- Hermina Pasteur<\/a><\/li>
- 13 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Yuk, Ketahui Apa itu EEG (Elektroensefalografi) simak selengkapanya !<\/a><\/h3>
Apakah EEG atau Rekam Otak itu? \n\n Elektro Ensefalo Grafi (EEG) adalah suatu alat yang mempelajari gambar dari rekaman aktivitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya. Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan gelombang-gelombang listrik dengan voltase yang sangat kecil (mV), yang kemudian dialirkan ke mesin EEG untuk diamplifikasi sehingga terekamlah elektroenselogram yang ukurannya cukup untuk dapat ditangkap oleh mata pembaca EEG sebagai gelombang delta,alpha, beta, theta, gamma dsb. \n\n \n\n Apakah Tujuan EEG itu ? \n\n Kalangan kedokteran menggunakan sinyal EEG untukdiagnosa penyakit yang berhubungan dengan kelainan otak dan kejiwaan. Walaupun penggunaan teknik modern seperti CT Scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat memeriksa otak, namun EEG tetap berguna mengingat sifatnya yang non-destruktif, dapat digunakan secara on line dan sangat murah harganya dibandingkan kedua metoda. \n\n \n\n Disamping keunggulan lain, sinyal EEG dapat mengidentifikasi kondisi mental dan pikiran, serta menangkap persepsi seseorang terhadap rangsangan \n\n Bagaimanakah persiapan EEG itu? \n\n • Sehari sebelum pelaksanaan EEG tidak diperbolehkan minum obat kecuali pasien yang sudah terbiasa minum obat seperti pasien kejang dan pasien diabetes. \n\n • Pada malam sebelum direkam /di EEG pasien dewasa hanya boleh tidur 5 jam, dan pasien anak- anak usia 1-12 th hanya boleh tidur 6 jam. \n\n •Makan pagi sebelum pelaksanaan EEG hanya diperbolehkan makan sedikit, dan minum air putih saja. \n\n •Beberapa jam sebelum EEG rambut di keramas sampai bersih dengan shampo, tidak boleh diberi minyak rambut, sprai, lotion, dsb. \n\n Apakah Indikasi dan Kegunaan EEG itu? \n\n \n Pasien yang mengalami kejang atau yang diduga mengalami kejang. \n Mengevaluasi efek serebral dari berbagai penyakit sistemik (misalnya keadaan ensefalopati metabolik karena diabetes, gagal ginjal \n Melakukan stud untuk mengetahui gangguan. \n tidur ( sleep disorder ) atau narkolepsi. \n Membantu menegakkan diagnosa koma. \n Melokalisir perubahan potensial listrik otak yang \n disebabkan trauma, tumor, gangguan pembuluh \n darah (vaskular) dan penyakit degeneratif. \n Membantu mencari berbagai gangguan serebral yang dapat menyebabkan nyeri kepala, gangguan perilaku dan kemunduran intelektual. \n \n\n Bagaimanakah Proses EEG itu ? \n\n • Setelah Pasien melakukan persiapan EEG \n\n • Kepala pasien akan ditempeli dengan elektrode yang tersambung ke sistem komputer. \n\n • Dalam kondisi itu pasien harus koperatif tidak banyak bergerak dan mengikuti perintah operator. \n\n • Perekaman dilakukan selama kurang lebih menit, tergantung kondisi pasien. \n\n • Pasien tidak perl didampingi keluarganya kecuali pasien balita dan pasien dalam kondisi gangguan kesadaran. \n\n • Setelah selesai perekaman pasien dianjurkan untuk keramas dengan memakai air hangat \n\n Pemeriksaan EEG biasanya dilakukan ketika dokter mencurigai adanya gangguan otak, atau ketika seseorang mengalami gejala-gejala penyakit yang berhubungan dengan gangguan otak. Jika sahabat Hermina membutuhkan pemeriksaan EEG bisa dilakukan di RS Hermina Pasteur dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dokter Spesialis Saraf/ Dokter Spesialis Saraf Anak \n\n Dibuat oleh : dr. RD Dandi F.I \n\n Di tinjau oleh : dr. Mia Milanti Dewi, SpA(K)., M.Kes \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pasteur<\/a><\/li>
- 13 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Diabetes Melitus, "Ibu dari Berbagai Penyakit"<\/a><\/h3>
Penyakit diabetes melitus (atau sering disingkat sebagai diabetes) adalah penyakit yang semakin banyak ditemukan di Indonesia. Selain karena faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat, pandemi COVID-19 dari tahun 2020 sampai sekarang juga berpengaruh pada kejadian diabetes. Diabetes sering menjadi komorbid, yaitu penyakit yang menyertai infeksi COVID19. Diabetes dapat memperberat kondisi pasien COVID19, menimbulkan berbagai komplikasi, bahkan akhirnya sampai menyebabkan pasien meninggal. Tidak hanya itu, risiko terjadinya diabetes juga meningkat minimal 1,5-2 kali setelah pasien sembuh dari COVID-19. Oleh karena itu, diabetes menjadi penyakit yang harus selalu diwaspadai dalam masa sekarang ini. \n\n Diabetes melitus berasal dari kata “diabetes” yang artinya banyak berkemih dan “melitus” yang artinya manis. Tidak heran penyakit ini sering dikenal oleh masyarakat awam sebagai penyakit kencing manis. Walaupun demikian, sebenarnya diabetes ini lebih tepat disebut sebagai penyakit yang ditandai dengan kadar gula tinggi di dalam darah. Kriteria inilah yang menjadi pedoman bagi dokter untuk menyatakan pasien mengidap diabetes atau tidak. Namun, pemeriksaan tidak cukup sampai penegakkan diagnosis dan pengobatan diabetes saja. Diabetes melitus dikenal dengan julukan “mother of all disease”, seperti seorang ibu yang melahirkan banyak anak (dalam hal ini, diabetes dapat menimbulkan banyak penyakit lain). Komplikasi yang disebabkan diabetes ini sangat beragam, mulai dari gangguan pembuluh darah besar (makrovaskular) seperti di jantung dan otak, pembuluh darah kecil (mikrovaskular) seperti di mata dan ginjal, risiko infeksi (termasuk tuberkulosis dan COVID-19), sampai