- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 26 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Gejala Dan Tanda Penyakit Jantung Bawaan Pada Bayi<\/a><\/h3>
Halo sahabat Hermina, kalian pasti tahu bahwa salah satu penyakit bawaan yang harus diwaspadai adalah penyakit jantung bawaan (PJK). Penyakit jantung bawaan (PJK) atau penyakit jantung bawaan (PJK) adalah penyakit jantung yang muncul sejak lahir akibat pembentukan jantung yang tidak sempurna di dalam rahim selama tahap awal perkembangan janin. Penyakit arteri koroner melemahkan aliran darah di bilik jantung, sehingga darah yang dipompa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, jika tidak dipantau dengan baik selama kehamilan, penyakit arteri koroner seringkali tidak terdiagnosis sebelum bayi lahir. \n\n Perlu dicatat bahwa setiap jenis PJK diperlakukan berbeda tergantung pada klasifikasi (sianotik atau non-sianotik), kelainan struktural, dan tingkat keparahan kelainan jantung. Dampak kematian dan kesakitan yang mengkhawatirkan memerlukan pemahaman yang lebih baik tentang gejala penyakit ini agar penyakit jantung bawaan pada anak dapat dideteksi sejak dini. Siapa yang membutuhkan skrining jantung anak? \n\n Jika sahabat Hermina menduga anak tersebut memiliki kelainan jantung bawaan, sebaiknya anak tersebut segera dievaluasi. Kecurigaan ini mungkin didasarkan pada gejala yang berhubungan dengan kelainan jantung bawaan, seperti kesulitan bernapas dan menyusui, atau penyakit lidah biru dan bibir sumbing. \n\n \n\n Skrining jantung juga dapat dilakukan pada tahap kehamilan ini. Dokter kandungan biasanya merekomendasikan pemeriksaan jantung sebelum bayi Anda lahir jika: \n\n \n\n \n Orang tua lahir dengan cacat jantung bawaan \n Anak tersebut sebelumnya memiliki kelainan jantung bawaan \n Ibu mengonsumsi obat-obatan, alkohol atau obat-obatan yang dapat menyebabkan kelainan jantung \n Orang tua menderita diabetes \n Detak jantung bayi tidak normal saat dokter melakukan USG \n \n\n \n\n Deteksi dini jantung sangat penting untuk mendeteksi kelainan jantung bawaan. Anak-anak yang lahir dengan diagnosis penyakit jantung bawaan selama kehamilan lebih mungkin selamat dari operasi jantung daripada anak-anak yang didiagnosis saat lahir. \n\n \n\n Pentingnya Skrining Jantung Pada Anak \n\n Seperti halnya penyakit jantung lainnya, semakin dini seorang anak menjalani pemeriksaan jantung, semakin besar peluang untuk menerima perawatan dan pemulihan yang tepat dari penyakit tersebut. Ekokardiogram janin biasanya digunakan untuk skrining janin dalam kandungan. Mesin USG ini dapat menghasilkan gambar perkembangan jantung janin. Namun tidak semua kelainan jantung ditemukan selama kehamilan. Oleh karena itu, perlu juga dilakukan pemeriksaan jantung saat lahir. Untuk mendeteksi kelainan jantung pada bayi baru lahir, dokter biasanya menggunakan oksimeter denyut. Ada bayi yang lahir sehat tapi sebenarnya memiliki gejala penyakit jantung saat pulang. Dalam hal ini, orang tua harus lebih aktif dan meminta pemeriksaan jantung anak jika melihat gejala demi keselamatan anak. \n\n \n\n Gejala dan ciri kelainan jantung bawaan pada bayi \n\n Dalam kasus kelainan jantung bawaan, dokter biasanya mendeteksi kelainan pada jantung saat pemeriksaan USG kehamilan. Namun, dalam beberapa kasus, gejala kelainan jantung bawaan tidak muncul hingga setelah lahir. Adapun gejala dan ciri kelainan jantung bawaan pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut: \n\n Biru bibir, kulit, jari tangan dan kaki \n\n \n Sesak napas atau kesulitan bernapas \n Kesulitan makan \n Berat badan lahir rendah \n Nyeri dada \n Keterlambatan pertumbuhan \n \n\n \n\n Dalam kasus lain, gejala kelainan jantung bawaan mungkin baru muncul bertahun-tahun setelah lahir. Jika gejala berkembang, mereka mungkin termasuk: \n\n \n Irama jantung abnormal \n Anak-anak sering menderita pusing \n Kesulitan bernapas \n Pingsan saja \n Pembengkakan \n Kelelahan \n \n\n \n\n Sahabat Hermina, jika ada di antara Anda yang mengalami gejala-gejala tersebut di atas, segera konsultasikan ke dokter spesialis jantung anak. Bicaralah dengan dokter Anda untuk mendapatkan kejelasan tentang apa yang harus dilakukan dan pastikan Anda tidak melewatkan sesi pemeriksaan apa pun. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 26 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Radang Usus Buntu Pada Anak <\/a><\/h3>
Radang Usus Buntu Pada Anak \n\n Radang usus buntu atau apendisitis terjadi ketika usus buntu mengalami peradangan atau infeksi. Usus buntu adalah kantong yang berbentuk jari yang menonjol dari usus besar di sisi kanan bawah perut. Walaupun jarang terjadi pada anak, radang usus buntu akut sering menjadi kegawatdaruratan untuk pembedahan pada anak. \n\n Radang usus buntu pada anak sering sulit dan terlambat dikenali karena keluhannya tidak khas. Anak – anak seringkali tidak bisa mendeskripsikan secara jelas rasa sakit atau keluhan lainnya yang berhubungan dengan gejala akibat radang pada usus buntu. \n\n Gejala usus buntu pada anak : \n\n \n Nyeri perut yang awalnya dirasakan di sekitar pusar berindah ke perut kanan bawah \n Nyeri perut di kanan bawah yang semakin kuat \n Mual, muntah, kehilangan selera makan \n Demam ringan \n Perut kembung \n Anak tampak rewel kesakitan \n \n\n Penyakit usus buntu yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan pecahnya usus buntu. Ketika usus buntu pecah, kuman dan kotoran di dalam usus buntu akan masuk ke rongga perut, sehingga menimbulkan infeksi dan peradangan yang luas. \n\n Usus buntu pecah bisa terjadi dalam waktu 48 – 72 jam setelah gejala usus buntu pada anak pertama kali dirasakan. Pecahnya usus buntu ini bisa menyebabkan peritonitis yang berbahaya dan perlu segera ditangani oleh dokter di rumah sakit. \n\n Penanganan Usus Buntu pada Anak \n\n Ketika Si Kecil mulai mengalami gejala-gejala usus buntu di atas, segeralah bawa ia ke dokter. Untuk menentukan diagnosis usus buntu pada anak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa foto Rontgen, USG, atau CT scan, serta pemeriksaan darah dan urine. \n\n Operasi usus buntu \n\n Penyakit usus buntu dapat ditangani dengan operasi pengangkatan usus buntu yang disebut apendektomi. Prosedur ini umumnya dilakukan di bawah pengaruh bius umum, sehingga anak akan tertidur selama prosedur. \n\n Prosedur operasi usus buntu bisa dilakukan dengan cara: \n\n \n Laparoskopi \n Operasi usus buntu dengan teknik laparoskopi dilakukan dengan membuat tiga sayatan sepanjang 1–2 cm pada perut Si Kecil. Kemudian dari sayatan tersebut, dokter akan memasukkan alat khusus yang dilengkapi kamera dan cahaya serta peralatan bedah. \n \n\n \n Operasi terbuka \n Teknik ini merupakan teknik operasi usus buntu konvensional yang dilakukan dengan cara membuat sayatan lebar