- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 10 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya USG saat Hamil<\/a><\/h3>
Saat hamil, diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan USG (ultrasonography). Ini adalah teknik pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menampilkan gambaran bagian dalam tubuh, sehingga bisa mengetahui kondisi dan tumbuh kembang janin dalam kandungan. \n\n \n\n Jenis Pemeriksaan USG \n\n Ada tiga jenis pemeriksaan USG yang bisa dilakukan, yaitu USG 2D, 3D, dan 4D. Pemeriksaan awal kehamilan (trimester pertama) biasanya dilakukan dengan teknik USG 2D, menghasilkan gambar hitam putih mengenai perkembangan janin dalam kandungan. Jika dokter mencurigai adanya gangguan kehamilan, ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan kehamilan dengan teknik 3D dan 4D. Teknik tersebut akan menghasilkan hasil yang lebih akurat dan detil, bahkan berupa gambar yang bergerak (4D). \n\n \n\n Apa yang Terjadi Selama Pemeriksaan USG? \n\n Pemeriksaan USG umumnya dilakukan sebanyak 4 kali selama kehamilan. Yakni satu kali saat trimester pertama, satu kali saat trimester kedua, dan dua kali saat trimester ketiga. Namun, jumlah ini bisa saja berubah, tergantung dengan kondisi kehamilan dan indikasi medis tertentu. \n\n \n\n Manfaat Pemeriksaan USG saat Hamil \n\n 1. Trimester Pertama Kehamilan (Kurang dari 12 Minggu) \n\n Tujuan pemeriksaan USG pada trimester pertama kehamilan : \n\n \n Mengkonfirmasi kehamilan \n Memeriksa detak jantung janin \n Menentukan usia kehamilan dan estimasi waktu lahir \n Mencari tahu kehamilan kembar \n Memeriksa kondisi plasenta, uterus, ovarium, dan serviks \n Mengidentifikasi kelainan pada janin \n Diagnosis risiko kehamilan ektopik, kehamilan yang berkembang di luar rahim \n \n\n 2. Trimester Kedua dan Ketiga Kehamilan \n\n Tujuan pemeriksaan USG pada trimester kedua (12-24 minggu kehamilan) dan trimester ketiga (24-40 minggu kehamilan): \n\n \n Mengukur fundus uteri (puncak rahim) \n Menentukan jenis kelamin janin \n Memantau posisi dan perkembangan janin \n Mengkonfirmasi adanya kehamilan kembar \n Mengonfirmasi kematian intrauterus (kematian janin dalam kandungan) \n Memantau kadar cairan ketuban dan memastikan apakah janin mendapatkan cukup oksigen untuk tumbuh kembangnya \n Mengidentifikasi adanya kelainan genetik pada janin, seperti sindrom down \n Memeriksa kelainan kongenital atau risiko cacat lahir, serta kelainan struktural (seperti masalah aliran darah) dan masalah pada rahim (seperti tumor pada masa kehamilan) \n Mengidentifikasi kelainan pada plasenta, seperti plasenta previa (kondisi di mana plasenta menempel di bagian bawah rahim, sehingga menghambat jalan lahir) dan abrupsi plasenta (kondisi di mana plasenta lepas dari dinding rahim sebelum janin dilahirkan) \n \n\n \n\n Itulah fakta tentang pentingnya USG di awal kehamilan. Jangan takut dan ragu untuk memeriksakan kehamilan ke rumah sakit agar perkembangan dan kesehatan janin dan ibu hamil bisa dipantau dengan baik hingga hari kelahiran. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 18 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
Manfaat Senam Hamil<\/a><\/h3>
Kehamilan adalah suatu fase yang sangat didambakan bagi setiap wanita yang telah menikah. Pada proses kehamilan, setiap ibu hamil memiliki gejala yang berbeda-beda pula. Tidak jarang salah satu yang dialami yaitu mual, muntah dan cepat merasa lelah. Kehamilan memang sering membuat tubuh lebih cepat merasa lelah dan ingin terus berbaring di tempat tidur. Namun, tidak bergerak secara aktif di masa kehamilan justru dapat membuat tubuh menjadi tidak bugar dan mempersulit proses persalinan. Salah satu jenis olahraga yang relatif aman dilakukan dan dapat dilakukan oleh sebagian besar ibu hamil adalah senam hamil. \n\n \n\n Senam hamil bertujuan uuntuk menjaga kebugaran ibu hamil, sambil mempersiapkan fisik untuk persalinan. Dokter akan menyarankan senam hamil selama Anda merasa nyaman untuk melakukannya dan tidak bertentangan dengan kondisi kesehatan dan kehamilan Anda. Secara psikologis, senam hamil membuat Anda berpikir lebih positif karena merasa jauh lebih siap menghadapi persalinan. Selain itu, setelah bayi lahir, senam hamil juga membantu Anda segera dapat kembali ke bentuk badan dan stamina semula. Selain itu, banyak manfaat melakukan senam hamil secara teratur, antara lain: \n\n - Meredakan nyeri, sakit dan ketidaknyamanan yang dirasakan di masa kehamilan \n\n - Mengencangkan otot \n\n - Memperkuat jantung dan paru \n\n - Membuat tidur lebih nyenyak \n\n - Membantu menghindari pertamabahan berat badan secara berlebihan \n\n - Meringankan nyeri akibat pertambahan beban pada tulang belakang \n\n - Memperkuat Sendi \n\n \n\n Jika sudah lama tidak berolahraga, Anda dapat memulai dengan melakukan gerakan senam hamil selama 5 menit sehari, kemudian tingkatkan menjadi 10 menit dan terus meningkat hingga setidaknya 30 menit per hari. \n\n \n\n Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anda dapat bergabung dengan kelas senam hamil yang dibuka di RSIA Hermina Mutiara Bunda salatiga. Kelas Senam Hamil dipandu oleh Staf Personal Maternity Officer Bidan Alvina fitria eka putri yang sudah berpengalaman menangani senam hamil dan berbagai pasien-pasien yang konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Dapatkan promo paket kelas senam hamil dengan menghubungi Personal Maternity Officer Personal Maternity Officer Bidan Alvina fitria eka putri 0858 7054 3729. Sehat Bersama RSIA Hermina Mutiara Bunda salatiga \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 18 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
