jam atau lebih cepat \n\n • lompat tali \n\n Intensitas juga dapat diketahui dengan mengukur denyut jantung saat berolah raga/aktivitas fisik. Frekuensi denyut jantung tertentu akan menggambarkan tingkat intensitas dari aktivitas fisik yang dilakukan. \n\n \n\n Bagaimana jika saya baru mulai aktif? \n\n Jangan khawatir jika Anda belum bisa mencapai 150 menit per minggu. Setiap orang harus mulai di suatu tempat. Sekalipun Anda sudah bertahun-tahun tidak aktif bergerak, tidak ada kata terlambat untuk mulai melakkan perubahan sehat dalam hidup Anda. Tetapkan tujuan yang dapat dicapai untuk hari ini. Anda dapat meningkatkan jumlah yang disarankan dengan menambah waktu seiring bertambahnya kekuatan. Jangan biarkan pemikiran “semua atau tidak sama sekali” menghalangi Anda melakukan apa yang Anda bisa setiap hari. \n\n Cara paling sederhana untuk bergerak dan meningkatkan kesehatan Anda adalah dengan mulai berjalan kaki. Gratis, mudah, dan dapat dilakukan di mana saja, bahkan bisa berjalan di tempat. \n\n Jumlah gerakan berapa pun lebih baik daripada tidak sama sekali. Dan Anda dapat membaginya menjadi beberapa aktivitas singkat sepanjang hari. Jalan cepat selama lima atau sepuluh menit beberapa kali sehari sudah cukup. \n\n Jika Anda memiliki kondisi kronis atau kecacatan, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang jenis dan jumlah aktivitas fisik yang tepat untuk Anda sebelum melakukan terlalu banyak perubahan. Namun Anda dapat memulainya hari ini hanya dengan mengurangi duduk dan lebih banyak bergerak, apa pun yang Anda ingin lakukan. \n\n \n\n Kesimpulannya: Bergeraklah lebih banyak, secara bertahap dengan intensitas lebih tinggi, dan kurangi duduk. \n\n Banyak penelitian-penelitian skala besar, yang menemukan hubungan antara kebiasaan hidup yang tidak aktif dan terlalu banyak duduk dengan risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung, diabetes tipe 2, kanker usus besar dan paru-paru, serta kematian lebih dini. \n\n Terbukti bahwa menjadi lebih aktif memberikan manfaat bagi semua orang dan membantu kita hidup lebih lama dan lebih sehat. \n\n Berikut beberapa keuntungan utama dari olah raga dan aktivitas fisik : \n\n • Menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, demensia dan Alzheimer, beberapa jenis kanker, dan beberapa komplikasi kehamilan \n\n • Tidur yang lebih baik, termasuk perbaikan pada insomnia dan apnea tidur obstruktif \n\n • Peningkatan kognisi, termasuk memori, perhatian dan kecepatan pemrosesan \n\n • Berkurangnya penambahan berat badan, obesitas dan kondisi kesehatan kronis terkait \n\n • Kesehatan dan keseimbangan tulang yang lebih baik, dengan risiko cedera akibat jatuh yang lebih kecil \n\n • Lebih sedikit gejala depresi dan kecemasan \n\n • Kualitas hidup dan kesejahteraan yang lebih baik \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 18 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Skizofrenia, Kenali Sebelum Terlambat<\/a><\/h3>
Apakah Skizofrenia itu? \n\n Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan penilaian realita yang terganggu. Seseorang dengan skizofrenia menjadi sulit membedakan antara sesuatu yang nyata dengan yang tidak nyata. Gangguan ini ditandai terutama dengan gejala perubahan proses pikir, isi pikir, dan persepsi seseorang. Dua gejala utama yang mudah ditemukan pada penderita skizofrenia adalah waham dan halusinasi. Halusinasi adalah gangguan pada persepsi yang ditandai dengan adanya persepsi dari panca indera kita tanpa didasari adanya sumber yang nyata. \n\n Dapat muncul dalam bentuk halusinasi dengar yaitu mendengar suara-suara yang tidak memiliki sumber, biasanya berupa suara orang yang menyuruh-nyuruh, mengomentari, atau bicara sendiri di antara suara tersebut. Selain itu halusinasi juga dapat dalam bentuk halusinasi penglihatan yaitu melihat bayang-bayang orang, bayang-bayang mahluk halus, dan sebagainya yang tidak dapat dilihat oleh orang lain. Halusinasi yang lebih jarang berupa halusinasi penghidu, mencium bau yang tidak ada sumbernya. Halusinasi taktil yaitu merasakan sensasi yang tidak ada sumbernya atau misalnya merasa sakit pada area tertentu di tubuh. Halusinasi gustatorik yaitu mengecap suatu rasa tertentu meski tidak sedang menyantap atau mengunyah sesuatu. \n\n Gangguan persepsi lainnya yang juga kadang dapat terjadi pada