- Hermina Grand Wisata<\/a><\/li>
- 22 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Pelajari Gejala Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai<\/a><\/h3>
Sudah tahukah anda saat ini serangan jantung tidak memandang umur? Kasus serangan jantung yang menimpa mereka yang masih berusia muda sudah banyak terjadi. \n\n \n\n Menumpuknya lemak pada arteri atau disebut juga aterosklerosis bisa mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah dan organ jantung. Plak yang berlebihan bisa mengakibatkan terjadinya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah yang berujung pada serangan jantung, nyeri pada dada atau angina, dan stroke. \n\n \n\n Serangan jantung mendadak sejatinya tidak datang tanpa adanya peringatan terlebih dulu. Gejala-gejala yang jadi pertanda awal serangan jantung itu ada, tapi gejala-gejalanya seringkali tidak beda dengan gejala penyakit lainnya dan mungkin karena itulah banyak dari kita yang mengabaikan. Apa saja gejala-gejala serangan jantung yang tidak boleh diabaikan? Berikut adalah beberapa di antaranya. \n\n \n\n Sesak napas \n\n Jantung punya peran penting dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh sekaligus menyingkirkan karbondioksida dari jaringan sehingga kalau aliran darah ke organ jantung terhambat maka akan berpengaruh pada pernapasan. Saat tiba-tiba merasa terengah-engah dan napas sesak padahal cuma melakukan kegiatan yang biasa saja, ini bisa jadi salah satu tanda serangan jantung. Kalau merasa sesak napas setelah bangun itu juga bisa jadi tanda ada sesuatu yang salah. Walaupun sesak napas mungkin tanda serangan jantung, tidak menutup kemungkinan itu tanda atau gejala penyakit lainnya dan salah satunya adalah asma. \n\n Terasa nyeri di dada, lengan, dan punggung \n\n Rasa nyeri pada dada, lengan, dan punggung juga bisa jadi salah satu gejala serangan jantung. Ketika serangan jantung, sel-sel otot jantung mulai kehabisan oksigen, sehingga otak akan mengirim sinyal rasa sakit melalui sistem saraf. Organ otak mungkin bisa dibingungkan melalui sinyal yang muncul dari lengan (atau bahu, siku, rahang, leher serta punggung bagian atas) karena sistem saraf yang dekat. \n\n Rasa sakit dari gejala serangan jantung ini paling sering berlangsung lebih dari 20 menit. Mungkin rasa sakit akibat gejala serangan jantung ini bisa diatasi dengan obat atau istirahat. Akan tetapi, gejala bisa muncul kembali. \n\n Selain itu, ada pula gejala serangan jantung lainnya yang mesti diwaspadai. Misalnya: \n\n \n \n Kegelisahan \n \n \n Batuk. \n \n \n Pingsan. \n \n \n Sakit kepala ringan dan pusing. \n \n \n Mual dan muntah. \n \n \n Palpitasi (jantung berdetak terlalu cepat atau tidak teratur). \n \n \n Sesak napas. \n \n \n Mengeluarkan banyak keringat. \n \n \n\n Beberapa orang khususnya paruh baya (usia 40 tahunan ke atas), pengidap diabetes, dan wanita, mungkin mengalami sedikit atau tidak mengalami rasa sakit pada bagian dadanya. \n\n Dalam beberapa kasus, mereka mungkin mengalami gejala yang tidak biasa. Contohnya, sesak napas, kelelahan, dan kelemahan. Kondisi ini bisa dibilang sebagai silent heart attack, alias serangan jantung tanpa gejala. \n\n Hal yang perlu ditegaskan, segeralah temui dokter atau nomor telepon darurat ketika mengalami gejala serangan jantung di atas. Ingat, jangan menunggu hingga gejala serangan jantung makin berkembang. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 28 Oktober 2020<\/li><\/ul><\/div>
Kiat Menghadapi dan Mengatasi Rasa Cemas Gelisah<\/a><\/h3>
