- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 11 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Manjaga Kesehataan Jantung Sejak Usia Dini<\/a><\/h3>
Menjaga kesehatan jantung sejak usia dini adalah langkah penting untuk mencegah penyakit jantung di masa depan. \nPada umumnya Kesehatan jantung mengacu pada kondisi fisik, fungsional, dan struktural dari jantung yang meliputi organ otot yang berperan penting dalam peredaran darah dalam tubuh. \nFungsi utama jantung adalah memompa darah yang mengandung oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh serta mengembalikan darah yang mengandung karbon dioksida kembali ke paru-paru untuk dioksidasi kembali. \nPencegahan penyakit jantung dapat dimulai dengan menjalani pola hidup sehat sejak usia dini. \nBerikut adalah beberapa pola hidup sehat yang dapat diterapkan untuk menjaga kondisi kesehataan jantung yang dapat dimulai sejak usia dini: \n1. Pola Makan Sehat: \nPola makan yang sehat dapat dimulai dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan kaya serat seperti sayuran, sereal, dan biji-bijian. Jangan lupa juga untuk membatasi asupan gula tambahan, garam, dan lemak jenuh yang berlebihan. Pilihlah lemak sehat, seperti lemak tak jenuh tunggal dan poli tak jenuh, yang ditemukan dalam minyak zaitun, alpukat, dan ikan berlemak. \n2. Aktivitas Fisik secara teratur \n• Lakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik sedang hingga intensitas tinggi setiap minggu. \n• Terlibat dalam aktivitas yang Anda nikmati, seperti berjalan, berenang, bersepeda, atau yoga. \n• Kurangi waktu duduk yang berlebihan. \n3. Stop merokok: \n• Jika merokok, hentikan kebiasaan merokok segera. Merokok adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. \n4. Batasi Konsumsi Alkohol: \n• Konsumsi alkohol dalam jumlah yang moderat, atau lebih baik lagi, hindari alkohol sepenuhnya. \n5. Kelola Stres: \n• Temukan cara untuk mengelola stres sehari-hari, seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menyenangkan. \n• Stres yang kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. \n6. Periksakan Kesehatan Rutin: \n• Jadwalkan pemeriksaan kesehatan rutin dengan dokter Anda untuk memantau faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes. \n• Ikuti saran dokter mengenai perawatan dan pengobatan jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang berhubungan dengan penyakit jantung. \n7. Jaga Kesehatan Mental: \n• Kesehatan mental yang baik juga berkontribusi pada kesehatan jantung. Jika Anda mengalami masalah mental, seperti depresi atau kecemasan, carilah bantuan dan dukungan yang sesuai. \n8. Minum Air Secukupnya: \n• Pastikan Anda cukup terhidrasi dengan minum air sepanjang hari. Air membantu menjaga kesehatan jantung Anda. \n\n Kesehatan jantung yang baik adalah tujuan penting dalam menjaga kesejahteraan umum dan mencegah penyakit jantung, yang bisa berakibat fatal. Untuk menjaga kesehatan jantung, penting untuk memantau faktor-faktor risiko, selalu menjalani pola hidup yang sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dengan dokter untuk mengidentifikasi masalah jantung sejak dini dan mengambil tindakan pencegahan yang sesuai. Selain itu penting juga untuk memahami dan menyadari faktor risiko pribadi. Lakukan konsultasi dengan dokter untuk merancang rencana kesehatan yang sesuai dengan keluhan sahabat Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 15 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Gejala dan Penyebab Peradangan Usus Buntu<\/a><\/h3>
Usus buntu adalah salah satu organ dalam sistem pencernaan manusia yang memiliki peran penting dalam proses pencernaan makanan. Meskipun seukuran kecil, usus buntu dapat menyebabkan masalah serius jika mengalami peradangan atau infeksi. \nSalah satu masalah medis yang umum terjadi dan dapat menjadi kondisi serius jika tidak diobati dengan cepat. \nApa Itu Peradangan Usus Buntu? \nperadangan yang dikenal dalam istilah medis Appendicitis, adalah peradangan pada usus buntu, yang merupakan sebuah organ kecil yang terletak di bagian kanan bawah perut. Usus buntu merupakan bagian dari sistem pencernaan manusia. Kondisi ini diperkirakan terjadi ketika usus tersumbat oleh zat yang disebut feses keras, infeksi, atau benda asing. \nPenyebab pasti peradangan Usus Buntu masih belum diketahui, namun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko untuk menjadi kondisi seperti ini. Beberapa faktor yang mungkin berperan meliputi: \n1. Obstruksi (sumbatan): Salah satu penyebab umum adalah obstruksi usus buntu oleh feses keras atau benda asing. \n2. Infeksi: Infeksi bakteri dalam usus buntu dapat menyebabkan peradangan. \n3. Genetik: Ada faktor genetik yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami usus buntu. \n4. Peradangan sebelumnya: Jika seseorang pernah mengalami peradangan sebelumnya di daerah usus buntu, ini dapat meningkatkan risiko untuk mengembangkan kondisi ini lagi. \nGejala peradangah usus buntu dapat bervariasi, tetapi beberapa yang umum meliputi: \n1. Nyeri