- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 13 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Cara Jitu Atasi Gigi Ngilu!<\/a><\/h3>
Pada beberapa orang gigi ngilu kerap terjadi saat menyantap es krim, mengonsumsi teh hangat, atau saat menyikat gigi. Keluhan ini umumnya disebabkan oleh kondisi gigi yang sensitif. Gigi ngilu akibat gigi sensitif terjadi ketika lapisan bawah gigi (dentin) terbuka. Hal ini membuat akar gigi yang memiliki ribuan saraf kecil menjadi lebih mudah terpapar berbagai rangsangan, seperti makanan atau minuman panas, dingin, manis, atau asam. \n\n \n\n Penyebab Gigi Sensitif \n\n Gigi sensitif atau mudah terasa ngilu dapat disebabkan oleh banyak hal. Berikut ini adalah beberapa penyebab gigi ngilu yang cukup sering terjadi: \n\n \n Kebiasaan menyikat gigi terlalu kencang atau menggunakan sikat gigi berbulu kasar \n Radang gusi atau gusi tertarik \n Gigi berlubang, retak, patah, atau terbiasa menggemeretakkan gigi \n Efek samping prosedur tertentu pada gigi, seperti pemutihan gigi dan pemasangan crown gigi \n Penggunaan mouthwash dalam jangka panjang \n Penumpukan plak pada gigi \n Konsumsi makanan dan minuman yang terlalu asam atau manis \n Penyakit refluks asam lambung (GERD) \n \n\n Faktor risiko gigi sensitif \n\n Meski dapat terjadi pada siapa saja, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gigi sensitif, yaitu: \n\n \n Merokok \n Sering mengonsumsi minuman bersoda \n Jarang membersihkan dan kurang menjaga kesehatan gigi dan mulut \n \n\n \n\n Gejala Gigi Sensitif \n\n Seseorang yang mengalami gigi sensitif akan merasakan nyeri dan ngilu, Selain sensasi nyeri dan ngilu, gejala lain yang dapat muncul meliputi: \n\n \n Bau mulut (Halitosis) \n Perubahan sensasi rasa di mulut \n Penyusutan gusi \n Kemerahan dan pembengkakan di gusi \n \n\n \n\n Cara Mengatasi Gigi Sensitif \n\n Memeriksakan diri ke dokter gigi adalah langkah pertama yang dapat dilakukan jika gigi Anda terasa ngilu. Dokter akan mendeteksi penyebab gigi ngilu berdasarkan riwayat keluhan, gejala yang dialami, dan hasil pemeriksaan. \n\n 1. Menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif \n\n Pasta gigi khusus untuk gigi sensitif mengandung formula tertentu yang mampu menghambat atau mengurangi nyeri atau ngilu pada gigi. Namun, pasta gigi tersebut perlu digunakan beberapa kali hingga keluhan gigi ngilu dapat teratasi. \n\n 2. Flouride treatment \n\n Fluoride treatment dapat dilakukan dengan cara mengoleskan gel fluoride ke lapisan terluar gigi untuk memperkuat lapisan pelindung gigi (email). Jika lapisan gigi menguat, keluhan gigi ngilu pun bisa mereda. \n\n 3. Teeth bonding \n\n Prosedur ini dilakukan dengan cara menempelkan bahan tertentu, biasanya berupa resin, pada permukaan akar gigi yang terpapar atau terbuka. Jika Sahabat Hermina menjalani prosedur teeth bonding untuk mengatasi gigi berlubang, dokter umumnya memberikan bius lokal. \n\n 4. Operasi gusi \n\n Akar gigi yang telah kehilangan lapisan gusi dapat menyebabkan gigi menjadi ngilu. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi adalah operasi gusi. Dokter akan mengambil gusi dari bagian lain untuk dipasangkan ke bagian yang hilang. \n\n 5. Perawatan saluran akar gigi (root canal treatment) \n\n Perawatan saluran akar gigi dilakukan dengan cara merawat bagian inti atau pulpa gigi. Cara ini umumnya dilakukan bila jenis perawatan lain tidak efektif untuk mengatasi gigi ngilu atau rasa nyeri yang Sahabat Hermina alami sudah tidak tertahankan. \n\n \n\n Tips Mencegah Gigi Sensitif \n\n Agar gigi terbebas dari rasa ngilu akibat gigi sensitif saat mengonsumsi berbagai jenis makanan atau minuman, Sahabat Hermina wajib menjaga kesehatan gigi dan mulut. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah gigi ngilu atau gigi sensitif: \n\n 1. Sikat gigi secara rutin \n\n Menyikat gigi 2 kali sehari dengan bulu sikat yang lembut dan pasta gigi yang mengandung flouride adalah cara paling sederhana untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Hindari menggosok gigi terlalu keras, terutama di sekitar garis gusi, untuk mencegah terjadinya luka pada gusi. Setelah menggosok gigi, gunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan yang terselip di sela gigi. \n\n 2. Hindari menggeretakkan gigi \n\n Kebiasaan menggeretakkan gigi lama-kelamaan bisa membuat gigi menjadi rapuh dan sensitif. Jika Sahabat Hermina memiliki kebiasaan ini, cobalah gunakan pelindung mulut, terutama saat tidur. \n\n 3. Perhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi \n\n Batasi konsumsi makanan dan minuman yang asam, seperti minuman soda, yoghurt, tomat, dan jeruk, serta makanan atau minuman yang banyak mengandung gula. Makanan dan minuman asam atau manis dapat mengikis email gigi, sehingga membuat dentin gigi terbuka. \n\n Jika Sahabat Hermina ingin minum soda atau minuman asam lainnya, gunakan sedotan agar cairan minuman tidak mengenai gigi. Setelah itu, minumlah air putih untuk menormalkan kadar asam di mulut. \n\n Hindari langsung menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung asam atau gula. Tunggulah sekitar 30 menit terlebih dahulu. Asam membuat email gigi menjadi lebih lunak dan mudah terkikis saat disikat. \n\n 4. Periksakan gigi secara rutin ke dokter gigi \n\n Selain rutin menyikat gigi dan membatasi konsumsi makanan asam, Sahabat Hermina juga perlu memeriksakan kesehatan gigi ke dokter gigi setiap 6 bulan atau sesuai jadwal yang disarankan dokter oleh gigi. \n\n Perawatan rutin dan menjaga kebersihan gigi adalah kunci utama untuk mencegah gigi ngilu karena gigi sensitif. Jika Sahabat Hermina masih merasakan gigi ngilu meski telah melakukan beberapa tips di atas, segera konsultasikan keluhan ke dokter gigi di klinik gigi spesialistik RSU Hermina Pandanaran. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 16 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Jangan Panik! Bau Mulut Dapat Dicegah<\/a><\/h3>
Bau mulut tidak sedap adalah masalah yang umum dialami oleh banyak orang dari segala usia. Selain mengganggu rasa percaya diri, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya kondisi tertentu, mulai dari masalah mulut hingga gangguan pencernaan. Sekitar 3 dari 10 orang bisa mengalami bau mulut tidak sedap atau yang biasa disebut halitosis. Kondisi ini tidak jarang membuat penderitanya menjadi tidak percaya diri dan bahkan mengganggu hubungan sosial dan kualitas hidup mereka. \n\n \n\n Penyebab Bau Mulut \n\n Bau mulut berasal dari bakteri yang tergolong dalam volatile sulfur compounds (VSCs), seperti hidrogen sulfida, methyl mercaptan, dan dimetil sulfida. Salah satu produksi bakteri VSCs ini yang dikenal sebagai bakteri bau mulut adalah Streptococcus salivarius. \n\n \n\n Pertumbuhan bakteri ini disebabkan oleh berbagai faktor