risiko penyakit kanker. Akibat diabetes dapat dirasakan mulai dari kepala (infeksi daerah wajah, katarak pada mata) sampai ke ujung kaki (gangguan saraf seperti kesemutan dan baal, infeksi berat, bahkan sampai risiko amputasi). Oleh karena itu, dokter mengharapkan pasien dapat mengerti pentingnya mendiagnosis penyakit diabetes, mau mengikuti prosedur pemeriksaan, dan rutin menjalani pengobatan yang dianjurkan. Dengan demikian, diharapkan pasien dapat menjalani aktivitas sehari-hari secara normal dengan kadar gula darah yang terkontrol dan terhindar dari komplikasi yang mungkin timbul. \n\n Berikut ini adalah singkatan sederhana untuk mengingat hal-hal penting dalam penanganan diabetes. Atasi gula darah tinggi (diabetes) dengan G-U-L-A. \n\n G = gaya hidup sehat yang konsisten. \n\n Pengaturan pola makan dan aktivitas fisik dapat mencegah berkembangnya pre-diabetes menjadi diabetes. Bahkan pada pasien yang sudah terdiagnosis diabetes, gaya hidup sehat ini tetap menjadi pilar utama dalam penanganan diabetesnya. Jadi, kontrol diabetes yang baik tidak cukup hanya dengan obat minum atau suntikan. Makan sehat dan olahraga sehat ini juga penting dilakukan secara konsisten dan menjadi gaya hidup sehari-hari, bukan hanya sekali-kali saja, untuk dapat memberikan hasil yang optimal. Konsultasikan lebih lanjut diet dan olahraga Anda dengan dokter yang menangani. \n\n U = ukur gula darah dengan akurat. \n\n Diabetes tidak bisa didiagnosis hanya berdasarkan gejala, karena harus dipastikan dengan pemeriksaan kadar gula darah yang tinggi. Diabetes seringkali juga tidak memiliki gejala spesifik, sehingga banyak orang tidak sadar bahwa dirinya sudah mengidap diabetes. Bahkan seringkali bila sudah timbul gejala, itu menandakan diabetesnya sudah berlanjut ke komplikasi. Oleh karena itu, jangan tunggu sampai ada gejala. Periksa gula darah Anda bila memiliki faktor-faktor risiko diabetes, misalnya usia > 45 tahun, obesitas, hipertensi, atau riwayat diabetes di keluarga. Dengan semakin tersedianya berbagai alat ukur gula darah mandiri, banyak orang yang sudah pernah coba mengetahui kondisi mereka. Namun perlu dipahami bahwa pengukuran gula darah harus dilakukan secara akurat dengan alat yang terstandarisasi dan prosedur yang benar. Ada beberapa pemeriksaan umum untuk diagnosis diabetes, seperti gula darah puasa, gula darah sewaktu, dan HbA1c. Mintalah arahan dokter untuk prosedur pemeriksaan kadar gula darah yang tepat sesuai kondisi Anda. \n\n L = lakukan pengobatan sesuai petunjuk dokter. \n\n Diabetes adalah salah satu penyakit umum yang terapinya berkembang pesat dengan hasil yang makin memuaskan. Walaupun sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat menghilangkan diabetes sekali sampai selamanya, namun obat-obat yang ada sekarang dapat mengontrol gula darah dan bahkan mencegah komplikasi. Hasilnya, pasien diabetes dapat hidup dan beraktivitas selayaknya orang normal dengan tentunya kontrol gula darah yang baik. Jangan sekali-kali mengobati diabetes secara mandiri. Diabetes adalah penyakit kompleks dengan berbagai macam penyebab, komorbid, dan komplikasinya. Risiko yang bisa terjadi adalah kontrol gula darah yang tidak optimal, komplikasi yang tidak teratasi, dan bahkan efek samping yang bermacam-macam akibat pemakaian obat yang tidak tepat. Diskusikan dengan dokter untuk dapat memilih pengobatan yang paling aman dan efektif untuk Anda. \n\n A = awasi komorbid dan komplikasi. \n\n Target diabetes tidak cukup hanya sampai pada kadar gula darah normal, karena diabetes seringkali “membawa teman lain” (penyakit lain) yang dapat mengganggu kesehatan Anda, dalam bentuk komorbid (seperti hipertensi dan gangguan kolesterol) atau komplikasi (seperti penyakit jantung dan ginjal). Bila Anda tidak mengenali dan memperhatikan hal-hal tersebut, maka hasil pengobatan diabetes Anda tidak akan optimal meskipun kadar gula darah sudah terkontrol. Bekerjasamalah dengan dokter agar diabetes Anda dapat ditangani secara menyeluruh. Hasil akhir yang diharapkan tentunya bukan hanya angka laboratorium gula darah yang normal, namun seorang penyandang diabetes yang dapat hidup baik dan sehat. \n\n Pada hakikatnya, diabetes melitus merupakan salah satu penyakit sistemik yang sering terjadi di kalangan masyarakat karena faktor pola hidup serta pola makan yang kurang tepat dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi di organ tubuh penderitanya, sehingga dapat berimbas terhadap penurunan kualitas hidup seseorang secara keseluruhan. Oleh karena itu, selalu perhatikan asupan makanan dan kondisi tubuh Anda. segera berkonsultasi dengan dokter agar dapat segera ditangani sebelum menjadi lebih parah. Untuk melakukan pemeriksaan, anda bisa langsung membuat janji dengan dokter terkait di RS Hermina Pasteur atau booking melalui aplikasi “Halo Hermina” yang dapat di donwload pada aplikasi appstore atau play store. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 13 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Jenis - Jenis Virus Hepatits dan Cara Pencegahanya<\/a><\/h3>
