- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 10 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
Tips Isolasi Mandiri Bagi Ibu Hamil<\/a><\/h3>
Ibu hamil termasuk dalam kelompok yang rentan terpapar Covid-19. Infeksi Covid-19 tak pernah pilih-pilih orang. Usia tua-muda, laki-laki atau perempuan, bisa terinfeksi Covid-19. Kondisi serupa pun bisa menimpa ibu hamil. Jika ibu terpapar covid-19 dengan gejala ringan atau tidak bergejala, disarankan isolasi mandiri di rumah. Lalu, bagaimana kiat isolasi mandiri pada ibu hamil agar tetap sehat dan segera sembuh dari Covid-19? \n\n 1. Berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter \n\n Jika ibu hamil atau menyusui terpapar Covid-19 ataupun tes PCR menunjukkan hasil positif, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan. Konsultasi bisa dilakukan via telepon atau chat. Nantinya, dokter atau petugas kesehatan akan memonitor keadaan Ibu Hamil untuk memastikan apakah diperbolehkan isolasi mandiri atau harus di rumah sakit. Biasanya, dokter akan menanyakan riwayat penyakit seperti diabetes, hipertensi, jantung, atau penyakit paru-paru. Dokter juga akan menanyakan gejala atau kondisi setelah terpapar COVID-19, meliputi suhu tubuh dan kadar saturasi oksigen. \n\n 2. Menerapkan Protokol Kesehatan Ketat \n\n Selama isolasi mandiri, ibu hamil perlu menerapkan protokol kesehatan ketat. Hindari menggunakan alat pribadi yang sama dengan anggota keluarga lain, seperti alat makan, peralatan mandi, dan lainnya. Pastikan Ibu Hamil menempati ruangan isolasi dengan ventilasi udara yang baik dan cukup terkena matahari agar dapat mendapatkan sinar matahari pagi yang cukup. Pastikan juga selalu membersihkan benda-benda di sekitar yang sering disentuh dengan disinfektan. \n\n 3. Konsumsi Makanan Sehat dan Air \n\n Pola makan sehat bergizi dan mengonsumsi makanan sehat yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayur, serta buah. Ibu Hamil lebih selektif dalam memilih makanan. Hindari makanan olahan, fast food, makanan tinggi gula dan garam, serta makanan dengan pengawet. Konsumsi air putih minimal 2 liter per hari dan air mineral. Sebaiknya minum air sedikit demi sedikit setiap jam dan tidak minum banyak air putih di satu waktu karena bisa menyebabkan perut kembung dan rasa tidak nyaman di perut. \n\n 4. Konsumsi Vitamin dan Obat Sesuai Anjuran Dokter \n\n Ibu hamil perlu mengonsumsi obat atau vitamin tambahan. Namun, obat yang dikonsumsi harus sesuai anjuran dokter, tidak boleh mengonsumsi obat lain yang tidak dianjurkan dokter. Jangan menggunakan resep orang lain selama penyembuhan COVID-19. Tidak semua obat dapat memberikan efek yang sama pada semua orang. Hal ini penting terutama bagi ibu hamil. Karena, konsumsi obat dan vitamin selama kehamilan dapat berpengaruh pada janin. \n\n 5. Cukup Beristirahat dan Hindari Pemicu Stres \n\n Ibu hamil yang positif COVID-19 juga perlu istirahat yang cukup. Tidur 8 jam sehari bisa membantu proses penyembuhan penyakit. Tidur siang selama sekitar 1 jam bisa membantu tubuh kembali bugar dan fit. Dikarenakan stres dapat memperburuk gejala virus Covid-19, sebaiknya, usahakan tetap berpikir positif dan hindari hal-hal yang dapat memicu stres. Hindari pula memusingkan hal-hal yang tidak perlu. Usahakan untuk selalu merasa tenang dan nyaman. Karena, kondisi mental juga akan berpengaruh pada janin di kandungan. \n\n 6. Berolahraga Ringan \n\n Selama hamil, seyogyanya Ibu Hamil dapat melakukan olahraga pasif atau ringan dengan pergerakan perut seminimal mungkin, menggerakkan tangan dan mengayunkan kaki saat sedang menonton TV atau melakukan aktivitas ringan dirumah.. Aktivitas ini baik untuk membantu persalinan berjalan lancar, dengan harapan pembuluh darah lancar dan suplai makanan ke bayi terpenuhi. \n\n 7. Segera ke rumah sakit jika mengalami gejala yang semakin parah \n\n Apabila gejala yang dirasakan ibu hamil bertambah berat, segera ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Gejalanya antara lain saturasi kurang dari 95, sesak napas, gerak janin lemah atau tidak terasa dan tanda bahaya kehamilan atau nifas. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 30 Juli 2021<\/li><\/ul><\/div>
