- Hermina Grand Wisata<\/a><\/li>
- 25 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Berpuasa Ramadhan bagi Penderita GERD<\/a><\/h3>
Momen bulan Ramadhan setiap tahunnya selalu dinantikan oleh kaum muslimin. Tidak terlepas bagi mereka yang menderita GERD namun ingin tetap berpuasa menjalankan ibadah. Banyak dari mereka yang belum paham apa itu GERD dan bagaimana tips berpuasa selama bulan Ramadan. \n\n \n\n Para penderita GERD pada dasarnya boleh menjalankan puasa, walaupun tidak mudah. Beberapa hal harus diperhatikan agar GERD tidak kambuh sehingga puasa menjadi lebih aman dan nyaman. \n\n \n\n Gejala GERD \n\n \n Rasa asam dan pahit di mulut \n Sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati \n Mual dan mutah \n Begah \n Nyeri dada \n Gangguan Pernafasan \n \n\n Apa Itu GERD ? \n\n GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease) merupakan gangguan pada saluran cerna yang diakibatkan kelemahan pada katup bagian bawah kerongkongan (Lower Esophageal Sphincter), menyebabkan cairan asam lambung naik ke bagian kerongkongan. Adanya cairan asam lambung pada kerongkongan mengakibatkan timbulnya peradangan pada kerongkongan yang ditandai dengan rasa heart burn (terbakar di daerah dada), nyeri dada serta mulut terasa asam dan pahit. Kelemahan katup tersebut paling sering diakibatkan oleh merokok, alkohol, kafein, kegemukan dan makan terlalu banyak. Jika tidak diterapi dengan baik, GERD dapat mengakibatkan kanker pada kerongkongan. \n\n \n\n Secara umum, pasien GERD yang ingin berpuasa dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu: kelompok yang dapat berpuasa, kelompok yang dapat berpuasa dengan perhatian/kehati-hatian, dan kelompok yang tidak diperbolehkan puasa. Pengelompokan ini bergantung pada tingkat keparahan gejala penyakit dan bagaimana kontrol terhadap gejala tersebut. Apabila gejala GERD pasien tergolong ringan, jarang kambuh dan pasien sudah diterapi dengan baik, maka pasien dapat menjalankan puasa. Namun sebaliknya, jika GERD tidak terkontrol dengan baik dan gejala masih sering berat dan berulang, maka tidak dianjurkan untuk berpuasa. Silahkan berkonsultasi lebih lanjut dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam anda termasuk golongan yang mana. \n\n \n\n Beberapa tips bagi penderita GERD yang mampu berpuasa: \n\n 1. Pastikan jam makan sahur dan berbuka teratur \n\n Tak hanya memenuhi kebutuhan energi tubuh selama berpuasa, mengonsumsi makanan saat sahur juga dapat mencegah naiknya asam lambung bagi penderita GERD. Selain itu, penting pula untuk mengonsumsi menu sahur sehat agar tubuh lebih kuat dalam menjalani puasa. \n\n \n\n 2. Tidak makan berlebihan atau terlampau kenyang \n\n Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar atau makan secara berlebihan dalam satu waktu dapat melemahkan otot sfingter esofagus bawah sehingga tidak dapat menutup dengan benar. Hal ini dapat memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan. \n\n \n\n 3. Hindari makanan yang tinggi lemak, kafein, asam dan pedas \n\n Pantangan GERD selanjutnya adalah sering mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat merangsang peningkatan asam lambung. Beberapa makanan atau minuman yang harus dihindari penderita GERD di antaranya yang memiliki rasa pedas, kecut, tinggi asam, berkarbonasi, mengandung alkohol, atau mengandung kafein seperti kopi. \n\n \n\n 4. Konsumsi obat-obatan untuk mengontrol tingkat asam lambung \n\n Penyakit asam lambung terjadi ketika asam dari lambung kembali ke kerongkongan. Ini memang gejala umum dari penyakit asam lambung. Sementara itu, stres memperburuk gejala penyakit asam lambung, dan kecemasan adalah respon alami terhadap stres dalam tubuh. Itulah mengapa, stres membuat penyakit asam lambung kambuh atau membuat siklusnya kembali. \n\n Penyakit asam lambung atau GERD dapat diobati dengan obat-obatan dokter maupun yang dijual bebas. Berikut beberapa contoh obat asam lambung yang biasa digunakan untuk mengobati asam lambung: \n\n \n Antasida : Antasida berfungsi untuk membantu menetralkan asam lambung. Biasanya obat ini digunakan untuk mengatasi refluks asam dan asam lambung ringan. \n Penghambat Reseptor H2 : Penghambat reseptor H2 yang berfungsi mengurangi produksi asam lambung. Contohnya: Famotidine dan Cimetidine. \n Proton Pump Inhibitor (PPI) : PPI adalah obat penghambat produksi asam lambung yang lebih kuat dan bisa membantu menyembuhkan jaringan kerongkongan yang rusak. Contohnya: Omeprazole, Lansoprazole, Esomeprazole, Pantoprazole dan Rabeprazole. \n Prokinetic Agents : Prokinetik adalah jenis obat yang meningkatkan motilitas gastrointestinal dengan meningkatkan frekuensi kontraksi di usus halus atau membuat kontraksi lebih kuat tanpa menggangu ritmenya. \n \n\n \n\n 5. Hindari stres berlebihan \n\n Penyakit asam lambung terjadi ketika asam dari lambung kembali ke kerongkongan. Ini memang gejala umum dari penyakit asam lambung. Sementara itu, stres memperburuk gejala penyakit asam lambung, dan kecemasan adalah respon alami terhadap stres dalam tubuh. Itulah mengapa, stres membuat penyakit asam lambung kambuh atau membuat siklusnya kembali. \n\n \n\n \n\n \n \n\n 6. Tidur yang cukup dan posisi tidur nyaman \n\n Gravitasi dan anatomi memainkan peran besar dalam menemukan bantuan dari gejala asam lambung tinggi di malam hari. Pada siang hari, kamu kemungkinan besar berdiri atau duduk sehingga ketika asam keluar, gravitasi dan air liur dengan cepat mengembalikan zat yang berpotensi berbahaya ini ke perut. \n\n \n\n Semoga Anda dapat berpuasa dengan lancar. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina OPI Jakabaring<\/a><\/li>
