- Hermina Galaxy<\/a><\/li>
- 24 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
Hati-hati Stres di Masa Pandemi Covid-19<\/a><\/h3>
\n\n Sahabat Hermina, sudah lebih dari setahun kita mengalami situasi yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, yaitu adanya Covid-19 (Corona Virus Disease) yang menjadi pandemi di seluruh bagian di muka bumi ini, termasuk di negara kita, Indonesia. Selama lebih dari setahun pula, kita mengalami pola kehidupan yang baru yang disebut dengan New Normal. Dalam pola hidup New Normal ini, kita diharuskan untuk mematuhi protokol kesehatan (5M), adanya perubahan cara bekerja pada para pekerja, adanya perubahan cara belajar pada para siswa dan mahasiswa, mengubah semua sistem administrasi dengan menggunakan sistem online, dan juga perubahan-perubahan gaya hidup yang lain. Selain itu, adanya Covid-19 ini juga sangat berefek pada semua bidang, terutama pada bidang ekonomi, baik pada skala besar (menurunnya omset perusahaan), dan juga pada skala perorangan (jam kerja berkurang atau bahkan ada yang terkena PHK). Dengan seringnya kita berada di rumah pun, lebih meningkatkan memunculkan potensi konflik yang terjadi antara anggota keluarga. Selain itu, interaksi sosial dengan orang lain seperti dengan teman dan anggota keluarga besar pun juga menjadi terbatas. \n\n \n\n Selain dampak dari adanya Covid-19 yang telah dijelaskan di atas, individu biasanya juga akan merasakan Pandemic Fatigue. Pandemic Fatigue atau Kelelahan Pandemi yaitu kondisi ketika seseorang lelah dengan ketidakpastian kapan sebuah pandemi akan berakhir. Pada akhirnya, pandemic fatigue membuat banyak orang mulai tidak mematuhi protokol kesehatan. Dalam arti kata lain, pandemic fatigue akan membuat orang menjadi lebih acuh dengan adanya virus corona yang sebetulnya masih tersebar di masyarakat. Menurut WHO, pandemic fatigue adalah hal wajar yang dialami setiap orang. Walaupun begitu, kita tetap harus mematuhi protokol kesehatan agar kita tidak tertular virus corona dari siapapun. \n\n \n\n Adanya dampak-dampak sebagai akibat dari adanya Covid-19 dan juga adanya Pandemic Fatigue, akan menyebabkan individu mengalami stres. Stres menurut Lazarus dan Folkman (1984) adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu dalam menghadapi situasi yang mengancam atau membahayakan dirinya. Sementara itu, sumber atau hal yang menyebabkan stres disebut dengan stressor. Dari adanya Covid-19, beberapa contoh stressor yaitu tidak memiliki pekerjaan, hubungan yang sering berkonflik dengan pasangan, lelah dengan sistem bekerja/sekolah dari rumah, dsb. \n\n \n\n Keadaan stres yang dialami oleh seseorang akan menimbulkan efek yang tidak menguntungkan, baik dari sisi fisik maupun dari sisi psikologis pada individu tersebut. Individu yang mengalami stres tidak akan membiarkan efek negatif ini terjadi terus pada dirinya. Oleh karena itu, individu akan melakukan usaha menyelesaikan stresnya, agar ia terhindari dari efek negatif (fisik maupun psikologis) yang ia rasakan. Usaha berupa tindakan yang dilakukan ini dinamakan dengan strategi coping. Tidak semua orang memiliki strategi coping yang tepat yang bisa menyelesaikan efek negatif sekaligus jalan keluar dari stressor yang ia alami. Hal ini dikarenakan strategi coping dipengaruhi oleh kepribadian, konsep diri, faktor sosial, latar belakang budaya, dan juga latar belakang pendidikan. Selain itu, strategi