- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 10 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Apa sih itu ASI Eksklusif dan Apa Manfaatnya Untuk si Kecil?<\/a><\/h3>
\n\n \n\n Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber makanan utama dan terbaik bagi bayi. Salah satu pendekatan pemberian ASI yang sangat dianjurkan adalah pemberian ASI eksklusif. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apa itu ASI eksklusif dan mengapa pemberian ASI eksklusif memiliki manfaat yang besar bagi perkembangan dan kesehatan si kecil. \n\n Apa Itu ASI Eksklusif? \n\n ASI eksklusif merujuk pada praktik memberikan hanya ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain kepada bayi yang masih menyusu. Ini berarti bayi menerima semua nutrisi yang diperlukan hanya dari ASI selama enam bulan pertama kehidupannya tanpa diberikan makanan padat, air, atau cairan lainnya dan pemberian asi dapat dilanjutkan hingga 2 tahun atau lebih \n\n Manfaat ASI Eksklusif untuk si Kecil \n\n \n \n Nutrisi Optimal: ASI mengandung nutrisi lengkap yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral dalam ASI membantu mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. \n \n \n Perlindungan dari Infeksi: ASI mengandung antibodi dan faktor kekebalan alami yang membantu melindungi bayi dari berbagai infeksi dan penyakit contohnya penyakit infeksi saluran atas (ISPA), juga diare. Kolostrum, sebagai cairan pertama yang dihasilkan oleh ibu, mengandung antibodi yang tinggi, dan penting bagi perlindungan awal bayi terhadap infeksi. \n \n \n Pertumbuhan Otak dan Kecerdasan: Kandungan asam lemak DHA dalam ASI sangat penting bagi perkembangan otak dan kecerdasan si kecil. Nutrisi ini mendukung perkembangan fungsi otak dan tingkat kecerdasan yang optimal \n \n \n Perlindungan sistem pencernaan: ASI membantu dalam pembentukan saluran pencernaan bayi yang sehat. Kolostrum juga membantu mengeluarkan mekonium (feses pertama) dan membantu membersihkan saluran pencernaan. \n \n \n Mengurangi Risiko Penyakit Kronis: Anak-anak yang diberi ASI eksklusif memiliki risiko yang lebih rendah terkena obesitas, diabetes tipe 2, alergi, dan penyakit kronis lainnya di kemudian hari. \n \n \n Koneksi Emosional: Pemberian ASI juga membangun koneksi emosional antara ibu dan bayi. Kontak kulit dengan kulit saat menyusui juga membantu perkembangan secara psikologis dan memberi kenyamanan. \n \n \n\n Kapan Waktu yang Tepat untuk Memulai Makanan Padat? \n\n ASI eksklusif direkomendasikan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Setelah itu, makanan padat bisa diperkenalkan secara bertahap sambil tetap memberikan ASI. Pemberian ASI dianjurkan dapat diteruskan hingga usia dua tahun atau lebih, sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak. \n \n\n Pemberian ASI eksklusif adalah langkah luar biasa yang dapat dilakukan oleh setiap ibu untuk memberikan yang terbaik bagi kesehatan dan perkembangan si kecil. Manfaat nutrisi, perlindungan dari infeksi, dan hubungan emosional yang terjalin melalui menyusui tidak dapat digantikan oleh makanan atau minuman lainnya. \n\n Kami mengajak sahabat Hermina untuk memilih memberikan ASI eksklusif kepada bayi Anda. Jika Sahabat Hermina mengalami kesulitan dan memiliki pertanyaan tentang pemberian ASI, jangan ragu untuk mencari bantuan dan dukungan. Klinik Laktasi di RS Hermina Podomoro siap membantu sahabat Hermina dalam memberikan informasi, dukungan, dan solusi untuk setiap permasalahan yang mungkin timbul. \n\n Ingatlah bahwa setiap tetes ASI yang sahabat Hermina berikan memiliki dampak positif yang luar biasa bagi kesehatan dan masa depan si kecil. Dengan pemberian ASI eksklusif, sahabat Hermina berperan penting dalam membantu bayi Anda tumbuh menjadi individu yang kuat, sehat, dan cerdas. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 04 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Asi Eksklusif Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Si Kecil<\/a><\/h3>
Taukah Bunda? ASI merupakan salah satu anugerah yang diberikah Tuhan untuk meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil. Bayi yang mendapatkan ASI saat lahir diketahui memiliki risiko lebih rendah untuk masuk rumah sakit dibanding bayi yang tidak mendapat ASI. Hal ini dikarenakan ASI bisa melindungi si Kecil sesaat setelah ia lahir. \n\n ASI pertama yang keluar berwarna kekuningan. Terkadang ada beberapa Ibu yang membuang ASI tersebut karena warnanya kuningdan menanggap ASI tersebut kurang baik. Padahal, ASI pertama yang keluar tersebut merupakan kolostrum atau yang mengandung antibodi untuk dapat memperkuat daya tahan tubuh si Kecil dalam melawan infeksi. Anti bodi ini sangat penting agar daya tahan tubuh si Kecil dapat bekerja secara sempurna. \n\n Di dalam kandungan ASI terdapat banyak sel, terutama pada minggu-minggu pertama menyusui. Kolostrum dan ASI pertama mengandung 1-3 juta sel darah putih (leukosit) per ml. Pada ASI matur, yaitu ASI setelah 2-3 bulan menyusui, jumlah sel ini menurun menjadi 1000 sel per ml yang terdiri dari monosit/makrofag (59-63%), sel neutrofil (18-23%), dan sel limfosit (7-13%) ASI juga mengandung faktor pelindung (protektif) yang larut dalam ASI seperti enzim lisozim, laktoferin (sebagai pengikat zat besi), sitokin (zat yang dihasilkan oleh sel kekebalan untuk mempengaruhi fungsi sel lain), dan protein yang dapat mengikat vitamin B12, faktor bifidus, enzim-enzim, dan antioksidan. \n\n Mengingat begitu banyaknya sel yang dapat meningkatkan imun si Kecil, Ibu harus selalu semangat dalam memberikan ASI