sekitar 4 – 7cm di perut. Melalui sayatan tersebut, dokter akan mengangkat usus buntu yang meradang dan terinfeksi, lalu menjahit usus buntu dan luka sayatan. \n \n\n Drainase nanah \n\n Jika usus buntu Si Kecil pecah dan menyebabkan terbentuknya abses (kantung berisi nanah) di sekitarnya, dokter akan mengeluarkan dulu nanah dari abses tersebut. Setelah abses pada usus buntu dikeringkan, dokter akan melakukan operasi usus buntu. \n\n Anak yang baru saja menjalani operasi usus buntu biasanya akan membutuhkan perawatan selama 2–3 hari di rumah sakit. Selama anak dirawat di rumah sakit, dokter akan memberikannya obat antibiotik untuk mengatasi infeksi serta obat antinyeri untuk mengurangi nyeri setelah operasi. \n\n Jika tidak segera ditangani oleh dokter, usus buntu pada anak bisa menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti peritonitis dan sepsis. Oleh karena itu, segeralah bawa Si Kecil ke dokter jika ia mengalami gejala-gejala penyakit usus buntu atau bila kondisinya makin memburuk meski sudah mengonsumsi obat dari dokter. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 23 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Stop Bullying Anak! 7 Cara Efektif Atasi Perundungan<\/a><\/h3>
Akhir-akhir ini marak pemberitaan bullying anak di media. Tentunya ini meresahkan dan membuat miris hati para orang tua. Apalagi jika ternyata anaknya menjadi korban atau pelaku perundungan. \n\n Bullying atau perundungan bukanlah hal yang sepele atau wajar. Perilaku ini berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik anak. Prestasi akademis dan kehidupan sosialnya juga bisa hancur akibat rundungan. Ada yang sampai depresi bahkan bunuh diri. \n\n 7 Cara Mengatasi Perundungan Pada Anak \n\n Bullying anak tidak sekedar kekerasan fisik saja. Bentuknya beragam bisa secara verbal (seperti ejekan, ancaman) social, sexual, maupun cyber. Di era internet, cyber bullying sering terjadi melalui medsos (media sosial). Karena itu dibutuhkan upaya dari berbagai pihak untuk bersama-sama mencegah dan mengatasi masalah perundungan. \n\n Bagi orangtua, Anda dapat melakukan tindakan-tindakan di bawah ini sebagai upaya preventif dan kuratif mengatasi bullying: \n\n 1. Bekali Anak dengan Pemahaman Bullying \n\n Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk mencegah perundungan adalah memberi pengetahuan kepada anak tentang pengertian bullying. Apa saja yang termasuk perilaku bullying, jenis-jenisnya dan cara menghindarinya agar mereka tidak menjadi korban atau pelaku. Termasuk langkah dan tindakan apa yang harus dilakukan jika melihat terjadinya peristiwa bullying di sekitarnya. \n\n 2. Ajarkan Anak Berani Melawan Perundungan \n\n Melawan bukan berarti membalas dengan tindakan kekerasan atau verbal. Melawan bullying anak bisa dengan mengacuhkan atau meninggalkan pelaku perundungan. \n\n Jika tidak terpaksa, lebih baik hindari perkelahian dan mencari pertolongan. Bukan mengajarkan menjadi pengecut, tetapi tindakan ini merupakan pilihan yang aman untuk mencegah luka-luka kekerasan yang mungkin saja ditimbulkan akibat perkelahian. \n\n Bila perlu, bekali anak dengan ilmu bela diri. Bukan untuk pamer tapi menjadi pertahanan diri ketika keadaan terdesak. Selain itu, ajarkan anak untuk berani melaporkan tindakan bullying ketika mereka menjadi korban atau saksi. \n\n 3. Bangun Kepercayaan Diri Anak \n\n Anak yang terlihat lemah, minder dan kurang percaya diri sering menjadi target perundungan teman-temannya. Oleh karena itu penting sekali orang tua mengajarkan kepercayaan diri kepada anak. Misalnya mengajarkan kontak mata saat berhadapan dengan orang lain, berjalan tegak tidak menunduk atau pun terlihat pongah, berbicara dengan nada tegas dan jelas. \n\n 4. Peka Pada Perasaan Anak dan Beri Dukungan \n\n Jika anak Anda terlanjur menjadi korban bullying hal pertama yang harus orangtua lakukan adalah mengajak berbicara. Tunjukkan kepedulian dan kepekaan Anda melalui kata-kata dan tindakan. Beri dukungan penuh dan tulus agar anak merasa terlindungi. \n\n Untuk mengetahui perawatan apa yang dibutuhkan korban bullying anak, penting untuk segera memeriksakan kondisi fisik dan psikologisnya kepada ahli. Peristiwa perundungan bisa menimbulkan trauma, oleh karena itu jangan biarkan anak sendirian. Ajak anak melakukan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan untuk mengurangi kesedihan dan ketakutannya. \n\n 5. Penuhi Kebutuhan Kasih Sayang dan Psikologis Anak \n\n Anak yang kurang mendapatkan perhatian atau limpahan kasih sayang dari orang tuanya cenderung berulah untuk memperoleh pengakuan. Apalagi jika mereka sering mendapatkan perlakuan kasar atau diberi label negatif akan berpotensi menjadi pelaku bullying. \n\n Oleh karena itu, jadilah orang tua yang bisa menjadi panutan dan ciptakanlah lingkungan yang penuh kasih sayang di rumah. Didik anak agar memiliki empati dan kasih sayang terhadap orang lain. Dengan begitu, mereka tidak akan berperilaku tidak baik atau jahat terhadap temannya. \n\n 6. Bantu Pelaku Perundungan untuk Menyadari Kesalahan dan Menghentikan Perilaku Buruknya \n\n Jika anak Anda menjadi pelaku jangan hanya memarahinya, tetaplah terima dia sebagai anak yang harus dilindungi. Bisa jadi anak tidak menyangka bahwa konsekuensi perilakunya bisa sedemikian serius. Bagi pelaku hal ini juga dapat menimbulkan goncangan batin. \n\n Dampingi anak menghadapi konsekuensi dari perbuatannya. Bantu anak agar memiliki pemahaman baru dan tidak mengulangi lagi perilakunya yang buruk. Tanamkan pendidikan moral dan agama berbasis, supaya anak tumbuh menjadi individu yang memiliki karakter positif. \n\n 7. Saling Bersinergi Membangun Komunitas Anti Bullying \n\n Stop bullying efektif jika melibatkan banyak pihak dan saling bersinergi. Mendirikan komunitas anti bullying adalah salah satu cara yang bisa dilakukan di lingkungan rumah atau sekolah untuk mengatasi perundungan. \n\n Pihak-pihak yang turut dilibatkan dalam komunitas antara lain: murid, guru, kepala sekolah, para wali murid, staf-staf sekolah, supir antar-jemput murid, dokter di sekolah dan penjaga kantin. Dengan banyaknya pihak yang bergabung dalam komunitas dan saling membantu, upaya memerangi perundungan bisa tercapai. \n\n Melalui komunitas, bisa meningkatkan kesadaran tentang bullying anak di antara para orangtua. Jika ada salah satu anak yang menjadi korban perundungan, para orang tua dan guru segera melakukan investigasi untuk mencegah terjadinya bullying lagi dan memikirkan bagaimana solusinya. \n\n Para guru dan murid juga bisa berkolaborasi mengadakan kampanye anti bullying. Misalnya, dengan membuat poster stop bullying. Poster dan gambar ini bisa ditempelkan di dinding sekolah atau kelas sebagai pengingat untuk anak-anak agar tidak melakukan tindak perundungan. \n\n Stop bullying anak sekarang juga dengan cara-cara di atas. Orangtua, anak-anak, dan pihak sekolah harus saling bersinergi untuk mencegah dan menghentikan perundungan agar tidak semakin meresahkan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 23 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Hindari Komplikasi Influenza pada Anak agar Tidak Berakibat Fatal<\/a><\/h3>
