- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 24 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Tanda Anemia pada Anak dan Langkah Pencegahan yang Tepat<\/a><\/h3>
Anemia menjadi salah satu gangguan kesehatan pada anak yang wajib diwaspadai oleh semua orang tua. Jika anemia dibiarkan berlarut-larut maka anak bisa mengalami penurunan kesehatan yang signifikan dan pertumbuhannya bisa terganggu. Mari kenali tanda anemia pada anak dan cari tahu apa saja langkah pencegahan yang disarankan agar hal tersebut tidak terjadi. \n\n tanda-tanda Anemia pada Anak \n\n Seringkali anemia dianggap remeh dan tanda-tandanya tidak diperhatikan dengan baik oleh para orang tua. Memang benar bahwa tanda-tanda anemia ini hampir sama dengan kelelahan biasa padahal kondisinya cukup berbahaya. Berikut adalah beberapa tanda anemia yang penting untuk diketahui: \n\n 1. Mudah Lemas dan Lelah \n\n Anak-anak yang mengalami anemia jelas akan merasa lebih mudah lemas dan lelah. Ini merupakan gejala umum yang ditunjukkan oleh penderita anemia. Tubuh tidak bisa menghasilkan cukup banyak sel darah merah. Padahal sel darah merah ini berfungsi mensuplai oksigen ke semua bagian tubuh sehingga anak punya cukup energi untuk beraktivitas. \n\n 2. Kulit Pucat \n\n Tanda lain yang muncul saat anak terserang anemia adalah kulitnya menjadi pucat. Anak yang terserang anemia tidak memiliki cukup sel darah merah sehingga aliran darah ke semua bagian tubuh juga akan terganggu. Selain area kulit, bibir juga akan menjadi lebih pucat dari biasanya. Bahkan jika diperhatikan, bagian kuku yang seharusnya berwarna pink juga bisa menjadi pucat. \n\n 3. Kulit dan Kelopak Mata Menguning \n\n Salah satu penyebab anemia adalah kondisi dimana tubuh menghancurkan banyak sel darah merah. Biasanya kondisi ini terjadi pada anak yang memiliki riwayat kelainan darah dari keluarga. Jika anemia ini yang menyerang anak maka akan muncul tanda berupa kulit dan kelopak mata yang menguning. \n\n 4. Mudah Terkena Infeksi \n\n Anak-anak yang mengalami anemia juga akan mengalami penurunan daya tahan tubuh. Jika daya tahan tubuh menjadi lemah maka anak akan lebih mudah terkena infeksi. Jenis infeksi yang bisa menyerang anak pun sangat beragam dan tentunya harus diwaspadai oleh para orang tua agar tidak memberikan dampak yang fatal pada kesehatan anak. \n\n 5. Lebih Mudah Rewel \n\n Saat anak rewel berarti ada hal yang tidak beres terjadi pada tubuhnya. Anak merasa tidak nyaman sehingga akhirnya lebih sering rewel. Anak-anak yang mengalami anemia biasanya akan merasa lemas dan pusing sehingga tidak nyaman untuk beraktivitas. Itulah mengapa anak yang terkena anemia biasanya lebih mudah rewel. \n\n Anak-anak bisa menunjukkan tanda-tanda yang berbeda saat terkena anemia. Rata-rata mereka akan merasa lemas, pusing, dan lebih sering tidur. Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda tersebut dan tidak aktif seperti biasa, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui kondisinya secara spesifik. \n\n Cegah Anemia pada Anak \n\n Kenali tanda anemia pada anak agar Sahabat Hermina bisa melakukan deteksi dan penanganan sedini mungkin. Namun alangkah jauh lebih baik jika Sahabat Hermina bisa mencegah anemia pada anak terjadi. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah anemia pada sang buah hati: \n\n 1. Penuhi Asupan Zat Besi \n\n Pertama-tama, Sahabat Hermina harus berusaha untuk memenuhi asupan zat besi pada tubuh anak. Salah satu penyebab utama munculnya anemia pada anak adalah kekurangan zat besi. Jadi pastikan anak mendapatkan asupan zat besi yang memadai. Paling utama adalah memberikan zat besi lewat makanan dan bisa didukung dengan suplemen jika memang dirasa kurang. \n\n 2. Batasi Konsumsi Susu \n\n Usahakan untuk membatasi konsumsi susu pada anak. Sebenarnya konsumsi susu memang bagus untuk pertumbuhan anak. Namun jika porsinya tidak dikontrol dan kebanyakan, anak jadi malas makan. Padahal salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada tubuh anak adalah lewat makanan. \n\n Jangan terburu-buru memberikan susu sapi pada anak yang usianya masih di bawah 12 bulan. Di rentang usia tersebut, anak-anak lebih baik menerima ASI. Meskipun kandungan zat besi pada ASI lebih rendah dibanding susu sapi tapi ASI jauh lebih mudah dicerna oleh tubuh anak. Jadi sebisa mungkin berikanlah ASI sehingga anak bisa mendapatkan asupan zat besi yang memadai. \n\n 3. Lakukan Pemeriksaan Rutin \n\n Sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin karena kita tidak pernah tahu apakah tubuh anak sudah menerima zat besi yang memadai atau belum. Lebih baik lakukan konsultasi dan pemeriksaan rutin ke dokter. Ini dilakukan untuk mengontrol zat besi pada tubuh anak. Jika diketahui zat besi pada anak masih kurang maka orang tua bisa langsung mengambil solusi yang tepat. \n\n Kenali tanda anemia pada anak sedini mungkin. Semakin cepat tanda anemia dikenali maka semakin cepat pula Sahabat Hermina bisa mengambil langkah penanganan yang tepat. Jangan membiarkan kondisi anemia ini berlarut-larut karena bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan si anak. Mintalah bantuan dokter untuk mengatasi masalah anemia ini agar anak kembali sehat seperti biasa. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 23 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Hindari Komplikasi Influenza pada Anak agar Tidak Berakibat Fatal<\/a><\/h3>
Influenza atau sering disebut dengan flu merupakan penyakit musiman yang rentan menyerang pada siapa saja, terutama pada anak-anak serta orang dewasa yang memiliki tingkat kekebalan tubuh yang lemah. \n\n Influenza atau flu sangat rentan menyerang pada anak, terutama pada musim pancaroba. Kondisi anak ini tentu akan membuat orangtua mudah cemas. Meski mengkhawatirkan, biasanya masalah kesehatan tersebut bisa disembuhkan dengan perawatan rumahan. Salah satunya, pasien harus melakukan istirahat yang cukup. \n\n \n\n Mengenali penyakit Influenza \n\n Influenza (Flu) merupakan sebuah infeksi virus yang mempengaruhi saluran pernapasan dan bersifat sangat menular. Gejala pada orang dewasa maupun anak yang mengalami influenza bisa ditandai dengan gejala klinis seperti demam, nyeri pada tubuh, batuk, pilek serta beberapa gejala lainnya. \n\n Jika terjadi pada anak-anak, umumnya menderita flu bisa disembuhkan dalam kurun waktu kurang dari satu minggu. Pada kasus tertentu, anak-anak yang menderita flu bisa berlanjut menjadi infeksi yang sangat serius. Sehingga harus segera mendapatkan perawatan di rumah sakit. \n\n Penyebab flu berasal dari udara pada droplet dari seorang penderita lain yang sedang batuk, bersin maupun sedang berbicara dengan orang lain yang belum terinfeksi. Virus yang berkembang di udara tersebut terhirup atau melekat pada benda-benda yang disentuh atau ada di sekitar, seperti telepon, keyboard, gagang pintu, laptop atau komputer. \n\n Virus tersebut kemudian berpindah pada orang yang belum terinfeksi melalui tangan yang memegang benda tersebut, kemudian menuju mata, hidung dan mulut. \n\n \n\n Mengenali Gejala Influenza (Flu) \n\n Penyakit Influenza (Flu) yang menyerang pada anak-anak akan menunjukkan gejala, sebagai berikut : \n\n 1. Demam tinggi yang mencapai suhu 39,4 derajat Celcius hingga 40,5 derajat Celcius \n\n 2. Meriang atau nyeri yang menyerang sekujur tubuh \n\n 3. Nyeri kepala \n\n 4. Nyeri pada tenggorokan \n\n 5. Batuk \n\n 6. Kelelahan \n\n 7. Pilek atau hidung mampet \n\n 8. Beberapa penderita akan merasakan panas pada mata, merah hingga berair \n\n Pada kasus yang