coping yang dipilih juga sangat dipengaruhi oleh kemampuan individu tersebut dalam menyelesaikan masalahnya. \n\n \n\n Oleh karena itu, ada individu yang bisa menyelesaikan masalah (stressornya) dengan tepat dan menghilangkan efek negatif yang dirasakan, namun ada pula individu yang kurang bisa menyelesaikan masalah (stressornya), sehingga tetap merasakan efek negatif yang dialaminya. Individu yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya, tetap bisa mengalami stres jika masalah yang dialaminya sangat banyak sehingga masalah yang dimilikinya menjadi bertumpuk. Hal ini tentunya tetap akan membuat individu tersebut mengalami stres. \n\n \n\n Jika mengalami stres, maka ada baiknya mencari bantuan tenaga profesional, salah satunya yaitu psikolog klinis. Karena di hadapan psikolog, individu yang mengalami stress tersebut bisa menceritakan semua masalah/stressornya (konseling) sehingga akan mengurangi beban pikiran yang dimilikinya. Selain itu, psikolog juga bisa memberi terapi/intervensi psikologis jika individu tersebut sudah dalam tahap perlu untuk diberi terapi/intervensi. Ditambah pula, jika seorang individu yang mengalami stres tidak diusahakan untuk mencari bantuan psikologis, maka dalam jangka waktu yang lama ia bisa mengalami depresi, yang tentunya ini termasuk dalam salah satu gangguan jiwa yang berat. \n\n \n\n RS Hermina Galaxy menyediakan layanan psikologi yang dilakukan oleh psikolog klinis dengan melakukan asesmen/pengetesan psikologis, penegakan diagnosis, konseling, dan juga terapi/intervensi psikologis, dengan tujuan untuk membantu klien menjadi lebih sejahtera (well-being) dan lebih berfungsi dalam kesehariannya, sekaligus membantu mengatasi masalah kejiwaan yang dialami oleh klien. \n\n \n\n Pendaftaran pelayanan konsultasi Online ke psikolog klik disini \n\n Untuk pendaftaran ke Psikolog secara Onsite di Rumah Sakit, silahkan melakukan pendaftaran online melalui: \n1. Call Center: 1500 488 \n2. Mobile apps: PT. Medikaloka Hermina Tbk (tersedia untuk IOS download disini dan Android download disini) \n3. Website: www.herminahospitals.com \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Galaxy<\/a><\/li>
- 17 Juli 2021<\/li><\/ul><\/div>
Ingin Melahirkan Normal Setelah Caesar?<\/a><\/h3>
Jika sebelumnya Anda melahirkan dengan operasi caesar dan kemudian hamil lagi, Anda mungkin bertanya-tanya bolehkah melahirkan normal setelah caesar? \n\n \n\n Dalam istilah medis, prosedur melahirkan normal setelah caesar adalah Vaginal Birth After Caesarean (VBAC). VBAC adalah proses melahirkan yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh beberapa calon ibu. Bagi yang termasuk memenuhi syarat pun, ada beberapa faktor yang harus Anda perhatikan sebelum memutuskan melakukannya. \n\n \n\n \n\n Apa itu VBAC? \n\n \n\n VBAC adalah prosedur melahirkan normal setelah pernah menjalani operasi caesar atau c-section. Pada umumnya, ibu yang pernah melahirkan lewat operasi caesar lebih direkomendasikan untuk menjalani operasi caesar lagi jika kembali hamil. \n\n \n\n Meski begitu, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) melaporkan bahwa ibu boleh saja melahirkan normal setelah caesar asal memenuhi persyaratan dan mendapat persetujuan dokter. Jika dibolehkan dan berhasil, melahirkan bayi secara normal dapat memberi banyak keuntungan, di antaranya: \n\n \n Tidak memerlukan operasi lagi \n Pemulihan lebih cepat \n