- 31 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Jangan Sepelekan, Ini Bahaya Asam Lambung Bagi Kesehatan<\/a><\/h3>
Asam lambung adalah cairan asam yang diproduksi oleh kelenjar lambung untuk membantu dalam proses pencernaan makanan. Produksi asam lambung merupakan bagian penting dari sistem pencernaan, karena asam ini membantu dalam menguraikan makanan yang dikonsumsi, khususnya protein, sehingga nutrisi dapat diserap lebih efisien oleh tubuh. Namun, ketika produksinya berlebihan atau terjadi kebocoran dari lambung ke kerongkongan, asam lambung dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Artikel ini akan membahas bahaya asam lambung bagi kesehatan dan strategi untuk mengatasi masalah ini. \n\n 1. Penyakit Refluks Asam \n\n Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan penyakit refluks asam (GERD), yang ditandai dengan gejala seperti sakit dada, rasa terbakar di dada (heartburn), dan regurgitasi. Jika tidak diobati, GERD dapat menyebabkan kerusakan kerongkongan dan meningkatkan risiko kanker kerongkongan. \n\n 2. Esofagitis \n\n Kontak berulang dengan asam lambung dapat merusak lapisan dalam kerongkongan, menyebabkan peradangan dan kondisi yang dikenal sebagai esofagitis. Esofagitis dapat menyebabkan nyeri dada, kesulitan menelan, dan bahkan pendarahan dalam kasus yang parah. \n\n 3. Barrett's Esophagus \n\n Barrett's esophagus adalah kondisi di mana lapisan sel kerongkongan mengalami perubahan abnormal akibat paparan kronis terhadap asam lambung. Ini merupakan faktor risiko untuk kanker kerongkongan. \n\n 4. Penyakit Ulkus Peptikum \n\n Asam lambung yang berlebihan juga dapat merusak lapisan lambung dan menyebabkan terbentuknya luka atau bisul, yang dikenal sebagai penyakit ulkus peptikum. Ulkus peptikum dapat menyebabkan nyeri perut, pendarahan, dan komplikasi serius jika tidak diobati. \n\n 5. Gangguan Pencernaan \n\n Asam lambung yang berlebihan juga dapat mempengaruhi fungsi pencernaan secara umum. Ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung, rasa mual, dan diare atau konstipasi. \n\n Strategi Mengatasi Masalah Asam Lambung \n\n \n Perubahan Gaya Hidup: Menghindari makanan dan minuman yang memicu produksi asam lambung berlebihan, mengurangi konsumsi alkohol dan merokok, serta menjaga berat badan yang sehat. \n Pola Makan Sehat: Makan makanan rendah lemak, tinggi serat, dan hindari makan berlebihan. Makan dalam porsi kecil dan hindari makan sebelum tidur. \n Obat-obatan: Penggunaan obat-obatan seperti antasida, inhibitor pompa proton (PPI), atau H2 blocker untuk mengurangi produksi asam lambung dan mengurangi gejala GERD. \n Konsultasi dengan Dokter: Jika mengalami gejala refluks asam yang serius atau kronis, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan pengelolaan yang tepat. \n \n\n Asam lambung yang berlebihan dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan jika tidak diatasi dengan baik. Dengan perubahan gaya hidup yang tepat dan pengobatan yang sesuai, banyak masalah terkait asam lambung dapat dikendalikan dan risiko komplikasi dapat diminimalkan. Konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi individu. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 20 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kaum rebahan wajib waspada, berbaring sehabis makan menyebabkan GERD!<\/a><\/h3>
Istilah “kaum rebahan” saat ini kerap muncul sebagai gaya hidup yang merujuk kepada orang-orang yang cenderung bersikap malas ataupun tidak aktif secara fisik. Salah satu aktivitasnya yang kerap berbaring setelah makan. Sayangnya, salah satu penyebab berbahaya kebiasaan ini yang mampu berimbas pada tekanan di lambung yang meningkat sehingga makanan dan cairan lambung dapat naik kembali ke kerongkongan sehingga terjadi peningkatan risiko Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). \n\n Apa Itu GERD? \n\n GERD, atau gastroesophageal reflux disease, terjadi ketika asam lambung sering mengalir kembali ke kerongkongan, tabung yang menghubungkan mulut dan lambung. Naiknya asam lambung tersebut dapat mengiritasi lapisan kerongkongan. \n\n Kaum Rebahan: Gaya Hidup dan Risiko GERD \n\n \n Sedentarisasi dan GERD: Kebanyakan kaum rebahan cenderung menghabiskan waktu berjam-jam dalam posisi duduk atau berbaring. Ini dapat mengurangi aktivitas fisik, yang telah terkait dengan peningkatan risiko GERD. \n Pola Makan dan Kebiasaan Rebahan: Konsumsi makanan berat sebelum tidur dan rebahan langsung setelah makan dapat meningkatkan tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah, yang