JENIS VIRUS HEPATITIS \n\n \n\n Virus Hepatitis A \n\n Virus Hepatitis A menyebar melalui fecal oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan. \n\n \n\n Virus Hepatitis B \n\n Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual). \n\n \n\n Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati. \n\n \n\n Virus Hepatitis C \n\n Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C. \n\n \n\n Hepatitis dapat menjadi kronis jika tidak ditangani dengan baik. Sebuah survei menyatakan pemakai narkoba suntikan yang menggunakan jarum bersama-sama yang marak pada masa lampau, maka 18% tertular hepatitis B, 40% tertular HIV dan 70% tertular hepatitis C. \n\n \n\n Di Indonesia, angka Prevalensi Penderita Hepatitis C sebenarnya Kurang dari 1%, tetapi sebagian besar akan menjadi kronis, sehingga jumlah penderita kronisnya hampir sama dengan penderita hepatitis B kronis, yaitu sekitar 1 juta orang. \n\n \n\n \n\n PENCEGAHAN HEPATITIS \n\n \n\n Vaksin tersedia untuk pencegahan hepatitis A dan B yang merupakan vaksin tunggal ataupun vaksin gabungan. Kekebalan terhadap Hepatitis A mencapai 99-100% sebulan setelah menerima vaksin yang ke-2 kalinya (vaksin yang kedua 6 bulan kemudian setelah yang pertama). Vaksin hepatitis A tidak boleh digunakan untuk yang berusia di bawah satu tahun. Vaksin hepatitis B telah tersedia sejak tahun 1986 dan telah diterapkan sedikitnya pada 177 program nasional imunisasi untuk anak-anak. Kekebalan terjadi pada lebih 95% anak-anak dan dewasa muda yang menerima 3 dosis rekombinan vaksin, sebulan setelah vaksin yang ketiga (jadwal vaksinasi adalah 0, 1 bulan dan 6 bulan). \n\n \n\n \n\n Sahabat Hermina, jangan lupa untuk melakukan vaksin hepatitis sebagai salah satu langkah pencegahan hepatitis, karena mencegah tentunya lebih baik daripada mengobati. JIka ditemukan gejala langsung saja periksakan ke dokter spesialis terdekat \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Purwokerto<\/a><\/li>
- 12 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Beda Ganas atau Jinaknya Tumor Payudara<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, jika Anda menemukan benjolan di sekitar payudara, jangan langsung panik. Bisa jadi, benjolan tersebut adalah tumor payudara yang sifatnya jinak dan bisa jadi disebabkan oleh perubahan hormonal sebelum menstruasi atau menjelang menopause. Tetapi, tidak ada salahnya kita tetap waspada dan memperhatikan benjolan yang tumbuh disekitar payudara. Secara umum, ada dua jenis tumor payudara, yaitu tumor payudara ganas dan tumor payudara jinak. Keduanya tentu tidak sama dan tidak banyak orang yang mengetahui apa perbedaannya. Jadi apa perbedaan antara tumor payudara ganas dan tumor payudara jinak? \n\n Beda Tumor Payudara Jinak dan Tumor Payudara Ganas \n\n Perbedaan paling mendasar antara tumor payudara ganas dan jinak adalah perkembangannya. Secara umum, tumor ganas berkembang menjadi sel kanker, sedangkan tumor jinak adalah non-kanker dan dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi mungkin memerlukan perawatan khusus. Perbedaan lainnya secara lebih spesifik adalah sebagai berikut: \n\n 1. Batasan Tumor \n\n Benjolan tumor payudara jinak memiliki batas yang jelas dengan jaringan di sekitarnya. Sementara, tumor payudara ganas tepi benjolan tidak memiliki batas yang jelas. Permukaannya juga biasanya tidak merata. \n\n 2. Kenyal atau Padatnya \n\n Benjolan tumor payudara jinak bersifat kenyal dan lunak. Semantara tumor payudara ganas biasanya terasa keras dan kaku. \n\n 3. Pergerakan \n\n Benjolan dari tumor payudara jinak biasanya mudah dipindahkan. Sebaliknya, jika tumor payudara ganas, benjolan tidak dapat bergerak sama sekali, seolah-olah telah menyatu dengan jaringan di sekitarnya. \n\n 4. Pertumbuhan \n\n Jika tumor jinak, pertumbuhan dan ukurannya relatif lambat dan sama. Namun, tumor ganas payudara tumbuh dengan cepat dan terlihat menonjol di payudara. \n\n 5. Rasa Nyeri \n\n Ketika benjolan di sekitar payudara ditekan, perhatikan juga rasa nyerinya. Jika ganas, benjolan biasanya tidak nyeri untuk diraba. Tumor jinak terasa nyeri saat memiliki benjolan. \n\n 6. Perubahan Permukaan Kulit \n\n Tumor payudara yang bersifat ganas, lebih mudah untuk dideteksi karena terdapat perubahan jaringan dan tekstur permukaan kulit di sekitar tumor. Dalam kebanyakan kasus, puting juga tertarik ke dalam yang disebabkan karena pembentukan jaringan parut di dalam payudara. \n\n Tumor payudara sering muncul sebagai benjolan keras tunggal atau benjolan di bawah kulit. Sebagian besar jinak, tetapi beberapa jenis tumor payudara dapat berkembang menjadi kanker. Oleh karena itu Sahabat Hermina, deteksi dini menjadi hal yang dianjurkan untuk menghindari keterlambatan penanganan. Dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin menjadi langkah awal yang bagus. Dan ketika menemukan hal-hal yang janggal, skrining bisa dilakukan dengan bantuan ahli untuk mendapatkan diagnosis dan hasil pemeriksaan yang lebih akurat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Periuk Tangerang<\/a><\/li>