lebih berat, anak-anak yang mengalami gejala Influenza akan mengalami gejala : \n\n 1. Mual \n\n 2. Muntah \n\n 3. Diare \n\n Sedangkan pada kelompok populasi tertentu, influenza bisa memiliki risiko terjadinya komplikasi yang lebih berat, yaitu : \n\n 1. Anak-anak yang berusia 0 bulan hingga 5 tahun \n\n 2. Lansia yang berusia di atas 65 tahun \n\n 3. Ibu hamil dan ibu melahirkan kurang dari dua minggu \n\n 4. Penderita yang mengalami penurunan daya tahan tubuh \n\n 5. Penderita yang sudah mempunyai penyakit kronis lainnya, seperti asma, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit liver, diabetes, masalah kesehatan otak, serta masalah kesehatan pada sistem saraf \n\n 6. Penderita yang mengalami kondisi obesitas berat dengan indeks massa tubuh lebih dari 4 \n\n \n\n Influenza pada anak yang memerlukan pemeriksaan dokter \n\n Influenza yang menyerang bayi harus segera dilakukan pengobatan, apalagi jika berusia di bawah 6 bulan. Penderita harus selalu mendapatkan ASI eksklusif. Sedangkan pada anak usia 5 tahun atau lebih, apabila kondisi semakin memburuk harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter. \n\n Gejala yang perlu diwaspadai orangtua ketika anak sedang mengalami influenza agar tidak terjadi keterlambatan dalam melakukan pemeriksaan ke dokter, antara lain : \n\n 1. Anak mengalami demam tinggi secara terus menerus hingga suhu lebih dari 38 derajat Celcius. \n\n 2. Anak mengalami kejang karena suhu tubuh yang terlalu tinggi \n\n 3. Anak kehilangan nafsu makan \n\n 4. Saluran pernapasan pada anak menjadi bermasalah dengan napas yang pendek-pendek, sesak dan mengi \n\n 5. Badan anak menjadi lemah, mengalami muntah dan bibir terlihat membiru \n\n 6. Tenggorokan terasa kering dan mengalami nyeri yang terus menerus pada kepala, perut dan telinga \n\n 7. Batuk yang tak kunjung mereda selama lebih dari tiga hari, bahkan mengakibatkan tersedak \n\n 8. Leher terasa kaku \n\n 9. Anak menjadi sangat rewel \n\n 10. Anak menjadi sulit tidur \n\n \n\n Cara mengenali influenza atau pilek biasa pada anak \n\n Baik influenza maupun pilek biasa yang terjadi pada anak, keduanya disebabkan oleh virus. Gejala yang dialami anak pun sama, antara lain : demam, nyeri pada tubuh, hidung berair, tenggorokan kering, tubuh lemah dan sakit kepala. \n\n Kedua gangguan kesehatan tersebut bisa dibedakan dengan memperhatikan tingkat keparahan penyakit serta gejala yang muncul. Gejala influenza pada anak akan muncul lebih cepat dan anak akan terlihat segera sakit. Sedangkan untuk gejala pilek akan muncul secara bertahap. \n\n \n\n Bahaya influenza pada anak \n\n Setiap anak memiliki kekebalan tubuh yang berbeda. Meski demikian, influenza pada anak akan sembuh dalam waktu satu minggu atau lebih tanpa diikuti masalah lain. \n\n Komplikasi flu bisa terjadi serta menunjukkan gejala yang parah, walaupun pada kasus yang jarang menyebabkan kematian. \n\n Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat influenza pada anak, antara lain : \n\n 1. Pneumonia pada anak atau infeksi paru-paru \n\n 2. Dehidrasi \n\n 3. Gangguan pada otak \n\n 4. Mengalami sinus \n\n 5. Infeksi telinga pada anak \n\n Anak-anak dengan kondisi kronis memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi jika terserang influenza. Sehingga anak-anak dengan kondisi khusus tersebut perlu dijauhkan dari orang lain yang mengalami flu. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan pada anak. Segara berkonsultasi dengan dokter anak di rumah Sakit Hermina terdekat jika anak mengalami influenza atau Sahabat Hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis rumah sakit. Hermina dengan aplikasi "Halo Hermina." \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 23 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>