- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 21 Maret 2022<\/li><\/ul><\/div>
Dianggap Pemicu Masalah Kesuburan, Jangan Anggap Sepele Endometriosis!<\/a><\/h3>
Sekarang ini semakin banyak wanita usia produktif yang mengalami endometriosis. Satu dari sepuluh wanita usia subur rentan mengalaminya. Masalahnya, endometriosis yang cukup parah bisa mengganggu kesuburan wanita penderita nya sehingga sulit mendapatkan anak (Infertilitas). Endometriosis mengganggu kerja sistem reproduksi dengan menutup indung telur, membuat luka saluran falopi ketika menangkap sperma dan memicu antibodi menyerang sperma. \n\n Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan endometrium tumbuh di tempat yang salah, seperi di indung telur, tuba fallopi (saluran telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir usus yang terhubung ke anus). Seharusnya jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim lain hanya ada di dalam rahim. Sebelum haid, endometrium akan menebal sebagai tempat untuk menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Bila tidak dalam kondisi hamil, endometrium tersebut akan luruh dan keluar dari tubuh sebagai darah haid (mens). Pada kasus endometriosis, jaringan endometrium di luar rahim tersebut juga ikut menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi tersebut dapat menimbulkan keluham nyeri, bahkan dapat menyebabkan kemandulan. \n\n Endometriosis juga sering terjadi pada sistem reproduksi wanita yang dimulai dari haid pertama sampai dengan monopouse. Sekitar 5-10% mereka mengalaminya. Karena itu, remaja putri yang mengalami haid berat dengan gangguan berlebihan berkemungkinan mengalaminya. Jangan dianggap sebagai gejala haid biasa. Untuk mewaspadai nya, sebaiknya konsultasi dokter spesialis kebidanan dan kandungan. \n\n Dalam keadaan normal, ketika seorang wanita mengalami ovulasi (keluarnya sel telur matang untuk dibuahi sperma), maka endometrium jaringan mukosa yang melapisi dinding rahim akan menebal pada rahim jika terjadi pembuahan, maka endometrium yang telah menebal akan luruh dan keluar dari tubuh dalam bentuk darah, saat itulah seorang wanita mengalami haid (menstruasi). \n\n Penyimpangan endometrium bisa terjadi dengan tumbuh di luar kandungan, misalnya di indung telur atau daerah sekitar panggul. Seseorang wanita disebut mengalami penyakit endometriosis, bila jaringan dinding rahim yang tumbuh di luar rahim tersebut juga akan ikut meluruh saat mengalami haid, namun tidak keluar melalui vagina seperti pada jaringan normal terdapat di dalam. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 13 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Infertilitas adalah Gangguan Kesuburan yang Harus Diwaspadai Pasutri<\/a><\/h3>
Infertilitas merupakan salah satu penyebab sulitnya pasangan untuk memiliki keturunan. \n\n \n\n Menikah dan memiliki buah hati merupakan hal yang didambakan semua pasangan. Kehadiran buah hati memberi kebahagiaan dan warna baru dalam hubungan, sehingga tidak mengherankan jika banyak orang begitu serius mempersiapkan kehamilan dan kehadiran buah hati. Beberapa di antaranya bahkan sudah mulai mempersiapkannya bersamaan dengan persiapan pernikahan. \n\n \n\n Namun tak jarang, beberapa pasangan yang telah mempersiapkan kehamilan dalam waktu yang cukup lama belum juga dikaruniai buah hati. Jika hal tersebut terjadi pada Anda dan pasangan, Anda perlu memerhatikan kondisi fertilitas masing-masing. Sebagaimana diketahui bahwa infertilitas adalah salah satu penyebab utama dalam sulitnya mendapat keturunan. \n\n \n\n Secara umum, infertilitas adalah gangguan kesuburan yang terbagi kedalam dua kondisi berbeda. Kondisi pertama dikenal dengan infertilitas primer atau kondisi di mana kehamilan belum terjadi sama sekali. Kedua, infertilitas sekunder atau kondisi yang dapat terjadi setelah kelahiran anak pertama atau pernah hamil namun terus mengalami keguguran. \n\n \n\n \n\n Infertilitas Bisa Terjadi Pada Pria Maupun Wanita \n\n \n\n Meski infertilitas berkaitan dengan kehamilan, kondisi infertilitas tidak hanya dapat dialami oleh perempuan, namun dapat juga terjadi pada laki-laki. \n\n \n\n Apa saja penyebab infertilitas pada wanita? Infertilitas pada wanita paling sering disebabkan oleh gangguan pada ovulasi. Ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur dari ovarium atau indung telur. Bila tidak ada proses ovulasi, berarti tidak ada sel telur yang bisa dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kehamilan pun tidak akan terjadi. Gangguan pada proses ovulasi bisa ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur. Masalah ovulasi tersebut kerap muncul akibat Sindrom Ovarium Polikistik (Polycystic Ovarian Syndrome/PCOS). Sementara itu, PCOS diduga terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh seorang wanita. \n\n \n\n Berikut adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko terjadinya infertilitas wanita: \n\n • Pertambahan usia \n\n • Kebiasaan merokok dan terpapar asap rokok \n\n • Tekanan hidup atau stres \n\n • Obesitas \n\n • Diet yang ketat \n\n • Sering mengkonsumsi minuman alkohol \n\n • Infeksi mikroorganisme \n\n \n\n \n\n Penyebab Infertilitas pada Wanita \n\n \n\n Infertilitas wanita bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis atau penyakit berikut ini: \n\n 1. Gangguan Ovulasi \n\n Masa subur wanita ditentukan dari periode ovulasinya. Oleh karena itu, saat proses ovulasi terganggu, wanita akan sulit menentukan masa suburnya atau bahkan tidak dapat melepaskan sel telur yang siap dibuahi untuk menciptakan kehamilan. \n\n \n\n 2. Penyumbatan tuba falopi \n\n Tuba falopi yang tersumbat menyebabkan sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur di dalam rahim, sehingga proses pembuahan tidak dapat terjadi. Hal ini juga menjadi penyebab infertilitas wanita. \n\n \n\n 3. Jaringan parut pascaoperasi \n\n Riwayat operasi berulang pada rahim atau panggul dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut, sehingga menghalangi proses ovulasi. Hal ini bisa membuat wanita sulit hamil. \n\n \n\n 4. Gangguan lendir serviks \n\n Infertilitas wanita juga bisa disebabkan oleh gangguan lendir serviks. Ketika sedang memasuki masa subur atau ovulasi, lendir serviks bisa memudahkan sperma untuk mencapai sel telur di dalam rahim. Namun, jika ada gangguan pada lendir serviks, hal tersebut dapat mempersulit sperma untuk membuahi sel telur sehingga menghambat terjadinya kehamilan. \n\n \n\n 5. Kelainan bawaan \n\n Penyakit bawaan pada organ reproduksi wanita disebabkan oleh kelainan genetik. Salah satu contoh kelainan bawaan lahir yang dapat membuat wanita menjadi tidak subur adalah septate uterus, yaitu kondisi ketika terbentuk sekat di dalam rongga rahim. \n\n \n\n 6. Submucosal Fibroid \n\n Submucosal Fibroid merupakan tumor jinak yang tumbuh di dalam atau sekitar dinding rahim. Ketika dinding rahim ditumbuhi benjolan tumor jinak tersebut, sel telur yang telah dibuahi akan sulit menempel di dinding rahim. Hal ini bisa membuat wanita sulit hamil dan rentan mengalami infertilitas. \n\n \n\n 7. Endometriosis \n\n Endometriosis dapat menjadi penyebab terjadinya infertilitas wanita. Penanganan endometriosis melalui operasi pengangkatan dapat menyebabkan munculnya jaringan parut. Munculnya jaringan parut ini dapat menghalangi tabung saluran indung dan menghambat terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma. \n\n \n\n 8. Efek samping obat-obatan \n\n Infertilitas wanita bisa juga disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu, khususnya obat-obatan yang digunakan dalam jangka panjang atau dosis tinggi. Hal ini karena obat-obatan tersebut dapat mengganggu ovulasi dan produksi sel telur. \n\n \n\n \n\n Meski infertilitas berkaitan dengan kehamilan, kondisi infertilitas tidak hanya dapat dialami oleh perempuan, namun dapat juga terjadi pada laki-laki. Secara umum, penyebab masalah infertilitas dapat terjadi akibat empat faktor utama, yaitu faktor perempuan, faktor laki-laki, faktor kombinasi antara perempuan dan laki-laki, serta kondisi infertilitas yang terjadi dengan penyebab yang belum diketahui. \n\n \n\n \n\n Penyebab infertilitas pada Pria \n\n \n\n Yang harus digarisbawahi adalah infertilitas adalah bukan hanya masalah pada wanita namun pria juga bisa mengalaminya. Sekitar 30% kasus infertilitas adalah disebabkan oleh masalah ketidak suburan pada pria. Penyebab infertilitas pada pria umumnya disebabkan oleh gangguan hormonan, fisik, serta fisiologis. \n\n \n\n Sejumlah gangguan hormon yang menyebabkan infertilitas adalah: \n\n • Kadar hormon tiroid yang terlalu rendah \n\n • Hiperprolaktinemia atau kondisi hormon prolaktin yang terlalu tinggi \n\n • Rendahnya produksi hormon follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) dari kelenjar pituitari \n\n • Hiperplasia adrenal kongenital atau ketika kelenjar pituitar tertekan kenaikan hormon androgen adrenal yang menyebabkan produksi sperma rendah \n\n \n\n Selain karena kelainan hormon, beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan infertilitas pria adalah terinfeksi penyakit kelamin tertentu seperti radang testis, penyakit genetik, mengidap Varikokel, Torsio Testis, hingga kelainan Ejakulasi Retrigrade. \n\n \n\n \n\n Bagaimana Cara Mengobati Infertilitas? \n\n \n\n Pengobatan infertilitas pada pria dan wanita terbagi dalam dua metode besar yakni pengobatan noninvasif dan pengobatan invasif. Pengobatan noninvasif meliputi konseling gaya hidup sehat, tracking siklus ovulasi, induksi ovulasi hingga intrauterine insemination (IUI). Selain itu, program donor sperma juga bisa menjadi pilihan pengobatan noninvasif jika disetujui oleh pasien. \n\n \n\n Sementara pengobatan invasif pada wanita dan pria berbeda. Pengobatan invasif pada wanita adalah mencangkup bedha tubal, bedah uterus, bayi tabung (IVF), assisted hatching, donor oocyte. Sedangkan pengobatan invasif pada pria meliputi bedah mikro untuk pasien yang memiliki riwayat vasektomi, sperm retrieval, intracytoplasmic sperm injection (ICSI) dan IVF atau bayi tabung. \n\n \n\n Semua jenis pengobatan tersebut dilakukan setelah pasien melalui fase pemeriksaan atau skrining awal terkait penyebab ketidaksuburan. Selanjutnya dokter akan merencanakan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien. \n\n \n\n Oleh karena itu, untuk memastikan penyebab infertilitas yang Anda alami, segera periksakan diri Anda dan pasangan dengan dokter terbaik kami di RS Hermina Samarinda. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bekasi<\/a><\/li>
- 27 Februari 2021<\/li><\/ul><\/div>
Persiapan Kehamilan di Era Pandemi <\/a><\/h3>
Pandemi COVID-19 menyebabkan pasien enggan berobat secara rutin, terutama untuk layanan yang dianggap nonesensial atau nondarurat. Pasangan yang sedang melakukan program kehamilan atau pasien yang sedang hamil memerlukan persiapan matang untuk melahirkan di tengah pandemi COVID-19. Bila ibu hamil sebentar lagi akan melahirkan, ketahui dulu hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dan persiapkan sebelum persalinan, baik secara normal maupun operasi caesar. \n\n Ibu hamil, termasuk yang terinfeksi atau dicurigai terinfeksi COVID-19, berhak untuk mendapatkan perawatan dengan kualitas yang baik sebelum, selama, dan setelah melahirkan. \n\n Bagi pasangan yang sedang mendampakan buah hati, tetapi sampai di usia pernikahan 1 tahun atau lebih belum di karuniai buah hati, maka dapat konsultasikan ke dokter spesialis kandungan sub infertilitas atau kesuburan. Infertilitas merupakan ketidakmampuan satu pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual secara benar selama 1 tahun tanpa kontrasepsi. \n\n Anjuran untuk mendapatkan buah hati dalam melakukan hubungan seksual setiap 2-3 hari akan meningkatkan kemungkinan kehamilan. Adapun penyebab gangguan kesuburan dapat dari beberapa faktor antara lain dari faktor suami, faktor istri atau kombinasi keduanya. \n\n Faktor istri adalah gangguan pematangan sel telur, sumbatan saluran telur atau gangguan pada rahim dan indung telur, sedangkan faktor pria adalah masalah sperma. Obesitas sebagai salah satu yang menyebabkan PCOS yang bisa berpengaruh terhadap gangguan infertilitas pada wanita. Karena 50% wanita obesitas mengalami PCOS, obesitas memiliki respon yang kurang jika dibandingkan pasien yang memiliki berat badan yang normal terhadap stimulasi ovarium. Obesitas juga meningkatkan angka keguguran, kegagalan implantasi, kehamilan dan kelahiran. \n\n Sahabat Hermina, dalam meningkatkan keberhasilan terjadinya kehamilan dibutuhkan: \n\n - Perbaikan gaya hidup yaitu dengan mengonsumi makanan sehat, tidak stress, cukup istirahat dan tidak lupa olahraga \n\n - Kehamilan yang sehat membutuhkan sel benih yang sehat baik wanita (oosit) maupun pria (suami) \n\n - Pengaturan pola makan dan aktivitas fisik aktif merupakan perilaku yang menunjang keberhasilan terjadinya kehamilan dan kualitas kehamilan yang baik. \n\n Bagi Sahabat hermina yang mendambakan buah hati, tetapi sampai saat ini belum diberikan, maka Sahabat Hermina dapat berkonsultasi dengan dokter Obgyn sub Infertil terlebih dahulu untuk dapat mengetahui kesuburan masing masing. RS. Hermina Bekasi memiliki klinik khusus yaitu Klinik Edelweiss yang melayani konsultasi untuk gangguan kesuburan wanita maupun pria. Semoga buat ayah bunda pejuang buah hati dapat segera dikarunia momongan. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 27 Februari 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 13 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 21 Maret 2022<\/li><\/ul><\/div>