- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 30 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Inbody : Alat Canggih Untuk Bantu Proses Penurunan Berat Badan Secara Tepat<\/a><\/h3>
Obesitas adalah penumpukan lemak yg tinggi di dalam tubuh akibat ketidakseimbangan energy intake dan energy output dalam jangka panjang dan mengakibatkan peningkatan risiko kesakitan . Prevalensi berat badan lebih (overweight) dan kegemukan (obesitas) makin meningkat. Data Riskesdas 2018 menunjukkan peningkatan penduduk Indonesia dengan obesitas dari 10,5% pada tahun 2007 menjadi 21,8% tahun 2018. Sementara penduduk dengan overweight meningkat dari 8,6% tahun 2007 menjadi 13,6% tahun 2018. \n\n \n\n Perhitungan obesitas secara sederhana dilakukan dengan mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT = BB (kg) : T (m2). WHO mengelompokkan obesitas bila IMT > 30 dan overweight bila IMT 25 – 30 Penghitungan IMT memiliki beberapa keunggulan yaitu sederhana, cepat dan dapat digunakan untuk skrining. Namun IMT memiliki beberapa kelemahan yaitu tidak bisa menentukan secara tepat total massa otot, total massa lemak dan jumlah lemak di organ visceral. Komposisi tubuh tidak bisa dinilai secara akurat. \n\n \n\n Obesitas dapat dicegah, langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah berat badan naik dengan diet sehat, penerapan pola hidup sehat, rutin olahraga setiap hari atau melakukan kegiatan fisik yang cukup intens, serta berkomitmen jangka panjang untuk menjaga apa yang dimakan dan diminum. Namun, jika obesitas sudah terjadi, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah mengukur tubuh menggunakan alat bernama Inbody, agar dapat ditentukan tindak lanjut yang paling tepat untuk mengurangi obesitas. \n\n \n\n Pengukuran obesitas secara akurat bisa dilakukan dengan alat Bio Impedance Analysis (BIA). Inbody merupakan BIA dengan akurasi tinggi yaitu 98% bila dibandingkan dengan alat standart BIA yaitu DEXA. Inbody bisa menentukan secara akurat total massa otot dan massa lemak tubuh, segmental massa otot dan massa lemak tubuh, prosentase lemak tubuh, IMT, lemak visceral tubuh, kebutuhan BMR dan skor komposisi tubuh. Inbody akan membantu proses penurunan berat badan secara tepat yaitu dengan membuang kelebihan lemak tubuh dan bukan massa otot. \n\n \n\n Jika Sahabat Hermina memiliki keluhan berat badan berlebih dan sulit bergerak dalam melakukan aktivitas sehari-hari, Sahabat Hermina bisa berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Gizi kami RSU Hermina Solo dan menggunakan alat Inbody untuk mengetahui langkah yang paling tepat untuk mengatasinya. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi 0821-3552-2454. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 29 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Hidup Sehat Dengan Diabetes Melitus<\/a><\/h3>
Diabetes melitus disebut sebagai sakit gula, dan kencing manis. Akan tetapi pengertian Diabetes Melitus adalah suatu penyakit metabolik di mana kadar gula dalam darah seseorang menjadi tinggi karena gula dalam darah tidak dapat digunakan oleh tubuh. \n\n Penyebab terjadinya diabetes, yaitu : \n\n 1. Kekurangan Jumlah Insulin \n\n 2. Tubuh tidak berespons baik terhadap insulin, karena terlalu banyak menerima asupan gula dengan jumlah berlebihan secara terus-menerus ( resisten insulin ) \n\n \n\n Penjelasan mengenai Insulin, sebagai berikut : \n\n \n Hormon yang dihasilkan oleh pankreas \n Berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah, dengan cara memasukkan gula ke dalam sel \n Berpengaruh terhadap metabolism karbohidrat, lemak dan protein \n \n\n \n\n Berikut merupakan gejala-gejala pada diabetes, yaitu : \n\n \n Mudah mengantuk \n Mudah haus \n Mudah lapar \n Kulit gatal \n Pandangan kabur \n Luka sulit sembuh \n Berat badan turun drastis \n Sering buang air kecil \n \n\n Diabetes memiliki kategorinya, sebagai berikut : \n\n \n DM tipe 1 ( ketergantungan insulin ) : \n \n\n Sel penghasil insulin rusak akibat autoimun à insulin sedikit atau tidak ada \n\n \n DM tipe 2 ( tidak ketergantungan insulin ) : \n \n\n Kombinasi antara resistensi & defisiensi insulin à lebih dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat \n\n \n Diabetes gestasional ( terjadi pada saat kehamilan ) : \n \n\n Terjadi resistensi insulin akibat hormon saat kehamilan à namun bisa hilang setelah melahirkan \n\n \n\n 3 Tips dalam memilih makanan pada diabetes, yaitu : \n\n \n\n \n Mempertimbangkan dalam pemilihan jenis makanan yang akan dikonsumsi \n Mempertimbangkan jumlah atau porsi makan \n Mengatur atau mempertimbangkan pemilihan jadwal makan \n \n\n \n\n Menerapkan hidup lebih aktif, seperti olahraga 30 menit atau lebih setiap hari atau minimal 2 hari sekali, memilih kegiatan yang diminati dengan sesuai kemampuan,serta konsultasikan kepada dokter mengenai jenis olahraga, pengaturan pola makan dan pengaruhnya terhadap pengobatan, apabila minum obat sesuai dengan anjuran dokter, juga periksakan kadar gula darah secara teratur. \n\n \n\n “ Diabetes tidak dapat sembuh, tapi dapat dikendalikan ” \n\n Perhatikan : \n\n \n Perawatan efektif agar gula darah terkontrol dengan baik \n Mencegah KOMPLIKASI & KEMATIAN \n \n\n Caranya : \n\n \n Perencanaan makan yang baik (batasi gula & lemak, serta konsumsilah makanan yang kaya serat) \n Latihan jasmani \n Uji kadar gula secara berkala \n Minum obat teratur sesuai petunjuk dokter \n \n\n \n\n Demikian penjelasan tentang menerapkan hidup sehat pada diabetes mellitus, apabila Sahabat Hermina mengalami gejala tersebut atau cek rutin untuk gula darah konsultasikan segera dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSU Hermina Solo bisa menghubungi 0821-3552-2454. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 19 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Meningkatkan Pola Hidup Sehat<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina Serpong, hidup sehat merupakan salah satu tujuan bagi semua orang. Rutinitas yang padat dapat menjebak seseorang untuk mengarah pada pola hidup yang tanpa disadari bisa memberi pengaruh buruk pada kualitas kesehatan. Kebiasaan menunda makan dengan alasan sibuk maupun pilihan menu sembarang, perlahan tapi pasti bisa memicu beragam gangguan kesehatan. \nNah, asupan gizi seimbang adalah salah satu faktor penting yang berperan dalam menunjang kesehatan seseorang. Sekadar memenuhi rasa lapar, tidaklah cukup. \n\n Ada beberpa Langkah untuk mengonsumsi makanan, selain itu gizi seimbang haruslah diperhatikan. \nAdapun empat pilar gizi seimbang, yaitu: \n\n \n1. Mempertahankan Berat Badan Normal \nSalah satu ukuran yang menunjukan bahwa terjadi keseimbangan gizi dalam tubuh yaitu memiliki berat badan ideal yang dapat dinilai dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Dengan penerapan gizi yang seimbang dapat menjaga berat badan untuk tetap ideal. \n\n \n2. Konsumsi Aneka Ragam Makanan Pokok \nTujuan dari konsumsi makanan beragam adalah memastikan kita mendapatkan asupan gizi dari berbagai jenis pangan. Alasannya, tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi, kecuali ASI yang memang merupakan makanan utama untuk bayi usia 0 hingga 6 bulan. Setelah usia ini, bayi harus mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk memastikan ia tumbuh dan berkembang dengan baik. Maka dari itu, kita dianjurkan mengonsumsi beraneka ragam makanan secara rutin setiap hari. Konsumsinya harus dalam proporsi makanan yang seimbang dengan jumlah cukup dan tidak berlebihan. \n\n \n3. Perilaku Hidup Bersih \nMembiasakan pola hidup yang bersih dapat menghindarkan kita dari munculnya bakteri. Kontaminasi bakteri pada tubuh dan makanan bisa dihindari atau setidaknya dikurangi peluangnya dengan meningkatkan kebersihan diri. Mengkonsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan suatu penyakit apabila kita tidak menjaga kebersihan makanan. \nKontaminasi bakteri pada tubuh dan makanan bisa dihindari atau setidaknya dikurangi peluangnya dengan meningkatkan kebersihan diri. Beberapa kebiasaan hidup bersih antara lain cuci tangan dengan sabun sebelum kontak dengan makanan serta tutup makanan dengan tudung saji. \n\n \n4. Rutin Beraktivitas Fisik \nPenerapan pola hidup sehat tak hanya terbatas pada asupan gizi seimbang saja. Setiap makanan dan minuman mengandung kalori, yang akan dipergunakan sebagai energi saat beraktivitas. Karena itu, penting untuk memiliki gaya hidup aktif dan berolahraga secara teratur. \nAktivitas fisik adalah semua kegiatan tubuh, termasuk olahraga yang menjadi salah satu cara untuk menyeimbangkan keluar dan masuknya zat gizi, terutama sumber energi utama dan tubuh. Ketidakseimbangan asupan gizi dan aktivitas fisik dapat menimbulkan masalah gizi. \n\n \n\n Sahabat Hermina Serpong, Supaya kalori dapat dibakar dan tidak hanya ditimbun Saat tubuh tidak aktif dan konsumsi kalori melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh, maka kalori akan disimpan sebagai lemak. Hal inilah yang kemudian dapat membuat berat badan semakin bertambah. Yuk, simak beberapa tips praktis lain dalam menjaga gizi seimbang: \n1. Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak \n2. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi \n3. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir \n4. Biasakan sarapan pagi \n5. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman \n6. Banyak makan buah dan sayur \n7. Biasakan membaca label pada kemasan pangan \n8. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan \n\n \nBagi Sahabat Hermina Serpong, yuk biasakan untuk menjalankan pola hidup sehat dengan memperhatikan asupan gizi agar tubuh senantiasa terhindar dari penyakit dan tetap kuat dalam menjalani aktivitas harian, bila ada keluhan lebih lanjut yuk segera konsultasikan dengan Dr. Dian Araminta Ramadhania, M.Gizi. Sp. GK \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 19 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 29 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>