Influenza atau sering disebut dengan flu merupakan penyakit musiman yang rentan menyerang pada siapa saja, terutama pada anak-anak serta orang dewasa yang memiliki tingkat kekebalan tubuh yang lemah. \n\n Influenza atau flu sangat rentan menyerang pada anak, terutama pada musim pancaroba. Kondisi anak ini tentu akan membuat orangtua mudah cemas. Meski mengkhawatirkan, biasanya masalah kesehatan tersebut bisa disembuhkan dengan perawatan rumahan. Salah satunya, pasien harus melakukan istirahat yang cukup. \n\n \n\n Mengenali penyakit Influenza \n\n Influenza (Flu) merupakan sebuah infeksi virus yang mempengaruhi saluran pernapasan dan bersifat sangat menular. Gejala pada orang dewasa maupun anak yang mengalami influenza bisa ditandai dengan gejala klinis seperti demam, nyeri pada tubuh, batuk, pilek serta beberapa gejala lainnya. \n\n Jika terjadi pada anak-anak, umumnya menderita flu bisa disembuhkan dalam kurun waktu kurang dari satu minggu. Pada kasus tertentu, anak-anak yang menderita flu bisa berlanjut menjadi infeksi yang sangat serius. Sehingga harus segera mendapatkan perawatan di rumah sakit. \n\n Penyebab flu berasal dari udara pada droplet dari seorang penderita lain yang sedang batuk, bersin maupun sedang berbicara dengan orang lain yang belum terinfeksi. Virus yang berkembang di udara tersebut terhirup atau melekat pada benda-benda yang disentuh atau ada di sekitar, seperti telepon, keyboard, gagang pintu, laptop atau komputer. \n\n Virus tersebut kemudian berpindah pada orang yang belum terinfeksi melalui tangan yang memegang benda tersebut, kemudian menuju mata, hidung dan mulut. \n\n \n\n Mengenali Gejala Influenza (Flu) \n\n Penyakit Influenza (Flu) yang menyerang pada anak-anak akan menunjukkan gejala, sebagai berikut : \n\n 1. Demam tinggi yang mencapai suhu 39,4 derajat Celcius hingga 40,5 derajat Celcius \n\n 2. Meriang atau nyeri yang menyerang sekujur tubuh \n\n 3. Nyeri kepala \n\n 4. Nyeri pada tenggorokan \n\n 5. Batuk \n\n 6. Kelelahan \n\n 7. Pilek atau hidung mampet \n\n 8. Beberapa penderita akan merasakan panas pada mata, merah hingga berair \n\n Pada kasus yang lebih berat, anak-anak yang mengalami gejala Influenza akan mengalami gejala : \n\n 1. Mual \n\n 2. Muntah \n\n 3. Diare \n\n Sedangkan pada kelompok populasi tertentu, influenza bisa memiliki risiko terjadinya komplikasi yang lebih berat, yaitu : \n\n 1. Anak-anak yang berusia 0 bulan hingga 5 tahun \n\n 2. Lansia yang berusia di atas 65 tahun \n\n 3. Ibu hamil dan ibu melahirkan kurang dari dua minggu \n\n 4. Penderita yang mengalami penurunan daya tahan tubuh \n\n 5. Penderita yang sudah mempunyai penyakit kronis lainnya, seperti asma, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit liver, diabetes, masalah kesehatan otak, serta masalah kesehatan pada sistem saraf \n\n 6. Penderita yang mengalami kondisi obesitas berat dengan indeks massa tubuh lebih dari 4 \n\n \n\n Influenza pada anak yang memerlukan pemeriksaan dokter \n\n Influenza yang menyerang bayi harus segera dilakukan pengobatan, apalagi jika berusia di bawah 6 bulan. Penderita harus selalu mendapatkan ASI eksklusif. Sedangkan pada anak usia 5 tahun atau lebih, apabila kondisi semakin memburuk harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter. \n\n Gejala yang perlu diwaspadai orangtua ketika anak sedang mengalami influenza agar tidak terjadi keterlambatan dalam melakukan pemeriksaan ke dokter, antara lain : \n\n 1. Anak mengalami demam tinggi secara terus menerus hingga suhu lebih dari 38 derajat Celcius. \n\n 2. Anak mengalami kejang karena suhu tubuh yang terlalu tinggi \n\n 3. Anak kehilangan nafsu makan \n\n 4. Saluran pernapasan pada anak menjadi bermasalah dengan napas yang pendek-pendek, sesak dan mengi \n\n 5. Badan anak menjadi lemah, mengalami muntah dan bibir terlihat membiru \n\n 6. Tenggorokan terasa kering dan mengalami nyeri yang terus menerus pada kepala, perut dan telinga \n\n 7. Batuk yang tak kunjung mereda selama lebih dari tiga hari, bahkan mengakibatkan tersedak \n\n 8. Leher terasa kaku \n\n 9. Anak menjadi sangat rewel \n\n 10. Anak menjadi sulit tidur \n\n \n\n Cara mengenali influenza atau pilek biasa pada anak \n\n Baik influenza maupun pilek biasa yang terjadi pada anak, keduanya disebabkan oleh virus. Gejala yang dialami anak pun sama, antara lain : demam, nyeri pada tubuh, hidung berair, tenggorokan kering, tubuh lemah dan sakit kepala. \n\n Kedua gangguan kesehatan tersebut bisa dibedakan dengan memperhatikan tingkat keparahan penyakit serta gejala yang muncul. Gejala influenza pada anak akan muncul lebih cepat dan anak akan terlihat segera sakit. Sedangkan untuk gejala pilek akan muncul secara bertahap. \n\n \n\n Bahaya influenza pada anak \n\n Setiap anak memiliki kekebalan tubuh yang berbeda. Meski demikian, influenza pada anak akan sembuh dalam waktu satu minggu atau lebih tanpa diikuti masalah lain. \n\n Komplikasi flu bisa terjadi serta menunjukkan gejala yang parah, walaupun pada kasus yang jarang menyebabkan kematian. \n\n Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat influenza pada anak, antara lain : \n\n 1. Pneumonia pada anak atau infeksi paru-paru \n\n 2. Dehidrasi \n\n 3. Gangguan pada otak \n\n 4. Mengalami sinus \n\n 5. Infeksi telinga pada anak \n\n Anak-anak dengan kondisi kronis memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi jika terserang influenza. Sehingga anak-anak dengan kondisi khusus tersebut perlu dijauhkan dari orang lain yang mengalami flu. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan pada anak. Segara berkonsultasi dengan dokter anak di rumah Sakit Hermina terdekat jika anak mengalami influenza atau Sahabat Hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis rumah sakit. Hermina dengan aplikasi "Halo Hermina." \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 23 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Badan Anak Kaku, Waspada Cerebral Palsy<\/a><\/h3>