dapat memicu refluk asam. \n \n\n Kebiasaan rebahan setelah makan berpotensi memicu kondisi berikut: \n\n \n Kenaikan asam lambung: Menurut Healthline, kebiasaan rebahan setelah makan bisa memicu kenaikan asam lambung dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Ini lebih mungkin terjadi jika kita menderita refluks asam atau penyakit gastroesophageal reflux (GERD). GERD adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan tenggorokan ke perut. \n Mengganggu kualitas tidur: Gejala refluks dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di dada dan rasa pahit di mulut. Oleh karena itu, jika kita makan terlalu banyak atau mengonsumsi makanan yang memicu heartburn dekat dengan waktu tidur di malam hari, maka kualitas tidur juga berpotensi terganggu. Insomnia juga bisa terjadi jika kita mengonsumsi kafein dalam kopi, teh atau coklat, di waktu makan malam dan dekat dengan waktu tidur. Sebab, kafein memblokir adenosin, bahan kimia yang menimbulkan rasa kantuk. \n \n\n Mengatasi kebiasaan rebahan memerlukan kesadaran diri dan komitmen untuk membuat perubahan. Berikut adalah beberapa tips yang mungkin membantu: \n\n \n Bergerak dan Berolahraga: Aktivitas fisik rutin, seperti berjalan kaki, bersepeda, berolahraga, atau rekreasi aktif, memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan. Aktivitas ini dapat meningkatkan kebugaran otot dan kardiorespirasi, kesehatan tulang, dan sistem kekebalan tubuh. \n Istirahat yang Cukup: Pastikan Sahabat Hermina mendapatkan tidur yang cukup. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan dan membuat Sahabat Hermina cenderung untuk rebahan. \n Hilangkan Gangguan: Identifikasi faktor-faktor yang membuat Sahabat Hermina rebahan, seperti gadget atau hiburan yang mengganggu. Kurangi waktu yang dihabiskan untuk hal-hal tersebut. \n Buat Lingkungan yang Mendukung: Pastikan lingkungan sekitar Sahabat Hermina mendukung produktivitas. Tempat kerja yang bersih dan terorganisir dapat membantu mengurangi kecenderungan untuk rebahan. \n \n\n Kebiasaan rebahan memang menciptakan kenyamanan namun kita perlu memperhatikan efek kesehatan pada gaya hidup tersebut. Mari pahami risiko penyakit GERD akibat tidur setelah makan sehingga diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk meminimalkan risiko dan memelihara kesehatan pencernaan Sahabat Hermina. Jika kondisi GERD yang kamu alami sudah sangat mengganggu dengan gejala intens yang tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 01 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Hipertensi Pada Karyawan<\/a><\/h3>
Menjadi seorang workaholic mungkin tidak hanya mempengaruhi kehidupan sosial. Orang yang bekerja berjam-jam di kantor lebih mungkin menderita tekanan darah tinggi Komplikasi lainnya, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, mengakibatkan nyeri dada, serangan jantung, gagal jantung, detak jantung tidak teratur, atau stroke. Selain itu, hipertensi juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal hingga berujung pada gagal ginjal. \n\n Program di tempat kerja mempunyai potensi sebagai sarana sosialisasi. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi efektivitas program manajemen stres terstandar yang diberikan secara berkelompok di tempat kerja dalam mengurangi tekanan darah dibandingkan dengan peningkatan perawatan biasa. Stres kerja telah berulang kali dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. \n\n Pekerjaan yang kita lakukan mempengaruhi risiko hipertensi. Tiga faktor penentu hipertensi dalam pekerjaan telah diteliti secara ekstensif dalam beberapa dekade terakhir: Ketidakamanan kerja, Kehilangan pekerjaan, dan lingkungan kerja psikososial. Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena sebagian besar penyakitnya tidak menunjukkan gejala apa pun. Karyawan biasanya tidak melihat atau merasakan hipertensi sehingga perusahaan menggunakan strategi untuk melakukan skrining lebih banyak pada karyawan, mengidentifikasi mereka yang berisiko lebih baik, dan mendorong hasil yang lebih sehat dengan memotivasi karyawan berisiko tinggi untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. \n\n Bagaimana Pekerjaan Mempengaruhi Hipertensi \n\n \n Stres kerja dapat mengakibatkan ketegangan sehingga menyebabkan kenaikan tekanan darah \n Kebutuhan fisik – metabolisme akan meningkat ketika beban kerja berat dan pekerjaan menuntut fisik, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah \n Lingkungan kerja yang panas dan lembab – pekerjaan manual dapat menyebabkan keringat berlebih dan pelebaran pembuluh darah \n Penderita hipertensi mungkin lupa minum obat karena jadwal kerjanya yang padat, sehingga berdampak buruk pada efektivitas pengobatan. \n \n\n Tekanan darah tinggi merupakan kekhawatiran utama di tempat kerja. Memahami faktor risiko dalam pola makan, keturunan, dan gaya hidup, akan membantu karyawan mengambil langkah awal untuk memperbaiki kondisinya. Menjaga tekanan darah mereka akan meningkatkan kualitas hidup mereka di rumah dan di tempat kerja. Walaupun sudah melakukan berbagai cara mengobati hipertensi, Anda tetap melakukan tindakan pencegahan hipertensi agar gejala tekanan darah tinggi tidak muncul lagi di kemudian hari. \n\n Cara mencegah hipertensi yang bisa dilakukan, yakni: \n\n \n Kurangi konsumsi garam dan menjalani diet sehat \n Kurangi konsumsi alkohol dan kafein \n Kurangi berat badan jika diperlukan \n Olahraga secara teratur \n Istirahat yang cukup \n Kelola stres dengan baik \n \n\n Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi serius yang dapat menjurus ke berbagai masalah medis lainnya, seperti stroke dan penyakit jantung. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk segera berkonsultasi ke dokter seraya menjalani pola hidup yang tepat, bila Anda atau orang-orang terdekat Anda memiliki tekanan darah tinggi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bitung<\/a><\/li>
- 09 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
“Gaya Hidup Sehat Ternyata Dapat Mengatasi Asam Lambung, Yuk Kenali Cara Mengatasinya”<\/a><\/h3>
Hallo sahabat Hermina, Asam lambung ternyata dapat disembuhkan dengan gaya hidup sehat loh, untuk Sahabat Hermina perlu diketahui apa itu asam lambung. Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah gejala yang membuat munculnya rasa terbakar di dada akibat asam lambung naik ke kerongkongan. Asam lambung naik atau penyakit asam lambung bisa dialami oleh orang dewasa atau anak-anak. Gejala penyakit pada lambung ini sering diduga sebagai serangan jantung atau penyakit jantung koroner, karena gejalanya yang hampir mirip dengan nyeri dada. Gejala penyakit asam lambung muncul minimal dua kali dalam seminggu. \n\n Apa Saja Gejala Asam Lambung ? \n\n Aam Lambung/GERD memiliki gelaja umum yang mirip dengan penyakit mag. Meski memiliki gejala umum yang mirip dengan mag, gejala GERD perlu sahabat Hermina waspadai kalu keluhan sudah menimbulkan gejala tersebut : \n\n \n Merasakan sensasi terbakar di bagian dada yang terkadang menjalar hingga ke kerongkongan \n Sensasi terbakar memberat setelah makan maupun berbaring juga dapat memperberat gejala \n Sensasi tersebut juga disertai dengan rasa pahit dan asam di mulut \n Nyeri pada tenggorokan dan suara menjadi serak \n Kesulitan bernapas hingga mual \n Bau mulut maupun batuk kering yang berkepanjangan \n \n\n Jadi Sahabat Hermina, gaya hidup sehat dapat juga membantu mengatasi asam lambung, Untuk Sahabat Hermina yang mempunyai keluhan asam lambung yuk ikuti cara tersebut : \n\n 1. Turunkan Berat Badan \n\n Obesitas adalah penyebab utama GERD, penyakit asam lambung kronis. Lemak perut yang berlebih dapat memberi tekanan pada perut, sehingga mendorong cairan lambung naik ke kerongkongan. Maka dari itu, kamu mungkin perlu menurunkan badan jika memiliki kelebihan berat badan. Turunkan berat badan dengan cara pola makan yang sehat dan berolahraga. \n\n 2. Hindari Makanan Pemicu Refluks \n\n Banyak sekali makanan yang mudah memicu refluks asam. Jika kamu mengidap penyakit asam lambung, sebaiknya hindari jenis makanan berikut: \n\n \n Makanan berlemak. \n Makanan pedas. \n Makanan asam, seperti tomat dan jeruk. \n Kopi atau minuman berkafein. \n Minuman berkarbonasi. \n \n\n Makanan dan minuman di atas terbukti dapat memicu refluks asam. Oleh karenanya, kurangi atau hindari konsumsinya sama sekali. \n\n \n Makan dalam Porsi Kecil \n \n\n Makan dengan porsi kecil sangat baik untuk mengatasi asam lambung karena dalam makan porsi besar sekaligus dapat dan memberi tekanan pada otot kerongkongan bagian bawah yang kemudian dapat memicu refluks asam. \n\n \n Berhenti Merokok \n \n\n Beberapa penelitian menemukan bahwa nikotin dapat mengendurkan otot-otot kerongkongan bagian bawah dan juga dapat mengganggu kemampuan air liur untuk membersihkan asam dari kerongkongan. \n\n \n Hindari Tidur Sebelum Makan \n \n\n Penderita asam lambung dianjurkan untuk menghindari aktivitas makan setidaknya dua-tiga jam sebelum tidur. \n\n Bila ada tanda gejala asam lambung yang perlu di waspadai, silahkan Konsultasikan Ke Rumah Sakit Hermina Bitung Ke Dokter Spesialis Penyaki Dalam dr. Lingga Ramot Gumelar,SpPD \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 29 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Bisakah Terlalu Banyak Bersepeda Menyebabkan Masalah Jantung?<\/a><\/h3>
Olahraga aman bagi kebanyakan orang dan didorong secara aktif. Dalam jangka pendek, ini dapat meningkatkan suasana hati dan tingkat energi. Dalam jangka panjang, telah terbukti meningkatkan hasil penyakit kronis termasuk kesehatan jantung. Secara umum, 30 menit olahraga tingkat sedang (misalnya jalan cepat, renang rekreasi, atau bersepeda) setiap hari dianjurkan. Ini berlaku untuk orang-orang dari segala usia, dan penelitian telah menunjukkan pengurangan risiko jantung pada orang berusia hingga 80 tahun yang berolahraga. Apakah tahu seperti apa setiap zona detak jantung? \n\n Detak jantung tidak normal. Jantung berdebar adalah gejala lain yang tidak boleh diabaikan. Itu bisa berdebar di dada atau berkibar ringan dan cepat. Jika ada sesuatu yang terasa tidak benar, itu pertanda bahwa itu tidak benar. Jika jantung tiba-tiba bergerak dengan