- Hermina OPI Jakabaring<\/a><\/li>
- 26 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspadai Penyakit Diabetes Melitus pada Usia Dewasa Muda<\/a><\/h3>
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat kekurangan hormon insulin. Penyakit ini sering dianggap hanya menyerang orang tua. Padahal, diabetes juga bisa terjadi pada kelompok usia dewasa muda (18-40 tahun). Beberapa penelitian menyatakan terjadinya peningkatan angka kejadian diabetes pada usia muda. \n\n Di usia muda, kebanyakan orang cenderung mempunyai pola makan yang tidak sehat. Sebagai contoh, banyak anak muda yang lebih menyukai fast food dan makanan-makanan manis seperti donat, kue, hingga minuman boba dibandingkan mengkonsumsi makanan sehat. Berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan factor resiko diabetes pada usia muda : \n\n \n Kegemukan \n Aktivitas fisik rendah \n Pola hidup sedentary \n Gemar mengkonsumsi makanan cepat saji dan tinggi gula \n Memiliki Riwayat keluarga penderita diabetes \n Memiliki riwayat diabetes gestasional \n \n\n Mengenal Ciri-Ciri Diabetes pada usia muda \n\n Keluhan penderita diabetes pada usia tua dan dewasa muda tidak banyak berbeda seperti: \n\n \n Sering buang air kecil, terutama di malam hari (polyuria) \n Sering merasa haus (polidipsia) \n Lebih cepat lapar (polifagia) \n Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas \n Pandangan kabur \n Tubuh mudah lelah dan lemas \n Bercak kulit gelap di lipatan leher atau ketiak \n Luka sulit sembuh \n \n\n Bagaimana Pencegahan diabetes pada usia dewasa muda? \n\n \n Menjaga berat badan yang ideal. \n \n\n Upaya pencegahan dilakukan terutama melalui perubahan gaya hidup. Berbagai bukti yang kuat menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup dapat mencegah Diabetes. Perubahan gaya hidup harus menjadi intervensi awal bagi semua pasien terutama kelompok risiko tinggi. Obesitas dikaitktan dengan peningkatan kejadian diabetes melitus, sindrom metabolic, dan penyakit jantung. Penurunan berat badan idela sebaiknya tidak lebih dari 0,5 – 1 kg/minggu \n\n \n Mengatur Pola makan. \n \n\n Mengurangi makanan dan yang tinggi karbohidat dan gula. Memperbanyak asupan buah dan sayur yang mengandung gula alami sebagai alternatif makanan. \n\n \n Olahraga teratur. \n \n\n Olahraga minimal 30 menit perhari dapat menurunkan resiko terjadinya diabetes. Olahraga teratur juga dapat meningkatkan hormon insulin dan menurunkan kadar gula darah. \n\n \n\n Kesimpulan \n\n Diabetes melitus juga bisa terjadi pada usia dewasa muda dan angka kejadian nya terus meningkat setiap tahunnya. Hindari faktor resiko terjadinya diabetes dengan pola hidup yang sehat, olahraga teratur, dan menjaga berat badan ideal. Jika anda memiliki gejala seperti diatas segera konsultasikan dengan dokter terdekat. Mencegah lebih baik dari mengobati. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Metland Cibitung<\/a><\/li>
- 20 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Gejala Diabetes Melitus<\/a><\/h3>
Sebagai salah satu masalah kesehatan yang berbahaya dan banyak ditemukan di tengah masyarakat Indonesia, Diabetes harus mendapatkan penanganan sedini mungkin untuk menghindari berbagai efek yang lebih buruk di kemudian hari. \n\n Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai syarat kemungkinan diabetes. \n\n \n Pada DM Tipe I gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, cepat merasa lelah (fatigue), iritabilitas, dan pruritus (gatal-gatal pada kulit). \n Pada DM Tipe 2 gejala yang dikeluhkan umumnya hampir tidak ada. DM Tipe 2 seringkali muncul tanpa diketahui, dan penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi. Penderita DM Tipe 2 umumnya lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari luka, daya penglihatan makin buruk, dan umumnya menderita hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, dan juga komplikasi pada pembuluh darah dan syaraf. \n \n\n Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin adalah dengan mengetahui dan peka terhadap berbagai gejala diabetes melitus yang muncul pada tubuh. \n\n Gejala Penyakit Diabetes Melitus \n\n Berdasarkan gejalanya Diabetes Melitus dibagi menjadi 2, yaitu gejala utama dan gejala tambahan. Diantaranya adalah sebagai berikut: \n\n 1. Gejala Utama: \n\n A. Intensitas buang air kecil yang cukup sering \n\n B. Cepat merasa lapar \n\n C. Sering merasa haus \n\n 2. Gejala Tambahan: \n\n \n Berat badan menurun cepat tanpa ada penyebab yang jelas \n Kesemutan \n Gatal di daerah kemaluan pada wanita \n Keputihan pada wanita \n Luka yang sulit sembuh \n Impotensi pada pria \n Bisul yang hilang timbul \n Penglihatan yang kabur \n Cepat lelah \n Mudah mengantuk \n \n\n Untuk Sahabat Hermina jika mengalami gejala seperti diatas jangan panik ya. Sahabat bisa konsultasi dan percayakan kepada dokter spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Hermina Metland Cibitung. \n\n Dengan mengetahui berbagai gejala diabetes melitus diatas, diharapkan masyarakat dapat memahami dan bersegera untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat, sesaat setelah mengalami beberapa gejala di atas. \n\n Tetap terapkan perilaku hidup sehat dengan memakan makanan yang bergizi, berolahraga atau aktivitas fisik ringan minimal 30 menit sehari dan rutin melakukan cek gula darah ke fasilitas kesehatan terdekat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 20 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 26 September 2023<\/li><\/ul><\/div>