penderita skizofrenia adalah ilusi. Ilusi adalah adanya persepsi panca indera kita yang ada sumbernya namun dipersepsikan sebagai hal lain. Ilusi penglihatan misalnya melihat batang pohon namun dipersepsikan sebagai ular. Ilusi pendengaran, misalnya suara angin dipersepsikan sebagai suara orang.Saat ini dikenal lima subtipe skizofrenia yang dibagi berdasarkan gejala klinis yang menonjol. Kelima subtipe tersebut adalah skizofrenia paranoid, skizofrenia hebefrenik, skizofrenia katatonik, skizofrenia tak terinci, dan skizofrenia residual. \n\n Yang paling sering ditemukan adalah skizofrenia paranoid yang ditandai dengan gejala berupa waham dan halusinasi dengar. Waham biasanya berjenis waham kejar (misalnya yakin bahwa orang –orang di sekitarnya mau menjahati dirinya) atau waham kebesaran (misalnya yakin bahwa dirinya adalah orang pilihan Tuhan yang memiliki suatu kekuatan khusus). Halusinasi berupa suara orang yang menyuruh-nyuruh, berkomentar, atau bercakap-cakap sendiri. \n\n \n\n Bukan Hal Gaib \n\n Di Indonesia, masih banyak orang yang tidak tahu bahwa Skizofrenia merupakan gangguan medis. Banyak orang mengira bahwa gejala pada skizofrenia terjadi karena hal-hal gaib. Yang umum ditemui, penderita Skizofrenia atau keluarga penderita mengira mendapatkan guna-guna dari luar sehingga penderita biasanya dibawa ke orang pintar atau penyembuh alternatif. Hal ini wajar mengingat gejala yang ada tidak seperti gangguan medis lainnya namun berupa halusinasi, ilusi, waham, dan proses pikir yang terganggu seperti yang telah dibahas sebelumnya. Sebenarnya mengapa seseorang dapat menderita gejala-gejala seperti waham dan halusinasi pada Skizofrenia? Gejala tersebut muncul akibat ketidakseimbangan neurotransmiter jenis dopamin di otak. \n\n Neurotransmiter adalah zat yang diperlukan untuk mengirim informasi dari satu sel otak ke sel otak lainnya. Neurotransmiter sebenarnya diproduksi secara alami di dalam sel otak dan diperlukan agar otak dapat berfungsi dengan benar. Kebanyakan orang hanya tahu bahwa fungsi otak hanyalah untuk berpikir. Sementara sebenarnya otak bukan saja digunakan untuk berpikir namun juga mengatur emosi, mengatur pergerakan, dan sebagainya. Pada kondisi tertentu, kadar neurotransmiter dalam otak dapat terganggu jumlah dan keseimbangannya. \n\n Pada penderita skizofrenia, terdapat kadar dopamin yang berlebihan di daerah mesolimbik. Mesolimbik adalah bagian otak yang berfungsi dalam pengaturan emosi dan persepsi sehingga dapat memicu timbulnya waham dan halusinasi. Dopamin juga diperlukan di dalam otak untuk fungsi bergerak, berpikir, dan memproses informasi sehingga jumlah dopamin yang tepat dan seimbang sangat diperlukan otak kita untuk dapat berfungsi dengan benar. \n\n \n\n Kenali dan Obati dengan Segera \n\n Skizofrenia dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari orang dewasa, lansia, hingga anak-anak. Penting sekali untuk memberikan terapi yang benar dan tepat sejak diniatau sebelum gejala skizofrenia sudah berat. Misalnya karena terus menerus mendengar halusinasi suara yang menjelek - jelekan atau karena waham kejar yaitu merasa orang-orang ingin menjahati dirinya, seseorang penderita skizofrenia dapat mengamuk. Tentu hal ini berbahaya bagi penderita maupun orang lain. \n\n Dampak lainnya, penderita dapat kehilangan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain ataupun untuk bekerja. Berdasarkan penelitian yang ada, kondisi skizofrenia yang dibiarkan menahun akan menyebabkan kerusakan struktur otak yang tidak dapat diperbaiki atau permanen akibat jumlah dopamin yang terus-menerus tinggi pada bagian otak tertentu. Dampaknya akhirnya lama-kelamaan jika dibiarkan orang tersebut dapat mengalami kemunduran taraf kecerdasan, sulit untuk mengolah informasi, hingga menjadi tidak mandiri. \n\n Banyak penderita skizofrenia menahun yang mengeluhkan bahwa otak mereka menjadi lamban ketika digunakan untuk berpikir. Penderita juga cenderung menjadi tidak memiliki kemampuan untuk merencanakan masa depan dan malas beraktivitas karena penurunan fungsi kognitif yang dialami. \n\n \n\n Dapat Pulih \n\n Skizofrenia adalah gangguan medis yang dapat diobati. Obat antipsikotik dapat membantu menghilangkan gejala-gejala pada skizofrenia. Dengan terapi yang benar di psikiater (dokter spesialis kedokteran jiwa) dan seawal