perut: Nyeri biasanya dimulai di sekitar pusar dan bergerak ke daerah kanan bawah perut. Nyeri ini bisa semakin parah seiring waktu. \n2. Mual dan muntah: Banyak orang dengan usus buntu merasa mual dan muntah. \n3. Demam: Terkadang, demam dapat menyertai usus buntu, terutama jika ada infeksi. \n4. Hilangnya nafsu makan: Seseorang dengan usus buntu mungkin kehilangan nafsu makan karena rasa tidak nyaman. \nDiagnosis dan Pengobatan Peradangan Usus Buntu \nJika dokter menduga seseorang terjadi peradangan pada usus buntu, mereka akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG untuk memverifikasi diagnosis. Pengobatan peradangan usus buntu melibatkan operasi pengangkatan usus buntu (Appendectomy). Ini dilakukan untuk menghindari pecahnya usus buntu, yang bisa sangat berbahaya. \nPeradangan Usus buntu yang diangkat tidak akan mempengaruhi pencernaan seseorang. Operasi tersebut dapat dilakukan dengan cara bedah terbuka atau laparascopy, yang merupakan prosedur minimal invasif dengan waktu pemulihan yang lebih singkat. \nJika Sahabat Hermina Serpong mengalami gejala yang mungkin terkait dengan peradangan usus buntu, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Pengobatan dini dapat mencegah komplikasi serius yang mungkin terjadi akibat usus buntu. Bila memiliki gejala atau kekhawatiran terkait dengan kesehatan Anda, segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 11 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Bahaya merokok Pada kesehatan Jantung<\/a><\/h3>
Merokok merupakan masalah kesehatan yang cukup berat dan salah satu penyebab utama penyakit jantung. Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak merokok terhadap kesehatan jantung dan mengapa penting bagi individu untuk menghindari atau berhenti merokok. \nMerokok adalah faktor risiko utama penyakit jantung dan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah jantung dan otak. \n \nSaat seseorang merokok, mereka menghirup lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya adalah nikotin, karbon monoksida, dan tar. Nikotin dalam rokok adalah zat adiktif yang menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang dapat menyebabkan stres berkepanjangan pada jantung. \n \nPenyempitan Pembuluh Darah \nRokok mengaktifkan sistem inflamasi (peradangan) badan, meningkatkan aktifitas pembekuan darah, memudahkan terbentuknya plak di dalam arteri. Plak adalah endapan lemak, kolesterol, dan zat-zat lain yang menumpuk pada dinding pembuluh darah, disebut dengan plak aterosklerosis. Seiring waktu plak ini akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga terganggu aliran darah ke jantung. \n \nSerangan Jantung dan Stroke \nMerokok adalah faktor risiko utama untuk serangan jantung. Serangan jantung terjadi karena plak aterosklerosis yang tidak stabil menyumbat pembuluh darah, memicu proses pembekuan darah sehingga membentuk gumpalan darah, dan terjadi sumbatan total di arteri koroner (pembuluh darah jantung) sehingga aliran darah ke jantung terhambat. Tanpa aliran darah yang cukup, jaringan jantung dapat rusak dan bahkan mati. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jantung atau bahkan kematian. \n \nSelain serangan jantung, merokok juga meningkatkan risiko stroke. Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, dan merokok dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah yang dapat mencapai otak. Ini dapat mengakibatkan kerusakan otak yang serius atau bahkan kematian. \n \nBerhenti Merokok: Solusi Terbaik \nKerusakan dinding pembuluh darah dan terbentuknya plak pada seseorang penderita memang bersifat permanen. Jadi apakah dengan berhenti merokok seseorang dapat berkurang risikonya mengalami komplikasi penyakit jantung? \nMakin awal seseorang berhenti merokok, makin besar manfaat pencegahan serangan jantung yang akan di dapat. Jika sudah terbentuk plak pada seorang penderita, perlu dilakukan pencegahan sekunder; yaitu untuk mencegah penderita mengalami proses serangan jantung atau bertambah beratnya penyempitan, dengan obat-obatan atau tindakan lain, dan tentu saja memperbaiki gaya hidup salah satunya dengan stop merokok. Dengan berhentinya merokok, kerusakan pembuluh darah tidak berlanjut, dan risiko terbentuknya plak dapat berkurang. \nBantuan medis dan dukungan sosial dapat membantu individu berhenti merokok dan menjalani hidup yang lebih sehat. Lebih dari itu, menghindari paparan asap rokok pasif juga sangat penting, karena asap rokok pasif juga berkontribusi pada risiko penyakit jantung. \n \nBahaya merokok bagi kesehatan jantung adalah nyata dan mematikan. Merokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, serangan jantung, dan stroke. Berhenti merokok adalah langkah terbaik untuk melindungi kesehatan jantung dan memperpanjang umur. Dukungan dan sumber daya untuk berhenti merokok tersedia, dan penting bagi individu untuk mengambil tindakan segera demi kesehatan jantung yang lebih baik dan bila ada keluhan lebih lanjut bisa langsung konsultasi dengan dokter spesialis jantung di Rsu Hermina Serpong \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 10 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Gejala Pemeriksaan Audiometri<\/a><\/h3>