Cerebral Palsy (CP) atau lumpuh otak merupakan gangguan gangguan tumbuh kembang pada masa kanak-kanak. Gangguan tersebut ditunjukkan dengan adanya kelainan tonus otot, postur atau posisi tubuh, koordinasi motorik, serta kelainan neurologis lain yang menyertainya. \n\n Cerebral Palsy sebenarnya bukan penyakit bawaan. Proses dimulainya gangguan tumbuh kembang ini dimulai pada awal tahap awal kehidupan atau sejak bayi baru saja lahir. Kondisi CP tersebut disebabkan karena adanya kerusakan pada jaringan otak yang masih berkembang. \n\n Masalah klinis utama yang dihadapi pada pasien dengan Cerebral Palsy adalah gangguan motorik (gerak). Gangguan motorik ini melibatkan otot dan saraf sehingga pasien dengan CP akan mengalami kesulitan dalam berjalan atau bahkan tidak bisa berjalan sama sekali. \n\n Gejala atau tanda Cerebral Palsy muncul pada saat masih bayi atau usia pra sekolah. Manifestasi gangguan motorik pada pasien CP antara lain : refleks yang berlebihan (hyper-reflexia), kekakuan pada sebagian atau seluruh anggota tubuh, gerakan yang tidak disadari (involunter), cara berjalan yang tidak stabil atau kombinasi dari semuanya. Kekakuan otot yang dialami dapat mengurangi lingkup gerak sendi di berbagai persendian tubuh. Ketidakseimbangan otot mata juga membuat penderita Cerebral Palsy mengalami masalah saat proses makan, yang disebabkan karena gangguan fokus penglihatan. \n\n Kondisi Cerebral Palsy akan dialami seumur hidup dengan kondisi yang semakin berat apabila tidak mendapat terapi khusus. Beberapa individu mengalami kondisi tersebut dengan derajat yang ringan akan tetapi sebagian lagi mungkin saja mengalami gejala yang lebih parah. Manifestasi neurologis yang dapat menyertai keadaan Cerebral Palsy salah satunya adalah epilepsi (kejang). \n\n Apabila bagian tubuh yang terdampak Cerebral Palsy hanya sebagian sisi saja (kiri atau kanan) disebut dengan Cerebral Palsy hemiplegia. Namun apabila berdasarkan keterlibatan jumlah anggota gerak tubuh (dua lengan, dua tungkai), Cerebral Palsy dapat dikelompokkan menjadi hemiplegia, diplegia, paraplegia, atau quadriplegia. \n\n \n\n Tanda dan gejala Cerebral Palsy \n\n Cerebral Palsy berdasarkan derajatnya dapat digolongkan ke dalam derajat ringan, sedang, atau berat dengan tanda yang berbeda pada setiap usianya, yaitu: \n\n 1. Bayi usia kurang dari 6 bulan \n\n Secara umum bayi yang berusia dibawah 6 bulan yang mengalami Cerebral Palsy akan menunjukkan tanda sebagai berikut: \n\n \n Tidak mengangkat kepala ketika sedang ditarik tangannya \n Tubuhnya terkulai lemas seperti tidak bertenaga \n Tubuh akan menjauh ketika sedang dipeluk \n Ketika tubuhnya diangkat maka kaki akan menyilang dan kaku \n \n\n 2. Bayi usia lebih dari 6 bulan \n\n Gejala Cerebral Palsy pada usia ini sebagai berikut: \n\n \n Mengulurkan hanya dengan satu tangan sambil mengepal \n Kesulitan mengunyah makanan \n \n\n 3. Bayi usia lebih dari 10 bulan \n\n Pada bayi yang berusia diatas 10 bulan, memiliki gejala yang lebih jelas, yaitu: \n\n 1. Merangkak dengan posisi miring, mengambil barang dengan satu tangan serta kaki yang diseret. \n\n 2. Menggerakkan bokong dengan posisi duduk tanpa merangkak \n\n \n\n Penyebab Cerebral Palsy \n\n Cerebral Palsy dapat disebabkan karena berbagai faktor pada masa kehamilan atau saat persalinan misalnya kurangnya pasokan oksigen ketika bayi lahir (asfiksia), keadaan bayi kurang bulan (prematur), bayi berat lahir rendah (BBLR), infeksi susunan saraf pusat (SSP) saat neonatus, adanya kejang saat lahir, sehingga timbul kerusakan jaringan otak yang menetap. \n\n Faktor risiko lainnya antara lain: \n\n 1. Infeksi masa kehamilan berupa Toksoplasmosis, Sifilis atau Rubella \n\n 2. Proses persalinan yang sulit \n\n 3. Gangguan pembuluh darah otak sehingga terjadi pendarahan pada otak bayi atau suplai darah ke otak terputus \n\n 4. Kepala bayi mengalami cedera saat sebelum lahir \n\n 5. Rendahnya kadar gula darah \n\n Bayi lahir bisa mengalami peningkatan risiko Cerebral Palsy karena beberapa faktor berikut ini: \n\n 1. Bayi lahir prematur (usia kehamilan kurang dari 37 minggu) \n\n 2. Bayi lahir dengan berat lahir rendah \n\n 3. Bayi dari kelahiran ganda, seperti kembar atau triplet \n\n 4. Selama masa kehamilan, ibu merokok, minum banyak alkohol atau menggunakan obat-obatan seperti kokain \n\n \n\n Cara pengobatan Cerebral Palsy \n\n Cerebral Palsy memang akan dialami seumur hidup. Dokter pada umumnya akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin dan mengamati perkembangan gejala penderita. \n\n Deteksi dini dan diagnosis yang tepat sangatlah penting agar langkah penanganan dan terapi dapat dilakukan sedini mungkin sehingga anak terhindar dari komplikasi yang dapat mengganggu kualitas hidup anak. Penanganan yang dilakukan adalah untuk memperbaiki keterbatasan, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup (quality of life) antara lain: \n\n 1. Penggunaan alat bantu yang berupa kacamata, alat bantu dengar, alat bantu jalan, penyangga tubuh dan kursi roda. \n\n 2. Gejala spastisitas (kekakuan) otot dapat diobati dengan menggunakan obat-obatan relaksan otot. Relaksasi otot ini akan membantu mengurangi rasa sakit yang dialami penderita. \n\n 3. Melakukan operasi bedah ortopedi untuk memperbaiki lingkup gerak sendi dan meningkatkan mobilitas. \n\n 4. Secara rutin melakukan terapi wicara, terapi fisik, terapi rekreasi, konseling atau psikoterapi serta konsultasi layanan sosial. \n\n Cerebral palsy sulit dideteksi ketika bayi masih di dalam kandungan. Namun, beberapa faktor risiko dapat dideteksi, seperti infeksi, hipertensi, dan perdarahan selama kehamilan. Tim Dokter dapat menangani kondisi tersebut apabila orang tua segera berkonsultasi dengan dokter di Rumah Sakit Hermina terdekat atau Sahabat Hermina juga dapat berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis melalui aplikasi "Halo Hermina." \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Balikpapan<\/a><\/li>
- 22 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Jangan di Urut, Berikut Tips Mengatasi Kaki Terkilir Saat Olahraga<\/a><\/h3>
Keseleo atau terkilir adalah cedera yang terjadi pada ligamen, otot, atau jaringan ikat yang menghubungkan otot dan tulang (tendon). Kondisi ini umumnya terjadi pada area yang aktif bergerak, misalnya daerah persendian (seperti pergelangan kaki) atau otot-otot dengan pergerakan yang intensif (seperti otot belakang paha atau yang dikenal dengan otot hamstring) \n\n Salah satu sendi yang paling sering mengalami keseleo adalah pergelangan kaki, yang kita kenal dengan istilah Ankle Sprain. Pergelangan kaki keseleo atau terkilir umum terjadi pada saat berolahraga, terutama yang melibatkan lari atau lompat. Pada pria, ankle sprain lebih banyak terjadi di usia remaja hingga 25 tahun. Sedangkan pada wanita, kondisi ini sering terjadi pada usia di atas 30 tahun. \n\n Saat tak sengaja mengalami cedera terkilir atau keseleo, umumnya kita akan langsung mencari tukang pijat terpercaya untuk mengobatinya. Hal ini sudah banyak terjadi dan dipercaya selama turun temurun dalam keluarga Indonesia. Mari kita simak Tips Mengatasi Kaki Terkilir Saat Olahraga \n\n Meski cedera terkilir terasa sangat sakit saat diurut, banyak orang percaya metode urut akan menyembuhkan cedera lebih cepat