berdasarkan gaya hidup, kondisi kesehatan fisik dan mental, dan pengaruh hormon. Secara medis, terdapat 3 faktor penyebab bau mulut: \n\n \n Faktor lokal yang dipengaruhi oleh kesehatan gigi dan mulut. \n Faktor sistemik yang berasal dari penyakit dan obat-obatan yang dikonsumsi. \n Faktor psikogenik yang dipicu oleh stres dan gangguan pada kesehatan mental lainnya. \n \n\n \n\n Menurut studi, 1 dari 4 orang di dunia mengalami gangguan bau mulut yang bisa jadi disebabkan oleh perilaku sebagai berikut: \n\n 1. Tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut \n\n Seperti yang disebutkan sebelumnya jika bau mulut berasal dari bakteri. Bakteri menumpuk karena kesehatan gigi dan mulut yang tidak dijaga dengan baik, seperti tidak rutin menyikat gigi atau tidak membersihkan sela-sela gigi. \n\n Selain napas tak sedap, bakteri jahat di mulut akan menyebabkan plak, gigi berlubang, dan radang gusi. \n\n 2. Mulut kering \n\n Mengapa kondisi mulut kering dapat menyebabkan bau mulut? Sahabat Hermina perlu tahu, jika di dalam mulut terdapat saliva (air liur) untuk menjaga mulut tetap bersih dengan napas segar. Kurangnya air liur di mulut biasanya disebabkan oleh kebiasaan aktif merokok, serta dalam penggunaan obat-obatan medis. \n\n 3. Mengkonsumsi makanan dengan aroma kuat \n\n Makanan dan minuman dengan aroma yang kuat seperti bawang-bawangan, rempah, kopi dapat menyebabkan bau mulut tak sedap. Hal ini dikarenakan adanya penyerapan minyak dari makanan tersebut saat mencerna. Kemudian, terserap dalam aliran darah dan bermuara ke paru-paru. \n\n 4. Penyakit GERD \n\n Penyakit GERD merupakan kondisi asam lambung yang naik ke kerongkongan. Asam lambung itulah yang menghasilkan bau mulut setelah melalui proses pencernaan. \n\n 5. Penyakit lain seperti diabetes, infeksi saluran pernafasan, hati dan ginjal \n\n Pada penderita diabetes ketoasidosis rentan terkena radang gusi yang menyebabkan bau mulut. Hal ini karena pengaruh meningkatnya gula darah. Infeksi saluran pernapasan ringan maupun berat akan berdampak pada bau mulut, misalnya batuk, pilek, sinusitis, bronkitis, hingga pneumonia. Kerusakan organ hati berdampak pada ketidakmampuannya untuk menyaring racun tubuh. Begitu juga terjadi pada penderita penyakit ginjal. Racun yang mengendap akan menghasilkan bakteri penyebab bau mulut. \n\n \n\n Cara Mencegah Bau Mulut \n\n Bau mulut yang mengganggu aktivitas sosial tentunya dapat dicegah dengan mudah dan sederhana dengan hal berikut: \n\n \n Menyikat gigi minimal 2 kali sehari, pagi setelah makan dan malam sebelum tidur. \n Bila perlu, berkumur dengan obat kumur non alkohol dan anti bakteri, serta membersihkan lidah. \n Mengurangi rokok, kopi, dan makanan yang beraroma kuat. \n Memperbanyak minum air putih agar mulut tidak kering. \n Mengurangi makanan manis dan tinggi gula untuk meningkatkan produksi saliva. \n Membersihkan sela-sela gigi, karena sisa makanan dapat hinggap di tempat tersembunyi yang dapat menyebabkan gigi berlubang hingga menimbulkan bau mulut. \n \n\n \n\n Cegah bau mulut dengan rutin periksakan gigi minimal setiap 6 bulan sekali \n\n Penyebab utama bau mulut adalah kondisi kesehatan gigi yang buruk. Selain itu, kondisi kesehatan seseorang juga mempengaruhi kesehatan mulut. Untuk itu, jangan lupa ke dokter gigi untuk periksakan kesehatan gigi dan mulut Sahabat Hermina minimal setiap 6 bulan sekali. \n\n Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengecek apakah ada tindakan tambal pada gigi berlubang atau membersihkan karang gigi. Jika ternyata ada kasus yang lebih parah, dokter gigi akan menindak lebih lanjut berdasarkan gejala yang dirasakan. Yuk, kunjungi Klinik Gigi Spesialistik RSU Hermina Pandanaran dan buat janji temu dokter dengan dokter dan para ahli medis terpercaya! \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Makassar<\/a><\/li>