ekslusif. WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama hidup Si Kecil. ASI adalah satu-satunya sumber makanan yang bisa dikonsumsi oleh si Kecil. Selanjutnya, si Kecil dapat diberikan makanan pendamping sambil tetap diberikan ASI hingga ia berusia 2 tahun. \n\n Jadi Bagaimana si ibu sedang berjauhan dengan si bayi? Mungkin si ibu sedang kerja, bepergian atau si ibu sedang sakit dan di rawat terpisah oleh si bayi? \n\n Jangan cemas bunda, bunda harus tetap semangat dalam memompa ASI. Bunda dapat tetap memompa ASI tiap 3 jam agar ASI tetap dapat berproduksi dengan baik. Semakin sering Ibu memompa ASI maka produksi ASI yang keluar juga semakin banyak. \n\n Bunda dapat memompa ASI dan meletakkan ASI di botol atau kantong ASI. Kualitas ASI akan tetap sama, baik yang disimpan dalam lemari es maupun ASI yang diberikan secara langsung pada bayi, asalkan penyimpanannya benar serta sesuai dengan standar penyimpanan yang telah disarankan. \n\n Bagaimana cara penyimpanan ASI yang tepat? \n\n \n Untuk penyimpanan pada suhu kamar, ASI yang sudah dipompa dan ditempatkan dalam wadah akan bertahan selama kurang lebih 8 jam. \n ASI perah tahan hingga 24 jam saat disimpan dalam boks pendingin yang ditambahkan dengan kantung es (ice pack) \n ASI perah tahan sampai 5 hari, ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari pendingin dengan suhu minimal 4°C \n ASI perah tahan hingga 6 bulan pada freezer dengan suhu 18°C dibawah titik beku 0°C (-18°C). Suhu yang dingin dapat menigkatkan fungsi anti mikroba pada ASI serta menghambat aktivitas pertumbuhan mikroba yang merusak ASI. \n \n\n Begitu mudah penyimpanan ASI yang sudah diperah kan Bunda? Tetap semangat dalam MengASIhi. Semoga si Kecil sehat selalu bunda. Jika ada keluhan kesehatan si kecil segera periksakan kesehatannya dengan dokter anak di RSU Hermina Medan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 26 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
Manfaat ASI dan Tips Lancar Pemberian ASI<\/a><\/h3>
ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir, ASI eksklusif diberikan pada bayi berusia 0 bulan hingga usia 6 bulan. Selama periode ini, diharapkan Ibu dapat memberikan ASI dengan tepat, hanya memberi ASI tanpa makanan tambahan dan memperhatikan kualitas ASI. Periode tersebut merupakan periode emas perkembangan anak sampai menginjak usia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif memberikan manfaat yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. \n \nBerikut beragam manfaat yang bisa didapatkan bagi bayi dan Ibu. \n\n 1. Bayi memiliki sistem kekebalan tubuh lebih kuat \n\n ASI mengandung berbabagi zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh, sehingga si kecil terhindar dari berbagai macam infeksi, baik virus, bakteri, dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit. Beberapa penelitian melaporkan bahwa ASI dapat menurunkan angka kejadian dan beratnya penyakit diare, infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga bagian tengah/otitis media, peradangan selaput otak/meningitis, dan infeksi saluran pencernaan. ASI memiliki manfaat perlindungan terhadap infeksi bakteri. IgA (imunoglobulin A) yang terdapat pada ASI memiliki peran dalam perlawanan (antitoksin) terhadap racun (toksin) dari bakteri seperti E.Coli dan V. Cholera. ASI yang masuk ke saluran pencernaan bayi akan memicu suasana asam, sehingga memicu pembentukan IgA dan lapisan pelindung saluran pencernaan. Selain itu, ASI juga mengandung antibodi yang penting dalam perlawanan terhadap virus. \n\n 2. Bayi memiliki berat badan ideal \n\n Bayi yang mendapat ASI akan mengalami pertumbuhan badan yang optimal. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bayi yang mengonsumsi susu formula akan mendapat kalori dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan bayi yang mengonsumsi ASI. ASI eksklusif akan membantu menjaga berat badan bayi sehingga mencegah terjadinya obesitas. Hal ini terjadi karena bayi yang mengonsumsi ASI akan dapat mengatur asupan kalori sesuai dengan kebutuhan, bayi akan berhenti minum apabila nutrisi sudah terpenuhi. Bayi yang mendapat ASI akan memiliki daya terima makanan baru yang lebih baik, hal ini disebabkan karena bayi yang mendapat ASI telah mengenal berbagai rasa melalui makanan yang dikonsumsi ibunya. \n\n 3. Mencegah malnutrisi \n\n ASI akan mencegah terjadinya malnutrisi karena ASI mangandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi dengan tepat. ASI mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Kandungan karbohidrat pada ASI terutama laktosa. Lemak pada ASI didapatkan hindmilk (susu akhir). Kebutuhan bayi sebagian besar berasal dari lemak, maka penting bagi bayi apabila menyusu pada satu payudara ibu sampai habis, baru pindah ke payudara sebelahnya apabila bayi masih menginginkannya, agar bayi memperoleh energi yang cukup. ASI mengandung semua zat gizi dan energi yang dibutuhkan oleh bayi sejak awal masa kehidupan hinggan usia 6 bulan. \n\n 4. Bayi menjadi cerdas \n\n ASI merupakan sumber nutri yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan akan meningkatkan ikatan bayi antara ibu dan anak yang berpengaruh pada perilaku dan menstimulasi perkembangan otak anak. ASI memiliki manfaat pada perkembangan sensorik dan kognitif bayi. Menurut penelitian, bayi yang mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan memiliki kemampuan merangkak dan duduk yang lebih dahulu. \n\n Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi. \n\n 5. Mengurangi risiko terjadinya alergi \n\n ASI mengandung berbagai macam imunoglobulin yang berperan