Lebih sedikit kehilangan darah \n Tidak akan menderita cedera pada kandung kemih atau usus \n Mengurangi kemungkinan infeksi \n Memiliki lebih sedikit masalah dengan persalinan kelak \n Mengurangi biaya persalinan \n Risiko bayi mengalami masalah pernapasan rendah \n Tidak menimbulkan jaringan parut pada rahim \n \n\n \n\n Prosedur VBAC hanya bisa dilakukan jika ibu akan melahirkan normal di rumah sakit atau bidan. Jika Anda ingin melahirkan secara normal pasca operasi caesar, Anda harus memilih rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap dan tenaga yang profesional. \n\n \n\n \n\n Siapa saja yang boleh melahirkan lewat VBAC? \n\n Beberapa ibu hamil yang diperbolehkan melahirkan normal setelah caesar atau VBAC adalah: \n\n \n Ibu yang memiliki bekas sayatan operasi caesar berbentuk garis horizontal \n Sedang mengandung satu bayi dan hanya pernah 1 kali operasi caesar sebelumnya (tetapi bukan dengan sayatan vertikal) dengan jarak >2 tahun \n Sedang hamil bayi kembar dan pernah operasi caesar sebelumnya, tetapi bukan dengan sayatan vertikal \n Persalinan terjadi spontan \n Tulang panggul Anda berukuran cukup besar \n Belum pernah melakukan operasi mayor pada rahim, seperti miomektomi \n Belum pernah mengalami rahim robek (ruptur uteri) di kehamilan sebelumnya. \n Tidak memiliki kondisi medis yang membuat persalinan melalui vagina menjadi berisiko, misalnya plasenta previa atau fibroid. \n \n\n \n\n \n\n Ibu hamil yang tidak disarankan melahirkan normal setelah caesar (VBAC) \n\n \n\n Keamanan Anda dan janin tentu menjadi hal utama yang harus dipertimbangkan. Agar dapat melahirkan secara normal setelah caesar, ibu dan janin harus dipastikan sehat dan mampu menjalani prosedurnya. Meski melahirkan normal pasca caesar dapat dilakukan, tapi VBAC adalah prosedur yang berisiko tinggi sehingga tidak semua wanita aman untuk melakukannya. Maka dari itu, selain mempertimbangkan bentuk bekas luka operasi, dokter pada umumnya tidak menganjurkan ibu hamil menjalani prosedur VBAC jika memiliki kondisi berikut: \n\n \n Preeklampsia (hipertensi selama kehamilan) \n Obesitas (indeks massa tubuh mencapai 30 atau lebih) \n Janin dengan berat >4 kg \n Melakukan operasi caesar dalam 19 bulan terakhir \n Pernah melakukan dua operasi caesar sebelumnya berturut-turut. \n Hamil kembar tiga atau lebih \n Persalinan macet \n Kehamilan yang melewati 40 minggu \n \n\n \n\n \n\n Risiko melahirkan normal setelah caesar \n\n \n\n Hal pertama yang harus Anda diskusikan bersama dokter sebelum memutuskan melahirkan normal pasca caesar adalah mengenai jenis bekas luka operasi caesar pada rahim.Jika bekas luka caesar yang Anda miliki melintang dan rendah, dokter mungkin akan mengizinkan untuk mencoba melahirkan secara normal. Tentu saja juga dengan pertimbangan kondisi Anda dan janin sehat. Sementara jika bekas luka caesar vertikal, Anda umumnya tidak dapat mencoba melahirkan secara normal. Ada risiko yang sangat tinggi bekas luka akan robek dan terbuka kembali ketika Anda mencoba melahirkan normal. Kondisi ini tentunya dapat membahayakan Anda maupun janin.Selain kemungkinan bekas luka caesar robek, ada kemungkinan risiko lain yang dapat terjadi jika melahirkan normal pasca caesar. Berikut risiko melahirkan normal pascacaesar yang perlu diwaspadai: \n\n \n Rahim robek. Jika rahim robek selama persalinan normal, maka operasi caesar darurat diperlukan untuk mencegah