kecepatan 210 detak per menit tanpa alasan yang jelas, itu pertanda untuk diperiksa. Hal yang sama berlaku jika Anda di rumah memeriksa file data dan melihat episode di mana detak jantung mendorong 200 atau lebih ketika merasa seperti sedang berjalan di 125. \n\n Sesak napas yang misterius. Jika pengendara sepeda — tidak peduli level — tahu seperti apa pola pernapasan saat bersepeda. Ketika tidak terasa normal untuk tingkat pengerahan tenaga, terutama jika meluncur dengan cukup mudah dan tiba-tiba berusaha mengatur napas, ada yang salah. Ini adalah satu lagi yang mudah untuk diledakkan sebagai sesuatu yang lain, kata Creswell, dan memang mungkin begitu. \n\n Kelelahan yang tidak bisa dijelaskan. Yang ini biasanya muncul dari sepeda. Jika lelah di atas motor dan tidak mengalami kemajuan atau bahkan mengalami kemunduran, itu adalah tanda peringatan. Hampir pingsan. Ini adalah bendera peringatan merah besar. Jika hampir pingsan — atau lebih buruk, benar-benar pingsan — saat memaksakan diri, itu sangat berbahaya karena beberapa alasan. Satu, bisa crash. Dua, bisa tiba-tiba mati karena masalah jantung serius yang mendasarinya. \n\n Pada orang muda (di bawah 40 tahun), penyebab umum gejala jantung terkait dengan kelainan struktural pada jantung. Kondisi yang menyebabkan ketebalan abnormal pada dinding otot jantung (kardiomiopati) atau gangguan listrik bawaan harus dikecualikan dari pertimbangan, karena dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian mendadak. \n\n Di usia lanjut, dan terutama dengan adanya faktor risiko, penyakit arteri koroner karena penumpukan plak yang kaya kolesterol lebih mungkin menjadi penyebab gejala yang berhubungan dengan olahraga. Penyebab penting ini dapat disingkirkan dengan menggunakan serangkaian tes termasuk elektrokardiogram, tes latihan treadmill, dan ekokardiogram. CT jantung atau magnetic resonance imaging (MRI) dapat memeriksa kelainan struktural. Jika gejalanya memang dikaitkan dengan penyebab jantung, dokter dapat menangani kondisi tersebut dengan perawatan dan memberi saran tentang ambang kapasitas olahraga. \n\n Orang dengan riwayat penyakit jantung atau memiliki banyak faktor risiko harus berkonsultasi dengan ahli jantung mereka sebelum memulai program latihan olahraga yang berat. Program rehabilitasi jantung berbasis latihan yang diawasi direkomendasikan untuk pasien setelah serangan jantung. Ini terbukti meningkatkan kepercayaan diri dan pemulihan jangka panjang, serta mengurangi risiko kambuh. Merawat tubuh Anda sama pentingnya. Kondisi jantung, bila dibiarkan saja, seringkali bisa menimbulkan risiko yang berbahaya. Jika Anda adalah seseorang yang aktif berolahraga atau berpikir untuk melakukan olahraga intensif baru, pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter Sahabat Hermina dan bahkan menjalani pemeriksaan jantung untuk menilai kesehatan dan kondisi fisik Anda untuk aktivitas tersebut. Penyakit jantung kini tidak lagi penyakit orang tua, usia muda seperti Kita saat ini juga rentan terserang penyakit jantung. Menghindari hal itu, yuk segera kontrol kesehatan jantung Sahabat Hermina bersama RSU Hermina Kemayoran. Baik perawatan jantung rutin hingga perawatan pasca serangan jantung. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekanbaru<\/a><\/li>
- 17 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Perut Terasa Terbakar, Apakah Asam Lambung?<\/a><\/h3>
Ketika merasa ada cairan yang naik dari perut ke kerongkongan beserta nyeri dada seolah-olah terbakar, waspadalah. Mungkin itu gejala asam lambung yang naik. Gangguan pencernaan ini tergolong ringan dan tidak mengancam jiwa. Tapi dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih serius. Ketahui lebih lanjut ciri asam lambung naik agar bisa mengatasinya sebelum penyakit ini berkembang lebih lanjut. \n\n Kenali Asam Lambung \n\n Asam lambung adalah salah satu penyakit paling umum di seluruh dunia. Secara medis, ini disebut gastroesophageal reflux disease (GERD). Gastroesophageal reflux sebenarnya adalah mekanisme normal untuk mencegah penumpukan cairan berlebih di perut, yang biasanya terjadi setelah makan. Isi perut bermigrasi kembali ke kerongkongan. Hampir semua orang pasti pernah mengalaminya, mulai dari bayi hingga orang dewasa. GERD terjadi ketika mekanisme GER terjadi dengan frekuensi dan/atau volume yang tidak normal. Kondisi ini juga biasanya disertai dengan gejala yang mengganggu seperti mulas dan bersendawa; H. naiknya isi lambung naik ke kerongkongan bahkan mulut, termasuk makanan dan asam lambung. Oleh karena itu, GERD sering populer disebut sakit maag. \n\n Asam lambung adalah sejenis cairan yang terdiri dari natrium klorida, kalium klorida, dan asam klorida yang ada di dalam perut. Asam lambung merupakan fungsi saluran pencernaan untuk memecah atau mencerna makanan agar nutrisinya dapat lebih mudah diserap oleh tubuh. Saat asam lambung naik dan menyentuh kerongkongan, ada rasa panas di dada dan/atau leher. Jika sering naik, asam lambung bisa merusak saluran pencernaan di atas lambung, terutama lapisan kerongkongan. \n\n GERD ditandai dengan