- 11 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kotoran Telinga Bisa Mengganggu Pendengaran, Benarkah?<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, rasa tidak nyaman pada telinga merupakan salah satu masalah yang banyak dikeluhkan oleh pasien. Kondisi ini dapat dapat disebabkan oleh peradangan dan infeksi pada liang telinga, sumbatan benda asing, gangguan saraf pendengaran, infeksi dan peradangan pada telinga bagian tengah dan dalam. Salah satu penyebab yang banyak ditemukan dalam praktik sehari-hari adalah impaksi serumen atau lebih dikenal luas sebagai sumbatan akibat kotoran telinga. \n\n Serumen merupakan produk yang dihasilkan oleh kelenjar pada liang telinga yang bercampur dengan lapisan sel kulit sudah mati. Produksi serumen merupakan proses yang normal. Zat ini berfungsi sebagai pelindung dari infeksi bakteri, kotoran maupun air. Normalnya, serumen yang dihasilkan akan dikeluarkan secara spontan dari liang telinga melalui mekanisme gerakan rahang secara perlahan dengan kecepatan sekitar 2 mm per bulan. Apabila mekanisme ini pengeluaran ini gagal, maka serumen akan terkumpul di dalam liang telinga, yang disebut sebagai impaksi serumen. \n\n Penumpukan serumen ini akan menyebabkan penyumbatan pada liang telinga baik sebagian ataupun seluruhnya. Hal ini menyebabkan kesulitan saat dilakukan pemeriksaan liang telinga, gendang telinga, ataupun sistem pendengaran dan keseimbangan (audiovestibular). \n\n Impaksi serumen dapat terjadi tanpa menimbulkan gejala (asimptomatik) ataupun dapat ditandai dengan gejala klinis berupa penurunan perdengaran, sensasi penuh pada telinga, sensasi berdenging (tinnitus), nyeri telinga, gatal telinga, pusing berputar/pusing 7 keliling (vertigo). Kondisi ini dapat didiagnosis melalui pemeriksaan telinga oleh dokter, yaitu dengan ditemukan tumpukkannya kotoran telinga berwarna coklat kehitaman dan penurunan pendengaran melalui pemeriksaan audiometri dengan tingkat keparahan yang bergantung pada derajat sumbatan liang telinga. \n\n Pengobatan yang dapat dilakukan pada kondisi serumen impaksi meliputi pemberian bahan pelunak serumen, ekstraksi serumen dengan irigasi maupun secara manual. Bahan pelunak serumen dapat digunakan sebelum irigasi untuk melunakkan serumen. Teknik ekstraksi dengan irigasi dilakukan dengan mengalirkan air ke belakang serumen melalui celah antara serumen dan dinding liang telinga, kemudian air tersebut akan mengalir kembali ke luar, sehingga mendorong serumen keluar. Metode ekstraksi dengan irigasi tidak dapat dilakukan jika terdapat lubang pada gendang telinga dan terjadi penyumbatan total. \n\n Ekstraksi serumen secara manual biasanya dilakukan dengan menggunakan pengait ataupun alat penyedot. Metode ini lebih dipilih pada pasien dengan riwayat operasi telinga sebelumnya ataupun gendang telinga yang mengalami robekan. \n\n Penting diketahui bahwa serumen merupakan suatu produk yang normal, dan secara normal akan keluar dengan sendirinya. Sehingga tidak disarankan untuk membersihkan telinga sendiri dengan menggunakan cotton bud karena dapat mendorong serumen semakin ke dalam. Selain itu, penggunaan cotton bud juga dapat meningkatkan risiko trauma pada gendang telinga ataupun menyebabkan luka pada liang telinga, sehingga menyebabkan infeksi. Pasien disarankan untuk kontrol teratur 2-4 kali pertahun untuk dilakukan pembersihan telinga. Selain itu apabila pasien merasakan gejala yang menyerupai gejala impaksi serumen (penurunan pendengaran, rasa penuh pada telinga, rasa nyeri atau gatal pada telinga, sensasi berdenging, atau pusing berputar) segera berobat ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. \n\n Referensi \n\n 1. Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia. Panduan Praktik Klinis, Panduan Praktik Klinis Tindakan, Clinical Pathway di Bidang Telinga Hidung Tenggorok - Kepala Leher. Vol. 2. Jakarta: Pengurus Pusat PERHATI-KL; 2016. \n\n 2. Schwartz SR, Magit AE, Rosenfeld RM, Ballachanda BB, Hackell JM, Krouse HJ, et al. Clinical Practice Guideline (Update) : Earwax (Cerumen Impaction) Executive Summary. Otolaryngol - Head Neck Surg (United States). 2017;156(1):14–29. \n\n 3. Michaudet C, Malaty J. Cerumen impaction: Diagnosis and management. Am Fam Physician. 2018;98(8):525–9. \n\n 4. Guest JF, Greener MJ, Robinson AC, Smith AF. Impacted cerumen: Composition, production, epidemiology and management. QJM - Mon J Assoc Physicians. 2004;97(8):477–88. \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 09 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Pengenalan Tanda dan Gejala Stroke<\/a><\/h3>
Stroke, menurut WHO, adalah adanya defisit neurologi fokal atau global akibat gangguan fungsi otak yang terjadi secara mendadak, berlangsung > 24 jam atau meninggal, disebabkan semata-mata karena kelainan pembuluh darah otak, termasuk stroke mata dan medulla spinalis. Secara garis besar stroke dapat dibedakan menjadi stroke sumbatan dan stroke perdarahan. Setiap tahunnya di Indonesia diperkirakan terdapat 550.000 kasus stroke baru, dan menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia setelah kardiovaskular dan kanker, dan menjadi penyebab utama kecacatan. \n\n \nStroke disebabkan oleh banyak faktor risiko yang terbagi faktor resiko yang dapat dimodifikasi (hipertensi, kencing manis, gangguan irama jantung dan penyakit katup jantung, kelainan darah, kolesterol berlebih, pil kontrasepsi, merokok, alkohol, obesitas) dan yang tidak dapat dimodifikasi (usia, ras, jenis kelamin, stroke sebelumnya). \nKejadian stroke sangat penting untuk diketahui tanda dan gejala nya oleh pasien, keluarga, teman, dan masyarakat sekitar karena kejadian stroke adalah kejadian gawat darurat yang harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan segera guna mencegah kematian dan kecacatan pada pasien. Tanda dan gejala stroke yang dapat dikenali oleh masyarakat awam disingkat menjadi "F.A.S.T warning sign". \n \nF.A.S.T warning sign terdiri dari : \n• F = Face Drooping – Apakah satu sisi wajah tidak simetris atau terasa baal? Minta pasien untuk tersenyum, apakah senyum nya tidak simetris / mencong? \n \n• A = Arm