mungkin, dampak kerusakan permanen pada otak dapat dicegah. Kombinasi dengan psikoterapi akan membantu orang tersebut untuk kembali dapat bekerja dan berinteraksi dengan baik dengan lingkungannya. Makin lama diterapi, makin lama pula masa yang diperlukan untuk mengobati penderita dan penurunan fungsi otak semakin sulit untuk dicegah. \n\n Tantangan terhadap pengobatan untuk skizofrenia masih sangat besar di Indonesia. Kultur budaya masyarakat yang masih begitu kuat mempercayai hal-hal gaib menyebabkan banyaknya penderita yang kehilangan kesempatan untuk terapi lebih awal karena umumnya dibawa oleh keluarga berobat ke orang pintar karena diduga diguna-guna. Ketika akhirnya mendapakan pengobatan medis yang benar, kemunduran fungsi otak penderita umumnya sudah terjadi, gejala \n\n sudah berat sehingga semakin lama dan sulit dihilangkan, serta respon terhadap pengobatan menjadi buruk karena terlanjur sangat besarnya jumlah dopamin yang beredar di dalam otak. Stigma yang melekat pada pasien, keluarga pasien, dan para praktisi medis yang terlibat dalam penatalaksanaan gangguan ini juga amat sangat mempengaruhi kesuksesan pengobatan. Dalam kenyataannya banyak keluarga yang lebih senang menyembunyikan penderita dari orang lain karena merasa malu dibandingkan membawa untuk berobat. Banyak sekali penderita yang akhirnya dipasung atau dikurung dalam rumah oleh keluarganya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan para pembaca serta dapat membagikan informasi ini pada orang lain. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 07 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tantangan Kesehatan Kulit dalam Era Pemanasan Global<\/a><\/h3>
Pemanasan global adalah fenomena alam yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Gas rumah kaca bertindak seperti selimut, memerangkap panas dari matahari dan menyebabkan suhu bumi meningkat. \n\n Perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan kulit. Salah satu dampak pemanasan global adalah peningkatan suhu dan intensitas sinar ultraviolet (UV) yang mencapai permukaan bumi. \n\n \n\n Kenaikan Suhu \n\n Suhu bumi telah meningkat rata-rata 1,1 derajat Celcius sejak periode pra-industri. Peningkatan suhu ini menyebabkan perubahan iklim, seperti kenaikan permukaan laut, perubahan pola cuaca, dan peningkatan intensitas sinar UV. \n\n \n\n Kenaikan Intensitas UV \n\n Sinar UV adalah radiasi elektromagnetik yang dapat merusak kulit. Intensitas sinar UV yang mencapai permukaan bumi meningkat seiring dengan kenaikan suhu. \n\n Sinar ultraviolet (UV) adalah radiasi elektromagnetik yang dapat merusak kulit. Sinar UV dibagi menjadi tiga jenis: UVA, UVB, dan UVC. \n\n UVA adalah sinar UV dengan panjang gelombang terpanjang dan dapat menembus lapisan kulit terdalam. UVA dapat menyebabkan penuaan dini, kerutan, dan bintik-bintik matahari \n\n UVB adalah sinar UV dengan panjang gelombang menengah dan dapat menyebabkan kulit terbakar. UVB juga merupakan faktor utama yang menyebabkan kanker kulit, seperti melanoma, karsinoma sel basal, dan karsinoma sel skuamosa \n\n UVC adalah sinar UV dengan panjang gelombang terpendek dan dapat menyebabkan kanker kulit. Namun, sebagian besar sinar UVC diblokir oleh atmosfer bumi. \n\n \n\n \n\n Dampak kenaikan suhu Dan intensitas UV terhadap kulit \n\n Perubahan pada DNA \n\n Sinar UV dapat menyebabkan kerusakan pada DNA sel kulit. Kerusakan DNA ini dapat menyebabkan mutasi, yaitu perubahan pada urutan DNA. Mutasi ini dapat menyebabkan sel kulit menjadi abnormal dan berkembang menjadi kanker kulit. \n\n \n\n Perubahan pada metabolisme \n\n Kenaikan suhu lingkungan dapat menyebabkan sel kulit mengubah metabolismenya. Hal ini dapat menyebabkan produksi minyak kulit meningkat, sehingga kulit menjadi lebih berminyak. Produksi minyak kulit yang meningkat dapat menyebabkan jerawat, terutama pada orang yang memiliki kulit berminyak. \n\n \n\n Perubahan pada struktur \n\n Kenaikan suhu lingkungan dapat menyebabkan sel kulit kehilangan air dan nutrisi. Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan kusam. Kulit kering dapat menyebabkan rasa gatal dan iritasi. \n\n Perubahan-perubahan tersebut di atas, dapat berdampak negatif pada kesehatan kulit, antara lain: \n\n \n\n Peningkatan risiko kanker kulit \n\n Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari merupakan faktor risiko utama kanker kulit. Peningkatan suhu dapat menyebabkan peningkatan intensitas sinar UV, sehingga meningkatkan risiko kanker kulit. \n\n Menurut American Academy of Dermatology, kanker kulit adalah jenis kanker paling umum di Amerika Serikat, dengan lebih dari 3,1 juta kasus baru didiagnosis setiap tahun. \n\n Data epidemiologi tren kanker kulit pada era pemanasan global menunjukkan bahwa: \n\n Kasus kanker kulit meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. \n\n Kasus kanker kulit lebih sering terjadi pada orang yang memiliki kulit lebih terang. \n\n Kasus kanker kulit lebih sering terjadi pada orang yang tinggal di daerah dengan sinar matahari yang kuat. \n\n \n\n Peningkatan risiko penyakit kulit \n\n Pemanasan global dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit kulit, seperti dermatitis atopik, psoriasis, dan eksim. Perubahan iklim dapat menyebabkan kekeringan kulit, sehingga meningkatkan risiko iritasi dan peradangan. \n\n \n\n Perubahan penampilan kulit \n\n Perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan penampilan kulit, seperti kulit kering, kusam, dan keriput. Perubahan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peningkatan suhu, perubahan pola curah hujan, dan polusi udara \n\n \n\n Hal yg harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan kulit di era pemanasan global \n\n Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit di era pemanasan global, antara lain: \n\n 1. Lindungi kulit dari paparan sinar matahari \n\n Gunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi setiap kali Anda berada di luar ruangan. \n\n 2. Hindari paparan polusi udara \n\n Gunakan masker wajah saat berada di daerah yang berpolusi udara. \n\n 3. Menjaga hidrasi kulit \n\n Minum air yang cukup dan gunakan pelembap kulit secara rutin. \n\n 4. Menjaga pola makan sehat \n\n Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran. \n\n 5. Hindari merokok \n\n Merokok dapat merusak kulit dan mempercepat penuaan. \n\n \n\n \n\n Kesimpulan \n\n Pemanasan global merupakan ancaman serius bagi kesehatan kulit. Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat membantu melindungi kulit dari dampak negatif perubahan iklim. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 12 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Akupunktur Medik dalam Dunia Kesehatan<\/a><\/h3>
Peranan Akupunktur Medik dalam Dunia Kesehatan \n\n Akupunktur berasal dari kata latin: Acus (jarum) dan punctura (tusuk) \n\n Adalah terapi menusukkan jarum halus pada permukaan tubuh yakni titik akupunktur, dengan tujuan untuk mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh dan mengobati penyakit. \n\n Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan akupunktur sebagai bagian dari upaya kesehatan. \n\n \n\n Apa bedanya titik akupunktur dengan titik di tubuh lain? \n\n Titik akupunktur mengandung banyak ujung ujung saraf, sel mast, saluran limfatik dan kapiler, serta mempunyai tahanan listrik yang lebih rendah daripada jaringan sekitarnya yang nantinya akan mengeluarkan neurotransmitter tertentu yang bermanfaat dalam proses penyembuhan penyakit. \n\n \n\n Bagaimana cara kerja Akupunktur? \n\n Perangsangan titik akupunktur akan meningkatkan konsentrasi dari berbagai neurotransmiter di plasma dan jaringan otak seperti β-endomorfin, enkefalin, 5-HT (serotonin), dan dopamine. Seperti diketahui bahwa beberapa neurotransmiter tersebut berfungsi untuk mengurangi rasa sakit serta bersifat menenangkan, tidak hanya berfungsi untuk meregangkan otot-otot yang kaku sehingga kita bisa rileks tetapi juga menenangkan sistem organ serta psikologi kita. \n\n \n\n Penyakit apa saja yang dapat dibantu dengan akupunktur medik? \n\n Asma, gangguan perkembangan bicara, insomnia, hipertensi, DM, merangsang ASI, melancarkan haid, infertilitas, sinusitis, sakit maag, telinga berdenging, ketergantungan obat, cemas, depresi, obesitas, dan masih banyak lagi. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 25 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Maskne, Jerawat Akibat Penggunaan Masker<\/a><\/h3>