- 24 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi Anak <\/a><\/h3>
PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN GIGI ANAK \n\n Sebagai orang tua, menjaga kesehatan anak secara menyeluruh merupakan hal yang sangat penting dilakukan tidak terkecuali untuk kesehatan gigi mulut. Namun pada kenyataannya tidak banyak orang tua yang sadar dan mengajarkan kepada anak mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini. Banyak orang tua yang menganggap bahwa jika anak rajin menyikat gigi itu sudah cukup dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. \n\n Dalam hal gangguan kesehatan gigi dan mulut, banyak gangguan kesehatan yang mengintai jika orang tua kurang bisa menjaga kesehatan gigi dan mulut anak dengan baik. Rutin menyikat gigi secara teratur merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak. Tapi itu saja tidak cukup. Risiko penyakit bisa meningkat jika anak jarang menyikat gigi dan sering mengonsumsi permen dan makanan serta minuman manis yang berlebihan. Kebiasaan seperti itulah yang dapat merusak gigi. Berikut simak gangguan gigi pada anak, sebagai berikut : \n\n \n Gigi berlubang \n \n\n Bukan pada hanya orang dewasa, anak-anak justru lebih rentang mengalami gigi berlubang. Hal ini dikarenakan anak-anak jarang menyikat gigi secara teratur terlebih lagi sering mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kadar gula yang tinggi, apalagi orang tua kurang pengawasan terhadap kesehatan gigi dan mulut si kecil \n\n \n\n \n Infeksi gusi \n \n\n Gangguan pada gusi bisa terjadi akibat kurangnya perhatian khusus pada sikecil terutama jika anak tidak dibiasakan menyikat gigi dengan baik dan benar dan kebersihan mulut yang buruk seperti periodontis. Kondisi ini merupakan infeksi gusi serius yang merusak jaringan lunak dan dapat menyebabkan gigi tanggal \n\n \n\n \n Gigi patah \n \n\n Gigi patah mungkin saja terjadi pada anak kecil. Jika hal tersebut terjadi silahkan segera bawa anak Anda ke dokter gigi untuk mencegah masalah gigi lainnya yang mungkin terjadi \n\n \n\n \n Sariawan \n \n\n Saat anak belum memiliki gigi susu, orang tua akan memilih makanan cair untuk dikonsumsi si kecil. Hal ini diikuti dengan pemahaman orang tua bahwa membersihkan rongga mulut anak dirasa belum perlu dilakukan. Padahal membersihkan mulut anak sangat penting dilakukan sebab gusi dan lidah anak rentan menjadi sumber bakteri dan jamur. Hal tersebut dapat menimbulkan menimbulkan masalah mulut seperti sariawan yang membuat anak merasa tidak nyaman \n\n \n\n \n Radang gusi \n \n\n Gangguan pada gusi bisa terjadi akibat kebersihan gigi dan mulut anak yang tidak terjaga dengan baik. Pada umumnya, radang gusi dapat pada anak yang kekurangan vitamin C disertai dengan perawatan gigi yang tidak terpantau oleh orang tua. Tanda terjadinya radang gusi ditandai dengan gusi berdarah dan sariawan. \n\n \n\n Nah, Sahabat Hermina jika buah hati Anda mengalami permasalahan seputar kesehatan dan Sahabat Hermina bisa bertanya langsung pada dokter gigi spesialis gigi anak di RS Hermina Makassar \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 02 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