Audiometri adalah tes pendengaran yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan pendengaran seseorang. Tes ini dilakukan oleh audiologis, seorang profesional kesehatan yang mengkhususkan diri dalam masalah pendengaran. Audiometri sering dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin, khususnya untuk orang-orang yang memiliki keluhan pendengaran atau berisiko mengalami masalah pendengaran. \nHasil audiometri direpresentasikan dalam bentuk audiogram, grafik yang menunjukkan ambang pendengaran pada berbagai frekuensi. Dengan audiogram ini, audiologis dapat mengevaluasi jenis dan tingkat keparahan masalah pendengaran, serta memberikan rekomendasi pengobatan atau penanganan lebih lanjut jika diperlukan. \nAudiometri sangat penting dalam mengidentifikasi masalah pendengaran sedini mungkin, sehingga tindakan korektif atau intervensi medis dapat dilakukan untuk mencegah lebih lanjut atau memperbaiki gangguan pendengaran yang ada. Tes audiometri juga membantu audiologis menentukan jenis perangkat bantu dengar atau terapi pendengaran lainnya yang paling cocok untuk kebutuhan individu. \nKetika mengalami gangguan pendengaran, seseorang juga biasanya akan mengalami beberapa tanda dan gejala berikut ini: \n• Sering meminta orang lain untuk mengulang perkataan \n• Sulit memahami ucapan atau perkataan lawan bicara atau orang sekitar \n• Sakit kepala \n• Pusing atau vertigo \n• Telinga berdengung \nGangguan pendengaran juga menyebabkan penderitanya sering merasa lelah, stres, dan bahkan menarik diri dari lingkungan sosial. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa gangguan pendengaran bisa bersifat sementara atau permanen dan umumnya terjadi secara bertahap seiring bertambahnya usia. \nNamun, gangguan pendengaran terkadang bisa juga terjadi secara tiba-tiba. Jika Sahabat RS Hermina serpong mengalami berbagai gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter dokter THT akan mengevaluasi fungsi pendengaran dengan melakukan pemeriksaan telinga dan tes pendengaran, salah satunya adalah dengan tes audiometri. \nTes audiometri biasanya membutuhkan waktu selama 40–60 menit. Tes ini tidak membutuhkan persiapan khusus sebelumnya dan tidak menimbulkan risiko apa pun. Selama menjalani pemeriksaan, hanya perlu mengikuti instruksi dari audiolog saja. \nJika Sahabat Hermina atau keluarga mengalami beberapa gejala gangguan pendengaran, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis agar pemeriksaan dan tes pendengaran (termasuk tes audiometri) dapat dilakukan untuk menilai seberapa baik kemampuan pendengaran. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 10 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tips Menjaga Kesehatan telinga<\/a><\/h3>
Pemeriksaan telinga dilakukan untuk mengetahui kondisi organ telinga. Biasanya tes ini dilakukan dengan bantuan alat khusus bernama otoskop. Nantinya, alat bantu berbentuk kerucut ini akan dimasukkan ke dalam telinga untuk membantu dokter melihat kondisi organ ini. Dengan bantuan otoskop, dokter akan mencari tahu kemungkinan ada atau tidaknya gangguan pada telinga. \nPada umumnya pemeriksaan jenis tes rutin, sehingga bisa dilakukan siapa saja dan kapan saja. Umumnya tes telinga dilakukan pada anak-anak, terutama yang memiliki keluhan atau gejala pada telinga. Selain itu, tes ini juga bisa dilakukan jika seseorang diduga mengalami infeksi pada telinga atau gangguan lainnya. \nMenjaga kesehatan telinga adalah langkah penting untuk menjaga kualitas pendengaran dan mencegah masalah telinga potensial. Berikut beberapa tips untuk merawat kesehatan telinga : \n1. Bersihkan telinga dengan aman \nAnda bisa membersihkan bagian luar telinga dengan cara yang aman. Gunakan waslap atau handuk bersih untuk membersihkan bagian luar telinga. Jika ada penumpukan kotoran di saluran telinga, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk membersihkannya secara aman. \nBersihkan dirinya sendiri. Jangan menggunakan cotton bud atau benda tajam lainnya untuk membersihkan telinga Anda, karena dapat menyebabkan kerusakan atau mendorong kotoran lebih dalam. \n2. Hindari kebisingan yang berlebihan \nPaparan suara keras dan berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada pendengaran Anda. Pakailah pelindung telinga saat bekerja di lingkungan yang bising atau saat berada di acara yang berisik. \n3. Jangan menyodorkan benda asing ke dalam telinga \nHindari memasukkan benda-benda asing seperti mainan, makanan, atau benda lain ke dalam telinga Anda. Ini dapat menyebabkan cedera atau obstruksi yang berbahaya. \n4. Perhatikan infeksi telinga \nJika Anda mengalami rasa sakit, gatal, atau keluar cairan dari telinga Anda, bisa jadi itu adalah tanda infeksi telinga. Segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. \n5. Kurangi penggunaan headphone atau earphone \nJika Anda sering menggunakan headphone atau earphone, hindari mengatur volume terlalu tinggi dan batasi waktu penggunaan. Gunakanlah headphone atau earphone yang berkualitas baik untuk \n\n Ingatlah bahwa pendengaran adalah indera yang berharga, dan perawatannya harus dilakukan dengan hati-hati. Jika sahabat hermina mengalami keluahan tersebut segera lakukan konsultasi dengan ahlinya memiliki masalah dengan telinga atau pendengaran, segera hubungi profesional kesehatan untuk mendapatkan evaluasi dan perawatan yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 06 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