pada pembentukan antibodi dan menurunkan risiko terjadinya alergi. Beberapa penelitian melaporkan bahwa pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan akan menurunkan kejadian alergi dan asma. \n\n 6. Memperkuat hubungan antara ibu dan bayi \n\n Menyusui dapat meningkatkan hubungan batin yang kuat dan menciptakan kelekatan antara ibu dan bayi. Hal tersebut memiliki pengaruh positif pada keterampilan motorik, mental, sosial, dan emosional bayi. Kebutuhan emosi ini dapat diperoleh dari dekapan antara bayi dengan ibunya segera setelah lahir (inisiasi menyusu dini). Pada saat menyusui, ibu mendekap bayi dan mengajak bicara, bayi akan terstimulasi. Secara tidak langsung, juga dapat memenuhi kebutuhan psikologi ibu. Stimulasi pada bayi akan sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi. \n\n 7. Memiliki manfaat sebagai KB alami \n\n Proses menyusui dapat menurunkan produksi hormon estrogen pada wanita, sehingga memperlambat proses ovulasi. Menyusui dapat menunda proses menstruasi, sehingga dapat menunda proses kehamilan. Namun, cara ini tidak selalu efektif untuk menunda kehamilan. \n\n 8. Mengurangi stress \n\n Selama proses menyusui, akan terjadi peningkatan pelepasan hormon oksitosin dan prolaktin pada tubuh ibu. Keluarnya hormon tersebut akan membuat ibu menjadi lebih relaks, sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya stress dan depresi paska melahirkan pada ibu. \n\n 9. Membantu proses pemulihan paska melahirkan pada ibu \n\n Pelepasan hormon oksitosin yang meningkat selama masa menyusui, bermanfaat pada proses pemulihan rahim ibu dan membantu menghentikan perdarahan. Selama hamil, ukuran rahim ibu akan membesar menyesuaikan dengan ukuran bayi. Setelah melahirkan, ukuran rahim akan kembali seperti ukuran saat sebelum hamil. Hormon oksitosin berperan dalam proses tersebut. \n\n 10. Mengurangi risiko penyakit pada ivu \n\n Menyusui dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit pada ibu, seperti kanker payudara, kanker ovarium, obesitas, diabetes mellitus, risiko osteoporesis, penyakit jantung, stroke, dan lain-lain. \n\n \n\n Bagaimana cara agar ibu dapat sukses memberikan ASI pada si kecil? \n\n Berikut cara-cara yang dapat dilakukan agar ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan untuk si kecil. \n\n 1. Berikan ASI sesegera mungkin setelah bayi lahir, umumnya dalam 1 jam pertama (inisiasi menyusui dini). Pada waktu tersebut, bayi memiliki refleks menghisap yang kuat. Segera setelah bayi lahir, letakkan bayi di dada ibu untuk dilakukan kontak skin-to-skin antara ibu dan bayi, sehingga akan merangsang pengeluaran ASI. Bayi akan bergerak mencari dan menghisap puting ibu. \n\n 2. Berikan ASI pada bayi sesering mungkin sesuai dengan kebutuhannya. Disarankan pemberian ASI dilakukan paling sedikit 8 kali dalam sehari (24 jam). Berikan ASI pada bayi sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, karena bayi dapat mengukur sendiri kebutuhannya. Semakin sering memberikan ASI, maka \n\n 3. Ibu harus memliki keterampilan menyusui yang baik agar ASI dapat mengalir dari payudara ibu ke bayi secara efektif. Posisi menyusui harus senyaman mungkin, baik posisi ibu, posisi bayi, maupun posisi mulut bayi. Posisi yang tepat akan menghasilkan perlekatan yang tepat. \n\n 4. Istirahat dan tidur yang cukup dapat membantu mengoptimalkan produksi ASI. \n\n 5. Manajemen stress yang baik dapat membantu lancarnya pengeluaran ASI. Bekerja sama dengan pasangan dan meminta bantuan keluarga dalam merawat bayi juga pekerjaan rumah tentu dapat mengurangi beban ibu, sehingga dapat menyusui dengan optimal. Bila ibu dalam kondisi yang rileks, tentunya akan memberi pengaruh positif pada jumlah dan komposisi ASI yang diproduksi. Kegiatan relaksasi dapat dilakukan dengan mendengarkan musik, membaca buku, meditasi, dan lain-lain. \n\n 6. Mengonsumsi makan makanan yang bergizi dan minum air yang cukup. Ibu disarankan untuk mengonsumsi makan makanan yang sehat dan bergizi tinggi, karena nutrisi yang di konsumsi ibu akan disalurkan kepada bayi lewat ASI. Makanan yang dikonsumsi mengandung karbohidrat, lemak, protein, dan serat. Kebutuhan cairan pada ibu juga harus tercukupi, karena dapat memengaruhi produksi ASI. Bila ibu kekurangan cairan, produksi ASI juga bisa berkurang. \n\n 7. Mengonsumsi vitamin. Salah satu vitamin yang penting bagi Ibu menyusui adalah vitamin D, disarankan untjk mengonsumsi vitamin D setidaknya 15 mikrogram per hari. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 06 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
Menyusui Untuk Masa Depan yang Lebih Baik<\/a><\/h3>
Air susu ibu (ASI) merupakan asupan terbaik bagi bayi. ASI eksklusif selama 6 bulan sangat dianjurkan sejak awal kelahiran si kecil. ASI diyakini akan membuat imun tubuh bayi lebih kuat. Selain itu, akan memperkuat bonding antara ibu dan bayi. Penting untuk diketahui bahwa ASI adalah awal dari masa depan yang lebih baik. Dengan ASI, kebutuhan gizi bayi akan senantiasa terpenuhi sehingga dirinya akan memiliki tumbuh kembang yang paling optimal. Tidak ada asupan yang lebih baik untuk bayi selain ASI. Air susu yang diproduksi secara alami oleh tubuh ini memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang bayi, seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak. Tidak hanya itu, komposisinya ASI pun selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi dan lebih mudah dicerna ketimbang susu formula. \n\n Manfaat ASI bagi ibu dan bayi \n\n Kegiatan menyusui memberikan banyak manfaat bagi ibu dan bayi. Beberapa manfaat yang