seringnya asam lambung naik dari lambung. Ini disebabkan oleh masalah pada cincin otot antara kerongkongan dan lambung. Cincin ini disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES). Biasanya, LES terbuka untuk memungkinkan makanan masuk ke perut dan kemudian menutup untuk mencegah makanan naik kembali. GERD terjadi ketika LES lemah atau tidak dapat menutup sebagaimana mestinya untuk memungkinkan isi lambung kembali. \n\n Berikut ini adalah beberapa masalah gastrointestinal mungkin dapat menyebabkan perut terasa panas atau terbakar: \n \n1. Refluks asam lambung \n2. Gastritis (radang lambung) \n3. Infeksi H. pylori \n4. Ulkus peptikum \n5. Sindrom iritasi usus besar \n6. Dispepsia \n7. Efek samping obat-obatan \n8. Hernia \n9. Reaksi terhadap makanan \n10. Merokok \n11. Efek samping konsumsi alkohol \n12. Kanker lambung \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 06 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Makanan yang perlu dihindari penderita Gerd saat Puasa<\/a><\/h3>
\n\n \n\n Pada penderita penyakit asam lambung tentunya harus memilih secara tepat makanan yang dikonsumsi, terutama saat menjalankan ibadah puasa. Kondisi perut yang kosong selama berpuasa, terjadi peningkatan asam lambung pada tubuh. \n\n Bila mengonsumsi makanan yang tidak tepat akan berdampak pada semakin meningkatnya asam lambung dan menimbulkan penyakit pada sistem pencernaan, salah satunya adalah GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). \n\n GERD adalah salah satu gangguan pencernaan yang diakibatkan karena melemahnya katup sebelum masuk lambung, hal ini membuat makanan/minuman yang dikonsumsi akan naik kembali dari lambung ke kerongkongan, sehingga akan timbul rasa panas di dada dan ulu hati. \n\n Berikut makanan yang perlu dihindari pada penderita penyakit asam lambung atau GERD: \n\n 1. Makanan berlemak \n\n Makanan yang mengandung lemak tinggi dapat menyebabkan naiknya asam lambung. Makanan yang mengandung lemak seperti daging, gorengan, makanan bersantan, coklat, dan lain-lain. Daging berlemak mengandung lemak tinggi yang menyebabkan peningkatan produksi asam lambung. Makan makanan berlemak sebaiknya dihindari pada penderita penyakit asam lambung atau GERD, karena dapat memperparah gejala sistem pencernaan yang timbul. \n\n 2. Makanan yang asam \n\n Makanan yang asam sebaiknya dihindari pada penderita penyakit asam lambung atau GERD. Makanan yang asam seperti buah yang asam (jeruk, anggur, plum, lemon, kiwi, dll), makanan bercuka, dan lain-lain. Bila mengonsumsi makanan asam terutama pada perut yang kosong, dapat menimbulkan gejala seperti terasa panas di dada dan perut akibat naiknya asam lambung. \n\n 3. Makanan yan sulit dicerna \n\n Makanan seperti coklat, keju, kacang, makanan yang digoreng, kue tart dan lain-lain merupakan jenis makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung. Hal ini bisa menyebabkan meningkatnya asam lambung. \n\n 4. Makanan yang pedas \n\n Makanan-makanan pedas dapat menyebabkan meningkatnya produksi asam lambung dan menimbulkan perut nyeri dan tidak nyaman. \n\n 5. Makanan dan minuman yang bergas \n\n Seseorang yang memiliki penyakit asam lambung atau GERD sebaiknya tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gas tinggi karena dapat memperparah sakit maag yang diderita. \n\n Agar puasa tetap lancar pada penderita asam lambung atau GERD juga disarankan untuk minum obat yang bisa mengurangi timbulnya keluhan. Konsumsi obat disaat sahur dan saat berpuasa \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 23 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Olahraga dan Serangan Jantung Mendadak<\/a><\/h3>
Kematian jantung mendadak adalah akhir yang cepat dan tak terduga dari semua aktivitas jantung. Pernapasan dan aliran darah langsung berhenti. Dalam hitungan detik, orang tersebut menjadi tidak sadar dan mati. Atlet dalam olahraga luar ruangan, yang lebih kecil kemungkinannya untuk bertemu bola bisbol, menghadapi risiko commotio cordis yang jauh lebih rendah, yang merupakan kejadian yang sangat langka di populasi mana pun. \n\n Apa yang bisa menyebabkan kematian jantung mendadak pada anak muda? \n\n Kematian jantung mendadak sering disebabkan oleh kesalahan pensinyalan listrik di jantung. Detak jantung yang sangat cepat menyebabkan bilik jantung bagian bawah (ventrikel) bergetar sia-sia alih-alih memompa darah. Irama jantung yang tidak teratur ini disebut fibrilasi ventrikel. Setiap kondisi yang membebani jantung atau merusak jaringan jantung dapat meningkatkan risiko kematian mendadak. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kematian jantung mendadak pada anak muda adalah: \n\n \n Otot jantung menebal (kardiomiopati hipertrofik). Penyebab paling umum kematian jantung mendadak pada orang muda adalah kondisi genetik yang menyebabkan otot jantung tumbuh terlalu tebal. Penebalan membuat jantung sulit memompa darah dan dapat menyebabkan detak jantung cepat. \n Gangguan irama jantung. Sindrom Long QT adalah kondisi irama jantung yang dapat menyebabkan detak jantung yang cepat dan kacau. Ini terkait dengan pingsan yang tidak dapat dijelaskan dan kematian mendadak, terutama pada orang muda. Sindrom QT panjang dapat muncul saat lahir (sindrom QT panjang bawaan) atau disebabkan oleh kondisi medis atau pengobatan yang mendasarinya (sindrom QT panjang yang didapat). \n \n\n Gangguan irama jantung lainnya yang dapat menyebabkan kematian jantung mendadak antara lain sindrom Brugada dan sindrom Wolfe-Parkinson-White. \n\n \n Cedera dada tumpul. Pukulan keras ke dada yang menyebabkan kematian jantung mendadak disebut commotio cordis. Commotio cordis dapat terjadi pada atlet yang dadanya terpukul keras oleh peralatan olahraga atau oleh pemain lain. Kondisi ini tidak merusak otot jantung. Sebaliknya, itu mengubah sinyal listrik jantung. Pukulan ke dada dapat memicu fibrilasi ventrikel jika terjadi pada waktu tertentu dalam siklus pensinyalan. \n Masalah struktur jantung hadir saat lahir (cacat jantung bawaan). Beberapa orang terlahir dengan perubahan pada jantung dan pembuluh darah yang dapat mengurangi aliran darah dan menyebabkan kematian jantung mendadak. \n \n\n Menjadi aktif memiliki manfaat bagi kesehatan. \n\n Namun, merawat tubuh Anda sama pentingnya. Kondisi jantung, bila dibiarkan saja, seringkali bisa menimbulkan risiko yang berbahaya. Jika Anda adalah seseorang yang aktif berolahraga atau berpikir untuk melakukan olahraga intensif baru, pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter Sahabat Hermina dan bahkan menjalani pemeriksaan jantung untuk menilai kesehatan dan kondisi fisik Anda untuk aktivitas tersebut. Penyakit jantung kini tidak lagi penyakit orang tua, usia muda seperti Kita saat ini juga rentan terserang penyakit jantung. Menghindari hal itu, yuk segera kontrol kesehatan jantung Sahabat Hermina bersama RSU Hermina Kemayoran. Baik perawatan jantung rutin hingga perawatan pasca serangan jantung. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 28 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Untuk Anak Dengan Penyakit Ginjal, Apa penyebab penyakit ginjal kronis pada anak?<\/a><\/h3>
Ketika berfokus pada kesehatan anak, banyak dari kita, orang tua, ahli gizi, dokter anak, memiliki kecenderungan terhadap obesitas dan penyakit yang berhubungan dengan jantung. Fungsi ginjal juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan penting bagi orang tua untuk mengawasi fungsi ginjal anak-anak mereka saat memberi makan dan membesarkan. Sehingga menjadi penting untuk menciptakan kesadaran tentang penyakit ginjal yang rentan diderita anak, yang dapat mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, termasuk anak kecil, yang mungkin berada di bawah risiko gangguan/penyakit ginjal pada usia dini. \n\n Ketika orang tua pertama kali mendengar anak mereka menderita penyakit ginjal, mereka mungkin bertanya-tanya apa yang bisa mereka lakukan untuk mencegahnya. Perasaan ini biasa terjadi. Namun, dalam kebanyakan kasus, tidak mungkin ada orang yang tahu bahwa anak mereka akan terkena penyakit ginjal dan biasanya tidak ada yang bisa dilakukan untuk menghentikannya. Berfokus pada apa yang dapat dilakukan sekarang, seperti mendapatkan perawatan yang tepat, mengikuti saran dokter, bekerja dengan tim kesehatan anak dan mempelajari semua yang bisa tentang penyakit ini, adalah cara terbaik untuk membantu anak setelah diagnosis. \n\n Ginjal terdiri dari jutaan unit penyaringan kecil yang disebut nefron dan terletak tepat di bawah tulang rusuk di kedua sisi tulang belakang. Tugas ginjal adalah membersihkan darah, menjaga keseimbangan garam dan air, dan membantu mengatur tekanan darah dan sel darah merah. Cairan ekstra dan limbah yang dikeluarkan ginjal dari darah diteruskan ke kandung kemih dan kemudian keluar dari tubuh sebagai urin. \n\n Ada banyak jenis penyakit ginjal yang menyerang anak-anak. Beberapa bersifat sementara dan dapat diobati. Bentuk lain dari penyakit ginjal bersifat jangka panjang dan dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan pencapaian psikososial/pendidikan anak. \n\n Berbagai penyakit ginjal meliputi: \n\n \n Kelainan bawaan atau cacat lahir, seperti memiliki ginjal yang tidak terbentuk dengan baik, satu ginjal, ginjal dengan fungsi berkurang, atau ginjal yang tidak mengalir dengan baik ke kandung kemih \n Penyakit ginjal polikistik dan sindrom Alport, contoh penyakit ginjal herediter, yang berarti diturunkan dalam keluarga Lupus, vaskulitis (radang pembuluh darah), hipertensi yang tidak terkontrol, dan diabetes, yang dianggap sebagai penyakit ginjal sistemik \n Gangguan penyaringan ginjal dan sindrom nefrotik, kondisi yang menyebabkan protein bocor ke dalam urin \n \n\n Penyakit ginjal akut dapat disebabkan oleh: \n\n Kurangnya aliran darah ke ginjal untuk jangka waktu tertentu, seperti karena kehilangan darah, pembedahan, atau syok \n\n \n Penyumbatan di saluran kemih \n Mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan masalah ginjal \n Setiap kondisi yang dapat memperlambat atau menghalangi oksigen dan darah ke ginjal, seperti henti jantung \n Sindrom uremik hemolitik. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi E.coli. Gagal ginjal berkembang karena struktur kecil dan pembuluh darah di ginjal tersumbat. \n Glomerulonefritis. Ini adalah jenis penyakit ginjal yang terjadi di bagian ginjal yang disebut glomeruli. Glomeruli menjadi meradang dan merusak cara ginjal menyaring urin. \n \n\n Jika Anak mengalami gejala ringan langsung konsultasikan dengan dokter dan dapatkan saran yang relevan mengenai kemungkinan perawatan pencegahan dini. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 27 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Bisakah rokok elektrik menyebabkan paru-paru popcorn?<\/a><\/h3>