5 Jenis Olahraga untuk Menjaga Kesehatan Pada jantung<\/a><\/h3>
Kesehatan jantung merupakan aspek penting dalam menjaga kesejahteraan dan kehidupan yang aktif. Salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan jantung adalah melalui olahraga teratur. Dalam artikel ini, kita akan mengetahui hubungan antara olahraga dan kesehatan jantung, serta manfaat yang bisa didapatkan dengan rutin berolahraga. \nOlahraga teratur dapat membantu mengurangi faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, dan diabetes tipe 2. Berolahraga dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), serta membantu mengontrol berat badan dan kadar gula darah. Berikut jenis olah raga untuk menjaga kesehatan jantung: \n1. Berjalan Cepat \nBerjalan cepat merupakan jenis olahraga yang mudah dilakukan dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jantung. Aktivitas ini dapat membantu meningkatkan denyut jantung, memperkuat otot jantung, dan meningkatkan kapasitas paru-paru. Mulailah dengan berjalan selama 30 menit setiap hari atau sesuai dengan kemampuan Anda, dan secara bertahap tingkatkan kecepatan dan intensitasnya. \n2. Berlari: \nBerlari adalah jenis olahraga yang intensitasnya lebih tinggi dan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan jantung. Dengan berlari, Anda dapat meningkatkan daya tahan jantung, meningkatkan pembakaran kalori, dan meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Mulailah dengan jarak dan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan Anda, dan secara bertahap tingkatkan intensitas dan jarak lari Anda seiring waktu. \n3. Bersepeda \nBersepeda adalah olahraga yang lembut bagi sendi dan cocok untuk semua usia. Ini adalah cara yang bagus untuk meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan kekuatan otot-otot kaki Anda. Anda dapat bersepeda di luar ruangan atau menggunakan sepeda statis di dalam rumah atau pusat kebugaran. Cobalah untuk bersepeda selama setidaknya 30 menit sehari, atau lebih jika memungkinkan \n4. Renang \nRenang adalah olahraga yang menantang dan menarik yang melibatkan seluruh tubuh. Olahraga ini memberikan latihan kardiovaskular yang baik dan rendah dampak pada sendi Anda. Renang dapat membantu meningkatkan daya tahan jantung, menguatkan otot-otot jantung, dan meningkatkan kekuatan otot-otot lain di tubuh. Coba lakukan sesi renang rutin selama minimal 30 menit setiap kali berenang. \n5. Aerobik \nKelas aerobik atau latihan aerobik adalah cara yang menyenangkan dan energik untuk meningkatkan kesehatan jantung. Ini melibatkan gerakan dan aktivitas yang melibatkan banyak otot di seluruh tubuh Anda. Kelas aerobik umumnya mencakup langkah-langkah koreografi, latihan kardiovaskular, dan latihan kekuatan. Ikuti kelas aerobik di pusat kebugaran atau lakukan latihan aerobik di rumah dengan bimbingan instruktur melalui video latihan. \nPastikan untuk memilih jenis olahraga yang Anda nikmati, sehingga Anda lebih termotivasi untuk melakukannya secara teratur. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memulai program olahraga baru, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya. \nOlahraga adalah kunci penting dalam menjaga kesehatan jantung Anda. Dengan berolahraga teratur, Anda dapat meningkatkan daya tahan jantung, mengurangi risiko penyakit jantung, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Mulailah dengan langkah kecil dan konsisten, dan ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter dan rutin berobat untuk memastikan Kesehatan jantung https://www.herminahospitals.com/id/doctors/dr-adhi-kurniawan-spjp-fiha \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 06 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Jenis Penyakit Jantung Tanpa kita sadari<\/a><\/h3>