komplikasi yang mengancam jiwa, seperti halnya pendarahan hebat pada ibu \n Jika persalinan tidak berjalan lancar, risiko terjadinya komplikasi persalinan akan semakin tinggi, seperti perdarahan dan infeksi \n \n\n \n\n Risiko masalah ini hanya terjadi kurang dari 1 persen dari seluruh kasus VBAC. Namun, Anda harus tetap berhati-hati karena melahirkan normal setelah operasi caesar tetap mungkin berpotensi membahayakan diri dan janin. Perlu Anda ketahui, sekitar 70 persen wanita berhasil melahirkan bayinya secara normal pasca operasi. Sementara, 30 persen lainnya memerlukan operasi caesar lagi karena adanya masalah yang muncul. \n\n \n\n \n\n Kapan waktu yang tepat untuk melahirkan normal setelah caesar? \n\n \n\n Jarak waktu ideal yang dianjurkan dokter untuk seorang ibu bisa melahirkan normal setelah caesar atau VBAC adalah minimal 2 tahun dari persalinan awal yang dilakukan dengan operasi caesar. Jarak ini direkomendasikan juga untuk waktu persalinan kembali setelah caesar maupun melahirkan normal. Jika ibu hamil setelah 1 tahun caesar atau kehamilan terjadi dalam jarak kurang dari 2 tahun, risiko kemungkinan terjadinya komplikasi akan semakin tinggi. Salah satu risiko VBAC yang paling fatal adalah ruptur uteri. \n\n \n\n \n\n Tips agar bisa melahirkan normal setelah caesar \n\n \n\n Ketika dinyatakan hamil kembali, sebagian ibu mungin ingin mencoba melahirkan normal setelah sebelumnya melakukan operasi caesar. Mulailah membicarakan hal tersebut pada dokter di kunjungan prenatal pertama Anda. Diskusikan segala kekhawatiran dan keinginan Anda mengenai melahirkan secara normal ini. Pastikan dokter memiliki riwayat medis lengkap Anda, terutama catatan operasi caesar sebelumnya. Dokter akan menggunakan catatan riwayat medis Anda untuk mempertimbangkan kemungkinan berhasilnya melahirkan normal pasca caesar. Selalu konsultasikan pada dokter mengenai risiko Anda melakukan VBAC. Jika Anda diperboleh melakukan persalinan normal oleh dokter, maka lakukanlah hal-hal berikut sebagai bentuk persiapan Anda untuk melahirkan normal pasca operasi: \n\n \n Mempelajari tentang Vaginal Birth After Cesarean (VBAC). Tanyakan pada dokter dan cari tahu informasi mengenai VBAC dari berbagai referensi terpercaya \n Cari rumah sakit yang dapat melakukan operasi caesar darurat. Ini sebagai bentuk antisipasi jika terjadi masalah saat persalinan \n Menjaga kehamilan dengan melakukan gaya hidup sehat. Mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan olahraga ringan dapat membantu menciptakan kehamilan yang sehat \n Hindari stres. Stres dapat memicu masalah pada kehamilan \n \n\n \n\n \n\n Sebelum memutuskan untuk melahirkan secara normal pasca caesar, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter. Jangan sampai Anda keliru karena dapat membahayakan Anda maupun janin. .Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter atau ingin meminta tips agar bisa melahirkan normal setelah caesar, Anda bisa langsung datang ke RS Hermina Galaxy ya. Dokter spesialis Obsgyn di RS Hermina Galaxy juga melayani konsultasi online. \n\n \n\n \n\n Pendaftaran konsultasi Online ke dokter spesialis Obsgyn klik disini \n\n Untuk pendaftaran ke dokter spesialis khususnya dokter spesialis Obsgyn, silahkan melakukan pendaftaran online melalui: \n1. Call Center: 1500 488 \n2. Mobile apps: PT. Medikaloka Hermina Tbk (tersedia untuk IOS download disini dan Android download disini) \n3. Website: www.herminahospitals.com \n \nSehat bersama RS Hermina Galaxy \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Galaxy<\/a><\/li>