Gejala COVID-19 pada Ibu Hamil dan Pengaruhnya pada Janin<\/a><\/h3>
Hamil di saat pandemi Covid-19 dapat menimbulkan kecemasan, apalagi bagi ibu hamil yang rentan stress dan kelelahan. Kondisi tersebut menyebabkan imun tubuh cenderung menurun. \n\n \n\n Imunitas yang rendah bisa menjadi penyebab tubuh mudah terinfeksi virus. Sebagai antisipasi, berikut ini beberapa poin penting yang harus diketahui seputar kehamilan dan virus corona. \n\n \n\n \n\n Gejala atau Tanda Ibu Hamil Terinfeksi Virus Corona \n\n \n\n Gejala Covid-19 pada ibu hamil biasanya lebih banyak dirasakan karena adanya infeksi virus menyebabkan beberapa penyakit di saluran pernapasan. Terutama ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit bawaan, seperti asma, paru-paru, gangguan kerusakan hati, diabetes, darah tinggi dan kondisi medis lainnya. Selain gejala yang ditimbulkan cukup parah, Covid-19 pada ibu hamil bisa menjurus pada komplikasi. \n\n \n\n Hal tersebut tentu menimbulkan rasa takut dan khawatir yang berlebihan, mengingat harus memikirkan kondisi dan keselamatan janin. Oleh sebab itu sangat penting bagi ibu hamil melakukan pencegahan demi melindungi diri dan bayi yang dikandungnya. \n\n \n\n Cara untuk melakukan pencegahan sama seperti pada umumnya, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti: \n\n \n Sesering mungkin mencuci tangan menggunakan sabun atau cairan antiseptik yang menggunakan bahan dasar alkohol \n Jaga jarak minimal 1 meter, terutama dengan orang yang sedang batuk dan bersin \n Gunakan masker berlapis yang sesuai dengan standar kesehatan \n Hindari menyentuh hidung, mata, dan mulut terutama setelah Anda memegang benda \n Jaga kebersihan pernapasan \n Jika batuk atau bersin, tutup hidung dan mulut menggunakan bagian siku tangan yang dilipat atau bisa dengan menggunakan tisu. Jangan lupa membuang tisu yang sudah dipakai tersebut ke tempat sampah \n \n\n \n\n \n\n Kondisi Janin pada Ibu Hamil yang Terkena Covid-19 \n\n \n\n Ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 tidak harus melakukan operasi caesar. Cara melahiran bisa dilakukan secara normal dan berdasarkan keinginan ibu serta indikasi kebidanan. \n\n \n\n Informasi mengenai virus corona pada ibu hamil masih simpang siur, seperti janin yang prematur, cacat pada janin, janin terinfeksi, dan sebagainya. Berdasarkan fakta, sejauh ini tidak ada efek yang ditimbulkan pada bayi. Para ahli juga belum mengetahui apakah bayi tertular virus pada waktu sebelum, selama, ataukah setelah melahirkan. \n\n \n\n Jadi, ada beberapa kemungkinan setelah melahirkan bayi yang terinfeksi Covid-19, yaitu memliki gejala ringan atau tanpa gejala dan sembuh. Namun, ada beberapa laporan bayi yang baru lahir bisa tekena Covid-19 dengan gejala yang parah. \n\n \n\n Untuk mencegah risiko tersebut, sebaiknya ibu dan bayi dirawat terpisah. Namun, ibu masih bisa memberikan ASI kepada bayinya. Salah satu cara yang paling aman adalah dengan memompa ASI atau pumping agar tidak terjadi kontak langsung dengan bayi. \n\n \n\n Pada saat memompa ASI, ibu harus menggunakan masker dan mencuci tangan menggunakan sabun untuk menghindari virus menempel di peralatan pumping atau masuk ke susu. \n\n \n\n Dengan memahami informasi seputar kehamilan dan Covid-19, diharapkan dapat lebih berhati-hati menjaga kesehatan dan keselamatan diri dan janin dalam kandungan. Sahabat Hermina juga dapat melakukan konsultasi dengan dokter spesialis obgyn dengan layanan Halo Hermina jika mengalami kondisi kesehatan yang kurang baik. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 30 Juli 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 10 September 2021<\/li><\/ul><\/div>