Penyakit jantung adalah istilah yang mencakup berbagai kondisi yang memengaruhi fungsi dan struktur dari jantung. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan melibatkan berbagai masalah yang mempengaruhi pembuluh darah, otot jantung, dan irama jantung. \nDalam menjaga kesehatan jantung, langkah-langkah pencegahan sangat penting. Dengan memahami penyebab, gejala, dan langkah-langkah pencegahan penyakit jantung, kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan jantung kita. \nDan Berikut ini adalah beberapa kondisi umum yang termasuk dalam penyakit jantung yang sering terjadi dialami oleh semua orang yang tanpa disadari: \n1. Penyakit arteri koroner \nPenyakit Ini terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke otot jantung (arteri koroner) menyempit atau tersumbat oleh plak lemak. Hal ini dapat mengakibatkan angina (nyeri dada) atau serangan jantung jika pasokan darah yang mencukupi tidak mencapai jantung. \n2. Aritmia \nPenyakit Ini merujuk pada kelainan irama jantung, di mana jantung dapat berdetak terlalu cepat (takikardia) atau terlalu lambat (bradikardia). Aritmia dapat menyebabkan denyut jantung yang tidak teratur atau tidak terkoordinasi, yang dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan komplikasi serius. \n3. Penyakit katup jantung: \nSalah satu penyakit Ini melibatkan kerusakan atau kelainan pada katup jantung, yang dapat menghambat aliran darah yang lancar dan mempengaruhi fungsi jantung. Beberapa kondisi kelainan katup jantung termasuk stenosis (penebalan atau penyempitan katup), regurgitasi (kebocoran katup), atau prolaps (katup yang melentur ke belakang). \n4. Penyakit jantung bawaan \nPenyakit ini adalah adalah kelainan yang ada pada struktur jantung sejak lahir. Beberapa contoh penyakit jantung bawaan termasuk lubang pada dinding antara bilik jantung (septal), kelainan katup, atau kelainan pembuluh darah. \n5. Penyakit kardiomiopati \nPenyakit ini adalah kelainan pada otot jantung yang dapat mengurangi kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efisien. Kardiomiopati dapat bersifat genetik atau disebabkan oleh faktor lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner, atau infeksi. \n6. Penyakit pericardium \nSalah satu penyakit yang melibatkan peradangan atau kerusakan pada pericardium, yaitu lapisan tipis yang melapisi jantung. Contoh penyakit pericardium termasuk pericarditis (peradangan pericardium) atau perikardium yang kaku. \nFaktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung termasuk merokok, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, riwayat keluarga dengan penyakit jantung, dan gaya hidup tidak sehat. Upaya pencegahan seperti menjalani gaya hidup sehat, mengelola faktor risiko, dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. \nSangat Penting untuk dicatat bahwa ada banyak faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit jantung \nNah Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan berkonsultasi dengan tenaga medis, kita dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan. Jika Sahabat Hermina memiliki keluhan terhadap Kesehatan jantung, serta memiliki kekhawatiran tentang kesehatan jantung Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Spesialis jantung https://www.herminahospitals.com/id/doctors/dr-adhi-kurniawan-spjp-fiha di RS Hermina Serong \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 07 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Beberapa Penyebab Gangguan Kesehatan Mental<\/a><\/h3>
Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan, atau stres berat jangka panjang. \nJika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri sehingga membuat dirinya lebih tertekan dengan gejala yang di alami. \n\n \nPada umumnya ada Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis. Terdapat juga gangguan mental yang hanya terjadi pada waktu tertentu, seperti postpartum depression hanya menyerang ibu setelah melahirkan. \nBerikut ini salah satu penyebab umum dari gangguan kesehatan mental, diantaranya sebagai berikut: \n• Cedera kepala. \n• Faktor genetik atau terdapat riwayat gangguan mental dalam keluarga. \n• Kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan lainnya. \n• Kekerasan pada anak atau riwayat kekerasan pada masa kanak-kanak. \n• Memiliki kelainan senyawa kimia otak atau gangguan pada otak. \n• Mengalami diskriminasi. \n• Mengalami kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat. \n• Mengalami kerugian sosial, seperti masalah kemiskinan atau utang. \n• Merawat anggota keluarga atau teman yang sakit kronis. \n• Pengangguran, kehilangan pekerjaan, atau tunawisma. \n• Pengaruh zat racun, alkohol, atau obat-obatan yang dapat merusak otak. \n• Stres berat yang dialami dalam waktu yang lama. \n• Terisolasi secara sosial atau merasa kesepian. \n• Tinggal di lingkungan perumahan yang buruk. \n• Trauma signifikan, seperti pertempuran militer, kecelakaan serius, atau kejahatan yang pernah dilihat atau dialami. \n\n Pada umumnya Gejala Gangguan kesehatan mental dapat diawali dengan beberapa gejala berikut ini, antara lain: \n• Berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman. \n• ilusi, paranoia, atau halusinasi. \n• Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi. \n• Ketakutan, kekhawatiran, atau perasaan bersalah yang selalu menghantui. \n• Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari. \n• Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan. \n• Memiliki pengalaman dan kenangan buruk yang tidak dapat dilupakan. \n• Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain. \n• Menarik diri dari orang-orang dan kegiatan sehari-hari. \n• Mendengar suara atau mempercayai