- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 27 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Jangan Lengah , Waspada Demam Berdarah <\/a><\/h3>
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti yang dapat menyerang segala usia. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Infeksi virus ini dapat menyebabkan jumlah trombosit turun hingga ke tingkat yang sangat rendah. Yang kemudian menyebabkan pembuluh darah menjadi kempis, kebocoran cairan sehingga darah masuk ke rongga tubuh dan menyebabkan pendarahan di telinga, hidung atau kulit, yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani sedini mungkin Gejala demam berdarah yang harus diwaspadai: Diantaranya gejala demam berdarah yang paling penting adalah mi 1. Demam mendadak mencapai hingga 39 derajat Celcius. 2. Demam berlangsung terus menerus selama 2-7 hari dan kemudian mereda dengan cepat. Gejala umum lainnya adalah 1. Sakit nyeri di kepala, di belakang mata, otot dan tulang, 2. Demam menggigil 3. Lemas 4. Muncul ruam kemerahan atau bintik merah 5. Kesulitan menelan makanan dan minuman 6. Mual dan muntah 7. Mimisan Jika Anda mengalami gejala demam berdarah yang dijelaskan di atas, Anda akan melalui tahapan demam berdarah berikut: Fase awal: Gejala paling umum dari paparan demam berdarah pada tahap awal adalah demam tinggi. Demam tinggi demam berdarah sering disertai dengan kemerahan pada wajah, kemerahan pada kulit, badan, otot, dan sakit kepala. Fase kritis: Fase ini ditandai dengan turunnya suhu tubuh hingga mencapai suhu normal. Namun, pasien justru berisiko paling besar mengalami kebocoran pembuluh darah. Pada fase kritis penyakit ini, suhu tubuh turun dan badan terasa dingin, meski penderitanya tampak mulai pulih. Namun Anda harus berhati-hati pada tahap ini karena dapat terjadi sindrom syok dengue yang dapat mengancam nyawa. Fase Pemulihan: pasien demam berdarah kembali mengalami demam. Namun kondisi ini merupakan fase pemulihan dimana jumlah trombosit pasien demam berdarah perlahan naik dan kembali normal. Menegakkan diagnosis penyakit DBD Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah laboratorium diperlukan untuk mendiagnosis demam berdarah. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari tanda klinis seperti demam tinggi dan tanda kebocoran plasma. Tes tempel juga dapat dilakukan untuk mencari petechiae (bintik merah kecil) di bagian dalam tangan. Pemeriksaan darah dilakukan untuk mendeteksi sel darah putih dan sel darah merah serta antigen dan antibodi virus dengue. Pencegahan DBD Salah satu langkah pencegahan demam berdarah adalah dengan vaksinasi. Hal ini akan mencegah anggota keluarga tertular demam berdarah. Pakar kesehatan merekomendasikan vaksin ini untuk orang-orang berusia antara 9 - 45 tahun, terutama yang tinggal di daerah tropis dan subtropis. Pemberian vaksin dilakukan dalam tiga dosis dalam kurun waktu 12 bulan. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah: Pemusnahan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan 3M Plus, yaitu: - Menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin. - Menutup rapat-rapat tempat penampungan air. - Mendaur ulang/memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan. Plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk: - Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk - Menanam tanaman pengusir nyamuk - Tidur menggunakan kelambu - Memasang kawat kasa di lubang ventilasi - Menggunakan repellent/ lotion anti nyamuk - Tidak menggantung pakaian yang sudah dipakai - Memasang ovitrap/lavitrap/ mosquito trap - Larvasidasi di tempat yang sulit dikuras/ ditutup. Dengan mengetahui beberapa fakta DBD di atas, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap DBD. Yuk segera konsultasikan ke dokter spesialis RS Hermina Daan Mogot. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pasteur<\/a><\/li>