daripada pengobatan dokter. Padahal, tidak semua cedera dapat diatasi oleh tukang pijat. Sebaliknya, justru pijatan yang tidak benar akan dapat memperparah cederanya dan memperlambat proses penyembuhan. \n\n Penyebab Pergelangan Kaki Keseleo \n\n Ligamen pada pergelangan kaki berfungsi sebagai penghubung antar tulang di pergelangan kaki dan menjaga kestabilan posisi tulang serta sendi kaki. \n\n Pergelangan kaki keseleo, atau dikenal juga sebagai cidera engkel, sering terjadi saat pergelangan kaki bergerak melebihi batas gerakan normal. Pergerakan yang melebihi batas tersebut rentan terjadi saat: \n\n \n \n Jatuh atau tersandung dengan posisi pergelangan kaki yang berputar \n \n \n Berjalan atau berlari di atas permukaan lantai yang tidak rata atau licin \n \n \n Terkena benturan akibat kecelakaan lalu lintas \n \n \n Terinjaknya kaki saat bergerak \n \n \n\n Pergerakan yang melebihi batas normal tersebut akan dapat menyebabkan regangan, robekan, atau bahkan dapat menyebabkan robekan pada ligamen. Kondisi inilah yang dikenal dengan keseleo atau terkilir atau sprain. \n\n Terkilir ringan biasanya dapat ditangani secara mandiri di rumah. Untuk menangani cedera terkilir yang ringan, Sahabat Hermina dapat melakukan perawatan mandiri di rumah seperti: \n\n \n \n Mengistirahatkan bagian yang cedera, misalnya dengan menggunakan kruk, setidaknya selama 2 hari atau sampai nyeri berkurang \n \n \n Mengompres bagian yang cedera menggunakan es yang dibalut dengan handuk selama 15–20 menit setiap 3 jam, selama 3 hari \n \n \n Melilitkan perban elastis pada bagian yang cedera untuk mengurangi pembengkakan \n \n \n Memosisikan bagian yang cedera lebih tinggi dari tubuh, terutama ketika sedang berbaring atau duduk \n \n \n Mengonsumsi obat anti nyeri yang bisa dibeli bebas di apotek, seperti paracetamol atau ibuprofen, sesuai dengan petunjuk dalam kemasan \n \n \n\n Walaupun demikian, segera periksakan diri ke dokter spesialis Orthopaedi RS Hermina Balikpapan apabila gejala tidak membaik hingga 5–7 hari disertai beberapa gejala seperti nyeri hebat ketika area yang cedera disentuh atau digerakkan, memar yang parah, mati rasa atau kesemutan di area cedera, terjadi perubahan bentuk fisik di area cedera seperti bengkok atau patah dan mengalami tanda-tanda infeksi seperti demam. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina OPI Jakabaring<\/a><\/li>
- 22 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
MENGENAL VIRUS YANG MENYEBABKAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN<\/a><\/h3>
Tuberculosis Paru (TB Paru) adalah penyakit akibat kuman mycobakterium tuberkulosis sistemis sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer. Tuberculosis paru merupakan penyakit infeksi saluran napas bagian bawah yang menyerang jaringan paru atau atau parenkim paru oleh basil mycobakterium tuberculosis. \n\n Penularan dan Faktor-Faktor Resiko : \n\n Tubercolosis ditularkan dari orang ke orang oleh transmisi melalui udara. Individu terinsfeksi melalui berbicara, batuk, bersin, tertawa atau bernyanyi, melepaskan droplet besar (lebih besar dari 100u) dan kecil (1 sampai 5 u). Droplet yang besar menetap, sementara droplet yang kecil tertahan diudara dan tertiup oleh individu yang rentan. Individu yang beresiko tinggi untuk tertular tuberculosis adalah : \n\n \n Mereka yang kontak dekat dengan seseorang yang mempunyai TB aktif \n Individu imunosupresif (Termasuk lansia, pasien dengan kanker, mereka yang dalam terapi kortikosteroid atau mereka yang terinfeksi dengan HIV) \n Pengguna obat-obatan IV dan alkoholik \n Setiap individu tanpa perawatan kesehatan yang adekuat (tunawisma, tahanan, etnik dan ras minoritas terutama anak-anak dibawah usia 15 tahun atau dewasa muda antara yang berusia 15-44 tahun) \n Setiap individu dengan gangguan medis yang sudah ada sebelumnya (misalnya diabetes, gagal ginjal kronis, silikosis, penyimpangan gizi) \n Setiap individu yang tinggal di institusi (misalnya fasilitas perawatan jangka panjang, institusi psikiatrik, penjara) \n Individu yang tinggal didaerah perumahan substandar kumuh \n Petugas kesehatan \n \n\n Gejala umum \n\n \n Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. \n Penurunan nafsu makan dan berat badan. \n Batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah). \n Perasaan tidak enak (malaise), lemah. \n Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat. disertai dengan keluhan sakit dada. \n \n\n Hal-hal yang perlu diperhatikan \n\n \n Bila ada batuk ≥ 2 minggu \n Nyeri dada \n Sesak Nafas \n Demam \n \n\n Bila ada gejala seperti diatas segera periksakan ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam atau Dokter Spesialis Paru-Paru \n\n Penanganan TB Paru \n\n \n Kontrol teratur sesuai jadwal \n Obat dimakan sesuai aturan \n Bila ada keluhan setelah makan obat TB, jangan berhenti sendiri. Segera konsultasi ke dokter. Karena kemungkinan ada efek samping obat \n Bila batuk, mulut ditutup dengan menggunakan tissue atau sapu tangan. \n Bila ada batuk darah segar, periksakan ke dokter dan hindari makanan yang merangsang batuk (makanan kering/ terlalu berminyak) \n \n\n Diet (Makanan) \n\n \n Makanan yang mengandung unsur karbohidrat (nasi, umbi-umbian, tepung, roti) \n Protein Hewani : telur, ikan, daging, susu. \n Protein Nabati : tahu, tempe, kacang-kacangan \n Lemak (minyak, mentega/margarin) \n Vitamin dan mineral (sayuran dan buah) \n Air \n \n\n Hal-hal yang perlu diperhatikan penderita TB Paru : \n\n \n Perhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsi. \n Masaklah dengan sempurna makanan yang anda masak, sebaiknya makanan disimpan dalam keadaan tertutup dan cucilah tangan sebelum makan. \n Cukup mengkonsumsi sayuran dan buah. Namun, hindari buah asam dan menimbulkan gas seperti : kedondong, nanas, durian, nangka. \n Konsumsi makanan yang mengandung tinggi protein (telur, susu, daging ayam, daging sapi, serta penambahan protein nabati) untuk mengganti sel-sel yang rusak. \n OAT (Obat Anti Tuberkulosis) diminum dalam keadaan perut kosong (berkaitan dengan makanan telah dimetabolisme kurang lebih 2 jam sesudah makan). \n Tidak ada pantangan/ larangan khusus penderita TB paru terhadap makanan kecuali penderita TB paru yang disertai dengan penyakit lain (Seperti : Diabetes Mellitus, Penyakit hati dan lain-lain). Pada keadaan ini segera konsultasi gizi. \n Pada penderita TB Paru yang menyusui, ASI tetap diberikan kepada bayinya dengan memakai masker/ penutup mulut. \n \n\n Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam atau Dokter Spesialis Paru-Paru , perawat dan tenaga kesehatan lainnya berkaitan dengan penyembuhan TB Paru \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina OPI Jakabaring<\/a><\/li>
- 22 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