Weakness – Apakah satu sisi lengan mengalami kelemahan atau baal? Minta pasien untuk mengangkat kedua lengan, apakah satu sisi lengan terlihat jatuh ke arah bawah? \n \n• S = Speech Difficulty – Apakah pasien telihat kesulitan bicara / bicara rero? \n \n• T = Time to call 911 – Jika salah 1 di atas ya, maka pasien harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat. \n \nTanda dan gejala stroke lain yang harus diperhatikan selain yang disebut di atas adalah : \n \n• Kelemahan atau baal dari wajah, lengan, tungkai pada 1 sisi tubuh yang terjadi secara mendadak. \n \n• Penurunan kesadaran mendadak, kesulitan berbicara atau kesuliatan memahami pembicaran dan perintah. \n \n• Kesulitan melihat pada 1 atau kedua mata secara mendadak. \n \n• Pandangan ganda, gelap sesaat, baal sekitar mulut, telinga berdenging, sulit menelan, tersedak, suara sengau yang terjadi secara mendadak. \n \n• Kesulitan berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan yang terjadi mendadak. \n \n• Nyeri kepala yang terjadi secara mendadak. \n \n• Muntah menyemprot mendadak. \n \n• Kejang. \n\n \nJika ada gejala dan tanda seperti yang disebutkan di atas, hendaklah keluarga, teman, rekan kerja, masyarakat di sekitar segera membawa pasien ke Rumah Sakit tanpa ada penundaan, dan pasien segera ditangani / dikonsulkan ke dokter spesialis saraf agar angka kematian dan angka kecacatan dapat ditekan dan diturunkan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 09 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Penyakit Yang Biasa Muncul Setelah Lebaran<\/a><\/h3>
Kita baru saja melewati hari raya idul fitri yang ke 1443 H, dimana hari raya idul fitri atau lebaran selalu dirayakan dengan penuh suka cita. Selain karena hanya terjadi sekali dalam satu tahun, momen ini juga merupakan waktu terbaik untuk melakukan banyak hal. Apalagi ditambah dengan sajian khas lebaran yang biasanya dipenuhi dengan lemak dan santan. \n\n Tapi hati-hati! Kebiasaan yang salah saat lebaran ternyata bisa memicu sejumlah penyakit menyerang. Apalagi kalau ditambah dengan kebiasaan makan yang buruk selama hari raya tersebut. Lantas, apa saja penyakit yang biasa muncul setelah lebaran dan bagaimana cara mengatasinya? \n\n \n Kolesterol Tinggi \n \n\n Menu makanan yang identik dengan hari raya Idulfitri adalah opor ayam, ketupat, hingga rendang. Hidangan tersebut tentu sangat menggoda untuk disantap. Tapi kamu sebaiknya bisa membedakan bahwa tubuh benar-benar lapar dan membutuhkan makan atau sekadar “lapar mata”. Hal itu berguna untuk mencegah naiknya kadar kolesterol jahat. \n\n Sebab jenis-jenis makanan lebaran tersebut nyatanya bisa memicu naiknya kadar kolesterol. Selain membatasi makanan berlemak dan santan, naiknya kadar kolesterol juga bisa dicegah dengan tetap mengonsumsi buah dan sayuran. Karena makanan tersebut bisa memberi efek kenyang yang lebih lama sehingga mencegah keinginan untuk makan secara berlebih. \n\n 2. Diare \n\n Pola makan yang buruk saat lebaran juga bisa memicu penyakit diare. Yaitu masalah buang air besar yang menyebabkan proses tersebut terjadi secara tidak normal. Misalnya buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari dengan feses atau kotoran yang cenderung lunak atau cair. Gejala ini biasanya juga dibarengi dengan demam, mual, muntah, perut kembung, hingga rasa nyeri pada perut. \n\n Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan diare mulai dari mengonsumsi makanan yang kurang bersih, makanan terlalu pedas, hingga jenis makanan yang bisa mengiritasi lambung seperti makanan asam, berminyak, dan minuman bersoda. \n\n Jika diare sudah terlanjur menyerang, pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit yang dibutuhkan tubuh. Mengganti cairan tubuh yang hilang bisa dilakukan dengan minuman cairan oralit atau air putih. \n\n 3. Nyeri Otot \n\n Saat lebaran, nyeri otot menjadi salah satu penyakit yang berisiko menyerang. Nyeri otot biasanya terjadi saat seseorang melakukan aktivitas fisik yang cukup tinggi. Momen lebaran memang kerap diisi dengan bersilaturahmi dan mengisi waktu liburan dengan mengunjungi tempat wisata bersama keluarga. \n\n Hal ini yang kemudian bisa menjadi pemicu terjadinya nyeri pada bagian tubuh tertentu. Biasanya nyeri otot bisa hilang dengan sendirinya dengan beristirahat yang cukup. Jadi, pastikan untuk mengetahui batasan diri sehingga terhindar dari penyakit yang satu ini. \n\n 4. Hipertensi \n\n Hipertensi alias tekanan darah tinggi juga menjadi ancaman. Penyakit yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah di atas batas normal ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah kebiasaan mengonsumsi garam secara berlebihan. \n\n Saat lebaran, anda mungkin akan menemukan sejumlah hidangan dengan rasa asin yang lebih menonjol. Selain masalah selera, tak dapat dimungkiri bahwa garam memang bisa menambah rasa makanan. Tapi tetap harus waspada risiko hipertensi, ya! \n\n Sakit saat libur lebaran dan butuh obat segera? Pakai aplikasi Halo Hermina saja! anda bisa berkonsultasi secara online dengan dokter kami , lebih mudah dan obat bisa diantar. Yuk, download segera di Mobile App Hermina Tbk di Store dan Google Play!. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 08 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Tips Nyaman, Aman, dan Sehat Saat Mudik Lebaran untuk Ibu Hamil<\/a><\/h3>
