- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 10 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Bolehkah mendengarkan musik saat Hamil?<\/a><\/h3>
Pada umumnya Mendengarkan musik saat hamil dapat memberikan beragam manfaat bagi ibu hamil. Selain dapat meredakan rasa cemas, mendengarkan musik juga membuat ibu hamil lebih rileks dan tenang dalam menjalani masa kehamilan. \nAlunan irama pada musik diketahui dapat memengaruhi pikiran dan suasana hati setiap orang yang mendengarkannya, termasuk ibu hamil. Perubahan hormon yang dialami ibu hamil pada masa kehamilan menimbulkan berbagai keluhan, termasuk rasa cemas dan suasana hati yang tidak stabil. \nBahkan tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa mendengarkan musik saat hamil baik untuk perkembangan janin. Bahkan, tidak jarang yang menganggap satu jenis musik tertentu bisa membuat janin lebih cerdas kelak. \nNamun hingga kini, para ahli belum dapat membuktikan bahwa mendengarkan musik pada janin dapat menjadikannya lebih cerdas/ pintar. \nNamun, mendengarkan musik saat hamil dapat memberikan beragam manfaat bagi ibu hamil, diantaranya sebagai berikut; \n1. Mengatasi keluhan saat sulit tidur \nPerpaduan irama dan lirik dalam musik bisa membuat tubuh dan pikiran ibu hamil lebih rileks. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ibu hamil yang mendengarkan musik selama 4 minggu berturut-turut memiliki kualitas tidur yang lebih baik daripada mereka yang tidak mendengarkan musik sama sekali. \nPenelitian tersebut membuktikan bahwa musik dapat mengatasi keluhan sulit tidur yang dialami ibu hamil. \n2. Menjaga kestabilan tekanan darah \nRelaksasi yang dihasilkan saat mendengarkan musik, membuat tekanan darah ibu hamil lebih stabil. Efek ini juga dapat mencegah ibu hamil dari komplikasi kehamilan yang dapat terjadi akibat darah tinggi dan salah satunya adalah preeklamsia. \nBila tidak segera ditangani, preeklampsia bisa berkembang menjadi eklampsia yang berbahaya dan bisa menyebabkan kematian, baik pada ibu maupun janin. \n3. Menghilangkan stres dan cemas \nProses kehamilan sering kali menimbulkan stres dan rasa cemas, terutama bagi wanita yang baru pertama kali hamil. Stres dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. \nTidak hanya itu, stres atau bahkan depresi yang dirasakan ibu hamil juga bisa berdampak pada bayi saat lahir kelak, seperti meningkatkan risiko anak terkena ADHD dan bahkan berdampak pada perkembangan kognitifnya. \nMendengarkan musik bisa menjadi solusi bagi ibu hamil untuk mengatasi stres saat hamil. Studi mengungkapkan bahwa mendengarkan musik berirama pelan dan lembut dapat mengurangi stres, kecemasan, dan depresi pada ibu hamil. \n4. Mengurangi nyeri saat hamil \nSelain menstabilkan tekanan darah, efek relaksasi saat mendengarkan musik juga dapat meredakan rasa nyeri yang kerap muncul saat hamil, baik nyeri punggung, nyeri perut, hingga sakit kepala. \nHal ini dapat terjadi karena tubuh secara alami akan menghasilkan hormon endorfin atau pereda sakit alami, termasuk saat Anda mendengarkan musik yang disukai. \n\n Perlu Diperhatikan Saat Memperdengarkan Musik ke Janin \nJanin yang diperdengarkan lagu pada masa akhir kehamilan, memang dapat bereaksi dengan menggerakkan tubuhnya. Hal ini membenarkan kemungkinan janin mampu mendengar di dalam perut. \nNamun, hal ini tidak membuktikan bahwa paparan musik sejak dalam kandungan dapat meningkatkan kemampuan sistem pendengaran atau perkembangan otak setelah bayi lahir. Selain itu, bukan hanya musik klasik, melainkan semua musik baik untuk didengarkan oleh janin. \nVolume suara yang dianjurkan adalah sekitar 50–60 desibel atau tidak boleh lebih dari 65 desibel, yaitu sebesar volume suara normal ketika berbicara. Jika musik didengarkan untuk waktu lebih lama, volume yang disarankan di bawah 50 desibel. \nBeberapa penelitian mengungkapkan bahwa suara berisik yang diperdengarkan pada janin untuk waktu yang lama justru dapat memicu kelahiran prematur, berat badan rendah, hingga gangguan pendengaran pada bayi setelah lahir. \nMeski belum terbukti dapat meningkatkan kecerdasan bayi, memperdengarkan musik pada bayi dapat membantunya mengenal dan berinteraksi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 30 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Pengaruh Puasa Bagi Tubuh<\/a><\/h3>