ANEMIA PADA KEHAMILAN<\/a><\/h3>
\n\n Anemia pada kehamilan sudah menjadi trand nasional yang memberikan dampak bagi penerus bangsa. Menurut data riset kesehatan dasar, 37% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Ketika seorang wanita hamil, akan terjadi perubahan dalam tubuh yang akan berpengaruh pada kondisi kesehatan. Secara alami, tubuh ibu hamil akan membentuk lebih banyak sel darah merah untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi janin. Produksi sel darah merah dan hemoglobin membutuhkan berbagai komponen, seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Jika tubuh kekurangan salah satu zat ini, maka dapat terjadi anemia (kekurangan sel darah merah). Anemia pada ibu hamil tidak boleh diabaikan karena bisa membahayakan diri sendiri dan juga janin dalam kandungan. \n\n Gejala Anemia \n\n Beberapa ibu hamil dengan anemia tidak menimbulkan gejala, sehingga tak jarang diabaikan begitu saja. Namun dengan bertambahnya usia kehamilan, gejala bisa terlihat atau bahkan semakin memburuk. \n\n Gejala-gejala anemia pada ibu hamil adalah: \n\n \n Tubuh terasa lemas, letih, dan lesu terus menerus \n Pusing \n Sesak nafas \n Detak jantung cepat \n Nyeri dada \n Warna kulit, bibir dan kuku memucat \n Tangan dan kaki dingin \n Sulit berkonsentrasi \n \n\n Penyebab Anemia dalam Kehamilan \n\n Penyebab anemia pada ibu hamil bermacam-macam, salah satunya adalah kekurangan zat besi dan vitamin b12. Hal ini dipengaruhi oleh pola makan yang tidak sehat. Selain itu kondisi medis lain seperti perdarahan, pernyakit ginjal, dan gangguan sistem imun tubuh juga menyebabkan anemia. \n\n Faktor Risiko Anemia dalam Kehamilan \n\n Semua ibu hamil berisiko mengalami anemia. Faktor yang meningkatkan ibu hamil mengalami anemia adalah: \n\n \n Hamil kembar \n Jarak kehamilan yang terlalu dekat \n Muntah dan mual saat kehamilan \n Hamil usia remaja \n Kurang mengonsumsi makanan kaya zat besi dan asam folat \n Memiliki riwayat anemia sebelum kehamilan \n \n\n Bahaya Anemia dalam Kehamilan \n\n Anemia merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada ibu hamil, tetapi tidak boleh disepelekan. Berikut ini adalah beberapa bahaya anemia: \n\n \n Perdarahan saat persalinan \n Depresi setelah melahirkan \n Bayi lahir dengan berat badan rendah \n Bayi lahir prematur \n Bayi lahir dengan anemia \n Kematian Janin \n \n\n Cara Mengatasi Anemia dalam Kehamilan \n\n Untuk mengatasi anemia dalam kehamilan, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan: \n\n \n Makan makanan bernutrisi \n \n\n Makanan yang dianjurkan adalah makanan mengandung zat besi dan asam folat yang tinggi. Contoh makanan yang mengandung zat besi yang tinggi yaitu: \n\n \n Daging rendah lemak yang dimasak matang \n Makanan laut seperti ikan, cumi, dan udang yang dimasak matang \n Telur yang dimasak matang \n Sayuran hijau, seperti bayam dan kangkung \n Kacang polong \n Produk susu yang terpasteurisasi \n Kentang \n Gandum \n \n\n Sementara makanan mengandung asam folat yang tinngi, yaitu: \n\n \n Sayuran hijau seperti bayam, brokoli \n Buah-buahan seperti jeruk, alpukat, pepaya, pisang \n Kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang merah, kacang kedelai \n Gandum \n Kuning telur \n Kuaci \n \n\n \n Mengonsumsi Vitamin C \n \n\n Vitamin C membantu proses penyerapan zat besi dari makanan secara lebih efektif. Konsumsi sayuran dan buah tinggi vitamin C seperti jeruk, brokoli, tomat dapat membantu mengatasi anemia pada ibu hamil. \n\n \n Minum Suplemen \n \n\n Asupan suplemen seperti zat besi, vitamin B12, dan asam folat dapat membantu mengatasi anemia dalam kehamilan. \n\n Cara Mencegah Anemia dalam Kehamilan \n\n Salah satu cara mencegah anemia selama kehamilan adalah dengan mengonsumsi suplemen zat besi. Selain itu mengatur pola makan yang baik juga dapat membantu terjadinya anemia selama kehamilan. Konsumsi makanan yang tinggi zat besi, asam folat, vitamin B12, dan vitamin C. \n\n \n\n Setelah mengetahui gejala dan bahaya yang timbul dari anemia selama kehamilan, diharapkan ibu hamil dapat segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala anemia. Selain itu ibu hamil juga diharapkan dapat menjaga pola makan yang sehat agar tehindar dari anemia selama kehamilan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 18 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>