Akne atau jerawat merupakan suatu inflamasi kronis folikel rambut, kelenjar minyak dengan banyak penyebab, ditandai dengan komedo, papul, pustul, nodus serta kista. Akne disebabkan penggunaan masker disebut Maskne atau mask akne. Maskne termasuk dalam akne mekanika. Akne mekanika adalah erupsi akneiformis yang terjadi setelah trauma fisik berulang pada kulit seperti tekanan dan gesekan. Akne mekanika merupakan salah satu penyebab peningkatan jumlah kejadian akne di masa pandemi. \n\n \n\n Apa perbedaan jerawat biasa dan maskne? \n\n \n\n Jerawat Biasa \n\n \n Lokasi: area kelenjar minyak \n Keluhan: jerawat menahun \n Berlangsung kronik, banyak pada remaja dan dewasa muda \n \n\n \n\n Maskne \n\n \n Lokasi: area kelenjar minyak dan area tertutup masker \n Keluhan: Gatal / terbakar \n Dapat terjadi akut maupun kronik pada semua orang \n \n\n \n\n Maskne tidak hanya terjadi karena faktor mekanis/ gesekan masker, pengaruh keringat dan peningkatan kelembaban menyebabkan terjadi pembengkakan folikel dan sumbatan pori- selain itu perubahan komposisi minyak dikulit dan hidrasi permukaan kulit menggangu permukaan kulit, menyebabkan perubahan mikroflora kulit. Peningkatan suhu berpengaruh terhadap laju ekskresi minyak. Eksresi minyak dikulit meningkat sebanyak 10% dengan peningkatan suhu lokal sebesar 1°C. Tingkat ekskresi sebum/ minyak meningkat secara signifikan pada daerah wajah yang tertutup oleh masker dan daerah yang tidak tertutup masker. Eksresi sebum mengalami peningkatan pada 2 jam setelah pemakaian dan terus meningkat setelah 4 jam pemakaian masker. Oleh karena itu sebaiknya membuka masker selama 15 menit tiap 2 jam atau setidaknya tiap 4 jam. Suhu meningkat ditambah dengan kelembaban berlebihan dan kebiasaan buruk saat memakai masker seperti menyentuh atau menggaruk wajah dapat menyebabkan gangguan lokal pada fungsi pelindung kulit. \n\n \n\n Mencuci tangan sebelum memakai dan setelah melepas masker sangat dianjurkan. Pasien harus mengontrol waktu pemakaian masker dan meletakkan dua lapis kain kasa di dalam masker untuk mengurangi jumlah uap air yang dihembuskan dari mulut dan keringat. Pasien dengan kulit berminyak perlu menyeka wajah mereka dengan handuk basah yang mengandung bahan pelembab secara teratur. Disarankan juga untuk menggunakan produk pembersih dan emolien yang mengandung bahan pengontrol minyak. Dengan menjaga kondisi kulit ini kondisi jerawat yang berhubungan dengan masker dapat dikurangi. Namun, pasien harus berkonsultasi dengan dokter kulit untuk pengobatan topikal atau oral jika lesi jerawat bertahan atau memburuk. \n\n \n\n Jika orang terdekat atau diri sendiri mengalami beberapa gejala telah disebutkan diatas maka segera hubungi layanan kesehatan terdekat dan segera mendatangi dokter spesialis kulit dan kelamin untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 10 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Yuk Cari Tahu Bagaimana Cara Pencegahan Sifilis<\/a><\/h3>
Sifilis merupakan infeksi menular seksual disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum (T. pallidum) subspecies pallidum dengan ulseratif genital dan komplikasi jika tidak diobati, serta dapat mempermudah penularan infeksi HIV. Sifilis dapat tidak bergejala (asimtomatik) ataupun bergejala berupa ruam merah dikulit, luka pada alat kelamin, benjolan dan lain sebagainya \n\n Pencegahan sifilis dapat dilakukan dengan : \n\n \n Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, \n Setia terhadap pasangan, \n Penggunaan kondom, \n Tidak mengkonsumsi narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) \n Skrining sifilis dan infeksi menular seksual lain, \n Deteksi dini pasangan dan terapi. \n \n\n Pemeriksaan sifilis \n\n Pemeriksaan darah merupakan alat diagnosis sifilis yang terdiri atas pemeriksaan treponema dan non treponema. Pemeriksaan nontreponemal standar berupa pemeriksaan Venereal Disease Research Laboratory (VDRL) dan Rapid Plasma Reagin (RPR). Titer antibodi pemeriksaan non treponemal berhubungan dengan aktivitas penyakit dan digunakan untuk melihat respons tatalaksana. Pada pemeriksaan nontreponemal reaktif harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan treponemal seperti Treponema Pallidum Hemagglutination Assay (TPHA) atau pemeriksaan cepat sifilis (TP Rapid) untuk menegakkan diagnosis sifilis. Antibodi non treponemal bertahan setelah terapi dapat menunjukkan kegagalan toleransi imun. \n\n Skrining sifilis \n\n Skrining sifilis dan infeksi menular seksual lain dilakukan pada