- Hermina Kendari<\/a><\/li>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Bahaya Screen Time Berkepanjangan<\/a><\/h3>
Teknologi berubah sangat pesat beberapa tahun terakhir, penggunaan perangkat elektronik tidak lagi dianggap sebagai barang mewah namun sudah menjadi gaya hidup setiap orang. Hal ini sejalan dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat, oleh karena itu teknologi harus selalu berkembang untuk memudahkan setiap orang dalam memenuhi kebutuhannya, termasuk kebutuhan akan hiburan dan rekreasi. Tentunya penggunaan TV, komputer, laptop, smartphone dan gadget lainnya yang terhubung dengan internet merupakan hiburan yang mudah diakses dan dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam waktu singkat. \n\n Pengenalan gadget kepada anak tentunya merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari di era teknologi yang serba cepat saat ini, terutama karena rasa ingin tahu anak. Namun, menggunakan gadget terlalu dini atau menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar jelas bukan hal yang baik, bahkan kekhawatiran bisa berdampak buruk pada anak. Oleh karena itu, orang tua harus mengetahui pedoman mengalokasikan waktu layar untuk anak. \n\n Dampak negatif akibat durasi screen time berkepanjangan, yaitu: \n\n • Rabun jauh/mata minus \n\n • Mata kering \n\n • Kurang kontak sosial dengan teman \n\n • Perubahan perilaku \n\n Dampak screen time yang tinggi dapat memengaruhi kesehatan mata, salah satunya keluhan mata kering. Hal ini adalah salah satu gejala yang paling banyak dikeluhkan bagi setiap orang, berikut gejala mata kering yang perlu kita ketahui: \n\n • Kering \n\n • Rasa berpasir pada mata \n\n • Rasa panas atau gatal \n\n • Sensasi benda asing \n\n • Nyeri dan mata kemerahan \n\n Beberapa cara mengatur screen time yang benar dan bijak: \n\n • Batasi akses media sosial 30-60 menit per hari \n\n • Menghabiskan 3-4 jam per hari tanpa screen time \n\n • Hindari screen time setidaknya satu jam sebelum tidur \n\n • Mengistirahatkan mata setiap 20 menit \n\n • Pasang batas screen time sendiri \n\n Cara mengatur lama penggunaan gadget berdasarkan usia \n\n • Usia 0-2 Tahun \n\n Sama sekali tidak direkomendasikan \n\n • Usia 2-3 Tahun \n\n 30 menit perhari dengan konten edukatif \n\n • Usia 3-5 Tahun \n\n Tidak lebih dari 1 jam perhari \n\n • Usia > 5 Tahun \n\n Maksimal 2 jam perhari \n\n • Remaja & Dewasa \n\n Maksimal 4 jam perhari \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kendari<\/a><\/li>
- 17 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Katarak Tidak Terjadi Pada Usia Lanjut Saja? Bisa saja pada Anak dan Remaja!<\/a><\/h3>
Katarak adalah terjadinya kekeruhan pada lensa mata, seperti yang kita ketahui didalam mata itu ada lensa, dan lensa memiliki fungsi meliputi: meneruskan cahaya, lensa sangat berperan dalam akomodasi, dan pembelokan cahaya. Jika lensa menjadi keruh, maka pasien akan mengalami gangguan penglihatan. Gangguan yang ditimbulkan oleh katarak itu sangat khas, yaitu penglihatan buram seperti melihat asap-asap atau kabut. Biasanya pasien mengeluh jika terkena cahaya lampu yang silau, terjadi perubahan persepsi warna, dan adanya perubahan ukuran kacamata yang sangat progresif. \n\n Sebenarnya, semua orang bisa saja terkena katarak, mulai dari anak-anak sampai ke usia lanjut. Tetapi, ada beberapa orang yang sangat beresiko terkena katarak, yaitu orang yang sudah berusia lanjut atau penuaan yang umurnya lebih dari atau diatas 40-50 tahun keatas, pasien yanh memiliki riwayat penyakit sistemil contohnya diabetes mellitus, pasien dengan penggunaan obat golongan tertentu misalnya golongan seteroid, riwayat yang sering terbentur pada daerah wajah misalnya pekerja buruh bagunan yang kena pantulan batu ke mata, infeksi menahun pada mata biasanya avetis. Kemudian anak-anak dan remaja juga beresiko terkena katarak, misalnya anak-anak sedang bermain bersama teman, kemudian terkena hentakan tangan temannya, hal itu bisa beresiko terkena katarak. Atau remaja yang jatuh akibat kecelakaan, kemudian wajahnya menghantam aspal, hal itu juga bisa beresiko terkena katarak. \n\n Terdapat jenis-jenis katarak, tergantung dari penyebabnya, lokasi, serta stadium/kematangan katarak. Berdasarkan penyebabnya, jika katarak disebabkan karena ketuaan atau usia lanjut, maka disebut dengan katarak seniel. Jika katarak disebabkan karena trauma atau tumbukan, maka disebut sengan katarak traumatik. Jika katarak yang disebabkan karena penggunaan obat atau atau ada riwayat penyakit mata, maka disebut dengan katarak komplikata. \n\n Berdasarkan lokasinta jenis katarak yang pertama adalah jika jenis kekeruhannya berada pada intinya, maka disebut dengan katarak nuclear. Jika jenis kekeruhannya dibelakang, maka disebut dengan katarak subkapsular posterior. Jika jenis kekeruhannya dipinggir, maka disebut dengan katarak partikal. \n\n Berdasarkan stadium/kematangan katarak, jima kekeruhan lensa masih sebagian kecil atau masih ringan, biasanya disebut katarak immature. Jika kekeruhan lensanya menyeluruh, maka disebut dengan katarak mature. Jika tingkat kematangan dianalogikan seperti buah yang sudah masak dan disimpan sampai membusuk, itu tingkat kematangan katarak hypermature. Jadi, hypermature ini bisa mengundang penyakit mata yang lain, misalnya peningkatan tekanan bola mata, bisa menyebabkan glukoma atau peradangan didalam bola mata, infeksi mata yang bisa menahun. \n\n Cara menghambat terjadinya katarak pada mata, yaitu menggunakan kacamata jika berada diluar ruangan karena cahaya ultra violet dapat menyebabkan kekeruhan pada mata itu sendiri. Kemudian memakai topi pada orang yang suka berkebun. Pada pasien diabetes melitus biasanya diberikan edukasi atau kontrol gula darah itu sendiri, agar tidak mempercepat kekeruhan pada lensa. Jika karena benturan atau trauma, misalnya pada pekerja bangunan, biasanya di edukasi untuk memakai helm, agar pada saat melakukan pekerjaan batunya tidak langsung mengenai pada mata. Jika disebabkan karena obat-obatan, misalnya golongan steroid, maka harus memperhatikan obat-obat yang di konsumsi. \n\n Itulah informasi mengenai Penyakit Katarak. Jika sahabat hermina mempunyai keluhan masalah kesehatan, segera konsultasikan bersama dokter spesialis di Rumah Sakit Hermina. Sahabat hermina juga dapat membuat janji dengan dokter spesialis menggunakan aplikasi Halo Hermina Mobile App, bisa didapatkan melalui Play Store dan Apps Store. Untuk edukasi lainnya silahkan follow instagram @rsuherminakendari \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 17 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 04 September 2023<\/li><\/ul><\/div>