Apa Yang Harus Dilakukan Bila Mengalami Sakit Gigi Di Masa Pandemi COVID-19<\/a><\/h3>
\n\n Pandemi COVID-19 telah berlangsung selama lebih dari satu tahun dan telah banyak mengubah hidup penduduk dunia. Perubahan gaya hidup bersih dan sehat terus ditingkatkan. Kondisi pandemi saat ini umumnya membuat masyarakat menjadi kuatir untuk datang ke Klinik Gigi dan Mulut guna melakukan pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi dan mulut. \n\n Sakit gigi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat mengganggu aktivitas keseharian seseorang. Sakit gigi adalah suatu kondisi ketika muncul rasa nyeri di dalam atau di sekitar gigi dan rahang, dengan tingkat keparahan nyeri yang bervariasi mulai dari ringan hingga berat. Sakit gigi bisa terasa secara terus menerus, bisa juga hilang-timbul. \n\n \n\n Beberapa penyebab timbulnya sakit gigi antara lain : \n\n \n Karies Gigi \n \n\n Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur jaringan keras gigi. Penyakit ini ditandai dengan gigi berlubang. Karies gigi berkembang saat bakteri di dalam mulut menghasilkan asam yang akan merusak jaringan enamel gigi. Makanan yang mengandung gula, karbohidrat dan dengan kandungan asam yang tinggi dapat meningkatkan risiko terbentuknya karies gigi. Bila tidak dirawat, karies akan semakin besar dan berinfiltrasi ke lapisan dalam dan mengakibatkan timbulnya sensitivitas gigi dan penyakit pulpa sehingga perawatan karies bervariasi tergantung dari besarnya dan kedalaman karies sendiri. \n\n \n Penyakit Periodontal \n \n\n Bakteri di dalam mulut membentuk kantung (pocket) dibawah garis gusi (gingiva line) akan menyebabkan terjadinya resesi atau penurunan gusi yang melemahkan sistem fungsional jaringan yang mengelilingi gigi dan melekatkan pada tulang rahang (periodontal) dan tulang. Bila penyakit periodontal tidak dirawat maka dapat menimbulkan sakit gigi, bau mulut, peningkatan karies serta gigi menjadi goyang. \n\n \n Abses Periodontal \n \n\n Luka yang timbul akibat infeksi bakteri (abses) dapat terjadi saat bakteri dalam mulut masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebabkan peradangan/inflamasi serta infeksi di dalam jaringan pada bagian ujung akar gigi (periapikal). \n\n \n Gigi Patah (Cracked teeth) \n \n\n Kerusakan gigi akibat tekanan gigitan yang berlebihan serta mengunyah makanan yang terlalu keras dapat menyebabkan sakit gigi, sehingga apabila terjadi gigi patah dan harus dievaluasi langsung oleh dokter gigi untuk mencegah bakteri berpenetrasi ke dalam lapisan pembuluh darah. \n\n \n\n Apa yang harus kita lakukan saat sakit gigi pada masa pandemi COVID-19? Apakah aman untuk mengunjungi dokter gigi? \n\n Hal tersebut seringkali menjadi pertanyaan pada pasien dan sekaligus menjadi kekuatiran dari pasien. \n\n Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan gigi pada masa pandemi COVID-19, antara lain: \n\n \n Menyikat gigi secara teratur \n \n\n Waktu yang paling tepat untuk menyikat gigi adalah di pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur untuk membersihkan sisa plak dan makanan. Sebaiknya tunggu selama 30 (tiga puluh) menit setelah selesai makan sebelum menyikat gigi. \n\n \n