kelompok risiko tinggi dan ibu hamil. Skrining juga penting dalam mengidentifikasi pasien tanpa gejala. Pasien laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki (LSL) yang aktif secara seksual harus diskrining minimal setiap tahun dan setiap 3 hingga 6 bulan jika berisiko tinggi (misalnya, pasien atau pasangan seksual memiliki banyak pasangan). \n\n Ibu hamil diskrining pada kunjungan prenatal pertama, dengan pemeriksaan ulang awal trimester ketiga dan saat melahirkan jika berisiko tinggi sipilis. Skrining pasien sifilis dengan infeksi HIV aktif secara seksual harus dilakukan pada evaluasi HIV pertama selanjutnya minimal setiap tahun, skrining lebih sering dilakukan tergantung pada perilaku berisiko individu dan epidemiologi lokal. \n\n Pada komunitas dan populasi dengan risiko sifilis kongenital tinggi, tes serologi dan riwayat seksual harus diperiksa pada usia kehamilan 28 minggu dan saat melahirkan. Pemeriksaan ini sebagai bagian dari tatalaksana ibu hamil dengan sifilis, informasi tentang pengobatan pasangan seksual harus diketahui untuk menilai risiko infeksi ulang. Skrining rutin serum dari bayi baru lahir atau darah tali pusat tidak dianjurkan. Pemeriksaan serum serologi ibu lebih disukai daripada pemeriksaan serum bayi karena tes serologis serum bayi dapat menjadi non reaktif jika hasil tes titer serologis ibu rendah atau ibu terinfeksi sifilis pada kehamilan lanjut. \n\n Deteksi dini pasangan dan terapi. \n\n Deteksi dini dan terapi pada pasangan seksual penderita sifilis, dilakukan jika melakukan hubungan seksual dalam kurun waktu 3 bulan setelah timbul gejala sifilis pada alat kelamin, 6 bulan setelah timbul gejala sifilis ruam kulit, 12 bulan sampai 24 bulan pada pasien dengan sifilis tanpa gejala. Hasil pemeriksaan dan laboratorium mengarah sifilis pada pasangan seksualnya dapat diberikan terapi. \n\n Jika orang terdekat atau diri sendiri mengalami beberapa gejala telah disebutkan diatas maka segera hubungi layanan kesehatan terdekat dan segera mendatangi dokter spesialis kulit dan kelamin untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 12 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Baru Selesai Melakukan Tindakan Sunat? Ikuti Cara Berikut Agar Luka Sunat Cepat Sembuh!<\/a><\/h3>
Halo Sahabat Hermina ! Sunat atau yang biasa disebut dengan khitan merupakan tindakan membersihkan atau memotong seluruh ataupun hanya sebagian kulit penutup depan pada penis. Dengan berkembangnya zaman dan teknologi yang ada pada dunia kesehatan, sunat sangat direkomendasikan untuk kesehatan laki-laki dikarenakan dapat mengurangi resiko terkena penyakit menular dan dapat menjaga kebersihan. Umumnya luka sehabis sunat atau khitan memakan waktu sampai 6 minggu. Pada dua minggu pertama sehabis sunat, mungkin akan terasa perih bagi pasien sunat pada area penis. Oleh karena itu, selama 48 jam setelah melakukan sunat area jahit harus dijaga agar tetap kering dan hindari berenang selama dua minggu untuk percepatan pemulihan. \n\n Apa Yang Terjadi Jika Sunat Tidak Dilakukan Dengan Benar? \n\n Meskipun sunat merupakan salah satu tindakan medis yang aman untuk dilakukan, ia tetap memiliki beberapa risiko, contohnya seperti : \n\n \n Iritasi yang terjadi pada ujung penis \n Infeksi \n Rasa sakit \n Pendarahan \n Bereaksi pada obat anestesi \n \n\n Pada beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, proses penyembuhan pada kulup yang tidak tembus dengan baik dan bisa menempel pada ujung penis (perekatan penis). Apabila hal tersebut terjadi, maka dokter ataupun orang yang melakukan sunat harus melakukan tindakan atau prosedur sunat lainnya untuk pasien tersebut. \n\n \n\n Beberapa Upaya Agar Proses Pemulihan Luka Sunat Agar Lebih Cepat \n\n Jika dilakukan dengan baik dan benar, sunat atau khitan dapat memberikan manfaat. Supaya pemulihan dapat berlangsung lebih cepat. Untuk bayi yang baru disunat, beberapa cara berikut dapat dilakukan orang tua untuk pemulihan luka sunat dengan cepat, seperti : \n\n \n Mencuci bagian-bagian yang terdapat luka dengan lembut serta keringkan sampai benar-benar kering. \n Mengoleskan salep antobiotiok tiap setelah pergantian popok \n Menggunakan pereda nyeri yang aman untuk bayi serta sudah direkomendasikan oleh dokter \n \n\n \n\n Sementara untuk langkah pemulihan pasca sunat pada orang