dimaksud, antara lain: \n\n \n Mendukung perkembangan kognitif dan sensorik bayi \n ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi di 6 bulan pertama kehidupannya. Berdasarkan hasil penelitian yang ada, ASI bermanfaat dalam mendukung perkembangan kognitif dan sensorik bayi. Dengan kata lain, pemberian ASI di 6 bulan pertama terbukti mampu membuat bayi memiliki kemampuan otak yang lebih cerdas, sehingga dirinya cenderung tidak mengalami kesulitan saat belajar kelak. \n Antibodi \n Tahukah Anda bahwa ASI juga mengandung zat antibodi yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh bayi? Ya, ini karena zat antibodi yang ada pada ASI mampu membangun dan mengoptimalkan daya tahan tubuh untuk melawan serangan virus maupun bakteri. Faktanya, pemberian ASI eksklusif dapat membantu menurunkan angka kematian bayi akibat berbagai penyakit yang sering timbul di masa kanak-kanak, seperti diare dan pneumonia (infeksi pada paru-paru). Selain itu, ASI eksklusif juga turut membantu proses pemulihan bayi saat dirinya sakit. \n Menurunkan risiko kanker pada ibu \n Selain bermanfaat bagi si Kecil, ASI juga memberikan kebaikan yang besar bagi ibu. Pemberian ASI dapat membantu menurunkan berat badan ibu setelah melahirkan, serta menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium pada ibu. \n Memperkuat ikatan antara ibu dan bayi \n Ibu yang menyusui secara langsung mendapatkan manfaat dalam membangun ikatan (bonding) yang lebih erat pada bayi. Risiko depresi setelah melahirkan juga ditemukan lebih rendah pada ibu yang menyusui bayinya dibandingkan dengan yang tidak. \n Kontrasepsi alami \n Pemberian ASI yang berkelanjutan dapat menghentikan proses ovulasi dan menstruasi sementara waktu. Oleh karena itu, menyusui juga sering digunakan sebagai salah satu metode \n kontrasepsi. \n \n\n Namun, metode kontrasepsi dengan menyusui hanya efektif apabila dilakukan secara tepat. Oleh karena itu, jika Anda ingin merasakan manfaat kontrasepsi alami dari kegiatan menyusui, berkonsultasilah lebih lanjut pada dokter. \n\n Beberapa manfaat diatas merupakan manfaat ASI yang dapat dijadikan investasi bagi masa depan. ASI merupakan satu-satunya bekal sempurna yang diciptakan tuhan untuk bayi untuk ibu, keluarga, bahkan untuk Negara dan Dunia yang tidak dapat tergantikan dengan apapun. Meskipun dalam kenyataannya memberikan ASI tidak semudah yang kita harapkan, namun demi masa depan yang membanggakan, kita perlu terus berusaha untuk memberikan dukungan terbaik sehingga para ibu bisa terus memberikan ASI eksklusif bagi buah hatinya. Karena keberhasilan ibu dalam menyusui butuh dukungan dari orang sekelilingnya, terutama ayah, keluarga, teman, serta orang-orang yang berada dilingkungannya termasuk kita semua. Untuk itu mari kita dukung ibu untuk terus menyusui dengan program ASI eksklusif. Karena ASI merupakan investasi terbesar bagi generasi penerus. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 07 Maret 2022<\/li><\/ul><\/div>
Masa Kehamilan & Menyusui selama COVID-19<\/a><\/h3>
Apakah Bunda baru saja mengetahui bahwa Bunda sedang hamil atau sedang bersiap-siap untuk menyambut kegembiraan dalam beberapa minggu kedepan? Kehamilan adalah waktu khusus yang penuh kegembiraan dan antisipasi. Tetapi menjalani kehamilan di tengah pandemi COVID-19 adalah sebuah hal yang tidak mudah. Bagaimana tidak, selain menjaga kesehatan diri sendiri, Bunda juga perlu memikirkan kesehatan janin yang dikandung. Ibu yang sedang hamil tampaknya tidak berisiko lebih besar terkena COVID-19 tetapi mungkin menjadi lebih sakit ketika terinfeksi COVID-19. Karena perubahan yang terjadi selama kehamilan, cara terbaik untuk mencegah penularan COVID-19 adalah dengan mengikuti pedoman keselamatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. \n\n \n\n \n\n \n\n Jika Bunda memiliki gejala COVID-19 dan akan melahirkan, Bunda akan disarankan untuk dirawat di unit bersalin yang khusus untuk wanita hamil dengan gejala COVID-19. Bunda mungkin akan melihat tim bersalin mengenakan celemek, masker, atau pelindung mata. Hal-hal ini untuk menjaga Bunda, si calon buah hati, dan staf yang merawat Bunda untuk tetap aman, dan untuk menghentikan penyebaran infeksi. Mereka akan memastikan Bunda dan si calon buah hati mendapatkan perawatan terbaik. \n\n \n\n Pertanyaan terbesar yang kebanyakan ibu hamil miliki tentang menyusui mungkin, "Bagaimana saya melakukannya? Tidak ada bukti bahwa COVID-19 dapat menular ke sang bayi melalui ASI, sehingga manfaat menyusui dan perlindungan yang ditawarkannya lebih besar daripada risiko apa pun. Selain menikmati waktu bersama bayi yang baru lahir, penting untuk mengetahui tanda-tanda sang bayi mungkin sedang tidak sehat. Saat ini mungkin sulit untuk mengetahui apa yang harus dilakukan. Tapi percayalah pada insting dan dapatkan bantuan medis jika Bunda merasa sang bayi membutuhkannya. Misalnya, penyakit kuning pada bayi baru lahir. Penyakit kuning biasanya tidak berbahaya, tetapi penting untuk dapat mengenali gejalanya dan mendapatkan bantuan medis. \n\n \n\n Bila Bunda mengalami gejala COVID-19 atau ada anggota keluarga di rumah yang mengalami gejala tersebut ,Bunda harus segera ke rumah sakit atau menghubungi dokter kandungan. Selanjutnya tetap tenang dan berpikir positif saat berada di rumah sakit. Yakinlah bahwa setiap fasilitas kesehatan pasti sudah memiliki sistem untuk mencegah penularan COVID-19. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bogor<\/a><\/li>
- 19 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
Manfaat ASI bagi Ibu dan Bayi<\/a><\/h3>