Bagi umat Muslim, puasa adalah aktivitas tidak makan dan minum, serta menghentikan segala hal yang membatalkan sejak terbit fajar sampai terbenam matahari kurang lebih selama 14 jam. Hal ini dapat menyebabkan perubahan pada pola jadwal makan dan aktivitas fisik. \n\n \n\n Manfaat yang dirasakan oleh tubuh saat berpuasa adalah: \n\n \n\n - Memperbaiki penyakit daya ingat \n\n Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa puasa dapat memiliki efek yang kuat pada kesehatan otak. Puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan pembentukan sel-sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif. Salah satunya mencegah penyakit Alzheimer. Puasa juga dapat membantu meredakan peradangan, ini juga yang dapat membantu mencegah gangguan neurodegeneratif. \n\n \n\n - Menurunkan Inflamasi (Peradangan) \n\n Risiko inflamasi berkepanjangan menyebabkan sistem imun tubuh menurun, sehingga mudah dapat terkena penyakit. Sebuah penelitian menunjukan bahwa puasa selama satu bulan dapat menurunkan tingkat peradanganan dan membantu meningkatkan kesehatan. \n\n \n\n - Mengontrol gula darah \n\n Pada saat puasa, tubuh dapat mengontrol gula darah, yang sangat berguna bagi penderita diabetes. Karena pembatasan asupan kalori dalam tubuh saat seseorang berpuasa juga dapat mengurangi resistensi insulin. Penurunan resistensi insulin dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga tubuh dapat mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel dengan lebih efisien. \n\n \n\n - Menurunkan Berat Badan \n\n Manfaat puasa dapat mendorong penurunan berat badan. Salah satunya cara menurunkan berat badan adalah dengan membatasi asupan kalori dan meningkatkan metabolisme. \n\n \n\n \n\n Akan tetapi, selain bermanfaat pada tubuh, berpuasa juga dapat menimbulkan beberapa keluhan, antara lain: \n\n \n Sakit kepala \n Lemah (otot lemah), lesu, lemas, mudah sakit (flu, batuk, dll) \n Gangguan pencernaan (konstipasi) \n Dehidrasi \n Tulang sakit dan ngilu \n Kontrol diabetes terganggu \n Komplikasi penyakit darah tinggi, asma, ginjal, dll \n Konsentrasi terganggu (mudah jatuh) \n Cemas, gangguan tidur dan bingung \n \n\n \n\n \n\n Oleh karena itu, berpuasalah dengan aman. Pastikan kondisi kesehatan stabil dan penyakit terkendali agar tidak ada infeksi akut dan puasa dapat dilakukan dengan baik. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan saat berpuasa, yaitu: \n\n \n\n - Kemampuan fisik. Jika tidak memungkinkan jangan dipaksakan, misalnya ketika kondisi tubuh sedang tidak sehat. \n\n \n\n - Perbaiki asupan nutrisi harian. \n\n \n\n - Keseimbangan tubuh. Puasa selama bulan Ramadan memengaruhi keseimbangan dan konsentrasi sehingga meningkatkan potensi terjatuh terutama bagi lansia yang asupannya tidak adekuat. \n\n \n\n - Penyakit penyerta. Jika sedang menjalani pengobatan berkelanjutan, konsultasikan dahulu dengan dokter mengenai kondisi penyakit dan penggunaan dosis obat, seperti pada diabetes. \n\n \n\n - Kecukupan cairan. Konsumsi sekitar 8-10 gelas per hari, tergantung fungsi ginjal, jantung dan hati. \n\n \n\n - Istirahat yang cukup. Agar imunitas tetap terjaga, pastikan cukup tidur selama 7-9 jam per hari. \n\n \n\n \n\n Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Sahabat Hermina dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan tidak mudah sakit. Salam sehat, selamat menjalankan ibadah puasa. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 30 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>