dewasa, dapat melakukan beberapa langkah pemulihan berikut : \n\n \n Menggunakan pakaian dalam yang longgar agar penis tak tergesek kain, penggunaan pakaian dalam yang terlalu pas bisa menyebabkan ketidaknyaman yang diakibatkan penis tergesek oleh kain. \n Menjaga penis agar tetap bersih dan kering \n Dilarang untuk menggaruk ataupun menarik penis pada masa penyembuhan \n Menghindar aktivitas seksual terlebih dahulu sampai 6 minggu \n Tidak melakukan pekerjaan berat maupun olahraga setelah sunat \n \n\n \n\n Jika setelah melakukan sunat mengalami pendarahan yang parah dan tidak berhenti, kalian dapat memeriksakan diri pada dokter bedah, terutama jika sakit berlanjut seperti kesulitan buang air kecil, pembengkakan sekitar penis, serta penis mengeluarkan nanah. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 06 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Penyakit Hirschsprung<\/a><\/h3>
Penyakit Hirschsprung dikenal juga dengan “megakolon kongenital” mempunyai karakter tidak adanya sel ganglion saraf pada dinding usus. Panjang usus yang dapat terkena penyakit Hirschsprung bervariasi. Hilangnya sel ganglion saraf dari dinding usus ini dapat mengakibatkan sumbatan pada usus dan membuat bayi/anak kembung. \n\n \n\n Insidensi \n\n \n 1:5000 kelahiran hidup \n Perempuan = Laki-laki \n Usus yang terkena dari usus rektum hingga usus besar à Dapat menentukan beratnya suatu penyakit Hirschsprung \n \n\n \n\n Apakah pasien dengan penyakit Hirschsprung mempunya kelainan genetik yang lain? \n\n Sebanyak 15-25% bayi/anak yang terlahir dengan penyakit Hirschsprung memiliki kelainan genetik yang lainnya. \n\n \n\n Bagaimana gejala penyakit Hirschsprung dan bagaimana cara menegakkan diagnosis? \n\n \n\n Gejala : \n\n Biasanya gejala terlihat usia 24 jam pertama setelah lahir dengan lambatnya pengeluaran mekonium diikuti perut kembung, sulit buang air besar (BAB), dan muntah berwarna hijau. Saat dilakukan pemeriksaan colok dubur, biasanya akan terjadi pengeluaran gas/mekonium/feses yang menyemprot. \n\n Diagnosis : \n\n Cara menegakkan diagnosa dengan melakukan: \n\n \n Foto polos perut yang memperlihatkan pelebaran usus besar dan rektum yang menyempit \n Pemakaian kontras enema dapat memperlihatkan zona transisi \n Biopsi rektum untuk pemeriksaan patologi dan melihat tidak adanya sel ganglion saraf dan pelebaran syaraf (> 40 mikron) \n \n\n \n\n Komplikasi yang dapat timbul dari penyakit Hirschsprung \n\n Penyakit yang paling sering timbul adalah Hirschsprung associated enterocolitis (HAEC). HAEC biasanya dapat membuat feses berbau lebih masam dengan feses yang cair dan berwarna kelabu. \n\n \n\n Bagaimana terapi pada pasien HAEC? \n\n \n Irigasi rektum \n \n\n Irigasi rektum berfungsi untuk mengurangi pelebaran dari usus saat terjadi penyakit Hirschsprung maupun pada bayi/anak yang mengalami HAEC. Irigasi rektum dilakukan dengan cara memasukkan kateter silikon halus ke anus/dubur. Kemudian diberikan cairan infus yang hangat dan diharapkan dapat membawa keluar feses maupun gas yang tidak dapat keluar karena penyempitan dari usus yang tidak memiliki sel ganglion saraf. Irigasi ini dapat dilakukan secara mandiri oleh keluarga dengan memperhatikan langkah-langkah dan aturan yang sudah diajarkan oleh petugas kesehatan/Dokter. Irigasi rektum dilakukan setiap hari, kali per hari, dan dilakukan hingga cairan yang keluar berwarna jernih. \n\n Pada pasien dengan HAEC, irigasi rektum pertama kali harus dilakukan di pusat kesehatan/ Rumah sakit dan diawasi oleh tenaga kesehatan/Dokter \n\n \n Antibiotik \n Mengatasi dehidrasi \n \n\n \n\n Terapi utama Penyakit Hirschsprung \n\n Terapi utama Penyakit Hirschsprung adalah dengan mengambil usus yang tidak mempunyai sel ganglion saraf dengan cara operasi (pull-through). \n\n Bila bayi/anak dalam keadaan yang belum optimal dilakukan operasi pull-through atau bila usus terlalu lebar untuk dilakukan pull-through maka pilihan utama adalah pengalihan pengeluaran feses dengan kolostomi (penempatan usus di perut). Bila keadaan bayi/anak sudah optimal dan ukuran usus sudah baik untuk dilakukan pull-through, maka operasi dapat dilakukan. \n\n \n\n Komplikasi post pull-through \n\n Bayi/anak dengan Penyakit Hirschsprung sebelum atau sesudah dilakukan operasi utama, dapat terjadi HAEC. Maka orang tua/pengasuh bayi/anak harus terus memperhatikan keadaan bayi/anak. \n\n Komplikasi bisa terjadi cepat atau lambat. \n\n \n\n Jika ada keluhan mengenai penyakit Hirschsprung ataupun ingin konsultasi mengenai gejalaHirschsprung, dan informasi seputar Hirschsprung, dapat mendatangi dokter spesialis Bedah Anak untuk konsultasi serta pemberian informasi mengenai Hirschsprung lebih lanjut. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 22 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Hipertensi Pada Usia Muda? Kok Bisa? Yuk Kita Cari Tau Lebih Dalam!<\/a><\/h3>
