- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 23 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Menopause di Usia Muda, apakah Mungkin ?<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina tentu tidak asing dengan kata menopause yang seringkali terjadi pada perempuan di usia lanjut, namun benarkah menopause hanya terjadi pada perempuan usia lanjut ? dan apa sajakah hal yang dapat terjadi ketika perempuan mengalami menopause ? \n\n \n\n Menopause adalah suatu kondisi yang terjadi pada perempuan yang sudah menstruasi dimana kondisi siklus menstruasi berhenti secara total, hal ini terjadi secara alami dan pasti akan terjadi pada semua perempuan. Menopause biasanya akan terjadi ketika memasuki usia 45 tahun, perempuan dikatakan menopause jika tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan secara berturut-turut hal ini menandakan akhir dari masa reproduksi. \n\n \n\n Perempuan yang akan memasuki masa menopause akan mengalami beberapa tanda seperti datang bulan tidak teratur. Dalam keadaan ini banyak perempuan mengalami menstruasi yang tidak sesuai dengan kebiasaannya dimana darah haid akan lebih banyak atau lebih sedikit, emosional yang tidak terkendali atau perubahan fisik. \n\n \n\n Gejala Menopause \n\n Terdapat beberapa gejala yang menjadi tanda seorang perempuan mengalami menopause diantaranya adalah : \n\n 1. Terjadinya perubahan siklus menstruasi \n\n Menstruasi yang biasanya teratur menjadi tidak teratur, bahkan terkadang Sahabat Hermina akan mengalami terlambat atau menstruasi lebih awal dari biasanya (Oligomenorea), tidak jarang darah yang keluar pada saat menstruasi keluar lebih sedikit atau justru lebih banyak. \n\n 2. Perubahan Psikologis \n\n Saat mendekati masa menopause Sahabat Hermina akan mengalami suasana hati yang berubah-ubah atau sering disebut dengan moody, tidak jarang selain mengalami suasana hati yang berubah-ubah Sahabat Hermina juga akan mengalami kesulitan tidur dan depresi. \n\n 3. Perubahan Fisik \n\n Rambut rontok, berat badan bertambah, kulit kering, merasa panas atau gerah (hot flashes), berkeringat di malam hari, pusing, infeksi saluran kemih berulang, rentan terkena osteoporosis dan penyakit jantung seringkali menjadi tanda perubahan fisik yang sering terjadi ketika Sahabat Hermina mengalami menopause. \n\n 4. Perubahan Seksual \n\n Selain beberapa gejala yang terjadi diatas, tidak jarang Sahabat Hermina juga banyak mengeluhkan tentang perubahan seksual diantaranya adalah vagina menjadi kering, penurunan libido (gairah seksual). \n\n \n\n Penyebab Menopause \n\n Alaminya setiap perempuan akan mengalami menopause pada usia diatas 45 tahun, namun tidak jarang ditemukan menopause terjadi pada usia dibawah 40 tahun yang diakibatkan oleh : \n\n 1. Primary Ovarian Insufficiency \n\n Kondisi ini terjadi akibat kelainan pada genetik atau adanya penyakit autoimun yang membuat indung telur berhenti berfungsi \n\n 2. Pengobatan Kemoterapi atau radioterapi \n\n Salah satu pengobatan kanker rahim dengan Kemoterapi atau radioterapi dapat menjadi salah satu penyebab menopause, karena dapat merusak indung telur. \n\n 3. Operasi Pengangkatan Rahim (Histerektomi) \n\n \n\n Pengobatan Menopause \n\n Umumnya menopause adalah suatu kondisi yang pasti dan tidak dapat disembuhkan, akan tetapi ada beberapa terapi yang dapat Sahabat Hermina lakukan untuk meringankan gejala-gejala yang terjadi apabila Sahabat Hermina merasa tidak nyaman, terapi yang dapat Sahabat Hermina lakukan salah satunya adalah melakukan terapi hormon. Jika Sahabat Hermina merasa sedang ada pada fase menuju menopause atau mengalami gejala-gejala menopause Sahabat Hermina dapat melakukan konsultasi dengan Dokter Spesialis obgyn di RS Hermina terdekat, atau melakukan konsultasi secara online melalui aplikasi Halo Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 27 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
Tips Mempersiapkan Kehamilan<\/a><\/h3>
