- Hermina OPI Jakabaring<\/a><\/li>
- 15 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenapa dibutuhkan tes kesiapan sekolah?<\/a><\/h3>
Tes kesiapan masuk sekolah adalah sebuah proses kegiatan yang ditujukan untuk mengtahui keahlian yang dimiliki oleh anak dan kematangan perkembangan si anak. Tes kesiapan masuk sekolah ini dapat membantu mom and dad untuk dapat mengetahui beragam aspek pertumbuhan yang ada pada diri anak, yang paling penting berguna dalam mendukung kegiatan belajarnya di kelas. Aspek yang dapat dikenal adalah keahlian dasar, ketrampilan dan kematangannya. \n \nKesiapan anak masuk ke jenjang sekolah berhubungan dengan kemampuan yang ada pada diri anak tersebut untuk dapat menyelesaikan tugas dan perannya di bangku sekolah, seperti keahlian bahasa, keahlian kognitif, pertumbuhan keahlian motorik agresif serta motorik halus, pertumbuhan emosi serta personal kemandirian. \nKeahlian kognitif harus dikenali untuk dapat melihat kemampuan kecerdasan anak, kemampuan anak dalam menguasai perintah, dan untuk mendapatkan gambaran kemampuan membaca dan memahami huruf perhuruf. keahlian motorik agresif berhubungan dengan keaktifan anak, dan kemampuan anak untuk duduk tenang di kelas. Sebaliknya Keahlian motorik halus dibutuhkan oleh anak yang berhubungan dengan kemampuan menulis dan menyelesaikan kegiatan kesehariannya. \n\n “karena untuk masuk sekolah bukan hanya sudah lancar menulis, berhitung atau membaca ya mom and dad” \nSelain aspek kognitif dan motorik ada aspek sosial-emosional dan kemandirian. dimana anak dituntut terampil dalam meregulasi emosi, bisa menjalin relasi dengan lingkungan sosial serta bisa berupaya sendiri tanpa minta bantuan orang lain. \nOleh sebab itu, aspek-aspek tersebut harus dioptimalkan terlebih dahulu sehingga anak benar-benar siap untuk bersekolah. Jika tidak akan ada kendala ketika masuk ke jenjang sekolah dasar (SD). \n \nJangan sampai orangtua merasa kesiapan sekolah anak sudah matang, namun kenyataannya masih ada aspek-aspek yang perlu dioptimalkan kembali pada anak. \nOleh karena itu Tes kesiapan masuk SD perlu dilakukan untuk mengetahui kematangan pada anak dengan cara melakukan penilaian dalam beberapa aspek yang telah disebutkan sebelumnya. Selain itu, dapat pula dilakukan tes inteligensi untuk mengetahui kemampuan kognitif anak. Dengan demikian, dari tes kesiapan masuk SD ini dapat diperoleh informasi mengenai perkembangan diri anak dan rekomendasi apakah anak dapat dikatakan sudah matang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SD atau tidak. \nHal ini dapat dilakukan dengan bantuan profesional dari psikolog. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 16 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
Gangguan Panik<\/a><\/h3>
Merupakan sebuah kondisi berupa sekumpulan gejala berulang yang dapat menyerupai gejala atau keluhan fisik tertentu (yang disebut serangan panik) dalam waktu satu bulan atau lebih, sehingga dapat membuat rasa khawatir akan mengalami serangan kembali walau sedang tidak mengalami gejala fisik (kecemasan antisipatorik). \n\n Seperti apa gejala yang bisa muncul? \n\n Keluhan fisik yang muncul dapat bervariasi namun umumnya melibatkan kondisi fisik otonom, seperti keluhan pada pernapasan, denyut jantung, pencernaan, atau hal lainnya. Orang yang mengalami menjadi merasa khawatir karena merasa seakan sakit berat dari organ-organ terkait yang dirasakan, karena benar-benar terasa mengganggu pada organ tersebut dan terjadi berulang kali. Durasi waktu atau lama tiap kali serangan panik juga dapat bervariasi dari beberapa menit sampai jam. \n\n Contoh keluhan yang muncul dapat berupa merasa sangat sesak dan sulit bernapas, rasa tercekik atau mengganjal di tenggorokan, jantung berdebar-debar, nyeri dada, mual atau muntah, menggigil, berkeringat banyak, gemetar, kesemutan, pusing, pandangan gelap, sampai seakan mau pingsan atau mati pada saat mengalaminya. Hal ini bahkan dapat membuat seseorang berpikir mungkin telah kehilangan akal sehat, karena keluhan tetap muncul berulang, baik dengan atau tanpa pencetus tertentu yang jelas (kadang muncul di situasi yang tenang atau tidak terduga sebelumnya), tanpa ada kenyataan bahaya yang nyata, dan secara fisik didapati hasil pemeriksaan yang relatif sehat atau ringan saja. Orang yang mengalami gangguan ini pun bisa menjadi merasa takut akan situasi atau hal tertentu, atau bahkan menjadi takut bila harus keluar rumah sendirian (agorafobia). \n\n Siapa saja yang dapat mengalaminya? \n\n Gangguan panik dapat dialami baik oleh wanita maupun laki-laki, dengan lebih sering terjadi pada wanita secara proporsi. Berbagai usia dapat mengalami gangguan ini, terutama pada usia dewasa, terlebih yang sedang atau telah mengalami tekanan. \n\n Bagaimana terjadinya dan bagaimana cara mencegahnya? \n\n Penyebab pasti gangguan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, namun diduga terdapat kondisi zat-zat kimia di otak yang tidak seimbang akibat tekanan atau stres berlebih yang tersimpan atau tidak dapat teratasi dengan optimal. Hal ini kemudian menyebabkan persepsi atau terjemahan yang salah terhadap stimulus atau sensasi yang dirasakan pada tubuh, sebagai sesuatu yang lebih berat dan berbahaya. \n\n Adanya riwayat keluhan serupa sebelumnya, gangguan mental lainnya, gangguan mental di keluarga, mengkonsumsi alkohol berlebihan, serta mengalami pengalaman berat atau drastis merupakan faktor risiko dari gangguan ini. \n\n Beberapa hal yang dapat diusahakan untuk mencegah atau mengurangi keluhan gangguan panik antara lain selalu menjalankan pola hidup yang sehat, berpikir positif, latihan relaksasi, istirahat yang cukup, menghindari zat yang dapat mengganggu kesehatan, menyelesaikan permasalahan yang ada, menjalani kondisi yang ada dengan tenang dan nyaman. \n\n Kapan perlu berobat atau berkonsultasi? \n\n Gangguan panik dapat diatasi, dan dapat menjadi lebih buruk sampai sangat mengganggu kehidupan sehari-hari bila tidak diatasi dengan baik. Pemeriksaan dan penanganan lebih awal oleh tenaga medis profesional, yakni Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dapat mengurangi intensitas dan frekuensi serangan, membantu meningkatkan kualitas hidup, serta akhirnya mencegah serangan muncul kembali di kemudian hari. \n\n Apabila Anda atau Keluarga ada yang mengalami atau memerlukan bantuan dan informasi lebih lanjut terkait gangguan panik, silahkan dapat berkonsultasi ke Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 16 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 15 April 2023<\/li><\/ul><\/div>