Sikat gigi perlu diganti setiap 2 - 3 bulan. Dianjurkan untuk menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang halus dan hindari penggunaan sikat gigi bersama. \n Menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. \n Menggunakan dental floss (benang gigi) untuk flossing daerah sela-sela gigi secara rutin, untuk mengurangi jumlah plak dan bakteri penyebab gigi berlubang. \n Berkumur dengan obat kumur secara rutin dapat membantu membersihkan dan mengurangi bau mulut. \n Mengurangi konsumsi gula dan asam secara berlebihan. \n Melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter gigi minimal setiap 6 (enam) bulan. \n Bila terdapat keluhan, dapat langsung mengunjungi dokter gigi \n \n\n \n\n Walaupun pada umumnya kondisi sakit gigi tidak sampai mengancam nyawa, namun sebaiknya segera diperiksakan ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan. \n\n Rumah Sakit Umum Hermina Medan telah menerapkan protokol pencegahan penularan COVID-19 di seluruh area rumah sakit, sehingga tidak perlu kuatir untuk datang mengunjungi dokter gigi. \n\n Jika Anda mempunyai keluhan pada kesehatan gigi, dapat konsultasikan dengan Dokter Spesialis Konservasi Gigi di RSU Hermina Medan \n\n \n\n Beberapa sumber : \n\n Shenuka S. 2020. Public Oral Health During COVID-19: Time for Reflection And Action. Front Medicine \n\n World Health Organization 2020. Oral Health. (2020). Available online at : http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/oral-health. \n\n Brian Z. Weintraub A J. 2020. Oral Health and COVID-19 : Increasing teh Need for Prevention and Access. Prev Chronic Dis August 27:17:E93 \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Galaxy<\/a><\/li>
- 24 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
Mengapa Gigi Impaksi Perlu Diambil?<\/a><\/h3>
Gigi impaksi adalah gigi yang mengalami kesulitan untuk tumbuh pada waktu yang seharusnya karena terhalang oleh faktor fisik yaitu gigi lain yang berdekatan, ketebalan tulang di atasnya atau kelebihan jaringan lunak. Gigi menjadi impaksi karena kurangnya panjang lengkung rahang dibandingkan dengan total panjang lengkung gigi. Gigi yang sering impaksi adalah gigi geraham bungsu, gigi taring, dan gigi geraham kecil. \n\n \n\n Perlu Sahabat Hermina ketahui berikut adalah salah satu alasan untuk mengambil gigi impaksi tersebut : \n\n \n Pencegahan penyakit periodontal (gusi dan jaringan sekitar gigi) \n \n\n Daerah terdekat dari gigi impaksi merupakan tempat paling sering terjadinya penyakit periodontal (radang gusi, bengkak, nyeri dan infeksi/abses) \n\n \n Pencegahan karies (gigi berlubang) \n \n\n Gigi impaksi yang tidak dapat tumbuh sempurna menjadi lebih mudah mengalami karies (gigi berlubang), begitu pula dengan gigi yang berada di dekatnya. \n\n \n Pencegahan resorpsi akar \n \n\n Gigi impaksi dapat menyebabkan tekanan pada akar gigi sebelahnya sehingga mengalami resorpsi akar. Pencabutan gigi impaksi dapat menyelamatkan gigi di dekatnya. \n\n \n Pencegahan kista dan tumor odontogen \n \n\n Kista dan tumor odontogen dapat terjadi di sekitar gigi impaksi. \n\n \n Pencegahan rasa sakit karena penekanan saraf oleh gigi yang impaksi. \n \n\n Gigi impaksi sering menyebabkan rasa sakit pada daerah kepala, leher dan pundak. \n\n \n Untuk keperluan perawatan orthodonti (kawat gigi/behel) dan prosthodonti (gigi tiruan). \n \n\n \n\n Sahabat Hermina, jangan ragu