Memiliki keturunan setelah kita menikah adalah salah satu hal yang paling dinantikan bagi setiap pasangan, Tapi tahukah sahabat hermina gaya hidup serta pola makan yang tidak sehat saat ini terkadang bisa menjadi salah satu penghambat sahabat hermina dalam memiliki keturunan. \n\n Untuk itu bagi sahabat hermina yang sudah berniat untuk segera memiliki keturunan, mempersiapkan kehamilan dapat dimulai segera dengan menjalani pola hidup sehat dimulai dari sekarang juga, termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kesehatan tubuh, minum suplemen asam folat serta berhenti merokok. \n\n Persiapan kehamilan penting dilakukan sedini mungkin dan segera ketika pasangan sudah berniat untuk memiliki anak. Persiapan ini penting dilakukan agar tubuh siap untuk hamil dan tetap sehat selama kehamilan hingga waktu persalinan tiba. \n\n Mengapa perlu dilakukan persiapan kehamilan ? \n\n Dalam melakukan persiapan kehamilan tidak bisa dilakukan sembarangan, dengan perencanaan yang baik, kehamilan bisa terhindar dari masalah yang mungkin muncul termasuk resiko cacat lahir. Berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan adalah salah satu langkah yang tepat dalam memulai program kehamilan. Mungkin akan dilakukan beberapa pemeriksaan fisik hingga terapi obat - obatan untuk tindakan lanjutan lainnya. \n\n Sahabat hermina berikut langkah Persiapan Sebelum Memulai Program Hamil yang bisa sahabat hermina catat : \n\n \n Berkonsultasi dengan dokter \n \n\n Konsultasi dengan dokter kandungan sangat penting dilakukan, ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan sahabat hermina . selain itu mungkin akan dilakukan beberapa pemeriksaan yang berkaitan dengan organ reproduksimu, seperti USG. \n\n \n Menjaga berat badan (Berat badan Ideal) \n \n\n Obesitas atau Kelebihan berat badan bisa menjadi pemicu risiko terjadinya komplikasi pada masa kehamilan, seperti penyakit diabetes atau hipertensi. Sedangkan bagi sahabat hermina yang memiliki berat badan kurang ini juga bisa menjadi masalah untuk hamil. Oleh karena itu sahabat hermina disarankan untuk menjaga berat badan ideal, karena ini akan meningkatkan peluang untuk hamil pun makin besar \n\n \n Mengonsumsi asam folat \n \n\n Sahabat hermina disarankan untuk mengonsumsi asam folat setidaknya 6 bulan sebelum hamil. Kandungan dalam asam folat dapat membantu mencegah bayi terlahir cacat bawaan lahir. Selain bersumber dari makanan, asam folat juga bisa didapat dengan mengonsumsi suplemen asam folat. Untuk kebutuhan asam folat sahabat hermina dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan. \n\n \n Konsumsi makanan bergizi seimbang \n \n\n Selain menjaga berat badan ideal, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang juga baik dilakukan dalam proses mempersiapkan kehamilan. Perhatikan jenis makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh Sahabat hermina. Berkonsultasi dengan dokter gizi atau ahli gizi bisa sangat membantu sahabat hermina dalam menghitung kebutuhan gizi sahabat hermina \n\n \n Jauhi rokok, alkohol, dan kafein \n \n\n Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol dan kafein, bisa membuat sulit hamil dan menurunkan kualitas sperma, ini juga bisa mengakibatkan resiko bayi terlahir dengan cacat fisik dan gangguan tumbuh kembang. \n\n \n Menjaga kesehatan gigi dan tubuh \n \n\n Mengapa disarankan untuk rutin berkonsultasi ke dokter gigi sebelum dan selama menjalani kehamilan ? \n\n Saat hamil, perubahan hormon dapat membuat lebih rentan terhadap penyakit gusi dan gigi berlubang. Oleh karenanya penyakit gigi dan gusi sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan gangguan perkembangan organ janin. \n\n \n Olahraga \n \n\n Lakukan olahraga ringan yang sahabat hermina sukai, paling tidak selama 30 menit per hari. \n\n Dengan melakukan langkah-langkah untuk persiapan kehamilan di atas, diharapkan sahabat hermina akan lebih siap untuk hamil. Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar persiapan kehamilan kepada dokter spesialis kandungan di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n\n \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 15 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