- 13 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Gigitan Monster Kecil yang Berbahaya | Infeksi Virus Dengue<\/a><\/h3>
\n\n \n\n Infeksi Virus Dengue adalah penyakit yang disebabkan melalui gigitan nyamuk Aedes terutama Aedes aegypti. Demam dengue merupakan penyakit akibat nyamuk yang berkembang paling pesat di dunia. Monster kecil itu menyedot darah pada siang hari dan berkembang biak dalam air bersih yang menggenang. \n\n Tanda dan Gejala : \n\n \n Penderita lebih parah sering mengeluh sakit ulu hati disertai gelisah, keluar banyak keringat tapi kulit terasa dingin. \n Demam tinggi selama 2-7 hari. \n Mengeluh pusing, persendian sakit,nyeri perut, mual, nafsu makan hilang disertai muntah. \n Timbul bintik-bintik merah pada kulit (petechiae), kalau ditekan tidak mau hilang. \n \n\n Pada umumnya penderita Infeksi Virus Dengue akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, fase pertama: 1-3 hari ini penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi 40 °C, kemudian pada fase kedua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami turunnya demam hingga 370C dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan). Di fase yang ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali. \n\n Pertolongan Pertama \n\n Saat gejala awal muncul penderita minum sebanyak-banyaknya, agar tubuhnya tidak kekurangan cairan, minum obat penurun panas, kompres hangat dan segera datang ke rumah sakit untuk berobat. Selain tindakan diatas, langkah yang paling efektif adalah dengan membentengi diri sendiri dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Jaga stamina dengan berolahraga, cukup istirahat,dan mengkonsumsi menu bergizi. \n\n \nCara Pencegahan \n\n Pencegahan demam berdarah bisa dilakukan dengan menjalankan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus, yaitu: \n\n \n Menguras atau membersihkan penampungan air \n Menutup rapat penampungan air \n Menguras atau membersihkan penampungan air \n Plus pencegahan tambahan, seperti fogging atau memperbaiki parit yang tidak lancar \n \n\n PSN 3M Plus ini harus dilakukan secara berkala untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan terbebas dari nyamuk penyebab infeksi virus dengue juga bisa dicegah dengan menjalani vaksin dengue.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan vaksin ini memiliki hasil efikasi terbaik pada anak usia 9-16 tahun, sedangkan apabila diberikan di bawah usia 9 tahun akan meningkatkan resiko untuk dirawat karena infeksi dengue dan meningkatkan resiko mendapatkan dengue yang berat, khususnya pada anak dengan kelompok usia 2-5 tahun.Jadi, vaksin Dengue dapat diberikan pada anak usia 9-16 tahun sebanyak 3 kali dengan jarak pemberian 6 bulan. Pemberian vaksin juga dapat dimulai kapan saja sejak anak berusia 9 hingga 16 tahun. \n\n Jika Sahabat Hermina mengalami demam dengan gejala serupa, segera periksakan kesehatan Anda di Rumah Sakit Hermina Pasteur untuk mendapatkan penanganan yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 16 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Vaksin Dengue, Langkah Awal Cegah Anak Alami Gejala Berat DBD!<\/a><\/h3>