untuk konsultasikan masalah kesehatan gigi ya, termasuk perawatan perawatan gigi impaksi dengan dokter gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial di RS Hermina Galaxy. \n\n \n\n Sehat bersama RS Hermina Galaxy \n\n Untuk pendaftaran ke dokter spesialis di Rumah Sakit RS Hermina Galaxy, silahkan melakukan pendaftaran online melalui: \n1. Call Center: 1500 488 \n2. Mobile apps: PT. Medikaloka Hermina Tbk (tersedia untuk IOS download disini dan Android download disini) \n3. Website: www.herminahospitals.com \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Galaxy<\/a><\/li>
- 07 Januari 2021<\/li><\/ul><\/div>
Solusi Merapikan Gigi dengan Perawatan Ortodonti<\/a><\/h3>
Semakin berkembangnya ilmu ortodontik, semakin banyak orang yang ingin memperbaiki gigi yang tidak teratur. Ketidakberaturan gigi merupakan problema bagi beberapa individu karena dapat mengganggu fungsi pengunyahan, penelanan, bicara, dan gangguan temporomandibular joint (sendi rahang). \n\n Ketidakberaturan gigi juga merupakan faktor penyebab untuk terjadinya penyakit-penyakit periodontal akibat dari kebersihan gigi dan mulut yang buruk. Hal ini juga dapat berpengaruh pada penampilan wajah dan dapat mempengaruhi psikologis penderita. \n\n Perlu Sahabat Hermina ketahui, sebelum pemasangan kawat gigi ada beberapa tahapan yang harus dilewati. Berikut tahapan dalam pemasangan kawat gigi: \n\n 1. Cetak Gigi \n\n Cetak gigi berguna untuk menghitung ruang pada mulut dan gigi. \n\n 2. Rontgen Gigi \n\n Hasil rontgen gigi berguna untuk mendeteksi masalah yang tidak bisa terlihat pada saat pemeriksaan visual. \n\n 3. Perawatan Pendahuluan (Tambal dan Scalling) \n\n Sebelum melakukan pemasangan kawat gigi, harus dipastikan bahwa gigi bersih dari karang gigi maupun gigi berlubang. Biasanya akan dilakukan penambalan untuk gigi berlubang. \n\n 4. Cabut Gigi (Bila Diperlukan) \n\n Jika kondisi gigi ada yang perlu dicabut, maka terlebih dahulu gigi tersebut akan dicabut. \n\n 5. Pemasangan Alat Ortho Lepasan/Cekat \n\n Setelah semua prosedur telah dilakukan, dokter siap dan bisa memasangkan kawat gigi sesuai dengan kebutuhan dan pilihan. \n\n 6. Kontrol Rutin \n\n Setelah memakai kawat gigi, Sahabat Hermina sebaiknya dan seharusnya melakukan kontrol rutin secara berkala. \n\n \n\n Memakai kawat gigi bukan berarti selesai, Sahabat Hermina. Diperlukan perawatan yang rajin dan rutin agar tidak terjadi masalah pada kesehatan gigi dan mulut. Berikut ini tips merawat kawat gigi dengan benar: \n\n \n Sebaiknya gunakan sikat gigi khusus orthodontik atau sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut \n Sikat gigi lebih lama dari biasanya \n Sikat sela-sela gigi (area antara gigi dengan behel) dapat mencegah plak dan bau mulut \n Hindari mengonsumsi makanan yang keras dan lengket \n Hindari makanan yang berdampak karies gigi yaitu yang mengandung gula tinggi \n Berkumur dengan obat kumur yang mengandung fluoride, yang dapat mencegah terjadinya karies gigi \n \n\n \n\n Sahabat Hermina, jangan ragu untuk konsultasikan masalah kesehatan gigi, termasuk perawatan ortodonti dengan dokter gigi spesialis ortodonsia di RS Hermina Galaxy ya. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 07 Januari 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 02 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 16 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>