Apa Penyebab Kanker Ovarium (Kanker Indung Telur) ?<\/a><\/h3>
Dalam beberapa kasus, pada perempuan pascamenopause atau lanjut usia sering menderita kanker ovarium. Kanker ovarium merupakan kanker yang muncul di jaringan indung telur. \n\n Sampai dengan saat ini penyebab dari terjadinya kanker ovarium belum diketahui dengan pasti. Wanita yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker ovarium diklaim bisa beresiko tinggi terkena kanker ovarium. \n\n Kanker ovarium adalah salah satu kanker yang tumbuh dan berkembang pada indung telur atau ovarium, Indung telur adalah dua organ yang berada di sisi kanan dan kiri rahim. Walau banyak kasus terjadi pada perempuan pascamenopause atau lanjut usia namun Kanker ini bisa terjadi pada wanita berusia menengah atau produktif. \n\n Kanker ovarium terbagi menjadi 4 stadium, kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal (stadium 1) akan lebih mudah untuk ditangani dibandingkan dengan kasus yang baru terdeteksi setelah masuk ke stadium lanjut. Oleh sebab itu, Pada perempuan dengan resiko tinggi terkena kanker ovarium sangat disaranka untuk melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala ke dokter spesialis kandungan. \n\n Gejala yang umum dialami pada kasus Kanker Ovarium \n\n Pada tahap awal Kanker ovarium jarang menimbulkan gejala. Oleh karena itu, kanker ovarium kebanyakan baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut atau sudah menyebar ke organ lain. \n\n Gejala pada stadium lanjut juga tidak terlalu khas dan terkadang gejala yang dirasakan menyerupai penyakit lain. Beberapa gejala yang banyak dialami oleh penderita kanker ovarium adalah: \n\n \n Sakit pada perut \n Perut selalu terasa kembung. \n Terjadi Pembengkakan pada perut \n Mual \n Cepat kenyang. \n Frekuensi BAB terganggu, bahkan terjadi Konstipasi (sembelit). \n Penurunan pada berat badan. \n Frekuensi BAK menjadi lebih sering \n Nyeri saat berhubungan seks. \n \n\n \n\n Penyebab Kanker Ovarium \n\n Sampai saat ini penyebab kanker ovarium belum memiliki kesimpulan yang pasti. Secara umum Kanker ovarium terjadi karena adanya perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel ovarium yang menyebabkan sel-sel normal berkembang menjadi abnormal atau sel-sel kanker, sel-sel ini juga menyerang sel-sel sekitarnya dan menyebar ke organ lainnya. \n\n Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker ovarium, diantaranya yaitu: \n\n \n perempuan pascamenopause. \n Merokok. \n Menjalani terapi penggantian hormon saat menopause. \n Memiliki riwayat anggota keluarga penderita kanker ovarium atau kanker payudara. \n Menderita obesitas. \n Pernah menjalani radioterapi. \n Pernah menderita endometriosis atau kista ovarium jenis tertentu. \n \n\n Pencegahan Kanker Ovarium \n\n Karena penyebab dari kanker ovarium yang belum diketahui secara jelas, menyebabkan Kanker ovarium sulit untuk dicegah. Saat ini kita bisa melakukan beberapa hal sebagai tindakan pencegahan kanker ovarium (kanker indung telur): \n\n \n Gunakan kontrasepsi dengan mengkonsumsi Pil KB. \n Konsumsi sayuran, vitamin A, dan vitamin C dalam jumlah yang cukup. \n Menerapkan pola hidup sehat \n Tidak merokok \n Melakukan pemeriksaan secara berkala dengan dokter spesialis kandungan. \n Menjaga berat badan ideal \n \n\n Pada wanita yang memiliki risiko tinggi terkena kanker ovarium dan sudah memutuskan untuk tidak memiliki keturunan lagi. Operasi pengangkatan ovarium sebelum terkena kanker juga dapat dilakukan guna meminimalkan risiko. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar kanker ovarium (kanker indung telur) kepada dokter spesialis kandungan di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 15 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 23 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>