Vaksin dengue atau demam berdarah bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit demam berdarah dengue parah. Demam berdarah merupakan salah satu penyakit infeksi yang mematikan di negara-negara beriklim tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dari awal tahun sampai dengan pekan ke-20 tahun 2023 telah tercatat 33,027 kasus demam berdarah dengan 258 kematian. Hal ini menunjukkan demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang harus diwaspadai oleh masyarakat. \n\n Apa Penyebab Demam Berdarah Dengue? \n\n Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini merupakan penyebab DBD yang akan menularkan virus saat menggigit dan menghisap darah korbannya. Jenis nyamuk tersebut biasanya menyerang di pagi dan sore hari. \n\n Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang membuat Sahabat Hermina lebih rentan terkena penyakit demam berdarah, antara lain: \n\n \n Tinggal atau sedang bepergian ke daerah tropis. \n Anak-anak, lansia, dan orang yang kekurangan sistem kekebalan tubuh. \n \n\n Bagaimana Gejala Demam Berdarah Dengue? \n\n Umumnya, gejala dari penyakit DBD ditandai dengan demam yang mendadak tinggi. Selain demam tinggi, berikut ada pula beberapa tanda dan gejala DBD adalah: \n\n \n Sakit kepala \n Mual hingga muntah \n Nyeri di belakang mata, tulang, dan otot \n Muncul ruam kulit atau bercak kemerahan di kulit \n Radang tenggorokan yang diiringi dengan sulit menelan dan minum \n Perdarahan seperti mimisan, bintik merah dikulit, gusi berdarah, BAB warna hitam, muntah darah \n \n\n Setelah muncul gejala tersebut, maka akan memasuki fase kritis selama 2-3 hari. Di fase ini, banyak orang yang menyangka sudah sembuh karena demam tinggi tadi sudah menurun, rasa sakit di tubuh mulai berkurang, dan menghilangnya beberapa gejala tambahan. Fase ini harus diwaspadai karena bisa menyebabkan Dengue Shock Syndrome (DSS) yang bisa sangat berbahaya, bahkan berpotensi menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melawan penyakit tersebut adalah dengan melakukan vaksinasi. \n\n \n\n Kapan Harus Melakukan Vaksin Demam Berdarah Dengue? \n\n Pemberian vaksin dengue atau DBD dapat dilakukan pada rentang usia 6-45 tahun. Apalagi jika mereka yang tinggal di area dengan curah hujan tinggi. Vaksin DBD diberikan pada seseorang yang tinggal atau bepergian ke daerah tropis, terutama Asia Tenggara, pulau-pulau Pasifik barat, Amerika Latin dan Afrika. Vaksin dengue juga perlu diberikan pada seseorang yang pernah mengidap demam berdarah. \n\n \n\n Dimana dapat melakukan Vaksin Demam Berdarah Dengue? \n\n RSU Hermina Pandanaran melayani vaksin dengue dengan produk Qdenga yang diindikasikan untuk pencegahan penyakit dengue yang disebabkan oleh semua serotipe virus dengue pada individu berusia 6 – 45 tahun dengan pemberian 2 dosis dengan jarak antar dosis 3 bulan. Yuk konsultasi dan lakukan vaksin dengue di RSU Hermina Pandanaran. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 19 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspadai Demam Berdarah dengan Kenali Gejalanya<\/a><\/h3>
\n\n Apa itu Demam Berdarah? \n\n Demam berdarah (DBD) merupakan penyakit yang disebebkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis. Penyakit DBD bisa menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala, serta nyeri tulang dan otot. untuk kondisi lebih lanjut DBD kategori yang parah, bisa menyebabkan pendarahan yang serius dan kematian. \n\n Demam berdarah bisa menyerang anak-anak ataupun orang dewasa. Penyakit ini ditularkan hanya ketika nyamuk menggigit penderita DBD, kemudian menggigit orang yang sehat. \n\n Berdasarkan tingkat keparahannya, demam berdarah terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: \n\n \n Demam dengue (dengue fever), yang gejalanya cenderung ringan dan tanpa tanda-tanda perdarahan \n Demam berdarah dengue (dengue hemorrhagic fever atau DHF), yaitu DBD dengan gejala berat dan tanda-tanda perdarahan, seperti mimisan atau gusi berdarah \n Sindrom syok akibat dengue (dengue shock syndrome atau DSS), yaitu DBD parah dengan tingkat kematian tinggi, yang biasanya ditandai dengan gejala lemas atau tidak sadar, keringat dingin, muntah darah, atau sesak napas \n \n\n Penyebab Demam Berdarah \n\n Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue. Dua