\n\n Sahabat Hermina, sebentar lagi Bulan Puasa telah usai dan mudik menjadi salah satu kebiasaan yang enggan untuk dilewati. Momen penting ini, kita dapat bertemu saudara-saudara serta kerabat untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri. Tentu saja, ada beberapa yang perlu dipersiapkan untuk mudik, termasuk juga pada ibu hamil. Lalu apa sajakah yang harus diperhatikan bagi para ibu hamil saat akan mudik? Berikut adalah tipsnya! \n\n \n Pertimbangkan Usia Kehamilan, dan pastikan sudah masuk ke trimester kedua \n Diskusikan terlebih dahulu dengan Dokter Kandungan untuk memastikan kondisi ibu dan janin. Hal ini dikarenakan, saat mudik memerlukan kondisi fisik yang baik, bahkan disarankan untuk USG terlebih dahulu untuk memastikan kondisi janin. \n Gunakan pakaian yang membuat nyaman bagi ibu hamil yaitu yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu ketat \n Pastikan ibu hamil tidak dehidrasi, hal ini dikarenakan ibu hamil cenderung mudah berkeringat dan sering buang air kecil. Sehingga penting untuk memperhatikan asupan cairannya \n Pastikan ibu hamil membawa camilan sehat, obat-obatan serta vitamin kehamilan saat mudik. Camilan dapat berupa biskuit oat, susu, buah dan kacang-kacangan. Camilan dapat menghindari terjadinya pusing, mual, dan rasa lelah saat perjalanan. \n Luangkan waktu untuk beristirahat saat di perjalanan agar kondisi tetap prima. Jika dengan kendaraan pribadi bisa istirahat dahulu setiap dua jam sekali \n Ketahui tempat-tempat dengan layanan medis di kampung halaman. Hal ini dapat membantu jika sewaktu-waktu ibu hamil membutuhkan pertolongan saat mudik di kampung halaman \n \n\n Itulah beberapa tips agar ibu hamil selalu sehat saat perjalanan mudik lebaran dengan nyaman, aman dan sehat. Dengan begitu, kita bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman dengan lebih bermakna. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bitung<\/a><\/li>
- 30 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
Bagaimana menjaga Paru Tetap Sehat?<\/a><\/h3>
\n\n Di Indonesia terdapat kecendrungan penemuan kasus kanker paru Kanker Paru merupakan penyakit keganasan yang sulit disembuhkan. Angka bertahan hidup lima tahun penderita kanker paru sangatlah rentan bisa diperikarakan di 20 % dan juga penyakit paru lainya, biasanya disebabkan oleh pajanan asap rokok dan polusi udara \n\n Kanker paru termasuk sangat sulit disembuhkan dan deteksi kanker paru hampir tidak bisa di prediksi karena kanker paru tidak mempunyai syaraf di organ paru sehingga penderita tidak akan merasakan sakit. Akibatnya, banyak pasien yang datang terlambat dan sudah mencapai stadium lanjut. Jika kanker sudah mencapai tahap stadium lanjut, maka pilihan pengobatan menjadi terbatas dan tidak maksimal. Selain pembedahan, terapi lainnya hanya bersifat paliatif, seperti kemoterapi, radioterapi, kombinasi keduanya dan terapi target dengan masa bertahan hidup hanya 1-2 tahun. \n\n Menurut epidemiologi, kanker paru menunjukan kaitan erat insiden pajanan asap rokok dan polusi udara. dKanker paru-paru adalah kondisi ketika sel ganas (kanker) terbentuk di paru-paru. Kanker ini lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok dan merupakan satu dari tiga jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia.Walaupun sering terjadi pada perokok, kanker paru-paru juga bisa terjadi pada orang yang bukan perokok, terutama pada orang yang sering terpapar zat kimia di lingkungan kerjanya atau terpapar asap rokok dari orang lain (perokok pasif). \n\n Sahabat hermina juga harus melihat dan deteksi awal mulai gejala adanya kanker paru. Gejala baru muncul ketika tumor sudah cukup besar atau kanker telah menyebar ke jaringan dan organ sekitar. Sejumlah gejala yang dapat dirasakan penderita kanker paru-paru adalah: \n\n \n Batuk kronis \n Batuk darah \n Penurunan berat badan drastis \n Nyeri dada dan tulang \n Sesak napas \n \n\n Faktor Risiko Kanker Paru-paru \n\n Kebiasaan merokok sangat menggangu apalagi kebiasaan merokok merupakan penyebab utama kanker paru-paru, sehingga sebagian besar penderitanya adalah perokok aktif. Meskipun demikian, orang yang tidak merokok juga dapat terkena kanker paru-paru. aktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru adalah: \n\n \n Memiliki anggota keluarga yang juga menderita kanker paru-paru \n Tinggal atau bekerja di lingkungan yang tercemar zat kimia berbahaya \n Sering terpapar polusi udara \n \n\n Biasanya dapat dilihat dari gejela kanker paru setelah itu melakukan pemeriksaan ke rumah sakit melalui foto Rontgen, CT scan, dan biopsi jaringan paru. Dari ketiga pemeriksaan tersebut dapat menentukan jenis dan stadium kanker. Bila diperlukan, dapat melakukan PET scan untuk melihat penyebaran kanker di seluruh tubuh. \n\n Pengobatan Kanker Paru-paru \n\n Penanganan utama terhadap kanker paru-paru stadium awal adalah melalui operasi. Jika kanker telah mencapai stadium lanjut, maka penanganan dapat dilakukan dengan radioterapi dan kemoterapi. \n\n Selain itu, ada beberapa jenis pengobatan lain untuk menangani kanker paru-paru, yaitu terapi target, terapi ablasi, terapi fotodinamik, dan krioterapi. \n\n \n\n Penemuan kasus kanker paru pada stage dini memungkinkan penderita untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih baik. Bila sahabat hermina mengalami gejala kanker paru. Segera di bawa ke dokter spesialis paru \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 30 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Gejala dan Penyebab Kejang<\/a><\/h3>