sesuatu yang tidak benar. \n• Mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan. \n• Mengalami perubahan suasana hati drastis yang menyebabkan masalah dalam hubungan dengan orang lain. \n• Merasa bingung, pelupa, marah, tersinggung, cemas, kesal, khawatir, dan takut yang tidak biasa. \n• Merasa sedih, tidak berarti, tidak berdaya, putus asa, atau tanpa harapan. \n• Merokok, minum alkohol lebih dari biasanya, atau bahkan menggunakan narkoba. \n• Perubahan drastis dalam kebiasaan makan, seperti makan terlalu banyak atau terlalu sedikit. \n• Perubahan gairah seks. \n• Rasa lelah yang signifikan atau energi menurun \n\n • Mengalami gangguan tidur. \n• Tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti merawat anak atau pergi ke sekolah atau tempat kerja. \n• Tidak mampu memahami situasi dan orang-orang. \n\n \nJika sahabat mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas secara terus-menerus dan tidak membaik, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kesehatan jiwa untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 07 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mencegah Dampak Stress bagi Remaja yang Mengalami Bullying<\/a><\/h3>
Bullying merupakan salah satu perilaku agresif yang dapat berupa fisik, verbal, atau relasional. Perilaku ini dapat dilakukan tanpa henti dan dalam jangka waktu yang lama. Bullying fisik termasuk memukul, menendang, atau mendorong. Mencuri, merusak barang, perpeloncoan dan pelecehan juga termasuk bullying dalam bentuk fisik. \nSelain itu bullying verbal mencakup ejekan, hinaan, atau caci maki. Sementara bullying dalam sebuah hubungan bisa termasuk menolak untuk berbicara dengan pasangan, menjauhkan pasangan dari kelompok, teman atau keluarga, menyebarkan kebohongan atau rumor tentang pasangan dan melakukan hal-hal yang tidak disukai pasangan. \nOrang yang mengalami bullying bisa hidup dalam ketakutan terus menerus. Remaja adalah kelompok individu yang paling rentan mengalami bullying atau menjadi pelaku bullying. Ini karena, remaja cenderung impulsif dan emosional serta kepribadian yang belum matang. Dampak bullying pada remaja pun bisa signifikan. \nOleh karena itu, orangtua, guru maupun kerabat terdekat perlu memberi dukungan dan masukan untuk mencegah bullying pada remaja. \nBerikut tips untuk remaja yang pernah mengalami bullying: \na. Lakukan Olahraga \nOlahraga bukan cuma bermanfaat untuk kesehatan fisik. Nyatanya, aktivitas yang satu ini juga bermanfaat untuk kesehatan mental. dapat meningkatkan hormon endorfin yang mampu memperbaiki suasana hati. Bukan itu saja, olahraga juga mampu mengurangi kadar hormon kortisol yang bisa memicu stres. \nb. Bicarakan dengan Orang Terpercaya \nRemaja yang mengalami bullying biasanya sulit diajak bicara karena mengalami rasa takut berlebihan terhadap pelaku bullying. Namun, sebaiknya cobalah untuk membicarakan kendala yang kamu alami dengan orang yang terpercaya. Hal ini dapat memberikan kamu banyak dukungan yang bahkan terkadang bisa menjadi jalan keluar yang baik untuk rasa takut dan frustasi yang timbul akibat bullying. \nc. Melakukan Hobi \nSemakin banyak waktu yang kamu habiskan dengan aktivitas yang membuat kamu senang, maka kamu tidak akan terfokus pada masalah yang kamu alami. Kamu bisa melakukan hobi yang kamu sukai, berolahraga, atau bergaul dengan teman-teman yang tidak ikut serta dalam bullying. Cara ini juga dapat mengurangi situasi bullying dengan orang yang melakukannya. \nd. Mendengarakn musik \nMirip seperti olahraga, mendengarkan musik yang disukai ternyata juga mampu memperbaiki mood. Mendengarkan musik membantu melepaskan hormon dopamine yang dapat meningkatkan suasana hati. Aktivitas yang satu ini juga bisa dijadikan terapi untuk mencegah stres dan depresi. \ne. Temukan teman sejati yang benar-benar tulus. Jika kamu pernah mengalami bullying, beri tahu teman sejatimu supaya mereka dapat membantu. Dengan hal ini, kamu bisa merasa aman dan terlindungi. Hindari menyendiri, terutama ketika bullying sedang terjadi. Selain teman, kamu juga bisa melapor kepada guru atau bicara dengan orangtua. \n\n Untuk para Sahabat hermina bila ada keluhan lebih lanjut bisa langsung segera lakukan konsultasi dengan dokter spesialis Kesehatan jiwa di rs hermina serpong atau bisa juga online melalu layanan mobile app Hermina tentang masalah yang di alami oleh sahabat hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 09 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Gejala Abses Gigi pada Anak<\/a><\/h3>