nyamuk yang bisa menularkan virus ini adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus, biasanya naymuk ini aktif dan menggigit pada pagi dan sore hari. Nyamuk ini hidup di genangan air yang tenang dan dasarnya bersih, seperti genangan air di ban mobil, sampah plastik, atau tempat minum hewan. \n\n \n\n Gejala dan Komplikasi Demam Berdarah \n\n Secara umum, fase DBD berbentuk seperti siklus pelana kuda, diawali dengan demam mendadak pada hari pertama hingga hari ke-3 fase penyakit ini. Demam bisa mencapai suhu 39−40°C, yang sulit turun walaupun pasien telah mengonsumsi obat penurun panas. Demam dapat disertai dengan gejala lain, seperti: \n\n \n Sakit kepala hebat \n Nyeri di bagian belakang mata \n Sakit otot dan sendi \n Hilang nafsu makan \n Lemas \n Mual dan muntah \n Timbul ruam kulit \n \n\n Selanjutnya, DBD akan berlanjut ke fase kritis, yaitu pada hari ke-4 hingga hari ke-6. Pada fase ini, demam turun tetapi gejala perdarahan, seperti mimisan atau muntah darah, mudah terjadi. Trombosit yang menurun drastis juga bisa terjadi pada fase kritis ini. \n\n Jika tidak tertangani dengan baik, penderita demam berdarah pada fase kritis bisa mengalami komplikasi berupa penumpukan cairan pada rongga dada atau perut, perdarahan hebat, hingga gagalnya aliran darah ke organ-organ vital (syok) \n\n Jika tertangani dengan cepat dan tepat, penderita DBD akan sembuh dalam waktu 1−2 minggu. Namun jika kondisi demam berdarah parah, pembuluh darah bisa menjadi rusak dan bocor. Kondisi ini akan menyebabkan jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah turun kondisi ini menyebabkan syok, perdarahan internal, kegagalan organ dan bahkan kematian. Kondisi demam berdarah yang parah biasanya dimulai satu atau dua hari pertama setelah demam hilang, tanda tandanya yaitu: \n\n \n Sakit perut parah. \n Muntah terus-menerus. \n Perdarahan dari gusi atau hidung. \n Darah dalam urin, tinja, atau muntahan. \n Pendarahan di bawah kulit, yang terlihat seperti memar. \n Pernapasan yang sulit atau cepat. \n Kelelahan. \n Iritabilitas atau kegelisahan. \n \n\n Pengobatan dan Pencegahan Demam Berdarah \n\n Jika mengalami dejala DBD segera periksakan diri ke dokter, terutama jika orang di sekitar Anda ada yang terdiagnosis penyakit ini. \n\n Pengobatan dapat di lakukan dengan segera melalui penanganan medis IGD Jika: \n\n \n Tampak lemas atau linglung \n Kulit teraba basah dan dingin \n Sakit perut parah \n Muntah parah, terutama jika disertai darah \n Sesak napas \n Mimisan dan gusi berdarah \n Buang air besar berwarna hitam atau berdarah \n \n\n Pencegahan Demam Berdarah \n\n Karena penyakit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk maka pencegahan gigitan nyamuk dan pengendalian populasi nyamuk merupakan metode utama untuk mencegah penyebaran dan penularan demam berdarah. \n\n Jika sahabat hermina tinggal atau bepergian ke daerah yang sering terkena penyakit ini, bisa menerapkan tips berikut untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk: \n\n \n Gunakan AC atau kelambu yang dipasang di ventilasi dan tempat tidur, karena nyamuk yang membawa virus dengue paling aktif dari fajar hingga senja, tetapi mereka juga dapat menggigit pada malam hari. \n gunakan pakaian pelindung saat pergi ke daerah yang dipenuhi nyamuk, seperti baju lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu. \n Gunakan obat nyamuk yang dapat diaplikasikan pada pakaian, sepatu, perlengkapan berkemah, kelambu atau kulit. \n Mengurangi habitat nyamuk dengan menutup genangan air. Nyamuk yang membawa virus dengue biasanya hidup di dalam dan di sekitar rumah, berkembang biak di genangan air. Tutup atau buang wadah yang berisi genangan air \n \n\n Jadi, jika sahabat hermina mengalami gejla yang terindikasi mengarah kepada demam berdarah, segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar dapat mendapatkan penanganan lebih awal dan lebih cepat. agar kondisi kesehatan dapat tetap terjaga dan terhindar dari demam berdarah kategori parah yang bisa menyebabkan kematian. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 16 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Dengue Shock Syndrome (DSS) pada Anak, Komplikasi DBD yang Berbahaya<\/a><\/h3>