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif diberikan pada bayi saat lahir hingga sampai berusia enam bulan. Selama masa priode tersebut, disarankan untuk hanya memberikan ASI untuk Si Kecil, tanpa tambahan asupan lainnya. Karena, ada berbagai macam manfaat ASI eksklusif yang bisa didapatkan oleh bayi. \n\n \n\n Tidak ada asupan yang baik untuk bayi selain ASI. Air susu yang diproduksi oleh ibu memiliki kandungan nutrisi yang sangat banyak manfaat penting bagi tumbuh kembang Si Bayi, seperti vitamin, protein, lemak, dan karbohidrat. Komposisinya juga lebih mudah dicerna oleh tubuh bayi dibandingkan susu formula. Karena itu, ASI dapat disebut juga sebagai makanan utama bayi pada enam bulan pertama kehidupannya. \n\n \n\n Setelah bayi berusia enam bulan atau lebih dari enam bulan, bayi sudah dapat diberikan MPASI yang terdiri dari berbagai aneka makanan dengan kandungan nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Namun, pemberian ASI tetap bisa diberikan hingga usianya mencapai dua tahun. \n\n \n\n Manfaat ASI tidak hanya untuk bayi namun juga memberikan manfaat bagi ibu. Berikut berbagai manfaat yang bisa Si Kecil dan ibu dapatkan dari pemberian ASI eksklusif: \n\n \n\n 1. Sistem imun tubuh bayi lebih kuat \n\n ASI mengadung zat antibodi yang bisa membantu bayi melawan bakteri maupun virus. Jadi, bayi yang diberikan ASI memiliki lebih kecil risiko untuk terserang penyakit, seperti asma, diare, alergi, infeksi saluran pernapasan, konstipasi, sindrom kematian bayi mendadak, dan meningitis. Bayi yang diberikan susu ASI lebih rendah kemungkinannya untuk mengalami obesitas dan diabetes tipe 2, ketimbang bayi yang tidak diberikan susu ASI eksklusif sama sekali sejak lahir. \n\n \n\n 2. Tulang bayi menjadi lebih kuat \n\n Bayi yang diberikan ASI dalam tiga bulan atau lebih dari tiga bulan, memiliki tulang belakang dan leher yang lebih kuat dibanding dengan yang diberikan ASI kurang dari tiga bulan atau tidak sama sekali sejak lahir. Dikarenakan ASI sangat berperan penting untuk menunjang pertumbuhan tulang bayi yang kuat. \n\n \n\n 3. Mendapat limpahan kolesterol \n\n Pada orang dewasa kolesterol merupakan asupan yang dihindari dan tidak baik. Namun, tidak berlaku pada bayi. Kolesterol sangat dibutuhkan oleh bayi yang berguna untuk menunjang tumbuh kembang si bayi dan zat ini banyak didapatkan pada ASI. \n\n \n\n 4. Memperkuat hubungan anak dan ibu \n\n Saat menyusui anak, Anda kulit akan bersentuhan dengan kulit Si Kecil dan saling bertatapan dengan Si Kecil. Hal ini dapat memperkuat hubungan Anda dengan Si Kecil. \n\n \n\n 5. Risiko terserang kanker menurun \n\n Belum diketahui pasti apa penyebab menyusui bisa menurunkan risiko terkena kanker payudara dan ovarium. Menurut beberapa penelitian, semakin lama ibu menyusui bayinya, maka ibu semakin terlindungi dari penyakit ini. Hal ini berkemungkinan terjadi karena menyusui bisa menekan produksi estrogen. \n\n \n\n 6. Menjadi KB alami \n\n Metode ini disebut juga dengan metode amenore laktasi. Agar untuk mendapatkan manfaatnya, disarankan Anda untuk selalu siap menyusuinya kapanpun ketika Si Kecil membutuhkannya. Untuk memperkecil peluang kehamilan, Anda juga disarankan untuk menggunakan metode kontrasepsi yang aman selama masa menyusui Si Kecil. \n\n \n\n \n\n Oleh karena itu, selama masa menyusui, Sahabat Hermina disarankan untuk menjaga berbagai asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh Anda (termasuk mineral dan juga vitamin), karena asupan tersebut dapat memengaruhi ASI dan tentunya akan memberikan dampak pada Si Kecil. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 19 Maret 2021<\/li><\/ul><\/div>
3 Tahap Manajemen Laktasi<\/a><\/h3>
Air Susu Ibu atau ASI adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. ASI diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi. Sahabat Hermina pastinya setelah melahirkan ingin memberikan yang terbaik untuk sang buah hati, salah satunya memberikan ASI Eksklusif. \n\n \n\n Laktasi merupakan ketrampilan yang dipelajari oleh ibu dan bayi, yang keduanya membutuhkan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nutrisi pada bayi selama 6 bulan. Laktasi merupakan teknik menyusui mulai dari ASI dibuat sampai pada keadaan bayi menghisap dan menelan ASI. \n\n \n\n Tahukah Sahabat Hermina tentang Bagaimana Manajemen Laktasi? \n\n Manajemen laktasi adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh ibu, ayah, dan keluarga untuk menunjang keberhasilan menyusui. Untuk upaya tersebut Sahabat Hermina harus melakukan 3 tahap, yaitu: \n\n - Pada masa kehamilan (periode antenatal) \n\n Periode Antenatal atau disebut juga dengan masa kehamilan. Di masa kehamilan ini, Sahabat Hermina harus menyakinkan diri sendiri akan keberhasilan menyusui dan bahwa ASI adalah amanah Sang Ilahi untuk buah hati. Yang bisa di lakukan selain itu adalah: \n\n \n Memotivasi diri untuk menyusui dan bahwa ASI merupakan makanan terbaik untuk tumbuh kembang bayi secara optimal \n Perbanyak pengetahuan tentang ASI danmanfaat menyusui \n Makan dengan teratur dan makan makanan gizi seimbang \n Mengikuti bimbingan persiapan menyusui yang ada di klinik laktasi \n Melaksanakan pemeriksaan kehamilan secara teratur \n Menjaga kebersihan diri dan cukup istirahat \n Mengikuti senam hamil \n \n\n \n\n - Sewaktu ibu melahirkan sampai pulang dari rumah sakit (periode perinatal) \n\n Periode perinatal merupakan periode yang muncul sekitar pada waktu kelahiran. Langkah menyusui saat periode perinatal yang dapat Sahabat Hermina lakukan antara lain: \n\n \n\n \n Bersihkan puting sebelum melahirkan \n