- 20 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Penyakit Penyebab Terhambatnya Kehamilan<\/a><\/h3>
Kehadiran seorang anak pasti menjadi dambaan setiap pasangan suami-istri. Akan tetapi, beberapa pasangan mungkin kesulitan mendapatkan buah hati. \n\n \n\n Ada berbagai penyakit penyebab tarhambatnya kehamilan yang dialami oleh beberapa pasangan suami-istri. Mari kita ketahui beberapa penyakit penyebab terhambatnya kehamilan agar penanganan dapat segera dilakukan sesuai dengan penyebabnya. \n\n \n\n 1. Endometriosis \n\n Pada kasus endometriosis, jaringan endometrium luar rahim tersebut juga ikut menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi tersebut dapat menimbulkan keluhan nyeri bahkan dapat menyebabkan kemandulan. \n\n \n\n Sekitar 80 persen kasus infertilitas disebabkan oleh endometriosis. Misalnya saja, bila endometriosis terjadi pada tuba falopi, maka sperma akan kesulitan untuk mencapai dan membuahi sel ovum sehingga proses pembuahan menjadi sulit terjadi karena endometriosis dapat menimbulkan perlengketan dan mengubah letak organ-organ kandungan serta melepaskan zat yang bersifat racun untuk sel telur dan embrio. \n\n \n\n Meskipun endometriosis bisa meningkatkan risiko sulit hamil, tetapi ini belum tentu terjadi pada semua kasus. Maka itu, tetap perlu pemeriksaan lebih lanjut. \n\n \n\n 2. Mioma \n\n Mioma adalah pertumbuhan sel tumor di dalam atau di sekitar uterus (rahim) yang tidak bersifat kanker atau ganas. Miom berasal dari sel otot rahim yang mulai tumbuh secara abnormal. pertumbuhan inilah yang akhirnya membentuk tumor jinak. \n\n \n\n 3. PCOS \n\n PCOS (Polycystic ovary syndrome) merupakan kondisi terganggunya fungsi ovarium. Tanda-tanda awal PCOS adalah masa ovulasi atau subur yang tidak beraturan dan munculnya banyak kista (kantong berisi cairan) pada ovarium. \n\n \n\n 4. Sumbatan Tuba Falopi \n\n Sumbatan tuba falopi yang tersumbat atau rusak dapat mencegah sperma pasangan Anda untuk mencapai sel telur dan juga menghambat sel telur yang dibuahi untuk mencapai uterus. \n\n \n\n Ada berbagai kondisi yang bisa menyebabkan tuba falopi wanita tersumbat dan membuat wanita jadi susah hamil, yaitu: \n\n \n Radang panggul \n Penyakit menular seksual (PMS) tertentu, seperti chlamydia dan gonore \n Riwayat kehamilan ektopik \n Pernah menjalani operasi di perut atau panggul \n Infeksi rahim yang disebabkan oleh aborsi atau keguguran \n \n\n \n\n 5. Kelainan Sperma \n\n Bila mengalami kelainan pada jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma, maka akan menyebabkan sulit untuk dapat membuahi sel telur sehingga sulit untuk terjadinya kehamilan. \n\n \n\n Sahabat Hermina, jika Anda dan pasangan sudah berusaha memiliki anak dengan sering berhubungan seks tanpa kondom selama lebih dari setahun, tetapi masih belum membuahkan hasil, jangan ragu untuk pergi ke dokter kandungan untuk menjalani pemeriksaan dan memastikan apa penyebab sulit hamil yang Anda atau pasangan alami. Setelah dokter menentukan penyebabnya, dokter dapat memberikan penanganan untuk mengatasi masalah tersebut. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 20 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 17 Juli 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>