Tahukah Sahabat Hermina, Kejang menjadi salah satu penyakit yang patut diwaspadai meski terlihat ringan sekalipun. Penyakit ini sering sekali dijumpai pada anak yang mengalami demam. Namun, juga sering terjadi pada orang dewasa. \n\n Pengertian Kejang \n\n Dalam pengertiannya, kejang adalah suatu gejala yang timbul akibat dari efek langsung atau tidak langsung penyakit sistem saraf pusat (SSP) atau disfungsi otak. Adanya disfungsi otak ini biasanya disertai dengan motorik, sensorik, atau gangguan otonomo lainnya tergantung dari daerah otak yang terlibat. Bisa jadi akan mengenai organ tertentu atau menyebar ke beberapa organ yang lainnya. \n\n Gejala \n\n Selain itu, ada beberapa gejala yang patut Sahabat Hermina waspadai mengenai penyakit ini. Gejalanya biasanya tergantung bagian otak yang terkena dan jenis kejang yang dihadapi. Namun, ada jenis yang paling sering terjadi, yaitu kejang jenis tonik klonik yang terjadi secara dua tahap, yaitu tahap tonik atau kaku yang biasanya diikuti tahap klonik. \n\n Namun, ada beberapa gejala lain apabila terjadi di sebagian area otak seperti, \n\n \n Adanya gangguan sensasi penglihatan, pendengaran, atau penciuman \n Terjadi gerakan berulang, contohnya menggosok tangan atau jalan berputar \n Adanya gerak menyentak pada salah satu bagian tubuh lengan atau tungkai \n Mood yang berubah sewaktu-waktu \n Sulit bicara \n Pusing atau mual \n Kesemutan \n \n\n Sedangkan untuk gejala yang memengaruhi seluruh bagian otak biasanya meliputi: \n\n \n Tubuh menjadi kaku, lalu terjadi gerakan menyentak di seluruh tubuh \n Adanya gerak menyentak di bagian wajah, leher, dan tangan \n Otot terasa hilang kontrol sehingga dapat menyebab penderita jatuh secara tiba-tiba \n Otot menjadi kaku di bagian punggung atau tungkai \n Pandangan menjadi kosong ke satu arah \n Mata berkedip menjadi lebih cepat \n \n\n Lalu, ada juga gejala lainnya, yaitu \n\n \n Terjadi penurunan kesadaran secara sesaat \n Linglung \n Mulut menjadi berbusa \n Napas dapat terhenti secara sementara \n \n\n Penyebab Kejang dan Faktor Risiko yang Harus Dihadapi \n\n Ada beberapa keadaan penyebab yang biasanya menimbulkan kejang ini, yaitu epilepsi, lumpuh otak atau cerebral palsy, demam tinggi, hipoglikemia, hipoksia, hipotensi, tumor otak, meningitis, cedera pada kepala, gejala autoimun, keracunan, kadar gula darah tidak normal, penyakit jantung, terjadinya ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, hingga adanya overdosis obat. \n\n Diagnosis yang Biasanya Dilakukan \n\n Selain dari gejal yang sudah disebutkan sebelumnya, ada beberapa diagnosis yang bisa dianalis berdasarkan hasil EEG (Elektroensefaklogram) dan pemeriksaan elektrolit dalam darah. Lalu, apabila terdapat masa atau kecurigaan terhadap infeksi tertentu, pemeriksaan bisa dilanjutkan dengan menggunakan MRI secara kontrak maupun non-kontras dan pemeriksaan cairan serebrospinal. \n\n Lalu, Kapan Harus ke Dokter? \n\n Sahabat Hermina bisa langsung ke dokter terdekat atau ke IGD rumah sakit apabila penyakit kejang ini terjadi selama lebih dari 2 menit. Nantinya akan dilakukan beberapa pemeriksaan dan penanganan pada penderita yang: \n\n \n Mengalami kondisi tersebut untuk pertama kalinya \n Tidak kunjung sadar setelah terjadi kejang \n Terjadinya kejang secara berulang-ulang \n Penderit sedang hamil, cedera, atau menderita penyakit diabetes \n Sebelumnya penderita mengalami demam tinggi \n \n\n Dari pengenalan kejang yang sudah disampaikan di atas, Sahabat Hermina bisa melakukan pencegahan dengan beberapa upaya, seperti beristirahat dan tidur yang cukup, rajin olahraga, makan makanan bergizi, mengelola stress dengan baik, dan menjalani pengobatan pada kondisi medis tertentu secara teratur. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar kejang kepada dokter spesialis di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 30 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
5 Langkah Mudah Cegahan DBD<\/a><\/h3>
Sahabat hermina, DBD adalah penyakit yang banyak dialami masyarakat, terutama jika pada musim penghujan karena di lingkungan kita terdapat banyak genangan air. Tentu sahabat hermina sudah tahu bahwa penyakit ini menular melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan kemudian menginfeksi kita. Dalam banyak kasus setelah 3-7 hari setelah kita mendapat gigitan nyamuk, gejala awal yang dirasakan adalah panas tinggi. \n\n Durasi panas tinggi dari gejala awal DBD adalah 5-6 hari dan bisa turun. Setelah itu, demam akan kembali naik. Selain panas, seseorang yang terkena DBD akan muncul bintik merah dikulit yang muncul secara tiba-tiba setelah terinfeksi. \n\n Nyamuk Aedes Aegypti adalah penyebab DBD yang harus dicegah mulai dari lingkungan rumah. Sehingga, dengan melakukan pencegahan bisa mengurangi penyakit bahkan kematian dari DBD yang berbahaya. \n\n Pencegahan DBD yang Perlu Diketahui \n\n Gejala awal dari DBD adalah bintik merah dan demam. Selain itu, terdapat tiga fase seseorang setelah terinfeksi virus tersebut yaitu fase awal, kritis, dan penyembuhan. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian hanya karena gigitan nyamuk yang berbahaya. \n\n Selain itu, DBD bisa menyebabkan sulit buang air kecil, mulut kering, letih dan nyeri otot. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan kematian karena komplikasi pendarahan yang berbahaya, berikut pencegahan DBD untuk melindungi keluarga sejak awal. \n\n \n \n Jangan ada genangan \n \n \n\n Penyakit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk yang bersarang di genangan. Semakin banyak genangan bisa membuat sarang nyamuk karena telur yang menetas pada lokasi tersebut. Rutin bersihkan genangan atau tutup rapat agar mencegah nyamuk bertelur. \n\n Nyamuk sangat menyukai genangan karena bisa menetaskan telur dengan mudah. Pastikan jangan ada barang yang bisa membuat genangan pada air dan bersihkan dengan rajin agar tidak ada telur nyamuk yang menetas. \n\n \n\n \n \n Jangan menumpuk barang \n \n \n\n Jangan menumpuk barang yang cukup banyak didalam rumah. Hal ini bisa memberikan nyamuk ruang tersembunyi untuk berkembang biak. Usakan agar membuat rumah lebih bersih dan sehat dengan rajin menjaga kebersihannya. \n\n \n\n \n \n Gunakan lotion anti nyamuk \n \n \n\n Lotion anti nyamuk juga membantu dalam mencegah gigitan. Biasanya, aroma lotion tidak disukai oleh nyamuk. Tujuannya, agar binatang tersebut pergi dan menjauh agar tidak menggigit. \n\n Penggunaan lotion disarankan untuk anak-anak yang memiliki aktivitas banyak diluar rumah atau di sekolah. Sehingga bisa tetap terlindungi dari DBD walaupun tidak di rumah. \n\n \n\n \n \n Menggunakan obat anti nyamuk \n \n \n\n Obat anti nyamuk bisa digunakan untuk mencegah DBD di ruangan tertentu. Ada dua jenis obat nyamuk yaitu disemprot dan dibakar. \n\n \n\n \n \n Jaga kesehatan tubuh \n \n \n\n Menjaga kesehatan tubuh bisa membantu dalam mencegah DBD karena infeksi bisa mudah menyebar jika tidak fit. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan istirahat cukup agar tubuh tetap dalam keadaan yang prima. \n\n Gejala dan pencegahan DBD harus diketahui agar orang tersayang selalu dalam keadaan sehat. Pastikan lingkungan rumah harus selalu bersih dan menjaga tubuh dalam kondisi sehat agar penyakit tidak mudah datang dan menginfeksi. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar DBD kepada dokter spesialis di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Balikpapan<\/a><\/li>
- 28 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
Hipertensi Si Pembunuh Senyap<\/a><\/h3>
Pengertian Hipertensi \n\n Adalah Hipertensi keadaan tekanan darah diatas nilai normal, bila tekanan darah > 140/90 mmHg dari 3 kali pemeriksaan terpisah dalam jarak 1-2 minggu. Seringkali kita mengabaikan data tekanan dengan tidak melakukan pemeriksaan rutin. Pemeriksaan rutin dapat dilakukan dalam keadaan santai, bila tinggi tidak perlu diulang dalam beberapa kali. \n\n \n\n Penyebab Hipertensi \n\n Hipertensi Primer tidak dapat diketahui penyebab yang jelas sedangkan Hipertensi Sekunder bisa di pengaruhi dari adanya kelainan ginjal, kelainan pembuluh darah, kelainan hormonal dan Kehamilan. \n\n \n\n Gejala Hipertensi \n\n Gejala Hipertensi Sebagian besar dialami tanpa gejala yang berat, beberapa gejala yang terjadi seperti sulit tidur dan gangguan penglihatan. Perlu dilakukan pemeriksaan rutin untuk tekanan darah. \n\n \n\n Komplikasi Hipertensi \n\n Kerusakan berbagai organ tubuh yang dapat terjadi akibat dari Komplikasi Hipertensi : \n\n \n Ginjal : gagal ginjal \n Jantung : pembesaran ventrikel kiri, penyakit jantung coroner, infark coroner, gagal jantung kronik, gangguan irama jantung \n Otak : Stroke \n Mata : Kebutaan \n Pembuluh Darah : Penyakit pembuluh darah tepi \n \n\n \n\n \n\n Faktor Resiko Utama Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah \n\n \n Hipertensi \n Obesitas \n Kurang aktifitas fisik \n Merokok \n Kadar kolestrol tinggi \n Kencing manis (DM) \n Usia \n Riwayat keluarga: hipertensi, stroke \n \n\n \n\n Atur Pola Makan Anda dengan : \n\n \n Batasi kosumsi Gula <5gram (1 sendok teh) per hari \n Kurangi Garam saat memasak \n Batasi makanan olahan dan cepat saji \n Batasi daging berlemak dan minyak goreng (<5sendok makan perhari) \n Makan ikan sedikitnya 3 kali perminggu \n 5 Porsi ( 400-500 gram) buah-buahan dan sayuran perhari (1 porsi setara dengan 1 buah jeruk, apel, manga, pisang atau 3 sendok makan sayur yang sudah dimasak) \n \n\n \n\n Tata Laksana \n\n \n Pengaturan diet: rendah garam, konsumsi banyak buah, rendah kolestrol, tidak minum alcohol \n Olahraga teratur: minimal 30 menit sehari \n Penurunan berat badan \n Berhenti merokok \n Hindari stress dan emosi \n \n\n \n\n Kapan Waktu yang Tepat untuk Minum Obat ? \n\n \n Bila tekanan darah > 160/100mmHg \n Target tidak tercapai dengan perubahan gaya hidup \n Target tekanan darah < 140/90 mmHG \n \n\n \n\n Tips Mengontrol Hipertensi \n\n \n Kontrol Tekanan Darah Anda secara teratur \n Tekanan darah tinggi sering tanpa gejala \n Tekanan darah yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi \n Pastikan ketersediaan obat dirumah \n Obat penting untuk menjaga tekanan darah Anda \n Minum obat teratur dan sesuai ajuran dokter \n Ketahui efek samping obat yang Anda minum \n Berhati-hati menggunakan obat bebas \n Ketahui tekanan darah Anda (tekanan darah normal 120/80 mmHg) \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 28 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 08 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 09 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 09 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 11 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 12 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>