\n\n Sahabat Hermina, Virus Demam Berdarah cenderung menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun dan bisa menyebabkan kematian. Kebanyakan yang ditakutkan para orang tua dengan DBD atau demam berdarah jika trombosit mulai turun, padahal sebenarnya yang berbahaya bukanlah trombosit yang menurun. Yang berbahaya pada demam berdarah adalah apabila terjadi kebocoran plasma. Kebocoran plasma adalah cairan dalam pembuluh darah keluar dari pembuluh darah hingga habis. Ibaratkan minuman bobba yang yang tidak ada airnya, pasti merasakan “seret” kan? Nah, apabila itu terjadi pada pembuluh darah manusia akan terjadi gagal sirkulasi. Nah kejadian gagal sirkulasi inilah yang disebut dengan Dengue Shock Syndrome (DSS). \n\n \n\n Dengue Shock Syndrome (DSS) akan menyebabkan sirkulasi di dalam tubuh tidak dapat mengantarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh organ. Hal inilah yang seharusnya para orang tua waspadai ketika anak terserang DBD. \n\n \n\n Demam berdarah memiliki banyak spektrum, mulai dari yang ringan hingga yang paling berat adalah Dengue Shock Syndrome ini. Ada beberapa faktor resiko yang dapat memperparah BDD pada Anak hingga DSS antara lain: \n\n \n \n Bayi usia dibawah 1 (Satu) tahun \n \n \n Berat badan bayi dan anak yang besar (obesitas) \n \n \n Sudah pernah terkena demam berdarah sebelumnya \n \n \n\n \n\n Kapan harus segera ke rumah sakit? \n\n Sebelum melakukan cek laboratorium, biasanya kita masih belum bisa meyakini apakah ini demam berdarah atau bukan. Namun, kita dapat mewaspadai apabila pola demam yang terus menerus, apabila diberikan obat penurun demam, demam akan turun dan kembali naik lagi. Selain itu hal yang perlu diwaspadai adalah apabila anak mengalami nyeri perut yang herbat, muntah-muntah dan tidak bisa masuk makan dan minum kedalam tubuh. Apabila anak berada dalam kondisi tersebut, segera bawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan. \n\n \n\n Apakah pasien BDB ataupun DSS dapat dilakukan perawatan dirumah? \n\n Untuk kondisi anak yang terkena DBD dapat dilakukan perawatan dirumah atau tidak butuh penilaian dari dokter. Apabila diperbolehkan untuk dirawat dirumah perlu pemantauan oleh orang rumah dan juga tetap dipantau hasil pemeriksaan darah per-24 jam. Pastikan juga anak bisa makan dan minum, kencingnya cukup. Bagi Anak yang terkena DBD tetap disarankan untuk dilakukan perawatan di rumah sakit agar mendapatkan perawatan dan pemantauan oleh tim medis. Apabila anak sudah mengalami DSS, maka akan dilakukan perawatan secara intensive di ruangan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) untuk dilakukan pemantauan denyut jantung, pernafasan, produksi urin, secara intensive. \n\n \n\n Apakah madu kurma dan jus jambu biji dapat menyembuhkan DBD / DSS? \n\n Hingga saat ini belum ada bukti-bukti yang cukup kuat yang membuktikan bahwa madu kurma dan jus jambu biji dapat meningkatkan trombosit. Trombosit akan naik dengan sendirinya apabila sudah masuk kedalam fase penyembuhan. \n\n \n\n Segera bawa Anak Ke Rumah Sakit apabila mengalami gejala di atas ya Sahabat Hermina! \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 16 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 19 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 16 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>