JANGAN ANGGAP SEPELE BUANG AIR KECIL TIDAK LANCAR PADA LAKI-LAKI<\/a><\/h3>
\n\n Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan kondisi yang menyebabkan terjadinya pembengkakan pada kelenjar prostat. Namun, kondisi tidak bersifat kanker, atau sel-sel abnormal. Kelenjar prostat sendiri memiliki fungsi untuk memproduksi air mani dan terletak pada rongga pinggul antara kandung kemih dan penis. \n\n Faktor Risiko BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) \n\n Setidaknya ada beberapa kondisi yang bisa memicu terjadi BPH. Berikut beberapa faktor risiko yang mesti diwaspadai, yaitu: \n\n \n Faktor penuaan. Pembesaran kelenjar prostat jarang menyebabkan tanda dan gejala pada pria di bawah usia 40 tahun. Sekitar sepertiga pria mengalami gejala sedang hingga berat pada usia 60 tahun, dan sekitar setengahnya mengalami gejala tersebut pada usia 80 tahun. \n Riwayat keluarga. Memiliki kerabat kandung, seperti ayah atau saudara laki-laki, dengan masalah prostat meningkatkan risiko terjadinya BPH. \n Gaya hidup. Obesitas dan kurang berolahraga dapat meningkatkan risiko BPH. Maka dari itu, penting untuk berolahraga secara rutin. \n \n\n Penyebab BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) \n\n Sayangnya, sampai saat ini, penyebab BPH belum diketahui dengan pasti. Namun, ada dugaan kondisi ini terjadi karena perubahan kadar hormon seksual akibat penuaan. \n\n Sistem kemih pria memiliki sebuah saluran yang fungsinya membuang urine, atau dikenal sebagai uretra. Jalur uretra ini melewati kelenjar prostat. Andaikan terjadi pembesaran pada kelenjar prostat, maka secara lama-kelamaan bisa mempersempit uretra. Kondisi akhirnya menyebabkan aliran urine mengalami penyumbatan. Penyumbatan inilah yang akan membuat otot-otot kandung kemih membesar. \n\n Gejala BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) \n\n Ketika seseorang terserang BPH, ada beberapa gejala yang mungkin dialaminya, misalnya seperti: \n\n \n Selalu ingin berkemih, terutama pada malam hari. \n Mengalami inkontinensia urine (beser) atau peningkatan intensitas buang air kecil secara signifikan. \n Sulit mengeluarkan urine. \n Mengejan pada waktu berkemih. \n Aliran urine tersendat-sendat. \n Mengeluarkan urine yang disertai darah. \n Merasa tidak tuntas setelah berkemih. \n \n\n Gejala tersebut muncul akibat tekanan pada kandung kemih dan uretra. Tekanan ini terjadi ketika kelenjar prostat mengalami pembengkakan atau pembesaran. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut. \n\n Dalam kasus BPH, kondisi ini amat memerlukan diagnosis yang tepat. Sebab ada beberapa kondisi kesehatan lain yang gejalanya mirip dengan BPH. Contohnya: \n\n \n Prostatitis atau radang prostat. \n Infeksi saluran kemih. \n Penyempitan uretra. \n Penyakit batu ginjal dan batu kandung kemih. \n Bekas luka operasi pada leher kandung kemih. \n Kanker kandung kemih \n Kanker prostat. \n Gangguan pada saraf yang mengatur aktivitas kandung kemih. \n \n\n Diagnosis BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) \n\n Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan wawancara medis untuk mengetahui gejala yang dialami oleh pasien. Dokter juga umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik seperti: \n\n \n Pemeriksaan rektal digital. Dokter memasukkan jari ke dalam rektum untuk memeriksa pembesaran prostat. \n Tes urine. Menganalisis sampel urine dapat membantu menyingkirkan infeksi atau kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala serupa. \n Tes darah. Hasilnya dapat menunjukkan apakah ada masalah atau tidak pada ginjal. \n Tes darah antigen spesifik prostat (PSA). PSA adalah zat yang diproduksi di prostat. Kadar PSA meningkat ketika mengalami pembesaran prostat. Namun, peningkatan kadar PSA juga dapat disebabkan oleh prosedur baru-baru ini, infeksi, pembedahan, atau kanker prostat. \n \n\n Pencegahan BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) \n\n Menurut penelitian, risiko terkena pembesaran prostat jinak (BPH) dapat dicegah melalui konsumsi makanan yang kaya akan serat dan protein, serta rendah lemak. Hindari juga konsumsi daging merah. Makanan berserat tinggi antara lain kacang hijau, beras merah, brokoli, gandum, kubis, lobak, bayam, apel dan gandum. Sedangkan, makanan berprotein tinggi antara lain ikan, telur, kacang kedelai, dada ayam, susu rendah lemak dan keju. \n\n Kapan Harus ke Dokter? \n\n Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Sebab, BPH yang tak ditangani sedari dini secara tepat dapat memicu berbagai komplikasi. Misalnya seperti infeksi saluran kemih, hingga kerusakan kandung kemih dan ginjal. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 22 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Bekerja Di Depan Komputer Selama Berjam-jam? Perhatikan Kesehatan Matamu!<\/a><\/h3>
Apakah minus mata saya akan bertambah karena terlalu banyak melihat layar? \n\n Kenapa mata saya terasa lelah, pegal, bahkan sampai berair jika terlalu lama melihat layar? \n\n Apakah kacamata radiasi bisa membantu mengurangi bahaya yang disebabkan oleh melihat layar? \n\n Apakah kacamata yang saya punya harus selalu dipakai? \n\n Apa akibatnya jika saya jarang memakai kacamata yang diresepkan dokter? \n\n Bekerja di depan layar sepanjang hari memang tidak bisa dihindari. Namun, sangat penting bagi kita untuk menjaga mata kita. Mata adalah salah satu organ terpenting dan kesehatan mata yang buruk dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan lainnya. \n\n Beberapa tips untuk mencegah masalah tersebut. \n\n \n\n \n Sesuaikan Posisi Monitor Anda \n \n\n Penyebab terbesar masalah mata adalah menempatkan monitor terlalu tinggi. Mata kita bekerja lebih baik dan fokus lebih akurat saat melihat sedikit ke bawah daripada lurus ke depan. Selain melelahkan mata, membaca layar komputer sambil menatap lurus ke depan juga dapat membuat mata menjadi kering, karena kelopak mata harus lebih terbuka lebar. Jika Anda memakai lensa kontak, kekeringan mata akan semakin parah. \n\n \n Perhatikan Pencahayaan Sekitar \n \n\n Saat menghitung, jika biasanya melihat teks gelap pada latar belakang terang, lampu ruangan harus lebih terang daripada jika Anda biasanya melihat teks terang pada latar belakang gelap. Jika tidak dapat menyesuaikan pencahayaan, pertimbangkan untuk mengenakan pelindung mata untuk melindungi mata. Teks terang pada latar belakang gelap dapat membuat mata lebih nyaman. \n\n \n Istirahatkan Mata \n \n\n Mata kita tidak dirancang untuk melihat dari jarak dekat selama berjam-jam tanpa gangguan. Jika mata tetap terfokus pada satu titik tertentu untuk waktu yang lama, lensa mata akan tersangkut pada titik fokus tersebut, yang antara lain dapat menyebabkan mata juling dan kelelahan otot mata serta masalah membaca rambu-rambu lalu lintas di jalan. malam. \n\n “aturan 20/20/20.” Beristirahatlah selama 20 detik setiap 20 menit, fokuskan mata pada titik-titik setidaknya 20 kaki dari layar komputer. Jauhkan mata bergerak sambil melihat objek di berbagai jarak. \n\n \n Kenakan Kacamata yang Tepat \n \n\n Jika biasanya memakai kacamata atau lensa kontak dan berusia sekitar 45 tahun, mungkin memerlukan koreksi penglihatan khusus untuk pekerjaan komputer. Layar komputer bukanlah tipikal membaca jarak dekat atau jarak jauh tipikal mengemudi; melainkan mereka berada pada jarak menengah. \n\n \n\n Jika mengalami masalah dengan penglihatan, segeralah periksakan ke dokter mata, sesuai masalah penglihatan Anda. Salah satu gangguan kesehatan terkait penuaan yang cukup banyak dikeluhkan adalah masalah pada mata dan penglihatan. Penyakit-penyakit ini meliputi degenerasi makula, rabun senja, glaukoma, dan katarak. Jika terdapat gejala-gejala penyakit mata, atau riwayat penyakit mata di atas, maka perlu memeriksakan diri ke dokter mata secara rutin. Untuk memilih dokter mata yang tepat, Anda dapat meminta rekomendasi kerabat, keluarga, atau dokter Anda. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 22 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Gampang Sakit? Waspadai Tanda-tanda Imun Lemah<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, tanda-tanda imun lemah penting untuk diketahui. Pasalnya, orang yang memiliki sistem imun lemah mungkin lebih rentan mengalami infeksi dengan gejala yang parah. \n\n Imun adalah tameng untuk tubuh melawan virus, bakteri, radikal bebas, dan senyawa berbahaya lainnya supaya tetap aktif dan sehat. Ia diciptakan bukan tanpa alasan. Dikutip dari Medical News Today, imun diproduksi melalui sel darah putih antibodi, dan komponen lain, termasuk kelenjar getah bening sebagai bentuk dari sistem kekebalan tubuh. \n\n Namun, imun yang terlalu sering bekerja dapat menyebabkan seseorang alergi, asma, atau eksim. Alih-alih melindungi tubuh, imun yang bermasalah bisa berpotensi menyerang senyawa baik dan organ sehat lainnya. Kondisi ini dikenal dengan gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis, diabetes tipe 1, penyakit celiac, lupus, multiple sclerosis, psoriasis, dan psoriatic arthritis. \n\n Tanda-tanda Imun Lemah \n\n Berikut ini adalah tanda-tanda imun lemah yang harus diwaspadai: \n\n \n Tangan Dingin \n \n\n Jika pembuluh darah meradang, jari tangan dan kaki, telinga, serta hidung akan lebih sulit untuk tetap hangat pada suhu tubuh normal. bahkan, bagian tubuh tersebut bisa berubah menjadi putih, lalu biru karena aliran darah yang tidak normal. \n\n \n Masalah Buang Air \n \n\n Diare atau konstipasi (sembelit) muncul karena penumpukan bakteri dan virus sehingga sistem imun memaksa usus bekerja secara tidak normal. Jika masalah ini berlangsung lebih dari 2-4 minggu, sebaiknya harus berwaspada karena itu adalah tanda peringatan bahwa sistem kekebalan tubuh merusak lapisan usus kecil atau mengganggu kinerja saluran pencernaan. \n\n \n Mata Kering \n \n\n Pengidap autoimun biasanya memiliki gejala penyerta, seperti mata kering. Kondisi ini biasanya membuat perasaan tidak nyaman, layaknya pasir atau partikel lain masuk ke dalam mata. Kemudian, mata akan iritasi disertai dengan rasa nyeri, kemerahan, dan muncul cairan berserat. Bila dibiarkan, kualitas mata menurun dan penglihatan jadi buram. \n\n \n Kelelahan \n \n\n Kelelahan setelah berolahraga atau menjalani aktivitas yang berat adalah kondisi yang normal. Namun, rasa lelah yang berlebihan tanpa sebab bisa berarti sesuatu sedang terjadi dengan kekebalan tubuh. Akibatnya, muncul masalah lain, seperti tidur tidak nyenyak, nyeri sendi dan otot, serta flu. \n\n \n Ruam \n \n\n Kondisi gatal, kering, dan merah di kulit adalah gejala umum dari peradangan tubuh karena sistem imun melemah. Di beberapa temuan kasus, orang dengan penyakit lupus sering mengalami ruam berbentuk kupu-kupu di hidung dan pipi mereka. \n\n \n Rambut Rontok \n \n\n Rambut yang sehat dan kuat adalah dambaan semua orang, terutama wanita. Namun, kekebalan tubuh yang buruk dapat mengganggu pertumbuhan folikel rambut dan kerontokan. Kondisi ini dinamakan alopecia areata. \n\n \n Sering Kesemutan \n \n\n Setiap orang tentu pernah merasakan kesemutan atau mati rasa di kaki atau tangan. Umumnya, posisi duduk atau tidur yang salah sampai-sampai membuat saraf tertekan dan aliran darah tidak lancar menyebabkan sensasi kesemutan mengalir di bagian tubuh tertentu. \n\n \n Perubahan Berat Badan \n \n\n Angka timbangan tubuh yang turun mungkin jadi kabar baik bagi orang yang sedang menjalankan diet. Akan tetapi, berat badan yang berubah drastis tanpa alasan jelas merupakan salah satu gejala kerusakan kelenjar tiroid yang menyebabkan penyakit autoimun. \n\n \n\n Sahabat Hermina, ingat, tanda-tanda imun lemah di atas bukan penyebab pasti dari gangguan suatu penyakit. Periksakan kondisi tubuh bila mengalami tanda tertentu yang cukup signifikan dan sering berulang agar dokter dapat mendiagnosis dan merekomendasikan perawatan yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Makassar<\/a><\/li>
- 21 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Awas, Makanan Gosong Dapat Sebabkan Kanker !<\/a><\/h3>
Awas, Makanan Gosong Dapat Sebabkan Kanker ! \n\n Belakangan ini berbagai macam restoran menawarkan menu barbeque dengan sistem all you can eat yang berbahan dasar makanan daging yang dibakar. Konsep ini menawarkan pelayanan self service kepada konsumer untuk bebas memasak menu dengan keinginan sendir sesuai dengan selera masing-masing. Beberapa orang yang memasak daging dengan tingkat kematangan rendah, sedang bahkan ada yang menyukai makanan dengan tinkat kematangan yang tinggi (over cook) alias gosong. Beberapa orang yang menganggap makanan yang gosong memberikan cita rasa lebih enak dan terasa lebih renyah. Namun apakah makanan gosong aman dikonsumsi untuk tubuh ? \n\n \n\n Kanker merupakan penyakit yang tidak memandang kalangan usia, ras ataupun etnis tertentu. Terlebih lagi jika pola hidup seseorang tidak sehat, penyakit ini justru lebih cepat menyerang dan dapat menyebabkan kematian. Menurut World Health Organization (WHO), kanker telah menyumbang hampir 10 juta kematian di seluruh dunia pada 2020 silam. Pemicu penyakit kanker terdiri dari banyak hal salah satunya yaitu sering mengonsumsi makanan yang dimasak dengan suhu tinggi sehingga menghasilkan makanan yang gosong. Telebih lagi sudah banyak kita jumpai restoran yang menyajikan menu bakar-bakaran daging di seluruh penjuru kota besar di Indonesia. \n\n Pada umumnya, makanan yang dimasak dengan suhu tinggi dapat menghasilkan molekul tertentu yang disebut akrilamida. Kandungan tersebut merupakan bahan kimia yang bersifat karsinogenik. Saat zat tersebut masuk ke dalam tubuh, akrilamida dapat berubah menjadi glikidamida yang dapat merusak DNA dalam tubuh. Pertumbuhan sel yang tidak terkendali akibat rusaknya DNA dalam tubuh ini dapat memicu terjadinya kanker. Oleh karena itu, kita disarankan jangan mengonsumsi makanan yang gosong karena hal ini mengandung karsinogen yang berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. \n\n Namun bukan tidak mungkin risiko penyakit kanker tidak dapat kita cegah. Risiko kanker juga bisa Anda kurangi dengan menerapkan pola hidup sehat, konsumsi makanan, buah-buahan, sayuran, susu low fat dan daging rendah lemak. \n\n Konsultasikan terkait konsumsi makanan sehat untuk Anda bersama dokter spesialis gizi klinik di RS Hermina Makassar \n\n \n\n Salam sehat \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pasteur<\/a><\/li>