Halo sahabat hermina, Apakah sahabat pernah melihat adanya nanah pada bagian gusi anak? Nah Kondisi tersebut bisa menjadi tanda adanya masalah abses gigi pada anak. Abses gigi sendiri adalah salah satu kondisi terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi, yang umumnya muncul pada ujung akar gigi anak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, infeksi bakteri pada gigi ini kebanyakan terjadi pada anak dengan kebersihan rongga mulut yang kurang baik dan kurang menjaga kesehatan giginya. \nGejala abses gigi pada anak dan orang dewasa sebenarnya tak berbeda jauh. Ketika berhadapan dengan kondisi ini, Anak-anak akan mengalami beragam keluhan. Berikut ini salah satu keluhananya yang tejadi pada gigi anak, yaitu: \n1.Demam. \n2.Bau mulut. \n3.Sensitif pada tekanan seperti saat mengunyah atau menggigit. \n4.Pembengkakan pada wajah atau pipi. \n5.Warna kemerahan pada mulut dan wajah (dalam sebagian kasus). \nSelain itu Hati-hati, dengan kondisi ini apabila tidak segera diberikan penanganan yang cepat maka gejalanya bisa semakin berkembang. Gejala pada abses gigi yang semakin parah bisa berupa: \n1.Nyeri parah. \n2.Rasa berdenyut pada gigi. \n3.Kondisi ini bisa menyebar ke arah tulang rahang, leher, atau telinga. \n4.Membengkaknya kelenjar getah bening di bawah rahang atau leher. \n\n \nAbses gigi timbul akibat dari komplikasi infeksi gigi dan mulut. Infeksi ini dikarenakan bakteri yang tinggal di dalam plak pada gigi sehingga menyebabkan infeksi dan mencari jalur untuk menyerang gigi. Berikut ini penyebab yang memicu terjadinya abses gigi pada anak: \n\n \nBuruknya kebersihan dan kesehatan gigi anak. Anak yang tak melakukan perawatan atau menjaga kebersihan gigi dan gusinya, akan berisiko mengalami masalah gigi. Nah, dalam hal ini termasuk abses gigi. Kondisi gigi dan gusi yang tak bersih, bisa menimbulkan banyak masalah bagi kesehatan tubuh. \nProsedur medis. Abses pada gusi bisa disebabkan oleh operasi gigi atau prosedur medis lainnya pada gigi dan gusi. Tindakan ini bisa saja menyebabkan terbentuknya lubang di gusi. \nMakanan dan minuman manis. Makanan dan minuman manis adalah makanan yang mengandung tinggi gula. Keduanya dapat menyebabkanlubang pada gigi yang bisa berkembang menjadi abses gigi. \nHati hati, jangan sekali-kali memandang sebelah mata masalah abses gigi. Kondisi ini bisa memicu berbagai komplikasi serius seperti kista gigi, sinusitis, infeksi tulang, hingga sepsis yang sangat berbahaya. \nBagi orang tua yang anaknya mengalami masalah gigi atau keluhan kesehatan lainnya yang berkaitan dengan gigi, sebaiknya segera memeriksakan diri ke ke rumah sakit RS Hermina Serpong. Untuk mempermudah layanan bisa langsung buat janji dengan dokter di aplikasi App Hermina Mobile App atau bisa menggunakan layanan web dan call center 1500 488 sehingga tidak perlu mengantri sesampainya di rumah sakit. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 09 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tips Mencegah Gigi Lubang Pada Anak<\/a><\/h3>
Pada umumnya gigu lubang mudah terjadi pada anak yang gemar mengonsumsi makanan manis, seperti cokelat, permen, es krim, dan lain sebagainya. Anak yang mengalami gigi lubang bisa membuat gigi sebelahnya bergeser. Alhasil, gigi tetap yang akan tumbuh nantinya tidak memiliki ruang yang cukup, sehingga gigi susu yang berlubang juga merupakan salah satu penyebab gigu tetap tumbuh tidak rapi. \n\n Lubang pada gigi anak perlu dicegah. Selain mengganggu penampilan, gigi yang berlubang bisa menimbulkan nyeri dan menurunkan nafsu makan anak. \nGigi berlubang pada anak bisa dicegah dengan mengajarkan kebiasaan sederhana merawat gigi. Kebiasaan ini harus dimulai sejak dini, karena kerusakan yang timbul dapat terjadi bahkan setelah gigi pertama tumbuh. Berikut beberapa upaya sederhana untuk mencegah gigi berlubang pada anak: \n• Mulailah menyikat gigi anak setelah gigi pertama muncul. Sikat gigi, lidah, dan gusi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride. Untuk anak di bawah usia 3 tahun, gunakan hanya sedikit pasta gigi, kira-kira seukuran sebutir beras. Untuk anak di atas 3 tahun, gunakan sebanyakan sebiji kacang polong. \n• Pastikan anak mengonsumsi makanan sehat yang seimbang. Batasi camilan lengket dan tinggi gula seperti keripik, permen, kue, dan cokelat. Gula dalam makanan akan berdampak buruk pada kesehatan gigi anak. \n• Ajari anak menggunakan lidahnya untuk membersihkan makanan dari giginya. \n• Cegah pemindahan bakteri dari mulut ayah dan ibu ke anak dengan tidak berbagi peralatan makan. \n• Jangan tidurkan anak sambil minum atau makan. Hal ini tidak hanya membuat gigi anak terkena gula, tapi juga dapat membuat anak berisiko mengalami infeksi telinga dan tersedak. \n• Ajarkan anak untuk minum dari gelas biasa sesegera mungkin. Hindari penggunaan botol dot, setidaknya sejak usia 12 hingga 15 bulan. Minum dari gelas tidak menyebabkan cairan terkumpul di sekitar gigi. Selain itu, minum dari gelas tidak bisa dilakukan sambil tidur. \n• Lakukan pemeriksaan ke dokter gigi sejak anak tumbuh gigi pertama kali, atau pada saat usia anak menginjak 1 tahun. Jika ada masalah gigi, dokter dapat melihatnya lebih awal. Selanjutnya lakukan pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali. \n\n \nSeiring dengan pertumbuhan gigi permanen anak, dokter gigi dapat membantu mencegah gigi lubang dengan memberikan lapisan tipis resin (atau sealant) ke gigi bagian geraham. Area tersebut adalah tempat mengunyah dilakukan, dan area yang paling besar resikonya terjadi lubang. Lapisan pelindung ini menjaga agar bakteri tidak mengendap di celah gigi geraham yang sulit dijangkau. \nJika orangtua rentan terhadap kerusakan gigi atau penyakit gusi, anak pun mungkin berisiko lebih tinggi. Terkadang kebiasaan menyikat gigi yang baik dan flossing pun tidak dapat mencegah lubang. Maka orangtua sangatlah dianjurkan untuk selalu mengawasi Kesehatan pada gigi anak dan Pastikan untuk selalu melakukan kontrol secara rutin dengan dokter spesialis gigi anak untuk memastikan kesehatan dan tumbuh kembang gigi anak terpantau dengan baik. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 11 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Gejala Awal Saraf Kejepit<\/a><\/h3>