Halo Sahabat Hermina ! Hipertensi atau yang biasa disebut dengan tekanan darah tinggi adalah kondisi dimana tekanan darah yang ada di dalam tubuh berada pada angka 130/80 mmHg atau lebih. Pada umumnya hipertensi menyerang orang yang berusia lanjut, semakin bertambahnya umur dan usia, risiko terkena hipertensi akan semakin meningkat, tetapi pada saat ini, di berbagai penjuru dunia, ternyata cukup banyak terdapat kasus hipertensi pada usia yang bisa dibilang masih muda, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data riset kesehatan dasar yang di publikasikan oleh Kementerian Kesehatan pada 2013, sebanyak 8,7% penderita hipertensi pada usia 15-24 tahun, sementara berdasarkan riset kesehatan dasar yang dilakukan pada 2018 penderita hipertensi pada usia muda naik menjadi 13,2% dengan rentang usia yang makin menyempit pada 18-24 tahun. \n\n Faktor Penyebab Hipertensi pada Anak Muda \n\n Hipertensi primer adalah tekanan darah tinggi dengan jenis paling umum. Hipertensi primer lebih dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat ,obesitas ,atau faktor genetik, kondisi hipertensi primer tidak dipengaruhi oleh suatu gangguan medis tertentu. Pada hipertensi sekunder disebabkan oleh beberapa penyakit seperti masalah pada jantung, paru-paru, hormon, serta penyakit ginjal. Pola hidup menjadi hal yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari, jika pola hidup tidak baik akan menimbulkan beragam penyakit termasuk salah satunya adalah hipertensi, berikut merupakan pola hidup yang berpotensi menyebabkan hipertensi primer : \n\n \n Pola Makan Yang Buruk \n \n\n Mengkonsumsi makanan yang memicu hipertensi seperti fast food atau makanan berlemak bisa menjadi faktor pemicu hipertensi, selain itu hindari masakan yang di goreng dengan minyak yang telah berkali-kali digunakan. \n\n \n Merokok \n \n\n Faktor penyebab hipertensi yang paling sering terjadi pada remaja adalah merokok, merokok rentan menderita hambatan untuk pasokan darah bersih pada arteri menuju ke otak, hal ini sangan rentan dialami oleh perokok usia muda. Nikotin yang terdapat pada rokok bisa menghambat kinerja jantung serta mengotori darah. \n\n \n Mengkonsumsi Alkohol \n \n\n Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengakibatkan rusaknya pembuluh darah di seluruh tubuh, pasokan darah dalam tubuh akan terhambat jika saraf pusat terganggu, sehingga mengakibatkan tekanan pada darah terjadi, hal ini yang menyebabkan hipertensi pada usia muda. \n\n \n Kurang Berolahraga \n \n\n Kurangnya olahraga dapat menyebabkan turunnya kesehatan pembuluh darah, pasokan darah yang seharusnya mengalirkan oksigen tak dapat disalurkan dikarenakan saraf tubuh yang menyempit sehingga menimbulkan gejala hipertensi. \n\n Agar tetap sehat dan menghidari hipertensi pada usia muda, hindari semua penyebab yang telah disebutkan diatas, selain itu, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah hipertensi : \n\n \n Hindari dan segera berhenti merokok \n Hindari atau batasi konsumsi alkohol \n Olahraga secara teratur \n Dapat kelola stress dengan baik \n Konsumsi makanan sehat \n \n\n Jika ada keluhan mengenai hipertensi ataupun ingin konsultasi mengenai gejala hipertensi pada usia muda, dan informasi seputar hipertensi, dapat mendatangi dokter spesialis penyakit dalam untuk konsultasi serta pemberian informasi mengenai hipertensi lebih lanjut. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 22 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 12 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 12 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 07 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 09 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 05 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>