Apakah Sahabat Hermina merupakan pribadi yang overthinking, mudah khawatir, mudah cemas, dan menjadi gelisah? Mari belajar bagaimana kiat-kiat untuk mengatasinya. \n\n Kekhawatiran, cemas, dan gelisah menandakan aktivitas berpikir yang tinggi, tetapi tidak berimbang dengan aktivitas fisik atau motorik. Energi diri banyak dikerahkan untuk mendukung arus pikiran yang "liar" atau sulit dikendalikan. Akibatnya muncul ketegangan dan gelisah. Untuk mengatasinya, Sahabat Hermina perlu memperbaiki kondisi yang tidak seimbang ini agar menjadi seimbang. \n\n Bagaimana cara menyeimbangkan kondisi tersebut? \n\n 1. TERIMA \n\n Terima apapun itu yang datang dalam pikiran dan perasaan. Jangan disangkal. Akui saja apa adanya tanpa perlu dianalisis. Rasakan saja meskipun tidak nyaman. Jangan menjustifikasi diri sendiri. Maklumi diri sendiri. Berikan waktu untuk pikiran memenuhi kepala Anda. Biarkan pikiran berproses alami dan kemudian menemukan jalan, pintu, dan jendela-jendela yang membawanya keluar menuju pencerahan. \n\n 2. SADARI \n\n Telusuri perlahan apa yang menyebabkan atau menjadi pemicu munculnya kekhawatiran atau kecemasan Anda. \n\n 3. KENDALIKAN \n\n Berlatihlah untuk mengendalikan keadaan. Cemas datang saat seseorang merasa dirinya terancam (merasa tidak mampu mengendalikan situasi atau keadaan). Maka buatlah rencana dan tuangkan dalam bentuk visual (tulisan atau gambar). Menuangkan ide dalam tulisan membantu pikiran lebih fokus pada pemecahan masalah yang spesifik sehingga arus pikiran yang penuh bisa terurai. Ciptakan rencana, struktur, jadwal, skema, atau acuan. \n\n 4. KONFIRMASI \n\n Luruskan pikiran Anda agar lebih positif dan obyektif dengan cara berdiskusi dengan orang terdekat (teman, pasangan, atau keluarga). Sampaikan sudut pandang Anda kemudian dengarkan bagaimana pendapat mereka. \n\n 5. PERSIAPAN \n\n Keteraturan membantu Anda menjadi terarah menuju hasil yang baik. Hal ini dapat mengurai kecemasan. Maka persiapkan segala sesuatu dengan baik sehingga hasilnya pun dapat menjadi baik, mendekati harapan. \n\n 6. PAHAMI \n\n Setiap energi perlu disalurkan secara seimbang dan proporsional. Ketika Anda sedang merasa khawatir, cemas, gelisah, atau penuh emosi, maka energi Anda banyak tersalur pada aktivitas berpikir. Kondisi ini apabila berlangsung terus menerus dapat menyebabkan pada kelelahan mental dan fisik. Maka, ciptakan kembali keseimbangan diri dengan cara mengarahkan energi tidak hanya untuk aktivitas berpikir tetapi juga untuk aktivitas gerak atau fisik. \n\n 7. LATIH FISIK \n\n Tingkatkan durasi aktivitas fisik Anda. Sebaiknya, berolahraga 3-5 kali seminggu dengan durasi 30 menit. Anda dapat berjalan kaki santai dan menghirup udara segar di pagi hari. Enggan keluar rumah? Sekarang sudah banyak aplikasi olahraga gratis atau bisa juga mengikuti video olahraga di platform penyedia video. Tidak ada waktu? Sisihkan waktu paling tidak 5 menit untuk olahraga yang teratur setiap hari karena dapat mengeluarkan toxin stres secara alami, meningkatkan produksi hormon endorfin, dan memberikan Anda energi positif. Tubuh yang relaks selepas berolahraga akan membuat pikiran lebih jernih dan lebih obyektif dan memecahkan masalah. \n\n 8. LATIH PIKIR \n\n Cemas tandanya arah pikiran negatif. Ini dipengaruhi juga oleh kebiasaan pola pikir yg terbentuk sekian lama. Maka untuk merubahnya perlu waktu dan latihan. Salah satu caranya, setiap kali pikiran negatif muncul upayakan selalu melawannya dengan pikiran yg positif, logis, dan rasional. Lakukan positive selftalk. Yakinkan diri sendiri bahwa Anda bisa, Anda mampu untuk tetap tenang, dan mengendalikan keadaan. \n\n 9. RELAKSASI \n\n Pelajari teknik-teknik pernafasan, meditasi, dan relaksasi sederhana. Sahabat Hermina bisa mencarinya secara online atau membeli buku yang dapat membantu mempelajari cara-caranya. Teknik2 tersebut berguna meredakan rasa panik yg dapat muncul saat cemas sedang tinggi. \n\n 10. KONSULTASI \n\n Jika kekhawatiran dan rasa cemas terus berlanjut dan dampaknya mengganggu kehidupan sehari-hari, Anda dapat melakukan konsultasi dengan psikolog klinis untuk mendapat bantuan. \n\n \n\n Demikian kiat-kiat psikologi untuk mengatasi rasa cemas dan gelisah. Semoga kita tidak cemas dan gelisah di masa pandemi saat ini agar kita terhindar dari berbagai penyakit. Tetap memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak, Semoga bermanfaat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 28 Oktober 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>