Saraf kejepit adalah gangguan yang terjadi ketika saraf tertekan berlebihan. Masalah ini biasanya dialami oleh saraf yang berada di antara jaringan ligamen, tendon, tulang, tulang rawan dan otot. Jaringan tersebut dapat menekan saraf sehingga akan menyebabkan penderita mengalami rasa nyeri, sensasi terbakar serta kesemutan. \n\n Nah karena saraf menjalar sepanjang tubuh, maka saraf kejepit sangat mungkin terjadi diberbagai lokasi di tubuh, namun bagian paling sering terkena adalah piringan sendi dan tulang belakang terutama adalah di area sekitar tulang punggung bagian bawah dan leher. \n\n Umumnya ketika saraf kejepit, otak akan mengirimkan sinyal berupa rasa nyeri di area yang terkena. Di tahap ini, penderita disarankan untuk segera melakukan perawatan guna mencegah kerusakan semakin bertambah parah. \n\n Beberapa kondisi berikut dapat memicu terjadinya saraf kejepit antara lain: \n\n \n Cedera atau trauma, seperti saat mengangkat beban berat \n Posisi tubuh atau postur yang salah yang dilakukan berulang dan terus menerus, seperti posisi duduk yang tidak tepat saat bekerja \n Kurang bergerak akibat gaya hidup yang tidak aktif \n Obesitas, dimana akan menyebabkan beban tubuh terutama tulang belakang bertambah \n Usia lanjut, karena piringan sendi tidak lagi fleksibel yang meningkatkan resiko cedera \n \n\n Gejala saraf kejepit akan tergantung pada area yang terkena. Biasanya sering terjadi di satu sisi tubuh saja. Ketika kondisi ini terjadi, penderita akan mengalami kesulitan untuk menoleh, menggelengkan kepala, menggenggam benda, membungkukan badan hingga kesulitan berjalan. \n\n Berikut beberapa gejala yang dapat dirasakan penderita saraf kejepit: \n\n \n Kesemutan atau nyeri seperti tertusuk jarum \n Munculnya rasa nyeri yang intens \n Mati rasa atau penurunan kepekaan \n Ketegangan sampai kesulitan menggerakkan leher, tangan dan kaki \n \n\n Beberapa cara sederhana untuk mengatasi keluhan saraf kejepit antara lain \n\n \n Kompres hangat. Kesemutan akibat saraf terjepit dapat diatasi dengan mengompres hangat bagian yang terkena. Langkah ini dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memperbaiki fungsi saraf. Caranya, letakkan kompres hangat selama 5 hingga 7 menit. Ulangi cara ini 3 kali sehari. \n Isitrahat dengan memperbanyak waktu tidur. Istirahat yang cukup akan memberikan kesempatan sel-sel dalam tubuh memproduksi lebih banyak protein dan sistem imun untuk membantu memperbaiki kerusakan dalam tubuh. \n Ubah postur tubuh. Saat berada di kantor, misalnya, gunakan mouse dan keyboard yang ergonomis untuk membantu mengurangi tekanan pada lengan dan pergelangan tangan. Cara lainnya, naikkan monitor komputer setinggi mata guna mencegah nyeri leher. Selain itu perbaiki posisi duduk. \n Ubah gaya hidup. Mulai lakukan olahraga seperti jalan pagi, berenang. Selain itu gunakan workstation berdiri guna membantu menjaga tulang belakang tetap bergerak dan fleksibel. \n Peregangan dan yoga. Cara ini dapat membantu meredakan ketegangan dan tekanan di area tubuh yang mengalami saraf kejepit. Namun, tidak disarankan melakukan peregangan terlalu dalam, karena dapat memperburuk gejala yang sudah ada. \n \n\n Jika mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan saat melakukan peregangan, disarankan untuk segera berhenti guna menghindari kerusakan saraf lebih lanjut. Lalu, segera buat janji medis untuk melakukan perawatan. Dengan perawatan yang cepat dan tepat, saraf kejepit umumnya tidak menimbulkan kerusakan yang berarti. Namun, jika saraf kejepit dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen. \n\n Apabila ada keluhan lebih lanjut dan kondisi yang tidak biasa, segera lakukan konsultasi melalui aplikasi Halo Hermina, atau bisa melakukan pendaftaran melalui layanan Call Center 24 Jam 1500 488 \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 11 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 09 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 09 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 07 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 07 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 11 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 15 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 11 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>