Baik merokok dan vaping melibatkan pemanasan suatu zat dan menghirup asap yang dihasilkan. Dengan rokok tradisional, Sahabat Hermina menghirup asap dari pembakaran tembakau. Dengan vaping, perangkat (biasanya pena vape atau mod — pena vape yang disempurnakan — yang mungkin terlihat seperti flash drive) memanaskan cairan (disebut jus vape atau e-liquid) hingga berubah menjadi uap yang Sahabat Hermina hirup.Sejak popularitas vaping meningkat, istilah "paru-paru popcorn" telah menjadi arus utama adalah cara yang hampir menggelikan, jika ada yang lucu tentang obstruksi paru. \n\n Jadi apa itu paru-paru popcorn? \n\n Nama medisnya adalah "bronchiolitis obliterans," sayangnya disingkat BO - jika memalukan untuk bertanya kepada dokter apakah Anda mungkin menderita "popcorn lung", coba tanyakan kepada dokter apakah Anda menderita BO. Bronkiolitis obliterans dapat terjadi akibat paparan berbagai bahan kimia yang menyebabkan peradangan dan penyumbatan bronkiolus, saluran terkecil di paru-paru. \n\n Pada korban bronkiolitis obliterans, jaringan parut pada jaringan paru-paru menghalangi saluran udara dan mencegah paru-paru berfungsi dengan baik. Gejalanya sangat mirip dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), tetapi gejala bronkiolitis dapat muncul hanya dalam 2-8 minggu, sedangkan PPOK biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun untuk berkembang. \n\n Gejala awal bronkiolitis obliteratif meliputi: \n\n \n Batuk kering \n Sesak napas \n Toleransi aktivitas berkurang \n Mengi (tanpa pilek atau asma) \n Kelelahan \n \n\n Meskipun paru-paru popcorn adalah penyakit yang sangat langka, gejala awalnya mirip dengan flu biasa. Selama beberapa minggu atau bulan, gejala tersebut berkembang dan menjadi lebih parah. Akhirnya penyakit ini menyebabkan berbagai masalah berat dengan pernapasan dan penyerapan oksigen. Tidak diobati, paru-paru popcorn menyebabkan kematian akibat gagal napas dalam beberapa bulan atau tahun. Tidak ada obat untuk paru-paru popcorn, tetapi pengobatan terkadang dapat memperlambat perkembangannya. Tergantung pada penyebabnya, paru-paru popcorn terkadang diobati dengan antibiotik, obat imunosupresif, atau kortikosteroid. Obat batuk atau oksigen dapat diberikan untuk membantu mengelola gejala. Kasus yang parah mungkin memerlukan transplantasi paru-paru. \n\n Paru-paru popcorn bisa sulit didiagnosis. Meskipun CT scan dan tes fungsi paru dapat memberikan petunjuk yang kuat, satu-satunya cara yang benar-benar dapat diandalkan untuk mengidentifikasi penyakit ini adalah melalui biopsi paru bedah. Dan terkadang beberapa sampel biopsi diperlukan untuk memastikannya. Mulailah sejak dini dengan merawat paru-paru Sahabat Hermina sebaik mungkin. Sahabat Hermina dapat melakukannya dengan cara berikut: \n\n \n Hindari penggunaan tembakau dan rokok elektrik serta hindari asap rokok dan tempat-tempat yang tercemar. \n Hindari infeksi bila memungkinkan. Infeksi tertentu dapat merusak paru-paru Anda. \n Ikuti saran penyedia layanan kesehatan Anda tentang menjaga perlindungan vaksin. \n Jika Sahabat Hermina bekerja di sekitar zat berbahaya, selalu kenakan alat pelindung diri. \n \n\n Pastikan menghubungi penyedia layanan kesehatan jika memiliki gejala yang baru atau memburuk. dapat diobati dan tidak menyebabkan kerusakan tambahan pada paru-paru Sahabat Hermina. Jika memiliki penyakit kronis, mungkin perlu bergabung dengan kelompok pendukung. Terkadang berbagi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa memberi Sahabat Hermina jawaban dan perspektif yang mungkin tidak Sahabat Hermina temukan di tempat lain. Sistem pendukung mungkin juga berguna bagi pengasuh, keluarga, dan teman. Waktu yang Tepat untuk Bertemu dengan Dokter Paru, Sahabat Hermina dapat menemui dokter paru setelah mendapat arahan atau rujukan dari dokter umum. Selain itu, Sahabat Hermina juga bisa memeriksakan diri ke dokter paru jika mengalami beberapa gejala terkait gangguan saluran pernapasan, seperti batuk parah atau kronis Batuk berdarah Sesak napas Nyeri di bagian dada Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 27 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 23 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 17 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 29 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 09 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 01 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 20 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>