IMD (Inisiasi Menyusui Dini) ½ jam – 2 jam pertama setelah bayi lahir \n Lakukan rawat gabung (rooming in) jika memungkinkan bayi tidur di tempat yang sama dengan ibu \n Tidak memberikan minuman/makanan selain ASI \n Bila dalam 2x24 jam lahir ASI belum keluar, bayi boleh diberikan air putih dengan menggunakan sendok atau pipet \n Jangan memberikan dot atau kempeng untuk mencegah bingung puting \n Saat menyusui, berikan ASI dari kedua payudara secara bergantian. Hindarkan memberikan ASI hanya dari payudara saja (kiri saja atau kanan saja) \n Minta bantuan perawat/petugas laktasi untuk memberikan contoh cara menyusui yang benar \n \n\n \n\n - Masa menyusui sampai anak berusia 2 tahun (periode postnatal) \n\n Periode Postnatal atau masa nifas adalah masa yang dimulai setelah akhir kala persalinan dan berakhir ketika organ reproduksi kembali seperti keadaan semula, sekitar 6 minggu. Di masa ini Sahabat Hermina dapat memberikan gizi terbaik untuk sang buah hati, di antaranya: \n\n a. Berikan ASI sampai bayi berusia 6 bulan \n\n b. Mulai memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) setelah bayi berusia 6 bulan, sambil terus memberikan ASI sampai anak berusia 2 tahun. \n\n \n\n Sahabat Hermina tentunya sangat ingin menjadi ibu yang sempurna untuk sang buah hati. Bagi Anda yang memiliki keluhan laktasi segera konsultasikan dengan konselor laktasi di RS Hermina Solo bersama dr Shinta Riana SpA. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 19 Maret 2021<\/li><\/ul><\/div>
Kandungan Gizi ASI<\/a><\/h3>
ASI merupakan makanan yang sangat penting bagi bayi karena memiliki berbagai kandungan zat gizi yang dapat menunjang tumbuh kembang bayi. ASI mengandung faktor-faktor antiinfeksi seperti IgA sekretori. Selain itu ASI juga mengandung protein dalam jumlah yang tepat dan mudah dicerna. \n\n ASI mengandung lebih banyak protein WHEY yang lebih mudah dicerna, dibandingkan dgn protein KASEIN yang banyak dijumpai dalam susu formula (susu sapi). ASI mengandung asam lemak esensial dalam jumlah yang cukup termasuk AA dan DHA, dan enzim lipase untuk mencerna lemak, zat besi yang jumlahnya lebih sedikit daripada susu formula, tetapi lebih mudah dicerna, vitamin A, B, C dalam jumlah yang cukup, dan mengandung cukup air. \n\n \n\n Komposisi zat gizi dalam ASI dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan bayi. Kandungan zat gizi ASI untuk bayi berusia 1 bulan berbeda dengan ASI untuk anak usia 3 bulan. Cita rasa ASI pun dapat berubah-ubah sesuai makanan yang dikonsumsi ibunya, hal ini dapat mencegah kesulitan makan pada anak karena sejak dini anak sudah diperkenalkan berbagai jenis makanan dari rasa ASI yang berubah-ubah tersebut. Berbeda dengan susu formula yang rasanya monoton sehingga anak mudah mengalami kesulitan makan. \n\n \n\n Berikut merupakan variasi dalam komposisi ASI: \n\n - Kolostrum, yaitu ASI keluar pada beberapa hari pertama setelah bayi lahir (1-3 hari), agak kental dan berwarna kekuningan. Kandungan kolostrum sebagai berikut: \n\n \n Kaya akan antibodi dan sel darah putih sehingga melindungi bayi dari infeksi \n Mengandung pencahar untuk membersihkan mekonium, bayi sering BAB sehingga membantu mencegah ikterik oleh karena bilirubin diekskresi lewat feses \n Faktor-faktor pertumbuhan untuk membantu usus berkembang lebih matang, mencegah alergi dan intoleransi \n Vitamin A \n \n\n - ASI matur/matang, yaitu ASI yang diproduksi setelah beberapa hari bayi lahir \n\n - Susu awal (foremilk) yaitu ASI yang keluar awal bayi menyusu, berwarna lebih bening, dihasilkan dalam jumlah banyak, mengandung banyak air, protein, laktosa, dan zat gizi lainnya. Segera mengatasi rasa haus bayi karena mengandung banyak air \n\n - Susu akhir (hindmilk) yaitu ASI yang dihasilkan payudara beberapa menit setelah bayi menyusu. Berwarna putih kental karena mengandung banyak lemak, menyebabkan berat badan bayi yang minum ASI bertambah lebih cepat. Karena itu, saat menyusu satu payudara, biarkan bayi menyusu sampai jumlah ASI di payudara tersebut sedikit (payudara akan terasa kosong), baru pindah menyusu ke payudara sebelahnya. Kemudian 1,5 – 2 jam bayi akan menyusu, mulailah dengan payudara yang terakhir disusui, dan seterusnya \n\n \n\n Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa komposisi ASI sangat beragam dan memiliki banyak manfaat bagi bayi, serta banyak kandungan yang tidak ditemui pada susu formula. Sehingga pemberian ASI penting untuk dilakukan sebagai penunjang tumbuh kembang bayi. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 01 Maret 2021<\/li><\/ul><\/div>
Mengatasi Masalah Jumlah ASI Sedikit<\/a><\/h3>
Pemberian ASI sangat penting untuk kesehatan bayi. Banyak sekali bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dapat mencegah berbagai penyakit pada anak. Secara natural, produksi ASI pada awal kelahiran bayi memang masih sedikit. Akan tetapi, jumlah produksi ASI akan meningkat seiring dengan pertambahan usia anak karena semakin sering menyusui dan semakin banyak hisapan ASI oleh bayi maka produksi ASI ibu juga semakin meningkat. \n\n \n\n Namun demikian, sayangnya tidak semua ibu memiliki jumlah ASI yang banyak karena berbagai faktor. Hal inilah yang kerap membuat ibu ragu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Bagaimana cara mengatasi jumlah ASI yang sedikit? Ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh ibu. \n\n \n\n Berikut adalah beberapa tips yang dapat bunda coba untuk meningkatkan produksi ASI: \n\n \n\n - Perbanyak frekuensi menyusui dan biarkan bayi menyusui hingga ia puas dan memutuskan berhenti menghisap \n\n \n\n - Pastikan posisi perlekatan mulut bayi dan payudara ibu dengan benar untuk mengoptimalkan hisapan ASI oleh mulut bayi \n\n \n\n - Tawarkan kedua payudara setiap kali menyusui. Biarkan bayi menghisap payudara pertama terlebih dahulu hingga ASI pada payudara pertama habis. Selanjutnya, tawarkan payudara sebelahnya ketika bayi mulai berhenti menghisap payudara pertama \n\n \n\n - Jaga kecukupan nutrisi dan cairan ibu agar produksi ASI ibu cukup \n\n \n\n - Hindari stres dan kelelahan fisik berlebihan karena hal ini dapat mengurangi produksi ASI \n\n \n\n - Jika ibu bekerja, tetap perah ASI selama berada ditempat bekerja agar produksi ASI tetap terjaga. \n\n \n\n - Jangan memberikan susu formula tanpa ada indikasi jelas dari dokter atau petugas kesehatan \n\n \n\n Sahabat Hermina, mulai sekarang tidak perlu ragu lagi memberikan ASI untuk bayi karena banyak sekali manfaatnya. Namun, jika ibu masih ragu dengan kecukupan ASI, ibu dapat mencoba memerah ASI untuk melihat perkiraan jumlah produksi ASI. Pantau kenaikan berat badan dan tanda-tanda kecukupan ASI lainnya. \n\n \n\n Berkosultasilah dengan dokter spesialis anak, konsultan laktasi, dokter umum, bidan, atau perawat jika bunda merasa ragu mengenai kecukupan ASI. Semoga bermanfaat. Salam sehat. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 01 Maret 2021<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak<\/a><\/h3>
Orangtua tentunya sering mendengar mengenai 1.000 hari pertama kehidupan. Seribu hari pertama simulai sejak pertama kali terjadinya pembuahan di dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. \n\n \n\n \n\n Apa Pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan? \n\n \n\n 1.000 hari pertama kehidupan merupakan periode emas seorang anak. Pada masa ini terjadi perkembangan massa otak sekitar 70-80%. Itulah mengapa masa kritis pertumbuhan dan pekembangan seorang anak sangat ditentukan pada masa 1.000 hari pertama kehidupan. Keberhasilan pada 1.000 hari pertama kehidupan anak dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul di masa yang akan datang. Sebaliknya, jika pertumbuhan dan perkembangan bayi tidak optimal pada masa 1.000 hari pertama kehidupan ini, berbagai masalah dapat terjadi saat remaja dan dewasa kelak. \n\n \n\n \n\n Nutrisi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan \n\n \n\n Salah satu aspek yang digarisbawahi pada program 1.000 hari pertama kehidupan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi secara optimal. Kebutuhan nutrisi anak harus dipenuhi dengan baik sejak masih berada dalam kandungan. Itulah sebabnya, pemenuhan kebutuhan nutrisi yang baik selama kehamilan sangat penting dan menjunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan. Bayi yang lahir prematur atau berat lahir rendah tentunya memiliki risiko gangguan kesehatan yang lebih tinggi setelah lahir karena sistem imunitas tubuh sangat berkaitan dengan status nutrisi. \n\n \n\n Setelah lahir, periode 2 tahun pertama merupakan periode yang sangat vital dalam perkembangan kemampuan makan anak. Itulah sebabnya, praktik infant feeding practice selama 2 tahun pertama kehidupan haruslah benar. Benar dalam artian meliputi benar jenis makanan yang diberikan, benar bentuk (konsistensi) makanan yang diberikan, benar jumlah makan yang diberikan, dan benar frekuensi makan yang diberikan. Selain itu, aspek keamanan makanan juga sangat penting diperhatikan dalam pemberian nutrisi kepada bayi. \n\n \n\n \n\n Bagaimana Cara Optimalisasi 1.000 Hari Pertama Kehidupan? \n\n \n\n Ada berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak yang sangat penting untuk diperhatikan pada masa 1.000 hari pertama kehidupan ini. Menjaga pemenuhan nutrisi seimbang sejak kehamilan, ASI ekslusif selama 6 bulan pertama, pemberian ASI ditambah makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat pada bayi di atas 6 bulan merupakan cara optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan. Selain aspek nutrisi, aspek simulasi, imuniasi, kasih sayang, dan higienitas sangat penting dalam optimalisasi tumbuh kembang anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan. \n\n \n\n Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa 1.000 hari pertama kehidupan ini, kontrol rutin kehamilan hingga kontrol rutin setelah bayi lahir sangat diperlukan. Setelah bayi lahir, dianjurkan kontrol kesehatan setiap bulan selama 1 tahun pertama, kemudian setiap 3 bulan hingga anak berusia 2 tahun. \n\n \n\n Dengan kontrol rutin, dokter dapat mendeteksi dini adanya masalah pertumbuhan atau perkembangan anak sehingga dapat dilakukan intervensi dini untuk mengatasi masalah tersebut. Jika masalah ditangani pada masa 1.000 hari pertama kehidupan ini maka kemungkinan anak akan tetap dapat mengikuti pertumbuhan dan perkembangan norma semakin baik. Sebaliknya, jika terlambat terdeteksi dan ditangani, kemungkinan anak dapat kembali normal akan semakin kecil. \n\n \n\n Sahabat Hermina, jika anak mengalami hambatan dalam perkembangan segeralah konsultasikan dengan dokter spesialis tumbuh kembang anak agar perkembangannya dapat dipantau lebih baik. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 21 Februari 2021<\/li><\/ul><\/div>