- 21 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
“MOMMY MAKEOVER”: Restorasi Bentuk Tubuh Wanita Pasca Melahirkan<\/a><\/h3>
Proses kehamilan dan melahirkan anak umumnya akan menimbulkan perubahan pada tubuh seorang wanita. Perubahan tersebut, meskipun merupakan proses yang alami dan normal, seringkali menghasilkan bentuk tubuh yang kurang optimal dan mengganggu kualitas hidup sang wanita. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan prosedur yang umumnya dikenal sebagai MOMMY MAKEOVER, yaitu rangkaian prosedur bedah plastik estetik yang bertujuan untuk memulihkan bentuk dan penampilan tubuh wanita pasca hamil dan melahirkan. \n\n Cakupan Prosedur Mommy Makeover \n\n Mommy makeover merupakan prosedur bedah plastik yang termasuk ke dalam tindakan body sculpting/body contouring, yaitu memperbaiki penampilan melalui harmonisasi bentuk tubuh. Prosedur mommy makeover dapat meliputi bagian-bagian tubuh berikut: \n\n \n Payudara \n \n\n akan menjalani perubahan volume selama proses kehamilan sampai menyusui, sehingga payudara tampak menyusut dan turun. Selain itu, areola (area gelap di sekitar puting) dapat melebar. Area ini dapat diperbaiki dengan breast lift/reduction (pengangkatan payudara) bersama reduksi areola. Augmentasi dengan implan juga dapat membantu meningkatkan volume dan posisi payudara yang turun pasca menyusui. \n\n \n Perut \n \n\n adalah area tubuh yang sering mengalami penumpukan lemak, terutama ketika fluktuasi berat badan selama kehamilan. Liposuction (sedot lemak) dapat dilakukan untuk mengurangi penumpukan lemak apabila dinding perut masih kencang, sementara tummy tuck (abdominoplasty) dilakukan bila dinding perut sudah kendur. Tergantung kondisi perut pasien, kedua prosedur ini dapat dikerjakan bersamaan. \n\n \n Genitalia Eksterna \n \n\n Proses persalinan dapat menyebabkan penurunan elastisitas dinding vagina dan cedera pada perineum (area antara vagina dan anus). Kekenduran dinding vagina dan cedera perineum dapat dikembalikan mendekati kondisi sebelum persalinan dengan prosedur vaginoperineoplasty (rejuvenasi vagina). Penampilan bibir vagina juga dapat diperbaiki dengan labiaplasty. \n\n \n Lengan dan paha \n \n\n Merupakan bagian yang dipengaruhi oleh fluktuasi berat badan pasca kehamilan. Area ini dapat diperbaiki dengan liposuction. Bila dinding kulit sudah kendur, dapat dilakukan brachioplasty atau thighplasty untuk mengencangkan kulit. \n\n Kondisi tubuh setiap individu tidaklah sama. Seorang wanita dapat mengalami satu, sebagian, ataupun kombinasi dari kondisi-kondisi tersebut. Namun patut diingat bahwa semua kondisi di atas sebenarnya adalah hasil yang normal dari proses kehamilan dan persalinan yang alami. Keputusan seorang wanita untuk berkonsultasi dan menjalani prosedur harmonisasi bentuk tubuh haruslah berangkat dari motivasi pribadi sang wanita untuk meningkatkan kualitas hidup dirinya sendiri, bukan dorongan dari orang sekitarnya, media sosial, bahkan dokter sekalipun. \n\n Kandidat Prosedur Mommy Makeover \n\n Kandidat ideal untuk prosedur mommy makeover adalah wanita pasca hamil dan melahirkan dengan: \n\n \n Kondisi umum sehat. Prosedur-prosedur dalam mommy makeover biasanya dilakukan dalam bius umum, sehingga diperlukan kondisi fisik yang optimal. Untuk memastikannya, dokter bedah plastik akan bekerja sama dengan dokter penyakit dalam dan anestesi agar operasi dapat berjalan dengan lancar dan aman. \n Gaya hidup sehat dengan berat badan stabil. Prosedur body contouring bukanlah pengganti diet yang sehat dan olah raga, bukan pula metode untuk menurunkan berat badan, melainkan tindakan untuk memperbaiki area-area persisten yang menetap bahkan setelah dilakukan gaya hidup sehat. Untuk mencapai dan mempertahankan hasil operasi yang terbaik, konsistensi pasien dalam menjaga pola makan dan aktivitas yang seimbang sangatlah penting. \n Memiliki motivasi dan harapan yang realistis. Masing-masing prosedur body contouring memiliki indikasi, keunggulan, dan keterbatasannya sendiri. Di sinilah edukasi berperan penting agar pasien mendapatkan pemahaman yang tepat perihal tindakan yang akan dijalaninya. \n \n\n Merencanakan dan Mempertahankan Hasil Pascaoperasi \n\n Perencanaan operasi yang baik meliputi waktu dilakukannya operasi dan perencanaan kehamilan. Penilaian kondisi tubuh dan perencanaan operasi body contouring perlu dilakukan setelah tubuh pasien selesai menjalani proses penyembuhan dan pemulihan, yaitu minimal 6 bulan setelah kehamilan dan persalinan terakhir. \n\n Begitu pula dengan perencanaan kehamilan selanjutnya. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, hasil yang didapatkan pasca tindakan body contouring tidak bersifat permanen. Gaya hidup sehat melalui pola diet yang seimbang dan olah raga sangatlah penting untuk mempertahankan hasil operasi yang optimal. Sementara, proses kehamilan tentunya akan kembali memengaruhi metabolisme dan kondisi tubuh. Karena itu, kandidat ideal untuk mommy makeover sesungguhnya adalah wanita yang tidak berencana hamil kembali. \n\n Proses perencanaan mommy makeover yang matang membutuhkan konsultasi dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter bedah plastik Anda. \n\n Dibuat oleh : dr. Sandy Sofian Sopandi, Sp.B-RE \n\n Referensi : \n\n Shermak MA, Abdominoplasty with combined surgery. Clin Plast Surg. Juli 2020;47(3):365-77. \n\n Matarasso A, Smith DM. Strategies for aesthetic reshaping of the postpartum patient. Plast Reconstr Surg. Agustus 2015;136(2):245-57. \n\n Carniol ET, Carniol PJ. The "mommy makeover" package. Virtual Mentor. Mei 2010;12(5):363-6. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 21 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 21 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 23 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 23 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 23 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 26 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 26 September 2022<\/li><\/ul><\/div>