- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 16 September 2020<\/li><\/ul><\/div>
Gangguan Irama Jantung<\/a><\/h3>
Gangguan irama jantung (aritmia) kerap tidak terdeteksi dengan baik sejak dini. Padahal hal ini dapat berakibat fatal dan dapat berakhir dengan kematian mendadak. Permasalahan irama jantung dapat terjadi dalam bentuk detak jantung yang terlampau cepat (takikardia) atau sangat lambat (bradikardia). Irama jantung dengan detak yang lambat akan mengganggu aliran darah ke otak sehingga penderitanya sewaktu-waktu dapat pingsan. Sebaliknya, jika jantung berdetak terlalu cepat dalam jangka waktu yang lama maka fungsi pompa jantung akan melemah. \n\n Untuk menentukan apakah pasien menderita aritmia jantung, dokter akan memeriksakan gejala yang muncul dan kondisi fisik pasien tersebut. Kemudian dokter membutuhkan beberapa pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan tambahan yang dimaksud antara lain: \n\n 1. Elektrokardiogram (EKG) \n\n Pemeriksaan ini lebih dikenal dengan sebutan rekam jantung. Pemeriksaan ini dilakukan untuk merekam aktivitas listrik jantung saat istirahat. Kadang kala pemeriksaan ini juga perlu dilakukan pada saat aktivitas sehari-hari. Untuk rekam jantung selama 24 jam dokter akan memasangkan alat rekam jantung portable yang disebut holter monitoring. \n\n 2. Uji latih beban jantung (treadmill test) \n\n Uji latih beban jantung adalah pemeriksaan tambahan yang memberikan informasi apakah jantung mendapatkan cukup asupan darah dan oksigen dari sirkulasi saat aktivitas berat. Treadmill test juga dapat dilakukan untuk memperoleh informasi penting mengenai irama jantung dan tekanan darah. Treadmill test pada pasien dengan gangguan irama jantung sebaiknya dilakukan sesuai anjuran atau konsultasi Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah. \n\n 3. USG jantung (Echocardiography) \n\n Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai struktur dan fungsi jantung. Masalah irama jantung sering disertai dengan adanya permasalahan struktur jantung. \n\n \n\n Deteksi dini untuk mengetahui gangguan irama jantung adalah dengan menghitung frekuensi denyut nadi per menit. Detak jantung yang normal berkisar antara 60-100 kali per menit saat istirahat. Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan menghitung frekuensi denyut jantungnya sendiri. Hal ini dapat disebabkan oleh denyut nadi di pergelangan tangannya yang cenderung sulit diraba. \n\n Sahabat Hermina, agar yakin dengan permasalahan jantung yang mungkin dialami, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat untuk memastikan adanya gangguan irama jantung. Salam sehat. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 16 September 2020<\/li><\/ul><\/div>
Deteksi Dini Penyakit Jantung dengan Pemeriksaan Treadmill<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, banyak orang yang menanyakan, bagaimana cara mendeteksi penyakit jantung koroner sedini mungkin? Salah satu cara yang mudah, murah, dan relatif aman adalah treadmill test. Tujuan utama treadmill test yaitu mendeteksi penyakit jantung koroner, baik pada orang dengan keluhan nyeri dada (angina pektoris) maupun tidak. \n\n Apa itu Pemeriksaan Treadmill? \n\n Pemeriksaan treadmill, atau yang juga dikenal dengan sebutan stress test, merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat kinerja jantung selama seseorang melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik membuat jantung memompa lebih keras dan cepat sehingga permasalahan aliran darah pada jantung dapat terdeteksi melalui pemeriksaan ini. Dalam pemeriksaan ini, irama jantung, tekanan darah, dan pernapasan akan dipantau dengan ketat. \n\n Treadmill test adalah pemeriksaan yang umum dilakukan oleh dokter jantung untuk deteksi penyakit jantung koroner. Pada penderita penyakit jantung koroner, hasil \npemeriksaan EKG (rekam jantung) pada saat istirahat bisa saja normal. Kadang keluhan atau gejala penyakit jantung baru akan timbul pada saat aktivitas berat, misalnya berlari atau olah raga. Sehingga penyakit jantung koroner baru dapat terdeteksi melalui treadmill test. \n\n Treadmill test tidak hanya efektif untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung koroner. Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penderita penyakit jantung koroner dapat melakukan aktivitas dengan aman. Treadmill test juga dapat menilai kegawatan gangguan irama jantung, respon tekanan darah terhadap latihan, dan kemampuan kebugaran sistem kardiovaskular untuk aktivitas fisik. \n\n \nDi Mana Pemeriksaan Treadmill Dilakukan? \n\n Sahabat Hermina, pemeriksaan treadmill dapat dilakukan di rumah sakit atau laboratorium yang menyediakan perlengkapan yang memadai untuk melakukan pemeriksaan tersebut. Lakukan pemeriksaan treadmill untuk mengetahui kondisi jantung dan kesehatan Anda, Salam Sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 16 September 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 16 September 2020<\/li><\/ul><\/div>