ASI dan COVID-19<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, saat ini kita sedang mengalami kondisi pandemi COVID-19. Virus ini menular dengan sangat mudah dan cepat. Bagi ibu hamil yang akan melahirkan dan ibu menyusui yang terkonfirmasi COVID-19 mengalami kebingungan. Bagaimana pemberian ASI pada bayi disaat kita terkonfirmasi COVID-19? Apakah ASI dapat menularkan virus kepada Si Kecil? Atau justru malah tetap harus diberikan? Berikut penjelasannya. \n\n \n\n ASI atau Air Susu Ibu merupakan pijakan awal sang buah hati untuk mendapatkan nutrisi. Pemberian ASI kepada bayi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. WHO telah merekomendasikan pemberian ASI secara ekslusif kepada bayi selama 6 bulan, selanjutnya bayi diberikan makanan tambahan, tetapi tetap diberikan ASI sampai dengan 2 tahun. ASI juga dikenal sebagai air yang hidup, mengandung banyak nutrisi, sel darah putih, antibodi dari sang ibu. Bahkan jika ibu sedang sakit, justru antibodi ibu yang terkandung dalam ASI akan memberikan proteksi kepada Si Kecil. Dengan menyusui, ibu memberikan antibodi sendiri kepada anaknya. \n\n \n\n Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), hingga saat ini belum ditemukan bukti bahwa virus COVID-19 dapat ditularkan melalui ASI kepada bayi. ASI bukanlah media penularan bagi virus COVID-19. Bahkan di masa pandemi seperti ini justru bayi harus diberi ASI eksklusif, supaya terhindar dari infeksi apapun. Pemberian ASI sangat bermanfaat untuk membangun sistem kekebalan tubuh bayi. Sehingga bagi ibu yang terinfeksi COVID-19, direkomendasikan untuk tetap menyusui menimbang manfaat diperoleh dari ASI. \n\n \n\n Meskipun ASI bukanlah media penularan virus COVID-19, tetapi ibu menyusui juga harus melindungi Si Kecil dari resiko penularan virus COVID-19 lainnya seperti melalui kontak erat bayi dengan ibunya, percikan air liur dan kontaminasi dari tangan yang merupakan cara penularan utama COVID-19. \n\n \n\n Untuk melindungi Si Kecil dari penularan virus COVID-19, beberapa hal yang harus diperhatikan dan disiapkan oleh Ibu sebelum menyusui seperti: \n\n • Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui \n\n • Membersihkan diri dan payudara jika menyusui langsung \n\n • Menggunakan masker \n\n • Membersihkan permukaan benda dan peralatan menyusui jika menggunakan ASI perah. \n\n \n\n Nah Sahabat Hermina, bagi ibu menyusui tidak perlu ragu lagi jika ingin memberikan ASI kepada sang buah hati, terutama bagi bayi yang masih berusia 0-6 bulan. Asalkan ibu menjaga kebersihan, seperti cuci tangan sebelum pegang anaknya, pakai masker saat menyusui. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 13 Januari 2021<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Gagal Jantung pada Wanita Hamil dan Pasca Melahirkan<\/a><\/h3>
Kardiomiopati peripartum adalah gangguan yang terjadi pada otot jantung pada akhir kehamilan atau beberapa bulan pasca persalinan, biasanya terjadi pada wanita yang sedang hamil tua atau ibu yang baru melahirkan. \n\n \n\n Kardiomiopati peripartum kerap timbul secara tiba-tiba dan tidak disadari oleh penderitanya. Gejala kardiomiopati peripartum mungkin mulai dirasakan sejak bulan terakhir kehamilan hingga beberapa bulan pasca persalinan. gelalanya yaitu: \n\n \n Sesak nafas \n Mudah lelah saat aktivitas \n Bengkak pada kedua kaki \n Berdebar, nyeri dada, batuk \n Mual dan cepat kenyang \n \n\n \n\n Apa yang perlu dilakukan jika mengalami gejala-gejala tersebut? Sahabat Hermina bisa melakukan hal berikut, yaitu: \n\n \n Sampaikan keluhan Anda ke dokter, konsultasikan segera dengan dokter jantung \n Konsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter, dan konsumsi sesuai anjuran \n Rencanakan proses persalinan bersama dokter kandungan dan dokter jantung anda \n Diskusikan dengan dokter mengenai proses menyusui, dan kehamilan berikutnya \n \n\n \n\n Anda mungkin akan menjalani beberapa prosedur pemeriksaan jantung seperti rekam jantung, USG jantung/ekokardiografi, dan prosedur lainnya, yang diperlukan. \n\n \n\n Ada 4 hal yang perlu diperhatikan jika terdiagnosis kardiomiopati peripartum, yaitu: \n\n \n Istirahat cukup dan tidak melakukan aktifitas fisik yang berat \n Penuhi kebutuhan gizi dengan nutrisi seimbang dan menjalani pola makan sehat \n Batasi asupan garam dan cairan sesuai anjuran dokter \n Kontrol dan konsumsi obat secara teratur \n \n\n \n\n Bolehkah ibu yang menderita kardiomiopati peripartum menyusui? Pada kondisi tertentu penderita kardiomiopati peripartum masih diperbolehkan memberikan ASI. Yang terpenting, konsultasikan hal ini kepada dokter Anda sebelumnya. \n\n \n\n Apakah penderita kardiomiopati peripartum harus mengonsumi obat seumur hidup? Pada kondisi tertentu, terutama jika fungsi jantung mengalami perbaikan, penderita kardiomiopati peripartum tidak perlu mengonsumsi obat seumur hidup \n\n \n\n Penderita kardiomiopati peripartum diperbolehkan hamil kembali jika fungsi jantung mengalami perbaikan yang cukup. Tentu saja kehamilan berikutnya harus direncanakan dan dipersiapkan dengan baik dan matang. Selama fase pemulihan, sebaiknya Anda menggunakan KB untuk menunda kehamilan hingga fungsi jantung membaik. \n\n \n\n Oleh karenanya, konsultasikan dengan tim Dokter Spesialis Jantung kami di RS Hermina Daan Mogot. Karena Kesehatan Anda adalah yang utama bagi kami. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 13 Januari 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 21 Februari 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 01 Maret 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 01 Maret 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 19 Maret 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 19 Maret 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 19 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 07 Maret 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 04 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>